MAKALAH PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEME

MAKALAH
PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
Innayatul Ruby (135020101111003)
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam . Tak lupa shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Dr . H M Ghozali , MA selaku
Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini .
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan . Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk
itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang , 3 Oktober 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana
di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa
alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.

Ada penciptaan, proses dari ketia-daan menjadi ada, dan akhirnya hancur.
Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana
berlang-sung pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan prosesproses lain yang tak diketahui. Sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini,
sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah
tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta
ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah
diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.
B. TUJUAN
1. Memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
2. Mengetahui kejadian alam semesta
3. Mengetahui sunnatullah di alam semesta
4. Mengetahui akhir dari alam semesta

BAB II
PEMBAHASAN
PETUNJUK ISLAM TENTANG ALAM SEMESTA
A. KEJADIAN ALAM SEMESTA
Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah
memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta
melalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu

pengetahuan.
Di dalamnya semua ilmu pengetahuan tertulis untuk membantu kita mencari
pengetahuan dan terus mengimani isi-isinya. Dalam hal ini saya berupaya untuk
sedikit menkaji mengenai ayat dalam al-quran yang membahas megenai penciptaan
bumi.
Dalam surat An Naaziat (79) ayat 27 – 33 menerangkan proses penciptaan
bumi dan alam semesta. Dalam ayat tersebut tertulis bumi dan alam semesta tercipta
dalam enam masa. Masih dalam perdebatan mengenai enam masa yang dimaksud.
Entah itu enam tahun, enam hari, enam periode, ataupun enam tahapan. Dalam hal
ini kami mencoba mengkaji enam masa yang dimaksud. Tulisan ini kami ambil dari
berbagai sumber.
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah
membinanya,(27)”
Dalam ayat tersebut dimulailah mengenai masa I penciptaan bumi. Pasa masa I
ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan
istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan
yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini
menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang
kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. alam semesta pertama kali
terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di

angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan
tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika

dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit
yang kita lihat selama ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam
semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar
dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa
berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas
terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen
(lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan
kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
Annaziat ayat 28 :
”Dia

meninggikan

bangunannya

lalu


menyempurnakannya,(28)”

Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Dua kata kunci dalam ayat ini
adalah “meninggikan dan menyempurnakan”. Mengembang yang dimaksud adalah
proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain.
Dan langit-langit menjadi semakin meninggi. Mengembangnya alam semesta
sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta
merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran
dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang,
atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
Annaziat ayat 29 :
”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang (29)”
Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan seharihari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan
malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderang. Dapat
diartikan dalam ayat ini Matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berputar
mengelilinya. Karena perputaran bumi tersebut terjadilah siang dan malam.
Annaziat ayat 30 :


”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)” Di masa IV inilah mulai bumi
terbentuk. dimulai dengan pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Annaziat ayat 31 :
“Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuhtumbuhannya(31)”
Pada ayat ini, dijelaskan mengenai masa V penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika
bumi terbentuk air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk
Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet
kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini
kemudian turun sebagai hujan yang pertama. setelah air terbentuk, kehidupan
pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
Annaziat ayat 32 :
“Dan

gunung-gunung

dipancangkan-Nya

dengan


teguh,

(32)”

Memasuki masa VI, atau masa terakhir, bumi mulai diisi dengan gunung-gunung
yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya
tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika
superkontinen Pangaea mulai terpecah.
Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga
sekarang ini.
Dijelaskan dalam Annaziat ayat 33 :
”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.
Begitulah kira-kira proses penciptaan bumi. Banyak dari ayat-ayat dan surat lain
yang menjelaskan mengenai penciptaan bumi. Namun saya hanya memfokuskan
kepada surat Annaziat, ayat27-33. untuk lebih jelasnya bisa kaji bersama-sama
kedepannya nanti.
Hikmah apa yang bisa petik?
1. Dalam surat Al baqarah ayat 2 dijelaskan:

”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa”
Sangat jelas di dalam al quran tidak keraguan seluruh isi di dalamnya. Semuanya
isinya telah terbukti berdasarkan alam yang telah ada, dan juga melalui ilmu
pengetahuan. jika kita terus berpegang teguh pada Al Quran insya Allah kita
termasuk orang yang bertaqwa.
2. Al quran tidak hanya untuk sekadar di baca, namun diperlukan pengkajian lebih
dalam mengenai segala macam isi-isinya. Di dalamnya terdapat segala macam ilmu
pengetahuan yang bisa terus kita gali.
3. Segala sesuatu mengenai kehidupan di bumi ini, telah diatur oleh Allah SWT. Kita
tinggal bertaqwa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk kebenaran dalam hidup
ini.
Penemuan di bidang astronomi menyebabkan kosmologi terbagi dalam dua
kelompok.:
1.

Kelompok pertama beranggapan bahwa alam semesta ini statis, dari permulaan

diciptakannya sampai sekarang ini tak berubah.
2.


Kelompok kedua dan yang paling diakui saat ini beranggapan bahwa alam

semesta ini dinamis, bergerak atau beruba dan sampai saat ini masih terus
mengembang/membesar.
Kelompok yang beranggapan bahwa alam semesta ini dinamis ditunjang oleh
ilmu pengetahuan modern. Menurut teori evolusi, pengembangan seperti dibuktikan
oleh adanya big bang, ditafsirkan bahwa alam semesta ini dimulai dengan satu
ledakan dahsyat. Materi yang terdapat dalam alam semesta itu mula-mula berdesakan
satu sama lain dalam suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya berupa
proton, neutron, dan elektron, tidak mampu membentuk susunan yang lebih berat.
Karena mengembang, maka suhu menurun sehingga proton dan neutron berkumpul
membentuk inti atom. Kecepatan mengembang ini menentukan macam atom yang
terbentuk.
Para ahli ilmu alam telah menghitung bahwa masa mendidih itu tidak lebih dari
30 menit. Bila kurang artinya mengembung lebih cepat, alam semesta ini akan

didominir oleh unsur hidrogen. Apabila lebih dari 30 menit, berarti mengembung
lambat, unsur berat akan dominan.
Selama 250 juta tahun sesudah ledakan dahsyat, energi sinar dominan
terhadap materi, transformasi di antara keduanya bisa terjadi sesuai dengan rumus

Einstein, E = mc2. Dalam proses pengembungan ini energi sinar banyak terpakai dan
materi semakin dominan. Setelah 250 juta tahun maka masa dari materi dan sinar
menjadi sama. Sebelum itu, tidak dibayangkan behwa materi larut dalam panas
radiasi, seperti garam larut di air. Pada masa itu, setelah lewat 250 juta tahun, materi
dan gravitasi dominan, terdapat differensiasi yang tadinya homogen. Bola-bola gas
masa galaxi terbentuk dengan garis tengah kurang lebih 40.000 tahun cahaya dan
masanya 200 juta kali massa matahari kita. Awan gas gelap itu kemudian
berdifferensiasi atau berkondensasi menjadi bola-bola gas bintang yang berkontraksi
sangat cepat. Akibat kontraksi atau pemadatan itu maka suhu naik sampai 20.000.000
derajat, yaitu threshold reaksi inti, dan bintang itupun mulai bercahaya.
Karena sebagian dari materi terhisap ke pusat bintang, maka planet dibentuk
dari sisa-sisanya. Yaitu butir-butir debu berbenturan satu sama lain dan membentuk
massa yang lebih besar, berseliweran di ruang angkasa dan makin lama makin besar
sehingga terbentuk planet-planet ataupun benda angkasa lainnya selain bintang.
Diperkirakan

proses

pengembangan


alam

semesta

tersebut

masih

berlangsung hingga saat ini. Dimana setiap galaksi satu dan galaksi lainnya saling
berjauhan satu sama lain setiap waktunya. Proses ini akan terus berlangsung hingga
akhir jaman, dimana alam semesta sudah tidak memiliki energi yang menopangnya
lagi dan alam ini sudah mencapai batas akhir dari proses pengembangannya. Hingga
akhirnya alam semesta ini runtuh. Tak bisa kita bayangkan kerusakan apa yang akan
terjadi ketika bumi, planet yang menjadi rumah bagi manusia, tertimpa reruntuhan
alam semesta yang tak terhingga besarnya.
B. SUNNATULLAH di ALAM SEMESTA

Ketentuan Allah Swt. terhadap alam semesta bersifat mutlak, tetap, dan
berlaku terus-menerus. Mutlak, karena berlaku umum bagi seluruh makhluk dan
tidak ada yang bisa menolaknya. Tetap, karena tidak berubah kecuali Allah Swt.
sendiri menghendakinya untuk menunjukkan kekuasaan-Nya sebagaimana yang
terjadi pada mukjizat dan karamah. Terus-menerus, karena tidak berhenti selama ada
sebab-musababnya. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan berakibat fatal yang
dapat dirasakan langsung atau tidak langsung, sekarang atau kemudian hari.
Sunatullah pasti menjaga segala keseimbangan yang terdapat di alam semesta
ini. Jika ada sesuatu hal yang telah merusak sesuatu keseimbangan di alam semesta
ini, secara melampaui batas atau berlebihan (berbuat dosa atau kezaliman), dari yang
amat ringan sampai amat berat, maka melalui sunatullah, Allah justru pasti berbuat
setimpal, untuk mengembalikan keseimbangan, serta sekaligus pasti menghukum hal
yang telah merusaknya (secara lahiriah dan terutama batiniah).
Perlu diketahui, bahwa Allah sama sekali bukan menjaga keseimbangan, dengan
mengembalikan segala halnya kembali kepada segala keadaan awalnya semula.
Namun Allah justru menjaga keseimbangan, dengan membentuk keseimbangan yang
baru, beserta segala keadaannya yang juga baru (lahiriah dan batiniah).
Pada tiap aksi pasti ada pula reaksi yang berlawanan, yang sesuai dengan besarnya
pengaruh dari aksi tersebut. Hal serupa ini juga telah umum dikenal dalam teori
ilmu-fisika, tentang gaya aksi-reaksi.
Namun keseimbangan sebagai wujud dari ke-Maha Adil-an Allah, hanya tampak
lebih jelas jika diperhatikan keseluruhan aspeknya (aspek lahiriah dan terutama
aspek batiniah). Bahkan hakekat utama dari ke-Maha Adil-an Allah, justru terletak
pada alam batiniah ruh tiap makhluk-Nya (alam pikiran atau alam akhiratnya), sama
sekali bukan terletak pada alam fisik-lahiriah-duniawi, yang memang fana, terbatas,
semu dan mudah menyesatkan.



Contoh sederhananya antara-lain:
Betapapun hebatnya kaum kafir secara fisik-lahiriah, mereka tidak akan
pernah bisa mengalahkan kaum Mukmin. Karena pencarian mereka yang
berlebihan atas hal-hal fisik-lahiriah, justru memiliki segala pengaruh amat
buruk. Hal terpentingnya, kaum kafir pasti mengalami kerusakan rohanimoral-spiritual (melemah keyakinan batiniah), ketika mereka telah terlalu
mengagungkan hal-hal duniawi. Padahal amat banyak beban dosa, yang bisa
timbul dari pencarian berlebihan atas hal-hal duniawi itu. Padahal dasar
utama timbulnya tiap kekafiran, adalah tiap manusia terlalu berlebihan, dalam



memperturutkan segala nafsu-keinginan duniawinya.
Pada sesuatu kezaliman (berlaku melampaui batas atau berlebihan, dalam
menganiaya diri sendiri, orang atau makhluk lain, alam sekitar, dsb) pasti ada
azab-Nya. Jika hutan dieksploitasi berlebihan misalnya, maka pasti timbul
azab-Nya yang berupa banjir; erosi dan longsor; kematian; dsb. Namun azabNya yang lebih utama, justru pada alam batiniah ruh para pelakunya.
Sedangkan bagi 'para korbannya', kezaliman itu sendiri adalah suatu bentuk
ujian-Nya, yang 'sebenarnya' sama sekali tidak merugikannya, walaupun
memang memberatkannya. Karena pasti ada segala bentuk keringanan dan



pahala-Nya, bagi orang-orang yang sedang mengalami ujian-Nya.
Allah pasti akan mengutus para nabi dan rasul-Nya ataupun orang-orang yang
arif-bijaksana, untuk membawa segala pengajaran dan tuntunan-Nya (untuk
membawa perbaikan), kepada kaum yang banyak melakukan segala bentuk
kemungkaran, dari lingkup kalangan kaum itu sendiri.

C. AKHIR DARI ALAM SEMESTA
Dalam penelitian ilmiah untuk badan antariksa AS NASA beberapa ilmuwan
menegaskan bahwa alam semesta akan mengalami kontrak pada sendirinya dan
mulai kembali menjadi satu blok. Para ilmuwan mengatakan bahwa ketika massa
alam semesta telah mencapai tingkat yang cukup, ekspansi ini akan datang berakhir
karena gravitasi, yang menyebabkan alam semesta runtuh ke dalam dirinya
sendiri.Hal ini juga percaya bahwa alam semesta yang akan berakhir dalam panas
sengit dan kontraksi yang dikenal sebagai "Big Crunch." Hal ini akan mengarah pada
akhir dari semua bentuk kehidupan seperti yang kita tahu mereka. Renata Kallosh

dan Andrei Linde, profesor fisika dari Universitas Stanford, membuat pernyataan
berikut tentang hal ini:
Alam semesta dapat ditakdirkan untuk runtuh dan menghilang. Segala
sesuatu yang kita lihat sekarang, dan pada jarak yang jauh lebih besar bahwa kita
tidak bisa melihat, akan runtuh ke titik yang lebih kecil dari proton. Secara lokal, itu
akan menjadi sama seperti jika Anda berada di dalam sebuah lubang hitam. Kami
telah menemukan bahwa beberapa upaya terbaik untuk menggambarkan energi gelap
memprediksi bahwa secara bertahap akan menjadi negatif, yang akan menyebabkan
alam semesta menjadi tidak stabil, kemudian runtuh .
Fisikawan telah diketahui bahwa energi gelap bisa menjadi negatif dan alam semesta
bisa runtuh suatu saat dalam waktu yang sangat jauh ... tetapi sekarang kita melihat
bahwa kita mungkin, bukan di awal, namun di tengah-tengah siklus hidup alam
semesta kita. Ini adalah bagaimana ini hipotesis ilmiah dari Big Crunch ditunjukkan
dalamAlQur'an:
Hari Yang Kita akan melipat surga seperti melipat halaman-halaman sebuah buku.
Seperti Kami berasal penciptaan pertama sehingga Kita akan regenerasi itu. Ini
adalah janji yang mengikat Kami. Itulah yang kita akan lakukan. (Al Qur'an, 21:104)
Dalam
ayat
lain,
ini
keadaan
langit
dijelaskan
demikian:
Mereka tidak mengukur Allah dengan sebenar-benarnya.

Teori Big Crunch mengusulkan bahwa alam semesta, yang mulai berkembang
dengan Big Bang, akan runtuh ke dalam dirinya sendiri dengan kecepatan meningkat.

Menurut teori, ini runtuhnya alam semesta akan terus berlanjut hingga alam semesta
telah kehilangan semua massa dan berubah menjadi satu titik kepadatan tak terbatas.
akan menjadi segelintir bagi-Nya pada hari kiamat langit dilipat dengan tangan
kanan-Nya. Kemuliaan-Nya! Dia ditinggikan di atas mitra mereka menganggap! (Al
Qur'an, 39:67)

Menurut teori Big Crunch, alam semesta akan mulai runtuh perlahan-lahan dan

kemudian akan semakin menambah kecepatan. Pada akhir proses alam semesta akan
memiliki kepadatan yang tak terbatas dan menjadi jauh panas dan kecil. Ini teori
ilmiah berjalan sejajar dengan penjelasan Al-Qur'an dari konsep ilmiah tertentu.
(Wallaahu a'lam)

BAB III
KESIMPULAN
1. alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar. Bukti dari teori ini
ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Awan debu
(dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen
adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil
berputar dan memadat. Bisa diaktakan awan dan langit yang kita lihat selama
ini adalah bentuk pertama dari penciptaan bumi dan alam semesta.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar
dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang
tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang
dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur
filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal
sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi.
2. Sunatullah pasti menjaga segala keseimbangan yang terdapat di alam semesta
ini. Jika ada sesuatu hal yang telah merusak sesuatu keseimbangan di alam
semesta ini, secara melampaui batas atau berlebihan (berbuat dosa atau
kezaliman), dari yang amat ringan sampai amat berat, maka melalui
sunatullah, Allah justru pasti berbuat setimpal, untuk mengembalikan
keseimbangan, serta sekaligus pasti menghukum hal yang telah merusaknya
(secara lahiriah dan terutama batiniah).
3. Menurut teori Big Crunch, alam semesta akan mulai runtuh perlahan-lahan

dan kemudian akan semakin menambah kecepatan. Pada akhir proses alam
semesta akan memiliki kepadatan yang tak terbatas dan menjadi jauh panas
dan kecil. Ini teori ilmiah berjalan sejajar dengan penjelasan Al-Qur'an dari
konsep ilmiah tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
http://uislamicbooks.blogspot.com
http://selidik86.blogspot.com
http://kutukuliah.blogspot.com
http://www.poztmo.com