KARYA ILMIA TENTANG BAHAYA NARKOBA BAGI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. selain
“narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh departemen kesehatan
republik indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika dan zat adiktif. semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza,
mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi
penggunanya. menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah di luar batas dosis.

B.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dipaparkan penulis dalam karya tulis ini
adalah :
a. Pengertian narkoba

b. jenis-jenis narkoba
c. Penyebab penyalahgunaan narkoba pada generasi muda
d. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada generasi muda
e. Kiat mengatasi penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.

C. Tujuan Penulisan
Penulisan karya ilmiah dimaksudkan untuk memberikan informasi secara
konferhensif kepada pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi
muda. sehingga para generasi muda berpikir dua kali untuk memakainya, sebab
narkoba dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan
harapan orangtua, agama, bangsa dan negara. disamping itu saya juga berharap

1

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Sejarah Singkat Narkoba
Pada pemaparan kali ini penulis mencoba merangkum dari berbagai sumber

mengenai sejarah singkat tentang narkoba. karena dinilai penting sekali
masyarakat indonesia dari berbagai kalangan untuk mengetahui apa sebenarnya
dan berawal darimana narkoba itu berasal. di awali dengan sejarah narkoba di
indonesia di indonesia narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat
berbahaya. selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
departemen kesehatan republik indonesia adalah napza yang merupakan singkatan
dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. semua istilah ini, baik "narkoba" atau
napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya
adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. penggunaan obat-obatan jenis
opium sudah lama dikenal di indonesia, jauh sebelum pecahnya perang dunia ke-2
pada zaman penjajahan belanda pada umumnya para pemakai candu (opium)
tersebut adalah orang-orang cina pemerintah belanda ,memberikan izin pada
tempat - tempat tertentu untuk menghisap candu dan pengadaan (supply) secara
legal dibenarkan berdasarkan undang-undang. orang - orang cina pada waktu itu
menggunakan candu dengan cara tradisional, yaitu dengan jalan menghisapnya
melalui pipa panjang. hal ini berlaku sampai tibanya pemerintah jepang di
Indonesia pemerintah pendudukan jepang menghapuskan undang-undang itu dan
melarang pemakaian candu. ganja (cannabis sativa) banyak tumbuh di aceh dan

daerah sumatera lainnya, dan telah sejak lama digunakan oleh penduduk sebagai
bahan ramuan makanan sehari-hari. tanaman erythroxylon coca (cocaine) banyak
tumbuh di jawa timur dan pada waktu itu hanya diperuntukkan bagi ekspor untuk
menghindari pemakaian dan akibat-akibat yang tidak diinginkan, pemerintah
belanda membuat undang-undang. meskipun demikian obat-obatan sintetisnya
dan juga beberapa obat lain yang mempunyai efek serupa (menimbulkan
kecanduan) tidak dimasukkan dalam perundang-undangan tersebut. setelah
2

kemerdekaan, pemerintah republik indonesia membuat perundang-undangan yang
menyangkut produksi, penggunaan dan distribusi dari obat-obat berbahaya.
masalah obat-obatan berbahaya jenis narkotika menjadi masalah besar dan
nasional sifatnya. pada waktu perang vietnam sedang mencapai puncaknya pada
tahun 1970-an, maka hampir di semua negeri, terutama di amerika serikat
penyalahgunaan obat (narkotika) sangat meningkat dan sebagian besar korbannya
adalah anak-anak muda. nampaknya gejala itu berpengaruh pula di indonesia
dalam waktu yang hampir bersamaan. dan jauh sebelum indonesia mengenal
narkoba, sekitar tahun 2000 sm di samaria dikenal sari bunga opion atau
kemudian dikenal opium (candu papavor somniferitum). bunga ini tumbuh subur
di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

penyebaran selanjutnya adalah ke arah india, cina dan wilayah-wilayah asia
lainnya, cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran
candu ini (dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). memasuki abad ke
xvii masalah candu ini bagi cina telah menjadi masalah nasional, bahkan di abad
xix terjadi perang candu dimana akhirnya cina ditaklukan inggris dengan harus
merelakan hong kong. tahun 1806 seorang dokter dari westphalia bernama
friedrich wilhelim sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak
yang kemudian dikenal sebagai morphin (diambil dari nama dewa mimpi yunani
yang bernama morphius). tahun 1856 waktu pecah perang saudara di a.s. morphin
ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka – luka perang
sebahagian tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit
tentara". tahun 1874 seorang ahli kimia bernama alder wright dari london,
merebus cairan morphin dengan asam anhidrat cairan asam yang ada pada sejenis
jamur campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing
tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah - muntah. namun tahun 1898
pabrik obat "bayer" memproduksi obat tersebut dengan nama heroin, sebagai obat
resmi penghilang sakit (pain killer) tahun 60 - an - 70-an pusat penyebaran candu
dunia berada pada daerah.

3


B.

Pengertian Narkoba
Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau

perasaan,

dan

perilaku

seseorang.

narkoba

dapat


menimbulkan

ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1) Yang termasuk jenis narkotika adalah :
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak candu, jicing, jicingko, opium
obat,morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
2) Zat adiktif lainnya :
Yang termasuk zat adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika, meliputi :
1.

Minuman alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. jika digunakan bersamaan dengan

narkotika atau psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh
manusia. ada 3 golongan minuman beralkohol :

a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( berbagai minuman anggur ).
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( whisky, vodca, manson house, johny
walker )

4

2

Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. yang sering disalahgunakan adalah : lem,
tiner, penghapus cat kuku, bensin.

C. Jenis-jenis Narkoba
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1)


Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi
dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi berhalusinasi dengan melihat suatu hal / benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata contohnya kokain & lsd

2)

Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung
membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.

3)

Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.

4)


Adiktif , seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan
ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw jika terlalu lama dan
sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak
dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya
kematian.

D. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh
banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. oleh karena itu penulis akan
memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut :

5

1. Faktor Internal : adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

a) Keluarga : jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (broken home) maka

seseorang akan mudam merasa putus asa dan frustasi. akibat lebih jauh, orang

akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
b) Ekonomi : kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja
menjadi pengedar narkoba. seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih
mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
c) Kepribadian :apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah
dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal :
Berasal dari luar seseorang. faktor yang cukup kuat mempengaruhi seseorang.
a) Pergaulan : teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya
seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. terlebih
bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah
terjerumus.
b) Sosial / Masyarakat : lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki
organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.
c) Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba - coba,
ikut trend / gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain,


6

maka narkoba kemudian disalahgunakan. penggunaan terus menerus dan berianjut
akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
a. Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1.

Coba-coba

2.

Senang-senang

3.

Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

4.

Penyalahgunaan

5.

Ketergantungan

E. Remaja Dan Penyalahgunaan Narkoba
Permasalahan narkoba di indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgen
dan kompleks. dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi
marak terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba
secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan
narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin massif pula jaringan
sindikatnya.
Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam kelangsungan
hidup dan masa depan penyalahgunanya saja, namun juga masa depan bangsa dan
negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun tingkat
pendidikan. sampai saat ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah pada
berbagai level, tidak hanya pada daerah perkotaan saja melainkan sudah
menyentuh komunitas pedesaan.
Hal inilah yang menjadi kewaspadaan bagi kita, untuk selalu melakukan upaya
pencegahan pada berbagai tingkatan. permasalahan narkoba sudah mewabah di
hampir semua negara di dunia, akibatnya jutaan jiwa mengalami ketergantungan
narkoba, menghancurkan kehidupan keluarga, mengancam keamanan dan
ketahanan berbangsa dan bernegara. berdasarkan laporan badan dunia peserikatan
bangsa-bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan, unodc (united nations office on

7

drugs crimes), upaya pengawasan narkoba yang ketat oleh negara-negara di dunia
telah dapat mengendalikan peredaran narkoba di eropa, amerika dan asia. namun
transaksi dan peredaran narkoba yang dilakukan oleh pelaku kejahatan terorganisir
(organized crime) ternyata terus meningkat sehingga perlu diperlukan berbagai
macam upaya untuk untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan
narkoba penyalahguna narkoba menduduki rangking 20 dunia sebagai penyebab
angka kematian dan rangking ke 10 di negara sedang berkembang, termasuk
indonesia. penyalahguna narkoba diketahui sangat rentan dan mudah terjangkit
hiv, hepatitis dan tubercolis, yang kemudian dapat menular ke masyarakat umum.
atas dasar inilah unodc menganggap penyalahgunaan narkoba merupakan masalah
kesehatan dalam lingkup negara republik indonesia, tingkat penyalahgunan narkoba
memberikan dampak yang luar biasa signifikan. baik dari sisi sosial maupun
ekonomi berdasarkan data yang dihimpun oleh bnn, dari tingkat pembiayaan urusan
yang berkaitan dengan narkoba, negara mengeluarkan anggaran sekitar 45 triliun,
dengan perincian untuk membiayai rehabilitasi, pengobatan maupun proses hukum.
angka ini sangat fantastis untuk ukuran indonesia yang masih dalam tataran
berkembang oleh karenanya diperlukan kepedulian dari setiap komponen untuk
bersama melakukan pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba.

1. Remaja dan Perkembangannya.
Usia muda (remaja) merupakan usia produktif yang membutuhkan perhatian
khusus, karena pada posisi ini, taraf pencarian jatidiri dan cenderung masih
bersifat labil. pola pikir kaum muda kadang kala hanya bersifat instan, dan
mencari yang temudah mana kala menghadapi sesuatu yang sulit. ada beberapa
faktor sebagai penyebab atau yang mempengaruhi perilaku seorang remaja,
diantaranya :
a. Faktor Pertemanan
b. Perkembangan teknologi informasi
c. Pengaruh budaya

8

d. Gaya hidup hedonism
Beberapa faktor itulah sebagai pemicu dalam setiap pola hidup maupun dasar
pemikiran seseorang, termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba. seringkali
seorang anak muda terjebak kedalam lembah hitam narkoba hanya karena faktor
pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba. kalau kita analisa
pengaruh teman sebaya menjadi metode paling ampuh untuk urusan peredaran
gelap narkoba.
Seseorang begitu mudah terpengaruh oleh teman yang dianggap selevel. selain itu
perkembangan teknologi yang semakin canggih, dari sisi negatifnya juga
memunculkan potensi-potensi negatif pula. pada masa seperti saat ini adalah boleh
dibilang the nations without state, arus informasi begitu deras masuk tanpa
melalui filter sehingga batas pergaulan boleh di bilang bebas tanpa batas.
2. Narkoba dan Dampak Buruknya
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (narkoba) merupaka extra
ocdinary crime (kejahatan luar biasa). saat ini di indonesia ada 3 kejahatan besar
yang membutuhkan perhatian intensif,di antaranya adalah penyalahgunaan
naroba, korupsi dan terorisme. penyalahgunaan narkoba memang menjadi sesuatu
yang menakutkan jika kalau tidak segera ditangani, karena dampak yang
dimunculkan adalah sangat mengerikan.
Akibat penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan atau memunculkan
kejahatan baru, seperti mencuri, merampok dan berbagai tindak kekerasan
maupun seks bebas. pada dasarnya, sifat umum dari narkoba ada tiga, yaitu
depresan, stimulan dan halusinogen. depresan adalah bersifat menekan sistem
syaraf hingga pengguna narkoba jenis ini bisa tidak sadarkan diri, bahkan detak
jantung semakin melemah. sifat yang kedua adalah stimulan, yaitu bersifat
memberikan rangsangan pada sistem syaraf sehingga memunculkan kebugaran
yang berlebih dan memiliki kecenderungan untuk selalu segar dan fit pada saat
menggunakan narkoba, misalnya penggunaan jenis shabu. yang ketiga adalah
halusinogen sifat dari narkoba ini adalah bersifat memunculkan angan-angan yang
dipaksakan seolah - olah sesuai dengan kenyataan walaupun hal itu tidak mungkin

9

terjadi, contohnya penggunaan ekstasi. dari ketiga sifat tersebut yang menjadi
sasaran utama adalah sistem syaraf yang tentu akan merubah tingkat pemikiran
maupun kesadaran seseorang dan yang lebih fatal lagi adalah mengakibatkan
kerusakan pada organ tubuh, mulai jantung, paru, hati dan ginjal jadi pada
dasarnya yang diserang adalah fisik maupun psikologis seorang pengguna dalam
proses medis, pelaksana kegiatan kedokteran akan selalu menggunakan jenis
narkotika maupun psikotropika akan tetapi dalam dosis maupun takaran tertentu
misalnya dalam proses anestesi maupun pengobatan yang akan selalu
membutuhkan jenis narkoba. taraf pengkonsumsian narkoba mengalami beberapa
fase, diantaranya pengguna coba-coba, pengguna tetap dan pengguna kecanduan.
pengguna tetap maupun pengguna kecanduan akan selalu melewati fase cobacoba, dengan mencoba walaupun sedikit lama kelamaan akan terjadi peningkatan
dosis, hal inilah yang bisa berakibat fatal jika kalau terjadi. seorang pecandu
narkoba, dalam kesehariannya akan mengalami perubahan yang signifikan jika
dibandingkan pada waktu belum menggunakan narkoba. mulai dari sifat dalam
pergaulan, cara berpakaian hingga pergaulan, seorang pecandu hanya bergaul
dengan sesama pecandu dan memiliki sifat tertutup. ada beberapa hal yang harus
diwaspadai dalam setiap modus operandi peredaran narkoba. pertama para
pengedar akan memberikan tawaran secara gratis terhadap obyek sasarannya, dan
lama - kelamaan akan dijadikan pelanggan tetap dengan target memperoleh
keuntungan.
3. Harapan Terhadap Aturan Perundangan yang Berlaku
Tindak pidana narkoba di indonesia diatur dalam undang-undang no 35 tahun
2009 tentang narkotika. dalam undang-undang tersebut diatur secara rinci
berkaitan sangsi pidana maupun proses hukum dari para pelaku. hal ini
merupakan wujud penyempurnaan dari undang-udang tahun 1997 tentang
psikotropika undang-undang no 35 bukti keseriusan negara dalam upaya
pemberantasan narkoba. tindak pidana narkoba merupakan lect specialist atau
pengkhususan jika dibanding dengan tindak pidana lainnya. dalam undangundang tersebut sangsi terberat adalah hukuman mati dengan berbagai
pertimbangan tertentu. yang menjadi harapan besar adalah memberlakukan aturan
perundangan dengan sebenarnya untuk mampu menekan tingkat penyalahgunaan
10

narkoba di indonesia tercinta. dalam pasal 54 undang-undang no 35 tahun 2009
dijelaskan bagi para pecandu/penguna wajib menjalani rehabilitasi baik medis
maupun sosial, tentunya dengan memperhatikan berbagai prasyarat yang ada.
selain upaya penegakan hukum dan rehabilitasi, diperlukan partisipasi aktif dari
segenap lapisan masyarakat untuk turut mendukung upaya penangulangan
narkoba, sebagaimana diatur dalam pasal 104 undang-undang no 35 tahun 2009
dalam pasal tersebut dijamin keterlibatan masyarakat dalam memberikan
informasi untuk masalah tindak pidana narkotika. sebuah harapan besar termaksud
dalam amanat undang-undang ini dalam menghambat peredaran gelap narkoba di
bumi tercinta. pencegahan, pemberantasan dan peredaran gelap narkoba, adalah
meupakan tanggung jawab bagi kita semua. untuk mewujudkan targed yang sudah
dicanangkan, yakni menuju indonesia bebas narkoba tahun 2015. dibutuhkan
peran bebagai pihak termasuk dalam hal ini masyarakat, untuk mampu berperan
sentral dalam kaitan tindak pidana narkotika. disisi lain sistem penegakan hukum
harus berjalan secara fair dan penerapan aturan perundangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku kita sebagai generasi bangsa sudah selayaknya untuk
berfikir secara sistematis dan memiliki fisi kedepan yang lebih baik, agar dapat
mewujudkan sesuatu yang positif bagi bangsa dan negara tercinta.
F. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (ssp) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai.
a) Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .

11

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis b, c, dan hiv
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. over dosis
bisa menyebabkan kematian.

b) Dampak psikis dan sosial bagi pemakai narkoba antaralain :

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

12

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. masa remaja
merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. karena itulah bila masa anakanak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya. pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang - senang besar sekali. walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan hiv/aids di kalangan remaja hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian bangsa ini akan kehilangan remaja
yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya hiv/aids.
kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
G. Tahap-Tahap Pemulihan Pecandu Narkoba
tahap-tahap rehabilitasi bagi pecandu narkoba :
1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh
kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. dokterlah yang
memutuskan apakah pecandu perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi
gejala putus zat (sakau) yang ia derita. pemberian obat tergantung dari jenis
narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. dalam hal ini dokter butuh kepekaan,
pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan narkoba tersebut.

13

2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. di
indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah
bnn adalah tempat rehabilitasi di daerah lido (kampus unitra), baddoka
(makassar), dan samarinda di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai
program diantaranya program therapeutic communities (tc), 12 steps (dua belas
langkah, pendekatan keagamaan, dan lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan
minat dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke
sekolah atau tempat kerja namun tetap berada di bawah pengawasan. untuk setiap
tahap rehabilitasi diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus menerus
terhadap proses pulihan seorang pecandu.
Dalam penanganan pecandu narkoba, di indonesia terdapat beberapa metode
terapi dan rehabilitasi yang digunakan yaitu :
1. Cold turkey; artinya seorang pecandu langsung menghentikan penggunaan
narkoba/zat adiktif. metode ini merupakan metode tertua, dengan mengurung
pecandu dalam masa putus obat tanpa memberikan obat-obatan. setelah gejala
putus obat hilang, pecandu dikeluarkan dan diikutsertakan dalam sesi konseling
(rehabilitasi nonmedis).
2. Terapi substitusi opioda; hanya digunakan untuk pasien-pasien ketergantungan
heroin (opioda). untuk pengguna opioda hard core addict (pengguna opioda yang
telah bertahun-tahun menggunakan opioda suntikan), pecandu biasanya
mengalami kekambuhan kronis sehingga perlu berulang kali menjalani terapi
ketergantungan. kebutuhan heroin (narkotika ilegal) diganti (substitusi) dengan
narkotika legal. beberapa obat yang sering digunakan adalah kodein,
bufrenorphin, metadone, dan nalrekson.
3. Therapeutic community (tc); metode ini mulai digunakan pada akhir 1950 di
amerika serikat tujuan utamanya adalah menolong pecandu agar mampu kembali
ke tengah masyarakat dan dapat kembali menjalani kehidupan yang produktif.
program tc, merupakan program yang disebut drug free self help program.
program ini mempunyai sembilan elemen yaitu partisipasi aktif, feedback dari

14

keanggotaan, role modeling, format kolektif untuk perubahan pribadi, sharing
norma dan nilai-nilai, struktur & sistem, komunikasi terbuka, hubungan kelompok
dan penggunaan terminologi unik. aktivitas dalam tc akan menolong peserta
belajar mengenal dirinya melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu
manajemen perilaku, emosi psikologis, intelektual & spiritual, vocasional dan
pendidikan, keterampilan untuk bertahan bersih dari narkoba.
4. Metode 12 steps; di amerika serikat, jika seseorang kedapatan mabuk atau
menyalahgunakan narkoba, pengadilan akan memberikan hukuman untuk
mengikuti program 12 langkah. pecandu yang mengikuti program ini dimotivasi
untuk mengimplementasikan ke 12 langkah ini dalam kehidupan sehari-hari.
H. Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. adapun upaya-upaya yang
lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak
yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. pihak
sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah. yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan
keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela
seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll
instansi pemerintah, seperti halnya bkkbn, lebih banyak berperan pada tahap

15

intervensi ini kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi kie yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan

(treatment)

fase

ini

meliputi:

fase

penerimaan

awal

(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,
dan fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan - bahan adiktif secara bertahap.
3. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. tahap ini biasanya terdiri atas fase stabilisasi, antara 3 - 12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosialiasi
dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok - kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi anak
didik akan terjaga dan terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba
sehingga harapan semua komponen masyarakat untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
I.

Tips Bebas Narkoba
Sobat, kita sebagai generasi muda dan komunitas masyarakat indonesia harus
cerdas dan tanggap dalam mengatasi bahaya penyalahgunaan narkoba. langkah
awal yang bisa kita lakukan diantaranya dengan memperbanyak informasi
mengenai bahaya penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba semisal
membaca artikel-artikel tentang bahaya narkoba, berita-berita di media cetak
maupun media elektronik bahkan lewat pameran-pameran yang sering di lakukan
oleh badan narkotika nasional.
Berikut ini beberapa tips bagi generasi muda serta masyarakat pada umumnya
agar terbebas dari narkoba dan dalam rangka mendukung program nasional untuk
menciptakan "indonesia bebas narkoba.

16

1.
a)

Tips menghindarkan diri dari narkoba :
Tingkatkan iman dan taqwa semua agama mengajarkan tentang kebaikan.
salah satu diantaranya adalah dengan menjauhkan diri dari barang haram yaitu
narkoba, obat - obatan terlarang dan minuman keras. dengan keimanan dan
ketaqwaan yang bersumber dari diri pribadi, kita akan mampu menghindarkan diri
dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

b)

Siapkan diri dan mental untuk menolak apabila ditawari narkoba.
kemampuan diri dan mental dalam menghindari penyalahgunaan narkoba sejak
dini bisa terbentuk mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. dari
lingkungan yang baik akan timbul pribadi yang baik pula pada setiap individunya.

c)

Hati - Hati dalam memilih teman bergaul. dalam pergaulan kita juga harus
selektif dalam memilih teman. kita pilih teman atau kelompok yang dapat
meningkatkan pengetahuan kita dan yang menambah nilai positif bagi diri kita.
apalagi saat ini, pergaulan sudah dibilang "bebas", dalam arti tanpa ada batasanbatasannya. padahal, pergaulan itu ada tata caranya. pergaulan yang baik akan
membentuk

kita

menjadi

pribadi

yang

baik

dan

mampu

menangkal

penyalahgunaan narkoba.
d)

Belajar berkata "tidak" apabila ditawari dengan alasan yang tepat, kalau
tidak mampu segera tinggalkan tempat itu.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor
yakni faktor interna dan eksternal. tetapi pada akhirnya narkoba hanya
menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi
muda agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.

17

Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan
agama sudah saatnya kita berkata,”katakan tidak pada narkoba” atau say “ no to
drugs” dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih
berprestasi dan mandiri. jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya
karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan
menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba.
2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya
narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat
yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. seperti berolahraga, aktif di kegiatan
majelis ta’lim pelajar (rohis) dan lain sebgainya. dengan demikian berarti kita
dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa
berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Tanjung mastar’ain h. ba. 2010. hidup indah tampa narkoba. edisi ke-2. jakarta :
letupan indonesia
Libertus jehani & antoro dkk. 2006. edisi ke-1 mencegah tterjerumus narkoba.
jakarta : visimedia
Suryono siswanto. 2001. penanggulangan bahaya narkoba : media informasi dan
edukasi penyalahgunaan narkoba. jakarta : kemitraan peduli penanggulangan
bahaya narkoba

18

Indonesia

kepolisian

:

satgas

luhpen

narkoba.

2011.

penanggulangan

penyalahgunaan bahaya narkoba : dengan teknik pendekatan yuridis, psikologis,
medis dan religius. jakarta : sekretariat subdit bintibmas ditbimmas polri
Partodiharjo subagyo dr. 2006. kenali narkoba dan musuhi penyalahgunaanya.
jakarta : esensi
Darman flavianus. 2006. edisi ke-1. mengenali jenis dan efek buruk narkoba.
jakarta : visimedia
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/08/24/514/tahap-tahap-pemulihanpecandu-narkoba
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2011/10/31/189/sejarah-singkat-narkoba
Dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/06/12/458/tips-bebas-narkoba
Majalah niat edisi ii/2013 penulis : anwar nuris state gazette no.278 juncto

536.
(Verdovende middelen ordonantie) yang mulai diberlakukan pada tahun 1927
(state gazette no.278 juncto 536).

19