Kewirausahaan Apa itu kewirausahaan Kewirausahaan

Kewirausahaan
Apa itu kewirausahaan?
Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki
beberapa pengertian. Kata entrepreneur
sebenarnya berasal dari kata Perancis,
entreprendre yang berarti “undertake.” Dalam
kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut
berarti langkah awal memulai suatu bisnis.
Apa itu technopreneurship?
Technopreneurship merupakan istilah bentukan
dari dua kata, yakni ‘teknologi’ dan
‘enterpreneurship’. Secara umum, kata
Teknologi digunakan untuk merujuk pada
penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia
industri atau sebagai kerangka pengetahuan
yang digunakan untuk menciptakan alat-alat,
untuk mengembangkan keahlian dan
mengekstraksi materi guna memecahkan
persoalan yang ada. Sedangkan kata
entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur
yang merujuk pada seseorang atau agen yang

menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian
menanggung resiko dan ketidakpastian untuk
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan
cara mengidentifikasi peluang yang ada
(Zimmerer & Scarborough, 2008). Jika kedua
kata diatas digabungkan, maka kata teknologi
disini mengalami penyempitan arti, karena
Teknologi dalam “technopreneurship” mengacu
pada Teknologi Informasi, yakni teknologi yang
menggunakan Komputer sebagai alat
pemrosesan.
Posadas (2007) mendefinisikan istilah
technopreneurship dalam cakupan yang lebih
luas, yakni sebagai wirausaha di bidang
teknologi yang mencakup teknologi
semikonduktor sampai ke asesoris Komputer
Pribadi (PC). Sebagai contoh adalah bagaimana
Steven Wozniak dan Steve Job
mengembangkan hobi mereka hingga mereka
mampu merakit dan menjual 50 komputer Apple

yang pertama, atau juga bagaimana Larry Page
dan Sergey Brin mengembangkan karya mereka
yang kemudian dikenal sebagai mesin pencari
Google. Mereka inilah yang disebut sebagai
para teknopreneur dalam definisi ini.
Dalam wacana nasional, istilah
Technopreneurship lebih mengacu pada
pemanfaatan Teknologi informasi untuk

pengembangan wirausaha. Berbeda dengan
pengertian pertama diatas, jenis wirausaha
dalam pengertian technopreneurship disini tidak
dibatasi pada wirausaha teknologi informasi,
namun segala jenis usaha, seperti usaha
meubel, restaurant, super market ataupun
kerajinan tangan, batik dan perak. Penggunaan
teknologi informasi yang dimaksudkan disini
adalah pemakaian Internet untuk memasarkan
produk mereka seperti dalam perdagangan
online (e-Commerce), pemanfaatan Perangkat

Lunak khusus untuk memotong biaya produksi,
atau pemanfaatan teknologi web 2.0 sebagai
sarana iklan untuk wirausaha.
Dalam pengertian kedua ini, tidaklah jelas pihak
mana yang bisa disebut sebagai technopreneur.
Disini, kedua pengertian ini akan digunakan
bersama-sama.
Filosofi seorang wirausaha
Filosofi 1: Awali Hari dengan Membaca, Isi harihari dengan Membaca dan berkarya, dan tutup
hari-hari dengan Membaca, bersyukur dan
planning
Membaca disini adalah kegiatan membaca
buku, berdiskusi, menulis buku, membaca
pasar, dan membaca peluang- peluang bisnis
yang ada, sehingga menghasilkan sebuah
inovasi dan kreativitas bisnis baru. Berkarya
disini adalah mengisi waktu-waktu dengan
bekerja, berwirausaha, berbisnis, intinya jangan
sampai kita membiarkan sedetik pun dalam harihari kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak
terisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Jadi

berkarya dapat diartikan dengan selalu mengisi
hari-hari kita dengan sesuatu yang bernilai
manfaat. Bersyukur itu penting agar bisnis yang
kita jalankan selalu tumbuh dan berkembang,
karena dalam setiap syukur ada sebuah
keberkahan yang akan semakin memajukan
bisnis yang kita jalankan, disamping itu selalu
membuat planing akan selalu memacu kita
untuk selalu berkarya dan bekerja keras.
Filosofi 2: Selalu mendengar dengah hati yang
tulus adalah kunci menuju perubahan
Selalu mendengar disini adalah selalu meminta
masukan, koreksi, perbaikan dan inovasi-inovasi
yang diinginkan oleh konsumen, sebuah
perusahaan akan menjadi maju jika selalu
meminta masukan dari siapapun juga, baik itu
dari bawahan, dari konsumen, maupun dari
perusahaan lain.

Filosofi 3: Selalu Menyapa dengan tulus

merupakan kunci keberhasilan organisasi
Seorang wirausaha harus mengalokasikan
waktunya walaupun hanya 1 menit untuk
menyapa dan bertukar pikiran dengan jajaran
karyawannya agar sebuah perusahaan bisa
tumbuh dan berkembang, manajemen dapat
berjalan dengan baik
Filosofi 4: Bangunlah Sebuah Bisnis yang
mencerdaskan
Bisnis yang mencerdaskan adalah sebuah
bisnis yang tidak hanya menghasilkan
keutungan materi, dan memberikan manfaat
bagi konsumen. Namun harus bisa memberikan
nilai tambah ilmu dan pengetahuan baru kepada
setiap konsumen yang menggunakan produk
kita. Selain itu Sebuah perusahaan yang
mencerdaskan harus pula dapat memberikan
multiplayer efek bagi kemajuan pendidikan,
diantaranya dapat dilakukan dengan cara
memberikan beasiswa dari hasil laba

perusahaan, membuka sekolah gratis bagi para
anak-anak karyawan, dan membuka universitasuniversitas untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia.
Filosofi 5: Setiap hari harus memiliki rencana
dan tujuan yang ingin dicapai
Minimal memiliki 1 rencana yang akan
dilaksanakan, dan setelah satu rencana beres
maka merencanakan kegiatan lainnya
Filosofi 6: Hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini
Dalam bisnis pun sama hari ini harus lebih baik
dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
dari hari ini, sehingga akan senantiasa ada
perbaikan manajemen, perbaikan pelayanan,
dan inovasi-inovasi baru dalam setiap harinya.
Filosofi 7 : Apabila telah selesai dari satu bisnis
maka kerjakanlah bisnis yang lain
Ekspansi bisnis perlu dilakukan agar bisnis kita
terus berkembang dengan pesat, hal ini perlu

dilakukan agar bisnis yang kita lakukan tidak
mengalami stagnan.
Karakteristik seorang wirausaha
Sifat Instrumental
Dia dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan
segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya
demi tercapainya tujuan pribadi dalam
berusaha.

Sifat Prestatif
Dia dalam berbagai situasi selalu tampil lebih
baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil
yang tercapai sebelumnya.
Sifat Keluwesan Bergaul
Dia selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan
diri dalam berbagai situasi hubungan antar
manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalankenalannya dan mencari kenalan baru, serta
berusaha untuk dapat terlibat dengan mereka
yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari.
Sifat Kerja Keras

Dia selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak
mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai.
Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu
yang ada dengan perbuatan nyata untuk
mencapai tujuan.
Sifat Keyakinan Diri
Dia selalu percaya pada kemampuan diri, tidak
ragu-ragu dalam bertindak, bahkan
berkecenderungan untuk melibatkan diri secara
langsung dalam berbagai situasi dengan
optimisme untuk berhasil.
Sifat Pengambilan Resiko
Dia selalu memperhitungkan keberhasilan dan
kegagalan dalam setiap kegiatannya khususnya
untuk mencapai keinginannya. Dia akan
melangkah bila kemungkinan untuk gagal tidak
terlalu besar.
Sifat Swa Kendali
Dia dalam menghadapi berbagai situasi selalu
mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi

dan batas-batas kemampuan dalam berusaha.
Dia selalu menyadari dengan adanya
pengendalian diri ini maka setiap kegiatannya
menjadi lebih terarah dalam mencapai
tujuannya.
Sifat Inovatif
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan
berusaha menggunakan cara-cara baru yang
lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap
gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu,
tapi selalu berpandangan ke depan untuk
mencari cara-cara baru atau memperbaiki caracara yang biasa dilakukan orang lain untuk
peningkatan kinerja. Dia cenderung melakukan
sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil

pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini
adalah kecenderungan untuk selalu meniru
tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif

inovatif).
Sifat Kemandirian
Dia selalu mengembalikan perbuatannya
sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan
dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi
wirausaha. Dia mementingkan otonomi dalam
bertindak, pengambilan keputusan dan
pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapat
tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri,
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai
dengan dirinya. Ketergantungan pada orang lain
merupakan suatu yang bertentangan dengan
kata hatinya. Dia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapat kebebasan
bertindak dan dalam mengambil keputusan.
Tipe-tipe wirausaha
Penasehat (Advisor)
Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang
karena pendidikan dan pengalaman yang
mereka peroleh seperti di bidang konsultan

keuangan. Di bidang ini, konsultan mendapat
uang dari jasa mereka memberikan saran atau
pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka.
Organisator
Contoh usaha tipe ini adalah event organizer
dimana anda harus memaintain ataupun memanage jalannya sebuah usaha.
Creator
Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis
dimana memerlukan kreativitas anda untuk
mampu membuat barang atau jasa baru yang
sebelumnya belum ada.
Care Taker
Pengusaha yang bergerak di bidang
perkebunanan adalah salah satu conton dimana
anda harus mampu sebuah bisnis dan di
perlukan sikap yang sabar, tekun, dan
konsisten.
Communicator
Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan
informasi yang menjadi demand seperti bidang
sales.
Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu
membuat atau menambah pengalaman positif
bagi orang lain misalnya : aktor dan penyanyi.

Investor
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang
saham atau property yang mampu membuat
uang mereka bekerja.
Seller
Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun
mau itu jasa atau barang misalnya asuransi.
Engineer / Technology
Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki
keahlian di bidang teknik, misalnya bidang
otomotif.
Wirausaha berbasis TI
Wirausaha berbasis teknologi informasi adalah
penggunaan teknologi informasi dalam
mendukung proses bisnis. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, akan dapat
meningkatkan hasil dan kualitas dari usaha
tersebut. Sebagai contoh toko komputer yang
memanfaatkan website untuk menjual barang
jualannya. Dengan menggunakan website,
sebuah toko akan lebih dapat dijangkau oleh
orang banyak daripada toko yang hanya jualan
di daerah setempat. Promosi lewat website juga
lebih memungkinkan dilihat banyak orang.
Namun kelemahan promosi di website adalah
tidak semua orang dapat melihat websitenya,
dikarenakan tidak memiliki akses internet.
Wirausaha bidang TI di Sillicon Valley –
Amerika Serikat
Wirausaha bidang TI di Silicon Valley sangatlah
maju, hal ini dikarenakan orang-orang di sana
yang tidak cepat menyerah dalam menerima
kegagalan. Kultur kerja di Silicon Valley yang
membiasakan orang menerima kegagalan lalu
bangkit lagi merupakan kekuatan terbesar. Lalu
semangat kerja dimana semua orang dapat
berbagi informasi yang positif mampu
menciptakan budaya tumbuh bersama. Yang
terakhir adalah kegigihan dalam mencapai apa
yang mereka inginkan merupakan sesuatu yang
membuat mereka bertahan.
Wirausaha bidang TI di Bangalore

– India

Wirausaha bidang TI di Bangalore sangat maju,
terutama di bagian piranti lunak. Saat ini di
Bengalore terdapat sekitar 1500 perusahaan
piranti lunak yang mengerjakan berbagai proyek
dari AS dan Eropa dan telah berhasil

mengangkat India menjadi salah satu negara
produsen piranti lunak terbesar di dunia. Industri
berbasis pengetahuan dari India, seperti piranti
lunak, jasa teknologi informasi dan farmasi yang
membutuhkan mutu sumber daya manusia yang
berpengetahuan khusus mampu dipenuhi
dengan baik oleh India dan bahkan mendapat
pengakuan masyarakat bisnis internasional.
Tidak mengherankan bila perusahaan modal
ventura (venture capital) dari AS banyak yang
mengadu untung di Bengalore, India.

Wirausaha berbasis TI di Indonesia
Wirausaha berbasis Teknologi Informasi adalah
wirausaha yang menggunakan dan
mengembangkan unit usaha dan unit
produksinya dengan memanfaatkan teknologi
yang ada. Proses pengembangan unit usaha
dan unit produksi dengan memanfaatkan
teknologi dapat meningkatkan hasil sekaligus
performa dari unit usaha tersebut. Di Indonesia
masih belum banyak yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam melakukan usaha.
Namun ada beberapa yang sudah
memanfaatkannya, misalnya menawarkan
barang yang akan di jual di took, dengan
memasang iklan di internet. Salah satu metode
ini, sudah tidak asing lagi di dunia maya.
Dengan memasang iklan di internet, penjual
akan lebih banyak dilihat barang jualannya oleh
pengguna internet. Contoh nyata adalah
memasang iklan jualan di forum jual beli
TokoBagus.com ataupun Kaskus.co.id. Jadi
kesimpulannya pengembangan wirausaha
berbasis TI di Indonesia masih belum maksimal,
namun ada beberapa yang sudah
memanfaatkan teknologi informasi.

sifat inovatif dan kreatif sesuai bidang
pendidikannya diharapl an akan
menciptakan teknopreneurteknopreneur yang tangguh dan
mampu berkompetisi di era global.
Dari buku karya Ir. Arman Hakim
Nasution, M.Eng, Ir. 1 Sustanul Arifn
Noer, M.Sc dan Ir. Mokh. Suef, M.Sc ini
diharapkan dapat menjadi bahan bagi
para calon wirausahawan untuk dapat
menjadi wirausahawan yang tangguh

dan berdaya saing. Di dalam buku ini
dijelaskan bagaimana cara
membangun spirit teknopreneurship
Ian kiatkiat membangun usaha yang
baik dan berorientasi ke depan. 5uku
ini menjelaskan bagaimana memulai
peluang usaha, membuat proposal
usaha, membuat perencanaan
keuangan dan bagaimana ,dat-kiat
manajemen usaha. Selain tema di atas
dijelaskan pula dalam >uku ini
bagaimana kiat pemasaran usaha
sehingga tercipta suatu uszha yang
tangguh dan dinamis. Entrepreneur
dan Entrepreneurship Entrepreneur
adalah padanan dari kata
Entrepreneur (bar asa Inggris) yang
berasal dari bahasa Perancis
''entreprendre'j-n^ artinpa
menjalankan, melakukan, memulai,
mencoba, berusaha. Dalatr bahasa
Indonesia entrepereneur diartikan
sebagai wirausaha yang merupakan
gabungan dari dua suku kata wira
(gagah, berani, perkasa d; n usaha
(bisnis) sehingga dapat diartikan
sebagai orang yang berani dar
perkasa dalam usaha/bisnis.
Entrepreneur juga diartikan oleh
sebagai; .n orang sebagai orang yang
pandai melihat peluang usaha serta
men *jemahkannya menjadi usaha
nyata yang memiliki nilai tambah.
Dalam buku ini entrepreneur
didefnisikan sebagai OK berani
memulai, menjalankan dan
mengembangkan usaha den
memanfaatkan segala kemampuan
dalam hal membeli bahan sumber
daya yang diperlukan, membuat
produk dengan nilai yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen dan
menjual produk: bisa memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi
para k dirinya sendiri, perusahaan dan
masyarakat sekitarnya. Dalai an
tersebut mencakup keseluruhan sikap,

pertlaku, orientasi neurial dan
keunggulan operasional yang
diperlukan untuk me kegiatan usaha.
Entrepreneurship adalah segala hal
yang berkaitan denga. tindakan dan
proses yang dilakukan oleh para
entrepreneur di 138 ng yang ;an cara
paku dan tambah ;ehingga iryawan, m
i icngertintreprejalankan n sikap, lam
meMastakia) rintis, menjalankan dan
mengembangkan usaha mereka.
Entreprer ship tidaklah dimulai dengan
menjual produk dan jasa, tetapi
ditnulai dengan adanya kesempatan
atau peluang yang berasal dari lingkur
Faktor lingkungan itu terdiri dari faktor
ekonomi, politik, hukum dan sosial.
McClelland merinci karakteristik
entiepernuer sebagai berikut : • Lebih
menyukai peketjaan dengan tesiko
yang realistis • Bekeija lebih giat
dalam tugas-tugas yang memetlukan
ken puan mental • Tidak bekerja lebih
giat hanya karena adanya imbalan
uan • Ingin bekerja pada situasi
dimana dapat dipetoleh penca] pribadi
(personal achievement) •
Menunjukkan kineija yang lebih baik
dalam kondisi yang nie berikan umpan
balik yang jelas dan positif •
Cendetung berfkir ke masa depan
setta memiliki pemiliran jangka
panjang Orientasi Entrepreneur Ada
tiga pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengikur orientasi
entrepreneur, yaitu persepsi
manajerial, perilaku perusa] laan dan
alokasi sumber daya. Entrepreneur
tidak tnenganggap diri tnejreka
sebagai pengambil resiko, tetapi
sering memandang keadaan b secara
lebih positif dibandingkan dengan
yang bukan entrepre Ada lima dimensi
orientasi sikap yang melekat pada
entrepreneur ' raitu otonomi, sikap
inovatif, pengambil resiko, sikap
proaktif dan sikap bersaing secara

agresif. Pembentukan lima dimensi
orientasi ini satigat dipengaruhi oleh
faktor budaya dan lingkungan. Secara
lebih gamblang, pembentuk orientasi
entrepreneur dan spirit entrepreneur
sebagaimana tampak pada tabel 1.
Tabel 1. Pembentukan Orientasi
Entrepreneur dan Spirit Entrepreneur
Pembentuk orientasi entrepreneur
Utonomi (Remand man) Sikap Inovatif
Pembentuk spirit entrepreneur
Kemandirian (Low of control internal)
Kreativitas dan Inovasi Keterangan |
iwa/ spirit entrepreneurial dibcntu oleh
sikap kemandirian dan kcnda diri vang
man tap Kreativitas dan inovasi
merupakan faktor penentu
kcbcrhasilan daiam dunia bisnisi
Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008 139
Sikap proaktif Pcngambilan Resiko
Sikap Bcrani Bersaing Agresif
Perencanaan Pengambilan Resiko
Moderat Pengejaran Prestasi Adanya
perencanaan dan sika proaktif akan
mcnjamin kesu dan keunggulan dakm
banya Berani mengambil tesiko yan
diperhitungkan adalah sikap dan
cerdas dalatn bcrsaing Pencapaian
prestasi dalam pe yang makin ketat
menjadi tuj utama para entrepreneur
5 ;sesan aspck ; telah ennat rsaingan
an Entrepreneurship dan
Teknopreneurship Ada sedikit
perbedaan antara entrepreneur dan
teknopreneur. meskipun secara esensi
seseorang dikatakan sebagai
entrepreneur apabila secara ekonomi
ia mampu memberikan nilai tambah el
bagi komoditas yang dijualnya
sehingga mampu menclptakan
kesejahteraan bagi dirinya. Berbeda
dengan entrepreneur, teknc preneur
adalah entrepreneur yang
mendasarkan ke"entrepreneu::an"nya
berdasarkan keahlian berbasis
pendidikan dan pelatihan yang
bersifat formal. Secara umum

perbedaan antara pelaku usaha kecil,
entrt p: tradisional dan teknopreneur
sebagaimana tampak pada tabelj 2,
Tabel 2. Perbedaan Pelaku Usaha
Kecil, Entrepreneur Trajlisional dan
Teknopreneur Motivasi Kepemilikan
Gaya Manajerial Kepemimpinan Usaha
kecil Sumber hidup Tingkat keamanan
Bekerja sendiri Ide khusus Personality
pemilik • Pendiii/rekan bisnis Trial and
error Lebih personal Orientasi lokal
Menghindari resiko Anas kas srahil
Jalan hidup I lubungan baik Dengan
con toll Kolaborasi Kemcnangan kecil
Entrepreneur Tradisional • Motivasi •
Ide dan konsep • Eksploitasi
kesempatan * Akumutasi kekayaan •
Saham pengendali • Maksimalisasi
keuntungan • Mengikuti pengalaman •
Resiko pada manajemen • Ocicntasi
tinggi • Kckuatan lobi • Imbalan untuk
kontribusi • Manajemen baru Teknopr
• Pola pikir revolusion • Kompetisi
resiko • Suksesdct teknologi «
Penguasaa « Saham ke< besar • Nilai
peru; terus bcrt; • Pengalam: •
Fleksibel • Target strf global berketanji
• Perjuangai • Vi si oner • Mcmbagi
bisnis • Mcngharg kontribusi
pencapaia neuc dan jan an nama i
pasar 1 dari kue ahaan mbah n
terbatas egi duk tan kolektif etna juan
i dan 140 i (M. Miistakitii) R & D dan
Qutsottrdng dan Jaringan Kcrja
Potensial Pertumbuhan Target Pasar •
Mcmpertahankan bistiis • Pcmilik
bcrtanggung jawab * Siklus vaktu
yang • Akumulasi teknologi vang kccil
• Sedcrhana • Lobi bisnis langsung •
Stabil • Lokal produk pasar •
Penekanan biaya * Bukan prioritas
ulaina • Mengandalkan
franchise,liscnsi * Penting tapi sulit
mcndapatkan tenaga ahli • Tidak
selalu terscdia pada tingkat global •
Penetrasi nasional cepat, global
lambat • Pemimpin pasar dalam waktu

singkat dcngan ptoteksi, monopoli,
oligopoly • Penguasaan pasar nasional
• Penetrasi pasar memeriukan waktu
lama • Produk baru untuk pelanggan
baru • Mcmimpin dalam rise! dan
itwvasi • Akses kc sumber tcknologi •
Bakat sangat ting; • Kcccpatan
pcluncuran prod ke pasar • Banyak
penawara • Science and leclmuli park
• Pasar berubah dcngan teknolog baru
• Akuisisi teknolog • Aliansi global un
mempertahan ka pertumbuhan •
Pasar global scja • Penekanan time t
market, pnsak dan pastsale •
Mendidik konsu tcknologi baru k
Membangun Spirit Teknopreneurship
Aspek yang signlfkan sebagai acuan
dalam identifkasi s teknopreneur
adalah • Lebih suka resiko yang
moderat • Menyenangi peketjaan
yang beikaitan dengan proses m
dengan tujuan utama pencapaian
prestasi pribadi • Locus of control
internal • Kemampuan kreatif dan
inovasi • Cenderung berfkir panjang,
memiliki potensi untuk melak visi yang
jauh kedepan • Kemandirian . Faktorfaktor yang dianggap mempengaruhi
spirit teknopre adalah sebagai
berikut : • Intelegensia • Latat
belakang budaya • Jenis kelamin •
Tingkat pendidikan Kaunia, Vol. IV, No.
1, April 2008 ntal kan 141 • Usia •
Pola asuh keluarga Krisna R Purnomo
(1994) merumuskan mode
teknopreneur dengan melakukan
analisis faktor terhadap enai utama
spirit teknopreneur sebagaimana
tampak pada Gambai Gamhar 1.
Model Spirit Teknopreneur Faktor 1
yang terdiri dari kemandirian,
kreativitas dan planning (disebut
personal values} merupakan aspek
kepribadian dasar dalam spirit
teknopreneur. Teknopreneur dituntut
untuk memiliki kern; ndirian,
kreativitas dan planning dalam

pelaksanaan tugas-tugas mereks .
Ketiga unsur tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya Faktor 2
yang terdiri dari aspek prestasi dan
resiko moderat (disebut faktor
orientasi) merupakan orientasi
individu yang akan meng arahkan
individu tersebut dalam pemilihan
pekerjaan. Faktor itulah yang
membedakan teknopreneur dengan
yang lainnya. Mereka selalu
berkeinginan untuk maju dan
berprestasi dengan lebih baik 1: gi
Locus of control internal dapat
diartikan sebagai in teknopreneur.
Individu yang demikian lebih cocok
untuk p yang membutuhkan inisiatif
dan kemandirian. Crider ber bahwa
individu yang locus of control internal
cenderung suka berinisiatif tinggi dan
berusaha mengatasi masalah yang
dengan mencari akar penyebab secara
efektif. 142 Book Review (M. spirit i
unsur 1. :i spirit :kerjaan ndapat
bekerja, lihadapi Mustakitri) Pola Asuh
Orang Tua dan Spirit Teknopreneur
Pola asuh orang tua yang kondusif
dalam pembentukan s teknopreneur
sejak masa kanak-kanak adalah
sebagai betikut : • Secara konsisten
orang tua sehatusnya selalau bersikap
demokratis dan memberikan
kesempatan anak ur tuk
mengemukakan pendapatnya •
Pemberian kebebasan yang bersifat
dinamis. Anak-anak yang telah
memiliki prestasi dan perencanaan
hendaknya diberlkan kebebasan lebih
untuk membangun kemandirian •
Penerapan pola permisif/non-permisif
haius didukung i>leh pola-pola yang
demokratis Watak, Spirit dan Ciri
Teknopreneur Watak teknopreneut
ditunjukkan oleh ciri sebagai berikut :
• Berwatak maju (tidak cupet nalar) •
Bergakah dan mampu menggunakan
daya penggerak dirin • Berpandangan

positif dan kreatif • Selalu
mengutamakan memberi daripada
meminta, ap mengemis • Ulet dan
tekun, tidak lekas putus asa • Pandai
bergaul • Memelihara kepercayaan
yang diberikan kepadanya •
Berkepribadian yang menyenangkan
(ramah banyak senyu • Selalu ingin
meyakinkan diri sebelum bertindak •
Menolak cara berpikir, meisikap, dan
berbuat negatif, mengutamakan benih
kebiasaan cara berpikir, bersikap m
dan berbuat positif • Sangat
menghargai waktu • Memelihara seni
berbicara dan kesopanan • Tidak ragu
atau khawatir akan saingan yang
datang dari b maupun atas • Bersedia
melakukan pekerjaan rendahan
(pengorbanan) • Tidak akan pernah
mementingkan diri sendiri, rakus atau
set • Jujur dan setia kawan •
Menghormati hukum dan aturan •
Tidak berlebihan dalam hal apapun
(over acting • Tidak gila pangkat dan
gelar Kaunia, Vol. IV, No. 1, April 2008
lagi m) dan :ntal wah .kah 143 • Tidak
gila kekuasaan • Selalu tepo seliro
(memiliki sikap empati) • Selalu
mengejar martabat dan kehormatan
diri yanj; makin menjulang tinggi
(bukan menjualnya) • Menahan dki
untuk membeli, tetapi meningkatkan
kegiatan menjual • Selalu mensyukuri
hal-hal kecil yang ada pada ditinya •
Beriman dan berbuat kebaikan
sebagai syarat kejujul an pada diri
sendiri Spirit teknopreneur dapat
ditunjukkan dengan 10 hal sebagai
berikut i • Beriman dan berbuat
kebaikan (apa yang diniatkan sebagi i
ibadah kepada Tuhannya) • Percaya
pada diri sendiri • Tahu menimbang
antara ketergantungan dan
kemandiilian • Berinisiatif dengan
disiplin yang tinggi • Rasa tanggung
jawab yan tebal atas tugasnya dalam
berke hidupan • Bertekad untuk

berusaha mengutamakan kemajuan
kemjinusiaan dan lingkungan • Berani
mengambil resiko yang
diperhitungkan • Bertekad
menyebarluaskan segala yang baik
bagi kepi'ntingan umum • Rasa
keadilan yang seimbang • Tahu citacita hidup Dengan karakteristik diatas
dapat dikatakan ciri-iiri dari
teknopreneur adalah sebagai berikut :
• Bertanggung jawab • Memilih akibat
yang moderat • Rasa percaya dki akan
keberhasilan perorangan • Keinginan
untuk memenuhi umpan balik secara
cepat • Bersemangat tinggi •
Berorientasi masa depan • Mampu
mengorganisasi • Mendasarkan
tindakan pada petolehan pendapatan
144 Book Review (M. Mitstahin)
Kreativitas Kreativitas metupakan
salah satu unsur utama pembenti
spirit teknopieneur. Kreativitas
menuiut Joko Siswanto didefnisi
sebagai kemampuan untuk
mengkombinasikan eletnen-elemen
beberapa pengetahuan dan
pengalaman dengan meninggalkan
pola dan struktur berpikir ttadisional
untuk menemukan ide-ide baru ;f ang
berguna. Kieativitas dibedakan dari
inovasi dalam hal proses/hasilnya.
Kreativitas berhubungan dengan
penemuan ide/gagasan taru,
sedangkan inovasi lebih kepada
implementasi ide/gagasan ters