Pertemuan Ke 4 Pemercon toan

T EK N I K PEM ERCON T OAN
BAT U BARA
Dudi Nasrudin Usman
Fakultas Teknik,
Teknik, Prodi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung
2014

M e t ode Sa m pling
Da la m Pe m bora n Ba t uba ra
Metode sampling adalah metode pengambilan
conto batubara melalui proses pemboran inti non
coring atau open hole. Pemboran inti merupakan
proses p
p
pengambilan
g
conto core, sedangkan
g
pemboran
p

non coring tanpa mengambil sampel core tetapi hanya
mengambil

sampel

cutting

untuk

mengetahui

kedalaman, ketebalan lapisan tanah penutup dan
l i
lapisan
b t b
batubara.

Sampel
p adalah sebagian
g

Sampel
kecil dari suatu
tubuh lapisan batubara yang dianggap mewakili
seluruh
l h sifat-sifat
if if yang terdapat
d
d l tubuh
dalam
b h lapisan
l i
batubara tersebut. Oleh karena itu sampling
batubara merupakan pengumpulan suatu lapisan
b t b
batubara

yang

batubara tersebut.


mewakili
kili

k l h
keseluruhan

l i
lapisan

T j
P
bil Sampel
S
l Batubara
B t b
Tujuan
Pengambilan

1.


Menentukan kondisi geologi dan stratigrafi endapan batubara
guna mengetahui hubungannya dengan genesa dan proses
geologi yang mengendalikannya.

2.

M
Menentukan
t k
k lit
kualitas
b t b
batubara
d
dan
membatasi
b t i lapisan
l i
batubara yang ekonomis.


3.

Membuat peta kualitas lapisan batubara, apabila digabungkan
dengan peta-peta tematik lainnya. Dapat sebagai dasar untuk
perencanaan tambang dan teknologi yang akan digunakan.

4.

Menentukan cadangan
g batubara ekonomis.

Langkah--Langkah Sampling Batubara
Langkah
Langkah-langkah pengambilan sampel batubara berdasarkan standar Joint
Ore Reserves Committee (JORC) yaitu :
1.
Pembuatan lintasan titik pemboran berdasarkan arah strike/dip dari batubara.
1
batubara
2. Pembuatan titik pemboran dari hasil peta lintasan trevers.

3. Pada setiap titik pemboran dipakai metode pilot hole atau open hole.
4
4.
Melakukan pemboran dengan kedalaman 100-150
100 150 meter sesuai dengan
standart JORC.
5. Melakukan logging geofisika.
6
6.
Melakukan Pemboran inti.
7. Melakukan proses coring.
8. Coring dilakukan sepanjang core barrel ± 1,5 meter.
9
9.
Mengeluarkan split dari core barrel.
barrel
10. Sampel dipotong ply by ply sesuai dengan ketentuan JORC dan BPP.
11. Menentukan ketebalan dari Batubara yang akan di sampling.
12 Menentukan batas dari sample Ply by Ply dan jumlah yang akan diambil.
12.

diambil
13. Kemudian sampel dibungkus dengan plastik sampel, setelah itu diikat dengan
isolasi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar.

Metode Pengambilan Sampel Batubara
Dalam pengambilan sampel batubara ada dua cara yang
sering digunakan yaitu :
1. Metode channel sampling
2. Metode drill core sampling

Metode Channel Sampling

Channel sampling merupakan metode manual sampling
yang pengumpulan contohnya dengan cara handling, tergolong
sangat cermat, dan banyak digunakan pada tahap eksplorasi (test
pitting/trenching) sampai pembukaan tambang.
Channel sampling yang ideal yaitu harus konstan
kedalaman, panjang, dan lebarnya. Lebar dan kedalaman harus
ditentukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
atau kekurangan dalam volume pengambilan contoh.


Prosedur
osedu Channel Sampling
1. Membersihkan permukaan (preparing the surface).
Menentukan lokasi untuk channel sampling kemudian
permukaan singkapan
p
g p
dibersihkan dari ppengaruh
g
kotoran
(soil, abu, debu, organik), pelapukan atau oksidasi.
2 Menggali parit (cutting the channel).
2.
channel)
Setelah permukaan bersih selanjutnya dibuat dua garis sejajar
yang tegak
t k lurus
l
(

(membentuk
b t k sudut
d t besar)
b
) dengan
d
k t b l /
ketebalan/
perlapisan, kemudian digali atau dibuat paritan yang menerus
sepanjang
j
d garis
dua
i sejajar
j j tersebut.
t
b t

Prosedur Channel Sampling
3. Pengumpulan contoh (collecting the sample)

Pengumpulan contoh minimal dapat dilakukan oleh 2
orangg ((tergantung
g
g keadaan medan),
), seorangg menggali
gg
dengan menggunakan alat gali sedangkan seorang lagi
menampung contoh yagn berupa fragmen batuan atau
bijih dengan tidak lupa untuk memberii alas pada bagian
bawah, pekerjaan agar dilakukan secara hati- hati.

Prosedur Channel Sampling
4.

Penomoran contoh (labeling samples)
Penomoran contoh merupakan bagian terpenting pada
prosedur pengambilan contoh. Oleh karena itu perlu
mendapat perhatian serius saat memasukkan contoh ke
ddalam kantong
o g ((kuat

u ddan khusus)
usus) agar
g co
contoh
o tidak
d
terganggu Selanjutnya memberi keterangan yang jelas
baik di dalam kantong contoh maupun di buku catatan
lapangan.

Metode Drill Core Sampling
Sampel diambil dari hasil pemboran inti (core drilling),
yaitu setelah contoh diambil dari core barrel lalu
dibersihkan kemudian dipotong (split) memanjang menjadi
dua bagian. Sebagian digunakan untuk uji laboratorium dan
sisanya disimpan sebagai arsip untuk penelitian selanjutnya.
selanjutnya
Pengambilan contoh pada pemboran non-coring yang
hasilnya berupa cutting dan lumpur mempunyai beberapa
keuntungan dan kesulitan.

Metode Drill Core Sampling
Keuntungan cara ini adalah :
1.

Pengambilan contoh dapat mencapai bagian
bawah (floor) dari lapisan batubara.

2.

Material
e
yyang
g terambil
e
b be
berbutir
bu halus
us se
sehingga
gg
tidak perlu dihancurkan lagi.

3.

Produktivitas tinggi dengan biaya rendah.

Metode Drill Core Sampling
Adapun kesulitan dengan cara ini adalah :
1. Tidak dapat digunakan atau diterapkan pada lapisan batubara
yang tidak seragam, misal berstruktur banded.
2 Tingkat
2.
Ti k ketepatan
k
atau representatif
if contoh
h sangat tergantung
apakah cutting yang dapat terambil tersebut cukup banyak atau
perlu jjuga
g diketahui berapa
p besarnya
y core recovery.
y
tidak,, p
3. Apabila menggunakan lumpur pemboran, maka contoh harus bersih
dari lumpur pemboran.
4. Ketebalan sulit diperhitungkan karena kecepatan pemboran dan
naiknya cutting tidak sama, sehingga bersifat perkiraan.

Pengambilan Sampel Batubara
Pengambilan conto (sampling) batubara adalah suatu proses
pengambilan conto dengan massa yang kecil dari suatu massa
yang besar dan cukup representatif serta merata.
merata
Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara
in-situ yang tertutup overburden, pemboran inti atau cutting, dan
p seperti
p
dari ban berjalan
j
((belt
dari massa batubara yyangg telah lepas
conveyor), kereta api atau tempat penimbunan (stockpile).

Pengambilan Sampel Batubara
1.

Pada Batubara In-Situ
Pengambilan conto batubara in-situ dari singkapan atau

endapan
p batubara yyangg tidak terlalu dalam dilakukan dengan
g
pillar sampling atau chanel sampling dengan arah tegak lurus
terhadap lapisan batubara.
batubara Cara ini jarang digunakan karena
memerlukan waktu yang lama dan sukar dalam penanganannya
hingga dengan sendirinya biaya menjadi mahal.

Jumlah contoh yang harus diambil dari batubara in-situ bergantung pada :
a.

Tahap penyelidikan.

b.

Ketebalan lapisan batubara.

c.

Jumlah/perubahan lapisan.
Dalam proses pengambilan contoh bisa timbul kesalahan-kesalahan yang

berkenaan dengan hal-hal antara lain :
1.

Jumlah/berat
l h/b
contoh
h yang tidak
id k mencukupi.
k i

2.

Cara pengambilan contoh yang tidak tepat.

3.

Penentuan lokasi pengambilan contoh.
contoh

4.

Penanganan contoh di lapangan.

Pengambilan Sampel Batubara
2.

Pada Batubara Lepas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan

contoh batubara lepas adalah sebagai berikut :
a.

Lokasi pengambilan contoh (dari ban berjalan / tempat
penimbunan dll).

b.

Jumlah increment yang harus diambil.

c.

Berat setiap increment yang harus diambil, bergantung
pada
d ukuran
k
maksimum
ki
partikel.
ik l

d.

Dilakukan replikasi sampling sebagai sampling check,
bilama diperlukan.
diperl kan

Lokasi Pengambilan Sampel
Pada Batubara Lepas
Pengambilan sampel dari massa batubara yang
lepas dapat dilakukan di :
1.

Stockpile.

2.

Belt Conveyor.

3.

Gerbong Kereta Api atau Barge.

Lokasi Pengambilan Sampel
Pada Batubara Lepas
1. Pada Stockplie
Pengambilan contoh di stockpile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.

Jumlah increment yang diambil sesuai dengan lokasi yang diambil.

b.

Pengambilan contoh dilakukan dengan sistem blok dengan cara mengukur
panjang, lebar, dan tinggi stockpile.

c.

Jika ukuran-ukuran
ukuran ukuran di atas telah diketahui,
diketahui area stockpile dibagi sesuai dengan
jumlah increment yang harus diambil.

d.

Jika ppengambilan
g
contoh dilakukan secara manual,, maka increment diambil
dengan menggunakan sekop atau auger.

e.

Contoh kemudian diberi identitas pada container-nya, dan siap dikirim ke
laboraturium untuk dianalisa.

2.

Di Atas Belt Conveyor
Pengambilan contoh di atas belt conveyor dapat dilakukan sebagai

berikut:
a.

g diambil sesuai dengan
g
g
Jumlah increment yyang
lokasi yyang
diambil.

b.

Pengambilan contoh dapat dilakukan secara manual atau
mekanis. Jika dilakukan secara manual, untuk batubara dengan
ukuran maksimum partikel 80 mm hanya bisa dilakukan jika belt
conveyor dihentikan sejenak.
sejenak

c.

Jika pengambilan contoh dilakukan secara sistematis kecepatan
dari belt conveyor harus dijaga agar tetap konstan. Pengambilan
sebaiknya dilakukan pada ujung dari belt conveyor.

d.

Contoh kemudian diberi identitas dan siap dikirim untuk di
analisis.

3. Di Atas Gerbong Kereta Api Atau Barge
P
bil contoh
t h dapat
d t dilkukan
dilk k sebagai
b i berikut:
b ik t
Pengambilan
a.

Jumlah increment yang diambil sesuai dengan lokasi yang
diambil.

b.

Bagian atas gerbong kereta api/barge dibuat blok-blok yang
berbetuk bujur sangkar berukuran 1 x 1 meter.

c.

Dua atau tiga increment diambil secara acak.

d.

Pengambilan contoh bisa dilakukan

dengan

menggunakan

sekop atau auger dengan kedalaman pengambilan sampai 30
cm. Jika batubara nampak basah, maka pengambilan harus lebih
dalam hingga mencapai setengah tinggi timbunan batubara di
dalam gerbong.
e.

Contoh selanjutnya diberi identitas dan kemudian dikirim ke
laboraturium untuk dianalisa.

Perhitungan
Massa atau Jumlah Sampel
p Yangg Diambil

Massa atau Jumlah Sampel Yang Diambil
Massa atau jumlah sample yang diambil tergantung dari ukuran butir atau
particle size dari batubara tersebut. Ketentuan ini juga tergantung pada standard
mana yang diikuti.

Berat minimum sample untuk setiap increment tergantung dari ukuran butir
batubara yang disampling, dan mengikuti persamaan (pada Stockpile) sebagai
berikut :
M = 0.06 D
Keterangan :
M : Massa atau berat per increment (kg)
D : Diameter atau partikel top size batubara (mm)

Contoh Soal

Berapa berat minimum per increment pada manual
sampling jika ukuran batubara top size 50 mm ?
Diketahui : D = 50 mm
Ditanyakan : M ?
Jawab

:

M = 0.06 D
= 0.06 x 50
= 3 kg
k

Massa atau Jumlah Sampel Yang Diambil




Contoh Soal

Aspek Geologi dan Hom ogenitas






Aspek geologi utam a :
Sejarah dan Kondisi Geologi,
Geologi
Model 3D (geom etri endapan),
M d l genetik
Model
tik endapan,
d
K
Karakteristik
kt i tik m iineralogi,
l i
Kontinuitas
Kom binasi em pat aspek geologi tersebut (sebaran,
geom etri,
t i
m odel
d l genetik
tik serta
t
k kt i tik
karakteristik
m ineralogi) akan m enggam barkan kontinuitas
(hom ogenitas)