Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Tahun 2014

  

BAB III

METODE PENELITIAN 3 .1 Jenis penelitian Adapun

  jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2014.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

  3.2.1 Lokasi

  Penelitian ini dilakukan di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

  3.2.2 Waktu Penelitian

  Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2013 sampai bulan Februari Tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

  3.3.1 Populasi

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan yang berada di desa Tigabolon tahun 2013 sebanyak 105 orang sejak bulan Desember 2013 sampai bulan Februari 2014 .

  3.3.2 Sampel

  Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan di desa Tigabolon. Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Lameshow (1997) sebagai berikut:

  39 Keterangan : N : Besar populasi n : Besar sampel d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) z : Tingkat kepercayaan (95% = 1,96) p : Proporsi (ditentukan = 0,5 maka besar sampel: Berdasarkan hasil perhitungan diatas dari 105 ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 52 orang.

  Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota sampel dan teknik sampling yang digunakan bila anggota sampling mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata proporsional (Sugiono, 1999)

  Untuk mempermudah penelitian maka besar sampel yang diperoleh dari setiap lingkungan di desa Tigabolon yaitu:

1. Tigabolon Pane 2.

  Tigabolon Pekan 3. Simodong

3.4 Metode Pengumpulan Data

  3.4.1 Data Primer

  Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan yaitu dukungan keluarga dan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak 9-24 bulan.

  3.4.2 Data Sekunder

  Data sekunder merupakan data yang mendukung dalam penelitian berupa data umum dokumentasi/literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

  3.5 Instrumen Penelitian

  Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung pada ibu yang mempunyai anak umur 9-24 bulan dengan menggunakan kuesioner kepada ibu di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik.

  3.6 Definisi Operasional 1.

  Dukungan informasional adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) dapat memberikan berbagai informasi kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dasar bagi kesehatan anaknya sehingga ibu dapat patuh melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya.

  2. Dukungan penilaian adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan waktu untuk mendampingi ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya 3. Dukungan instrumental adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan persediaan obat dirumah untuk mengantisipasi apabila anak demam setelah mendapatkan imunisasi.

  4. Dukungan emosional adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu untuk membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan.

  5. Kepatuhan ibu adalah perilaku positif ibu dalam mencapai tujuan imunisasi dasar pada anaknya, yaitu ibu selalu membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi dasar sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan oleh anaknya.

  6. Imunisasi dasar adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

3.7 Aspek Pengukuran

  Metode pengukuran menggunakan kuesioner sebagai instrument untuk memperoleh data-data mengenai hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun. Dalam penilaian pernyataan jawaban soal dilakukan dengan skala Guttman yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, yang diberi bobot :

1. Ya = Skor 1 2.

  Tidak = Skor 0 Pertanyaan dalam penelitian ini terdiri dari 30 pernyataan yaitu 20 pernyataan untuk dukungan keluarga, berdasarkan dukungan keluarga informasional terdiri dari 5 pertanyaan, dukungan penilaian terdiri dari 5 pertanyaan, dukungan instrumental terdiri dari 5 pertanyaan, dan dukungan emosional terdiri dari 5 pertanyaan dan 10 pertanyaan untuk mengetahui kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar.

  a.

  Kategori baik adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya.

  Jumlah skor nilai yang diperoleh ≥ 76%- 100% dari total skor.

  b.

  Kategori cukup adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya.

  Jumlah skor nilai yang diperoleh 56% - 75% dari total skor.

  c.

  Kategori kurang adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya.

  Jumlah skor nilai yang diperoleh < 56% dari total skor. (Arikunto, 2010). Cara pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.

  Memberi skor pada tiap butir pernyataan b. Menjumlahkan skor dari pernyataan c. Memberi penilaian pada tiap kategori A. Dukungan Informasional Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan informasional dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

  Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0

  B. Dukungan Penilaian Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan penilaian dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

  Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0

  C. Dukungan Instrumental Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan instrumental dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

  Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0 D. Dukungan Emosional Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Sikap positi petugas dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

  Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0

  E. Kepatuhan Ibu Jumlah pernyataan sebanyak 10 dimana nilai total tertinggi adalah 10 dan terendah adalah 0. Kepatuhan ibu dapat diukur dengan menggunakan skala Guttman karena peneliti menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, yang diberi bobot :

  Ya : Skor 1 Tidak : Skor 0

  Selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu : a.

  Patuh jika kesepuluh pernyataan dijawab “Ya” b. Tidak patuh jika salah satu dari pernyataan dijawab “Tidak”

3.8 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Teknik Pengolahan Data

  Menurut Setiadi (2007), pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing

  

Editing dilakukan untuk menilai kesesuaian hasil penelitian yang direncanakan

  dan kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, kejelasan pengisian dan observasi yang ditelah dilakukan.

  b. Coding Hasil penelitian yang telah diisi oleh peneliti diberi kode, membuat konversi jawaban ke dalam angka-angka sehingga memungkinkan dapat diolah dengan komputer

  c. Entry data Suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program komputer.

  d. Cleaning data Data-data yang telah dimasukkan ke program komputer dibersihkan agar seluruh data yang sudah diperoleh terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisis data.

3.8.2. Analisa data

  Analisis keeratan hubungan antara dua variabel menggunakan uji chi square dengan melihat nilai sig < 0,05.

BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  4.1.1. Letak Geografis

  Desa Tigabolon merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sidamanik yang memiliki luas wilayah 60 Ha. Secara geografis, Desa Tigabolon berbatasan dengan: a.

  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bahal Gajah b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sarimatondang c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panei Tongah d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siborna

  4.1.2. Demografis

  Jumlah penduduk Desa Tigabolon pada Tahun 2013 tercatat mencapai 3.147 jiwa (608 Kepala Keluarga). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 1.503 jiwa dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu 1.644 jiwa serta jumlah bayi dan balita yaitu 248 jiwa.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1. Distribusi Karakteristik Responden

  Responden pada penelitian ini adalah Ibu yang memiliki anak usia 9

  • – 24 bulan di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun yang berjumlah 52 orang. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut:

  47

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di Desa Tigabolon No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)

  >3 orang 16 30,8

  7 Jenis Kelamin Bayi Responden Laki-laki 20 38,5 Perempuan 32 61,5

  Jumlah 52 100,0

  6 Umur Bayi Responden <15 bulan 27 51,9 >15 bulan 25 48,1

  Jumlah 52 100,0

  5 Pendapatan Responden <Rp.1.000.000 17 32,7 Rp.1.000.000-1.500.000 18 34,6 >Rp.1.500.000 17 1,9

  Jumlah 52 100,0

  4 Pekerjaan Responden PNS 10 19,2 Wiraswasta 19 36,5 Buruh 4 7,7 Petani 18 34,6 Tidak tetap 1 1,0

  Jumlah 52 100,0

  15 28,8 3 orang 14 26,9

  1 Umur Responden

  3 Jumlah Anak Responden 1 orang 7 13,5 2 orang

  Jumlah 52 100,0

  6 11,5 SMP 11 21,2 SMA 23 44,2 Perguruan Tinggi 12 23,1

  2 Pendidikan Responden SD

  Jumlah 52 100,0

  25 48,1

  >30 tahun

  27 51,9

  <30 tahun

  Jumlah 52 100,0 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa umur responden terbanyak adalah umur <30 tahun sebanyak 27 orang (51,9%). Berdasarkan pendidikan responden terbanyak adalah SMA sebanyak 23 orang (44,2%). Berdasarkan Jumlah Anak responden terbanyak adalah >3 orang sebanyak 16 orang (30,8%). Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah Wiraswasta sebanyak 19 orang atau sekitar (36,5%). Berdasarkan pendapatan responden terbanyak adalah Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 sebanyak 18 orang (34,6%). Berdasarkan umur bayi responden terbanyak adalah <15 bulan sebanyak 27 orang atau sekitar (51,9%). Berdasarkan jenis kelamin bayi responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 32 orang atau sekitar (61,5%).

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi

  di Desa Tigabolon Tahun 2014 Ya Tidak Jumlah No Pernyataan F % F % F %

  1 Anggota keluarga (suami, mertua dan 45 86,5 7 13,5 52 100,0 saudara) sudah memberikan informasi kepada ibu tentang jenis imunisasi dasar yang dibutuhkan oleh anaknya

  2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 40 76,9 12 23,1 52 100,0 saudara) memberikan informasi kepada ibu tentang tujuan imunisasi dasar pada anaknya

  3 Ibu mendapat informasi dari anggota 32 61,5 20 38,5 52 100,0 keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang manfaat imunisasi dasar pada anaknya untuk peningkatan kesehatan

  4 Ibu mendapatkan informasi dari anggota 31 59,6 21 40,4 52 100,0 keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang masalah kesehatan yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar

  5 Ibu memperoleh informasi dari anggota 32 61,5 20 38,5 52 100,0 keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang reaksi yang biasa terjadi setelah anak mendapat imunisasi

  Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 45 orang responden atau sekitar (86,5%) mengatakan anggota keluarga memberikan informasi kepada ibu tentang jenis-jenis imunisasi dasar yang dibutuhkan oleh anaknya. Sebanyak 40 orang responden (76,9%) anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) memberikan informasi kepada ibu tentang tujuan imunisasi dasar pada anaknya. Sebanyak 32 orang responden (61,5%) mengatakan ibu mendapat informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang manfaat imunisasi dasar pada anaknya untuk peningkatan kesehatan. Sebanyak 31 orang responden (59,6%) mengatakan Ibu mendapatkan informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang masalah kesehatan yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar. Sebanyak 32 orang responden (61,5%) mengatakan Ibu memperoleh informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang reaksi yang biasa terjadi setelah anak mendapat imunisasi.

Tabel 4.3. Distribusi Kategori Berdasarkan Variabel Dukungan Informasional di Desa Tigabolon Tahun 2014 No Informasional Jumlah Persentase (%)

  1 Baik 28 53,8

  2 Cukup 11 21,2

  3 Kurang 13 25,0

  Jumlah 52 100,0

  Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel dukungan informasional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon kategori baik sebanyak 28 orang (53,8%), kategori cukup sebanyak 11 orang (21,2%), dan kategori kurang sebanyak 13 orang (25,0%).

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa

  Tigabolon Tahun 2014 Ya Tidak Jumlah No Pernyataan F % F % F %

  1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menganjurkan ibu untuk 35 67,3 17 32,7 52 100,0 melakukan imunisasi dasar pada anaknya secara teratur

  2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mendampingi ibu dalam 37 71,2 15 28,8 52 100,0 merawat anaknya

  3 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan waktu untuk 28 53,8 24 46,2 52 100,0 mendampingi ibu membawa anaknya melaksanakan imunisasi di setiap bulan

  4 Ibu selalu mendapatkan waktu dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) agar 26 50,0 26 50,0 52 100,0 ibu dapat membawa anaknya imunisasi ke posyandu

  5 Anggota keluarga selalu memberikan pujian dan perhatian kepada ibu saat anaknya sudah 32 61,5 20 38,5 52 100,0 mendapatkan imunisasi dasar

  Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 35 orang responden atau sekitar (67,3%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya secara. Sebanyak 37 orang responden (71,2%) anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mendampingi ibu dalam merawat anaknya. Sebanyak 28 orang responden (53,8%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan waktu untuk mendampingi ibu membawa anaknya melaksanakan imunisasi di setiap bulan. Sebanyak 26 orang responden (50,0%) mengatakan Ibu selalu mendapatkan waktu dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) agar ibu dapat membawa anaknya imunisasi ke posyandu. Sebanyak 32 orang responden

  (61,5%) mengatakan anggota keluarga selalu memberikan pujian dan perhatian kepada ibu saat anaknya sudah mendapatkan imunisasi dasar.

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan variabel Dukungan Penilaian di desa Tigabolon Tahun 2014

  No Penilaian Jumlah Persentase (%)

  1 Baik 18 34,6

  2 Cukup 16 30,8

  3 Kurang 18 34,6

  Jumlah 52 100,0

  Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel dukungan penilaian terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon kategori baik sebanyak 18 orang (34,6%), kategori cukup sebanyak 16 orang (30,8%), dan kategori kurang sebanyak 18 orang (34,6%).

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di

  Desa Tigabolon Tahun 2014 Ya Tidak Jumlah No Pernyataan F % F % F %

  1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 33 63,5 19 36,5 52 100,0 saudara) selalu mengingatkan ibu ibu jadwal untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya setiap bulan

  2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 37 71,2 15 28,8 52 100,0 saudara) selalu penuh perhatian dengan kesehatan anaknya untuk mencegah berbagai penyakit dengan cara imunisasi

  3 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 33 63,5 19 36,5 52 100,0 saudara) selalu menyediakan obat penurun demam apabila anak mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi.

  4 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 29 55,8 23 44,2 52 100,0 saudara) selalu menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kefasilitas kesehatan (Puskesmas/ posyandu) agar mendapatkan imunisasi dasar

  5 Anggota keluarga (suami, mertua, dan 29 55,8 23 44,2 52 100,0 saudara) selalu menyediakan uang yang cukup untuk keperluan imunisasi anaknya setiap bulan

  Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 33 orang responden atau sekitar (63,5%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu ibu jadwal untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya setiap bulan. Sebanyak 37 orang responden (71,2%) anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu penuh perhatian dengan kesehatan anaknya untuk mencegah berbagai penyakit dengan cara imunisasi. Sebanyak 33 orang responden (63,5%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menyediakan obat penurun demam apabila anak mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi. Sebanyak 29 orang responden (55,8%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kefasilitas kesehatan (Puskesmas/ posyandu) agar mendapatkan imunisasi dasar. Sebanyak 29 orang responden (55,8%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menyediakan uang yang cukup untuk keperluan imunisasi anaknya setiap bulan.

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Berdasarkan variabel Dukungan Instrumental di Desa Tigabolon Tahun 2014 No Instrumental Jumlah Persentase (%)

  1 Baik 23 44,2

  2 Cukup 10 19,2

  3 Kurang 19 36,5

  Jumlah 52 100,0

  Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel dukungan instrumental terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon kategori baik sebanyak 23 orang (44,2%), kategori cukup sebanyak 10 orang (19,2%), dan kategori kurang sebanyak 19 orang (36,5%).

Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan variabel Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa Tigabolon Tahun 2014 Ya Tidak Jumlah No Pernyataan F % F % F %

  1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu untuk 34 65,4 18 34,6 52 100,0 membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan

  2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) mengajak ibu ke posyandu untuk 33 63,5 19 36,5 52 100,0 mendapatkan imunisasi agar anaknya tidak mudah terkena penyakit menular

  3 Anggota keluarga melibatkan ibu dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan 29 55,8 23 44,2 52 100,0 imunisasi dasar pada anaknya

  4 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) meyakinkan ibu bahwa demam yang dialami oleh anaknya setelah 32 61,5 20 38,5 52 100,0 mendapatkan imunisasi adalah hal yang biasa

  5 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu memberikan perhatian 35 67,3 17 32,7 52 100,0 kepada ibu ketika anaknya sakit setelah mendapatkan imunisasi

  Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 34 orang responden atau sekitar (65,4%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu untuk membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan. Sebanyak 33 orang responden (63,5%) anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) mengajak ibu ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi agar anaknya tidak mudah terkena penyakit menular. Sebanyak 29 orang responden (55,8%) mengatakan anggota keluarga melibatkan ibu dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya. Sebanyak 32 orang responden (61,5%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) meyakinkan ibu bahwa demam yang dialami oleh anaknya setelah mendapatkan imunisasi adalah hal yang biasa. Sebanyak 35 orang responden (67,3%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu memberikan perhatian kepada ibu ketika anaknya sakit setelah mendapatkan imunisasi.

Tabel 4.9. Distribusi Kategori Berdasarkan Variabel Dukungan Emosional di Desa Tigabolon Tahun 2014 No Emosional Jumlah Persentase (%)

  1 Baik 19 36,5

  2 Cukup 18 34,6

  3 Kurang 15 28,8

  Jumlah 52 100,0

  Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel dukungan emosional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon kategori baik sebanyak 19 orang (36,5%), kategori cukup sebanyak 18 orang (34,6%), dan kategori kurang sebanyak 15 orang (28,8%).

  ataan Kepatuhan Ibu

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perny Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak Tahun 2014 Ya Tidak Jumlah No Pernyataan F % F % F %

  1 Ibu memberi anak imunisasi BCG segera 44 84,6 8 15,4 52 100,0 setelah lahir

  2 Ketika bayi ibu berusia 1 bulan, ibu 49 94,2 3 5,8 52 100,0 membawa bayi ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis B

  3 Ibu memberi bayinya imunisasi DPT pada 46 88,5 6 11,5 52 100,0 saat berumur > 6 minggu

  4 Ibu memberi bayi imunisasi Polio ketika 41 78,8 11 21,2 52 100,0 bayi ibu berumur 2 bulan

  5 Ketika bayi ibu berusia 3-6 bulan ibu 39 75,0 13 25,0 52 100,0 membawa bayi ibu untuk lanjutan imunisasi Hepatitis B

  6 Ibu membawa anak imunisasi Polio 41 78,8 11 21,2 52 100,0 selanjutnya ketika bayi ibu berumur 4 bulan dan 6 bulan

  7 Ibu memberikan imunisasi campak pada 36 69,2 16 30,8 52 100,0 bayi ibu saat berumur 9 bulan

  8 Ibu membawa anaknya ibu untuk ulangan 30 65,4 22 42,3 52 100,0 imunisasi DPT pada umur 18 bulan dan 5 tahun

  9 Ketika anak ibu mengalami demam setelah 36 65,4 18 34,6 52 100,0 mendapatkan imunisasi apakah ibu masih tetap melanjutkan imunisasi berikutnya

  10 Apakah ibu melaksanakan semua jenis 36 65,4 18 34,6 52 100,0 imunisasi dasar pada anaknya Berdasarkan tabel 4.10 diketahui sebanyak 44 orang (84,6%) menyatakan Ibu memberi anak imunisasi BCG segera setelah lahir. Sebanyak 49 orang (94,2%) menyatakan ketika bayi ibu berusia 1 bulan, ibu membawa bayi ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Sebanyak 46 orang (88,5%) menyatakan ibu memberi bayinya imunisasi DPT pada saat berumur > 6 minggu. Sebanyak 41 orang (78,8%) menyatakan ibu memberi bayi imunisasi polio ketika bayi ibu berumur 2 bulan. Sebanyak 39 orang (75,0%) menyatakan ketika bayi ibu berusia 3-6 bulan ibu membawa bayi ibu untuk lanjutan imunisasi hepatitis B. Sebanyak 41 orang (78,8%) menyatakan ibu membawa anak imunisasi polio selanjutnya ketika bayi ibu berumur 4 bulan dan 6 bulan. Sebanyak 36 orang (69,2%) menyatakan ibu memberikan imunisasi campak pada bayi ibu saat berumur 9 bulan. Sebanyak 30 orang (57,7%) menyatakan ibu membawa anaknya untuk ulangan imunisasi DPT pada umur 18 bulan dan 5 tahun. Sebanyak 34 orang (65,4%) menyatakan ketika anak ibu mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi ibu masih tetap melanjutkan imunisasi berikutnya. Sebanyak 34 orang (65,4%) menyatakan ibu melaksanakan semua jenis imunisasi dasar pada anaknya.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kategori berdasarkan Variabel Kepatuhan Ibu melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014 No Kepatuhan Jumlah Persentase (%)

  1 Patuh 34 65,4

  2 Tidak Patuh 18 34,6

  Jumlah 52 100,0

  Berdasarkan tabel 4.11 diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon Tahun 2014 kategori patuh 34 orang (65,4%) dan kategori tidak patuh 18 orang (34,6%).

4.3 Hubungan Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu

  Hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan uji chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.12. Hubungan Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014 Kategori Kepatuhan Kat. Dukungan No Tidak Patuh Patuh Jumlah p. Informasional N % n % N %

  1 Baik 13 46,4 15 53,6

  28 100,0

  0,002

  2 Kurang 21 87,5 3 12,5

  24 100,0

  Berdasarkan tabel 4.12 diketahui dari 28 orang yang menyatakan dukungan informasional baik 15 orang (53,6%) patuh. Sedangkan dari 24 orang yang menyatakan dukungan informasional kurang hanya 3 orang (12,5%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,002. Hal ini berarti ada hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

4.4 Hubungan Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu

  Hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan uji dengan melihat nilai sig < 0.05.

  chi square

Tabel 4.13. Hubungan Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014 Kategori Kepatuhan Kat. Dukungan No p. Tidak Patuh Patuh Jumlah Penilaian N % n % N %

  1 Baik 5 27,8 13 72,2

  18 100,0

  0.000

  2 Kurang 29 85,3 5 14,7

  34 100,0

  Berdasarkan tabel 4.13 diketahui dari 18 orang yang menyatakan dukungan penilaian baik 5 orang (27,8%) patuh. Sedangkan dari 34 orang yang menyatakan dukungan penilaian kurang hanya 5 orang (14,7%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,005) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

4.5 Hubungan Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu

  Hubungan dukungan instrumental terhadap kepatuhan ibu diperoleh berdasarkan uji chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.14. Hubungan Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014 Kategori Kepatuhan Kat. Dukungan No Tidak Patuh Patuh Jumlah p. Instrumental N % N % N %

  1 Baik 9 39,1 14 60,9 23 100,0

  2 Kurang 25 86,2 4 13,8 29 100,0 0.000 Berdasarkan tabel 4.14 diketahui dari 23 orang yang menyatakan dukungan instrumental baik yaitu 14 orang (60,9%) patuh. Sedangkan dari 29 orang yang menyatakan dukungan instrumental kurang hanya 4 orang (13,8%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar.

4.6 Hubungan Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Pasien

  Hubungan dukungan emosional terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan uji chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.15 Hubungan Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014 Kategori Kepatuhan p. Kat. Dukungan No Tidak Patuh Patuh Jumlah Emosional N % N % N %

  1 Baik 8 42,1 11 57,9

  19 100,0

  2 Kurang 26 78,8 7 21,2

  33 100,0 0.009

  Berdasarkan tabel 4.15 diketahui dari 19 orang yang menyatakan dukungan emosional baik 11 orang (57,9%) patuh. Sedangkan dari 33 orang yang menyatakan dukungan emosional kurang hanya 7 orang (21,2%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,009. Hal ini berarti ada hubungan dukungan emosional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Antara Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu

  

Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

  Dukungan informasional adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) dapat memberikan berbagai informasi kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dasar bagi kesehatan anaknya sehingga ibu dapat patuh melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 28 orang yang menyatakan dukungan informasional baik 15 orang (53,6%) patuh. Sedangkan dari 24 orang yang menyatakan dukungan informasional kurang hanya 3 orang (12,5%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,002. Hal ini berarti ada hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

  Hasil penelitian ini relevan dengan pendapat Sri Enda Sitepu (2012), yang menyatakan bahwa adanya dukungan keluarga (suami, orang tua, mertua maupun saudara lainnya) kepada ibu dalam bentuk mendapatkan informasi dari keluarga tentang imunisasi dasar pada anak. Ibu akan merasa bahwa imunisasi sangat penting untk meningkatkan kekebalan tubuh bayi nya. Kondisi ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian imunisasi yang diharapkan.

  63 Keluarga berfungsi sebagai penyebar informasi tentang dunia, mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik. Bentuk dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari-hari dan pengobatan. Dukungan keluarga juga merupakan perasaan individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk bagian dari masyarakat (Utami, 2003).

  Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Nurdiana 2007 dalam Prinda, 2010), yang menyebutkan bahwa dukungan keluarga yang baik dapat disebabkan oleh karena keluarga telah banyak memperoleh informasi mengenai gangguan imunisasi melalui media informasi (koran, televisi, radio) dan orang lain (teman, kerabat) serta keluarga juga mendapatkan penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

5.2 Hubungan Antara Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu

  

Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

  Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

  Bentuk dukungan ini melibatkan pemberiaan informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 18 orang yang menyatakan dukungan penilaian baik 5 orang (27,8%). Sedangkan dari 34 orang yang menyatakan dukungan penilaian kurang hanya 5 orang (14,7%) melaksanakan imunisasi dasar.

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,005) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar (Wardani, 2009).

  Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian dari pada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.

  Sejalan dengan teoi Heardman (1990), keluarga merupakan sumber dukungan karena dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai.

  Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan- keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.

  Sejalan dengan teori Sarafino (1994), dukungan penghargaan, yaitu pemberian dukungan dengan melihat segi positif yang ada dalam individu dibandingkan dengan orang lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri dan perasaan dihargai saat individu mengalami tekanan

  Dalam panelitian Ali (2002), hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar, dukungan keluarga terhadap tingkat kepatuhan ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan ibu. Sehingga semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

  Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga (suami, istri, dan saudara) sehingga individu yang diberikan dukungan merasakan bahwa dirinya diperhatikan, dihargai, mendapatkan bantuan dari orang-orang yang berarti serta memiliki ikatan keluarga yang kuat dengan anggota keluarga yang lain (Lubis, Namora & Hasnida, 2009). Individu yang memperoleh dukungan keluarga yang tinggi akan menjadi individu yang lebih optimis dalam menghadapi masalah kesehatan dan kehidupan dan lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan psikologi (Setiadi, 2008).

  Sebagaimana yang dinyatakan Francis & Satiadarma (2004), yang menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan bantuan/sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah keluarga.

  Pendapat diatas diperkuat oleh pernyataan dari Commission on the Family (1998, dalam Dolan dkk, 2006) bahwa dukungan keluarga dapat memperkuat setiap individu, menciptakan kekuatan keluarga, memperbesar penghargaan terhadap diri sendiri, mempunyai potensi sebagai strategi pencegahan yang utama bagi seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari serta mempunyai relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan.

5.3 Hubungan Antara Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu

  

Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

  Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Dukungan instrumental (tangible assisstance), Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 23 orang yang menyatakan dukungan instrumental baik yaitu 14 orang (60,9%) patuh. Sedangkan dari 29 orang yang menyatakan dukungan instrumental kurang hanya 4 orang (13,8%).

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar.

  Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pemberian uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk ini dapat mengurangi stres karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang behubungan dengan materi. Dukungan instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah yang dianggap dapat dikontrol.

  Hasil ini berbeda dengan hasil Survei nasional Gallo (1985 dalam Yulian, 2008) yang memastikan bahwa saat berhubungan dengan masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan lebih banyak bantuan dari keluarga mereka dari pada sumber lainnya, bahkan dokter mereka sekalipun.

5.4 Hubungan Antara Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu

  

Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

  Menurut Safarino (1994) dukungan emosional adalah bentuk bantuan yang dapat menumbuhkan perasaan nyaman, percaya diri, dan semangat. Sumber dukungan emosional yang sangat berperan penting dari orang yang memiliki kedekatan emosional, misalnya pasangan, sahabat, rekan kerja. Dukungan emosional berupa ekspresi empati dan perhatian. Dukungan emosional membuat sesorang merasa dimiliki dan dicintai pada saat stress. Dukungan sosial emosional dapat menurunkan tekanan psikologis yang dirasakan seperti kecemasan, gangguan umum dan depresi. Semakin banyak tekanan psikologis yang dirasakan semakin dibutuhkannya dukungan sosial emosional.

  Kepatuhan dalam penelitian ini adalah tingkat perilaku ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anak yang telah ditetapkan. Patuh, jika ibu selalu membawa anaknya imunisasi serta semua jenis imunisasi dasar sudah diberikan pada anaknya sesuai dengan jadwal imunisasi yang dibutuhkan.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 19 orang yang menyatakan dukungan emosional baik 11 orang (57,9%). Sedangkan dari 33 orang yang menyatakan dukungan emosional kurang hanya 7 orang (21,2%)

  Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p<0,05) p=0,009. Hal ini berarti ada hubungan dukungan emosional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

  Menurut Sarafino (1994), dukungan emosional merupakan ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu sehingga individu merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan saat menghadapi bebagai tekanan dalam hidup.

  Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Emnina (2010) yang menyebutkan bahwa keluarga memberikan dukungan yang adekuat dan terus-menerus agar ibu patuh dalam melaksanakan iunisasi pada anaknya baik dukungan penilaian, instrumental, informasi dan dukungan emosional.

  Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori yang yang dikemukakan oleh Rock & Dooley (1985 dalam Kuntjoro, 2002), bahwa keluarga memainkan suatu peranan bersifat mendukung selama ibu melaksanakan imunisasi pada anaknya sehingga mereka dapat mencapai tingkat kesejahteraan optimal. Dukungan keluarga yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupan secara spontan dengan orang-orang yang berada disekitarnya dalam hal ini anggota keluarganya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Berdasarkan umur responden <30 tahun sebanyak 27 orang (51,9%).

  Berdasarkan pendidikan responden terbanyak adalah SMA sebanyak 23 orang (44,2%). Berdasarkan Jumlah Anak responden terbanyak adalah >3 orang sebanyak 16 orang (30,8%). Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah Wiraswasta sebanyak 19 orang atau sekitar (36,5%). pendapatan responden terbanyak adalah Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 sebanyak 18 orang (34,6%). Berdasarkan umur bayi responden terbanyak adalah <15 bulan sebanyak 27 orang atau sekitar (51,9%). Berdasarkan jenis kelamin bayi responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 32 orang atau sekitar (61,5%).

  2. Berdasarkan tingkat kepatuhan responden mayoritas responden patuh melaksanakan imunisasi dasar pada anak sebanyak 34 orang (65,4%).

  Berdasarkan hasil uji chi squareterdapat hubungan yang bermakna antara variable dukungan keluarga informasional, penilaian, instrumental, dan emosional terhadap kepauhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak didesa Tigabolon Tahun 2014.

  70

6.2 Saran

  Adapun saran dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Kepada Kepala Desa atau Tokoh Masyarakat agar dapat menghimbau para kepala keluarga agar selalu menyediakan waktu untuk mendampingi ibu membawa anaknya untuk melakukan imunisasi demi tercapainya target pencapaian imunisasi yang diharapkan.

  2. Agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanannya dalam bentuk pelayanan di posyandu memberikan informasi tentang kesehatan bayi dan balita setiap kunjungan posyandu, khususnya pemberian ulangan imunisasi seperti: Hepatitis B, Polio, DPT sehingga ibu mengerti bahwa imunisasi sangat penting untuk kesehatan anaknya demi meningkatkan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di Desa Tigabolon Tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA

  Akhmadi.(2009). Dukungan Keluarga. Diambil tanggal 10 Oktober 2013 dari Ali, muhamad. 2002. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu bekerja dan Ibu Tidak Bekerja tentang Imunisasi. Bagian Ilmu kesehatan Anak FK USU.

  Medan. Arikunto, 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

  A. Samik Wahab. 2012. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Kelima belas: Jakarta. Azwar. 2007. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Binarupa, 2003. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi II: PT. Rineka Cipta.

  Jakarta. Carpenito, L. J. 2001. Diagnosa Keperawatan: Jakarta. RinekaCipta. Dep. Kes, 2007. Menurunkan Angka Pengukurannya Kematian Balita. Dep.Kes.

  RI, Jakarta. Dolan. P. Canavan. J. Pinkerton. J. 2006. Family Support as Reflective Practice.

  London : Jessica Kingsley Publishers.

  Effendy, N. 1998. Dasar

  • – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi Kedua. Jakarta: EGC.

  Effendy. 2006. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Emnina, Erika. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Lama Hari Rawat

  Pasien Gangguan Jiwa Peserta JamKesMas di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Medan : Fakultas Ilmu Keperawatan USU.

  Francis. S. Satiadarma. M.P, 2004. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap

  Kesembuhan Ibu yang Mengidap Penyakit Kanker Payudara. Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE”, Th.9 no.1.

  Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Edisi Ketiga.

  Jakarta: EGC. Heardman, 1990. Human Exceptionality Society School and Family Boston.

Dokumen yang terkait

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja - Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2010-2012)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2010-2012)

0 1 14

Pola Konsumsi Sarapan Pagi Murid Sekolah Dasar di SDN 060921 Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sarapan Pagi - Pola Konsumsi Sarapan Pagi Murid Sekolah Dasar di SDN 060921 Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pola Konsumsi Sarapan Pagi Murid Sekolah Dasar di SDN 060921 Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 6

Pola Konsumsi Sarapan Pagi Murid Sekolah Dasar di SDN 060921 Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 1 15

Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Dr. Pirngadi dan Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2015

1 2 63

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Statistik dan Statistika - Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Dr. Pirngadi dan Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2015

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Dr. Pirngadi dan Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2015

1 1 8

Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Dr. Pirngadi dan Rumah Sakit Martha Friska Medan Tahun 2015

0 0 18