SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN F
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PERSEBARAN SEKOLAH DI KECAMATAN TUBAN
MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(AMALUDIN ARIFIA, S.KOM)
Oleh :
FITRIA HARDIANTI P.
NPM : 1412120267
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem Informasi Geografis
Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework Pmapper”.
Tugas Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem Informasi
Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework
Pmapper” ini berisikan tantang analisa dan ulasan – ulasan ringkas untuk
perancangan sistem informasi geografis pesebaran sekolah di kecamatan tuban
dengan menggunakan framewok pmapper yang dapat menambah informasi dan
pengetahuan para pembaca.
Kesuksesan dari setiap kegiatan, memang harus disertai dengan rasa
syukur dan perasaan berhasil. Setiap proses belajar perlu dihargai sebagai proses
prestasi atau kemenangan yang bernilai. Namun kesuksesan tidak akan datang
tanpa adanya usaha. Harapan saya laporan mengenai pembuatan “Sistem
Informasi Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan
Framework Pmapper” ini dapat di terima sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan semua golongan pembaca.
Sebagai manusia biasa, penyusunan - penyusunan sistem informasi
geografis pesebaran sekolah di kecamatan tuban dengan menggunkan framewok
pmapper ini tidak luput dari kesalahan dan banyak kekurangan, dengan demikian
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Akhir kata, saya sebagai
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Tugas Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem
Informasi Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan
Framework Pmapper” ini.
Tuban , 8 Agustus 2015
Penulis
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tuban yang mencoba
menerapkan penggunaan Sistem Informasi Geografis di bidang pendidikan,
penerapan ini lebih ditekankan dalam hal pemetaan lembaga sekolah yaitu jenjang
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Tuban,
dengan sebuah rencana akan terlihat sebaran lembaga pendidikan yang
diharapkan mampu menunjukkan pemerataan dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif
yaitu penelitian yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan
suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta
yang ada, pengukuran terhadap jumlah angka-angka akan melengkapi metode
yang diproses dalam fungsi monitoring dan evaluasi Sistem Informasi Geografis
yang nantinya akan menghasilkan output sebuah informasi baru.
Kesimpulannya
adalah
Sistem
Informasi
Geografis
secara
implementatif dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan, walaupun terlihat
secara garis besar implementasinya sangat sederhana, karena Sistem Informasi
Geografis hanya memvisualisasikan lembaga pendidikan sebagai sebuah titik
yang tersebar dalam sebuah batasan polygon/area, namun manfaat yang lebih
banyak
tergambar
dari pemetaan lembaga Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas Di Kota Tuban yaitu, sebagai bahan pengelolaan, evaluasi serta
arahan kebijakan pemerintah untuk lembaga pendidikan di Kecamatan Tuban
Kata kunci : Pemetaan, Lembaga Pendidikan, Sistem Informasi Geografis.
iii
ABSTRACT
This Research carried out in Tuban who tried to apply Geographical
Information System use in the field of education, the application is more focused
in this mapping a school in the Tuban, with a plan will be seen as educational
institution that is expected to be able to show in the fields of education
distribution.
This Research use design or descriptive quantitative - research that has a
unique more directed at expressing a problem or the state as a and revealed the
facts that are, measurements of number of these figures will complete the method
that is processed in the function monitoring and evaluation system a geographical
Information will eventually produce output a new information.
The conclusion, Geographic information system will implementatif can be
used in the fields of education, although they look in a broad outline
implementation is very simple Geographical Information System, because
only visualizing educational institutions as a point that is spread across a
boundary polygon/area, but benefits more depicted from High School mapping
institutions In Tuban City that is, as the raw material of management,
evaluation and instructions government policy to High School education
institutions in Tubani City.
Keywords: Mapping, Educational Institution, Geographical Information System.
iv
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.
Perumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.
Batasan Masalah.......................................................................................... 2
1.4.
Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4.1. Tujuan Umum ....................................................................................... 2
1.4.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 2
1.5.
Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB II
2.1.
LANDASAN TEORI
Teori Khusus ............................................................................................... 4
2.1.1. Pengertian Sistem .................................................................................. 4
2.1.2. Pengertian Data Dan Informasi ............................................................. 4
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi ................................................................. 4
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis ................................................ 5
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah ................. 5
2.2.
Teori Umum ................................................................................................ 6
2.2.1. Pengenalan Perangkat Lunak ArcView GIS 3.3 ................................... 6
2.2.2. Pengenalan Perangkat Lunak Map server dan MS$W .......................... 6
2.2.3. Pengenalan Perangkat Lunak Pmapper ................................................. 6
2.2.4. Database ................................................................................................ 7
2.2.5. PHP ....................................................................................................... 7
2.2.6. Phpdesigner 8 ........................................................................................ 7
BAB III
3.1.
PERANCANGAN SISTEM
Kebutuhan Sistem ....................................................................................... 8
3.1.1. Perangkat Keras .................................................................................... 8
v
3.1.2. Perangkat Lunak.................................................................................... 9
3.2.
Prosedur Penelitian...................................................................................... 9
3.2.1. Pengumpulan Data ................................................................................ 9
3.2.2. Analisa Sistem..................................................................................... 10
3.2.3. Desain Sistem ...................................................................................... 10
3.2.4. Implementasi Sistem ........................................................................... 11
3.2.5. Pengujian Sistem ................................................................................. 11
BAB IV
4.1.
IMPLEMENTASI
Pengolahan Data Spasial ........................................................................... 12
4.1.1. Data Awal............................................................................................ 12
4.2.2. Proses Digitasi Dan Konversi File Ke Format Shapefile .................... 12
4.2.
Implementasi Kerja Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah Di
Kecamatan Tuban...................................................................................... 23
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan ............................................................................................... 26
5.2.
Saran .......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
LAMPIRAN ......................................................................................................... 28
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini
meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi
dalam memperoleh, merekam, dan mengumpulkan data yang bersifat keruangan
(spasial). Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini
merupakan salah satu elemen yang sangat penting, karena berfungsi sebagai
pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai
contoh aplikasi yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah pemetaan
sekolah.Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini
meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi
dalam memperoleh, merekam, dan mengumpulkan data yang bersifat keruangan
(spasial). Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini
merupakan salah satu elemen yang sangat penting, karena berfungsi sebagai
pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai
contoh aplikasi yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah pemetaan sekolah.
Kecamatan Tuban sebagai salah satu kecamatan kabupaten Tuban yang
terletak di provinsi Jawa Timur menjadi acuan bagi daerah kelurahan / desa di
dalamnya bahkan kecamatan maupun kabupaten/kota lain dalam perkembangan di
berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dinas Pendidikan Kecamatan Tuban
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bidang pendidikan di wilayah
Kecamatan
Tuban.
Penyediaan
informasi
kepada
masyarakat
mengenai
pendidikan, khususnya sekolah, menjadi hal yang sangat penting guna
mendukung kegiatan pelayanan Dinas Pendidikan Kecamatan Tuban.
Salah satu media penyampaian informasi yang lengkap dan dapat diakses
dengan cepat di mana saja adalah dengan menggunakan website. Kajian geografi
juga menjadi hal yang cukup penting dalam penyampaian informasi sekolah.
1
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem
informasi yang mampu membantu dinas pendidikan terkait dalam menyediakan
sarana informasi geografis pemetaan sekolah bagi masyarakat Kecamatan Tuban,
sehingga penulisan tugas akhir ini akan diberi judul Sistem Informasi
Geografis Persebaran Sekolah di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework
Pmapper.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di jelaskan di atas, maka dapat
dirumuskan masalahnya antara lain, yaitu :
1.
Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem informasi melalui
aplikasi SIG persebaran sekolah untuk kecamatan tuban?
2.
Bagaimanakah manfaat yang di dapat dari merancang sistem
informasi
melalui aplikasi SIG persebaran sekolah untuk kecamatan tuban ini?
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan pembahasan penelitian yang
dilakukan agar penyusunan penelitian ini memiliki arah dan tujuan yang jelas.
Oleh karna itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1.
Aplikasi sistem informasi yang dibuat ini terfokus pada informasi kecamatan
tuban mengenai sekolah-sekolah dari jenjang sekolah dasar atau SD hingga
sekolah menengah atas atau SMA
2.
1.4.
Pada pembangunan sistem, tidak sampai pada tahap operasi dan pemeliharaan
Tujuan
1.4.1. Tujuan Umum
]Penelitian
ini
bertujuan
untuk
membuat
perancangan
sistem
informasi geografis persebaran sekolah di kecamatan tuban.
1.4.2. Tujuan Khusus
1.
Untuk memberikan informasi pesebaran sekolahan di kecamatan tuban
2.
Memberikan informasi mengenai sekolah seperti lokasinya dan sebagainya
2
3.
Untuk memberikan informasi yang cepat dan tepat serta akurat agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan
4.
Untuk mengetahui bagaimana merancang sistem informasi geografis
pesebaran sekolah di kecamatan Tuban.
1.5.
1.
Manfaat
Membantu memberikan informasi tentang pesebaran sekolah, sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas yang ada di kecamatan Tuban.
2.
Membantu pengambilan keputusan tentang pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan di kecamatan tuban bagi Dinas Pendidikan di Kecamatan Tuban
3.
Membantu memberikan informasi tentang sekolah seperti lokasinya, jumlah
siswa dan gurunya dan sebagainya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Khusus
2.1.1. Pengertian Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan unsur, komponen atau variabel-variabel yang berorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1987 : 5).
Teori Sistem Umum (The General System Theory) yang pertama kali
diuraikan oleh Kenneth Boulding terutama menekankan pentingnya perhatian
terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Unsur – unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah Masukan (Input), Pengolahan
(Processing), Keluaran (Output).
Sistem juga dapat diartikan sebagai interaksi beberapa komponen yang
memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan
2.1.2. Pengertian Data Dan Informasi
Data Merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks,
dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal / kode tertentu,
dan semacamnya. Apabila telah di saring dan diolah melalui suatu sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu
berubah fungsi menjadi informasi.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Dalam proses pengambilan keputusan, manajemen instansi pendidikan
sanagt memerlukan informasi. Untuk mendapatkan informasi, manajemen dapat
memanfaatkan sistem informasi yang ada.
Menurut Henry C. Lucas, sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan
4
informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam
organisasi.
Demikian pula menurut Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis yang
mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem didalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut JOG “Sistem Informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia
yang terdiri dari komponen-komponen dari suatu organisasi untuk memperoleh
suatu informasi yang merupakan tujuan dari organisasi tersebut”.
Sistem informasi adalah beberapa komponen (manusia, IT, prosedur
kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan ditujukan untuk
mencapai tujuan/sasaran.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem
Informasi
Geografi
(SIG)
atau
Geographic
Information
System(GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan
data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000: 71-74 ). Sedangkan
menurut Anon (2001: 66-68) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks
(atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference).
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah
Sistem informasi geografis pesebaran sekolah merupakan sistem informasi
geografis yang berisikan mengenai persebaran pendidikan (sekolah) di Kecamatan
Tuban. Peta ini menyampaikan informasi Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas swasta maupun negeri. Informasi yang disampaikan antara lain :
Nama Kepala Sekolah, jumlah guru, jumlah murid, jumlah murid per-kelas, rasio
guru dan murid.
5
2.2.
Teori Umum
2.2.1. Pengenalan Perangkat Lunak ArcView GIS 3.3
Pada
1991,
ESRI
(environmental
system
research
institute)
mengembangkan Arcview untuk digunakan di komputer desktop. Arcview
memiliki
tampilan
yang
lebih
menarik,
interaktif,
memiliki tingkat
kemudahan yang tinggi hingga lebih umum digunakan. Pengembangan
Arcview lanjut ini banyak disediakan dalam bentuk modul-modul tambahan
atau extention untuk kebutuhan-kebutuhan aplikasi-aplikasi khusus. Modulmodul tersebut di antaranya adalah Image Analyst, 3D Analyst, Business
Analyst, Network Analyst, Tracking Analyst, Internet Map Serverdan modulmodul lainnya.
2.2.2. Pengenalan Perangkat Lunak MapServer dan MS4W
MapServer merupakan salah satu lingkungan pengembangan perangkat
lunak open source yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasiaplikasi internet-based yang melibatkan tampilan data spasial atau peta digital.
MS4W adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan
para pengguna di dalam meng-install (atau melakukan set-up) MapServer
(UMN atau Cheetah) pada platform sistem operasi Ms. Windows. Tujuan
utama dalam pembuatan paket ini adalah untuk memudahkan semua pengguna,
secepatnya terhindar dari segala detil yang rumit, dalam mempersiapkan
lingkungan kerja yang diperlukan oleh MapServer di lingkungan Ms. Windows.
Selain itu, paket ini juga merupakan suatu cara atau lingkungan yang sangan
baik untuk memaketkan dan kemudian mendistribusikan aplikasi-aplikasi
MapServer kepada pihak manapun.
2.2.3. Pengenalan Perangkat Lunak Pmapper
Pmapper merupakan salah satu framework atau tool yang dapat digunakan
untuk membangun aplikasi pemetaan (SIG) yang berbasiskan layanan web.
Frameworkini telah dikambangkan oleh DM Solutions Group dengan tujuan
untuk menghasilkan lingkungan kerja yang sangat customizable dan adaptabel
6
dalam pendistribusian dan pengelolaan aplikasi-aplikasi web-mapping. Dapat
di lihat di website resminya http://www.pmapper.net .
2.2.4. Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi dimana relasi
tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database
menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup sistem.
Merancang database merupakan hal yang sangat penting. Perancangan model
konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Pada pendekatan
model konseptual, beberapa konsep relational digunakan, namun tidak berarti
konsep ini nantinya diimplementasikan ke model rasional saja tetapi dapat juga
dipakai pada model hirarki dan model network.
2.2.5. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang
didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus
Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada
homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain
diseluruh dunia,dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini
dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain.
2.2.6. PhpDesigner 8
PhpDesigner
8,
merupakan
PHP
IDE
(Integrated
Development
Environtment) dan editor PHP juga termasuk bahasa editor HTML5, CSS3 dan
editor JavaScript. PhpDesigner 8 berfungsi untuk editing, analisa, debugging
untuk publikasi website dengan dukungan bahasa PHP, HTML5, CSS3,
JavaScript bahasa pemograman lainnya. PhpDesigner 8 support semua PHP
framework berikut JavaScript framework seperti jQuery, Ext JS, YUI, Dojo,
MooTools and Prototype.
7
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pengertian perancangan sistem menurut Robert J. Versello/John Reuter III
(Jogiyanto, 2001:46) yaitu “Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk”.
Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakaian sistem,
tahap perancangan sistem juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
dan rancang bangun yang lengkap pada programmer dan ahli-ahli teknik lain yang
terlibat.
Pada tahap ini akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang alasan
untuk mengembangkan sistem yang baru dan akan ditetapkan pula ruang lingkup
dari sistem tersebut dengan mengumpulkan fakta studi dengan cara menyebar
angket kepada para pemakai dan bekerja sama dengan para pemakai untuk
menemukan masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
3.1.
Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu sistem informasi
geografis pemetaan sekolah di kecamatan tuban dengan menggunakan framework
pmapper yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
3.1.1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan adalah PC (Personal Computer)
yang terhubung dengan jaringan, baik jaringan internet maupun lokal.
Spesifikasi perangkat
keras
yang
harus
dipenuhi
untuk
pengembangan
perangkat lunak yang dirancang adalah minimal dapat menjalankan perangkat
lunak sesuai kebutuhan. Perangkat yang dibutuhkan sangat bergantung pada
kebutuhan aplikasi itu sendiri.
8
3.1.2. Perangkat Lunak
Untuk menggunakan framework pmapper, diperlukan perangkat lunak
sebagai berikut:
a.
Sistem operasi komputer : Linux, Windows, Mac OS X, Solaris
b.
Web-server : Apache
c.
ArcView GIS
d.
Program aplikasi MapServer dan aplikasi pendukung SIG lainnya
e.
Framework pmapper
f.
Text editor: notepad++
g.
Browser internet : Mozilla, Google Chrome
3.2.
Prosedur Penelitian
Langkah - langkah yang dilakukan dalam membuat suatu rancangan sistem
informasi geografis yang dapat memberikan informasi pesebaran sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas di Kecamatan Tuban yang digunakan sebagai
pengambilan informasi
untuk analisa pesebaran sekolah yang berguna untuk
pemerataan dan meningkatkan mutu pendidikan di kecamatan tuban, sebagai
berikut : Pengumpulan data, Analisa sistem, Desain sistem, Implementasi, dan
Pengujian
3.2.1. Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi, maka
metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dilakukan sebagai
berikut :
1.
Metode Observasi. Dalam hal ini yang akan dilakukan adalah melihat serta
mempelajari permasalahan pada sistem informasi geografis pesebaran
sekolah di kecamatan Tuban. Dengan metode ini kita akan mendapatkan data
primer dari objek yang dibahas.
2.
Wawancara (Interview). Metode wawancara, yaitu : melakukan Tanya jawab
langsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Dengan
metode ini kita akan mendapatkan data primer.
9
3.
Metode Studi Pustaka
Metode yang akan dilakukan adalah dengan cara mancari bahan yang
mendukung dalam pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet, untuk
mendapatkan data sekunder untuk mendapatkan data sekunder yang
berhubungan erat dengan objek permasalahan.
3.2.2. Analisa Sistem
Pada tahapan ini dilakukan analisa terhadap sistem lama dengan analisa
sistem yang diusulkan, serta kebutuhan data yang dibutuhkan untuk pengembanga
sistem.
1.
Data Peta
Peta yang digunakan adalah peta berbasis vektor yang digunakan untuk
menampilkan informasi mengenai pesebaran sekolah di kecamatan tuban.
2.
Data Spasial
Penggunaan data spasial untuk menggambarkan pesebaran sekolah di
kecamatan tuban dalam bentuk
polygon, line, dan point untuk
menggambarkan objek- objek yang ada di peta kecamatan tuban.
3.
Data Atribut
Data atribut adalah data yang menjelaskan tentang detail spasial. Data yang
akan ditampilkan berupa data nama kelurahan / desa, nama kecamatan, dan
sebgainya. Atribut pada masing-masing data tersebut akan dijelaskan pada
kamus data. Pengguna dapat melihat data atribut dari peta dengan mengklik
theme yang ingin ditambahkan atribut datanya tersebut, jika pengguna
mengklik theme tersebut maka akan menghasilkan informasi field - field
data yang ditampilkan secara otomatis.
3.2.3. Desain Sistem
Desain sistem memiliki berbagai tahapan yang berfokus pada atribut
sistem yang jelas yaitu : data structure, software architecture, interface
representations, dan detail procedur(algorithm). Proses desain menterjemahkan
kebutuhan pengguna dalam sebuah dokumen aplikasi yang dapat diperkirakan
kualitasnya sebelum proses coding dimulai.
10
3.2.4. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap
meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Dalam menjalankan kegiatan
implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu: menerapkan rencana
implementasi, implementation plan merupakan kegiatan awal dari tahap
implementasi sistem, rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk
mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan, melakukan kegiatan implementasi
kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan
dalam rencana implementasi, tindak lanjuti implementasi dilakukan dengan
pengetesan penerimaan sistem (systems acceptable test) terhadap data yang
sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama-sama dengan
user.
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain : pemilihan dan pelatihan
personil, instalasi hardware dan software, pengetesan program, pengetesan system
dan konversi system.
3.2.5. Pengujian Sistem
Pada tahapan ini mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak
ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem
dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru
ditambahkan. Pada tahap ini disarankan ada dua tahap
review
yang harus
dilaksanakan. Review pertama dilaksanakan pada saat yang tidak terlalu lama
setelah penerapan sistem, dimana proyek tim masih ada dan masing-masing
anggota masih segar untuk mengingat sistem yang mereka buat.
Review
berikutnya dapat dilakukan kira - kira setelah semester pertama sistem berjalan,
tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan
tujuan semula atau masih adakah perbaikan dan penyempurnaan yang harus
dilakukan.
11
BAB IV
IMPLEMENTASI
4.1.
Pengolahan Data Spasial
4.1.1. Data Awal
Data
yang
digunakan
pada
sistem
informasi
ini
adalah
peta
Kecamata Tuban yang diperoleh dalam bentuk tampilan gambar berformat
.jpeg. Data peta tersebut didapat dari kantor kecamatan Tuban. Selain itu
diperlukan data – data atau informasi mengenai sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas yang ada di Kecamatan Tuban.
4.1.2. Proses Digitasi Dan Konversi File Ke Format Shapefile
Digitasi merupakan proses convert objek-objek pada peta kertas
menjadi format digital. Sebelum memulai pekerjaan digitasi peta Kecamatan
Tuban, pastikan telah mempunyai gambar peta Kecamatan Tuban dengan format
.jpg.
Gambar 4.1. Peta kecamatan tuban
Setelah itu langkah – langkah mendigitasi peta kecamatan Tuban dengan ArcView
GIS 3.3 adalah sebagai berikut :
12
Langkah 1
: Jalankan aplikasi ArcView GIS 3.3, double klik icon
aplikasinya
Langkah 2
: Pada jendela “Create a new project”, pilih opsi “with a new
view”, klik OK
Langkah 3
: Jika muncul jendela “Add data”, klik No
Langkah 4
: Sebelum memasukkan peta kecamatan tuban yang akan
didigitasi tersebut, terlebih dahulu atur extensionsnya, klik File
pada menu bar, pilih Extensions
Langkah 5
: Pada jendela Extensions, centanglah “JPEG (JFIF) Image
Support”, lalu klik OK
Gambar 4.2. Jendela extensions
Langkah 6
: Selanjutnya dari menu bar View, pilih Add Theme dan cari file
kecamatan tuban.jpg yang sudah disiapkan sebelumnya. Atau
bisa dengan menekan ikon Add Theme ini
lanjut klik OK
13
, setelah itu
Gambar 4.3. Jendela add theme
Langkah 7
: Aktifkan theme dari gambar peta kecamatan tuban, centang
kotak yang ada pada side kiri jendela View
Gambar 4.4. Jendela theme peta kecamatan tuban
14
Langkah 8
: Selanjutnya mulailah kita menggambar petanya, untuk
pertamanya gunakan type polygon, langkahnya dari menu bar
View, pilih New Theme, untuk feature
type-nya pilihlah
polygon, karena kita akan membuat sebuah peta wilayah.
Gambar 4.5. Jendela new theme
Langkah 9
: Isi
kolom
untuk
File
Name
dan
tentukan
penyimpanannya, lanjut klik OK
Gambar 4.6. Jendela new theme penamaan dan penyimpanan file .shp
15
tempat
Langkah 10
: Dari tool bar pilih draw polygon
Gambar 4.7. Tampilan memilih feature polygon dan draw polygon
Langkah 11
: Selanjutnya mulailah mendigitasi / menggambar wilayah –
wilayah atau area kelurahan satu per satu yang ada pada peta,
untuk mempermudah proses pendigitasian lakukan zoom pada
layer kerja,. Setelah satu per satu wilayah / area kelurahan didigitasi maka akan tampak hasilnya seperti berikut :
Gambar 4.8. Tampilan hasil digitasi area kelurahan dengan feature type polygon
16
Langkah 12
: Tambahkan attribut data untuk setiap area kelurahan, dari
menu bar Theme, pilih Start Editing, pilih kembali menu bar
Theme, selanjutnya pilih Table
Langkah 13
: Muncullah tabel dengan field Shape dan Id, tambahkan
beberapa field yang mengidentifikasi setiap area kelurahan,
misalnya
Nama
kelurahan,
kecamatan,
kabupaten
dan
sebagainya yang dibutuhkan, dengan cara dari menu bar Edit
pilih Add Field, tentukan nama fieldnya, type data, dan
panjang karakternya pada jendela Field Definition, setelah itu
isi pula untuk record datanya
Gambar 4.9. Tampilan jendela field definition
Gambar 4.10. Tampilan jendela field definition
17
Langkah 14
: Kemudian untuk setiap area kelurahan berilah warna yang
berbeda, caranya double klik theme area kelurahan yang telah
tergambar, maka terbukalah jendela legend editor, pada
jendela legend editor, pada opsi “Legend Type” pilih “Unique
Value, “Value Field” pilih nama kelurahan, kemudian atur
warna dari setiap symbol yang muncul, selanjutnya klik
Apply.
Gambar 4.11. Tampilan jendela legend editor
Langkah 15
: Berilah nama dari masing – masing area kelurahan atau desa
dengan memilih Text pada button bar, sehingga hasilnya
seperti berikut :
Gambar 4.12. Tampilan hasil digitasi area kelurahan atau desa
18
Langkah 16
: Selanjutnya lakukan digitasi menggunkan feature type line,
untuk digitasi jalan utama, jalan kota, jalan kelurahan, dan
sungai sehingga hasilnya seperti berikut
Gambar 4.13. Tampilan hasil digitasi jalan utama dengan feature type line
Gambar 4.14. Tampilan hasil digitasi jalan kota dengan feature type line
Gambar 4.15. Tampilan hasil digitasi jalan kelurahan / desa dengan feature type line
19
Gambar 4.16. Tampilan hasil digitasi sungai dengan feature type line
Langkah 17
: Selanjutnya untuk jalan maupun sungai ini dapat ditambah
dengan atribut data seperti nama jalan / sungai, lokasi
kelurahan / desa dari jalan atau sungai, sesuai kebutuhan
informasi yang ingin ditampilkan
Langkah 18
: Setelah itu lakukan pendigitasian titik – titik pesebaran sekolah
dengan theme, symbol maupun warna yang berbeda, berikut
hasil digitasi penampakan pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas di kecamatan Tuban
Gambar 4.17. Tampilan hasil penampakan pesebaran sekolah di kecamatan Tuban
Langkah 19
: Tambahkan atribut – atribut data untuk setiap sekolahan
seperti berikut :
20
Gambar 4.18. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sd / mi negeri
Gambar 4.19. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sd / mi swasta
Gambar 4.20. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah smp / mts negeri
21
Gambar 4.21. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah smp / mts swasta
Gambar 4.22. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sma / ma / smk negeri
Gambar 4.23. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sma / ma / smk swasta
22
4.2.
Implementasi Kerja Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah
Di Kecamatan Tuban
Sistem informasi geografis pesebaran sekolah ini akan memberikan
informasi
pesebaran
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,
negeri
maupun swasta di kecamatan tuban dengan cara memberikan warna yang berbeda
untuk kategori yang sama, yaitu misalnya untuk sekolah dasar dan sederajatnya
(negeri) menggambarkan lokasi titik – titik pesebarannya diberi warna merah,
sekolah dasar dan sederajatnya (swasta) diberi warna biru, sekolah menengah
pertama dan sederajatnya (negeri) diberi warna hijau muda, sekolah menengah
pertama dan sederajatnya (swasta) diberi warna kuning, sekolah menengah atas
dan sederajatnya (negeri) diberi warna merah muda, dan sekolah menengah atas
dan sederajatnya (swasta) diberi warna ungu, hal itu terlihat pada kenampakan
peta sebagai berikut :
Gambar 4.24. Tampilan peta pesebaran sekolah di kecamatan tuban
Dari gambar dapat diketahui jumlah atau pesebaran sekolah negeri
maupun swasta pada setiap kelurahan atau desa.
Untuk mengetahui informasi detail dari sekolah tersebut klik area simbol
titik yang ingin diketahui informasi detailnya. Informasi detail yang dimiliki
sistem informasi pesebaran sekolah ini meliputi nama sekolah, alamat atau lokasi
dari sekolah, lokasi kelurahan atau desa, status dari sekolahan (negeri a tau
23
swasta). Untuk menmpilkannya yaitu dengan mengaktifkan theme dari sekolah
yang ingin diketahui informasinya, kemudian gunakan button bar identify
Gambar 4.25. Tampilan informasi sekolah dasar negeri dengan button bar identify
Gambar 4.26. Tampilan informasi sekolah dasar swasta dengan button bar identify
Gambar 4.27. Tampilan informasi smp negeri dengan button bar identify
24
Gambar 4.28. Tampilan informasi smp swasta dengan button bar identify
Gambar 4.29. Tampilan informasi sma negeri dengan button bar identify
Gambar 4.30. Tampilan informasi sek sma swasta dengan button bar identify
25
Selanjutnya untuk menampilkannya di web browser menjadi web gis dengan
MS4W dan framework pmapper, berikut langkah – langkahnya :
Langkah 1
: Jalankan Command Prompt / cmd dengan mencari di kotak
searching pada start menu jika di start menu tidak ada,
kemudian klik kanan, pilih Run as administrator.
Langkah 2
: Setelah command prompt / cmd terbuka ketikkan perintah
berikut :
Source code perintah :
cd..
cd..
cd ms4w
apache-install.bat
Gambar 4.31. Instruksi instalasi ms4w dengan command prompt
Langkah 3
: Setelah itu lakukan instalasi paket pmapper, buka paket
pmapper pada folder pmapper-4.3.2-ms4w\ms4w, di dalamnya
terdapat 3 folder yaitu Apache, apps, dan httpd.d, copy-pastekan
ketiga folder tersebut di C:\ms4w
Gambar 4.32. Instalasi paket framework pmapper
26
Langkah 4
: Cek hasil instalasi ms4w dan pmapper, buka di browser dan
ketikkan
http://localhost:2000/
pada
address
bar,
pilih
“p.mapper: start demo application”, atau dapat juga dengan
langsung
mengetikkan
http://localhost:2000/pmapper
address bar
Gambar 4.33. Tampilan pmapper di dalam ms4w
Gambar 4.34. Tampilan demo pmapper menampilkan peta demo (peta europe)
27
pada
Langkah 5
: Membuat source code pemanggilan peta project, copy –
pastekan kembali folder pmapper, ubah namanya sesuai nama
project
Langkah 6
: Dalam folder hasil copy pmapper, carilah
mapfile
yaitu
pmapper_demo.map yang nantinya bisa kita gunakan dalam
pembuatan
mapfile
project,
editing
mapfile
pmapper_demo.map menggunakan software notepad++ pada
bagian berikut :
Source code lama
:
#=============== START OF LAYER SECTION ==================#
LAYER
NAME "jpl_wms_global_mosaic"
TYPE RASTER
STATUS OFF
CONNECTION "http://wms.jpl.nasa.gov/wms.cgi?"
CONNECTIONTYPE WMS
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION"
"JPL Global Mosaic (WMS)"
"wms_name"
"global_mosaic_base"
"wms_style"
"visual"
"wms_server_version" "1.1.1"
"wms_format"
"image/jpeg"
"ows_title"
"jpl_wms_global_mosaic"
END
END
…
…
…
END
#Map
Source code baru
:
#=============== MULAI MENAMPILKAN LAYER =================#
#menampilkan shape polygon
#menampilkan klurhn_desa.shp
LAYER
NAME "klurhn_desa"
TYPE polygon
DATA "klurhn_desa"
LABELITEM "Klurhn_Dsa"
28
TRANSPARENCY 30
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +datum=WGS84 +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Kelurahan / Desa"
END # Metadata
CLASS
Name 'Color'
COLOR 128 128 0
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
#Menampilkan Label
POSITION Auto
#COLOR 0 0 150
COLOR 0 0 0
BUFFER 2
TYPE truetype
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 6
MAXSIZE 7
#SIZE small
END #Label
END # Class
END # Layer
#menampilkan shape line (jalan_utama, jalan_kota,
jln_klurhn_desa, sungai
# menampilkan jalan_utama.shp
LAYER
NAME "jalan_utama"
TYPE line
DATA "jalan_utama"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Jalan Utama"
"RESULT_FIELDS" "NAME"
"RESULT_HEADERS" "Name"
"ows_title"
"cities"
END # Metadata
CLASS
29
Name 'Jalan Utama'
COLOR 255 215 0
END # Class
END # Layer
…
…
… #dst semua theme ber-shape type line terpanggil
#menampilkan shape point(pesebaran sekolah SD, SMP, SMA)
# Start of Layer sd_mi_neg.shp
LAYER
NAME "sd_mi_neg"
TYPE point
DATA "sd_mi_neg"
TOLERANCE 6
TOLERANCEUNITS pixels
LABELITEM "NAMA_SD_MI"
LABELMAXSCALE 8000000
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "SD NEGERI"
"RESULT_FIELDS" "NAMA_SD_MI, ALAMAT, KLURHN_DSA, STATUS"
"RESULT_HEADERS" "Name,Country,Inhabitants,Altitude"
"RESULT_HYPERLINK" "NAMA_SD_MI"
"LAYER_ENCODING" "UTF-8"
"ows_title"
"cities1000"
END # Metadata
CLASS
NAME "NAMA_SD_MI"
COLOR 11 179 250
OUTLINECOLOR 0 0 0
SYMBOL 'square'
SIZE 6
LABEL
POSITION Auto
COLOR 0 0 150
BUFFER 2
TYPE truetype
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
MAXSIZE 9
#SIZE small
END #Label
END # Class
30
END # Layer
…
…
… #dst semua theme ber-shape type point terpanggil
END
#Map
Langkah 7
: Dalam folder hasil copy pmapper, carilah file dengan nama
config_default.xml
mengkonfigurasi
yang
layer
merupakan
yang
akan
file
untuk
ditampilkan
serta
konfigurasi fungsi search query, editing config_default.xml
menggunakan software notepad++ pada bagian berikut :
Source code lama
:
countries
cities10000eu
rivers
dem
jpl_wms_global_mosaic
countries
cities10000eu
dem
rivers
jpl_wms_global_mosaic
countries
cities10000eu
1
png8
jpeg
Source code baru
:
klurhn_desa
jalan_utama
31
jalan_kota
jln_klurhn_desa
sungai
sd_mi_neg
sd_mi_swasta
smp_mts_neg
smp_mts_swasta
sma_ma_neg
sma_ma_swasta
klurhn_desa
jalan_utama
jalan_kota
jln_klurhn_desa
sungai
sd_mi_neg
sd_mi_swasta
smp_mts_neg
smp_mts_swasta
sma_ma_neg
sma_ma_swasta
1
png8
jpeg
Langkah 8
: Buka folder pmapper_demodata, ganti peta yang ada di
dalamnya dengan peta project kec. Tuban pesebaran sekolah
kemudian buka browser yang ada di komputer ketikkan pada
address bar dengan url http://localhost:2000/denah-u
Gambar 4.35. Tampilan peta project tampil di browser dengan framework pmapper
32
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan:
1.
Sistem Informasi Geografi Pesebaran Sekolah ini mampu memvisualisasikan
peta Administrasi Kecamatan Tuban dan peta pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas.
2.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tubanmampu menyampaikan informasi-informasi Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di
Kecamatan Tuban.
3.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tuban mampu melakukan pencarian sekolah menurut jalan
dan menurut kelurahan.
4.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tuban mampu membantu Admin Dinas Pendidikan
Kabupaten Tuban untuk merubah atau memperbaharui data-data sekolah.
5.2.
Saran
Ada beberapa saran yang dapat diberikan berhubungan dengan sistem
yang dibuat :
1.
Dengan adanya sistem informasi geografis pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas yang bersifat komputerisasi diharapkan kontrol
terhadap kegiatan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan dilakukan
sesuai prosedur yang ada.
2.
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan
permasalahan bidang pendidikan dalam pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Charter D. 2008. Konsep Dasar Web GIS. Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/
Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi.
Juansyah. 2013. Pengertian Sistem Informasi. Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://juansyah.wordpress.com/2013/03/31/pengertian-sistem-informasi/
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.
Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Bandung:
Informatika.
Prahasta, Eddy. 2006. Belajar dan Memahami MapInfo. Bandung:
Informatika.
Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan
MapServer. Bandung: Informatika.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar
(Perspektif Geodesi & Geomatika. Bandung: Informatika.
Saputra, Agus dan Feni Agustin. 2011. Pemrograman CSS untuk
Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Risyana, Eka. 2009. Pengertian Data, Informasi, Knowledge, dan Sistem.
Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://risyana.wordpress.com/2009/11/14/pengertian-data-informasiknowledge-dan-sistem/
Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta :
GharaIlmu.
Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli
Definisi. Diambil 10 Oktober 2014, dari
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-informasimenurut.html
34
LAMPIRAN
35
PERSEBARAN SEKOLAH DI KECAMATAN TUBAN
MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(AMALUDIN ARIFIA, S.KOM)
Oleh :
FITRIA HARDIANTI P.
NPM : 1412120267
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem Informasi Geografis
Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework Pmapper”.
Tugas Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem Informasi
Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework
Pmapper” ini berisikan tantang analisa dan ulasan – ulasan ringkas untuk
perancangan sistem informasi geografis pesebaran sekolah di kecamatan tuban
dengan menggunakan framewok pmapper yang dapat menambah informasi dan
pengetahuan para pembaca.
Kesuksesan dari setiap kegiatan, memang harus disertai dengan rasa
syukur dan perasaan berhasil. Setiap proses belajar perlu dihargai sebagai proses
prestasi atau kemenangan yang bernilai. Namun kesuksesan tidak akan datang
tanpa adanya usaha. Harapan saya laporan mengenai pembuatan “Sistem
Informasi Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan
Framework Pmapper” ini dapat di terima sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan semua golongan pembaca.
Sebagai manusia biasa, penyusunan - penyusunan sistem informasi
geografis pesebaran sekolah di kecamatan tuban dengan menggunkan framewok
pmapper ini tidak luput dari kesalahan dan banyak kekurangan, dengan demikian
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Akhir kata, saya sebagai
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Tugas Akhir Sistem Informasi Geografis, yang berjudul “Sistem
Informasi Geografis Persebaran Sekolah Di Kecamatan Tuban Menggunakan
Framework Pmapper” ini.
Tuban , 8 Agustus 2015
Penulis
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tuban yang mencoba
menerapkan penggunaan Sistem Informasi Geografis di bidang pendidikan,
penerapan ini lebih ditekankan dalam hal pemetaan lembaga sekolah yaitu jenjang
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Tuban,
dengan sebuah rencana akan terlihat sebaran lembaga pendidikan yang
diharapkan mampu menunjukkan pemerataan dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif
yaitu penelitian yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan
suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta
yang ada, pengukuran terhadap jumlah angka-angka akan melengkapi metode
yang diproses dalam fungsi monitoring dan evaluasi Sistem Informasi Geografis
yang nantinya akan menghasilkan output sebuah informasi baru.
Kesimpulannya
adalah
Sistem
Informasi
Geografis
secara
implementatif dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan, walaupun terlihat
secara garis besar implementasinya sangat sederhana, karena Sistem Informasi
Geografis hanya memvisualisasikan lembaga pendidikan sebagai sebuah titik
yang tersebar dalam sebuah batasan polygon/area, namun manfaat yang lebih
banyak
tergambar
dari pemetaan lembaga Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas Di Kota Tuban yaitu, sebagai bahan pengelolaan, evaluasi serta
arahan kebijakan pemerintah untuk lembaga pendidikan di Kecamatan Tuban
Kata kunci : Pemetaan, Lembaga Pendidikan, Sistem Informasi Geografis.
iii
ABSTRACT
This Research carried out in Tuban who tried to apply Geographical
Information System use in the field of education, the application is more focused
in this mapping a school in the Tuban, with a plan will be seen as educational
institution that is expected to be able to show in the fields of education
distribution.
This Research use design or descriptive quantitative - research that has a
unique more directed at expressing a problem or the state as a and revealed the
facts that are, measurements of number of these figures will complete the method
that is processed in the function monitoring and evaluation system a geographical
Information will eventually produce output a new information.
The conclusion, Geographic information system will implementatif can be
used in the fields of education, although they look in a broad outline
implementation is very simple Geographical Information System, because
only visualizing educational institutions as a point that is spread across a
boundary polygon/area, but benefits more depicted from High School mapping
institutions In Tuban City that is, as the raw material of management,
evaluation and instructions government policy to High School education
institutions in Tubani City.
Keywords: Mapping, Educational Institution, Geographical Information System.
iv
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.
Perumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.
Batasan Masalah.......................................................................................... 2
1.4.
Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4.1. Tujuan Umum ....................................................................................... 2
1.4.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 2
1.5.
Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB II
2.1.
LANDASAN TEORI
Teori Khusus ............................................................................................... 4
2.1.1. Pengertian Sistem .................................................................................. 4
2.1.2. Pengertian Data Dan Informasi ............................................................. 4
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi ................................................................. 4
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis ................................................ 5
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah ................. 5
2.2.
Teori Umum ................................................................................................ 6
2.2.1. Pengenalan Perangkat Lunak ArcView GIS 3.3 ................................... 6
2.2.2. Pengenalan Perangkat Lunak Map server dan MS$W .......................... 6
2.2.3. Pengenalan Perangkat Lunak Pmapper ................................................. 6
2.2.4. Database ................................................................................................ 7
2.2.5. PHP ....................................................................................................... 7
2.2.6. Phpdesigner 8 ........................................................................................ 7
BAB III
3.1.
PERANCANGAN SISTEM
Kebutuhan Sistem ....................................................................................... 8
3.1.1. Perangkat Keras .................................................................................... 8
v
3.1.2. Perangkat Lunak.................................................................................... 9
3.2.
Prosedur Penelitian...................................................................................... 9
3.2.1. Pengumpulan Data ................................................................................ 9
3.2.2. Analisa Sistem..................................................................................... 10
3.2.3. Desain Sistem ...................................................................................... 10
3.2.4. Implementasi Sistem ........................................................................... 11
3.2.5. Pengujian Sistem ................................................................................. 11
BAB IV
4.1.
IMPLEMENTASI
Pengolahan Data Spasial ........................................................................... 12
4.1.1. Data Awal............................................................................................ 12
4.2.2. Proses Digitasi Dan Konversi File Ke Format Shapefile .................... 12
4.2.
Implementasi Kerja Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah Di
Kecamatan Tuban...................................................................................... 23
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan ............................................................................................... 26
5.2.
Saran .......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
LAMPIRAN ......................................................................................................... 28
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini
meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi
dalam memperoleh, merekam, dan mengumpulkan data yang bersifat keruangan
(spasial). Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini
merupakan salah satu elemen yang sangat penting, karena berfungsi sebagai
pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai
contoh aplikasi yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah pemetaan
sekolah.Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini
meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perkembangan teknologi
dalam memperoleh, merekam, dan mengumpulkan data yang bersifat keruangan
(spasial). Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini
merupakan salah satu elemen yang sangat penting, karena berfungsi sebagai
pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai
contoh aplikasi yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah pemetaan sekolah.
Kecamatan Tuban sebagai salah satu kecamatan kabupaten Tuban yang
terletak di provinsi Jawa Timur menjadi acuan bagi daerah kelurahan / desa di
dalamnya bahkan kecamatan maupun kabupaten/kota lain dalam perkembangan di
berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dinas Pendidikan Kecamatan Tuban
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bidang pendidikan di wilayah
Kecamatan
Tuban.
Penyediaan
informasi
kepada
masyarakat
mengenai
pendidikan, khususnya sekolah, menjadi hal yang sangat penting guna
mendukung kegiatan pelayanan Dinas Pendidikan Kecamatan Tuban.
Salah satu media penyampaian informasi yang lengkap dan dapat diakses
dengan cepat di mana saja adalah dengan menggunakan website. Kajian geografi
juga menjadi hal yang cukup penting dalam penyampaian informasi sekolah.
1
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem
informasi yang mampu membantu dinas pendidikan terkait dalam menyediakan
sarana informasi geografis pemetaan sekolah bagi masyarakat Kecamatan Tuban,
sehingga penulisan tugas akhir ini akan diberi judul Sistem Informasi
Geografis Persebaran Sekolah di Kecamatan Tuban Menggunakan Framework
Pmapper.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di jelaskan di atas, maka dapat
dirumuskan masalahnya antara lain, yaitu :
1.
Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem informasi melalui
aplikasi SIG persebaran sekolah untuk kecamatan tuban?
2.
Bagaimanakah manfaat yang di dapat dari merancang sistem
informasi
melalui aplikasi SIG persebaran sekolah untuk kecamatan tuban ini?
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan pembahasan penelitian yang
dilakukan agar penyusunan penelitian ini memiliki arah dan tujuan yang jelas.
Oleh karna itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1.
Aplikasi sistem informasi yang dibuat ini terfokus pada informasi kecamatan
tuban mengenai sekolah-sekolah dari jenjang sekolah dasar atau SD hingga
sekolah menengah atas atau SMA
2.
1.4.
Pada pembangunan sistem, tidak sampai pada tahap operasi dan pemeliharaan
Tujuan
1.4.1. Tujuan Umum
]Penelitian
ini
bertujuan
untuk
membuat
perancangan
sistem
informasi geografis persebaran sekolah di kecamatan tuban.
1.4.2. Tujuan Khusus
1.
Untuk memberikan informasi pesebaran sekolahan di kecamatan tuban
2.
Memberikan informasi mengenai sekolah seperti lokasinya dan sebagainya
2
3.
Untuk memberikan informasi yang cepat dan tepat serta akurat agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan
4.
Untuk mengetahui bagaimana merancang sistem informasi geografis
pesebaran sekolah di kecamatan Tuban.
1.5.
1.
Manfaat
Membantu memberikan informasi tentang pesebaran sekolah, sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas yang ada di kecamatan Tuban.
2.
Membantu pengambilan keputusan tentang pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan di kecamatan tuban bagi Dinas Pendidikan di Kecamatan Tuban
3.
Membantu memberikan informasi tentang sekolah seperti lokasinya, jumlah
siswa dan gurunya dan sebagainya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Khusus
2.1.1. Pengertian Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan unsur, komponen atau variabel-variabel yang berorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1987 : 5).
Teori Sistem Umum (The General System Theory) yang pertama kali
diuraikan oleh Kenneth Boulding terutama menekankan pentingnya perhatian
terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Unsur – unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah Masukan (Input), Pengolahan
(Processing), Keluaran (Output).
Sistem juga dapat diartikan sebagai interaksi beberapa komponen yang
memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan
2.1.2. Pengertian Data Dan Informasi
Data Merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks,
dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal / kode tertentu,
dan semacamnya. Apabila telah di saring dan diolah melalui suatu sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu
berubah fungsi menjadi informasi.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Dalam proses pengambilan keputusan, manajemen instansi pendidikan
sanagt memerlukan informasi. Untuk mendapatkan informasi, manajemen dapat
memanfaatkan sistem informasi yang ada.
Menurut Henry C. Lucas, sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan
4
informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam
organisasi.
Demikian pula menurut Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis yang
mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem didalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut JOG “Sistem Informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia
yang terdiri dari komponen-komponen dari suatu organisasi untuk memperoleh
suatu informasi yang merupakan tujuan dari organisasi tersebut”.
Sistem informasi adalah beberapa komponen (manusia, IT, prosedur
kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan ditujukan untuk
mencapai tujuan/sasaran.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem
Informasi
Geografi
(SIG)
atau
Geographic
Information
System(GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan
data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000: 71-74 ). Sedangkan
menurut Anon (2001: 66-68) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks
(atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference).
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah
Sistem informasi geografis pesebaran sekolah merupakan sistem informasi
geografis yang berisikan mengenai persebaran pendidikan (sekolah) di Kecamatan
Tuban. Peta ini menyampaikan informasi Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas swasta maupun negeri. Informasi yang disampaikan antara lain :
Nama Kepala Sekolah, jumlah guru, jumlah murid, jumlah murid per-kelas, rasio
guru dan murid.
5
2.2.
Teori Umum
2.2.1. Pengenalan Perangkat Lunak ArcView GIS 3.3
Pada
1991,
ESRI
(environmental
system
research
institute)
mengembangkan Arcview untuk digunakan di komputer desktop. Arcview
memiliki
tampilan
yang
lebih
menarik,
interaktif,
memiliki tingkat
kemudahan yang tinggi hingga lebih umum digunakan. Pengembangan
Arcview lanjut ini banyak disediakan dalam bentuk modul-modul tambahan
atau extention untuk kebutuhan-kebutuhan aplikasi-aplikasi khusus. Modulmodul tersebut di antaranya adalah Image Analyst, 3D Analyst, Business
Analyst, Network Analyst, Tracking Analyst, Internet Map Serverdan modulmodul lainnya.
2.2.2. Pengenalan Perangkat Lunak MapServer dan MS4W
MapServer merupakan salah satu lingkungan pengembangan perangkat
lunak open source yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasiaplikasi internet-based yang melibatkan tampilan data spasial atau peta digital.
MS4W adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan
para pengguna di dalam meng-install (atau melakukan set-up) MapServer
(UMN atau Cheetah) pada platform sistem operasi Ms. Windows. Tujuan
utama dalam pembuatan paket ini adalah untuk memudahkan semua pengguna,
secepatnya terhindar dari segala detil yang rumit, dalam mempersiapkan
lingkungan kerja yang diperlukan oleh MapServer di lingkungan Ms. Windows.
Selain itu, paket ini juga merupakan suatu cara atau lingkungan yang sangan
baik untuk memaketkan dan kemudian mendistribusikan aplikasi-aplikasi
MapServer kepada pihak manapun.
2.2.3. Pengenalan Perangkat Lunak Pmapper
Pmapper merupakan salah satu framework atau tool yang dapat digunakan
untuk membangun aplikasi pemetaan (SIG) yang berbasiskan layanan web.
Frameworkini telah dikambangkan oleh DM Solutions Group dengan tujuan
untuk menghasilkan lingkungan kerja yang sangat customizable dan adaptabel
6
dalam pendistribusian dan pengelolaan aplikasi-aplikasi web-mapping. Dapat
di lihat di website resminya http://www.pmapper.net .
2.2.4. Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi dimana relasi
tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database
menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup sistem.
Merancang database merupakan hal yang sangat penting. Perancangan model
konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Pada pendekatan
model konseptual, beberapa konsep relational digunakan, namun tidak berarti
konsep ini nantinya diimplementasikan ke model rasional saja tetapi dapat juga
dipakai pada model hirarki dan model network.
2.2.5. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang
didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus
Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada
homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain
diseluruh dunia,dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini
dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain.
2.2.6. PhpDesigner 8
PhpDesigner
8,
merupakan
PHP
IDE
(Integrated
Development
Environtment) dan editor PHP juga termasuk bahasa editor HTML5, CSS3 dan
editor JavaScript. PhpDesigner 8 berfungsi untuk editing, analisa, debugging
untuk publikasi website dengan dukungan bahasa PHP, HTML5, CSS3,
JavaScript bahasa pemograman lainnya. PhpDesigner 8 support semua PHP
framework berikut JavaScript framework seperti jQuery, Ext JS, YUI, Dojo,
MooTools and Prototype.
7
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pengertian perancangan sistem menurut Robert J. Versello/John Reuter III
(Jogiyanto, 2001:46) yaitu “Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk”.
Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakaian sistem,
tahap perancangan sistem juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
dan rancang bangun yang lengkap pada programmer dan ahli-ahli teknik lain yang
terlibat.
Pada tahap ini akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang alasan
untuk mengembangkan sistem yang baru dan akan ditetapkan pula ruang lingkup
dari sistem tersebut dengan mengumpulkan fakta studi dengan cara menyebar
angket kepada para pemakai dan bekerja sama dengan para pemakai untuk
menemukan masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
3.1.
Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu sistem informasi
geografis pemetaan sekolah di kecamatan tuban dengan menggunakan framework
pmapper yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
3.1.1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan adalah PC (Personal Computer)
yang terhubung dengan jaringan, baik jaringan internet maupun lokal.
Spesifikasi perangkat
keras
yang
harus
dipenuhi
untuk
pengembangan
perangkat lunak yang dirancang adalah minimal dapat menjalankan perangkat
lunak sesuai kebutuhan. Perangkat yang dibutuhkan sangat bergantung pada
kebutuhan aplikasi itu sendiri.
8
3.1.2. Perangkat Lunak
Untuk menggunakan framework pmapper, diperlukan perangkat lunak
sebagai berikut:
a.
Sistem operasi komputer : Linux, Windows, Mac OS X, Solaris
b.
Web-server : Apache
c.
ArcView GIS
d.
Program aplikasi MapServer dan aplikasi pendukung SIG lainnya
e.
Framework pmapper
f.
Text editor: notepad++
g.
Browser internet : Mozilla, Google Chrome
3.2.
Prosedur Penelitian
Langkah - langkah yang dilakukan dalam membuat suatu rancangan sistem
informasi geografis yang dapat memberikan informasi pesebaran sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas di Kecamatan Tuban yang digunakan sebagai
pengambilan informasi
untuk analisa pesebaran sekolah yang berguna untuk
pemerataan dan meningkatkan mutu pendidikan di kecamatan tuban, sebagai
berikut : Pengumpulan data, Analisa sistem, Desain sistem, Implementasi, dan
Pengujian
3.2.1. Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi, maka
metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dilakukan sebagai
berikut :
1.
Metode Observasi. Dalam hal ini yang akan dilakukan adalah melihat serta
mempelajari permasalahan pada sistem informasi geografis pesebaran
sekolah di kecamatan Tuban. Dengan metode ini kita akan mendapatkan data
primer dari objek yang dibahas.
2.
Wawancara (Interview). Metode wawancara, yaitu : melakukan Tanya jawab
langsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Dengan
metode ini kita akan mendapatkan data primer.
9
3.
Metode Studi Pustaka
Metode yang akan dilakukan adalah dengan cara mancari bahan yang
mendukung dalam pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet, untuk
mendapatkan data sekunder untuk mendapatkan data sekunder yang
berhubungan erat dengan objek permasalahan.
3.2.2. Analisa Sistem
Pada tahapan ini dilakukan analisa terhadap sistem lama dengan analisa
sistem yang diusulkan, serta kebutuhan data yang dibutuhkan untuk pengembanga
sistem.
1.
Data Peta
Peta yang digunakan adalah peta berbasis vektor yang digunakan untuk
menampilkan informasi mengenai pesebaran sekolah di kecamatan tuban.
2.
Data Spasial
Penggunaan data spasial untuk menggambarkan pesebaran sekolah di
kecamatan tuban dalam bentuk
polygon, line, dan point untuk
menggambarkan objek- objek yang ada di peta kecamatan tuban.
3.
Data Atribut
Data atribut adalah data yang menjelaskan tentang detail spasial. Data yang
akan ditampilkan berupa data nama kelurahan / desa, nama kecamatan, dan
sebgainya. Atribut pada masing-masing data tersebut akan dijelaskan pada
kamus data. Pengguna dapat melihat data atribut dari peta dengan mengklik
theme yang ingin ditambahkan atribut datanya tersebut, jika pengguna
mengklik theme tersebut maka akan menghasilkan informasi field - field
data yang ditampilkan secara otomatis.
3.2.3. Desain Sistem
Desain sistem memiliki berbagai tahapan yang berfokus pada atribut
sistem yang jelas yaitu : data structure, software architecture, interface
representations, dan detail procedur(algorithm). Proses desain menterjemahkan
kebutuhan pengguna dalam sebuah dokumen aplikasi yang dapat diperkirakan
kualitasnya sebelum proses coding dimulai.
10
3.2.4. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap
meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Dalam menjalankan kegiatan
implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu: menerapkan rencana
implementasi, implementation plan merupakan kegiatan awal dari tahap
implementasi sistem, rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk
mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan, melakukan kegiatan implementasi
kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan
dalam rencana implementasi, tindak lanjuti implementasi dilakukan dengan
pengetesan penerimaan sistem (systems acceptable test) terhadap data yang
sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama-sama dengan
user.
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain : pemilihan dan pelatihan
personil, instalasi hardware dan software, pengetesan program, pengetesan system
dan konversi system.
3.2.5. Pengujian Sistem
Pada tahapan ini mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak
ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem
dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru
ditambahkan. Pada tahap ini disarankan ada dua tahap
review
yang harus
dilaksanakan. Review pertama dilaksanakan pada saat yang tidak terlalu lama
setelah penerapan sistem, dimana proyek tim masih ada dan masing-masing
anggota masih segar untuk mengingat sistem yang mereka buat.
Review
berikutnya dapat dilakukan kira - kira setelah semester pertama sistem berjalan,
tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan
tujuan semula atau masih adakah perbaikan dan penyempurnaan yang harus
dilakukan.
11
BAB IV
IMPLEMENTASI
4.1.
Pengolahan Data Spasial
4.1.1. Data Awal
Data
yang
digunakan
pada
sistem
informasi
ini
adalah
peta
Kecamata Tuban yang diperoleh dalam bentuk tampilan gambar berformat
.jpeg. Data peta tersebut didapat dari kantor kecamatan Tuban. Selain itu
diperlukan data – data atau informasi mengenai sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas yang ada di Kecamatan Tuban.
4.1.2. Proses Digitasi Dan Konversi File Ke Format Shapefile
Digitasi merupakan proses convert objek-objek pada peta kertas
menjadi format digital. Sebelum memulai pekerjaan digitasi peta Kecamatan
Tuban, pastikan telah mempunyai gambar peta Kecamatan Tuban dengan format
.jpg.
Gambar 4.1. Peta kecamatan tuban
Setelah itu langkah – langkah mendigitasi peta kecamatan Tuban dengan ArcView
GIS 3.3 adalah sebagai berikut :
12
Langkah 1
: Jalankan aplikasi ArcView GIS 3.3, double klik icon
aplikasinya
Langkah 2
: Pada jendela “Create a new project”, pilih opsi “with a new
view”, klik OK
Langkah 3
: Jika muncul jendela “Add data”, klik No
Langkah 4
: Sebelum memasukkan peta kecamatan tuban yang akan
didigitasi tersebut, terlebih dahulu atur extensionsnya, klik File
pada menu bar, pilih Extensions
Langkah 5
: Pada jendela Extensions, centanglah “JPEG (JFIF) Image
Support”, lalu klik OK
Gambar 4.2. Jendela extensions
Langkah 6
: Selanjutnya dari menu bar View, pilih Add Theme dan cari file
kecamatan tuban.jpg yang sudah disiapkan sebelumnya. Atau
bisa dengan menekan ikon Add Theme ini
lanjut klik OK
13
, setelah itu
Gambar 4.3. Jendela add theme
Langkah 7
: Aktifkan theme dari gambar peta kecamatan tuban, centang
kotak yang ada pada side kiri jendela View
Gambar 4.4. Jendela theme peta kecamatan tuban
14
Langkah 8
: Selanjutnya mulailah kita menggambar petanya, untuk
pertamanya gunakan type polygon, langkahnya dari menu bar
View, pilih New Theme, untuk feature
type-nya pilihlah
polygon, karena kita akan membuat sebuah peta wilayah.
Gambar 4.5. Jendela new theme
Langkah 9
: Isi
kolom
untuk
File
Name
dan
tentukan
penyimpanannya, lanjut klik OK
Gambar 4.6. Jendela new theme penamaan dan penyimpanan file .shp
15
tempat
Langkah 10
: Dari tool bar pilih draw polygon
Gambar 4.7. Tampilan memilih feature polygon dan draw polygon
Langkah 11
: Selanjutnya mulailah mendigitasi / menggambar wilayah –
wilayah atau area kelurahan satu per satu yang ada pada peta,
untuk mempermudah proses pendigitasian lakukan zoom pada
layer kerja,. Setelah satu per satu wilayah / area kelurahan didigitasi maka akan tampak hasilnya seperti berikut :
Gambar 4.8. Tampilan hasil digitasi area kelurahan dengan feature type polygon
16
Langkah 12
: Tambahkan attribut data untuk setiap area kelurahan, dari
menu bar Theme, pilih Start Editing, pilih kembali menu bar
Theme, selanjutnya pilih Table
Langkah 13
: Muncullah tabel dengan field Shape dan Id, tambahkan
beberapa field yang mengidentifikasi setiap area kelurahan,
misalnya
Nama
kelurahan,
kecamatan,
kabupaten
dan
sebagainya yang dibutuhkan, dengan cara dari menu bar Edit
pilih Add Field, tentukan nama fieldnya, type data, dan
panjang karakternya pada jendela Field Definition, setelah itu
isi pula untuk record datanya
Gambar 4.9. Tampilan jendela field definition
Gambar 4.10. Tampilan jendela field definition
17
Langkah 14
: Kemudian untuk setiap area kelurahan berilah warna yang
berbeda, caranya double klik theme area kelurahan yang telah
tergambar, maka terbukalah jendela legend editor, pada
jendela legend editor, pada opsi “Legend Type” pilih “Unique
Value, “Value Field” pilih nama kelurahan, kemudian atur
warna dari setiap symbol yang muncul, selanjutnya klik
Apply.
Gambar 4.11. Tampilan jendela legend editor
Langkah 15
: Berilah nama dari masing – masing area kelurahan atau desa
dengan memilih Text pada button bar, sehingga hasilnya
seperti berikut :
Gambar 4.12. Tampilan hasil digitasi area kelurahan atau desa
18
Langkah 16
: Selanjutnya lakukan digitasi menggunkan feature type line,
untuk digitasi jalan utama, jalan kota, jalan kelurahan, dan
sungai sehingga hasilnya seperti berikut
Gambar 4.13. Tampilan hasil digitasi jalan utama dengan feature type line
Gambar 4.14. Tampilan hasil digitasi jalan kota dengan feature type line
Gambar 4.15. Tampilan hasil digitasi jalan kelurahan / desa dengan feature type line
19
Gambar 4.16. Tampilan hasil digitasi sungai dengan feature type line
Langkah 17
: Selanjutnya untuk jalan maupun sungai ini dapat ditambah
dengan atribut data seperti nama jalan / sungai, lokasi
kelurahan / desa dari jalan atau sungai, sesuai kebutuhan
informasi yang ingin ditampilkan
Langkah 18
: Setelah itu lakukan pendigitasian titik – titik pesebaran sekolah
dengan theme, symbol maupun warna yang berbeda, berikut
hasil digitasi penampakan pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas di kecamatan Tuban
Gambar 4.17. Tampilan hasil penampakan pesebaran sekolah di kecamatan Tuban
Langkah 19
: Tambahkan atribut – atribut data untuk setiap sekolahan
seperti berikut :
20
Gambar 4.18. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sd / mi negeri
Gambar 4.19. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sd / mi swasta
Gambar 4.20. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah smp / mts negeri
21
Gambar 4.21. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah smp / mts swasta
Gambar 4.22. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sma / ma / smk negeri
Gambar 4.23. Tampilan kenampakan atribut pada theme untuk sekolah sma / ma / smk swasta
22
4.2.
Implementasi Kerja Sistem Informasi Geografis Pesebaran Sekolah
Di Kecamatan Tuban
Sistem informasi geografis pesebaran sekolah ini akan memberikan
informasi
pesebaran
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,
negeri
maupun swasta di kecamatan tuban dengan cara memberikan warna yang berbeda
untuk kategori yang sama, yaitu misalnya untuk sekolah dasar dan sederajatnya
(negeri) menggambarkan lokasi titik – titik pesebarannya diberi warna merah,
sekolah dasar dan sederajatnya (swasta) diberi warna biru, sekolah menengah
pertama dan sederajatnya (negeri) diberi warna hijau muda, sekolah menengah
pertama dan sederajatnya (swasta) diberi warna kuning, sekolah menengah atas
dan sederajatnya (negeri) diberi warna merah muda, dan sekolah menengah atas
dan sederajatnya (swasta) diberi warna ungu, hal itu terlihat pada kenampakan
peta sebagai berikut :
Gambar 4.24. Tampilan peta pesebaran sekolah di kecamatan tuban
Dari gambar dapat diketahui jumlah atau pesebaran sekolah negeri
maupun swasta pada setiap kelurahan atau desa.
Untuk mengetahui informasi detail dari sekolah tersebut klik area simbol
titik yang ingin diketahui informasi detailnya. Informasi detail yang dimiliki
sistem informasi pesebaran sekolah ini meliputi nama sekolah, alamat atau lokasi
dari sekolah, lokasi kelurahan atau desa, status dari sekolahan (negeri a tau
23
swasta). Untuk menmpilkannya yaitu dengan mengaktifkan theme dari sekolah
yang ingin diketahui informasinya, kemudian gunakan button bar identify
Gambar 4.25. Tampilan informasi sekolah dasar negeri dengan button bar identify
Gambar 4.26. Tampilan informasi sekolah dasar swasta dengan button bar identify
Gambar 4.27. Tampilan informasi smp negeri dengan button bar identify
24
Gambar 4.28. Tampilan informasi smp swasta dengan button bar identify
Gambar 4.29. Tampilan informasi sma negeri dengan button bar identify
Gambar 4.30. Tampilan informasi sek sma swasta dengan button bar identify
25
Selanjutnya untuk menampilkannya di web browser menjadi web gis dengan
MS4W dan framework pmapper, berikut langkah – langkahnya :
Langkah 1
: Jalankan Command Prompt / cmd dengan mencari di kotak
searching pada start menu jika di start menu tidak ada,
kemudian klik kanan, pilih Run as administrator.
Langkah 2
: Setelah command prompt / cmd terbuka ketikkan perintah
berikut :
Source code perintah :
cd..
cd..
cd ms4w
apache-install.bat
Gambar 4.31. Instruksi instalasi ms4w dengan command prompt
Langkah 3
: Setelah itu lakukan instalasi paket pmapper, buka paket
pmapper pada folder pmapper-4.3.2-ms4w\ms4w, di dalamnya
terdapat 3 folder yaitu Apache, apps, dan httpd.d, copy-pastekan
ketiga folder tersebut di C:\ms4w
Gambar 4.32. Instalasi paket framework pmapper
26
Langkah 4
: Cek hasil instalasi ms4w dan pmapper, buka di browser dan
ketikkan
http://localhost:2000/
pada
address
bar,
pilih
“p.mapper: start demo application”, atau dapat juga dengan
langsung
mengetikkan
http://localhost:2000/pmapper
address bar
Gambar 4.33. Tampilan pmapper di dalam ms4w
Gambar 4.34. Tampilan demo pmapper menampilkan peta demo (peta europe)
27
pada
Langkah 5
: Membuat source code pemanggilan peta project, copy –
pastekan kembali folder pmapper, ubah namanya sesuai nama
project
Langkah 6
: Dalam folder hasil copy pmapper, carilah
mapfile
yaitu
pmapper_demo.map yang nantinya bisa kita gunakan dalam
pembuatan
mapfile
project,
editing
mapfile
pmapper_demo.map menggunakan software notepad++ pada
bagian berikut :
Source code lama
:
#=============== START OF LAYER SECTION ==================#
LAYER
NAME "jpl_wms_global_mosaic"
TYPE RASTER
STATUS OFF
CONNECTION "http://wms.jpl.nasa.gov/wms.cgi?"
CONNECTIONTYPE WMS
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION"
"JPL Global Mosaic (WMS)"
"wms_name"
"global_mosaic_base"
"wms_style"
"visual"
"wms_server_version" "1.1.1"
"wms_format"
"image/jpeg"
"ows_title"
"jpl_wms_global_mosaic"
END
END
…
…
…
END
#Map
Source code baru
:
#=============== MULAI MENAMPILKAN LAYER =================#
#menampilkan shape polygon
#menampilkan klurhn_desa.shp
LAYER
NAME "klurhn_desa"
TYPE polygon
DATA "klurhn_desa"
LABELITEM "Klurhn_Dsa"
28
TRANSPARENCY 30
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +datum=WGS84 +no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Kelurahan / Desa"
END # Metadata
CLASS
Name 'Color'
COLOR 128 128 0
OUTLINECOLOR 0 0 0
LABEL
#Menampilkan Label
POSITION Auto
#COLOR 0 0 150
COLOR 0 0 0
BUFFER 2
TYPE truetype
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 6
MAXSIZE 7
#SIZE small
END #Label
END # Class
END # Layer
#menampilkan shape line (jalan_utama, jalan_kota,
jln_klurhn_desa, sungai
# menampilkan jalan_utama.shp
LAYER
NAME "jalan_utama"
TYPE line
DATA "jalan_utama"
TOLERANCE 3
TOLERANCEUNITS pixels
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "Jalan Utama"
"RESULT_FIELDS" "NAME"
"RESULT_HEADERS" "Name"
"ows_title"
"cities"
END # Metadata
CLASS
29
Name 'Jalan Utama'
COLOR 255 215 0
END # Class
END # Layer
…
…
… #dst semua theme ber-shape type line terpanggil
#menampilkan shape point(pesebaran sekolah SD, SMP, SMA)
# Start of Layer sd_mi_neg.shp
LAYER
NAME "sd_mi_neg"
TYPE point
DATA "sd_mi_neg"
TOLERANCE 6
TOLERANCEUNITS pixels
LABELITEM "NAMA_SD_MI"
LABELMAXSCALE 8000000
TEMPLATE void
PROJECTION
#"init=epsg:4326"
"+proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
no_defs"
END
METADATA
"DESCRIPTION" "SD NEGERI"
"RESULT_FIELDS" "NAMA_SD_MI, ALAMAT, KLURHN_DSA, STATUS"
"RESULT_HEADERS" "Name,Country,Inhabitants,Altitude"
"RESULT_HYPERLINK" "NAMA_SD_MI"
"LAYER_ENCODING" "UTF-8"
"ows_title"
"cities1000"
END # Metadata
CLASS
NAME "NAMA_SD_MI"
COLOR 11 179 250
OUTLINECOLOR 0 0 0
SYMBOL 'square'
SIZE 6
LABEL
POSITION Auto
COLOR 0 0 150
BUFFER 2
TYPE truetype
ENCODING "UTF-8"
FONT FreeSans
SIZE 8
MAXSIZE 9
#SIZE small
END #Label
END # Class
30
END # Layer
…
…
… #dst semua theme ber-shape type point terpanggil
END
#Map
Langkah 7
: Dalam folder hasil copy pmapper, carilah file dengan nama
config_default.xml
mengkonfigurasi
yang
layer
merupakan
yang
akan
file
untuk
ditampilkan
serta
konfigurasi fungsi search query, editing config_default.xml
menggunakan software notepad++ pada bagian berikut :
Source code lama
:
countries
cities10000eu
rivers
dem
jpl_wms_global_mosaic
countries
cities10000eu
dem
rivers
jpl_wms_global_mosaic
countries
cities10000eu
1
png8
jpeg
Source code baru
:
klurhn_desa
jalan_utama
31
jalan_kota
jln_klurhn_desa
sungai
sd_mi_neg
sd_mi_swasta
smp_mts_neg
smp_mts_swasta
sma_ma_neg
sma_ma_swasta
klurhn_desa
jalan_utama
jalan_kota
jln_klurhn_desa
sungai
sd_mi_neg
sd_mi_swasta
smp_mts_neg
smp_mts_swasta
sma_ma_neg
sma_ma_swasta
1
png8
jpeg
Langkah 8
: Buka folder pmapper_demodata, ganti peta yang ada di
dalamnya dengan peta project kec. Tuban pesebaran sekolah
kemudian buka browser yang ada di komputer ketikkan pada
address bar dengan url http://localhost:2000/denah-u
Gambar 4.35. Tampilan peta project tampil di browser dengan framework pmapper
32
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan:
1.
Sistem Informasi Geografi Pesebaran Sekolah ini mampu memvisualisasikan
peta Administrasi Kecamatan Tuban dan peta pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas.
2.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tubanmampu menyampaikan informasi-informasi Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di
Kecamatan Tuban.
3.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tuban mampu melakukan pencarian sekolah menurut jalan
dan menurut kelurahan.
4.
Sistem Informasi Geografi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas Kecamatan Tuban mampu membantu Admin Dinas Pendidikan
Kabupaten Tuban untuk merubah atau memperbaharui data-data sekolah.
5.2.
Saran
Ada beberapa saran yang dapat diberikan berhubungan dengan sistem
yang dibuat :
1.
Dengan adanya sistem informasi geografis pesebaran sekolah dasar hingga
sekolah menengah atas yang bersifat komputerisasi diharapkan kontrol
terhadap kegiatan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan dilakukan
sesuai prosedur yang ada.
2.
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan
permasalahan bidang pendidikan dalam pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Charter D. 2008. Konsep Dasar Web GIS. Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/
Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi.
Juansyah. 2013. Pengertian Sistem Informasi. Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://juansyah.wordpress.com/2013/03/31/pengertian-sistem-informasi/
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.
Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Bandung:
Informatika.
Prahasta, Eddy. 2006. Belajar dan Memahami MapInfo. Bandung:
Informatika.
Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan
MapServer. Bandung: Informatika.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar
(Perspektif Geodesi & Geomatika. Bandung: Informatika.
Saputra, Agus dan Feni Agustin. 2011. Pemrograman CSS untuk
Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Risyana, Eka. 2009. Pengertian Data, Informasi, Knowledge, dan Sistem.
Diambil 1 Agustus 2015, dari
http://risyana.wordpress.com/2009/11/14/pengertian-data-informasiknowledge-dan-sistem/
Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta :
GharaIlmu.
Yasin, Sanjaya. (2012). Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli
Definisi. Diambil 10 Oktober 2014, dari
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-sistem-informasimenurut.html
34
LAMPIRAN
35