ANALISIS NOVEL ATAS NAMA CINTA KARYA WAH
ANALISIS NOVEL ATAS NAMA CINTA KARYA WAHYU SUJANI DAN IMPLEMENTASINYA
TERHADAP KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
Oeh :
Ihwan Subekti
([email protected])
SD NEGERI WANAREJA 02
Guru Honorer
Abstrak
Novel merupakan salah satu jenis sastra yang biasanya berisi kisah tentang si pelaku yang memiliki
konflik dari awal hingga akhir cerita sehingga terjadi perubahan nasibnya. Sebagaimana dengan novel yang
berjudul “Atas Nama Cinta” karya Wahyu Sujani, yang mengisahkan seorang pemuda tampan yang terlahir
dari orang tua terhormat, kaya dan serba berkecukupan. Namun sejak kecil baru berusia satu tahun, ia tak
pernah lagi bertemu dengan orang tuanya akibat kecelakaan yang menimpa keluarganya dan akhirnya pun ia
diasuh dan dididik oleh seorang mantan pilot yang sengaja memungutnya ketika kecelakaan itu terjadi.
Beranjaknya usia,konflik pun terjadi ketika ia tumbuh dewasa dan seakan mencari-cari siapa jati dirinya
sesungguhnya.
Novel karya Wahyu Sujani menuangkan gaya bahasa yang indah nan religi, novel ini pun
menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang patut ditiru semua orang. Maka dari itu peneliti melalui kajian
pustaka dan pendektan terhadap kajian sosiologinya ingin menuangkan ide dan gagasan yang bertujuan pada
(1) Unsur intrinsik yang terdapat pada novel karya Wahyu Sujani berjudul Atas Nama Cinta ; dan (2) Amanat
disampaikan pada Novel Religius ini yang menghadirkan kecerdasan dan keshalihan.
Hasil dari penelitian ini selaras dengan tujuan yang hendak dicapai, salah satunya novel yang
bertemakan religius ini memiliki nilai-nilai kehidupan yang sangat baik dan patut dicontoh oleh semua
masyarakat. Pemuda tampan bernama Mustafa ini tak ada henti-hentinya menasihati ibu dan ayahnya untuk
menuju pada suatu kedamaian, dimana ia begitu sayang dan sayang sekali kepada orang tuanya bahkan
meskipun ia telah menyadari bahwa mereka bukan lah orang tua kandungnya. Dan bila dikaitkan pada
persoalan pernikahan, mustafa dan isterinnya membuat iri semua orang. Mereka benar-benar berhasil menjaga
kesucian dan kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan Rasulnya.
Kata Kunci :
Novel, Kajian Sosiologi Sastra, Unsur Intrinsik, Amanat, Nilai Kehidupan
PENDAHULUAN
Novel merupakan salah satu jenis sastra
artinya bahwa karya sastra itu harus indah dan
yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan
berguna (Mujianto et al., 2013. p. 2). Kata indah
yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan
disini berarti nilai estetika yang harus dituangkan
biasanya terdapat konflik pada si pelaku atau tokoh
oleh pengarang pada karyanya, misalnya diksi atau
utama yang menyebabkan perubahan si pelaku dari
pilihan kata, pengkalimatan serta alur yang variatif.
awal cerita hingga akhir cerita. Dan sebuah novel
Kemudian kata berguna, menyudutkan pada nilai
yang baik bukan berarti berpusat pada ciri-ciri dari
moral yang ada pada karya tersebut. Seorang
novel
mampu
pengarang harus pandai menuangkan moral-moral
menuangkan unsur-unsur lain yang didalamnya
kehidupan yang cerdas dan religi yang berguna
harus ada dan mampu mengirimkannnya pada si
untuk pembaca di kehidupan nyatanya.
itu
sendiri
melainkan
harus
pembaca misal pada nilai moral dan nilai estetikan
yang terkandung pada novel itu sendiri.
Karya Sastra bersifat dulce at ultile yang
Novel “Atas Nama Cinta” Karya Wahyu
Sujani ini penuh dengan nilai-nilai moral dan
estetika yang begitu menakjubkan dan jelas akan
Salah
satu
unsur
inilah
yang
dapat
memukan si pembaca. Si pembaca pasti merasakan
menentukan baik buruknya sebuah karya itu,
iri akan nikmatnya rahasia getar-getar cinta malam
dengan kecerdasan racikan diantara unsur-unsur
pernikahan. Mereka yang telah menikah, pasti ingin
yang terkandung pada novel, sebuah novel tersebut
kembali berbulan madi mengenang romantika
akan mampu menarik perhatian si pembacanya.
malam pernikahanya.
Menurut (Soekanto, 2006) dalam bukunya
Dengan perwatakan tokoh dan alur yang
variatif,
novel
religi
ini
sangat
Sosiologi
Suatu
Pengantar,
mengemukakan
banyak
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian
menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang
pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
patut ditiru oleh semua orang. Nilai moral yang
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
terkandung pada salah satu tokoh bernama Mustafa
kehidupanya. Implementasi sosiologi sastra dengan
itu menccerminkan pemuda tampan yang sangat
kaitanya nilai nilai yang terpusatkan pada suatu
sabar dalam menjalani kehidupannya dan ia pun tak
masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat
henti-hentinya untuk selalu menasihat orang tuanya
dipisahkan. Kajian tersebutlah yang salah satunya
yang selalu dirundung dalam konflik. Seorang
disampaikan pada penelitian ini.
pemuda tampan ini yang pada akhirnya bertemu
LANDASAN TEORI
dengan dambatan hati bernama Laila sungguh setia
Novel
dan selalu menancapkan nilai-nilai religi dalam
hubungannya.
Kesetiaanya,
kecerdasannya
sungguh
kesabarannya,
membuahkan
pembacanya
2005:
p.4)
mengemukakan bahwa Novel merupakan suatu
pada
karya fiksi yang menawarkan suatu dunia, yaitu
dunia yang berisi suatu model yang diidealkan,
Sebuah novel religius ini mampu membuat
para
(Nurgiyanto,
dan
kebahagiaan yang hakiki.
iri
Menurut
dengan
dunia imajiner, tokoh yang dibandingkan melalui
menghadirkan
berbagai unsur intrinsiknya, seperti peristiwa, alur,
kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan
tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan
Rasul-Nya. Dan dengan variatif alur yang menarik,
lain-lain yang kesemuanya tentu saja bersifat
novel ini mampu diminati oleh banyak kalangan di
imajinatif. Novel juga memiliki dua unsur yaitu :
masyarakat.
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya
Berdasarkan pada latar belakang novel di
saling berhubungan karena sangat berpengaruh
atas, peneliti mengemukakan beberapa tujuan
dalam kehadiran sebuah karya sastra (Rostamaji
sebagai berikut. Pertama
dan Priantoro, 2010).
mengetahui unsur
intrinsik pada novel Atas Nama Cinta. Kedua,
Dengan unsur-unsur yang ada di dalamnya
peneliti ingin mengetahui amanat yang disampaikan
novel menjadi salah satu karya sastra yang
oleh sang pengarang novel terbitan tahun 2008
menunjukkan banyaknya minat baca khlalayak
tersebut.
umum terhadap sebuah cerita yang dituangkanya.
“Novel merupakan suatu karya fiksi yang
menawarkan suatu dunia, yaitu dunia yang berisi
suatu model yang diidealkan, dunia imajiner,
tokoh yang dibandingkan melalui berbagai unsur
intrinsiknya, seperti peristiwa, alur, tokoh dan
penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain
yang kesemuanya tentu saja bersifat imajinatif”
Sosiologi Sastra
(Nurgiyanto, 2005: p.4)
kemasyarakatan. Menurut (Soekanto, 2006) dalam
Sosiologi
menyelidiki
merupakan
persoalan-persoalan
ilmmu
yang
umum
dalam
masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan
menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan dalam
bukunya
Sosiologi
Suatu
Pengantar,
mengemukakan
Sosiologi
adalah
memusatkan
perhatian
pada
ilmu
yang
segi-segi
Pada novel berjudul Atas Nama Cinta karya
Wahyu Sujani ini sangat memiliki unsur-unsur
intrinsik
yang
menarik
didalamnya,
yang
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha
menghadirkan detak kagum para pembacanya
untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupanya.
diantaranya penokohan, sudut pandang dan alur.
Sosiologi
Pertama, penokohan yang ada pada novel
“Pendekatan sosiologi menganalisis manusia
tersebut yaitu Musatafa sebagai tokoh protagonis
dalam masyarakat dengan proses pemahaman
sekaligus sebagai tokoh utamanya, Laila yaitu yang
dari masyarakat ke individu. Sosiologis sastra
pada Akhirnya menjadi kekasih halal dari Mustafa
merupakan pendekatan yang bertolak dari
orientasi kepada alam semesta, namun bisa juga
bertolak dari orientasi kepada pengarang dan
pembaca. Menurut pendekatan sosiologi sastra,
karya
sastra
dilihat
hubunganya
dengan
dan
memiliki
watak
yang
protagonis
pula,
kemudian Sueb yaitu sahabat karib dari Mustafa ini
yang mempunyai watak jenaka ini yang sering kali
menghibur jalannya cerita. Lalu ada juga ibu
kenyataan, sejauh mana karya sastra itu
Maemunah dan Qomar adalah sebagai orang tua
mencerminkan kenyataan.” ((Mujianto et al.,
angkat
2013. p. 3-4).
memungutnya
dari
Mustafa,
yang
sewaktu kecil
dengan
saat
sengaja
kecelakaan
Karya sastra mempunyai hubungan yang erat
pesawat yang orang tua kandungnya adalah Nyonya
dengan nilai-nilai dan moral kehidupan yang ada di
Aisya. Kemudian ada juga puteri, seorang wanita
kehidupan nyata. Nyata disini bisa diartikan sebagai
cantik mantan kekasih dari Mustafa yang pada
kehidupan
dalam
kisah cintanya dia malah menduakan cinta yang
bermasyarakat. Dan itu tidak mungkin dapat
diberikan Mustafa padanya. Terakhir ada juga tokoh
terpisahkan.
tambahan diantaranya Paman Sueb, Orang Tua
METODE PENELITIAN
Laila, Pria bule, Tukang Ojek, dan lain-lain.
yang
sesungguhnya
terjadi
Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif
dengan menggunaka kajian pustaka dan pendekatan
yang
digunakan
peneliti
adalah
pendekatan
sosiologi sastra dengan sampel penelitian adalah
berupa novel karya Wahyu Sujani yang berjudul
“Atas Nama Cinta” terbit pada tahun 2008.
Kemudian analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan simpulan.
Sedangkan prosedur yang dialakukan peneliti dalam
penelitian ini yaitu proses pengumpulan data,
proses penyeleksian data, proses menganalisi data
yang telah diseleksi dan terakhir membuat laporan
peneletian sesuai dengan rumusan masalah yang
telah dianalisi oleh peneliti.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Unsur Intrinsik
Mustafa sebagai pemuda tampan yang
terampil acap sekali mendapatkan terpaan dan
konflik di kehidupanya. Dari sisi keluarganya, kisah
cintanya hingga kisah kehidupan awalnya. Dari sisi
keluarganya ia sering kali diributkan dengan konflik
yang terjadi pada orang tua angkatnya yaitu
Maemunah dan Qomar. Namun Mustofa selalu
sabar dan taba dan tetap selalu mendo’akan dan
menasihati kedua orang tuanya tersebut. Seperti
pada kutipan berikut :
Mustafa menengok ke belakang rumah, ke
arah suara terdengar keras. Perang mulut
begitu sengit terjadi diantara kedua orang
tuanya. Alasanya ituitu saja. Sang ibu kesal
kepada suaminya, yang pengangguran namun
doyan mabuk dan berjudi. Sementara sang
ayah kesal atas sikap isterinya yang kerap
pulang malam dan diantarkan lelaki tak
dikenal. Ya, ibu Mustafa memang bekerja di
sebuah bar arena bilyard. Huff! Benar-benar
keluarga kacau sangat kacau. “Mami, Papih!
Berhenti sebentar bertengkarnya!” seru
Mustafa diambang pintu seperti wasit
memberikan peringatan”. (ANC:10)
kebencian yang teramat besar, karena suatu
saat kau mungkin akan mencintainya. Jangan
pula kau mencintai sesuatu dengan sangat
mendalam, karena suatu waktu nanti
mungkin kau akan membencinya, kamu
termasuk yang kedua. Mus, tahukah kamu,
benci itu apa? Setitik api neraka dalam hati
yang bisa membesar atau mengecil,
tergantung
pribadi
orang
yang
bersangkutan....,” nasihat Sueb, serius dan
panjang lebar. (ANC:24)
Kemudian Peneliti akan mengemukakan
tentang perwatakan yang terdapat pada tokoh kedua
pada kisah cinta yang terjadi antara Mustafa dengan
Begitulah nasihat dari apa yang Sueb
wanita kaya yang terhormat atau bisa dikatakan
siratkan pada teman Baiknya itu, Mustafa. Nasihat
berdarah biru. Watak dari Laila ini sangat setia dan
bijak yang diberikan oleh Sueb itu dikarenakan rasa
baik hatinya. Dia selalu ingat dan sering membantu
sakit yang dialami akibat cinta yang dikhianati oleh
memudahkan pekerjaan Mustofa misal membelikan
Putri. Putri adalah wanita cantik yang pertama kali
nya
pegasus selain untuk keperluan
cintanya berlabuhnya di hati Mustafa. Namun
pekerjaanya kebetulan patung itu juga salah satu
watak Putri yang tak setia, membuat cintanya
ukiran yang paling disenangi oleh Mustofa. Seperti
terkikis sia-sia. Dia mengkhianati cinta tulus dari
pada kutipan berikut :
Pemuda tampan nan baik itu. Seperti pada kutipan
patung
berikut, terlihat watak putri yang tak pernah dengan
Laila tersenyum seraya merogoh tas
hitamnya “Pegasus...!” serunya sambil
mengangkat sebuah patung kuda terbang
berukuran kecil yang terbuat dari kristal
bening. Mustafa terpesona akan keindahan
benda itu. “Indahnya. Buatku?”
“Bukan.”
“Yaaa...”
Laila tertawa, lantas duduk di sampung
Mustafa. “Ya, buatmu dong. Nih.”
(ANC:137)
tulus mencintai Mustafa:
Dengan perasaan lega, Mustafa menuju
motornya. Baru beberpa tindak melangkah, di
bibir lembah yang sangat sepi, tanpa sengaja
sudut matanya membentur pemandangan
yang membuatnya seketikamelirik. Di tanah
datar berumput halus yang terlindung, ia
melihat dua sekoli tengah memadu kasih.
Untuk satu pemandangan itu, mata tajam
Mustafa seakan tak mau berkedip, sedangkan
kakinya seperti dipaku ke bumi. Betapa
tidak? Perbuatan sepasang kekasih sungguh
mengotori pemandangan di sekitarnya. Dan
yang membuat hatinya terbakar, perempuan
itu ternyata Putri.. (ANC: 30)
Laila yang begitu setia dan mencintai
Mustafa begitu sebaliknya sangat membuat iri para
pembaca, namun tak hanya mereka. Teman akrab
Mustafa bernama Sueb juga mengalami kisah yang
sama meski tak sama persis dengan teman tampan
nya itu. Sueb yang begitu akrab dengan Mustafa itu
Kemudian tokoh lain yang tak kalah
memiliki watak yang begitu jenaka dan mempunyai
mengagumkan pada novel Atas Nama Cinta ini
solidaritas yang tinggi dengan Mustafa dan
adalah adanya kemunculan tiba-tiba Nyonya kaya
biasanya saring memotivasi Mustafa disaat dia
yang hanya hidup sebatang kara di rumah besar
terjatuh ataupun terluka. Seperti pada kutipan
yang
berikut :
penjaganya. Dia adalah Nyonya Aisyah. Dia hidup
hanya
ditemani
para
pembantu
dan
sendiri akibat ditinggalkan nya pergi oleh suaminya
“.......Menurutku, sakitmu belum beralasan.
Kamu terlalu mencintai Putri. Dengar, Sobat.
Jangan lah kau membenci sesuatu dengan
saat kecelakaan pesawat terjadi dua puluh tahun
silam. Nyonya kaya ini mempunyai watak yang
sangat baik hati dan persis seperti watak yang
menasihati kedua orang tuanya untuk berhenti
dimiliki pemuda tampan dari keluarga berantakan,
bertengkar dan mulai menyongsong dan membenah
Mustafa. Dan ternyata nyonya kaya itu adalah ibu
kehidupan yang tertata kembali. Tapi apalah daya
kandung
disaat
bagaikan punduk merindukan bulan, berbagai cara
Mustafa sedang mengalami cinta yang penuh
telah Mustofa telah dilakukan namun tidak pernah
konspirasi harta.
berhasil. Hanya do’a dan do’a saja yang bisa dia
nya.
Sungguh
mengesankan
Tokoh tambahan pada novel ini adalah Alur
yaitu pria selingkuhan dari putri, kemudian ada
panjatkan kepada Tuhan agar cobaan dan ujian pada
keluarganya itu cepat usai.
Nayla kekasih Sueb yang dijodohkan oleh kedua
Ibunya, Maemunah selalu saja keluar
orang tua mereka. Kemudian ada juga yang
malam untuk bekerja di bar bilyard sedangkan
bernama Wanda, teman Mustafa dan Sueb diwaktu
ayahnya Qomar, setelah dipecatnya dari profesinya
kuliah dahulu.
sebagai pilot. Kini ia hanya bisa menghabiskan
Pada novel yang berjudul Atas Nama Cinta
karya
Wahyu
Sujani
ini,
uangnya hanya untuk mabuk dan judi. Sungguh
peneliti
keluarga yang mengharukan untuk dialami oleh
mengidentifikasikan sudut pandang pada karya ini
pemuda tampan, baik hati dan sholih ini, sebagai
adalah sudut pandang orang ketiga,Hal ini terlihat
mana yang dikutip pada penggalan kalimat berikut :
dalam kutipan berikut :
Usai sarapan, Mustafa tercenung di jendela
kamarnya. Sege;as kopi kental menemaninya.
Keributan yang sering terjadi di rumah ini
jelas mengganggu pikirannya. Terkadang, ia
geli melihat sikap orang tuanya yang tak
jarang seperti anak-anak. Namun, di lain
waktu, ia justru kesal karenanya. Apalagi
kalu melihat ayahnya bersikap kasar kepada
ibunya. (ANC:13)
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengidentifikasi alur pada novel Atas Nama Cinta
karya Wahyu Sujani yaitu alur campuran dimana
dalam novel ini terdapat alur progesif dimana
kisahnya runtut dari awal hingga akhir ( A – B – C )
dan terdapat pula alur Flash Back atau alur kilas
balik
dimana
menceritakan
kembali
tentang
kejadian di masa lalu ( C – B – A ).
Empat tahun silam, Komar adalah seorang
pilot di sebuah maskapai penerbangan.
Tetapi, karena tak sengaja membuat pesawat
tergelincir saat Landing, akhirnya ia pun
dipecat.
Keharmonisan
keluarganya
dipertaruhkan , kebutuhan ekonomi mereka
pun mulai caraut marut. Hampir saja Mustafa
berhenti kuliah karenanya. Lantaran sang
suami tidak bisa menafkahi lagi, Maemunah
nekat bekerja di malam hari. Sementara itu,
Komar bekerja serabutan. Kadang ia menjadi
tukang parkir, terkadang menjadi kuli
bangunan. Bahkan, lelaki itu pernah menjadi
preman yang sosoknya cukup ditakuti.
Parahnya mereka yang semula rajin
sembahyang mendadak seperi lupa. Sejak
itulah kejayaan keluarga Mustafa memudar.
(ANC:13-14)
Pada alur ini, kisah Mustafa yang begitu
menyedihkan tidak hanya terjadi pada keluarga nya
Pada alur progesif ini diawali dengan
yang kacau balau. Ditambahnya perih yang
kehidupan keluarga sang pemuda tampan bernama
dirasakan pada kisah cintanya bersama gadis cantik
Mustafa. Keluarga yang penuh dengan pertengkaran
bernama Putri. Konflik ini diawali ketika Putri
antar kedua orang tuanya Maemunah dan Qomar.
hendak meminta ijin kepada Mustafa untuk pergi ke
Keluarga yang sudah tidak harmonis ini lagi terus
Jakarta untuk mengikuti audisi Miss Universe.
menerus mengganggu keseharian Mustafa. Namun
Namun Mustafa tak sekalipun mengijinkanya.
Mustafa tetap saja selalu mengingatkan dan
Namun Putri malah mengelak bahwa keputusan
yang Mustafa sangat membuatnya kecewa karena
bernama Laila, hingga kisah ini selesai mereka
itu sangat bertolak belakang dengan cita-cita dan
berdua tetap bisa melewati cobaan yang selalu
impian yang ada dalam pikiran Putri. Hal tersebut
menghadangnya dari orang tuanya yang tidak setuju
terdapat pada penggalan dialog berikut :
bila dinikahkan dengan keluarga tak beres seperti
Mustafa mendesah berat. “ Aku nggak tahu
sama sekali kalau kamu ikut Putri Indonesia.
Kenapa nggak bilang dari dulu?” tanyanya
setengah kesal. Putri diam saja. Pandanganya
kosong ke arah sebuah meja yang disana
berjajar hasil karya Mustafa.
“Kenapa kamu diam saja? Sudah nggak
sayang lagi sama aku?” tegur Mustafa.
“Aku sayang sama kamu. Tapi ....., aku juga
tidak mau kehilangan impianku yang sudah
di depan mata. Apa kamu tidak senang kalau
calon isterimu ini masuk nominasi Putri
Indonesia? Mus, tidak semua perempuan bisa
dapat kesempatan sebagus itu ...,” kata Putri,
mulai meradang di hadapan pacarnya.
“ Aku senang-senang saja. Tapi ..., aduh, Put!
Jadi Putri Indonesia itu bukan pekerjaan
mudah.
Okelah
aku
percaya
pada
kemampuanmu bergaul dan berbicara bahasa
asing. Tapi, pergaulannya itu, Put. Bukan aku
sok suci. Aku nggak suka aja. Apalagi, kalau
kamu sampai difoto ...., difoto ....”
“Pakai baju renang, begitu?” sahut Putri,
cepat menebak kekhawatiran Mustafa.
“Ya...”
“Itu sudah jadi salah satu syaratnya, Mus.
Toh, tidak menjurus pornografi.”
“Aku tetap tidak sukda, Put”
“Mustafa sayang sama Putri?”
“Ya, aku sayang kamu. Justru karena sayang
itulah aku melarang keras kamu ikut
pemilihan Putri Indonesia. Aku nggak mau
tubuhmu dinikmati mata jalang laki-laki mata
keranjang. Maaf, Put. Mungkin, aku sedikit
kasar....” (ANC:16-17)
keluarga Mustafa itu. Kemudian cobaab-cobaan
yang lain misal dari kawan lama Mustafa yang
berbalik hingga seratus delapan puluh derajat
berubah drastis bernama Wanda demi mendapatkan
pemuda Sholih itu. Ditambah pula kedatanganya
kembali Putri yang disaat hubungan antara Mustafa
dan Laila ini sedang hangat-hangatnya. Putri
meminta Mustafa memberikan cinta dan hatinya
untuk pintu yang sudah terbuka pada benaknya.
Putri yang pulang dari rumah neneknya di Ciamis
mendatangi kediaman Mustafa yang sebentar lagi
akan
melangsungkan
pernikahannya.
Namun
Mustafa dengan jawaban yang bijaknya menolak
untuk bersama kembali, karena itu sungguh
mustahil terjadi. Cobaan hingga cobaan benar-benar
selalu menghampiri pada pemuda tampan ini.
Pada bagian tengah novel ini, peneliti
mengidentifikasi alur mundur atau Flashback
dimana ini diawali ketika Mustafa di tempat
kerajinannya didatangi oleh nyonya cantik, anggun,
dan sopan serta yang jelas dari tampilan luarnya,
nyonya ni kaya raya. Nyonya ini bermula memesan
kerajinan patung besar berbentuk kuda terbang atau
Pegasus. Tak segan-segan nyonya ini memberikan
uang muka yang besar pada Mustafa. Untuk
penggarapan
nya
Mustafa
harus
bolak-balik
kerumah nyonya cantik ini bernama Nyonya
Aisyah.
Lebih lanjut alur ini mengisahkan pemuda
Dan disuatu hari ketika Komar bertemu
pengukir kerajinan di rumahnya itu menuai banyak
dengan Nyonya Aisya, Komar yang bertemu dalam
cobaan dari kisah hidup keluarganya serta hingga
keadaan menyedihkan karena dia harus terkurung
kisah percintaanya hingga suatu saat ia bertemu
dibalik jeruji besi akibat membunuh lelaki asing
dengan
tulus
yang selalu mengantarkan ibu Maemunah setiap
mencintai meski keduanya sangat berbeda kasta
malam. Terlihat gemetar dan merasa sepertti ada hal
dimana perempuan yang dicintainya ini selanjutnya
yang aneh ketika melihat diri nyonya Aisya.
adalah berasala dari keluarga terhormat dan kaya. Ia
Nyonya
perempuan
yang
benar-benar
Aisyah
pun
cerita
banyak
tentang
pengalaman hidupnya pada Komar karena mereka
sudah saling akrab. Pada alur Flashback ini
berceritakan pada kisah sesungguhnya siapa diri
Mustafa itu sebenarnya. Hal ini dikutip pada surat
yang dikirimkan oleh Komar pada Nyonya Aisya
berikut :
Nyonya Aisya yang terhormat,
Sebelumnya, saya minta maaf karena lancang
menulis surat untuk Nyonya. Namun,
janganlah salah paham. Bersama surat ini,
saya berharap akan satu kebahagiaan untuk
kehidupan Nyonya.
Pertama kali melihat wajah dan mata bening
Nyonya, entah mengapa ada getaran aneh
yang membuat saya tidak berani menatapnya
berlama-lama. Hanya satu yang saya tahu,
Nyonya seorang perempuan pengasih yang
telah dilimpahi kekayaan tak terhingga oleh
Tuhan. Naiflah diri saya jika berharap
menjadi raja di samping Nyonya.
Kita terpisah kasta. Terpisah satu tabir yang
entah apa namnya, terpisah ruang dan waktu
yang amat berbeda. Namun, dengan kuasaNya, akhirnya kita dipertemukan untuk
berbicara, walau hanya sebatas basa-basi
melalui seorang perantara;anak saya.
Nyonya Aisya, Tuhan tidak pernah menutupnutupi satu rahasia di dunia ini, kecuali
masalah jodoh, kematian, dan hari akhir.
Kini, satu dari seribu misteri Tuhan itu mulai
terungkap. Masih ingatkah Nyonya kepada
seorang pilot yang menggendong bayi di
dekat pesawat terbakar sekitar 27 tahun
silam? Lelaki itu begitu takut menatap
Nyonya. Sampai-sampai rasa takutnya tak
ingin diketahui oleh siapapun, termasuk sang
bayi dalam gendongannya.
Saya melihat Nyonya Aiya Meraungmeraung, ingin menerobos jilatan api yang
membungkus pesawat terbang itu. Terakhir,
saya melihat Nyonya sangka sesosok mungil
yang gosong yang Nyonya sangka sebagai
anak semata wayang Nyonya. Setelah itu,
saya pergi sambil menangis antara sedih dan
bahagia karena bayi yang saya gendong tidak
kurang suatu apa.
Dengan hati risau, saya bawa bayi itu pulang.
Saya jadikan dia belahan jiwa untuk
mengusir kesepian saya sepanjang hari. Istri
saya pun bahagia dan membesarkannya
dengan sepenuh kasih sayang. Bayi itu kini
telah dewasa, menjadi sesosok lelaki tampan
yang cerdas dan berani mengguggat
kebatilan. Saya menamakan dia Msutafa arRahman.
Tahukah Nyonya siapa dia? Dia bukan anak
kandung saya. Dia anak seorang perempuan
cantik yang suaminya ikut terbakar dalam
tragedi itu. Demi tuhan, ini sebuah kejujuran,
Nyonya. Rasanya, sudah waktunya Mustafa
tahu siapa dirinya yang sebenarnya...
(ANC:310-311)
Alur Flashback lainnya yang diiedentifikasi
oleh peneliti terdapat pada akhir kisah novel ini
ketika Mustafa dan Laila sudah menikah sambil
menggendong bayi yang tampan seperti wajah
mereka.
Di
hadapan
makam
ibu
angkatny,
Maemunah. Mustafa mengingat kembali akan
kematian ibu angkatnya itu saat ditabrak oleh
pengendara HIV yang ternyata ada indikasi
dilakukannya sengaja karena semasa hidupnya,
Maemunah dengan sengaja berhubungan “freesex”
dengan semua lelaki hidung belang karena setelah
mengetahui ketika Dokter memvonis dia terkena
virus AIDs. Hal tersebut terdapat pada kutipan
berikut :
Bukan kematiannya yang Mustafa sesali.
Toh, suatu hari nanti atau bahkan sedetik lagi,
dirinya pun akan mati. Bagaimana kematian
menghampiri Maemunah itulah yang disesali
Mustafa. Ketika datang di tempat kejadian,
Mustafa mendapati ibu angkatnya itu
tergolek di pinggri jalan dengan kepala
bersimbah darah. Saat itu, dengan suara
terpatah-patah, Maemunah menjelaskan
bahwa dirinya ditabrak oleh seorang pria
yang sudah ditulari HOV/AIDS olehnya.
(ANC:426)
Amanat yang disampaikan pada Novel “Atas
Nama Cinta”
Sebagai
pembuatan
unsur
novel,
paling
penting
dalam
pengarang
pastinya
sudah
menyiapkan jauh sebelum menuangkan ide dan
gagasanya pada alur yang akan disiratkanya pada
lembaran-lembaran
putih.
Sebelum
peneliti
menganalisa terkait amanat yang disampaikan
langsung dirawatnya di rumah sakit, Maemunah
pengarang
telah
akhirnya bisa diselamatkan meskipun hampir saja
beberapa
iya kehabisan banyak darah karena perbuatanya
bagian di dalamnya yaitu nilai moral kehidupan
yang menggugurkan janin dalam rahimnya yang
bermasyarakat, nilai pendidikan dan nilai religius
baru berusia 3 bulan. Diselamatkanya Maemunah
yang sangat menonjol pada novel tersebut.
oleh Nyonya Aisya ini ketika tergeletak di pinggir
terhadap
mengidentifikasi
pembaca,
nilai-nilai
peneliti
menjadi
Yang pertama pada nilai religius yang
jalan sungguh mencerminkan sikap nilai moral
terdapat pada novel ini yaitu ketika Mustafa
dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat baik.
meminta agar Putri tidak pergi ke Jakarta untuk
Diharapkan pengarang novel ini, kita sebagai
mengikuti
manusia mau meniru dengan apa yang dilakukan
audisi
Putri
Indonesia
atau
Miss
Universe. Tidak diijinkannya Putri lain bukan lain
oleh Nyonya Aisya.
adalah karena Mustafa tidak terima bilamana aurat
SIMPULAN DAN SARAN
Putri diumbar secara publik. Karena seperti yang
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Mustafa tahu bahwa audisi tersebut benar-benar
yang telah ditelaah lebih jauh, peneliti sangat-
menyalahi nilai agama. Dalam konteks ini, nilai
sangat benar takjub terhadap pengarang yang
amanat
adalah
mampu menuangkan ide dan gagasanya ke salah
menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Salah satunya
satu karya sastra ini dalam bentuk novel ini. Novel
tentang pemahaman pada aurat disisi agama.
yang penuh dengan nilai-nilai variatif ini tidak
yang
pembaca
Setelah
itu,
dapat
Peneliti
ambil
mengidentifikasi
pernah lepas dari nilai agama atau religi.
amanat yang terdapat pada nilai pendidikan salah
Kemudian dari unsur-unsur yang tidak
satunya terdapat pada kreativitas Mustafa yang
terlepas dari novel ini salah satunya adalah gaya
benar-benar mampu membuat takjub Nyonya Aisya
bahasa yang disampaikan pada tiap penggalan cerita
dengan patung yang dipesannya. Mustafa mampu
pada tiap penokohan. Gaya bahasa yang digunakan
membuat Patung Kuda Terbang atau biasa disebut
tidak pernah lepas dari diksi yang kreatif dan
Pegassus yang dengan ukuran tak seperti biasanya.
inovatif. Dan sungguh sungguh mengesankan
Sungguh
mampu
pembaca. Dimana selain itu, dalam tiap dialognya
melakukan
novel ini pun berisi puisi-puisi yang indah nan
diluar
mengukirnya
dugaan
walau
tak
Mustafa
pernah
sebelumnya. Kreativitas dan Imajinasi Priatampan
bernilai estetika tinggi pada tiap penokohan.
inilah yang patut Peneliti dan para pembaca contoh.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti
Karena dalam dunia ini There’s no Impossible
berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat
artinya tidak ada yang tidak mungkin. Ketika kita
digunakan sebagai bahan ajar khususnya pada
mau berusaha dan bekerja keras, segala kreativitas
pengajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.
dan hasil Allah akan melancarkan segalanya.
Novel Atas Nama Cinta memiliki banyak unsur-
Dan terakhir, amanat yang disampaikan
dalam
segi
nilai
moral
dalam
unsur penting dalam memudahkan peserta didik
kehidupan
untuk mengetahui ciri-ciri dan gaya bahasa yang
masyarakat. Peneliti mengidentifikasi salah satunya
terdapat pada novel yang bagus. Karya Wahyu
ketika Nyonya Aisya membawa ibu Maemunah
Sujani ini sangat menghadirkan kecerdasan dan
kerumah sakit. Sikap tolong menolong inilah yang
kesholihan yang patut ditiru oleh semua orang
pengarang ingin sampaikan kepada pembaca.
khususnya
Dengan diselematkannya ibu Maemunah dan
pembelajaran lebih kreatif dan menarik.
pembaca
dan
peserta
didik
agar
DAFTAR PUSTAKA
Bocahsastra.2012.Pengertian Novel Dan UnsurUnsurnya.
http://bocahsastra.wordpress.com/2012/05/
22/pengertian-novel-dan-unsur-unsurnya.
diakses pada hari Jum’at tanggal 17 Januari
2014
Khusnin, M. 2012. Gaya Bahasa Ayat-Ayat Cinta
Karya Karya Habiburahman El Shirazy Dan
Implementasinya Terhadap Pengajaran
Sastra di SMA
Nurgiyanto,
B.
2005.Teori
Pengkajian
Fiksi.Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press
Soekamto, S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar.
Sujani, W. 2008. Atas Nama Cinta. Yogyakarta :
DIVA Press
Uswatun, P., Suyitno, Y.Mujianto.2013. Novel
dalam Mihrab Cinta Karya Habiburahman
El Shirazy (Kajian Sosiologi Sastra dan
Nilai Pendidikan). BASASTRA JURNAL
2(1) : 1 -12.
RIWAYAT PENULIS
Ihwan Subekti. Tempat dan Tanggal
Lahir Cilacap, 15 Juni 1993 adalah
Guru di SD Negeri Wanareja 02
Kabupaten Cilacap.
TERHADAP KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
Oeh :
Ihwan Subekti
([email protected])
SD NEGERI WANAREJA 02
Guru Honorer
Abstrak
Novel merupakan salah satu jenis sastra yang biasanya berisi kisah tentang si pelaku yang memiliki
konflik dari awal hingga akhir cerita sehingga terjadi perubahan nasibnya. Sebagaimana dengan novel yang
berjudul “Atas Nama Cinta” karya Wahyu Sujani, yang mengisahkan seorang pemuda tampan yang terlahir
dari orang tua terhormat, kaya dan serba berkecukupan. Namun sejak kecil baru berusia satu tahun, ia tak
pernah lagi bertemu dengan orang tuanya akibat kecelakaan yang menimpa keluarganya dan akhirnya pun ia
diasuh dan dididik oleh seorang mantan pilot yang sengaja memungutnya ketika kecelakaan itu terjadi.
Beranjaknya usia,konflik pun terjadi ketika ia tumbuh dewasa dan seakan mencari-cari siapa jati dirinya
sesungguhnya.
Novel karya Wahyu Sujani menuangkan gaya bahasa yang indah nan religi, novel ini pun
menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang patut ditiru semua orang. Maka dari itu peneliti melalui kajian
pustaka dan pendektan terhadap kajian sosiologinya ingin menuangkan ide dan gagasan yang bertujuan pada
(1) Unsur intrinsik yang terdapat pada novel karya Wahyu Sujani berjudul Atas Nama Cinta ; dan (2) Amanat
disampaikan pada Novel Religius ini yang menghadirkan kecerdasan dan keshalihan.
Hasil dari penelitian ini selaras dengan tujuan yang hendak dicapai, salah satunya novel yang
bertemakan religius ini memiliki nilai-nilai kehidupan yang sangat baik dan patut dicontoh oleh semua
masyarakat. Pemuda tampan bernama Mustafa ini tak ada henti-hentinya menasihati ibu dan ayahnya untuk
menuju pada suatu kedamaian, dimana ia begitu sayang dan sayang sekali kepada orang tuanya bahkan
meskipun ia telah menyadari bahwa mereka bukan lah orang tua kandungnya. Dan bila dikaitkan pada
persoalan pernikahan, mustafa dan isterinnya membuat iri semua orang. Mereka benar-benar berhasil menjaga
kesucian dan kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan Rasulnya.
Kata Kunci :
Novel, Kajian Sosiologi Sastra, Unsur Intrinsik, Amanat, Nilai Kehidupan
PENDAHULUAN
Novel merupakan salah satu jenis sastra
artinya bahwa karya sastra itu harus indah dan
yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan
berguna (Mujianto et al., 2013. p. 2). Kata indah
yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan
disini berarti nilai estetika yang harus dituangkan
biasanya terdapat konflik pada si pelaku atau tokoh
oleh pengarang pada karyanya, misalnya diksi atau
utama yang menyebabkan perubahan si pelaku dari
pilihan kata, pengkalimatan serta alur yang variatif.
awal cerita hingga akhir cerita. Dan sebuah novel
Kemudian kata berguna, menyudutkan pada nilai
yang baik bukan berarti berpusat pada ciri-ciri dari
moral yang ada pada karya tersebut. Seorang
novel
mampu
pengarang harus pandai menuangkan moral-moral
menuangkan unsur-unsur lain yang didalamnya
kehidupan yang cerdas dan religi yang berguna
harus ada dan mampu mengirimkannnya pada si
untuk pembaca di kehidupan nyatanya.
itu
sendiri
melainkan
harus
pembaca misal pada nilai moral dan nilai estetikan
yang terkandung pada novel itu sendiri.
Karya Sastra bersifat dulce at ultile yang
Novel “Atas Nama Cinta” Karya Wahyu
Sujani ini penuh dengan nilai-nilai moral dan
estetika yang begitu menakjubkan dan jelas akan
Salah
satu
unsur
inilah
yang
dapat
memukan si pembaca. Si pembaca pasti merasakan
menentukan baik buruknya sebuah karya itu,
iri akan nikmatnya rahasia getar-getar cinta malam
dengan kecerdasan racikan diantara unsur-unsur
pernikahan. Mereka yang telah menikah, pasti ingin
yang terkandung pada novel, sebuah novel tersebut
kembali berbulan madi mengenang romantika
akan mampu menarik perhatian si pembacanya.
malam pernikahanya.
Menurut (Soekanto, 2006) dalam bukunya
Dengan perwatakan tokoh dan alur yang
variatif,
novel
religi
ini
sangat
Sosiologi
Suatu
Pengantar,
mengemukakan
banyak
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian
menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang
pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
patut ditiru oleh semua orang. Nilai moral yang
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
terkandung pada salah satu tokoh bernama Mustafa
kehidupanya. Implementasi sosiologi sastra dengan
itu menccerminkan pemuda tampan yang sangat
kaitanya nilai nilai yang terpusatkan pada suatu
sabar dalam menjalani kehidupannya dan ia pun tak
masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat
henti-hentinya untuk selalu menasihat orang tuanya
dipisahkan. Kajian tersebutlah yang salah satunya
yang selalu dirundung dalam konflik. Seorang
disampaikan pada penelitian ini.
pemuda tampan ini yang pada akhirnya bertemu
LANDASAN TEORI
dengan dambatan hati bernama Laila sungguh setia
Novel
dan selalu menancapkan nilai-nilai religi dalam
hubungannya.
Kesetiaanya,
kecerdasannya
sungguh
kesabarannya,
membuahkan
pembacanya
2005:
p.4)
mengemukakan bahwa Novel merupakan suatu
pada
karya fiksi yang menawarkan suatu dunia, yaitu
dunia yang berisi suatu model yang diidealkan,
Sebuah novel religius ini mampu membuat
para
(Nurgiyanto,
dan
kebahagiaan yang hakiki.
iri
Menurut
dengan
dunia imajiner, tokoh yang dibandingkan melalui
menghadirkan
berbagai unsur intrinsiknya, seperti peristiwa, alur,
kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan
tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan
Rasul-Nya. Dan dengan variatif alur yang menarik,
lain-lain yang kesemuanya tentu saja bersifat
novel ini mampu diminati oleh banyak kalangan di
imajinatif. Novel juga memiliki dua unsur yaitu :
masyarakat.
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya
Berdasarkan pada latar belakang novel di
saling berhubungan karena sangat berpengaruh
atas, peneliti mengemukakan beberapa tujuan
dalam kehadiran sebuah karya sastra (Rostamaji
sebagai berikut. Pertama
dan Priantoro, 2010).
mengetahui unsur
intrinsik pada novel Atas Nama Cinta. Kedua,
Dengan unsur-unsur yang ada di dalamnya
peneliti ingin mengetahui amanat yang disampaikan
novel menjadi salah satu karya sastra yang
oleh sang pengarang novel terbitan tahun 2008
menunjukkan banyaknya minat baca khlalayak
tersebut.
umum terhadap sebuah cerita yang dituangkanya.
“Novel merupakan suatu karya fiksi yang
menawarkan suatu dunia, yaitu dunia yang berisi
suatu model yang diidealkan, dunia imajiner,
tokoh yang dibandingkan melalui berbagai unsur
intrinsiknya, seperti peristiwa, alur, tokoh dan
penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain
yang kesemuanya tentu saja bersifat imajinatif”
Sosiologi Sastra
(Nurgiyanto, 2005: p.4)
kemasyarakatan. Menurut (Soekanto, 2006) dalam
Sosiologi
menyelidiki
merupakan
persoalan-persoalan
ilmmu
yang
umum
dalam
masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan
menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan dalam
bukunya
Sosiologi
Suatu
Pengantar,
mengemukakan
Sosiologi
adalah
memusatkan
perhatian
pada
ilmu
yang
segi-segi
Pada novel berjudul Atas Nama Cinta karya
Wahyu Sujani ini sangat memiliki unsur-unsur
intrinsik
yang
menarik
didalamnya,
yang
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha
menghadirkan detak kagum para pembacanya
untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupanya.
diantaranya penokohan, sudut pandang dan alur.
Sosiologi
Pertama, penokohan yang ada pada novel
“Pendekatan sosiologi menganalisis manusia
tersebut yaitu Musatafa sebagai tokoh protagonis
dalam masyarakat dengan proses pemahaman
sekaligus sebagai tokoh utamanya, Laila yaitu yang
dari masyarakat ke individu. Sosiologis sastra
pada Akhirnya menjadi kekasih halal dari Mustafa
merupakan pendekatan yang bertolak dari
orientasi kepada alam semesta, namun bisa juga
bertolak dari orientasi kepada pengarang dan
pembaca. Menurut pendekatan sosiologi sastra,
karya
sastra
dilihat
hubunganya
dengan
dan
memiliki
watak
yang
protagonis
pula,
kemudian Sueb yaitu sahabat karib dari Mustafa ini
yang mempunyai watak jenaka ini yang sering kali
menghibur jalannya cerita. Lalu ada juga ibu
kenyataan, sejauh mana karya sastra itu
Maemunah dan Qomar adalah sebagai orang tua
mencerminkan kenyataan.” ((Mujianto et al.,
angkat
2013. p. 3-4).
memungutnya
dari
Mustafa,
yang
sewaktu kecil
dengan
saat
sengaja
kecelakaan
Karya sastra mempunyai hubungan yang erat
pesawat yang orang tua kandungnya adalah Nyonya
dengan nilai-nilai dan moral kehidupan yang ada di
Aisya. Kemudian ada juga puteri, seorang wanita
kehidupan nyata. Nyata disini bisa diartikan sebagai
cantik mantan kekasih dari Mustafa yang pada
kehidupan
dalam
kisah cintanya dia malah menduakan cinta yang
bermasyarakat. Dan itu tidak mungkin dapat
diberikan Mustafa padanya. Terakhir ada juga tokoh
terpisahkan.
tambahan diantaranya Paman Sueb, Orang Tua
METODE PENELITIAN
Laila, Pria bule, Tukang Ojek, dan lain-lain.
yang
sesungguhnya
terjadi
Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif
dengan menggunaka kajian pustaka dan pendekatan
yang
digunakan
peneliti
adalah
pendekatan
sosiologi sastra dengan sampel penelitian adalah
berupa novel karya Wahyu Sujani yang berjudul
“Atas Nama Cinta” terbit pada tahun 2008.
Kemudian analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan simpulan.
Sedangkan prosedur yang dialakukan peneliti dalam
penelitian ini yaitu proses pengumpulan data,
proses penyeleksian data, proses menganalisi data
yang telah diseleksi dan terakhir membuat laporan
peneletian sesuai dengan rumusan masalah yang
telah dianalisi oleh peneliti.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Unsur Intrinsik
Mustafa sebagai pemuda tampan yang
terampil acap sekali mendapatkan terpaan dan
konflik di kehidupanya. Dari sisi keluarganya, kisah
cintanya hingga kisah kehidupan awalnya. Dari sisi
keluarganya ia sering kali diributkan dengan konflik
yang terjadi pada orang tua angkatnya yaitu
Maemunah dan Qomar. Namun Mustofa selalu
sabar dan taba dan tetap selalu mendo’akan dan
menasihati kedua orang tuanya tersebut. Seperti
pada kutipan berikut :
Mustafa menengok ke belakang rumah, ke
arah suara terdengar keras. Perang mulut
begitu sengit terjadi diantara kedua orang
tuanya. Alasanya ituitu saja. Sang ibu kesal
kepada suaminya, yang pengangguran namun
doyan mabuk dan berjudi. Sementara sang
ayah kesal atas sikap isterinya yang kerap
pulang malam dan diantarkan lelaki tak
dikenal. Ya, ibu Mustafa memang bekerja di
sebuah bar arena bilyard. Huff! Benar-benar
keluarga kacau sangat kacau. “Mami, Papih!
Berhenti sebentar bertengkarnya!” seru
Mustafa diambang pintu seperti wasit
memberikan peringatan”. (ANC:10)
kebencian yang teramat besar, karena suatu
saat kau mungkin akan mencintainya. Jangan
pula kau mencintai sesuatu dengan sangat
mendalam, karena suatu waktu nanti
mungkin kau akan membencinya, kamu
termasuk yang kedua. Mus, tahukah kamu,
benci itu apa? Setitik api neraka dalam hati
yang bisa membesar atau mengecil,
tergantung
pribadi
orang
yang
bersangkutan....,” nasihat Sueb, serius dan
panjang lebar. (ANC:24)
Kemudian Peneliti akan mengemukakan
tentang perwatakan yang terdapat pada tokoh kedua
pada kisah cinta yang terjadi antara Mustafa dengan
Begitulah nasihat dari apa yang Sueb
wanita kaya yang terhormat atau bisa dikatakan
siratkan pada teman Baiknya itu, Mustafa. Nasihat
berdarah biru. Watak dari Laila ini sangat setia dan
bijak yang diberikan oleh Sueb itu dikarenakan rasa
baik hatinya. Dia selalu ingat dan sering membantu
sakit yang dialami akibat cinta yang dikhianati oleh
memudahkan pekerjaan Mustofa misal membelikan
Putri. Putri adalah wanita cantik yang pertama kali
nya
pegasus selain untuk keperluan
cintanya berlabuhnya di hati Mustafa. Namun
pekerjaanya kebetulan patung itu juga salah satu
watak Putri yang tak setia, membuat cintanya
ukiran yang paling disenangi oleh Mustofa. Seperti
terkikis sia-sia. Dia mengkhianati cinta tulus dari
pada kutipan berikut :
Pemuda tampan nan baik itu. Seperti pada kutipan
patung
berikut, terlihat watak putri yang tak pernah dengan
Laila tersenyum seraya merogoh tas
hitamnya “Pegasus...!” serunya sambil
mengangkat sebuah patung kuda terbang
berukuran kecil yang terbuat dari kristal
bening. Mustafa terpesona akan keindahan
benda itu. “Indahnya. Buatku?”
“Bukan.”
“Yaaa...”
Laila tertawa, lantas duduk di sampung
Mustafa. “Ya, buatmu dong. Nih.”
(ANC:137)
tulus mencintai Mustafa:
Dengan perasaan lega, Mustafa menuju
motornya. Baru beberpa tindak melangkah, di
bibir lembah yang sangat sepi, tanpa sengaja
sudut matanya membentur pemandangan
yang membuatnya seketikamelirik. Di tanah
datar berumput halus yang terlindung, ia
melihat dua sekoli tengah memadu kasih.
Untuk satu pemandangan itu, mata tajam
Mustafa seakan tak mau berkedip, sedangkan
kakinya seperti dipaku ke bumi. Betapa
tidak? Perbuatan sepasang kekasih sungguh
mengotori pemandangan di sekitarnya. Dan
yang membuat hatinya terbakar, perempuan
itu ternyata Putri.. (ANC: 30)
Laila yang begitu setia dan mencintai
Mustafa begitu sebaliknya sangat membuat iri para
pembaca, namun tak hanya mereka. Teman akrab
Mustafa bernama Sueb juga mengalami kisah yang
sama meski tak sama persis dengan teman tampan
nya itu. Sueb yang begitu akrab dengan Mustafa itu
Kemudian tokoh lain yang tak kalah
memiliki watak yang begitu jenaka dan mempunyai
mengagumkan pada novel Atas Nama Cinta ini
solidaritas yang tinggi dengan Mustafa dan
adalah adanya kemunculan tiba-tiba Nyonya kaya
biasanya saring memotivasi Mustafa disaat dia
yang hanya hidup sebatang kara di rumah besar
terjatuh ataupun terluka. Seperti pada kutipan
yang
berikut :
penjaganya. Dia adalah Nyonya Aisyah. Dia hidup
hanya
ditemani
para
pembantu
dan
sendiri akibat ditinggalkan nya pergi oleh suaminya
“.......Menurutku, sakitmu belum beralasan.
Kamu terlalu mencintai Putri. Dengar, Sobat.
Jangan lah kau membenci sesuatu dengan
saat kecelakaan pesawat terjadi dua puluh tahun
silam. Nyonya kaya ini mempunyai watak yang
sangat baik hati dan persis seperti watak yang
menasihati kedua orang tuanya untuk berhenti
dimiliki pemuda tampan dari keluarga berantakan,
bertengkar dan mulai menyongsong dan membenah
Mustafa. Dan ternyata nyonya kaya itu adalah ibu
kehidupan yang tertata kembali. Tapi apalah daya
kandung
disaat
bagaikan punduk merindukan bulan, berbagai cara
Mustafa sedang mengalami cinta yang penuh
telah Mustofa telah dilakukan namun tidak pernah
konspirasi harta.
berhasil. Hanya do’a dan do’a saja yang bisa dia
nya.
Sungguh
mengesankan
Tokoh tambahan pada novel ini adalah Alur
yaitu pria selingkuhan dari putri, kemudian ada
panjatkan kepada Tuhan agar cobaan dan ujian pada
keluarganya itu cepat usai.
Nayla kekasih Sueb yang dijodohkan oleh kedua
Ibunya, Maemunah selalu saja keluar
orang tua mereka. Kemudian ada juga yang
malam untuk bekerja di bar bilyard sedangkan
bernama Wanda, teman Mustafa dan Sueb diwaktu
ayahnya Qomar, setelah dipecatnya dari profesinya
kuliah dahulu.
sebagai pilot. Kini ia hanya bisa menghabiskan
Pada novel yang berjudul Atas Nama Cinta
karya
Wahyu
Sujani
ini,
uangnya hanya untuk mabuk dan judi. Sungguh
peneliti
keluarga yang mengharukan untuk dialami oleh
mengidentifikasikan sudut pandang pada karya ini
pemuda tampan, baik hati dan sholih ini, sebagai
adalah sudut pandang orang ketiga,Hal ini terlihat
mana yang dikutip pada penggalan kalimat berikut :
dalam kutipan berikut :
Usai sarapan, Mustafa tercenung di jendela
kamarnya. Sege;as kopi kental menemaninya.
Keributan yang sering terjadi di rumah ini
jelas mengganggu pikirannya. Terkadang, ia
geli melihat sikap orang tuanya yang tak
jarang seperti anak-anak. Namun, di lain
waktu, ia justru kesal karenanya. Apalagi
kalu melihat ayahnya bersikap kasar kepada
ibunya. (ANC:13)
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengidentifikasi alur pada novel Atas Nama Cinta
karya Wahyu Sujani yaitu alur campuran dimana
dalam novel ini terdapat alur progesif dimana
kisahnya runtut dari awal hingga akhir ( A – B – C )
dan terdapat pula alur Flash Back atau alur kilas
balik
dimana
menceritakan
kembali
tentang
kejadian di masa lalu ( C – B – A ).
Empat tahun silam, Komar adalah seorang
pilot di sebuah maskapai penerbangan.
Tetapi, karena tak sengaja membuat pesawat
tergelincir saat Landing, akhirnya ia pun
dipecat.
Keharmonisan
keluarganya
dipertaruhkan , kebutuhan ekonomi mereka
pun mulai caraut marut. Hampir saja Mustafa
berhenti kuliah karenanya. Lantaran sang
suami tidak bisa menafkahi lagi, Maemunah
nekat bekerja di malam hari. Sementara itu,
Komar bekerja serabutan. Kadang ia menjadi
tukang parkir, terkadang menjadi kuli
bangunan. Bahkan, lelaki itu pernah menjadi
preman yang sosoknya cukup ditakuti.
Parahnya mereka yang semula rajin
sembahyang mendadak seperi lupa. Sejak
itulah kejayaan keluarga Mustafa memudar.
(ANC:13-14)
Pada alur ini, kisah Mustafa yang begitu
menyedihkan tidak hanya terjadi pada keluarga nya
Pada alur progesif ini diawali dengan
yang kacau balau. Ditambahnya perih yang
kehidupan keluarga sang pemuda tampan bernama
dirasakan pada kisah cintanya bersama gadis cantik
Mustafa. Keluarga yang penuh dengan pertengkaran
bernama Putri. Konflik ini diawali ketika Putri
antar kedua orang tuanya Maemunah dan Qomar.
hendak meminta ijin kepada Mustafa untuk pergi ke
Keluarga yang sudah tidak harmonis ini lagi terus
Jakarta untuk mengikuti audisi Miss Universe.
menerus mengganggu keseharian Mustafa. Namun
Namun Mustafa tak sekalipun mengijinkanya.
Mustafa tetap saja selalu mengingatkan dan
Namun Putri malah mengelak bahwa keputusan
yang Mustafa sangat membuatnya kecewa karena
bernama Laila, hingga kisah ini selesai mereka
itu sangat bertolak belakang dengan cita-cita dan
berdua tetap bisa melewati cobaan yang selalu
impian yang ada dalam pikiran Putri. Hal tersebut
menghadangnya dari orang tuanya yang tidak setuju
terdapat pada penggalan dialog berikut :
bila dinikahkan dengan keluarga tak beres seperti
Mustafa mendesah berat. “ Aku nggak tahu
sama sekali kalau kamu ikut Putri Indonesia.
Kenapa nggak bilang dari dulu?” tanyanya
setengah kesal. Putri diam saja. Pandanganya
kosong ke arah sebuah meja yang disana
berjajar hasil karya Mustafa.
“Kenapa kamu diam saja? Sudah nggak
sayang lagi sama aku?” tegur Mustafa.
“Aku sayang sama kamu. Tapi ....., aku juga
tidak mau kehilangan impianku yang sudah
di depan mata. Apa kamu tidak senang kalau
calon isterimu ini masuk nominasi Putri
Indonesia? Mus, tidak semua perempuan bisa
dapat kesempatan sebagus itu ...,” kata Putri,
mulai meradang di hadapan pacarnya.
“ Aku senang-senang saja. Tapi ..., aduh, Put!
Jadi Putri Indonesia itu bukan pekerjaan
mudah.
Okelah
aku
percaya
pada
kemampuanmu bergaul dan berbicara bahasa
asing. Tapi, pergaulannya itu, Put. Bukan aku
sok suci. Aku nggak suka aja. Apalagi, kalau
kamu sampai difoto ...., difoto ....”
“Pakai baju renang, begitu?” sahut Putri,
cepat menebak kekhawatiran Mustafa.
“Ya...”
“Itu sudah jadi salah satu syaratnya, Mus.
Toh, tidak menjurus pornografi.”
“Aku tetap tidak sukda, Put”
“Mustafa sayang sama Putri?”
“Ya, aku sayang kamu. Justru karena sayang
itulah aku melarang keras kamu ikut
pemilihan Putri Indonesia. Aku nggak mau
tubuhmu dinikmati mata jalang laki-laki mata
keranjang. Maaf, Put. Mungkin, aku sedikit
kasar....” (ANC:16-17)
keluarga Mustafa itu. Kemudian cobaab-cobaan
yang lain misal dari kawan lama Mustafa yang
berbalik hingga seratus delapan puluh derajat
berubah drastis bernama Wanda demi mendapatkan
pemuda Sholih itu. Ditambah pula kedatanganya
kembali Putri yang disaat hubungan antara Mustafa
dan Laila ini sedang hangat-hangatnya. Putri
meminta Mustafa memberikan cinta dan hatinya
untuk pintu yang sudah terbuka pada benaknya.
Putri yang pulang dari rumah neneknya di Ciamis
mendatangi kediaman Mustafa yang sebentar lagi
akan
melangsungkan
pernikahannya.
Namun
Mustafa dengan jawaban yang bijaknya menolak
untuk bersama kembali, karena itu sungguh
mustahil terjadi. Cobaan hingga cobaan benar-benar
selalu menghampiri pada pemuda tampan ini.
Pada bagian tengah novel ini, peneliti
mengidentifikasi alur mundur atau Flashback
dimana ini diawali ketika Mustafa di tempat
kerajinannya didatangi oleh nyonya cantik, anggun,
dan sopan serta yang jelas dari tampilan luarnya,
nyonya ni kaya raya. Nyonya ini bermula memesan
kerajinan patung besar berbentuk kuda terbang atau
Pegasus. Tak segan-segan nyonya ini memberikan
uang muka yang besar pada Mustafa. Untuk
penggarapan
nya
Mustafa
harus
bolak-balik
kerumah nyonya cantik ini bernama Nyonya
Aisyah.
Lebih lanjut alur ini mengisahkan pemuda
Dan disuatu hari ketika Komar bertemu
pengukir kerajinan di rumahnya itu menuai banyak
dengan Nyonya Aisya, Komar yang bertemu dalam
cobaan dari kisah hidup keluarganya serta hingga
keadaan menyedihkan karena dia harus terkurung
kisah percintaanya hingga suatu saat ia bertemu
dibalik jeruji besi akibat membunuh lelaki asing
dengan
tulus
yang selalu mengantarkan ibu Maemunah setiap
mencintai meski keduanya sangat berbeda kasta
malam. Terlihat gemetar dan merasa sepertti ada hal
dimana perempuan yang dicintainya ini selanjutnya
yang aneh ketika melihat diri nyonya Aisya.
adalah berasala dari keluarga terhormat dan kaya. Ia
Nyonya
perempuan
yang
benar-benar
Aisyah
pun
cerita
banyak
tentang
pengalaman hidupnya pada Komar karena mereka
sudah saling akrab. Pada alur Flashback ini
berceritakan pada kisah sesungguhnya siapa diri
Mustafa itu sebenarnya. Hal ini dikutip pada surat
yang dikirimkan oleh Komar pada Nyonya Aisya
berikut :
Nyonya Aisya yang terhormat,
Sebelumnya, saya minta maaf karena lancang
menulis surat untuk Nyonya. Namun,
janganlah salah paham. Bersama surat ini,
saya berharap akan satu kebahagiaan untuk
kehidupan Nyonya.
Pertama kali melihat wajah dan mata bening
Nyonya, entah mengapa ada getaran aneh
yang membuat saya tidak berani menatapnya
berlama-lama. Hanya satu yang saya tahu,
Nyonya seorang perempuan pengasih yang
telah dilimpahi kekayaan tak terhingga oleh
Tuhan. Naiflah diri saya jika berharap
menjadi raja di samping Nyonya.
Kita terpisah kasta. Terpisah satu tabir yang
entah apa namnya, terpisah ruang dan waktu
yang amat berbeda. Namun, dengan kuasaNya, akhirnya kita dipertemukan untuk
berbicara, walau hanya sebatas basa-basi
melalui seorang perantara;anak saya.
Nyonya Aisya, Tuhan tidak pernah menutupnutupi satu rahasia di dunia ini, kecuali
masalah jodoh, kematian, dan hari akhir.
Kini, satu dari seribu misteri Tuhan itu mulai
terungkap. Masih ingatkah Nyonya kepada
seorang pilot yang menggendong bayi di
dekat pesawat terbakar sekitar 27 tahun
silam? Lelaki itu begitu takut menatap
Nyonya. Sampai-sampai rasa takutnya tak
ingin diketahui oleh siapapun, termasuk sang
bayi dalam gendongannya.
Saya melihat Nyonya Aiya Meraungmeraung, ingin menerobos jilatan api yang
membungkus pesawat terbang itu. Terakhir,
saya melihat Nyonya sangka sesosok mungil
yang gosong yang Nyonya sangka sebagai
anak semata wayang Nyonya. Setelah itu,
saya pergi sambil menangis antara sedih dan
bahagia karena bayi yang saya gendong tidak
kurang suatu apa.
Dengan hati risau, saya bawa bayi itu pulang.
Saya jadikan dia belahan jiwa untuk
mengusir kesepian saya sepanjang hari. Istri
saya pun bahagia dan membesarkannya
dengan sepenuh kasih sayang. Bayi itu kini
telah dewasa, menjadi sesosok lelaki tampan
yang cerdas dan berani mengguggat
kebatilan. Saya menamakan dia Msutafa arRahman.
Tahukah Nyonya siapa dia? Dia bukan anak
kandung saya. Dia anak seorang perempuan
cantik yang suaminya ikut terbakar dalam
tragedi itu. Demi tuhan, ini sebuah kejujuran,
Nyonya. Rasanya, sudah waktunya Mustafa
tahu siapa dirinya yang sebenarnya...
(ANC:310-311)
Alur Flashback lainnya yang diiedentifikasi
oleh peneliti terdapat pada akhir kisah novel ini
ketika Mustafa dan Laila sudah menikah sambil
menggendong bayi yang tampan seperti wajah
mereka.
Di
hadapan
makam
ibu
angkatny,
Maemunah. Mustafa mengingat kembali akan
kematian ibu angkatnya itu saat ditabrak oleh
pengendara HIV yang ternyata ada indikasi
dilakukannya sengaja karena semasa hidupnya,
Maemunah dengan sengaja berhubungan “freesex”
dengan semua lelaki hidung belang karena setelah
mengetahui ketika Dokter memvonis dia terkena
virus AIDs. Hal tersebut terdapat pada kutipan
berikut :
Bukan kematiannya yang Mustafa sesali.
Toh, suatu hari nanti atau bahkan sedetik lagi,
dirinya pun akan mati. Bagaimana kematian
menghampiri Maemunah itulah yang disesali
Mustafa. Ketika datang di tempat kejadian,
Mustafa mendapati ibu angkatnya itu
tergolek di pinggri jalan dengan kepala
bersimbah darah. Saat itu, dengan suara
terpatah-patah, Maemunah menjelaskan
bahwa dirinya ditabrak oleh seorang pria
yang sudah ditulari HOV/AIDS olehnya.
(ANC:426)
Amanat yang disampaikan pada Novel “Atas
Nama Cinta”
Sebagai
pembuatan
unsur
novel,
paling
penting
dalam
pengarang
pastinya
sudah
menyiapkan jauh sebelum menuangkan ide dan
gagasanya pada alur yang akan disiratkanya pada
lembaran-lembaran
putih.
Sebelum
peneliti
menganalisa terkait amanat yang disampaikan
langsung dirawatnya di rumah sakit, Maemunah
pengarang
telah
akhirnya bisa diselamatkan meskipun hampir saja
beberapa
iya kehabisan banyak darah karena perbuatanya
bagian di dalamnya yaitu nilai moral kehidupan
yang menggugurkan janin dalam rahimnya yang
bermasyarakat, nilai pendidikan dan nilai religius
baru berusia 3 bulan. Diselamatkanya Maemunah
yang sangat menonjol pada novel tersebut.
oleh Nyonya Aisya ini ketika tergeletak di pinggir
terhadap
mengidentifikasi
pembaca,
nilai-nilai
peneliti
menjadi
Yang pertama pada nilai religius yang
jalan sungguh mencerminkan sikap nilai moral
terdapat pada novel ini yaitu ketika Mustafa
dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat baik.
meminta agar Putri tidak pergi ke Jakarta untuk
Diharapkan pengarang novel ini, kita sebagai
mengikuti
manusia mau meniru dengan apa yang dilakukan
audisi
Putri
Indonesia
atau
Miss
Universe. Tidak diijinkannya Putri lain bukan lain
oleh Nyonya Aisya.
adalah karena Mustafa tidak terima bilamana aurat
SIMPULAN DAN SARAN
Putri diumbar secara publik. Karena seperti yang
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Mustafa tahu bahwa audisi tersebut benar-benar
yang telah ditelaah lebih jauh, peneliti sangat-
menyalahi nilai agama. Dalam konteks ini, nilai
sangat benar takjub terhadap pengarang yang
amanat
adalah
mampu menuangkan ide dan gagasanya ke salah
menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Salah satunya
satu karya sastra ini dalam bentuk novel ini. Novel
tentang pemahaman pada aurat disisi agama.
yang penuh dengan nilai-nilai variatif ini tidak
yang
pembaca
Setelah
itu,
dapat
Peneliti
ambil
mengidentifikasi
pernah lepas dari nilai agama atau religi.
amanat yang terdapat pada nilai pendidikan salah
Kemudian dari unsur-unsur yang tidak
satunya terdapat pada kreativitas Mustafa yang
terlepas dari novel ini salah satunya adalah gaya
benar-benar mampu membuat takjub Nyonya Aisya
bahasa yang disampaikan pada tiap penggalan cerita
dengan patung yang dipesannya. Mustafa mampu
pada tiap penokohan. Gaya bahasa yang digunakan
membuat Patung Kuda Terbang atau biasa disebut
tidak pernah lepas dari diksi yang kreatif dan
Pegassus yang dengan ukuran tak seperti biasanya.
inovatif. Dan sungguh sungguh mengesankan
Sungguh
mampu
pembaca. Dimana selain itu, dalam tiap dialognya
melakukan
novel ini pun berisi puisi-puisi yang indah nan
diluar
mengukirnya
dugaan
walau
tak
Mustafa
pernah
sebelumnya. Kreativitas dan Imajinasi Priatampan
bernilai estetika tinggi pada tiap penokohan.
inilah yang patut Peneliti dan para pembaca contoh.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti
Karena dalam dunia ini There’s no Impossible
berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat
artinya tidak ada yang tidak mungkin. Ketika kita
digunakan sebagai bahan ajar khususnya pada
mau berusaha dan bekerja keras, segala kreativitas
pengajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.
dan hasil Allah akan melancarkan segalanya.
Novel Atas Nama Cinta memiliki banyak unsur-
Dan terakhir, amanat yang disampaikan
dalam
segi
nilai
moral
dalam
unsur penting dalam memudahkan peserta didik
kehidupan
untuk mengetahui ciri-ciri dan gaya bahasa yang
masyarakat. Peneliti mengidentifikasi salah satunya
terdapat pada novel yang bagus. Karya Wahyu
ketika Nyonya Aisya membawa ibu Maemunah
Sujani ini sangat menghadirkan kecerdasan dan
kerumah sakit. Sikap tolong menolong inilah yang
kesholihan yang patut ditiru oleh semua orang
pengarang ingin sampaikan kepada pembaca.
khususnya
Dengan diselematkannya ibu Maemunah dan
pembelajaran lebih kreatif dan menarik.
pembaca
dan
peserta
didik
agar
DAFTAR PUSTAKA
Bocahsastra.2012.Pengertian Novel Dan UnsurUnsurnya.
http://bocahsastra.wordpress.com/2012/05/
22/pengertian-novel-dan-unsur-unsurnya.
diakses pada hari Jum’at tanggal 17 Januari
2014
Khusnin, M. 2012. Gaya Bahasa Ayat-Ayat Cinta
Karya Karya Habiburahman El Shirazy Dan
Implementasinya Terhadap Pengajaran
Sastra di SMA
Nurgiyanto,
B.
2005.Teori
Pengkajian
Fiksi.Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press
Soekamto, S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar.
Sujani, W. 2008. Atas Nama Cinta. Yogyakarta :
DIVA Press
Uswatun, P., Suyitno, Y.Mujianto.2013. Novel
dalam Mihrab Cinta Karya Habiburahman
El Shirazy (Kajian Sosiologi Sastra dan
Nilai Pendidikan). BASASTRA JURNAL
2(1) : 1 -12.
RIWAYAT PENULIS
Ihwan Subekti. Tempat dan Tanggal
Lahir Cilacap, 15 Juni 1993 adalah
Guru di SD Negeri Wanareja 02
Kabupaten Cilacap.