KARYA ILMIAH PERHITUNGAN KERUGIAN KEUANG

Oleh Dessy Indah Saftrii Fitrah Azizah Sugirii
Korry Azrinai Rifqi Muhammadi Wulan Meiniar

Pengaruh Kebiasaan Buruk
Mahasiswa terhadap Masalah
Keuangan

2

“Semua pengetahuan dimulai dari membaca. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi
bukit. Meskipun hanya membaca satu lembar, tapi pengetahuan yang diraih bisa berjuta
kata. Karena itulah, jangan pernah membenci membaca! Sebab semua kesuksesan,
pengalaman, siklus kehidupan, dan informasi mengenai dunia luar ditemukan dari
membaca walaupun hanya sedikit.”

Karya tulis ini kami persembahkan untuk ayah dan ibu tercinta juga para remaja di
seluruh penjuru Indonesia.

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadap Masalah
Keuangan”
Disusun Oleh:
Dessy Indah Safitri, Fitrah Azizah, Korry Azrina, Rifqi Muhammad, Wulan Meiniar
Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi
Telah disahkan pada:
hari

:

tanggal

:

Pembimbing,

Dr. Ary Syahriar, DIC

iii


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas rahmat dan nikmatNya, penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadap Masalah
Keuangan”.
Karya tulis ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah
Fisika Dasar 1A.
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
baik bantuan materil maupun moril. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada ayah dan ibu tercinta yang telah membantu kelancaran penulisan karya tulis.
Penulis juga berterima kasih kepada kepala teknisi dan juga anggota angkatan 2014
Universitas Al Azhar Indonesia yang telah membantu melengkapi karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan karya
tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 06 Januari 2015
Penulis

DIS,KA,FAS,RM,WM


iv

ABSTRAK
Dessy Indah Safitri, Korry Azrina, Fitrah Azizah, Rifqi Muhammad dan Wulan
Meiniar, Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar
Indonesia, Pengaruh Kebiasaan Buruk Mahasiswa terhadaop Masalah Keuangan.
Jakarta 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca mengenai
kebiasaan buruk mahasiswa yang dapat mempengaruhi masalah keuangan. Salah satu
cara untuk membuktikannya adalah dengan melakukan perhitungan biaya saat
menggunakan lift dengan optimal dan tidak optimal, yang merupakan salah satu bentuk
kebiasaan buruk mahasiswa lalu membandingkannya. Penelitian ini dilakukan dalam
kurun waktu satu bulan. Dari uji coba yang dilakukan diperoleh hasil bahwa kebiasaan
buruk mahasiswa ternyata sangat mempengaruhi masalah keuangan.

v

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................


i

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................. 1
B. BATASAN MASALAH .............................................................................. 1
C. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
D. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................. 2
E. MANFAAT PENELITIAN .......................................................................... 2
BAB II KERANGKA TEORI ........................................................................................ 3
A. KAJIAN TEORI .......................................................................................... 3
B. KERANGKA BERPIKIR ............................................................................ 3
C. PENGAJUAN HIPOTESIS ......................................................................... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 5
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ..................................................... 5

B. ALAT DAN BAHAN ................................................................................... 5
C. PROSEDUR KERJA .................................................................................... 5
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................ 5
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................................... 6
A. HASIL PENELITIAN ................................................................................... 6
B. ANALISIS DATA ......................................................................................... 8
C. PENGUJIAN HIPOTESIS ............................................................................
10
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 11
A. SIMPULAN .................................................................................................. 11
B. SARAN ......................................................................................................... 11

vi

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
Komponen Lift ............................................................................................................. 15
Spesifikasi Lift ……………………………………………………….. ....................... 16

vii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebiasaan buruk adalah sikap atau perilaku yang dilakukan berulang-ulang di
mana perilaku tersebut terkesan buruk di mata orang lain. Pada dasarnya, kebiasaan
buruk

dimiliki

seluruh

makhluk

hidup,

tidak

terkecuali


manusia.

Untuk

menyeimbangkan sistem, pastinya setiap yang baik akan diiringi yang buruk pula. Lalu,
bagaimana jika kebiasaan buruk tersebut dimulai dari dini? Salah satunya adalah saat
masa mendekati kedewasaan, yaitu remaja.
Kebiasaan buruk yang cukup merugikan salah satunya terlihat pada para
mahasiswa yang hampir setiap harinya berkeliaran di universitas mereka masing-masing
untuk keperluan kuliah. Pada zaman di mana teknologi berkembang sangat pesat ini
hampir setiap universitas di negara tercinta ini memakai lift, yaitu angkutan transportasi
vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
Lift dengan mudahnya mengangkat beban yang sangat berat maupun ringan
menuju lantai atas atau bawah, melawan gravitasi yang sangat kuat. Tapi apakah tak
terbayang di benak kita bahwa lift yang kelihatannya sangat simpel itu apakah
menguntungkan pengelolanya? Atau ternyata sebaliknya? Karena pastinya lift itu tidak
naik atau turun dengan sendirinya, bukan? Karena kenyataannya untuk mengangkat dan
menurunkan lift dibutuhkan daya yang kekuatannya tergantung pada isi lift. Untuk
memakai daya tersebut, diperlukan biaya dan besarnya biaya tersebut juga tergantung
pada yang menaiki lift.

Oleh karena itu, menggunakan lift tidak bisa sembarangan dan tidak bisa hanya
tinggal menekan tombol seenaknya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah ada untung
atau ruginya seperti halnya memakai suatu aplikasi komputer yang didesain sedemikian
rupa agar usernya tidak perlu repot-repot memakainya tetapi kita tidak tahu apakah ada
virus di dalamnya atau tidak.
1.2 Batasan Masalah
Karya tulis ini membahas tentang bagaimana mahasiswa menggunakan lift
dengan tidak optimal, seperti memakai lift hanya untuk berpindah satu lantai saja yang

1

pada dasarnya masih lebih baik dan optimal dengan menggunakan tangga ataupun
menggunakan lift yang terbuka lebih duluan meskipun tujuan liftnya bukan pada lantai
yang diinginkan dengan alasan lift manapun sama saja yang penting tidak menunggu
lama di luar. Untuk mempersempit batasan masalah yang ada maka penulis mengambil
sampel pada lift yang ada di Universitas Al-Azhar Indonesia dan tentunya objek
pengamat adalah mahasiswa Universitas Al-Azhar itu sendiri.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana pengaruh kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift
terhadap dana yang dikeluarkan pihak universitas?

1.3.2 Bagaimana akibat dari pemakaian lift yang tidak optimal yang dilakukan
oleh mahasiswa?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Mendeskripsikan pengaruh kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan
lift terhadap pengeluaran dana yang diperlukan pihak unviersitas.
1.4.2 Mendeskripsikan akibat dari pemakaian lift yang tidak optimal yang
dilakukan oleh mahasiswa.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Untuk mengetahui secara jelas apakah penggunaan lift yang tidak optimal
merugikan atau menguntungkan pengelolanya.
1.5.2 Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang sistem kerja lift
yang sebenarnya.
1.5.3 Sebagai solusi agar pengguna lift tidak memakai lift dengan semaunya tanpa
mengetahui akibatnya.
1.5.4 Sebagai informasi untuk pengguna lift bahwa memakai lift itu dapat
menguntungkan atau merugikan pengelola.

2

BAB II

KERANGKA TEORI
2.1 Hakikat Kebiasaan Buruk
Menurut Dr. Muhammad Sayid Muhammad Az-Za'balawi, kebiasaan adalah
pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara
yang sama dan tanpa hubungan akal atau dia adalah sesuatu yang tertanam di dalam
jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima tabiat.
Eko Sujatmiko mengatakan bahwa kebiasaan adalah perbuatan berulang-ulang
dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan
jelas sehingga disukai banyak orang.
Buruk adalah sesuatu yang dipandang tidak baik atau selain baik yang terkadang
tidak disukai orang lain karena dapat merugikan.
Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk adalah perbuatan tidak baik atau yang
dapat merugikan yang dilakukan berulang-ulang secara terus-menerus baik dalam waktu
lama atau hanya sebagian waktu.
2.2 Hakikat Mahasiswa
Menurut Wikipedia, mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang
menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.
Menurut seorang ahli yang bernama Knopfemacher, mahasiswa adalah insan-insan
calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin
menyatu dengan masyarakat ), dididik dan diharapkan menjadi calon-clon intelektual.

2.3 Hakikat Masalah Keuangan
Salah satu bentuk masalah dalam keuangan adalah apakah bisnis atau pekerjaan
yang dilakukan menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Untung berarti penghasilan atau hasil dari pekerjaan yang dilakukan atau biasa
disebut sebagai pendapatan lebih besar dari modal atau pengeluaran.
Rugi berarti pendapatan dari suatu pekerjaan lebih kecil dari pengeluarannya yang
dikeluarkan saat sebelum memulai pekerjaannya.
2.4 Kerangka Berpikir

3

Setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti memiliki kebiasaan buruk tanpa
terkecuali. Baik kebiasaan buruk yang sangat kecil atau sampai tak terlihat dengan
kerugian yang kecil atau tak terlihat juga, maupun yang besar dengan kerugian yang
sangat mempengaruhi sekitarnya.
Setiap mahasiswa pasti memiliki kebiasaan buruk karena pada dasarnya mahasiswa
adalah manusia. Kebiasaan buruk tersebut dapat dilihat dari aktivitas mahasiswa yang
hampir setiap harinya dilakukan di universitas, misalnya saat memakai lift.
Meskipun terlihat mudah, pemakaian lift tidak hanya sebatas pada menekan tombol
nomor lantai untuk naik atau turun. Karena pada dasarnya, lift merupakan salah satu
produk perkembangan teknologi masa kini yang berarti terdapat suatu titik pada sistem
lift yang memerlukan biaya untuk bekerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa memakai
lift tanpa terlebih dahulu memikirkan akibatnya dapat mempengaruhi masalah keuangan
seperti kerugian atau keuntungan pada pengelolanya, yaitu universitas.
2.4 Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, hipotesis penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H0 = Kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift merugikan keuangan
universitas
H1 = Kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift menguntungkan keuangan
universitas

4

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Pengamatan dilaksanakan selama satu bulan, yakni tanggal 06 Desember 2014 - 06
Januari

2015

yang

dilaksanakan

di

Universitas

Al-Azhar

Indonesia

Jl.

Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat

: Tang Ampere
Stopwatch

3.2.2 Bahan

: Lift Universitas Al-Azhar Indonesia

3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung waktu perjalanan lift untuk setiap lantai.
2. Menghitung Ampere kekuatan lift untuk setiap lantai.
3. Menghitung daya pemakaian lift
4. Menghitung biaya atau cost pemakaian lift
3.4 Teknik Pengumpulang Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan eksperimen selama 24 jam.
Hasil dari eksperimen tersebut dianalisis berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Seperti mencari cost atau biaya dengan menghitungnya berdasarkan data yang didapat
untuk mengetahui akibat dari pemakaian lift yang beragam.

5

BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian

6

7

4.2 Analisis Data
4.2.1

Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa bandul yang sebanding dengan

satu sangkar lift beserta setengah daya tampung maksimum dari penumpang (8 orang)
mengalami beberapa keadaan sebagai berikut :
1. Penumpang lift kurang dari setengah maksimum dan dalam keadaan naik, maka
sistem katrol akan menurunkan bandul tanpa perlu daya yang begitu besar
karena bandul akan turun dengan bantuan gaya gravitasi, aehingga tidak perlu
daya tambahan dari arus listrik.
2. Penumpang lift lebih dari setengah maksimum dan dalam keadaan naik, maka
sistem katrol akan menurunkan bandul dengan daya yang lebih besar sehingga
memerlukan daya tambahan dari arus listrik.
3. Penumpang lift kurang dari setengah maksimum dan dalam keadaan turun, maka
sistem katrol akan menaikkan bandul dengan daya yang lebih besar sehingga
memerlukan daya tambahan dari arus listrik.
4. Penumpang lift lebih dari setengah maksimum dan dalam keadaan turun, maka
sistem katrol akan menaikkan bandul tanpa memerlukan daya tambahan karena
bandul akan naik dengan mudah akibat adanya beban yang berat yang dibantu
oleh lift.
4.2.2

Berdasarkan data pengujian lift terhadap waktu tempuh, dapat diketahui

bahwa ketika lift naik dalam keadaan penuh, maka waktu tempuhnya untuk mencapai
lantai yang sama akan lebih lama daripada dalam keadaan sepi. Apabila lift turun dalam
keadaan sepi, waktu yang diperlukan untuk mencapai lantai yang sama akan lebih lama
daripada dalam keadaan ramai. Hal ini dikarenakan apabila benda yang diberi gaya
yang sama semakin berat atau bertambah massanya, maka pergerakannya akan semakin
lambat karena gaya beratnya semakin bertambah (semakin dipaksa menuju pusat bumi)
sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama akan semakin lama.
Sesuai dengan hukum Newton.
4.2.3

Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat dianalisis sebagai berikut :

8

9

4.3 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan buruk mahasiswa
saat menggunakan lift dapat merugikan dan menguntungkan keuangan universitas. Jadi,
H0 sama dengan H1.

10

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Melalui penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kebiasaan buruk
mahasiswa saat menggunakan lift dapat merugikan keuangan universitas apabila saat
menaiki lift, kondisi di dalam lift sedang ramai pemakainya dan saat menuruni lift,
kondisi di dalam lift sedang sepi. Karena apabila ramai, bandul sebagai pemberat yang
dapat mengangkat lift harus mengangkat beban lebih dari batasnya, sehingga diperlukan
daya tambahan agar bisa benar-benar mengangkat lift yang berarti perlu biaya
tambahan. Begitu juga saat turun dalam keadaan sepi. Yang menjadi pemberat adalah
liftnya sehingga kalau sepi, diperlukan daya tambahan agar lift dapat mengangkat
bandul untuk turun.
Kebiasaan buruk mahasiswa saat menggunakan lift juga dapat menguntungkan
keuangan universitas apabila saat menaiki lift, kondisi di dalam lift sepi dan saat
menuruni lift, kondisi di dalam lift ramai. Karena apabila sepi, hal itu belum melebihi
batas kekuatan bandul sehingga bandul tidak perlu daya tambahan untuk mengangkat
beban tersebut. Sedangkan saat turun dengan kondisi ramai, karena yang menjadi
pemberat adalah lift yang berarti harus mengangkat bandul agar bisa turun, maka
apabila ramai, beban pemberatnya jadi bertambah sehingga kuat untuk mengangkat
bandul tanpa perlu daya tambahan.
5.2 Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah didapatkan, penulis ingin
memberikan saran kepada pembaca yakni :
1. Pembaca menempelkan poster di sebelah pintu setiap lift yang berisi
penggunaan lift yang baik sehingga pengguna lift dapat melihat apakah niat
mereka memakai lift membuat kerugian atau keuntungan untuk universitas.
Sebagai contoh poster yang menarik adalah sebagai berikut :

11

2. Lorong setiap tangga di universitas pembaca dibuat semenarik mungkin yang
dapat dibantu oleh tim-tim kreatif universitas atau dari UKM yang
menitikberatkan bidang kesenian sehingga pengguna lift akan lebih tertarik
memakai tangga untuk mencapai tujuan daripada memakai lift yang ada
kerugiannya.
3. Meningkatkan

pencahayaan setiap tangga di Universitas Al-azhar dengan

menambah jumlah lampu, agar lorong tangga tidak terlihat gelap.
4. Memasangkan alarm di setiap lift sesuai dengan ketentuan kondisi merugikan
dan menguntungkan. Jika penumpang akan menaiki lift dengan kondisi yang
termasuk merugikan, alarm lift akan berbunyi dan lift tidak akan tertutup.
Dengan begitu mahasiswa Al-azhar akan lebih disiplin dalam menggunakan lift.

12

5. Mengubah sistem dari lift, dengan mebagi lift menjadi dua yaitu lift dengan
mesin naik dan turun ke lantai ganjil juga lift dengan mesin naik dan turun ke
lantai genap. Dengan begitu seluruh mahasiswa dapat menggunakan lift apabila
turun atau naik minimal 2 lantai, jika hanya satu lantai dapat menggunakan
tangga.

13

DAFTAR PUSTAKA
Huda,

Niamul.

Pengertian

Kebiasaan

(folkways).

http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebiasaan.html.
Diunduh pada tanggal 04 Januari 2015.
na.

Pengertian

Definisi

Mahasiswa

Menurut

para

Ahli.

http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurutpara-ahli/. Diunduh pada tanggal 04 Januari 2015.
Wikipedia. Lift. http://id.wikipedia.org/wiki/Lift. Diunduh pada tanggal 04 Januari
2015.
Wikipedia. Mahasiswa. http://id.wikipedia.org/wiki/Mahasiswa. Diunduh pada tanggal
04 Januari 2015.

14

LAMPIRAN
Komponen Lift

15

16