BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu organisasi sektor publik yang bergerak

  dalam bidang pelayanan jasa kesehatan, dengan melaksanakan suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil, mengutamakan dan mementingkan upaya penyembuhan dan pemulihan yang telah dilaksanakan secara serasi dan terpadu oleh pihak rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pencegahan penyakit serta upaya perbaikan (Keputusan Menteri Kesehatan, 2000).

  Bagi masyarakat keberhasilan rumah sakit dalam membantu pasien dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk mempercayakan perawatan kesehatannya. Pengelolaan rumah sakit pada masa lalu dipandang sebagai usaha sosial, tetapi di masa sekarang pengelolaan yang berbasis ekonomi dan manajemen sangat penting artinya untuk menghadapi berbagai situasi persaingan global, mengantipasi cepatnya perubahan lingkungan dan menjaga kelangsungan usaha rumah sakit itu sendiri (Luthans, 2006).

  Perubahan lingkungan rumah sakit yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap rumah sakit untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan rumah sakit tersebut maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pegawai yang memiliki komitmen dengan lembaga serta memiliki kesetiaan dalam bekerja akan berupaya untuk terus mengembangkan diri guna meningkatkan kualitas pelayanan dengan pasien yang pada akhirnya akan mencapai tujuan organisasi (Luthans, 2006).

  Rendahnya komitmen pegawai kepada organisasi merupakan kerugian kepada organisasi sekaligus kepada diri pribadi pegawai tersebut, kerugian bagi organisasi yakni rusaknya struktur organisasi dan komunikasi dalam organisasi, hilangnya anggota organisasi yang mungkin memiliki kinerja tinggi dan hilangnya kepuasan diantara yang tetap tinggal. Kedua, kerugian bagi diri orang yang keluar yakni hilangnya senioritas dan penghasilan tambahan, stres yang berkaitan dengan proses transisi dan terpengaruhnya jalur karir (Luthans, 2006).

  Komitmen dapat dikatakan sebagai penentu yang penting atas dedikasi dan loyalitas seorang pegawai. Kecenderungan seorang pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi, dapat menunjukkan rasa memiliki atas perusahaan, meningkatnya keterlibatan dalam aktivitas organisasi, keinginan untuk mencapai tujuan organisasi, dan keinginan untuk dapat tetap bertahan dalam organisasi (Eisenberger, Rhoades & Vandenberghe, 2001). Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan rumah sakit.

  Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit dipahami. Fenomena gaya kepemimpinan di rumah sakit menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam keselamatan pasien. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam rumah sakit sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi (Yasin, 2001) Setiap pegawai memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.

  Sehingga pemimpin fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh pegawai dan berbagai permasalahan yang dihadapai pegawai tersebut. Dengan melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen organisasi dalam diri pegawai. Sehingga pemimpin nantinya dapat termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya serta dapat meningkatkan kinerja pegawai dengan lebih efektif (Trisninawati, 2008).

  Dalam menjalankan roda organisasi peran pemimpin dapat menunjukkan karakter kepemimpinan atasan demi pengembangan alur kerja suatu organisasi menuju ke arah tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Thoha (2007) menyatakan bahwa kepemimpinan atasan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin mempengaruhi bawahannya melalui hubungan komunikasi, baik secara individu maupun secara kelompok dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan atasan memainkan peranan yang sangat dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan komitmen affective. Kinerja yang baik dari pegawai sangatlah diharapkan oleh pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk mendapatkan pegawai yang dapat membantu tugas pemimpin secara optimal, maka diperlukan pemimpin yang mampu mengarahkan dan merubah tingkah laku bawahannya kepada tercapainya tujuan organisasi secara maksimal (Wirawan, 2003). Adanya dukungan dan kebijakan dari kepemimpinan dapat memberikan manfaat buat organisasi dalam meningkatkan kinerja,terutama kepemimpinan atasan secara langsung menyampai tugas kepada pegawainya.

  Kepemimpinan atasan sangat berpengaruh pada organisasi, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pada sebuah organisasi dan penyelenggaraan dipengaruhi oleh kepemimpinan atasan dan didukung oleh kapasitas organisasi yang memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) akan dapat terwujud. Sebaliknya, kelemahan kepemimpinan atasan merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah pekerjaan di Indonesia yang mencerminkan peran kepemimpinan atasan di dalam suatu organisasi karena pemimpin itu harus mampu untuk mengarahkan, mempengaruhi dan berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan dari organisasi bisa tercapai secara efektif dan efisien (Hasibuan, 2003).

  Keberhasilan pemimpin dalam mengarahkan bawahannya untuk menghasilkan komitmen yang diharapkan juga didukung oleh adanya motivasi kerja yang baik dari para pegawainya. Walaupun perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila pegawai yang melaksanakan pekerjaan tersebut tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi, maka sulit bagi organisasi untuk mencapai sasarannya (Mondy, 2008).

  Berdasarkan peranan pemimpin dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan atasan itu sangat erat kaitannya dengan kemampuan pegawai untuk memprakarsai tindakan kelompok dalam upaya memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan yakni sebuah komitmen. Kepemimpinan atasan yang baik dan bijaksana pasti dapat memberikan suatu perubahan pada pegawai untuk menjadi lebih aktif dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan atau mencapai target yang melebihi dari yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bidang tugasnya masing-masing (Handoko, 2001).

  Selain dari kepemimpinan, motivasi sebagai faktor penting yang dapat meningkatkan komitmen. Pegawai sebagai fokus utama dari tindakan yang dilakukan oleh pimpinan harus bisa menghasilkan efektivitas kerja yang optimal, untuk pencapaian efektivitas organisasi, diperlukan adanya proses pengawasan yang dapat menjamin terlaksananya aktivitas dan kegiatan organisasi secara maksimal (Komarudin, 2006).

  Motivasi sangat berperan dalam meningkatkan komitmen pegawai. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja pegawai atau hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pegawai termotivasi untuk bekerja dengan semangat tinggi, apabila memiliki keyakinan akan terpenuhinya harapan-harapan yang didambakan serta tingkat manfaat yang akan diperolehnya (Luthans, 2006).

  Pegawai perlu diberikan dorongan agar mereka tetap bersemangat dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari cara pimpinan dalam memperlakukan pegawai sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan baik materi maupun non-materi agar mereka dapat bekerja sesuai dengan harapan organisasi tersebut. Hubungan tersebut akan menentukan kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi (Trisninawati, 2008)

  Dalam meningkatkan pelayanan publik, Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam komitmen pegawai tetap ditingkatkan agar dapat mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi, oleh sebab itu diperlukan juga sosok pemimpin yang memiliki daya juang dalam pengambilan keputusan baik secara eksternal maupun internal organisasi agar dapat menghasilkan komitmen yang terbaik. Selain dari kepemimpinan, motivasi sebagai faktor penting yang dapat meningkatkan komitmen pegawai. Fenomena yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan kepemimpinan atasan dan motivasi kerja pegawai yang berlangsung di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam kurang berjalan seperti yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan kurangnya hubungan komunikasi dan pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh pimpinan kepada pegawai dalam setiap tindakan pada saat bertugas sehingga sebagian pegawai merasa bebas dalam bekerja dan mengalihkan tanggung jawab yang telah diberikan.

  Selain itu, kurangnya pengarahan dari pimpinan pada masing-masing pegawai secara langsung mengenai mekanisme kerja yang seperti apa yang menjadi acuan bagi Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam, sehingga sebagian pegawai menjadi kurang bersemangat untuk bekerja.

  Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya dengan didukung teori yang terjadi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam dalam mengetahui dan menganalisis kekurangan yang terjadi atau tidak maksimalnya pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai karena secara teori bahwa hubungan antara variabel yang diteliti berpengaruh positif, untuk itu peneliti mengangkat judul penelitian yaitu” Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam”.

G. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara kepemimpinan atasan dan motivasi kerja terhadap

  Komitmen affective? 2. Apakah ada pengaruh kepemimpinan atasan terhadap komitmen affective? 3.

  Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen affective?

H. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan atasan dan motivasi kerja terhadap komitmen affective.

  2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan atasan terhadap komitmen affective.

  3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen affective.

  4. Untuk mengetahui deskripsi komitmen affective, kepemimpinan atasan dan motivasi kerja.

I. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis :

  Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti akan memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih, mengenai pengaruh kepemimpinan atasan dan motivasi kerja terhadap komitmen affektif. Hasil penelitian ini diharapkan akan melengkapi bahan penelitian selanjutnya dalam rangka menambah khasanah akademik sehingga berguna untuk pengembangan ilmu.

  Manfaat Praktis :

  Dengan adanya penelitian ini dapat diharapkan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi organisasi untuk mengambil langkah-langkah strategis melalui kebijakan-kebijakan organisasi yang berkaitan dengan kepemimpinan atasan, motivasi kerja dan komitmen affektif pada pegawai/karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.

  Bagi Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang berharga bagi manajemen untuk digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan komitmen pegawai di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam.

2. Bagi Program Studi Magister Psikologi Sekolah Pasca Sarjana Universitas

  Sumatera Utara, penelitian ini merupakan tambahan kepustakaan tentang manajemen sumber daya manusia dan penelitian untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan di masa mendatang.

  3. Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan secara ilmiah dalam bidang Ilmu psikologi khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan atasan, motivasi kerja dan komitmen affective pegawai.

4. Bagi Peneliti selanjutnya, menjadi referensi untuk melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

  J. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab pendahuluan ini, menguraikan tentang pelayanan publik,

  dengan komitmen pegawai tetap ditingkatkan agar dapat mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi, oleh sebab itu diperlukan juga sosok pemimpin yang memiliki daya juang dalam pengambilan keputusan baik secara eksternal maupun internal organisasi agar dapat menghasilkan komitmen yang terbaik. Selain dari kepemimpinan, motivasi sebagai faktor penting yang dapat meningkatkan komitmen pegawai . Selain itu dalam bab ini juga mengangkat masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab II, menghimpun mengenai teori yang berkaitan dengan

  penelitian ini, meliputi teori kepemimpinan atasan,motivasi kerja serta pengaruhnya terhadap komitmen affektif..

  BAB III METODE PENELITIAN Dalam Bab III, menjelaskan mengenai definisi variabel, definisi variabel

  operasional, populasi dan sampel penelitian serta teknik sampling yang digunakan, alat ukur dan metode analisis data.

  BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV, menjelaskan mengenai Gambaran Umum Subyek Penelitian, uji normalitas, uji linieritas, uji Autokorelasi, uji multikolinearitas,

  uji heteroskedastisitas, hasil utama penelitian, nilai empirik dan nilai hipotetik, kategorisasi skor komitmen affektif, kategorisasi skor kepemimpinan atasan, kategorisasi skor motivasi kerja,regresi antara kepemimpinan atasan dan motivasi kerja terhadap komitmen affektif dan pembahasan.

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam Bab V, menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

1 42 152

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Soci Mas Deli Serdang

0 1 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Hubungan Kepemimpinan Camat Dengan Etika Kerja Pegawai Di Kantor Camat Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

0 1 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

0 2 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kompensasi Finansial, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.Ii Medan

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perawat dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening : Studi pada Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Kehidupan Anak Penyusun Batu Bata di Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam Sumatera Utara

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Definisi Komitmen - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

0 0 23