BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ma

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Data kondisi awal dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Di dapatkan nilai prasiklus dari daftar nilai siswa yang dijabarkan dalam tabel distribusi ketuntasan hasil belajar matematika pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 Pra Siklus

Belum tuntas

Niai minimum

Nilai maksimum

Rata-rata

Tabel diatas menunjukkan rendahnya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sebelum dilakukan penelitian/prasiklus dalam mata pelajaran matematika dengan KKM ≥ 70. Dengan jumlah siswa 38 ketuntasan hanya 34% atau 13 siswa dan siswa yang tidak tuntas mencapai 66% atau 25 siswa. Untuk lebih jelasnya rincian daftar nilai hasil belajar siswa akan disajikan dalam tabel distribusi. Penyajian data hasil belajar siswa dengan menggunakan tabel distribusi rentang nilai matematika kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Rentang Hasil Belajar Matematika Kelas 3

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai pada rentang 34-42 sebanyak 3 siswa dengan persentase 8%, nilai diantara 43-51 sebanyak 5 siswa dengan persentase 13%, nilai diantara 52-60 sebanyak 8 siswa dengan persentase 21%, nilai 61-69 sebanyak 9 siswa dengan persentase 24%, nilai 70-78 terdapat 10 siswa dengan persentase 26% dan nilai 79-87 terdapat 3 siswa dengan persentase 8% dari jumlah seluruh siswa. Berdasarkan tabel 4.2 berikut ini disajikan diagram batang persentase rentang nilai belajar siswa kelas 3 pada pra siklus, yang dapat di lihat pada gambar 4.1 dibawah ini.

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Pra Siklus

Pra Siklus 0%

43-51 52-60

61-69 70-78

79-87

Gambar 4.1 diagram hasil belajar matematika pra siklus, dapat dijadikan dasar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan observasi terdapat proses pembelajaran matematika, diperoleh faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan penerapan pendekatan dalam proses pembelajaran belum dilaksanakan secara baik dan benar, hal ini dapat dilihat dari kurangnya kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran agar siswa lebih tertarik. Selain itu, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan bebas bereksplorasi. Akibat pendekatan yang diberikan masih kurang efektif untuk pembelajaran, siswa kurang aktif dan sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa merasa cepat bosan. Siswa lebih banyak menerima apa yang disampaikan guru secara teoritis dan guru tidak menggunakan alat bantu media konkret dalam proses pembelajaran.

Solusi untuk mengatasi ketidak tuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 3 SDN Sidorejo Lor 01 adalah dengan menerapkan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret pada mata pelajaran matematika yang dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 kali pertemuan dalam alokasi waktu 6x35 menit.

4.1.2.1 Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.12 Mendeksripsikan hubungan antara dua bangun datar dan antara bangun ruang dan bangun datar. Dan 4.6. Membentuk dan menggambar berbagai bangun datar yang diperoleh melalui kegiatan melipat dan menggunting atau cara lainnya.

Berdasarkan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan pendekatan scientific menggunakan media konkret, menyediakan lembar evaluasi hasil belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/pengamat dilakukan oleh guru kelas 3 dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dalam alokasi waktu 6x35 menit pada hari senin, selasa dan rabu, tanggal 22-24 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan scientific menggunakan media konkret.

4.1.2.3 Pertemuan Pertama Siklus I

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, memeriksa kesiapan belajar siswa, guru melakukan apersepsi, Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu Bumi dan Alam semesta, dan subtemanya, yaitu Bumi bagian dari Alam Semesta.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. MENGAMATI: (1) Siswa mengamati bentuk planet dan matahar yang berbentuk lingkaran. (2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknik membuat lingakaran dengan menjiplak, menggunakan jangka, juga melalui kegiatan melipat dan menggunting kertas. (3) Siswa saling mengamati kebenaran susunan sistem tata surya yang sudah dibuat oleh siswa. (4) Siswa mengamati bentuk-bentuk bangun datar selain lingkaran. (5) Siswa mengidentifikasi benda-benda yang memiliki kemiripan bentuk dengan bangun datar yang disebutkan. (6) Siswa mengidentifikasi hubungan antar bangun datar. (Misalnya, bangun segitiga dapat dibuat dari bangun persegi dan persegi panjang). MENANYA: (1) Siswa diminta membuat pertanyaan dengan m enggunakan kata “Apa” sesuai yang telah diamati, kemudian siswa diminta untuk menanyakan hal tersebut kepada guru. MENCOBA: (1)

Siswa membuat lingkaran sebanyak 9 buah, dengan berbagai ukuran, yang akan diberi gambar dan diwarnai seperti planet dan matahari. (2) Lalu, gambar tersebut ditempelkan pada gambar lintasan/orbit pada tata surya yang ada di buku. (3) Siswa berlatih membuat berbagai bangun datar dengan cara melipat dan menggunting kertas, lalu di tempel pada tempat yang tersedia. Siswa diminta menuliskan hasil pengamatan kedalam LKS yang telah dibagikan. MENALAR: (1) Siswa diminta saling mengamati kebenaran susunan sistem tata surya yang sudah dibuat oleh siswa. (2) Siswa bersam guru membahas tentang bentuk dan sifat dari bangun datar. (persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, jajaran genjang, belah ketupat, layang-layang, sisi, sudut). MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Salah satu kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil karyanya di depan kelas tentang membuat berbagai bangun datar dengan cara melipat dan menggunting kertas, lalu di minta untuk menempelkan pada tempat yang tersedia.

Pada kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran pada hari ini. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang. Akhir pembelajaran guru m engajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan masing-masing.

4.1.2.4 Refleksi Pertemuan Pertama Siklus I

Pada refleksi pertemuan pertama dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki kegiatan yang belum dilakukan sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP sebagai acuan untuk memperbaiki pada siklus I pertemuan kedua.

4.1.2.5 Pertemuan Kedua Siklus I

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, memeriksa kesiapan belajar siswa, melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu Bumi dan Alam semesta, dan subtemanya, yaitu Bumi bagian dari Alam Semesta. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. MENGAMATI: (1) Siswa mengamati gambar bumi pada buku siswa yang menyerupai bentuk bangun ruang bola. (2) Siswa diminta untuk membawa kardus bekas atau kemasan untuk mengamati bentuk-bentuk bangun datar yang membentuk kardus. (3) Siswa diminta untuk membuka kardus kemasan dan mengamati jumlah dan bentuk bangun datar pada jaring-jaring tersebut. (4) Siswa mengidentifikasi jaring-jaring balok, kubus, tabung, kerucut, bola, limas dan prisma. MENANYA: Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai bangun ruang dan jika siswa sulit mengungkapkan pertanyaanya, siswa diminta untuk menuliskanyA. MENCOBA: (1) Siswa berdiskusi dalam kelompok dan mencoba untuk membuka kotak kardus kemasan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menggunting bagian rusuk kotak kardus. (2) Siswa menggambarkan bentuk baru dari jaring-jaring bangun yang telah di buka. MENALAR: (1) Siswa dan guru membahas pertanyaan yang muncul. (2) Siswa bersama guru membahas tentang jaring-jaring merupakan gabungan dari bangun datar. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa diminta menyebutkan bangun-bangun ruang lainnya yang mereka kenal. (2) Siswa menanggapi penjelasan guru mengenai jaring-jaring sebagai gabungan bangun datar pembentuk bangun ruang. (3) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya tentang gambar bentuk baru dari jaring-jaring bangun yang telah di buka.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran pada hari ini. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran pada hari ini. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan

4.1.2.6 Refleksi Pertemuan Kedua Siklus I

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada pertemuan pertama digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pada siklus I pertemuan ketiga.

4.1.2.7 Pertemuan Ketiga Siklus I

Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, memeriksa kesiapan belajar siswa, melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu Bumi dan Alam semesta, dan subtemanya, yaitu Bumi bagian dari Alam Semesta. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa. MENGAMATI: (1) Siswa mengamati gambar pesawat luar angkasa kemudian diminta mengidentifikasi bangun-bangun ruang yang ada pada gambar tersebut. (2) Kemudian siswa dipandu oleh guru untuk melipat dan membentuk bangun ruang dari jaring-jaring tersebut. MENANYA: (1) Siswa diberikan kebebasan untuk bertanya. MENCOBA: (1) Siswa berlatih membuat jaring-jaring dari bangun ruang yang disebutkan berdasarkan prediksi siswa. (2) Siswa diminta untuk menggunting jaring-jaring bangun ruang yang terdapat pada buku siswa. MENALAR: (1) Siswa diminta menunjukkan jaring-jaring seperti bangun ruang yang didapat (menggunakan media konkret). (2) Siswa berlatih mengidentifikasi dan memasangkan gambar bangun ruang dengan jaring-jaringnya, sesuai latihan soal yang ada pada buku. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa menjawab pertanyaan tentang “astronaut?”. (2) Siswa lain menanggapi pertanyaan tersebut Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya. (3) Siswa diminta untuk Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa. MENGAMATI: (1) Siswa mengamati gambar pesawat luar angkasa kemudian diminta mengidentifikasi bangun-bangun ruang yang ada pada gambar tersebut. (2) Kemudian siswa dipandu oleh guru untuk melipat dan membentuk bangun ruang dari jaring-jaring tersebut. MENANYA: (1) Siswa diberikan kebebasan untuk bertanya. MENCOBA: (1) Siswa berlatih membuat jaring-jaring dari bangun ruang yang disebutkan berdasarkan prediksi siswa. (2) Siswa diminta untuk menggunting jaring-jaring bangun ruang yang terdapat pada buku siswa. MENALAR: (1) Siswa diminta menunjukkan jaring-jaring seperti bangun ruang yang didapat (menggunakan media konkret). (2) Siswa berlatih mengidentifikasi dan memasangkan gambar bangun ruang dengan jaring-jaringnya, sesuai latihan soal yang ada pada buku. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa menjawab pertanyaan tentang “astronaut?”. (2) Siswa lain menanggapi pertanyaan tersebut Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya. (3) Siswa diminta untuk

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang. Akhir pembelajaran guru mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan masing-masing.

4.1.2.8 Refleksi Pertemuan Ketiga Siklus I

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada pertemuan pertama digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pada siklus II.

4.1.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus I sebagai berikut:

4.1.3.1 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan siswa pada siklus I pertemuan ketiga. Soal evaluasi berjumlah 30 butir soal berbentuk pilihan ganda dan uraian. Terlihat bahwa daftar nilai hasil belajar siswa kelas 3 mata pelajaran matematika siklus I menunjukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM < 70. Dari 38 siswa terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai < 70 dan 27 siswa memperoleh nilai ≥

70. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa kelas 3 pada siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Pada Siklus I

Belum tuntas

Niai minimum

Nilai maksimum

Rata-rata

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus I menggunakan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret, tabel diatas menunjukkan masih ada sebagian siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 38 siswa, siswa yang tuntas 71% atau 27 siswa, dan siswa yang belum tuntas mencapai 29% atau 11 siswa. Nilai ninimal 50 dan nilai maksimal 90, sedangkan nilai rata-rata adalah 73. Untuk lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Pada Siklus I

No Rentang

Frekuensi

Persentase

1. 46-51

2. 52-57

3. 58-63

4. 64-69

5. 70-75

6. 76-81

Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 46-51 sebanyak 1 siswa dengan persentase sebesar 3%, nilai antara 52-57 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 5%, nilai antara 58-63 terdapat 3 siswa dengan persentase sebesar 8%, nilai antara 64-69 sebanyak 5 siswa dengan persentase 13%, nilai antara 70-75 sebanyak 13 siswa dengan persentase 34% dan nilai antara 76-81 terdapat 14 siswa dengan persentase 37% dari jumlah seluruh siswa. Berdasarkan tabel diatas berikut ini disajikan diagram presentase hasil belajar yang dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Pada Siklus 1

Siklus I

Siklus I

4.1.3.2 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I

a. Pertemuan Pertama Siklus I

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih, S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisi lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Pertama Siklus I No

Indikator

Butir

Hasil observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 9 1 4. Kegiatan akhir

Jumlah 15 14 1

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh guru. Terdapat 14 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 15 butir pengamatan. Pada proses pembelajaran, guru tidak membimbing siswa atau mengecek ketersediaan alat/bahan yang akan digunakan untuk mengikuti praktek yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pebelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Namun masih ada salahsatu kekurangan kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus I

No Indikator

Butir

Hasil Observasi

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 9 2 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 16 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan belum semua indikator dilaksankan oleh siswa. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 18 butir pengamatan. Dalam proses pembelajaran, siswa belum melakukan tanya jawab kepada teman satu kelompok ataupun berbeda kelompok tentang materi yang sedang dibahas. Siswa tidak mengecek ketersediaan alat untuk melaksanakan praktik pembelajaran.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup beik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

b. Pertemuan Kedua Siklus I

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisi lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Kedua Siklus I

No Indikator

Butir

Hasil observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 9 1 4. Kegiatan akhir

Jumlah

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran san belum semua indikator dilaksankan oleh guru. Terdapat 14 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 15 butir pengamatan. Pada kegiatan awal guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru belum membimbing siswa untuk mengecek ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I No

Indikator

Butir

Hasil Observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 9 2 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 16 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 18 butir pengamatan. Kegiatan inti siswa tidak mengecek semua alat yang akan digunakan dan siswa tidak melaksanakan pengamatan sesuai tahapan kerja. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan pendekatan Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 18 butir pengamatan. Kegiatan inti siswa tidak mengecek semua alat yang akan digunakan dan siswa tidak melaksanakan pengamatan sesuai tahapan kerja. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan pendekatan

c. Pertemuan Ketiga Siklus I

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisi lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Ketiga Siklus I No

Indikator

Butir

Hasil observasi

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 10 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 15 15 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan ketiga, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana denan baik. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

Tabel 4.10 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Pertemuan Ketiga Siklus I

No Indikator

Butir

Hasil Observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 9 2 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 16 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 18 butir pengamatan. Dalam proses pembelajaran, siswa belum melakukan tanya jawab kepada teman satu kelompok ataupun berbeda kelompok tentang materi yang sedang dibahas. Siswa juga tidak mengecek ketersediaan alat untuk melaksanakan praktik pembelajaran. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Namun masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana.

4.1.3.3 Refleksi Siklus I

a. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada pra siklus yang semula 58 meningkat menjadi 73 pada siklus I dan persentase ketuntasan dari pra siklus yang hanya 34% menjadi 71%.

b. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret guru sudah berjalan dengan baik, namun ada kegiatan yang balum terlaksana pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga yaitu Pada proses pembelajaran, guru tidak membimbing siswa atau mengecek ketersediaan alat/bahan yang akan digunakan untuk mengikuti praktek yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat beberapa kegiatan praktikum yaitu dalam kegiatan mencoba, masing-masing kelompok maupun individu mendapatkan alat/bahan yang akan digunakan untuk mengikuti praktek aseperti: benda konkret, kardus, gunting, lem dll.

Jika guru tidak membimbing siswa atau mengecek ketersediaan alat/bahan yang akan digunakan untuk mengikuti praktek, maka dalam pelaksanakaan praktek siswa akan mengalami kesulitan dan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal dalam praktikum maupun pembelajaran. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa terutama siswa yang tidak memahami kegiatan pembelajaran dengan baik dan masih di bawah kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.

4.1.3.4 Tindak Lanjut Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan sudah terjadi peningkatan, namun hasil ini belum mencapai indikator kerja yang ditetapkan yaitu 90%. Meskipun penerapan pembelajaran dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret oleh guru sudah berjalan dengan baik, namun untuk siswa masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, dan untuk kelebihan yang ada akan dipertahankan.

4.1.4 Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari hasil pembelajaran siklus I menggunakan penerapan pembelajaran dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret, maka dilakukan Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari hasil pembelajaran siklus I menggunakan penerapan pembelajaran dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret, maka dilakukan

4.1.4.1 Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar (KD) 3.12 Mendeksripsikan hubungan antara dua bangun datar dan antara bangun ruang dan bangun datar. Dan 4.6. Membentuk dan menggambar berbagai bangun datar yang diperoleh melalui kegiatan melipat dan menggunting atau cara lainnya.

Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut. Berdasarkan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan model yang akan dilakukan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret, media yang digunakan, menyediakan lembar evaluasi hasil belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/pengamat dilakukan oleh guru kelas 3 dan pebeliti berperan sebagai pengajar.

4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dalam alokasi waktu 6x35 menit pada hari kamis, jumat dan sabtu, tanggal 25-27 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

4.1.4.3 Pertemuan Pertama Siklus II

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas

Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. MENGAMATI: (1) Siswa diminta untuk memerhatikan gambar permukan bumi pada buku siswa dan bagian sudut yang ditandai pada gambar. (2) Siswa mengamati benda-benda di sekitar yang membentuk sudut. MENANYA: (1) Siswa dimotivasi untuk berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk lisan mengenai hal lain yang ingin mereka ketahui tentang bentuk rupa bumi. MENCOBA: (1) Siswa mendengarkan dan menanggapi penjelasan guru mengenai jenis-jenis/kelompok sudut, yaitu sudut tumpul, siku-siku, dan lancip. (2) Guru menggambar beberapa jenis sudut di papan tulis dan meminta siswa untuk mengidentifikasi kelompok masing-masing sudut tersebut. (3) Siswa mengerjakan latihan di buku siswa untuk mengidentifikasi sudut lancip, tumpul, dan siku-siku pada bangun dan benda-benda di sekitar. MENALAR: (1) Siswa diminta mengidentifikasi beberapa sudut lain yang terbentuk dari ketampakan muka bumi. Misalnya, puncak gunung, tebing, petak- petak sawah, dan kelokan sungai. (2) Siswa membandingkan besar sudut yang dibentuk oleh suatu benda dengan benda lain. (3) Siswa diajak untuk berpikir tentang pengertian sudut berdasarkan contoh-contoh yang sudah diberikan. (4) Siswa diminta memperhatikan benda-benda disekitar dan menebak jenis sudut yang terbentuk dari objek tersebut. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan tentang mengidentifikasi sudut lancip, tumpul, dan siku-siku pada bangun dan benda-benda di sekitar didepan kelas. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran pada hari ini. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang. Akhir pembelajaran guru mengajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan masing-masing.

4.1.4.4 Refleksi Pertemuan Pertama Siklus II

Pada refleksi pertemuan pertama dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki kegiatan yang belum dilakukan sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP dengan mengacu pada lembar observasi siklus I.

4.1.4.5 Pertemuan Kedua Siklus II

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam semesta, dan sub temanya yaitu: Kenampakan Rupa Bumi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. MENGAMATI: (1) Siswa diminta untuk mengamati gambar bentang alam yang memiliki sudut pada buku siswa. MENANYA: (1) Siswa diminta membuat pertanyaan mengenai apa yang mereka temukan. MENCOBA: (1) Siswa diminta menyebutkan contoh bentangan alam di sekitar mereka yang menyerupai pola bangun datar yang sudah mereka kenal sebelumnya. (2) Siswa diminta untuk menjelaskan alasan dari contoh yang mereka berikan. (3) Siswa memerhatikan gambar beberapa bangun datar yang terdapat pada buku siswa dan menyebutkan bangun yang memiliki sudut lancip, siku-siku, dan tumpul. (4) Siswa menghitung jumlah sudut lancip, siku-siku, dan tumpul pada setiap bangun dan kemudian melengkapi tabel yang terdapat pada buku siswa. (5) Siswa diminta untuk membuat 3 bangun datar dari kertas. Bangun pertama dilipat/digunting dengan posisi sembarang sehingga membentuk dua bangun datar yang baru. Bangun kedua dilipat/digunting dengan posisi lipatan melintang diagonal dari salah satu sudut ke sudut lainnya. (6) Seperti sebelumnya, siswa membandingkan besar dan jenis sudut yang terbentuk, apakah lancip, siku-siku, atau sudut tumpul. iswa

diminta untuk melipat/menggunting bangun yang ketiga dengan membagi dua sama besar salah satu sudut pada bangun datar tersebut. (7) Berikan waktu kepada siswa untuk menemukan caranya membagi dua sudut tanpa dipandu. Guru dapat membantu siswa yang kesulitan dan membutuhkan bantuan jika diperlukan. MENALAR: (1) Siswa dan guru bersama-sama mereview kembali tentang jenis- jenis bangun datar yang sudah mereka kenal, beserta dengan ciri-cirinya (jumlah sisi dan sudut). (2) Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan tabel hasil pengamatan siswa. (3) Siswa kemudian membandingkan sudut yang terbentuk dari bangun sebelumnya dengan sudut dari bangun yang baru. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaaanya tentang jumlah sudut lancip, siku-siku, dan tumpul pada setiap bangun. (2) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaanya tentang melipat/menggunting bangun yang ketiga dengan membagi dua sama besar salah satu sudut pada bangun datar.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada kelompok pemenang. Guru m engajak semua siswa berdo’a menurut Agama dan keyakinan masing-masing.

4.1.4.6 Refleksi Pertemuan Kedua Siklus II

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada siklus I dan pertemuan kedua digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pada siklus I pertemuan ketiga.

4.1.4.7 Pertemuan Ketiga Siklus II

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa, guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan tema yang akan dibahas yaitu: Bumi dan Alam semesta, dan subtemanya yaitu: Kenampakan Rupa Bumi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. MENGAMATI: (1) Siswa diminta mengamati dan mengidentifikasi hewan air yang membentuk pola bangun datar beraturan dan tidak beraturan pada buku siswa. Ada bagian tubuh hewan-hewan yang membentuk sudut. (Misalnya, bintang laut dan beberapa jenis ikan). (2) Siswa diminta untuk mengamati jumlah sudut dan jenis sudut yang terbentuk pada pola gambar hewan tersebut. MENANYA: (1) Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai adakah sudut lancip, tumpul, maupun siku-siku dari hasil yang telah diamati. MENCOBA: (1) Siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai adakah sudut lancip, tumpul, maupun siku-siku dari hasil yang telah diamati. (2) Siswa diminta untuk membuat sebuah bangun datar tidak beraturan dari kertas dengan menggunakan gunting dan penggaris. (3) Siswa diminta untuk menghitung jumlah sudut dan membandingkan besar sudut yang terbentuk pada bangun-bangun datar tidak beraturan yang terdapat pada buku teks. MENALAR: (1) Siswa mengidentifikasi jenis sudut yang dimiliki bangun datar yang telah dibuat dan membandingkannya. MENGKOMUNIKASIKAN: (1) Siswa diminta untuk menunjukkan bangun datar yang telah dibuat pada kelompok lain. (2) Siswa bersama guru membahas tentang bangun-bangun datar beraturan dan tidak beraturan. (3) Siswa diarahkan untuk dapat menyimpulkan bahwa bangun datar yang memiliki jumlah sisi yang sama belum tentu memiliki besar sudut yang sama.

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan merefleksi pembelajaran. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi, untuk siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dalam mengerjakan sola evaluasi, siswa akan diberikan tambahan soal remidial. Guru memberikan reward kepada

4.1.4.8 Refleksi Pertemuan Ketiga Siklus II

Pada refleksi pertemuan ketiga siklus II dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, tugas guru kelas sebagai observer ketika peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi yang dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada siklus I, digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pada siklus II.

4.1.5 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi siklus II dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama pembelajaran matematika dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus II sebagai betikut:

4.1.5.1 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan siswa pada siklus II pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 30 butir soal dengan berbetuk piliha ganda dan uraian. Terlihat bahwa nilai hasil belajar siswa kelas 3 pada mata pelajaran matematika siklus II menunjukkan msaih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM < 70. Dari 38 siswa terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai < 70 dan 35 siswa memperoleh nilai ≥ 70. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa kelas 3 pada silus II sebagai berikut:

Tabel 4.11 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Pada Siklus II

Belum tuntas

Niai minimum

Nilai maksimum

Rata-rata

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret, tabel diatas menunjukkan peningkatan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas 3 pada siklus II dengan KKM 70. Dengan jumlah siswa 38 siswa, siswa yang tuntas 92% atau 35 siswa, dan siswa yang tidak tuntas mencapai 8% atau 3 siswa. Nilai minimal 60, nilai maksimal 95, sedangkan nilai rata-rata 84. Untuk lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.12 Ferkuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Siklus II

No Rentang

Berdasarkan tabel 4.12 diatas nilai 56-62 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3%, nilai antara 63-69 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5%, nilai Berdasarkan tabel 4.12 diatas nilai 56-62 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3%, nilai antara 63-69 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5%, nilai

Gambar 4.3 Diagram Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Pada Siklus II

Siklus II

Siklus II 0%

4.1.5.2 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II

a. Pertemuan Pertama Siklus II

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Pertama Siklus II No

Indikator

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya

Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 10 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 15 15 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan dan 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

Tabel 4.14 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II

No Indikator

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya

Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 11 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 18 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

b. Pertemuan Kedua Siklus II

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Kedua Siklus II

No Indikator

Butir

Hasil Observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 10 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 15 15 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan dan 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

Tabel 4.16 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II

No Indikator

Butir

Hasil Observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 11 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 18 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

c. Pertemuan Ketiga Siklus II

Pada pertemuan ketiga, observasi masih dilakukan oleh Ibu Tarwiyatiningsih S.Pd. dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Pertemuan Ketiga Siklus II No

Indikator

Butir

Hasil observasi

Pengamatan

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

10 10 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 15 15 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan ketiga, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan dan 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

Tabel 4.18 Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Pertemuan Ketiga Siklus II

Hasil Observasi

1. Pra pembelajaran 1 1 0 2. Kegiatan awal

3 3 0 3. Kegiatan inti

11 11 0 4. Kegiatan akhir

Jumlah 18 18 0

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan ketiga, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran dan 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana. Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret.

4.1.5.3 Refleksi Siklus II

a. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada siklus I yang semula 73 meningkat menjadi

84 pada siklus II dan persentase ketuntasan dari siklus I yang hanya 71% menjadi 92%.

b. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan pendekatan scientific dengan menggunakan media konkret oleh guru sudah berjalan dengan baik. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat, dan siswa mudah dalam memahami pembelajaran.

4.1.5.4 Tindak Lanjut Siklus II

Dilihat dari observasi, guru telah memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan siklus II ini, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 90%. Pada siklus II persentase ketuntasan sudah mencapai 92%, dari 38 siswa yang tuntas 35 siswa sedangkan yang tidak tuntas 3 siswa. Dengan demikian penelitian ini dikatakan telah berhasil karena persentase ketuntasan lebih dari 90%. Dikarenakan target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.2 Hasil Analisis Data

Analisis data akan diuraikan melalui perbandingan rata-rata hasil belajar siswa kelas 3 SDN Sidorejo lor 01 pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dengan perbandingan yang dilakukan, dapat diketahui perbedaan dan peningkatan yang ditentukan. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar matematika dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.19 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Jumlah Persen

Jumlah Persen

Jumlah Persen

2 Tidak Tuntas

Sesuai tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar matematika, terdapat peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pra siklus hanya 13 siswa yang tuntas mencapai KKM dengan persentase (34%) sementara untuk siswa yang tidak tuntas berjumlah 22 siswa (66%). Siklus I terdapat 27 siswa tuntas (71%) dan 11 siswa tidak tuntas (29%). Indikator keberhasilan ketuntasan belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu perlu diadakan perbaikan pada siklus

II. Siklus II telah terlaksana dan didapat 35 siswa (92%) mencapai ketuntasan hasil belajar, namun masih terdapat 3 siswa (8%) yang belum tuntas. Dengan demikian dari setiap tindakan mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar matematika pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan dala diagram sebagai berikut.

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Tidak Tuntas

0% Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Selain ketuntsan belajar yang meningkat, nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mnegalami peningkatan. Perbandingan persentase nilai rata-rata hasil belajar matematika dapat dilihat dalam tabel 4.18.

Tabel 4.20 Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture dan Think Pair Share (TPS)

0 0 120

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Matematika - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 47

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS 2 SD KANISIUS LODOYONG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 LAPORAN TUGAS AKHIR - Institutional

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SD

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SD

0 0 36