Tugas evaluasi kinerja sektor publik (1)

TUGAS EVALUASI KINERJA SEKTOR PUBLIK
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
DINI RIZKYNAWATI PUTRI
NIM: 1663201152

LAPORAN CAPAIAN PELAKSANAAN MP3EI KORIDOR EKONOMI JAWA TAHUN
2011-2014
1.2 sasaran mp3ei
Sejalan dengan pengembangan koridor ekonomi sebagai pusat pertumbuhan yang ada
didalam master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025.
Sasaran yang akan dicapai yaitu :
1. Meningkatkan nilai tambah dan memperluas rantai nilai proses produksi serta distribusin
dari pengelolaan asset dan akses sumber daya alam geografis wilayah dan sumber daya
manusia.

2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integritas
pasar domestic dalam rangka penguatan daya saing dan perekonomian nasional .
3. Mendorong penguatan system inovasi nasional produksi , proses maupun pemasaran
untuk penguatan di dunia global .

1.3 kedudukan mp3ei
MP3EI berisi arahan pengembangan kegiatan ekonomi utama yang lebih spesifik lengkap
dengan kebutuhan infrastruktur dan rekomondasi perubahan / revisi terhadap peraturan
perundang-undangan yang perlu dilakukan . kedudukan masterplan ini merupakan bagian dari
system perencanaan dan pembangunan nasional dan menjadi dokumen yang berintegritas yang
penting untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi .MP3EI memiliki
fungsi percepatan pembangunan ekonomi dalam pembangunan ekonomi MP3EI adalah “not
bussines as usual’. Dengan pola piker ini diperlukan komitmen dan kolabarasi kuat antar pelaku
pembangunan baik pemerintah daerah , bumn ,bmud dan swasta untuk mensukseskan
pembangunan ekonomi Indonesia .
1.4 strategi pengembangan mp3ei
MP3EI dilaksanakan menggunakan 3 strategi utama yang pada hakikatnya saling
mendukung melalui koridor ekonomi dilakukan dengan mengembangkan pusat pusat
pertumbuhan ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan aglomerasi , menggali potensi dan


keunggulan daerah serta memperbaiki ketimpangan spasial pembangunan ekonomi
Indonesia .strategi penguatan konektivitas dilakukan untung menghubungkan lokasi kegiatan
ekonomi dalam wilayah dan antar wilayah .indonesia merupakan bagian dari komunitas dunia ,
maka konektifitas global juga perlu dikuatkan secara terpadu yaitu mensinergikan kebijkan
kebijakan dalam system logistic nasional system transportasi nasional , pengembangan wilayah ,
teknologi informasi dan komunikasi . strategi penguatan kemampuan sdm dan iptek nasional
dilakukan melalui progam pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berdaya saing dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan sains dan
teknologi .
GAMBARAN UMUM KORIDOR EKONOMI JAWA
2.1 kondisi ekonomi makro wilayah koridor ekonomi jawa
Wilayah koridor ekonomi jawa secara umum memiliki kondisi dan social yang lebih baik
dibandingkan dengan wilayah di koridor lainnya , sehingga berpotensi lebih besar untuk
berkembang . industry makanan dan minuman adalah contributor yang cukup signigfikan
terhadap pbd Indonesia dengan nilai produksi tingkat penyerapan tenaga kerja dan nilai ekspor
yang tinggi . produksi industri makanan minuman menyumbang sekitar 22,3% dari total produksi
manufaktur di koridar ekonomi jawa atau kedua terbesar setelah industry pemesinan .
2.2 kegiatan ekonomi utama di koridor ekonomi jawa
Koridor ekonomi jawa terdiri dari 5 pusat ekonomi yaitu Jakarta bandung semarang
Yogyakarta dan Surabaya . ada 6 kegiatan yang terdapat dalam pusat ekonomi tersebut yaitu

makanan minuman tekstil perkapalan alutsita peralatan transportasi dan telematika . selain itu
juga ada 2 kegiatan non ekonomi utama yaitu industry migas dan besi baja serta satu kawasan
jabodetabek . industry makanan dan minuman adalah yang paling signifikan pada tahun 2012
nilai produksi makanan dan minuman mencapai USD 70 miliar dan tumbuh rata-rata sebesar
16% setiap tahun , industry makanan dan minuman juga merupakan industry yang menyerap
tenaga kerja paling besar pada tahun 2010 industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 3,6
juta orang atau terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2009 . peningkatan nilai ekspor dari
industry ini pada tahun 2011 mencapai USD 13,73 miliar yang menglami peningkatan hingga
48% dibandingkan tahun lalu yang hanya USD 9,26 miliar.

2.5 total penjualan produk tekstil sampai pada konsumen akhir
Industry tekstil merupakan jenis industry yang padat karya , sebagai industry yang padat
modal industry ini memerlukan energy yang besar , sehingga ketersediaan dan harga listrik
berpengaruh terhadap tingkat daya saing produk yang dihasilkan . hal lain yang menghamabt
adalah kurang komeritifnya biaya gransportasi memlalui pelabuhan , karena tingkat efisiensi
pelabuhan Indonesia yang sangat rendah . beberapa dukungan regulasi yang diperlukan dalam
rangka mendukung industry tekstil yaitu :
1) Peningkatan kerjasama bilateral dengan Negara penginpir tekstil
2) Peninjauan kembali terhadap uu no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan untuk lebih
meningkatkan iklim usaha dan investasi

3) Penagkapan pasar dosmetik industry tekstil yang diproyeksikan tumbuh pesat
4) Peningkatan pengawasan terhadap masuknya produk impor
5) Permohonan tax insentif bagi industry
6) Industry dalam kawasan berikat harus ekspor 75% DAN 25% untuk pasar dalam negri
7) Pemberian insentif pada kegiatan ekonomi hulu industry tekstil
8) Umk daerah tidak ditentukan bupati tetapi dewan pengupahan padahal initermasuk
pelanggaran dan harus ada undang undangnya
2.6 subsektor perkapalan
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir industry perkapalan diindonesia menunjukkan
perkembangan yang cukup baik . pada bulan maret 2010 , Indonesia telah memiliki armada
sebanyak 9.03 unit kapal atau meningkatkan sebanyak 3.268 unit kapal dibandingkan bulan
maret 2005 yang hanya memiliki 6.041 unit kapal . beberapa strategi utama yang dilakukan
dalam menjawab tantangan tersebut antara lain :
1) Pendayagunaan kapal hasil produksi dalam negri
2) Peningkatan kapasitas dan kemampuasn industry perkapalan
3) Pengembangan industry pendukung perkapalan
4) Peningkatan dukungan sektor perbankan terhadap industry perkapalan
2.7 subsektor alutsista

Industry alutsista tumbuh dan berkembang di Indonesia karena beberapa hal yaitu :

1) Indonesia memiliki ancaman perbatasan yang cukup tinggi sebagai akibat adanya
perbatasan laut dan darat yang cukup luas
2) Bentuk bentuk pelanggaran yang terjadi sangat kompleks , mulai dari illegal fishing,
illegal minning , dan trending diantaranya berupa penambangan oasir , penebangan kayu ,
dan sebagainya
3) Posisi strategis Indonesia sebagai salah satu proses lalu lintas dunia internasional
Selain itu kegiatan ekonomi alutsista menghadapi sejumlah permasalahan untuk tumbuh
dan berkembang, antara lain karena belum adanya undang undang pengembangan dan
pemanfaatan industry strategis untuk pertahanan yang mendukung Indonesia memiliki
industry pertahanan nasional .
2.8 subsektor telematika
Pasar produk telematika juga semakin membesar setiap tahunnya . pada tahun 2009 ,
pasar produk meliputi produk hardware USD 979 juta , consulting USD 211,7 juta , software
USD 110,3 juta . hasil studi dari worldbank yang menyatakan bahwa setiap 10% peningkatan
penetrasi broadband dinegara berkembang , dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sebesar 1,38% .dalam rangka pengembangan industry telematika diperlakukan beberapa
strategi umum dalam pengembangan industry telematika yaitu :
1) Melakukan harmonisasi kebijakan dan program pemerintah untuk menciptakan suasana
yang kondusif guna mendoromg perkembangan telematika di Indonesia
2) Mempercepat pemerataan penyediaan infrastruktur dan layanan telematika

2.9 subsektor migas , energy dan petrokimia
Produk petrokimia merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi
industry hilirnya .sementara itu strategi umum yang diperlukan dalam rangka
pengembangan industryigr petrokimia di koridor ekonomi jawa yaitu :
1. Melakukan koordinasi penentuan alokasi gas untuk industi petrokimia
2. Melakukan kerjasama antara industry petrokimia dengan industry/instiusi pendukung.
3.1

harus dilakukan peningkatan nilai tambah industry besi baja melalui
peningkatan kapasitas produksi industry baja kasar, beberapa strategi umum

yang diperlukan dalam rangka pengembangan sektor rkonomi yaitu
membangun industry konsetrat yang terintregitasi,menjalin kerjasama diantara
industry baja nasioanl dengan industry hulu hilir serta instrusi
pendukung,meningkatkan penggunaan baja produksi dalam negri dan
meningkatkan pengawasan sni produk industry baja .

CAPAIAN KORIDOR EKONOMI JAWA
Selama kurun waktu 3 tahun (2011-2014) pelaksanaan MP3EI , kemajuan yang dicapai
koridor ekonomi jawa cukup signifikan . dari total investasi dikoridor ekonomi jawa sebesar

rp.1.734 triliun. Proyek yang sudah peresmian/selesai sebanyak 98 proyek, terdiri dari 70 proyek
sektor riil dan 28 proyek infrastruktur. Untuk menunjang kegiatan ekonomi utama , perlu adanya
dukungan infrastruktur dalam pengembangan koridor ekonomi jawa . total investasi sektor
infrastruktur tercatat sebesar rp. 1.415,7 triliun. Hingga tahun 2014 proyek sektor infrastruktur
yang sudah selesai mencapai 29 poyek dengan nilai investasi rp.112,637 triliun. Dengan
demikian persentasi realisasi pelaksaan MP3EI sektor invrastruktur di koridor ekonomi jawa
adalah 13,36% berdasarkan jumlah proyek dalam pelaksanaan MP3EI koridor ekonomi jawa
baik pengembangan sektor riil maupun pembangunan infrastruktur terdapat permasalahan yang
membutuhkan kebijakan lebih lanjut. Isu strategis yang secara umum muncul dalam pelaksanaan
MP3EI koridor ekonomi jawa antara lain terkait dengan masalah regulasi, perizinan serta lahan.
Regulasi yang diterbitkan oleh kementrian seringkali tumpang tindih sehingga menjadi
penghambat dalam investasi sektor riil maupun infrastruktur.pengurusan perizinan oleh investor
dirasakan terlalu rumit , tidak transparan dan memakan waktu cukup lama .investor
membutuhkan kejelasan mengenai izin yang mereka urus untuk melancarkan proses investasi
mereka. Permasalahan lahan sering ditemui dalam pembangunan proyek infrastruktur bentuk
permasalahan terkait lahan antara lain pembebasan lahan masyaraakat yang begitu a lot benturan
kepemilikan lahan dengan pihak lain seperti lahan hutan , tanah adat , lahan pertanian yang
berkelanjutan .

PENUTUP

Pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan infrastruktur memiliki hubungan timbal balik
untuk dapat mencapai target petumbuhan ekonomi tentu diperlukan adanya infrastruktur yang
mendukung suatu kegitan ekonomi. Dalam buku masterplan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia pemerintah telah mencita-citakan bahwa pada tahun 2025
indonesia diharapkan dapat menjadi Negara maju dan termasuk 10 negara besar di dunia dengan
pendapatan perkapita yang bekisar antara USD 14.250 – USD 15.500 dengan nilai total
perekonomian berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun.
Buku laporan capaian pelaksanaa MP3EI kridor ekonomi jawa tahun 2011-2014 ini
berisikan data informasi capaian 3 tahun pelaksanaan MP3EI koridor ekonomi jawa, gambaran
mengenai fasilitas atau kemudahan yang telah diberikan MP3EI dalam rangka memperluas dan
mepercepat pembangunan ekonomi khususnya di koridor ekonomi jawa dalam bentuk
penyediaan infrastruktur , regulasi seta dukungan SDM-ITEK.
Dimasa depan walaupun koridor ekonomi jawa masih bertahan sebagai pilar per
ekonomian pembangunan ekonomi diwilayah ini harus membatasi kegitan ekonomi utama yang
mengkosumsi air yang sangat besar. Terkait dengan struktur ruang dan dengan mengedepankan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di koridor ekonomi
jawa akan difokuskan pada bagian utara koridor ekonomi jawa. Disamping itu akan dilakukan
pembangunan dan perbaikan pelabuhan laut di tanjung priok cilamaya tannjung mas tanjung
perak, merak dan lamongan dalam rangka mempelancar arus komoditas baik infra koridor
maupun antar koridor.