Milestone Proyek Implementasi Bantuan IE

Milestone Proyek Implementasi Bantuan
IESR Pada PLTMH Desa Cibuluh
Tahun 2012 ini Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam program Access to Energy
memiliki proyek implementasi bantuan berupa rehabilitasi dan perbaikan mesin Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan
bentuk hibah. Pendanaan proyek implementasi bantuan ini IESR dibantu oleh 11.11.11 (Triple Eleven /
Vech Mee Tegen Onrecht), yaitu organisasi nirlaba yang berasal dari Belgia. Awal maksud dan tujuan
IESR memberikan bantuan untuk PLTMH Cibuluh, yaitu bapak Rasman yang dulu menjabat sebagai
Ketua Pengurus PLTMH menghubungi IESR dan mengajukan permohonan bantuan untuk PLTMH.
Setelah itu, pihak IESR kemudian mulai melakukan survey untuk mengetahui bantuan apa yang akan
diberikan kepada PLTMH Cibuluh.
Periode waktu implementasi proyek bantuan ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli
2012, dengan periode waktu tersebut IESR telah melakukan survey, asesmen, sosialiasi, musyawarah,
hingga pemasangan atau rehabilitasi mesin PLTMH. IESR tidak hanya fokus terhadap bantuan rehabilitasi
mesin PLTMH saja, namun juga memperhatikan aspek – aspek lainnya seperti; restrukturiasi
kepengelolaan PLTMH, aturan – aturan mengenai keberlangsungan Mikrohidro yang diatur dalam
Peraturan Desa (Perdes), serta peningkatan kapasitas sumber daya para pengelola (kelompok swadaya
masyarakat) dalam menjaga keberlangsungan PLTMH tersebut.
I.

PLTMH Desa Cibuluh (2005 – Februari 2012)


Desa Cibuluh terletak di daerah cagar alam Gunung Simpang, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat, yang berada sekitar 150 kilometer ke arah selatan ibu kota Kabupaten Cianjur. Lokasi desa
Cibuluh ini cukup terisolasi dari pusat – pusat aktivitas ekonomi dari pusat kota dan daerah, untuk
mencapai ke desa Cibuluh dari Kecamatan Cidaun, warga desa Cibuluh harus menempuh jarak 30
kilometer selama hampir 2 dengan sepeda motor atau bahkan lebih dari 3 jam apabila menggunakan
kendaraan roda empat (4-wheel vehicle) karena kondisi jalan yang kurang baik.
Pada awalnya Desa Cibuluh telah memiliki PLTMH dengan kapasitas 22KW dan menggunakan mesin
generator Synchrony yang dibangun pada tahun 2005 dengan bantuan oleh GRF-SGP sebesar Rp. 376
juta melalui organisasi nirlaba YPAL, dan PT. Cihanjuang sebagai vendor pembuat mesin turbin. Tujuan

awal dibangunnya PLTMH di Desa Cibuluh yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan tenaga listrik. Dengan adanya PLMTH tersebut, masyarakat Desa Cibuluh yang
sebelumnya sering melakukan penebangan hutan berubah menjadi penjaga kelestarian hutan karena
untuk menjadi daerah tangkapan air sungai sebagai penggerak mesin PLMTH.
Namun, karena masih minimnya fasilitas listrik di Cibuluh membuat masyarakat menuntut akan
adanya pemerataan listrik. Oleh sebab itu, beberapa masyarakat Cibuluh beralih menggunakan PLN yang
telah telah masuk ke desa Cibuluh pada tahun 2011.

Beberpa tokoh masyarakat desa Cibuluh


menginginkan PLTMH harus tetap ada dan berdiri walaupun PLN sudah ada disana, karena keduanya
memiliki peran yang sama yaitu memfasilitasi penerangan warga. Walaupun apabila nantinya semua
masyarakat Cibuluh beralih menggunakan PLN, dan PLN pun juga sebetulnya bukan merupakan suatu
ancamanm namun PLTMH jangan sampai dihilangkan, karena dapat digunakan untuk hal lainnya selain
untuk penerangan, seperti membantu usaha pemberdayaan masyarakat, dan menghasilkan sesuatu ide
yang kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat sehingga fungsi awal PLTMH tetap ada. Kedua fungsi MH
maupun PLN pun tetap berjalan, yaitu memBantu masyarakat dalam berbagai hal.
Kepala desa Cibuluh mengatakan salah satu kendala dalam penggunaan PLTMH selama ini terletak
pada sistemasi penggunaannya, yaitu tidak adanya MCB sebagai alat pengukur penggunaan daya listrik
di masing-masing konsumen sehingga selama ini iuran PLTMH diukur dengan penggunaan bukan dengan
berdasarkan ukuran kapasitas pemakaian listrik per konsumen. Hal tersebut membuat para pelanggan
MH dapat memakai daya arus listrik tanpa batas, dan mengakibatkan rusaknya mesin MH karena telah
melebihi batas daya yang sewajarnya dikeluarkan.
Hal lainnya adalah, terjadi ketidakadilan pada ketentuan tarif PLTMH dikarenakan tidak ada
peraturan yang tegas oleh pihak pengelola dalam pengklasifikasian tarif (Tarif PLTMH saat itu sampai
dengan bulan Juni 2012, yaitu: Rp. 10.000 – Rp. 25.000 per bulan). Menurut beberapa masyarakat,
masalah tersebut merupakan hal penting yang harus segera diselesaikan olah pengurus PLTMH. PLTMH
Desa Cibuluh sering mengalami kerusakan mesin bahkan sempat tidak beroperasi selama 3 bulan, dan
hal tersebut sangat merugikan konsumen PLTMH di Cibuluh. Apabila terjadi kerusakan pada mesin

PLTMH, maka pihak pengelola akan menggunakan uang kas untuk memperbaiki atau membeli suku
cadang mesin yang baru. Tetapi, tidak jarang juga uang kas tersebut tidak cukup untuk digunakan,
sehingga mereka meminjam sumber uang dari Koperasi Cibuluh. Namun, peminjaman uang dari
Koperasi dibatasi tidak boleh melebihi satu dalam satu bulan. Apabila terjadi dua kali kerusakan dalam

satu bulan, maka pengurus MH akan memajukan pembayaran iuran untuk bulan depan dengan
mengakumulasikan dua kali pembayaran dalam satu bulan kepada para konsumen.
Ketua Pengelola PLMTH Desa Cibuluh saat itu dijabat

Bapak Rasman, namun saat tim IESR

melakukan kunjungan survey pada bulan Februari 2012 beliau sudah empat bulan sedang berada di
Kalimantan. Untuk sementara waktu, Bapak Warsa menjabat sebagai Bendahara dan Ketua pengelola
PLTMH sementara. Menurut Bapak Warsa kendala yang dihadapi pengelola PLMTH saat itu adalah
masalah keuangan untuk membayar cicilan ke Koperasi. Bapak Warsa berharap untuk kedepannya tidak
hanya ada transparansi dalam laporan keuangan oleh pengurus PLTMH namun juga transparansi
pemakaian kapasitas daya listrik oleh konsumen. Saat tim IESR melakukan survey pada Februari 2012,
menurut bapak Warsa PLTMH Desa Cibuluh membutuhkan beberapa bantuan:



Renovasi (pelebaran, peninggian, pengecoran beton) bangunan fisik saluran air menuju
Turbin agar tidak terjadi banjir saat air sungai meluap

II.



Pembuatan bak penenang



Pengadaan MCB/meteran untuk setiap konsumen



Pengadaan panel dan balas yang baru

Maret 2012 – Juli 2012
Kunjungan bulanan pertama IESR ke Desa Cibuluh dilaksanakan Maret 2012. Sesuai dengan


timeline yang telah dibuat untuk proyek bantuan ini, maka tujuan kunjungan bulanan pertama pada
bulan Maret ialah untuk evaluasi pelaksanaan PLTMH di Cibuluh mengadakan musyawarah dengan para
pengurus MH, Aparat Desa, dan masyarakat Cibuluh dalam rangka merivisi Perdes, yang meliputi
perubahan struktural manajemen kepengurusan PLTMH, pembentukan Badan Pengawas MH, serta
survey mengenai bantuan yang sekiranya akan diberikan oleh IESR.
Masuknya IESR ke desa Cibuluh dan memiliki tujuan untuk membantu PLTMH sangat direspon baik
oleh masyarakat Cibuluh, begitupun dengan himbauan atau masukan dari IESR mengenai pengrevisian
Perdes dan restrukturisasi manajemen kepengurusan PLTMH sebelum IESR mengimplementasikan
bantuan dinilai sangat berdampak positif dan memacu semua aspek di desa Cibuluh. Telah dibentuk dan
disepakatipula Badan Pengawas PLTMH desa Cibuluh yang terdiri dari 5 orang perwakilan dari
Konsumen PLTMH, perwakilan dari BPD Cibuluh, dan perwakilan dari LPM Cibuluh.

Pada bulan April 2012 akhirnya diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Warsa
selaku ketua pengurus PLTMH, Bapak Didin selaku field officer, serta perwakilan dari IESR. Pertemuan
tersebut membahas langkah – langkah yang harus dilakukan keduabelah pihak, dan melakukan
konsultasi dengan Bapak Faisal yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Hidro Bandung (AHB). Beberapa
masukan yang diberikan oleh Bapak Faisal diantaranya mengenai spesifikasi mesin Hidro, dan referensi
vendor apabila IESR ingin memberikan bantuan penggantian dan rehabilitasi mesin PLTMH Cibuluh.
Pihak IESR juga telah memberikan bantuan berupa perbaikan mesin lilitan dengan biaya sebesar Rp.
3.400.000 pada bulan April 2012. Selain itu, sudah disepakati mengenai tarif bulanan dan bagan struktur

kepengelolaan PLTMH desa Cibuluh. Ketentuan tariff tersebut, yaitu;


Rp. 15.000 : konsumen yang hanya menggunakan lampu (dibatasi jumlah titik
gantungan lampu), dan pemanas nasi



Rp. 23.000 : konsumen yang menggunakan lampu, pemanas nasi, TV, Radio

bagan struktur organisasi PLTMH desa Cibuluh, yaitu:
Musyawarah
Mufakat
Ketua

Pembina *

Badan Pengawas

Sekretaris


Operator

Bendahar
a

Seksi
Usaha

Seksi
Pemberdayaa

Seksi
Peralatan

Seksi
Keamanan

Beberapa aturan dan kondisi PLTMH lainnya yang telah disepekatti;



Akan dilakukan pemadaman listrik MH setiap hari Rabu pada pukul 07.00 – 15.00



Apabila terjadi kerusakan pada mesin MH dan listrik tidak menyala sampai 1 bulan,
maka iuran tarif akan dikurangi. Namun apabila kerusakan tersebut terjadi karena

kelalaian pengurus MH, maka iuran tariff akan dipotong
Berdasarkan timeline yang telah dibuat oleh pihak IESR seharusnya pada bulan Mei ini sudah
dilakukan implementasi bantuan, namun karena situasi dan kondisi yang telah berubah maka IESR
mengubah rencana bantuan kepada MH Cibuluh berupa penggantian mesin Hydro Synchronic. Rencana
implementasi yang baru akan dilakukan setelah Perdes selesai, dan harus dilakukan assessmen dan
survey mesin yang telah dijadwalkan akan terealisasi.
Tahapan implementasi bantuan IESR terhadap PLTMH Cibuluh (penggantian mesin, generator, dan
sistem kelistrikan) pun bertahap memiliki progress yang baik. Penunjukan vendor yang akan digunakan
untuk pelaksanaan program bantuan ini pun telah ditentukan, yaitu: UD. Kendali Daya Hidro sebagai
vendor pengadaan atau pembuatan mesin, dan Bapak Ena Setiawan sebagai vendor pemasangan serta
instalasi mesin. Spefikasi barang atau mesin PLTMH yang diberikan oleh IESR, yaitu;
Generator Sinkron 3 fase 220/380 V “Marelly 28

kVA/22.4 kW
Kontrol Panel 30 kVA 220/380 V/double thyristor
Ballast Load “Air Heater + Box” 30 kVA
Kabel Power + Sepatu Kabel

Pada tanggal 27 Juli sampai 30 Juli 2012 akhirnya mulai dilakukan pemasangan dan instalasi
mesin – mesin tersebut diatas. Hal pertama yang dilakukan adalah pengecekan dan pembongkaran
mesin lama agar dapat diukur dan disesuaikan dengan mesin baru yang akan dipasang. Pihak vendor
selama pemasangan mesin ini dibantu oleh pengelola PLTMH dan beberapa warga. Akan tetapi
beberapaha hari setelah instalasi dan pemasangan selesai listrik dari PLTMH belum bisa dimanfaatkan,
dikarenakan debit air di musim kemarau sangat kecil, Daya bangkit pada musim kemarau luapan 12
A/Phase sedangkan Beban konsumen 15 A/Phase.
Dengan selesainya pemasangan rehabilitasi mesin PLTMH tersebut tugas dan misi proyek
implementasi bantuan IESR belum selesai sampai disitu, masih banyak hal yang perlu diperhatikan agar
keberlangsungan PLTMH desa Cibuluh ini tetap berjalan, dan memonitor kualitas kapasitas sumber daya
kepengelolaan PLTMH. Selain itu IESR berharap agar hasil dari proyek implementasi bantuan PLTMH ini
dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat desa Cibuluh dalam kemajuan ekonomi, dan yang
lebih penting adalah hal pemerataan akses pada energi, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi
daerah – daerah lainnya di Indonesia.