ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ( 1 )

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN HEPATITIS B PADA Ny S.T
DI MALALAYANG 1 - LINGKUNGAN 1
I.

Pengkajian

A.DATA UMUM
1. Nama KK:
2. Alamat KK:
3. Komposisi Keluarga:
N
O
1
2
3
4

Nama

Jenis Kelamin


Umur

Hubungan

Pendidikan

Pekerjaan

Tn S.D
Ny S.T
Tn H
An F

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan

59

45
28
14

Suami
Istri
Anak
Anak

SMP
SD
SMA
SMP

Nelayan
IRT
Pegawai
Pelajar

Genogram:


4. Tipe keluarga: Tipe keluarga Tn.S.D adalah keluarga inti yang terdiri dari suami,istri dan
anak
5. Suku : Ayah: Bantik
Ibu:Minahasa
6. Agama: Islam
7. Status sosek keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan: 1.500.000 – 2.000.000
b. Pengelola keuangan keluarga: keuangan dikelola istri
c. Bagaimana pandangan keuarga terhadap pendidikan angota keluarga :
Pendidikan suami SMP dan pendidikan istri SD, dan ingin meningkatkan pedidikan anakanaknya.
d. Adakah nilai/keyakinan/agama yang bertentangan dengan kesehatan :
Klien mengatakan tidak ada nilai/keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan

8. Aktivitas rekereasi dalam keluarga :
-Berkumpul bersama keluarga besar
-Keluarga menonton TV untuk menggunakan waktu senggangnya
B. RIWAYAT
Keluhan utama: Ny ST mengeluh nyeri diperut bagian kanan
9.


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

10. Tahap perkembangan saat ini: keluarga dengan anak usia dewasa
11. Riwayat keluarga inti: Dalam keluarga: Ny. ST pernah memiliki riwayat hipertensi saat
melahirkan anak kedua, suami dan kedua anaknya tidak ada riwayat pernah MRS dan Ny. ST
keluar rumah sakit kurang lebih 2 minggu lalu
12. Riwayat keluarga sebelumnya : Ny. ST memiliki riwayat hipertensi dan dirawat di RS
kurang lebih 2 minggu lalu
C. LINGKUNGAN
Jenis rumah: Permanen
Jenis bangunan: Beton
Luas bangunan: 4×6 m2
Luas pekarangan: Status kepemilikan: milik orang lain
Kondisi ventilasi: cukup
Kondisi pekarangan: cukup
Kondisi lantai: kurang
Kebersihan rumah secara keseluruhan: kurang

Bagaimana pembagian ruangan didalam rumah:

4
5

1

2
3

Ket:
1: WC
2: Kamar
3: Ruang keluarga
4: Teras
5: Ruang tamu
: Pantai
Pengelolaan sampah keluarga: dikelola
Sumber air bersih dalam keluarga: PAM
Kondisi jamban keluarga: kurang
Pembuangan limbah: dibuang di pantai
13. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:


14. Mobilisasi geografi keluarga: tinggal di tanah yang ditempati sekarang
15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: mengikuti pengkajian
16. Sistem pendukungan: didukung keluarga besar

D. STRUKTUR KELUARGA
17. Struktur komunikasi: hubungan antara Tn S.D dan Ny S.T berjalan dengan baik begitu
juga dengan anak-anaknya komunikasi berjaln dengan baik.
18. Struktur kekuatan: kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah Ny ST cukup bijaksana dan sabar dalam menghadapi penyakit dan
adanya dukungan dari anggota keluarga
19. Struktur peran: Tn SD sebagai kepala keluarga, Ny ST sebagai ibu rumah tangga, Tn H
sebagai anak dan An F sebagai anak
20.Struktur nilai dan norma budaya:

E. FUNGSI KELUARGA
21. Fungsi afektif: Tn SD mengatakan selalu menjaga kejarmonisan antar anggota keluarga
22. Fungsi sosialisasi: keluarga Tn SD dan Ny ST saling berhubungan baik dengan anggota
keluarga dan sebaliknya
23. Fungsi perawatan keluarga:


F. Stressor dan koping keluarga:
24. Sterssor yang dihadapi keluarga:
25. Stres jangka panjang: Ny ST cemas dengan status kesehatannya
26. Kemampuan keluarga merespon terhadap masalah:
27. Strategi koping yang digunakan: anggota keluarga banyak berdoa untuk Ny.ST
28. Strategi adaptasi fungsional:

G. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan berharap Ny. ST bisa segera sembuh ,agar bisa melaksanakan aktivitasnya
secara normal atau seperti biasanya

Keterangan
TB
BB
TTV:
TD
Nadi
Resp
Suhu

Kepala

Tn S.D

Ny S.T

Tn H

An F

110/90 mmHg

100/60mmHg
90
20
36,5
Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan


Tidak ada keluhan

Rambut

Hitam, tidak
berketombe
Tidak anemis

Hitam, tidak
berketombe
Anemis

Hitam, tidak
berketombe
Tidak anemis

Hitam, tidak
berketombe
Tidak anemis


Tidak ikterik
Simetris, tidak
ada keluhan
Simetris, tidak
ada keluhan
Mukosa bibir
lembab
Simetris ,tidak
ada nyeri
Tidak ada nyeri
Simetris ,tidak
ada edema
Tidak ada
nyeri, tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan

Ikterik
Simetris, tidak ada

keluhan
Simetris, tidak ada
keluhan
Mukosa bibir kering

Tidak ikterik
Tidak ada keluhan

Tidak ikterik
Tidak ada keluhan

Simetris, tidak ada
keluhan
Mukosa bibir
lembab
Simetris, tidak ada
nyeri
Tidak ada nyeri
Simetris, tidak ada
edema
Tidak ada nyeri,
tidak ada keluhan

Simetris, tidak ada
keluhan
Mukosa bibir
lembab
Simetris, tidak ada
nyeri
Tidak ada nyeri
Simetris, tidak ada
edema
Tidak ada nyeri,
tidak ada keluhan.

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Konjungtiv
a
Sklera
Telinga
Hidung
Mulut
Dada
Perut
Tangan
Kaki
Genetalia

Tidak ada
Keluhan

Simetris, tidak ada
nyeri
Nyeri
Simetris , edema
Edema
Tidak ada keluhan

ANALISA DATA
N
O
1

2

DATA
DS: Klien mengatakan nyeri perut
P: saat beraktivitas maupun tidak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R:perut bagian kanan
S: 3 (ringan)
T: Kurang lebih 30 menit

ETIOLOGI
Ketidakmampuan
keluargamerawat anggota
keluarga yang menderita
Hepatitis

DO: Klien tampak kurang nyaman
Klien tampak memegang perutnya
TTV:
TD:100/60 mmHg
R: 20 kali/menit
N:90 kali /menit
S:36,5
DS: Klien mengatakan bahwa tempat Ketidakmampuan
makan digunakan bersama
keluarga memodifikasi
lingkungan
DO: Kebersihan dan kerapihan rumah
kurang

MASALAH
Nyeri

Resiko penyebaran
infeksi

Skoring masalah : 1.Nyeri berhubungan dengan keluarga merawata anggota keluarga
yang Hepatitis.
NO
1

Kriteria
Sifat masalah:
Kurang sehat

Perhitungan
3/3×1

1

2

Kemungkinan
masalah dapat
dibubah:
Hanya sebagian
Potensi masalah
dapat dicegah:
Cukup
Menonjol masalah:
Masalah yang tidak
perlu segera
ditangani

1/2×2

1

2/3×1

2/3

1/2×1

1/2

3
4

Hasil : 2 5/6

Skor

Pembenaran
Ny. ST masih menjalanai
pengobatan dan masih merasa
nyeri
Ny. ST mengikuti pengobatan dari
RS secara teratur namun sering
mengabaikan pantangan makanan
yang di tetapkan
Ny ST berpendidikan SD namun
klien berupaya untuk mencegah
masalah
Nyeri dirasakan Ny ST namun saat
nyeri mulai dirasakan biasanya Ny
ST langsung berbaring

Skoring masalah :2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan
No
1

Kriteria
Perhitungan
Sifat masalah:
2/3×1
Ancaman kesehatan

2

Kemungkinan
masalah dapat
diubah:
Hanya sebagian
Potensi masalah
untuk dicegah:
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Masalah yang tidak
perlu segera
ditangani

3
4

Skor
2/3

1/2×2

1

2/3×1

2/3

1/2×1

1/2

Pembenaran
Ny ST masih dalam keadaan sakit
dan alat makan masih digunakan
bersama
Keluarga keluarga tau bahwa
hepatitis adalah penyakit menular
namun tidak mempedulikannya
Ny ST berusaha untuk tidak
makan makannan yang menjadi
pantangan
Lingkungan keluarga kurang
bersih namun keluarga berupaya
untuk membersihkan
lingkunganannya

Hasil: 3 1/6

Prioritas Diagnosa
1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan memodifikasi
lingkungan
2. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang Hepatitis

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
N
o

Diagnosa
Keperawatan

1

Resiko
penyebaran
infeksi
berhubungan
dengan
ketidakmampuan keluarga
memodifikasi
lingkungan.

Klien dan
keluarga
mampu
mengenal halhal tentang
resiko
penyebaran
infeksi.

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan,
diharapkan:
1.Keluarga mampu
mengenal hal-hal
tentang resiko
penyebaran infeksi
2.Keluarga mampu
menangani
penyebaran
infeksi.

Klien dan
keluarga
mampu
memmodifikasi
lingkungan
untuk
meminimalkan resiko
penyebaran
infeksi.

Klien dan
keluarga
mampu
melakukan
hal-hal
untuk
mengontrol
resiko
penyebaran
infeksi.

- Observasi TTV
-Berikan edukasi /
penyuluhan tentang
resiko penyebaran
infeksi /
pencegahab dan
diet untuk Hepatits
-Edukasi untuk
kebersihan
lingkungan.

2

Nyeri
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
Hepatitis

Klien mempu
mengatasi dan
keluarga
mampu
membantu
mengatasi nyeri
yang derasakan
klien

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan :
1.Nyeri berkurang
2.Klien dapat
mengatasi nyeri

Klien dan
keluarga
mampu
mengetahui
penyebab
nyeri dan
klien dapat
mengetahui
cara
menangani
nyeri

Klien dan
keluarga
mampu
mengatasi/
mengetahui
cara untuk
mengatasi
nyeri yang
dirasakan

-Observasi TTV
-Ajarkan teknik
relaxasi
-Jelaskan pada
keluarga dan klien
tentang penyebab
nyeri
-Anjurkan klien
untuk
mengonsumsi
terapi obat dari
dokter

Umum

Tujuan
Khusus

Kriteria

Evaluasi
Standar

Rencana
pengkajian

Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa
Keperawata
n

Waktu

Implementasi

Evaluasi

1

Sabtu
18/11/201
7
Pukul
14.00
– sampai
selesai-

-Mengkaji / mengobservasi TTV:
TD:100/60 mmHg
R: 20×/menit
N:90×/menit
S: 36,5

1

-Memberikan edukasi tentang Hepatitis
(pencegahan ,diet dan penyebaran infeksi)

1

-Memberikan edukasi untuk kesehatan lingkungan

S: -Klien mengatakan nyeri
Perut disebelah kanan , namun
berkurang saat dilakukan
teknik relaxasi nafas dalam
-Klien mengatakan mengeti
tentang edukasi-edukasi dan
teknik relaxasi yang diajarkan.
O:-Klien tampak memegang
dan mengelus-elus sisi
perutnya yang terasa sakit
-Klien tampak mengerti
dengan apa yang telah
diajarkan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

2

-Mengajarkan teknik relaxasi untuk meminimalkan
rasa nyeri

2

-Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi terapi
obat yang ada:
Ricovir 300 mg 1×1
Sprinolactone 100 mg 1×1
Lanzoprazole 30 mg 3×1

Diagnosa
Keperawatan

Waktu /Tempat

Kegiatan / Implementasi
Perawat
Keluarga

Evaluasi

1

1

2

Tempat : Rumah
keluarga Tn.SD
Pukul 14.00sampai selesai

-Memberikan
edukasi tentang
Hepatitis
(pencegahan ,diet
dan resiko
penyebaran
infeksi)
-Mengedukasi
keluarga tentang
kesehatan
lingkungan
-(Mahasiswa
menjawab: Nyeri
terjadi karena
adanya
peregangan hati )

2

-Mengajarkan
keluarga teknik
relaxasiuntuk
mengurangi rasa
nyeri .

2

-Menganjurkan
klien untuk
mengkonsumsi
terapi obat yang
ada:
Ricovir 300 mg
1×1
Sprinolactone 100
mg 1×1
Lanzoprazole 30
mg 3×1

-Keluraga
menyimak
tentang edukasi
yang diberikan

-Keluarga
menimak
tentang edukasi
yang diberikasi.
-Keluarga
bertanya
tentang
penyebab nyeri.

S: Keluarga mengatakan
paham tentang apa yang
didedukasikan tentang
Hepatitis (pencegahan ,diet
dan resiko penyebaran
infeksi) dan tentang
kesehatan lingkungan.
O: Keluarga tampak pahan
dengan apa yang
diedukasikan diajarkan dan
yang dianjurkan tentang
mengatasi Hepatitis
A:Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

-keluarga
bertanya cara
untuk
mengurangi
nyeri.

Diagnosa
Keperawatan
1

1

2

2

Waktu /
Tempat
Tempat :
Rumah
Keluarga
Tn.SD Pukul
10.00-sampai
selesai

Kegiatan / Implementasi
Perawat
Keluarga
-Mengevalusi
-Keluarga
pengetahuan
menjawab apa
keluarga tentang
yang ditanyakn
Hepatitis
mahasiswa
(pencegahan,diet dan tentang Hepatitis.
resiko penyebaran
infeksi).
-Mengevaluasi
pengetahuan
keluarga tentang
kesehatan lingkungan

-Mengevaluasi
pengetahuan
keluarga tentang
teknik relaxasi yang
telah diajarkan

-Menganjurkan klien
untuk minum terapi
obat yang ada:
Ricovir 300 mg 1×1
Sprinolactone 100
mg 1×1
Lanzoprazole 30 mg
3×1

-Keluarga
menjawab apa
yang ditanyakan
mahasiswa
tentang seputar
kesehatan
lingkungan
-Keluarga
mengerti dan
sudah tau apa
yang harus
dilakukan kepda
klien jika klien
mengeluh nyeri.
-Keluarga sudah
mengingatkan
klien untuk terus
minum obat agar
cepat sembuh.

Evaluasi
S:-Keluarga
sudah tau dan
mengerti tentang
pencegahan, diet
dan resiko
penyebaran
infeksi dari
Hepatitis
-Keluarga sudah
tau pentingnya
kesehatan
lingkungan agar
terhindar dari
segala sakit –
penyakit
O:-Keluarga
tampak paham
dengan apa yang
telah diajarkan
dan dianjurkan
A: Masalah
teratasi
P: Intervensi
dihentikan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEPATITIS B
Bidang Studi
Topik
Hari/Tanggal
Waktu/Jam
Tempat
Peserta
Penyuluh

I.

: Keperawatan Keluarga
: Hepatitis b
: Kamis 23, November 2017
: kurang lebih 20 menit/ 14.00
: Rumah Keluarga Tn. SD
: Keluarga
: Yumichi P.B Tuppang

Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis b selama 20 menit di
harapkan peserta dapat memahami apa itu pengertian hepatitis b, peyebab hepatitis b,
tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan, dan perawatan apa yang dapat lakukakan
dirumah untuk pasien dengan hepatitis b.
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :
1. Memahami pengertian hepatitis b
2. Mengetahui faktor – faktor penyebab hepatitis b
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hepatitis b
4. Memahami dan mengetahui cara pencegahan dari hepatitis b
5. Mengetahui pengobatan hepatitis b
6. Mengetahui dan menerapkan tentang diet hepatitis b

II.

Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengertian hepatitis b
Penyebab hepatitis b
Tanda dan gejala hepatitis b
Pencegahan hepatitis b
Pengobatan penyakit hepatitis b
Diet untuk hepatitis b

III.

Media
Leaflet, Pliftchart, SAP, dan Lampiran Materi

IV.

Metode
Ceramah dan tanya jawab

V.

Setting Tempat

VI.

Pengorganisasian
A. Fasilitator
: CI Lahan
B. Moderator
: Kasmiani
C. Penyuluh
: Cicci Chairunisa Mas’um
D. Peserta
: Mahasiswa

VII.

Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu

Kegiatan pembelajaran

1

Pembukaan
(5 menit)

a.
b.
c.
d.

Memberi salam
Memperkenalkan diri
Kontrak waktu 20 menit
Menjelaskan tujuan
pembelajaran

2

Kegiatan Inti
(10 menit)

a. Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan teratur
Materi:

Pengertian Hepatitis b

Penyebab Hepatitis b

Tanda dan Gejala
Hepatitis b

Pencegahan Hepatitis b

Pengobatan Penyakit
Hepatitis b

Kegiatan peserta
a. Menjawab
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Menyetujui
d. Mendengarkan dan
memperhatikan
a. Mendengarkan dan
memperhatikan
b. Bertanya


Diet Hepatitis b
b. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
3

VIII.

Penutup
(5 menit)

a. Mengevaluasi pengetahuan
peserta
b. Kesimpulan dari
pembelajaran
c. Salam penutup

a. Menjawab
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Mendengarkan

Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
 Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
 Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media promosi kesehatan
sesuai dengan yan dibutuhkan
2. Evaluasi proses
 Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
 Peserta bisa mendengarkan dan berpatisipasi aktif sampai akhir kegiatan
3. Evaluasi hasil
 Mahasiswa menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang hepatitis b
dengan benar.

Lampiran Materi
A.

Pengertian

Hepatitis b adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi atau toksin
termasuk alkohol. (Elizabeth J. Corwin. 2001:573). Hepatitis b ada yang akut ada juga yang
kronik. Hepatitis b akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat
dengan adanya nekrosis pada jaringan hati
Hepatitis b kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacammacam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang
berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6 bulan

B.
1.

Infeksi Virus seperti hepatitis b A, B, C. dan D

2.
3.

Penyebab

Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.
Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis b.

C.

Tanda dan Gejala

Gejala dan tanda penyakit hepatitis b adalah sebagai berikut :
-

Selera makan hilang

-

Rasa tidak enak di perut

-

Mual sampai muntah

-

Demam tidak tinggi

-

Kadang-kadang disertai nyeri sendi

-

Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)

-

Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning

-

Kulit seluruh tubuh tampak kuning

-

Air seni berwarna coklat seperti air the

D.

Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia
serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik.

E.

Pencegahan
Karena terbatasnya pengobatan hepatitis b, maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan
diantaranya sebagai berikut :
Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin untuk pencegahan dan
pengobatan HBV, utamanya bagi petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi misalnya pada
hemodialisis, transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hati-hati dalam menangani
peralatan parenteral tersebut.
Hindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus hepatitis b akut.
Pelihara personal hygiene dan lingkungan.
Gunakan alat-alat disposible untuk suntik.
Alat-alat yang terkontaminasi disterilkan.

F.

Perawatan dirumah
Istrirahat yang baik
Melakukan imunisasi
Menjaga kebersihan (personal hyginen)
Makan makanan tinggi kalori
Menghindari hubungan seks atau memakai kondom untuk mencegah pertukaran cairan
Tidak mengkomsumsi alcohol.

G.

Diet untuk Hepatitis

1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan
penderita.
2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi pendeita.
3. Cukup vitamin dan mineral.
4. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.
5. Mudah dicerna ..
6. Bahan makanan yang mengandung gas dihindari.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KESEHATAN LINGKUNGAN

I.
·

·
·
·
·
II.
1.
2.
3.
4.
III.

Pokok Bahasan
:
Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan :
SPAL yg memenuhi standar kesehatan
Sasaran
:
Keluarga Binaan
Waktu
:
Kamis, 30 Mei 2013 Pukul : 10.00 Wib
Tempat
:
Rumah keluarga Binaan.
A. Tujuan Instruksi Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan, dan
menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.
B. Tujuan Instruksi Khusus
Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan
Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
Menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.
Materi Lampiran
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga
Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu
Pembukaan
5 Menit
Penyajian

Kegiatan

15 Menit
1.
2.
3.
4.

Tanya Jawab

10 Menit

- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
Menyampaikan Materi :
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan
keluarga
Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
Memberikan kesempatan kepada keluarga
penyuluhan

Penutup

5 Menit

untuk bertanya
- Menyimpulkan materi yang telah diberikan
- Mengevaluasi secara lisan
- Memberi salam penutup

VI. Alat – Alat Atau Media
Poster
Leaflet

·
·
·
·

VII. Evaluasi
Setelah penyuluhan keluarga diharapkan mampu:
Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan
Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
Menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.

PEMBAHASANMATERI
I.

Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dengan lingkungan
agar dapat menjamin kesehatan manusia.

II.

Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

· Penyediaan air bersih dan pengendalian pencemaran air bersih serta

pengolahan air limbah

(SPAL) tertutup.
· Pengolahan sampah dan pemberantasan vector.
· Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah.
· Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara
· Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman.
· Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan.

III.

Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terhadap kesehatan Keluarga
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat, rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuninya, rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko
terjadinya penyakit .

LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS

1. Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahanbahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

2. Etiologi
a. Virus
Type A

Type B

Type C

Type D

Metode

Fekal-oral

Parenteral

Parenteral

Transmisi

melalui

seksual,

jarang

orang lain

perinatal

seksual,

Parenteral Fekal-oral
perinatal,
memerlukan
koinfeksi
dengan type
B

orang ke
orang,

Type E

perinatal

Keparahan

Tak ikterik

Parah

Menyebar

Peningkatan

Peningkatan

dan asimto-

luas, dapat

insiden

insiden

matik

berkem-bang

kronis dan

kronis dan

sampai

gagal hepar

gagal hepar

kronis

akut

akut

Sumber

Darah, feces,

Darah,

Terutama

Melalui

Darah, feces,

Virus

saliva

saliva,

melalui darah

darah

saliva

semen,
sekresi
vagina
b. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
c. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.

3. Tanda dan Gejala
a. Masa tunas
Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
b. Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus
berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea,
vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal
terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan
meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian.
Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
c. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan
disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada
minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang
disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2
minggu.
d. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu
hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa

ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun
lemas dan lekas capai.

4. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.
Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak
dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu
badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada
perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di
ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi
karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi
kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan
dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus
hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada
duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang
sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis).
Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam
kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan

kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam
darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

5.

Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
1) Pemeriksaan pigmen
a) urobilirubin direk
b) bilirubun serum total
c) bilirubin urine
d) urobilinogen urine
e) urobilinogen feses
2) Pemeriksaan protein
a) protein totel serum
b) albumin serum
c) globulin serum
3) Waktu protombin
- respon waktu protombin terhadap vitamin K
4) Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
a) AST atau SGOT
b) ALT atau SGPT
c) LDH
d) Amonia serum
b. Radiologi
1) foto rontgen abdomen
2) pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang
berlabel radioaktif
3) kolestogram dan kalangiogram
4) arteriografi pembuluh darah seliaka
c. Pemeriksaan tambahan
1) laparoskopi
2) biopsi hati

6. Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi
amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik.

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dokumen yang terkait

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA NON KELUARGA MISKIN (NON GAKIN) DI KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

4 92 1

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12