Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi website E-learning SMP Anak Terang Salatiga
Perancangan dan Implementasi website E-learning SMP
Anak Terang Salatiga
Laporan Penelitian
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Edvan Haryono Susanto (672008152)
Frederik S. Papilaya, S.Kom., M.Cs.
Mila C. Paseleng, S.Si., M.Pd.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
Perancangan dan Implementasi website E-learning SMP
Anak Terang Salatiga
1)
Edvan Haryono Susanto, 2) Frederik S. Papilaya, 3) Mila C. Paseleng
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indoneisa
Email:1) [email protected], 2)[email protected]
3)[email protected]
Abstact
One of technology for education is website e-learning. However , teacher quality still low
to support education technology. Nowdays, SMP Anak Terang Salatiga use computer
technology in education activity. Teacher quality is a problem for education activity in
this school. This research attampt to make a website e-learning to help education activity
especially in teacher side. This application build with prototype method to collect user
requirement and implemented with framework CodeIgniter. Function of Website elearning SMP Anak Terang Salatiga is helping teacher to upload document modul and
quiz. This research conclusion is website e-learning can help teacher to manage
education substance, monitoring students progress and administrative means to build
quiz.
Keyword : E-learning, website, CodeIgniter.
Abstrak
Salah satu teknologi yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah website e-learning.
Namun dalam penggunaanya disekolah, kualitas guru untuk mendukung penggunaan
teknologi dalam pendidikan masih rendah. SMP Anak Terang Salatiga adalah salah satu
sekolah menengah yang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan belajar
mengajar. Kualitas guru dalam menggunakan teknologi menjadi salah satu masalah dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Penelitian ini mencoba membangun sebuah
website e-learning untuk membantu kegiatan belajar mengajar terutama disisi guru
sebagai pengajar. Aplikasi ini dibangun menggunakan metode prototype untuk
mengumpulkan kebutuhan pengguna dan diimplementasikan menggunakan framework
CodeIgniter. Dalam perancangannya, aplikasi website e-learning memiliki beberapa
fungsi untuk memudahkan guru dalam melakukan upload dokumen sebagai modul dan
quiz. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan website e-learning dapat
membantu guru dalam mengelola bahan ajar, memantau perkembangan siswa, dan dapat
menjadi sarana administrasi guru dalam pembuatan quiz.
Katakunci: E-learning, website, CodeIgniter
1)
2)
3)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Univeristas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1.
Pendahuluan
Hadirnya teknologi terus mempengaruhi inovasi dibidang pendidikan.
Menurut Indra Charismiadji, di Indonesia pendidikan berbasis teknologi masih
terhitung lambat. Salah satu alasanya adalah kualitas guru untuk mendukung
penggunaan teknologi dalam pendidikan yang rendah [1]. Teknologi yang sering
digunakan dalam bidang pendidikan adalah website. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mencatat, 117.277 sekolah, sekitar 50 persen dari 234.919 sekolah,
dari jenjang pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Indonesia telah
mengakses internet pada pertengahan 2014 [2]. Salah satu pemanfaatan website
dalam bidang pendidikan adalah untuk membangun e-learning. E-learning
pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan
menggunakan sistem interuksi berbasis komputer (computer-assisted Instruction)
dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, e-learning berkembang sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan ICT (Information and Communication
Technology). Tahun 1999, aplikasi e-learning berbasis website mulai berkembang
pesat baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya
[3]. E-learning merupakan satu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar kesiswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lainnya [4].
SMP Anak Terang Salatiga adalah sebuah sekolah dimana dalam kegiatan
belajar mengajarnya setiap siswa telah menggunakan komputer. Namun proses
belajar mengajar masih memiliki beberapa permasalahan. Salah satunya adalah
guru sebagai pendidik kurang memiliki pengetahuan lebih untuk mengelola bahan
ajar secara digital. Selain itu, kegiatan belajar mengajar masih tidak tersistem
dengan baik. Berdasarkan wawancara terhadap guru di SMP Anak Terang
Salatiga ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung. Pertama, guru baru kesulitan dalam mencari contoh soal sebagai
bahan acuan membuat soal yang baru sebagai bahan latihan siswa. Kedua, guru
juga sulit mengelola bahan ajar dalam bentuk digital. Ketiga, siswa kesulitan
dalam mengambil materi yang telah disediakan guru dalam website sekolah.
Keempat, siswa yang berhalangan hadir lama sulit mengumpulkan tugas dari
guru. Selain itu, untuk membangun sebuah quiz, guru harus berhubungan dengan
bagian kurikulum.
Dengan dibuatnya website e-learning diharapkan kegiatan belajar mengajar
yang terjadi di SMP Anak Terang Salatiga dapat terfasilitasi, sehingga guru dan
siswa dapat lebih berfokus pada kegiatan belajar mengajar. Selain itu diharapkan
guru dan bagian kurikulum dapat lebih mudah dalam membuat bahan quiz untuk
siswa.
Masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana membuat sebuah website
e-learning untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di SMP Anak Terang
Salatiga terutama untuk membantu kerja guru dalam mengajar siswa. Selain itu
bagaimana sebuah website e-learning dapat memfasilitasi guru dan bagian
kurikulum untuk membuat materi evaluasi siswa (quiz).
1
2.
Kajian Pustaka
Penelitian tentang e-learning telah dilakukan oleh Edo Prasetyo, Rendy
dengan judul “Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi
Kasus FTI UKSW” menjelaskan bahwa sebuah organisasi khususnya FTI UKSW
memerlukan sebuah aplikasi untuk memberikan informasi perkuliahan terbaru
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Dengan
meningkatnya kualitas layanan pembelajaran daya serap mahasiswa terhadap
materi yang disampaikan dapat meningkat. Dalam penerapanya e-learning
tersebut terkoneksi dengan website FTI sehingga mahasiswa dapat lebih mudah
dalam mengaksesnya[5].
Sedangkan penelitian tentang codeigniter yang dilakukan oleh Ardian
Puspitadewi, Putri dengan judul "Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi
Penilaian Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Web" menjelaskan bahwa
Codeigniter adalah sebuah aplikasi framework opensource untuk membangun
website dinamis menggunakan PHP. Framework ini mendukung pemrograman
berbasis Model, View, Controller (MVC) sehingga pembuatan aplikasi menjadi
lebih mudah [6]. Dalam penelitian ini e-learning digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar sehari-hari di sekolah. Untuk membangunnya, digunakan
framework codeigniter sehingga pembangunan aplikasi menjadi lebih mudah.
E-learning merupakan satu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar kesiswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lainnya [4]. E-learning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam
jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria. Pertama, merupakan jaringan
dengan kemampuan memperbarui, menyimpan, mendistribusikan, dan membagi
materi ajar atau informasi. Kedua, pengiriman sampai kepada pengguna dengan
komputer menggunakan internet standar. Ketiga, memfokuskan pada pandangan
paling luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional [4].
Salah satu fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran adalah sebagai
komplemen (pelengkap) yaitu materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Hal
ini juga berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pengayaan atau remidial [4]. Manfaat yang dapat diperoleh dari e-learning
antara lain adalah : (1) lebih mudah melakukan pemuktakhiran bahan-bahan
belajar yang menjadi tanggung jawab guru. (2) mengecek apakah peserta didik
telah mengerjakan soal-soal latihan. (3) memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik [7].
E-learning SMP Anak Terang Salatiga diimplementasikan menggunakan
framework CodeIgniter. Framework Codeigniter adalah sebuah framework PHP
opensource yang dilisensikan dibawah Apache. Framework ini berjalan di PHP
versi 4 dan 5, selain itu juga dilengkapi dengan pustaka siap pakai seperti koneksi
database, session dan keamanan. Codeigniter menggunakan lingkungan
2
pengembangan dengan metode MVC yang membedakan antara logika dan
tampilan, sehingga proyek dapat lebih mudah dipecah-pecah [8].
MVC adalah singkatan dari Model, View, Controller, yang merupakan
sebuah arsitektur untuk membuat sebuah program. Arsitektur ini menekankan
kepada pembagian dari komponen program menjadi tiga bagian utama yaitu
Model, View, dan Controller.
Gambar 1 Model Arsitektur MVC [9]
Dapat dilihat pada Gambar 1 Interaksi user dengan program digambarkan
dengan arah panah menuju View. kemudian View memanggil Controller.
Selanjutnya Controller akan memanipulasi Model. Model ini akan diberikan
kepada View untuk ditampilkan kepada user. Dengan demikian tugas View adalah
menangani tampilan program dan interaksi antara user dengan program. Controler
melakukan koordinasi antara View dan Model. Sedangkan Model adalah bagian
dibelakang layar untuk memenuhi permintaan user dalam sebuah interaksi [9].
Untuk menampilkan pdf dalam website e-learning SMP Anak Terang Salatiga
menggunakan library PDFjs yang dikembangkan oleh Mozila Labs. PDFjs adalah
sebuah PDF viewer yang dibangun menggunakan HTML5 [10].
Website e-learning SMP Anak Terang Salatiga juga menggunakan library
livedocx untuk mengubah file dokumen menjadi PDF. Livedocx adalah SOAP
service yang membantu pengembang mengubah file word dengan
mengkombinasikan struktur data dalam PHP dengan template yang dibuat dalam
word processor. Hasilnya dokumen dapat disimpan dalam PDF, DOCX, HTML
atau RTF file [11].
3.
Metode dan Perancangan Sistem
Pada penelitian ini, diselesaikan dengan tahapan penelitian yang terbagi
dalam lima tahapan, yaitu analisis kebutuhan dan pengumpulan data, perancangan
3
sistem, perancangan aplikasi atau program, implementasi dan pengujian sistem
serta analisis hasil pengujian dan yang terakhir adalah penulisan laporan hasil
penelitian.
Pada tahap analisa kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara kepada guru SMP Anak Terang Salatiga. Dari wawancara
tersebut didapatkan kebutuhan pengguna. Pertama, dibutuhkan sebuah sistem
untuk mengelola materi dan tugas. Kedua, beberapa siswa yang berhalangan hadir
membutuhkan media untuk menyerahkan tugas-tugas mereka. Ketiga, perlu
adanya sarana komunikasi dalam media pengumuman. Keempat, karena seringnya
pergantian guru tiap tahunnya dibutuhkan admin untuk membantu guru baru
dalam pengaplikasian website e-learning. Kelima, dibutuhkan sebuah library
sebagai tempat pencarian soal-soal bagi guru-guru baru.
Gambar 2 Tahapan penelitian [12]
Sistem dirancang menggunakan UML. Sistem yang dirancang dibuat
kedalam empat diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence
diagram dan class diagram.
Use case diagram menggambarkan garis besar fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara
garis besar dengan mempresentasikan interaksi antar aktor yang dibuat serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi pada sistem tersebut.
4
Cek Nilai
Edit Quiz
Cek Quiz
Guru
Bag.Kurikulum
Lihat Library
Lihat Quiz
Lihat Modul
Masukan Quiz
Masukan Announcement
Lihat Announcement
Masukan Modul
Kelola User
Siswa
Admin
Hapus Modul
Masukan Mini Quiz
Hapus Mini Quiz
Hapus Quiz
Kerjakan Mini Quiz
Gambar 3 Usecase Diagram
Berdasarkan usecase pada Gambar 3 dapat dilihat, dalam sistem terdapat
empat aktor yaitu guru, siswa, bagian kurikulum, dan admin. Admin memiliki
tugas untuk memasukan quiz, memasukan mini quiz, memasukan modul,
memasukan announcement, lihat quiz, lihat mini quiz, lihat announcment, hapus
quiz, hapus mini quiz, hapus modul, dan mengelola user. Selain itu admin dapat
melakukan edit quiz setelah bagian kurikulum melakukan pengecekan. Guru dapat
melakukan cek grade, lihat library, lihat modul, lihat quiz, lihat announcement,
masukan modul, masukan quiz, masukan mini quiz, masukan announcement.
Selain itu guru juga dapat melakukan edit quiz setelah bagian kurikulum
melakukan pengecekan. Siswa dapat melihat quiz, lihat modul, lihat
announcement dan juga mengerjakan mini quiz. Sedangkan bagian kurikulum
dapat melakukan pengecekan quiz.
Activity diagram berguna untuk memberikan visualisasi alur tindakan dalam
sistem, percabangan yang mungkin akan terjadi, bagaimana alur sistem dari mulai
hingga berakhir. Activity diagram guru dalam melakukan upload quiz dapat
dilihat pada Gambar 4.
Guru memulai dengan melakukan login dalam sistem. Setelah itu guru dapat
melakukan upload quiz dimana sistem akan menyimpan dokumen. Selanjutnya
bagian kurikulum akan melakukan pengecekan terhadap format penulisan quiz.
Apabila terdapat kesalahan dalam format penulisan, maka bagian kurikulum akan
menuliskan memo untuk melakukan revisi terhadap quiz tersebut dimana secara
otomatis sistem akan menampilkan memo tersebut kepada guru. Setelah itu guru
dapat kembali melakukan upload quiz. Namun, apabila format penulisan sudah
sesuai maka sistem akan mempublikasikan quiz tersebut.
5
Guru
Sistem
Kurikulum
Login
Start
Upload Quiz
Menyimpan Quiz
dalam pdf
Cek penulisan
Quiz
Tampilkan
pesan revisi
Input Memo
revisi
Publikasikan
Quiz
End
Salah
Benar?
Benar
Gambar 4 Activity Diagram input quiz
Pada Gambar 5 dapat dilihat activity diagram siswa dalam mengerjakan
mini quiz. Dijelaskan pada awalnya siswa harus memulainya dengan melakukan
login.
Sisw a
Sistem
Start
Login
Memilih menu
Mini Quiz
Menampilkan Mini
Quiz yang tersedia
Memilih mini quiz
yang dikerjakan
Menampilkan
mini quiz
Mengerjakan
mini quiz
Cek sisa waktu
Belum
Masih
Selesai?
Sisa?
Habis
Sudah
Kumpulkan
Hitung Nilai
Simpan dalam
database
Selesai
Gambar 5 Activity Diagram mengerjakan mini quiz
Siswa memilih menu mini quiz agar sistem dapat menampilkan mini quiz
yang tersedia. Siswa setelah itu dapat memilih mini quiz untuk dikerjakan dimana
selanjutnya sistem akan menampilkan isi pertanyaan mini quiz tersebut.
6
Selanjutnya siswa akan mengerjakan mini quiz tersebut. Sistem akan melakukan
pengecekan terhadap sisa waktu. Apabila waktu masih tersisa dan siswa masih
belum selesai, siswa tetap dapat mengerjakan mini quiz. Namun apabila siswa
sudah selesai maka jawaban mini quiz akan dikumpulkan. Selain itu apabila waktu
sudah selesai maka secara otomatis sistem akan mengumpulkan jawaban yang
telah dimasukan siswa. Setelah itu sistem akan melakukan perhitungan nilai
dimana nilai tersebut akan disimpan.
Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan interaksi antara setiap
komponen baik di dalam maupun di sekitar sistem (berupa pengguna dan
tampilan) secara berurutan. Sequence diagram menggambarkan urutan dari
sebuah aksi dan memberikan respon untuk menghasilkan sebuah output tertentu.
: user interface
Guru :
: Entity
: Controller
Memilih Menu quiz
Menampilkan quiz
Upload quiz
Mengirimkan file documen quiz
Membagi isi quiz tiap baris
Menyimpan isi quiz per baris
Memilih menu mini quiz
Menampilkan form mini quiz
Mengisi form mini quiz
Mengirimkan isi form
Meminta soal sesuai kriteria isi form
Mengirimkan soal
Membuat form yang telah berisi quiz lama
Menampilkan form berisi soal
Input jawaban dan kunci jawaban
Mengirimkan data form mini quiz
Menyimpan mini quiz
Gambar 6 Sequence Diagram
Gambar 6 merupakan interaksi guru dengan sistem. Proses diawali dengan
memilih menu quiz. Setelah itu sistem akan menampilkan quiz untuk guru
melakukan upload quiz. Selanjutnya sistem akan mengirimkan isi form quiz
tersebut beserta dokumen quiz untuk diproses oleh controller. Controller akan
memproses dokumen quiz dengan membagi-bagi isi dokumen tersebut tiap baris
untuk disimpan. Setelah itu guru dapat memilih menu mini quiz untuk melakukan
pembuatan mini quiz. Interface akan menampilkan form kriteria mini quiz.
Selanjutnya controller akan meminta soal yang sesuai kriteria untuk ditampilkan.
Setelah soal ditampilkan guru dapat mengisi pilihan jawaban dan kunci jawaban
untuk disimpan oleh sistem.
Class diagram merupakan diagram yang digunakan uintuk menampilkan
beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Class diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi
yang ada di dalamnya(user interface, atribut, service).
7
Gambar 7 Class Diagram
Pada Gambar 7 terdapat sembilan class dalam website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga yaitu Guru, Admin, Kurikulum, Siswa, modul, quiz, jadwal,
mapel, announcement, dan mini quiz. Class guru dan dan admin mempunyai
atribut dan operasi tentang kemampuan mengelola modul, quiz, mini quiz, dan
announcement. Class siswa memiliki atribut dan operasi untuk mengerjakan mini
quiz. Class kurikulum memiliki atribut dan operasi untuk melakukan cek quiz.
Metode perancangan yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah
metode penelitian prototype. Metode prototype adalah metode perancangan
dengan melakukan analisa dari kebutuhan sistem terlebih dahulu. Gambar 8
menjelaskan alur metode perancangan prototype. Metode prototype dimulai
dengan listen to customer yang merupakan tahap awal untuk membangun website
e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan
kebutuhan pengguna untuk kemudian diubah kedalam informasi lengkap.
Tahapan kedua adalah tahap build/revise mock-up, tahap ini berujuan untuk
menjabarkan kebutuhan pengguna dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
8
Gambar 8 Bagan Metode Prototype [13]
Langkah awal perancangan sistem dimulai dengan pembuatan prototype
website e-learning. Pembuatan prototype ini berdasarkan saran pengguna aplikasi
yaitu guru SMP Anak Terang Salatiga. Desain antar muka aplikasi mulai
dibangun dan dibuat secara sederhana. Perancangan sistem mulai dibuat dengan
menggunakan UML.
Pada prototype pertama, hal yang dilakukan dengan menerapkan menumenu pada aplikasi. Kelemahan prototype pertama yaitu guru sebagai pengguna
utama kesulitan dalam menggunakan aplikasi karena tampilan yang tidak teratur.
Selain itu fungsi penyimpanan modul-modul lama tidak maksimal karena hanya
dapat dilihat saja. Kelemahan prototype pertama kemudian diperbaiki dan menjadi
dasar pembuatan prototype kedua. Gambar 9 adalah gambar prototype pertama
dimana kelas berada disebelah kiri. Sedangkan untuk tampilan PDF berada
ditengah. Sedang pilihan matapelajaran ditampilkan secara dropdown pada menu.
Gambar 9 prototype pertama
Perbaikan pada prototype kedua yaitu mulai menata ulang tampilan antar
muka, selain itu juga ditambahkan fungsi untuk membuat mini quiz sehingga
modul-modul lama dapat digunakan untuk melakukan evaluasi perkembangan
siswa. Gambar 10 adalah prototype kedua dimana ditambahkan pula sub menu
untuk menampung fungsi tambahan seperti mini quiz, grade, dan announcement.
Menu untuk memilih class dan matapelajaran ditempatkan ditengah.
9
Gambar 10 Prototype 2
Pada prototype kedua masih ditemukan kelemahan lain yaitu pada saat guru
memasukan quiz, sebenarnya harus mendapat persetujuan dari bagian kurikulum.
Sehingga pada prototype ketiga diberikan sebuah menu untuk bagian kurikulum
melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum guru dapat mempublikasikan
quiz.
Setelah Tahap perancangan selesai, dilakukan implementasi dan pengujian
sitem terhadap website e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Implementasi
dilakukan
dengan
melakukan
hosting
website
dengan
alamat
www.smpanakterang.esy.es. Untuk melakukan pengujian sistem digunakan
metode black-box testing untuk melihat apakah seluruh fungsi telah berjalan
dengan baik dan pengujian kualitatif untuk mengetahui manfaat yang didapat guru
dari website e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Untuk mengetahui kesesuaian
antara kebutuhan dengan website e-learning yang sudah dibuat berdasarkan
tingkat kepuasan siswa, dilakukan pengukuran kepuasan siswa dengan kuesione
menggunakan skala likert. Indikator yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Indikator dalam skala likert
No
1
2
3
4
5
4.
Pertanyaan
Tampilan website ini sederhana
Menu yang ada jelas kegunaanya
Website ini memudahkan pembagian materi
website ini membantu pembagian tugas-tugas kelas
Mengerjakan soal melalui mini quiz lebih efektif
Poin
Interface
Interface
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini berupa aplikasi website e-learning SMP Anak Terang
Salatiga Aplikasi ini memiliki 4 pengguna yaitu guru, siswa, bagian kurikulum
dan admin. Pengguna akan dipisahkan melalui halaman login.
Pengguna guru adalah pengguna utama dalam aplikasi ini. Untuk tahap awal
data-data materi pelajaran akan dimasukan oleh guru secara berkala sesuai
10
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Sehingga pada tahun-tahun
berikutnya data tersebut dapat dikelola lagi. Untuk memudahkan guru dalam
mengelola bahan ajar, guru dapat melakukan upload quiz dengan format doc,
yang selanjutnya oleh sistem akan menggantinya kedalam format pdf untuk
ditampilkan.
Gambar 11 Halaman Utama Guru
Gambar 11 adalah halaman utama untuk guru. Disebelah kiri terdapat memo
terbaru bagian kurikulum untuk guru dalam melakukan perbaikan format
penulisan quiz. Setelah guru melakukan upload quiz, bagian kurikulum dapat
memeriksa format penulisan apakah sudah sesuai atau belum.
Gambar 12 Halaman Input Quiz Guru
Gambar 12 adalah halaman guru untuk memasukan quiz. Pada halaman
tersebut guru dapat memasukan quiz dengan format doc agar lebih mudah dalam
penggunaanya. Sedangkan sistem akan merubah file tersebut kedalam format pdf
sebelum dipublikasikan kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk membantu guru
agar lebih mudah dalam menggunakan sistem e-learning. Kode program 1
11
digunakan untuk mengubah file word menjadi PDF dengan menggunakan library
Livedocx. kode tersebut berada di controller framework Codeigniter.
Kode program 1 penggunaan library Livedocx
$data2 = $this->upload->data();
require_once 'assets/js/nusoap/lib/nusoap.php';
$data
file_get_contents('./assets/bank_soal/'.$data2['file_name']);
file_put_contents("./assets/pdf/".$this->input>post('JUDUL').".pdf",
base64_decode($data));
=
Guru dapat mencari contoh soal dari quiz lama sebagai bahan acuan belajar
siswa pada halaman library. Disediakan pula tampilan pdf dari quiz tersebut untuk
memudahkan apabila terdapat gambar yang diperlukan guna proses belajar
mengajar seperti terlihat pada Gambar 13. Dengan adanya halaman library, guru
baru dapat mencari contoh-contoh soal pada tahun pelajaran yang lalu untuk
dikembangkan kembali menjadi soal baru sebagai bahan latihan siswa.
Gambar 13 Halaman Library Guru
Selain itu guru dapat membuat mini quiz sebagai latihan mandiri siswa. Soal
yang ada didapat dari soal-soal pada quiz yang pernah disimpan. Dapat dilihat
pada Gambar 14 soal yang ada secara otomatis diacak oleh sistem, sedangkan
untuk pilihan jawaban dan kunci jawaban diinputkan secara manual oleh guru.
Dengan adanya mini quiz perkembangan pemahaman siswa dapat dipantau lebih
mudah oleh guru.
12
Gambar 14 Halaman Library Guru
Untuk mengacak mini quiz yang ada digunakan kode program 2. Kode
tersebut dimasukan kedalam model dalam framework Codeigniter.
Kode program 2 model Codeigniter untuk mengacak mini quiz
function random(){
$mapel=$this->input->post("mapel");
$kelas=$this->input->post("kelas");
$query=$this->db->query('SELECT COUNT(*) AS
cnt
FROM tbl_bank_soal where
MAPEL= "'.$mapel.'"
and
KELAS="'.$kelas.'" ');
$rnd=$query->row();
$rnd=$rnd->cnt;
$rnd=mt_rand(1,$rnd-1);
$query=$this->db->query('SELECT * FROM
tbl_bank_soal where
MAPEL="'.$mapel.'" and
KELAS="'.$kelas.'" LIMIT '.$rnd.',
1');
return $query;
}
Hasil siswa mengerjakan mini quiz dapat dilihat pada menu grade. Nilai
siswa ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dibaca untuk
memantau perkembangan siswa. Tampilan pada halaman grade dapat dilihat pada
gambar 15.Untuk siswa yang telah mengerjakanmini quiz nilai akan ditampilkan
dalam bentuk angka dengan nilai terkecil 0 dan nilai tertinggi 100. Sedangkan
siswa yang belum mengerjakan, kolom tabel akan dikosongkan.
13
Gambar 15 Halaman Grade Guru
Sedangkan untuk siswa dapat melihat modul maupun quiz yang telah
dipublikasikan oleh guru dalam bentuk pdf seperti Gambar 16. Selain dapat
melihat, siswa dapat mengambil materi tersebut untuk dipelajari. Dengan
menggunakan bentuk file pdf diharapkan modul yang telah diberikan tidak diubah
oleh siswa sehingga meminimalkan kesalahan siswa dalam menggunakan materi.
Gambar 16 Halaman Modul Siswa
Selain itu siswa juga dapat mengerjakan mini quiz yang dibuat oleh guru
sebagai bahan latihan. Pada Gambar 17 dapat dilihat tampilan mini quiz untuk
dikerjakan oleh siswa. Dimana soal untuk mini quiz berbentuk pilihan, dan siswa
diberikan batas waktu oleh guru untuk mengerjakannya. Dengan cara ini siswa
lebih mudah dalam mengerjakan soal miniquiz dan dapat dikerjakan dimana saja,
kapan saja bila dibutuhkan.
Dengan adanya mini quiz, diharapkan guru dapat lebih mudah memberikan
siswa bahan latihan yang dapat dievaluasi dengan cepat. Selain itu siswa yang
berhalangan hadir juga memiliki akses untuk mengerjakannya sehingga walaupun
tidak dapat hadir, siswa tetap dapat mengumpulkan nilai kepada guru.
14
Gambar 17 Halaman Mini quiz Siswa
Bagian kurikulum memiliki menu terbatas untuk melakukan pengecekan
quiz. Hal ini dilakukan agar kerja bagian kurikulum lebih terfokus pada
pengecekan format penulisan quiz. Halaman bagian kurikulum untuk melakukan
pengecekan dapat dilihat pada Gambar 18, dimana disediakan menu publish dan
reupload untuk menentukan apakah guru harus melakukan reupload atau sudah
layak dipublikasikan kepada siswa. Apabila ternyata harus dilakukan reupload,
bagian kurikulum dapat mengirimkan memo kepada guru sehingga guru mengerti
bagian mana yang harus diperbaiki.
Gambar 18 Halaman Cek Quiz Kurikulum
Untuk dapat menampilkan file PDF dalam aplikasi website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga, digunakan library PDFjs. Untuk menggunakan library
tersebut digunakan kode program 3. Kode tersebut dimasukan kedalam view
framework Codeigniter.
Kode Program 3 untuk memanggil library PDFjs
PDFJS.workerSrc = "";
15
var url = "
";
Untuk menguji aplikasi ini digunakan metode black-box. Metode black-box
memfokuskan pada keperluan fungsional software. Pengujian black-box ini
merupakan pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun
hanya cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi berjalan dengan baik
sesuai kegunaanya. Tabel pengujian sistem dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Black-box testing Aplikasi
Pengujian
Aksi
Hasil Aksi
Status
Pengujian
Valid
Input
Pengumuman,
Modul dan Quiz
Mengisi input
form
Jika berhasil, akan muncul
pesan berhasil, Jika gagal
akan muncul pesan error
Pencarian
Library
Memilih kelas,
matapelajaran
dan memasukan
kata kunci lalu
klik search
Jika berhasil akan muncul
tabel berisi soal-soal yang
sesuai dengan kriteria
Valid
Pembuatan Mini
quiz
Memilih dan
mengisi kriteria
mini quiz
Jika berhasil akan tampil
sebuah form berisi soal-soal
dan pilihan jawaban
Valid
Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari aplikasi ini digunakan
metode pengujian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada dua orang guru
SMP Anak Terang Salatiga sebagai sumber. Hasil wawancara menyimpulkan
bahwa aplikasi ini memiliki tampilan yang sederhana sehingga mudah digunakan
oleh guru untuk mengelola bahan ajar. Fungsi library dirasakan dapat membantu
guru baru untuk mencari soal-soal sebagai bahan referensi. Selain itu fungsi
memo memudahkan evaluasi pembuatan quiz oleh bagian kurikulum sehingga
dapat menghemat waktu. Fungsi untuk siswa mengerjakan mini quiz juga dapat
membantu guru untuk melihat perkembangan siswa melalui menu grade dimana
nilai siswa akan ditampilkan dalam betuk tabel.
Berdasarkan hasil pengujian, akan diketahui apakah perancangan aplikasi
berhasil atau tidak. Hasil pengujian kuantitatif dihitung menggunakan skala
linkers seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.
16
Tabel 3 Hasil Pengujian Kuantitatif
Respon
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
SS
3
5
7
6
5
31
Jumlah
S C TS
14 12 1
16 9
0
17 6
0
17 7
0
15 9
1
83 46 4
Nilai
Nilai
Responden
Max
STS
0
109
155
0
116
155
0
121
155
0
119
155
0
114
155
1
Persentase
Keseluruhan
Persentase
Per Soal
70,32%
74,84%
78,06%
76,77%
73,55%
74,71%
Tabel 3 menunjukan hasil kuesioner yang dilakukan di SMP Anak Terang
Salatiga. Pertanyaan pertama dan kedua tentang interface website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga sebanyak 72,58% responden menganggap bahwa website elearning memiliki tampilan yang baik. Pertanyaan ketiga, keempat, dan kelima
tentang manfaat website e-learning dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari
sebanyak 76,12% responden menganggap bahwa website e-learning memudahkan
distribusi modul pelajaran dan tugas.
5.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Anak Terang Salatiga
maka dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter memudahkan pembuatan website elearning SMP Anak Terang Salatiga dalam hal koneksi database dan penggunaan
session untuk membuat membedakan user. Penggunaan MVC pada Codeigniter
membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek dapat lebih mudah
dipecah-pecah. Melalui kuesioner dapat diketahui bahwa website e-learning yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal tampilan website memiliki tampilan
yang baik, selain itu website ini memudahkan pendistribusian modul pelajaran
dan tugas oleh guru, bagian kurikulum dan siswa melalui menu upload, download,
dan tampilkan. File dokumen dalam format word akan diubah secara otomatis
oleh sistem menjadi file PDF sehingga pengguna tidak secara bebas mengubah isi
soal.
17
6.
Daftar Pustaka
[1]
Latief, 2015. Butuh Solusi, Pendidikan Berbasis Teknologi Masih Terhitung
Lambat.
http://edukasi.kompas.com/read/2015/07/13/16373401/Butuh.Solusi.Pendidi
kan.Berbasis.Teknologi.Masih.Terhitung.Lambat. Diakses tanggal 23 Juli
2014
Pernamasari,
Indira.2015.DigitalisasidanDuniaPendidikan.
http://print.kompas.com/baca/2015/03/17/Digitalisasi-dan-Duniapendidikan. Diakses tanggal 23 Juli 2015.
Cross, Jay and Ian Hamilton, “Beyond eLearnng”, Internet Time Group
Rahmasari, Gertika, Rita Rismiati, 2013. E-learning pembelajaran jarak jauh
untuk SMA, Bandung : Penerbit Yrama Widya
Edo Prasetyo, Rendy. 2012. Implementasi E-learning Management System
Studi Kasus FTI UKSW. Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW
Ardian Puspitadewi, Putri. 2012. Perancangan dan Implementasi Sistem
Informasi Penilaian Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Web
Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW
Soekartawi. 2002a. "Prospek Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Internet".
Jakarta: Jurnal Teknodik.
Utama C. 2011. Modul 1 Rekayasa Web: CodeIgniter Framework.Bandung:
Teknik Informatika UNPAS.
Suhanto, Agus. 2008. Mengenal ASP.NET MVC Edisi Beta.pdf
http://www.smashingmagazine.com/2007/10/02/browser-tests-services-andcompability-testsuites/. diakses tanggal 25 Agustus 2015
https://mozilla.github.io/pdf.js/. Diakses tanggal 18 Agustus 2015
http://framework.zend.com/manual/1.12/en/zend.service.livedocx.html.
Diakses tanggal 18 Agustus 2015
Hasibuan, Zainal A., 2007, “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”,
Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Pressman, Roger. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu).Yogyakarta: Andi.
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
18
Anak Terang Salatiga
Laporan Penelitian
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Edvan Haryono Susanto (672008152)
Frederik S. Papilaya, S.Kom., M.Cs.
Mila C. Paseleng, S.Si., M.Pd.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
Perancangan dan Implementasi website E-learning SMP
Anak Terang Salatiga
1)
Edvan Haryono Susanto, 2) Frederik S. Papilaya, 3) Mila C. Paseleng
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indoneisa
Email:1) [email protected], 2)[email protected]
3)[email protected]
Abstact
One of technology for education is website e-learning. However , teacher quality still low
to support education technology. Nowdays, SMP Anak Terang Salatiga use computer
technology in education activity. Teacher quality is a problem for education activity in
this school. This research attampt to make a website e-learning to help education activity
especially in teacher side. This application build with prototype method to collect user
requirement and implemented with framework CodeIgniter. Function of Website elearning SMP Anak Terang Salatiga is helping teacher to upload document modul and
quiz. This research conclusion is website e-learning can help teacher to manage
education substance, monitoring students progress and administrative means to build
quiz.
Keyword : E-learning, website, CodeIgniter.
Abstrak
Salah satu teknologi yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah website e-learning.
Namun dalam penggunaanya disekolah, kualitas guru untuk mendukung penggunaan
teknologi dalam pendidikan masih rendah. SMP Anak Terang Salatiga adalah salah satu
sekolah menengah yang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan belajar
mengajar. Kualitas guru dalam menggunakan teknologi menjadi salah satu masalah dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Penelitian ini mencoba membangun sebuah
website e-learning untuk membantu kegiatan belajar mengajar terutama disisi guru
sebagai pengajar. Aplikasi ini dibangun menggunakan metode prototype untuk
mengumpulkan kebutuhan pengguna dan diimplementasikan menggunakan framework
CodeIgniter. Dalam perancangannya, aplikasi website e-learning memiliki beberapa
fungsi untuk memudahkan guru dalam melakukan upload dokumen sebagai modul dan
quiz. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan website e-learning dapat
membantu guru dalam mengelola bahan ajar, memantau perkembangan siswa, dan dapat
menjadi sarana administrasi guru dalam pembuatan quiz.
Katakunci: E-learning, website, CodeIgniter
1)
2)
3)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Univeristas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga.
1.
Pendahuluan
Hadirnya teknologi terus mempengaruhi inovasi dibidang pendidikan.
Menurut Indra Charismiadji, di Indonesia pendidikan berbasis teknologi masih
terhitung lambat. Salah satu alasanya adalah kualitas guru untuk mendukung
penggunaan teknologi dalam pendidikan yang rendah [1]. Teknologi yang sering
digunakan dalam bidang pendidikan adalah website. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mencatat, 117.277 sekolah, sekitar 50 persen dari 234.919 sekolah,
dari jenjang pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Indonesia telah
mengakses internet pada pertengahan 2014 [2]. Salah satu pemanfaatan website
dalam bidang pendidikan adalah untuk membangun e-learning. E-learning
pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan
menggunakan sistem interuksi berbasis komputer (computer-assisted Instruction)
dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, e-learning berkembang sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan ICT (Information and Communication
Technology). Tahun 1999, aplikasi e-learning berbasis website mulai berkembang
pesat baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya
[3]. E-learning merupakan satu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar kesiswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lainnya [4].
SMP Anak Terang Salatiga adalah sebuah sekolah dimana dalam kegiatan
belajar mengajarnya setiap siswa telah menggunakan komputer. Namun proses
belajar mengajar masih memiliki beberapa permasalahan. Salah satunya adalah
guru sebagai pendidik kurang memiliki pengetahuan lebih untuk mengelola bahan
ajar secara digital. Selain itu, kegiatan belajar mengajar masih tidak tersistem
dengan baik. Berdasarkan wawancara terhadap guru di SMP Anak Terang
Salatiga ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung. Pertama, guru baru kesulitan dalam mencari contoh soal sebagai
bahan acuan membuat soal yang baru sebagai bahan latihan siswa. Kedua, guru
juga sulit mengelola bahan ajar dalam bentuk digital. Ketiga, siswa kesulitan
dalam mengambil materi yang telah disediakan guru dalam website sekolah.
Keempat, siswa yang berhalangan hadir lama sulit mengumpulkan tugas dari
guru. Selain itu, untuk membangun sebuah quiz, guru harus berhubungan dengan
bagian kurikulum.
Dengan dibuatnya website e-learning diharapkan kegiatan belajar mengajar
yang terjadi di SMP Anak Terang Salatiga dapat terfasilitasi, sehingga guru dan
siswa dapat lebih berfokus pada kegiatan belajar mengajar. Selain itu diharapkan
guru dan bagian kurikulum dapat lebih mudah dalam membuat bahan quiz untuk
siswa.
Masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana membuat sebuah website
e-learning untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di SMP Anak Terang
Salatiga terutama untuk membantu kerja guru dalam mengajar siswa. Selain itu
bagaimana sebuah website e-learning dapat memfasilitasi guru dan bagian
kurikulum untuk membuat materi evaluasi siswa (quiz).
1
2.
Kajian Pustaka
Penelitian tentang e-learning telah dilakukan oleh Edo Prasetyo, Rendy
dengan judul “Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi
Kasus FTI UKSW” menjelaskan bahwa sebuah organisasi khususnya FTI UKSW
memerlukan sebuah aplikasi untuk memberikan informasi perkuliahan terbaru
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Dengan
meningkatnya kualitas layanan pembelajaran daya serap mahasiswa terhadap
materi yang disampaikan dapat meningkat. Dalam penerapanya e-learning
tersebut terkoneksi dengan website FTI sehingga mahasiswa dapat lebih mudah
dalam mengaksesnya[5].
Sedangkan penelitian tentang codeigniter yang dilakukan oleh Ardian
Puspitadewi, Putri dengan judul "Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi
Penilaian Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Web" menjelaskan bahwa
Codeigniter adalah sebuah aplikasi framework opensource untuk membangun
website dinamis menggunakan PHP. Framework ini mendukung pemrograman
berbasis Model, View, Controller (MVC) sehingga pembuatan aplikasi menjadi
lebih mudah [6]. Dalam penelitian ini e-learning digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar sehari-hari di sekolah. Untuk membangunnya, digunakan
framework codeigniter sehingga pembangunan aplikasi menjadi lebih mudah.
E-learning merupakan satu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar kesiswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lainnya [4]. E-learning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam
jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria. Pertama, merupakan jaringan
dengan kemampuan memperbarui, menyimpan, mendistribusikan, dan membagi
materi ajar atau informasi. Kedua, pengiriman sampai kepada pengguna dengan
komputer menggunakan internet standar. Ketiga, memfokuskan pada pandangan
paling luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional [4].
Salah satu fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran adalah sebagai
komplemen (pelengkap) yaitu materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Hal
ini juga berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pengayaan atau remidial [4]. Manfaat yang dapat diperoleh dari e-learning
antara lain adalah : (1) lebih mudah melakukan pemuktakhiran bahan-bahan
belajar yang menjadi tanggung jawab guru. (2) mengecek apakah peserta didik
telah mengerjakan soal-soal latihan. (3) memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik [7].
E-learning SMP Anak Terang Salatiga diimplementasikan menggunakan
framework CodeIgniter. Framework Codeigniter adalah sebuah framework PHP
opensource yang dilisensikan dibawah Apache. Framework ini berjalan di PHP
versi 4 dan 5, selain itu juga dilengkapi dengan pustaka siap pakai seperti koneksi
database, session dan keamanan. Codeigniter menggunakan lingkungan
2
pengembangan dengan metode MVC yang membedakan antara logika dan
tampilan, sehingga proyek dapat lebih mudah dipecah-pecah [8].
MVC adalah singkatan dari Model, View, Controller, yang merupakan
sebuah arsitektur untuk membuat sebuah program. Arsitektur ini menekankan
kepada pembagian dari komponen program menjadi tiga bagian utama yaitu
Model, View, dan Controller.
Gambar 1 Model Arsitektur MVC [9]
Dapat dilihat pada Gambar 1 Interaksi user dengan program digambarkan
dengan arah panah menuju View. kemudian View memanggil Controller.
Selanjutnya Controller akan memanipulasi Model. Model ini akan diberikan
kepada View untuk ditampilkan kepada user. Dengan demikian tugas View adalah
menangani tampilan program dan interaksi antara user dengan program. Controler
melakukan koordinasi antara View dan Model. Sedangkan Model adalah bagian
dibelakang layar untuk memenuhi permintaan user dalam sebuah interaksi [9].
Untuk menampilkan pdf dalam website e-learning SMP Anak Terang Salatiga
menggunakan library PDFjs yang dikembangkan oleh Mozila Labs. PDFjs adalah
sebuah PDF viewer yang dibangun menggunakan HTML5 [10].
Website e-learning SMP Anak Terang Salatiga juga menggunakan library
livedocx untuk mengubah file dokumen menjadi PDF. Livedocx adalah SOAP
service yang membantu pengembang mengubah file word dengan
mengkombinasikan struktur data dalam PHP dengan template yang dibuat dalam
word processor. Hasilnya dokumen dapat disimpan dalam PDF, DOCX, HTML
atau RTF file [11].
3.
Metode dan Perancangan Sistem
Pada penelitian ini, diselesaikan dengan tahapan penelitian yang terbagi
dalam lima tahapan, yaitu analisis kebutuhan dan pengumpulan data, perancangan
3
sistem, perancangan aplikasi atau program, implementasi dan pengujian sistem
serta analisis hasil pengujian dan yang terakhir adalah penulisan laporan hasil
penelitian.
Pada tahap analisa kebutuhan dan pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara kepada guru SMP Anak Terang Salatiga. Dari wawancara
tersebut didapatkan kebutuhan pengguna. Pertama, dibutuhkan sebuah sistem
untuk mengelola materi dan tugas. Kedua, beberapa siswa yang berhalangan hadir
membutuhkan media untuk menyerahkan tugas-tugas mereka. Ketiga, perlu
adanya sarana komunikasi dalam media pengumuman. Keempat, karena seringnya
pergantian guru tiap tahunnya dibutuhkan admin untuk membantu guru baru
dalam pengaplikasian website e-learning. Kelima, dibutuhkan sebuah library
sebagai tempat pencarian soal-soal bagi guru-guru baru.
Gambar 2 Tahapan penelitian [12]
Sistem dirancang menggunakan UML. Sistem yang dirancang dibuat
kedalam empat diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence
diagram dan class diagram.
Use case diagram menggambarkan garis besar fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara
garis besar dengan mempresentasikan interaksi antar aktor yang dibuat serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi pada sistem tersebut.
4
Cek Nilai
Edit Quiz
Cek Quiz
Guru
Bag.Kurikulum
Lihat Library
Lihat Quiz
Lihat Modul
Masukan Quiz
Masukan Announcement
Lihat Announcement
Masukan Modul
Kelola User
Siswa
Admin
Hapus Modul
Masukan Mini Quiz
Hapus Mini Quiz
Hapus Quiz
Kerjakan Mini Quiz
Gambar 3 Usecase Diagram
Berdasarkan usecase pada Gambar 3 dapat dilihat, dalam sistem terdapat
empat aktor yaitu guru, siswa, bagian kurikulum, dan admin. Admin memiliki
tugas untuk memasukan quiz, memasukan mini quiz, memasukan modul,
memasukan announcement, lihat quiz, lihat mini quiz, lihat announcment, hapus
quiz, hapus mini quiz, hapus modul, dan mengelola user. Selain itu admin dapat
melakukan edit quiz setelah bagian kurikulum melakukan pengecekan. Guru dapat
melakukan cek grade, lihat library, lihat modul, lihat quiz, lihat announcement,
masukan modul, masukan quiz, masukan mini quiz, masukan announcement.
Selain itu guru juga dapat melakukan edit quiz setelah bagian kurikulum
melakukan pengecekan. Siswa dapat melihat quiz, lihat modul, lihat
announcement dan juga mengerjakan mini quiz. Sedangkan bagian kurikulum
dapat melakukan pengecekan quiz.
Activity diagram berguna untuk memberikan visualisasi alur tindakan dalam
sistem, percabangan yang mungkin akan terjadi, bagaimana alur sistem dari mulai
hingga berakhir. Activity diagram guru dalam melakukan upload quiz dapat
dilihat pada Gambar 4.
Guru memulai dengan melakukan login dalam sistem. Setelah itu guru dapat
melakukan upload quiz dimana sistem akan menyimpan dokumen. Selanjutnya
bagian kurikulum akan melakukan pengecekan terhadap format penulisan quiz.
Apabila terdapat kesalahan dalam format penulisan, maka bagian kurikulum akan
menuliskan memo untuk melakukan revisi terhadap quiz tersebut dimana secara
otomatis sistem akan menampilkan memo tersebut kepada guru. Setelah itu guru
dapat kembali melakukan upload quiz. Namun, apabila format penulisan sudah
sesuai maka sistem akan mempublikasikan quiz tersebut.
5
Guru
Sistem
Kurikulum
Login
Start
Upload Quiz
Menyimpan Quiz
dalam pdf
Cek penulisan
Quiz
Tampilkan
pesan revisi
Input Memo
revisi
Publikasikan
Quiz
End
Salah
Benar?
Benar
Gambar 4 Activity Diagram input quiz
Pada Gambar 5 dapat dilihat activity diagram siswa dalam mengerjakan
mini quiz. Dijelaskan pada awalnya siswa harus memulainya dengan melakukan
login.
Sisw a
Sistem
Start
Login
Memilih menu
Mini Quiz
Menampilkan Mini
Quiz yang tersedia
Memilih mini quiz
yang dikerjakan
Menampilkan
mini quiz
Mengerjakan
mini quiz
Cek sisa waktu
Belum
Masih
Selesai?
Sisa?
Habis
Sudah
Kumpulkan
Hitung Nilai
Simpan dalam
database
Selesai
Gambar 5 Activity Diagram mengerjakan mini quiz
Siswa memilih menu mini quiz agar sistem dapat menampilkan mini quiz
yang tersedia. Siswa setelah itu dapat memilih mini quiz untuk dikerjakan dimana
selanjutnya sistem akan menampilkan isi pertanyaan mini quiz tersebut.
6
Selanjutnya siswa akan mengerjakan mini quiz tersebut. Sistem akan melakukan
pengecekan terhadap sisa waktu. Apabila waktu masih tersisa dan siswa masih
belum selesai, siswa tetap dapat mengerjakan mini quiz. Namun apabila siswa
sudah selesai maka jawaban mini quiz akan dikumpulkan. Selain itu apabila waktu
sudah selesai maka secara otomatis sistem akan mengumpulkan jawaban yang
telah dimasukan siswa. Setelah itu sistem akan melakukan perhitungan nilai
dimana nilai tersebut akan disimpan.
Sequence diagram berfungsi untuk menggambarkan interaksi antara setiap
komponen baik di dalam maupun di sekitar sistem (berupa pengguna dan
tampilan) secara berurutan. Sequence diagram menggambarkan urutan dari
sebuah aksi dan memberikan respon untuk menghasilkan sebuah output tertentu.
: user interface
Guru :
: Entity
: Controller
Memilih Menu quiz
Menampilkan quiz
Upload quiz
Mengirimkan file documen quiz
Membagi isi quiz tiap baris
Menyimpan isi quiz per baris
Memilih menu mini quiz
Menampilkan form mini quiz
Mengisi form mini quiz
Mengirimkan isi form
Meminta soal sesuai kriteria isi form
Mengirimkan soal
Membuat form yang telah berisi quiz lama
Menampilkan form berisi soal
Input jawaban dan kunci jawaban
Mengirimkan data form mini quiz
Menyimpan mini quiz
Gambar 6 Sequence Diagram
Gambar 6 merupakan interaksi guru dengan sistem. Proses diawali dengan
memilih menu quiz. Setelah itu sistem akan menampilkan quiz untuk guru
melakukan upload quiz. Selanjutnya sistem akan mengirimkan isi form quiz
tersebut beserta dokumen quiz untuk diproses oleh controller. Controller akan
memproses dokumen quiz dengan membagi-bagi isi dokumen tersebut tiap baris
untuk disimpan. Setelah itu guru dapat memilih menu mini quiz untuk melakukan
pembuatan mini quiz. Interface akan menampilkan form kriteria mini quiz.
Selanjutnya controller akan meminta soal yang sesuai kriteria untuk ditampilkan.
Setelah soal ditampilkan guru dapat mengisi pilihan jawaban dan kunci jawaban
untuk disimpan oleh sistem.
Class diagram merupakan diagram yang digunakan uintuk menampilkan
beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Class diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi
yang ada di dalamnya(user interface, atribut, service).
7
Gambar 7 Class Diagram
Pada Gambar 7 terdapat sembilan class dalam website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga yaitu Guru, Admin, Kurikulum, Siswa, modul, quiz, jadwal,
mapel, announcement, dan mini quiz. Class guru dan dan admin mempunyai
atribut dan operasi tentang kemampuan mengelola modul, quiz, mini quiz, dan
announcement. Class siswa memiliki atribut dan operasi untuk mengerjakan mini
quiz. Class kurikulum memiliki atribut dan operasi untuk melakukan cek quiz.
Metode perancangan yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah
metode penelitian prototype. Metode prototype adalah metode perancangan
dengan melakukan analisa dari kebutuhan sistem terlebih dahulu. Gambar 8
menjelaskan alur metode perancangan prototype. Metode prototype dimulai
dengan listen to customer yang merupakan tahap awal untuk membangun website
e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan
kebutuhan pengguna untuk kemudian diubah kedalam informasi lengkap.
Tahapan kedua adalah tahap build/revise mock-up, tahap ini berujuan untuk
menjabarkan kebutuhan pengguna dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
8
Gambar 8 Bagan Metode Prototype [13]
Langkah awal perancangan sistem dimulai dengan pembuatan prototype
website e-learning. Pembuatan prototype ini berdasarkan saran pengguna aplikasi
yaitu guru SMP Anak Terang Salatiga. Desain antar muka aplikasi mulai
dibangun dan dibuat secara sederhana. Perancangan sistem mulai dibuat dengan
menggunakan UML.
Pada prototype pertama, hal yang dilakukan dengan menerapkan menumenu pada aplikasi. Kelemahan prototype pertama yaitu guru sebagai pengguna
utama kesulitan dalam menggunakan aplikasi karena tampilan yang tidak teratur.
Selain itu fungsi penyimpanan modul-modul lama tidak maksimal karena hanya
dapat dilihat saja. Kelemahan prototype pertama kemudian diperbaiki dan menjadi
dasar pembuatan prototype kedua. Gambar 9 adalah gambar prototype pertama
dimana kelas berada disebelah kiri. Sedangkan untuk tampilan PDF berada
ditengah. Sedang pilihan matapelajaran ditampilkan secara dropdown pada menu.
Gambar 9 prototype pertama
Perbaikan pada prototype kedua yaitu mulai menata ulang tampilan antar
muka, selain itu juga ditambahkan fungsi untuk membuat mini quiz sehingga
modul-modul lama dapat digunakan untuk melakukan evaluasi perkembangan
siswa. Gambar 10 adalah prototype kedua dimana ditambahkan pula sub menu
untuk menampung fungsi tambahan seperti mini quiz, grade, dan announcement.
Menu untuk memilih class dan matapelajaran ditempatkan ditengah.
9
Gambar 10 Prototype 2
Pada prototype kedua masih ditemukan kelemahan lain yaitu pada saat guru
memasukan quiz, sebenarnya harus mendapat persetujuan dari bagian kurikulum.
Sehingga pada prototype ketiga diberikan sebuah menu untuk bagian kurikulum
melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum guru dapat mempublikasikan
quiz.
Setelah Tahap perancangan selesai, dilakukan implementasi dan pengujian
sitem terhadap website e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Implementasi
dilakukan
dengan
melakukan
hosting
website
dengan
alamat
www.smpanakterang.esy.es. Untuk melakukan pengujian sistem digunakan
metode black-box testing untuk melihat apakah seluruh fungsi telah berjalan
dengan baik dan pengujian kualitatif untuk mengetahui manfaat yang didapat guru
dari website e-learning SMP Anak Terang Salatiga. Untuk mengetahui kesesuaian
antara kebutuhan dengan website e-learning yang sudah dibuat berdasarkan
tingkat kepuasan siswa, dilakukan pengukuran kepuasan siswa dengan kuesione
menggunakan skala likert. Indikator yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Indikator dalam skala likert
No
1
2
3
4
5
4.
Pertanyaan
Tampilan website ini sederhana
Menu yang ada jelas kegunaanya
Website ini memudahkan pembagian materi
website ini membantu pembagian tugas-tugas kelas
Mengerjakan soal melalui mini quiz lebih efektif
Poin
Interface
Interface
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini berupa aplikasi website e-learning SMP Anak Terang
Salatiga Aplikasi ini memiliki 4 pengguna yaitu guru, siswa, bagian kurikulum
dan admin. Pengguna akan dipisahkan melalui halaman login.
Pengguna guru adalah pengguna utama dalam aplikasi ini. Untuk tahap awal
data-data materi pelajaran akan dimasukan oleh guru secara berkala sesuai
10
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Sehingga pada tahun-tahun
berikutnya data tersebut dapat dikelola lagi. Untuk memudahkan guru dalam
mengelola bahan ajar, guru dapat melakukan upload quiz dengan format doc,
yang selanjutnya oleh sistem akan menggantinya kedalam format pdf untuk
ditampilkan.
Gambar 11 Halaman Utama Guru
Gambar 11 adalah halaman utama untuk guru. Disebelah kiri terdapat memo
terbaru bagian kurikulum untuk guru dalam melakukan perbaikan format
penulisan quiz. Setelah guru melakukan upload quiz, bagian kurikulum dapat
memeriksa format penulisan apakah sudah sesuai atau belum.
Gambar 12 Halaman Input Quiz Guru
Gambar 12 adalah halaman guru untuk memasukan quiz. Pada halaman
tersebut guru dapat memasukan quiz dengan format doc agar lebih mudah dalam
penggunaanya. Sedangkan sistem akan merubah file tersebut kedalam format pdf
sebelum dipublikasikan kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk membantu guru
agar lebih mudah dalam menggunakan sistem e-learning. Kode program 1
11
digunakan untuk mengubah file word menjadi PDF dengan menggunakan library
Livedocx. kode tersebut berada di controller framework Codeigniter.
Kode program 1 penggunaan library Livedocx
$data2 = $this->upload->data();
require_once 'assets/js/nusoap/lib/nusoap.php';
$data
file_get_contents('./assets/bank_soal/'.$data2['file_name']);
file_put_contents("./assets/pdf/".$this->input>post('JUDUL').".pdf",
base64_decode($data));
=
Guru dapat mencari contoh soal dari quiz lama sebagai bahan acuan belajar
siswa pada halaman library. Disediakan pula tampilan pdf dari quiz tersebut untuk
memudahkan apabila terdapat gambar yang diperlukan guna proses belajar
mengajar seperti terlihat pada Gambar 13. Dengan adanya halaman library, guru
baru dapat mencari contoh-contoh soal pada tahun pelajaran yang lalu untuk
dikembangkan kembali menjadi soal baru sebagai bahan latihan siswa.
Gambar 13 Halaman Library Guru
Selain itu guru dapat membuat mini quiz sebagai latihan mandiri siswa. Soal
yang ada didapat dari soal-soal pada quiz yang pernah disimpan. Dapat dilihat
pada Gambar 14 soal yang ada secara otomatis diacak oleh sistem, sedangkan
untuk pilihan jawaban dan kunci jawaban diinputkan secara manual oleh guru.
Dengan adanya mini quiz perkembangan pemahaman siswa dapat dipantau lebih
mudah oleh guru.
12
Gambar 14 Halaman Library Guru
Untuk mengacak mini quiz yang ada digunakan kode program 2. Kode
tersebut dimasukan kedalam model dalam framework Codeigniter.
Kode program 2 model Codeigniter untuk mengacak mini quiz
function random(){
$mapel=$this->input->post("mapel");
$kelas=$this->input->post("kelas");
$query=$this->db->query('SELECT COUNT(*) AS
cnt
FROM tbl_bank_soal where
MAPEL= "'.$mapel.'"
and
KELAS="'.$kelas.'" ');
$rnd=$query->row();
$rnd=$rnd->cnt;
$rnd=mt_rand(1,$rnd-1);
$query=$this->db->query('SELECT * FROM
tbl_bank_soal where
MAPEL="'.$mapel.'" and
KELAS="'.$kelas.'" LIMIT '.$rnd.',
1');
return $query;
}
Hasil siswa mengerjakan mini quiz dapat dilihat pada menu grade. Nilai
siswa ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dibaca untuk
memantau perkembangan siswa. Tampilan pada halaman grade dapat dilihat pada
gambar 15.Untuk siswa yang telah mengerjakanmini quiz nilai akan ditampilkan
dalam bentuk angka dengan nilai terkecil 0 dan nilai tertinggi 100. Sedangkan
siswa yang belum mengerjakan, kolom tabel akan dikosongkan.
13
Gambar 15 Halaman Grade Guru
Sedangkan untuk siswa dapat melihat modul maupun quiz yang telah
dipublikasikan oleh guru dalam bentuk pdf seperti Gambar 16. Selain dapat
melihat, siswa dapat mengambil materi tersebut untuk dipelajari. Dengan
menggunakan bentuk file pdf diharapkan modul yang telah diberikan tidak diubah
oleh siswa sehingga meminimalkan kesalahan siswa dalam menggunakan materi.
Gambar 16 Halaman Modul Siswa
Selain itu siswa juga dapat mengerjakan mini quiz yang dibuat oleh guru
sebagai bahan latihan. Pada Gambar 17 dapat dilihat tampilan mini quiz untuk
dikerjakan oleh siswa. Dimana soal untuk mini quiz berbentuk pilihan, dan siswa
diberikan batas waktu oleh guru untuk mengerjakannya. Dengan cara ini siswa
lebih mudah dalam mengerjakan soal miniquiz dan dapat dikerjakan dimana saja,
kapan saja bila dibutuhkan.
Dengan adanya mini quiz, diharapkan guru dapat lebih mudah memberikan
siswa bahan latihan yang dapat dievaluasi dengan cepat. Selain itu siswa yang
berhalangan hadir juga memiliki akses untuk mengerjakannya sehingga walaupun
tidak dapat hadir, siswa tetap dapat mengumpulkan nilai kepada guru.
14
Gambar 17 Halaman Mini quiz Siswa
Bagian kurikulum memiliki menu terbatas untuk melakukan pengecekan
quiz. Hal ini dilakukan agar kerja bagian kurikulum lebih terfokus pada
pengecekan format penulisan quiz. Halaman bagian kurikulum untuk melakukan
pengecekan dapat dilihat pada Gambar 18, dimana disediakan menu publish dan
reupload untuk menentukan apakah guru harus melakukan reupload atau sudah
layak dipublikasikan kepada siswa. Apabila ternyata harus dilakukan reupload,
bagian kurikulum dapat mengirimkan memo kepada guru sehingga guru mengerti
bagian mana yang harus diperbaiki.
Gambar 18 Halaman Cek Quiz Kurikulum
Untuk dapat menampilkan file PDF dalam aplikasi website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga, digunakan library PDFjs. Untuk menggunakan library
tersebut digunakan kode program 3. Kode tersebut dimasukan kedalam view
framework Codeigniter.
Kode Program 3 untuk memanggil library PDFjs
PDFJS.workerSrc = "";
15
var url = "
";
Untuk menguji aplikasi ini digunakan metode black-box. Metode black-box
memfokuskan pada keperluan fungsional software. Pengujian black-box ini
merupakan pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun
hanya cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi berjalan dengan baik
sesuai kegunaanya. Tabel pengujian sistem dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Black-box testing Aplikasi
Pengujian
Aksi
Hasil Aksi
Status
Pengujian
Valid
Input
Pengumuman,
Modul dan Quiz
Mengisi input
form
Jika berhasil, akan muncul
pesan berhasil, Jika gagal
akan muncul pesan error
Pencarian
Library
Memilih kelas,
matapelajaran
dan memasukan
kata kunci lalu
klik search
Jika berhasil akan muncul
tabel berisi soal-soal yang
sesuai dengan kriteria
Valid
Pembuatan Mini
quiz
Memilih dan
mengisi kriteria
mini quiz
Jika berhasil akan tampil
sebuah form berisi soal-soal
dan pilihan jawaban
Valid
Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari aplikasi ini digunakan
metode pengujian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada dua orang guru
SMP Anak Terang Salatiga sebagai sumber. Hasil wawancara menyimpulkan
bahwa aplikasi ini memiliki tampilan yang sederhana sehingga mudah digunakan
oleh guru untuk mengelola bahan ajar. Fungsi library dirasakan dapat membantu
guru baru untuk mencari soal-soal sebagai bahan referensi. Selain itu fungsi
memo memudahkan evaluasi pembuatan quiz oleh bagian kurikulum sehingga
dapat menghemat waktu. Fungsi untuk siswa mengerjakan mini quiz juga dapat
membantu guru untuk melihat perkembangan siswa melalui menu grade dimana
nilai siswa akan ditampilkan dalam betuk tabel.
Berdasarkan hasil pengujian, akan diketahui apakah perancangan aplikasi
berhasil atau tidak. Hasil pengujian kuantitatif dihitung menggunakan skala
linkers seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.
16
Tabel 3 Hasil Pengujian Kuantitatif
Respon
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
SS
3
5
7
6
5
31
Jumlah
S C TS
14 12 1
16 9
0
17 6
0
17 7
0
15 9
1
83 46 4
Nilai
Nilai
Responden
Max
STS
0
109
155
0
116
155
0
121
155
0
119
155
0
114
155
1
Persentase
Keseluruhan
Persentase
Per Soal
70,32%
74,84%
78,06%
76,77%
73,55%
74,71%
Tabel 3 menunjukan hasil kuesioner yang dilakukan di SMP Anak Terang
Salatiga. Pertanyaan pertama dan kedua tentang interface website e-learning SMP
Anak Terang Salatiga sebanyak 72,58% responden menganggap bahwa website elearning memiliki tampilan yang baik. Pertanyaan ketiga, keempat, dan kelima
tentang manfaat website e-learning dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari
sebanyak 76,12% responden menganggap bahwa website e-learning memudahkan
distribusi modul pelajaran dan tugas.
5.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Anak Terang Salatiga
maka dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter memudahkan pembuatan website elearning SMP Anak Terang Salatiga dalam hal koneksi database dan penggunaan
session untuk membuat membedakan user. Penggunaan MVC pada Codeigniter
membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek dapat lebih mudah
dipecah-pecah. Melalui kuesioner dapat diketahui bahwa website e-learning yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal tampilan website memiliki tampilan
yang baik, selain itu website ini memudahkan pendistribusian modul pelajaran
dan tugas oleh guru, bagian kurikulum dan siswa melalui menu upload, download,
dan tampilkan. File dokumen dalam format word akan diubah secara otomatis
oleh sistem menjadi file PDF sehingga pengguna tidak secara bebas mengubah isi
soal.
17
6.
Daftar Pustaka
[1]
Latief, 2015. Butuh Solusi, Pendidikan Berbasis Teknologi Masih Terhitung
Lambat.
http://edukasi.kompas.com/read/2015/07/13/16373401/Butuh.Solusi.Pendidi
kan.Berbasis.Teknologi.Masih.Terhitung.Lambat. Diakses tanggal 23 Juli
2014
Pernamasari,
Indira.2015.DigitalisasidanDuniaPendidikan.
http://print.kompas.com/baca/2015/03/17/Digitalisasi-dan-Duniapendidikan. Diakses tanggal 23 Juli 2015.
Cross, Jay and Ian Hamilton, “Beyond eLearnng”, Internet Time Group
Rahmasari, Gertika, Rita Rismiati, 2013. E-learning pembelajaran jarak jauh
untuk SMA, Bandung : Penerbit Yrama Widya
Edo Prasetyo, Rendy. 2012. Implementasi E-learning Management System
Studi Kasus FTI UKSW. Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW
Ardian Puspitadewi, Putri. 2012. Perancangan dan Implementasi Sistem
Informasi Penilaian Hasil Studi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Web
Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW
Soekartawi. 2002a. "Prospek Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Internet".
Jakarta: Jurnal Teknodik.
Utama C. 2011. Modul 1 Rekayasa Web: CodeIgniter Framework.Bandung:
Teknik Informatika UNPAS.
Suhanto, Agus. 2008. Mengenal ASP.NET MVC Edisi Beta.pdf
http://www.smashingmagazine.com/2007/10/02/browser-tests-services-andcompability-testsuites/. diakses tanggal 25 Agustus 2015
https://mozilla.github.io/pdf.js/. Diakses tanggal 18 Agustus 2015
http://framework.zend.com/manual/1.12/en/zend.service.livedocx.html.
Diakses tanggal 18 Agustus 2015
Hasibuan, Zainal A., 2007, “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”,
Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Pressman, Roger. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu).Yogyakarta: Andi.
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
18