ANALISIS NOVEL ATAS NAMA CINTA KARYA WAH

ANALISIS NOVEL ATAS NAMA CINTA KARYA WAHYU SUJANI DAN IMPLEMENTASINYA
TERHADAP KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
Oeh :
Ihwan Subekti
([email protected])
SD NEGERI WANAREJA 02
Guru Honorer
Abstrak
Novel merupakan salah satu jenis sastra yang biasanya berisi kisah tentang si pelaku yang memiliki
konflik dari awal hingga akhir cerita sehingga terjadi perubahan nasibnya. Sebagaimana dengan novel yang
berjudul “Atas Nama Cinta” karya Wahyu Sujani, yang mengisahkan seorang pemuda tampan yang terlahir
dari orang tua terhormat, kaya dan serba berkecukupan. Namun sejak kecil baru berusia satu tahun, ia tak
pernah lagi bertemu dengan orang tuanya akibat kecelakaan yang menimpa keluarganya dan akhirnya pun ia
diasuh dan dididik oleh seorang mantan pilot yang sengaja memungutnya ketika kecelakaan itu terjadi.
Beranjaknya usia,konflik pun terjadi ketika ia tumbuh dewasa dan seakan mencari-cari siapa jati dirinya
sesungguhnya.
Novel karya Wahyu Sujani menuangkan gaya bahasa yang indah nan religi, novel ini pun
menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang patut ditiru semua orang. Maka dari itu peneliti melalui kajian
pustaka dan pendektan terhadap kajian sosiologinya ingin menuangkan ide dan gagasan yang bertujuan pada
(1) Unsur intrinsik yang terdapat pada novel karya Wahyu Sujani berjudul Atas Nama Cinta ; dan (2) Amanat
disampaikan pada Novel Religius ini yang menghadirkan kecerdasan dan keshalihan.

Hasil dari penelitian ini selaras dengan tujuan yang hendak dicapai, salah satunya novel yang
bertemakan religius ini memiliki nilai-nilai kehidupan yang sangat baik dan patut dicontoh oleh semua
masyarakat. Pemuda tampan bernama Mustafa ini tak ada henti-hentinya menasihati ibu dan ayahnya untuk
menuju pada suatu kedamaian, dimana ia begitu sayang dan sayang sekali kepada orang tuanya bahkan
meskipun ia telah menyadari bahwa mereka bukan lah orang tua kandungnya. Dan bila dikaitkan pada
persoalan pernikahan, mustafa dan isterinnya membuat iri semua orang. Mereka benar-benar berhasil menjaga
kesucian dan kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan Rasulnya.
Kata Kunci :
Novel, Kajian Sosiologi Sastra, Unsur Intrinsik, Amanat, Nilai Kehidupan
PENDAHULUAN
Novel merupakan salah satu jenis sastra

artinya bahwa karya sastra itu harus indah dan

yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan

berguna (Mujianto et al., 2013. p. 2). Kata indah

yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan


disini berarti nilai estetika yang harus dituangkan

biasanya terdapat konflik pada si pelaku atau tokoh

oleh pengarang pada karyanya, misalnya diksi atau

utama yang menyebabkan perubahan si pelaku dari

pilihan kata, pengkalimatan serta alur yang variatif.

awal cerita hingga akhir cerita. Dan sebuah novel

Kemudian kata berguna, menyudutkan pada nilai

yang baik bukan berarti berpusat pada ciri-ciri dari

moral yang ada pada karya tersebut. Seorang

novel


mampu

pengarang harus pandai menuangkan moral-moral

menuangkan unsur-unsur lain yang didalamnya

kehidupan yang cerdas dan religi yang berguna

harus ada dan mampu mengirimkannnya pada si

untuk pembaca di kehidupan nyatanya.

itu

sendiri

melainkan

harus


pembaca misal pada nilai moral dan nilai estetikan
yang terkandung pada novel itu sendiri.

Karya Sastra bersifat dulce at ultile yang

Novel “Atas Nama Cinta” Karya Wahyu
Sujani ini penuh dengan nilai-nilai moral dan

estetika yang begitu menakjubkan dan jelas akan

Salah

satu

unsur

inilah

yang


dapat

memukan si pembaca. Si pembaca pasti merasakan

menentukan baik buruknya sebuah karya itu,

iri akan nikmatnya rahasia getar-getar cinta malam

dengan kecerdasan racikan diantara unsur-unsur

pernikahan. Mereka yang telah menikah, pasti ingin

yang terkandung pada novel, sebuah novel tersebut

kembali berbulan madi mengenang romantika

akan mampu menarik perhatian si pembacanya.

malam pernikahanya.


Menurut (Soekanto, 2006) dalam bukunya

Dengan perwatakan tokoh dan alur yang
variatif,

novel

religi

ini

sangat

Sosiologi

Suatu

Pengantar,

mengemukakan


banyak

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian

menghadirkan kecerdasan dan keshalihan yang

pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum

patut ditiru oleh semua orang. Nilai moral yang

dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum

terkandung pada salah satu tokoh bernama Mustafa

kehidupanya. Implementasi sosiologi sastra dengan

itu menccerminkan pemuda tampan yang sangat

kaitanya nilai nilai yang terpusatkan pada suatu


sabar dalam menjalani kehidupannya dan ia pun tak

masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat

henti-hentinya untuk selalu menasihat orang tuanya

dipisahkan. Kajian tersebutlah yang salah satunya

yang selalu dirundung dalam konflik. Seorang

disampaikan pada penelitian ini.

pemuda tampan ini yang pada akhirnya bertemu

LANDASAN TEORI

dengan dambatan hati bernama Laila sungguh setia

Novel


dan selalu menancapkan nilai-nilai religi dalam
hubungannya.

Kesetiaanya,

kecerdasannya

sungguh

kesabarannya,
membuahkan

pembacanya

2005:

p.4)

mengemukakan bahwa Novel merupakan suatu


pada

karya fiksi yang menawarkan suatu dunia, yaitu
dunia yang berisi suatu model yang diidealkan,

Sebuah novel religius ini mampu membuat
para

(Nurgiyanto,

dan

kebahagiaan yang hakiki.
iri

Menurut

dengan


dunia imajiner, tokoh yang dibandingkan melalui

menghadirkan

berbagai unsur intrinsiknya, seperti peristiwa, alur,

kemuliaan hidup dalam naungan ridha Allah dan

tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan

Rasul-Nya. Dan dengan variatif alur yang menarik,

lain-lain yang kesemuanya tentu saja bersifat

novel ini mampu diminati oleh banyak kalangan di

imajinatif. Novel juga memiliki dua unsur yaitu :

masyarakat.

unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya

Berdasarkan pada latar belakang novel di

saling berhubungan karena sangat berpengaruh

atas, peneliti mengemukakan beberapa tujuan

dalam kehadiran sebuah karya sastra (Rostamaji

sebagai berikut. Pertama

dan Priantoro, 2010).

mengetahui unsur

intrinsik pada novel Atas Nama Cinta. Kedua,

Dengan unsur-unsur yang ada di dalamnya

peneliti ingin mengetahui amanat yang disampaikan

novel menjadi salah satu karya sastra yang

oleh sang pengarang novel terbitan tahun 2008

menunjukkan banyaknya minat baca khlalayak

tersebut.

umum terhadap sebuah cerita yang dituangkanya.

“Novel merupakan suatu karya fiksi yang
menawarkan suatu dunia, yaitu dunia yang berisi
suatu model yang diidealkan, dunia imajiner,
tokoh yang dibandingkan melalui berbagai unsur
intrinsiknya, seperti peristiwa, alur, tokoh dan
penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain
yang kesemuanya tentu saja bersifat imajinatif”

Sosiologi Sastra

(Nurgiyanto, 2005: p.4)

kemasyarakatan. Menurut (Soekanto, 2006) dalam

Sosiologi
menyelidiki

merupakan

persoalan-persoalan

ilmmu

yang

umum

dalam

masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan
menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan dalam

bukunya

Sosiologi

Suatu

Pengantar,

mengemukakan

Sosiologi

adalah

memusatkan

perhatian

pada

ilmu

yang

segi-segi

Pada novel berjudul Atas Nama Cinta karya
Wahyu Sujani ini sangat memiliki unsur-unsur
intrinsik

yang

menarik

didalamnya,

yang

kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha

menghadirkan detak kagum para pembacanya

untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupanya.

diantaranya penokohan, sudut pandang dan alur.

Sosiologi

Pertama, penokohan yang ada pada novel

“Pendekatan sosiologi menganalisis manusia

tersebut yaitu Musatafa sebagai tokoh protagonis

dalam masyarakat dengan proses pemahaman

sekaligus sebagai tokoh utamanya, Laila yaitu yang

dari masyarakat ke individu. Sosiologis sastra

pada Akhirnya menjadi kekasih halal dari Mustafa

merupakan pendekatan yang bertolak dari
orientasi kepada alam semesta, namun bisa juga
bertolak dari orientasi kepada pengarang dan
pembaca. Menurut pendekatan sosiologi sastra,
karya

sastra

dilihat

hubunganya

dengan

dan

memiliki

watak

yang

protagonis

pula,

kemudian Sueb yaitu sahabat karib dari Mustafa ini
yang mempunyai watak jenaka ini yang sering kali
menghibur jalannya cerita. Lalu ada juga ibu

kenyataan, sejauh mana karya sastra itu

Maemunah dan Qomar adalah sebagai orang tua

mencerminkan kenyataan.” ((Mujianto et al.,

angkat

2013. p. 3-4).

memungutnya

dari

Mustafa,

yang

sewaktu kecil

dengan
saat

sengaja

kecelakaan

Karya sastra mempunyai hubungan yang erat

pesawat yang orang tua kandungnya adalah Nyonya

dengan nilai-nilai dan moral kehidupan yang ada di

Aisya. Kemudian ada juga puteri, seorang wanita

kehidupan nyata. Nyata disini bisa diartikan sebagai

cantik mantan kekasih dari Mustafa yang pada

kehidupan

dalam

kisah cintanya dia malah menduakan cinta yang

bermasyarakat. Dan itu tidak mungkin dapat

diberikan Mustafa padanya. Terakhir ada juga tokoh

terpisahkan.

tambahan diantaranya Paman Sueb, Orang Tua

METODE PENELITIAN

Laila, Pria bule, Tukang Ojek, dan lain-lain.

yang

sesungguhnya

terjadi

Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif
dengan menggunaka kajian pustaka dan pendekatan
yang

digunakan

peneliti

adalah

pendekatan

sosiologi sastra dengan sampel penelitian adalah
berupa novel karya Wahyu Sujani yang berjudul
“Atas Nama Cinta” terbit pada tahun 2008.
Kemudian analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan simpulan.
Sedangkan prosedur yang dialakukan peneliti dalam
penelitian ini yaitu proses pengumpulan data,
proses penyeleksian data, proses menganalisi data
yang telah diseleksi dan terakhir membuat laporan
peneletian sesuai dengan rumusan masalah yang
telah dianalisi oleh peneliti.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Unsur Intrinsik

Mustafa sebagai pemuda tampan yang
terampil acap sekali mendapatkan terpaan dan
konflik di kehidupanya. Dari sisi keluarganya, kisah
cintanya hingga kisah kehidupan awalnya. Dari sisi
keluarganya ia sering kali diributkan dengan konflik
yang terjadi pada orang tua angkatnya yaitu
Maemunah dan Qomar. Namun Mustofa selalu
sabar dan taba dan tetap selalu mendo’akan dan
menasihati kedua orang tuanya tersebut. Seperti
pada kutipan berikut :
Mustafa menengok ke belakang rumah, ke
arah suara terdengar keras. Perang mulut
begitu sengit terjadi diantara kedua orang
tuanya. Alasanya ituitu saja. Sang ibu kesal
kepada suaminya, yang pengangguran namun
doyan mabuk dan berjudi. Sementara sang
ayah kesal atas sikap isterinya yang kerap

pulang malam dan diantarkan lelaki tak
dikenal. Ya, ibu Mustafa memang bekerja di
sebuah bar arena bilyard. Huff! Benar-benar
keluarga kacau sangat kacau. “Mami, Papih!
Berhenti sebentar bertengkarnya!” seru
Mustafa diambang pintu seperti wasit
memberikan peringatan”. (ANC:10)

kebencian yang teramat besar, karena suatu
saat kau mungkin akan mencintainya. Jangan
pula kau mencintai sesuatu dengan sangat
mendalam, karena suatu waktu nanti
mungkin kau akan membencinya, kamu
termasuk yang kedua. Mus, tahukah kamu,
benci itu apa? Setitik api neraka dalam hati
yang bisa membesar atau mengecil,
tergantung
pribadi
orang
yang
bersangkutan....,” nasihat Sueb, serius dan
panjang lebar. (ANC:24)

Kemudian Peneliti akan mengemukakan
tentang perwatakan yang terdapat pada tokoh kedua
pada kisah cinta yang terjadi antara Mustafa dengan

Begitulah nasihat dari apa yang Sueb

wanita kaya yang terhormat atau bisa dikatakan

siratkan pada teman Baiknya itu, Mustafa. Nasihat

berdarah biru. Watak dari Laila ini sangat setia dan

bijak yang diberikan oleh Sueb itu dikarenakan rasa

baik hatinya. Dia selalu ingat dan sering membantu

sakit yang dialami akibat cinta yang dikhianati oleh

memudahkan pekerjaan Mustofa misal membelikan

Putri. Putri adalah wanita cantik yang pertama kali

nya

pegasus selain untuk keperluan

cintanya berlabuhnya di hati Mustafa. Namun

pekerjaanya kebetulan patung itu juga salah satu

watak Putri yang tak setia, membuat cintanya

ukiran yang paling disenangi oleh Mustofa. Seperti

terkikis sia-sia. Dia mengkhianati cinta tulus dari

pada kutipan berikut :

Pemuda tampan nan baik itu. Seperti pada kutipan

patung

berikut, terlihat watak putri yang tak pernah dengan
Laila tersenyum seraya merogoh tas
hitamnya “Pegasus...!” serunya sambil
mengangkat sebuah patung kuda terbang
berukuran kecil yang terbuat dari kristal
bening. Mustafa terpesona akan keindahan
benda itu. “Indahnya. Buatku?”
“Bukan.”
“Yaaa...”
Laila tertawa, lantas duduk di sampung
Mustafa. “Ya, buatmu dong. Nih.”
(ANC:137)

tulus mencintai Mustafa:
Dengan perasaan lega, Mustafa menuju
motornya. Baru beberpa tindak melangkah, di
bibir lembah yang sangat sepi, tanpa sengaja
sudut matanya membentur pemandangan
yang membuatnya seketikamelirik. Di tanah
datar berumput halus yang terlindung, ia
melihat dua sekoli tengah memadu kasih.
Untuk satu pemandangan itu, mata tajam
Mustafa seakan tak mau berkedip, sedangkan
kakinya seperti dipaku ke bumi. Betapa
tidak? Perbuatan sepasang kekasih sungguh
mengotori pemandangan di sekitarnya. Dan
yang membuat hatinya terbakar, perempuan
itu ternyata Putri.. (ANC: 30)

Laila yang begitu setia dan mencintai
Mustafa begitu sebaliknya sangat membuat iri para
pembaca, namun tak hanya mereka. Teman akrab
Mustafa bernama Sueb juga mengalami kisah yang
sama meski tak sama persis dengan teman tampan
nya itu. Sueb yang begitu akrab dengan Mustafa itu

Kemudian tokoh lain yang tak kalah

memiliki watak yang begitu jenaka dan mempunyai

mengagumkan pada novel Atas Nama Cinta ini

solidaritas yang tinggi dengan Mustafa dan

adalah adanya kemunculan tiba-tiba Nyonya kaya

biasanya saring memotivasi Mustafa disaat dia

yang hanya hidup sebatang kara di rumah besar

terjatuh ataupun terluka. Seperti pada kutipan

yang

berikut :

penjaganya. Dia adalah Nyonya Aisyah. Dia hidup

hanya

ditemani

para

pembantu

dan

sendiri akibat ditinggalkan nya pergi oleh suaminya
“.......Menurutku, sakitmu belum beralasan.
Kamu terlalu mencintai Putri. Dengar, Sobat.
Jangan lah kau membenci sesuatu dengan

saat kecelakaan pesawat terjadi dua puluh tahun
silam. Nyonya kaya ini mempunyai watak yang

sangat baik hati dan persis seperti watak yang

menasihati kedua orang tuanya untuk berhenti

dimiliki pemuda tampan dari keluarga berantakan,

bertengkar dan mulai menyongsong dan membenah

Mustafa. Dan ternyata nyonya kaya itu adalah ibu

kehidupan yang tertata kembali. Tapi apalah daya

kandung

disaat

bagaikan punduk merindukan bulan, berbagai cara

Mustafa sedang mengalami cinta yang penuh

telah Mustofa telah dilakukan namun tidak pernah

konspirasi harta.

berhasil. Hanya do’a dan do’a saja yang bisa dia

nya.

Sungguh

mengesankan

Tokoh tambahan pada novel ini adalah Alur
yaitu pria selingkuhan dari putri, kemudian ada

panjatkan kepada Tuhan agar cobaan dan ujian pada
keluarganya itu cepat usai.

Nayla kekasih Sueb yang dijodohkan oleh kedua

Ibunya, Maemunah selalu saja keluar

orang tua mereka. Kemudian ada juga yang

malam untuk bekerja di bar bilyard sedangkan

bernama Wanda, teman Mustafa dan Sueb diwaktu

ayahnya Qomar, setelah dipecatnya dari profesinya

kuliah dahulu.

sebagai pilot. Kini ia hanya bisa menghabiskan

Pada novel yang berjudul Atas Nama Cinta
karya

Wahyu

Sujani

ini,

uangnya hanya untuk mabuk dan judi. Sungguh

peneliti

keluarga yang mengharukan untuk dialami oleh

mengidentifikasikan sudut pandang pada karya ini

pemuda tampan, baik hati dan sholih ini, sebagai

adalah sudut pandang orang ketiga,Hal ini terlihat

mana yang dikutip pada penggalan kalimat berikut :

dalam kutipan berikut :
Usai sarapan, Mustafa tercenung di jendela
kamarnya. Sege;as kopi kental menemaninya.
Keributan yang sering terjadi di rumah ini
jelas mengganggu pikirannya. Terkadang, ia
geli melihat sikap orang tuanya yang tak
jarang seperti anak-anak. Namun, di lain
waktu, ia justru kesal karenanya. Apalagi
kalu melihat ayahnya bersikap kasar kepada
ibunya. (ANC:13)
Dalam

penelitian

ini,

peneliti

mengidentifikasi alur pada novel Atas Nama Cinta
karya Wahyu Sujani yaitu alur campuran dimana
dalam novel ini terdapat alur progesif dimana
kisahnya runtut dari awal hingga akhir ( A – B – C )
dan terdapat pula alur Flash Back atau alur kilas
balik

dimana

menceritakan

kembali

tentang

kejadian di masa lalu ( C – B – A ).

Empat tahun silam, Komar adalah seorang
pilot di sebuah maskapai penerbangan.
Tetapi, karena tak sengaja membuat pesawat
tergelincir saat Landing, akhirnya ia pun
dipecat.
Keharmonisan
keluarganya
dipertaruhkan , kebutuhan ekonomi mereka
pun mulai caraut marut. Hampir saja Mustafa
berhenti kuliah karenanya. Lantaran sang
suami tidak bisa menafkahi lagi, Maemunah
nekat bekerja di malam hari. Sementara itu,
Komar bekerja serabutan. Kadang ia menjadi
tukang parkir, terkadang menjadi kuli
bangunan. Bahkan, lelaki itu pernah menjadi
preman yang sosoknya cukup ditakuti.
Parahnya mereka yang semula rajin
sembahyang mendadak seperi lupa. Sejak
itulah kejayaan keluarga Mustafa memudar.
(ANC:13-14)
Pada alur ini, kisah Mustafa yang begitu
menyedihkan tidak hanya terjadi pada keluarga nya

Pada alur progesif ini diawali dengan

yang kacau balau. Ditambahnya perih yang

kehidupan keluarga sang pemuda tampan bernama

dirasakan pada kisah cintanya bersama gadis cantik

Mustafa. Keluarga yang penuh dengan pertengkaran

bernama Putri. Konflik ini diawali ketika Putri

antar kedua orang tuanya Maemunah dan Qomar.

hendak meminta ijin kepada Mustafa untuk pergi ke

Keluarga yang sudah tidak harmonis ini lagi terus

Jakarta untuk mengikuti audisi Miss Universe.

menerus mengganggu keseharian Mustafa. Namun

Namun Mustafa tak sekalipun mengijinkanya.

Mustafa tetap saja selalu mengingatkan dan

Namun Putri malah mengelak bahwa keputusan

yang Mustafa sangat membuatnya kecewa karena

bernama Laila, hingga kisah ini selesai mereka

itu sangat bertolak belakang dengan cita-cita dan

berdua tetap bisa melewati cobaan yang selalu

impian yang ada dalam pikiran Putri. Hal tersebut

menghadangnya dari orang tuanya yang tidak setuju

terdapat pada penggalan dialog berikut :

bila dinikahkan dengan keluarga tak beres seperti

Mustafa mendesah berat. “ Aku nggak tahu
sama sekali kalau kamu ikut Putri Indonesia.
Kenapa nggak bilang dari dulu?” tanyanya
setengah kesal. Putri diam saja. Pandanganya
kosong ke arah sebuah meja yang disana
berjajar hasil karya Mustafa.
“Kenapa kamu diam saja? Sudah nggak
sayang lagi sama aku?” tegur Mustafa.
“Aku sayang sama kamu. Tapi ....., aku juga
tidak mau kehilangan impianku yang sudah
di depan mata. Apa kamu tidak senang kalau
calon isterimu ini masuk nominasi Putri
Indonesia? Mus, tidak semua perempuan bisa
dapat kesempatan sebagus itu ...,” kata Putri,
mulai meradang di hadapan pacarnya.
“ Aku senang-senang saja. Tapi ..., aduh, Put!
Jadi Putri Indonesia itu bukan pekerjaan
mudah.
Okelah
aku
percaya
pada
kemampuanmu bergaul dan berbicara bahasa
asing. Tapi, pergaulannya itu, Put. Bukan aku
sok suci. Aku nggak suka aja. Apalagi, kalau
kamu sampai difoto ...., difoto ....”
“Pakai baju renang, begitu?” sahut Putri,
cepat menebak kekhawatiran Mustafa.
“Ya...”
“Itu sudah jadi salah satu syaratnya, Mus.
Toh, tidak menjurus pornografi.”
“Aku tetap tidak sukda, Put”
“Mustafa sayang sama Putri?”
“Ya, aku sayang kamu. Justru karena sayang
itulah aku melarang keras kamu ikut
pemilihan Putri Indonesia. Aku nggak mau
tubuhmu dinikmati mata jalang laki-laki mata
keranjang. Maaf, Put. Mungkin, aku sedikit
kasar....” (ANC:16-17)

keluarga Mustafa itu. Kemudian cobaab-cobaan
yang lain misal dari kawan lama Mustafa yang
berbalik hingga seratus delapan puluh derajat
berubah drastis bernama Wanda demi mendapatkan
pemuda Sholih itu. Ditambah pula kedatanganya
kembali Putri yang disaat hubungan antara Mustafa
dan Laila ini sedang hangat-hangatnya. Putri
meminta Mustafa memberikan cinta dan hatinya
untuk pintu yang sudah terbuka pada benaknya.
Putri yang pulang dari rumah neneknya di Ciamis
mendatangi kediaman Mustafa yang sebentar lagi
akan

melangsungkan

pernikahannya.

Namun

Mustafa dengan jawaban yang bijaknya menolak
untuk bersama kembali, karena itu sungguh
mustahil terjadi. Cobaan hingga cobaan benar-benar
selalu menghampiri pada pemuda tampan ini.
Pada bagian tengah novel ini, peneliti
mengidentifikasi alur mundur atau Flashback
dimana ini diawali ketika Mustafa di tempat
kerajinannya didatangi oleh nyonya cantik, anggun,
dan sopan serta yang jelas dari tampilan luarnya,
nyonya ni kaya raya. Nyonya ini bermula memesan
kerajinan patung besar berbentuk kuda terbang atau
Pegasus. Tak segan-segan nyonya ini memberikan
uang muka yang besar pada Mustafa. Untuk
penggarapan

nya

Mustafa

harus

bolak-balik

kerumah nyonya cantik ini bernama Nyonya
Aisyah.

Lebih lanjut alur ini mengisahkan pemuda

Dan disuatu hari ketika Komar bertemu

pengukir kerajinan di rumahnya itu menuai banyak

dengan Nyonya Aisya, Komar yang bertemu dalam

cobaan dari kisah hidup keluarganya serta hingga

keadaan menyedihkan karena dia harus terkurung

kisah percintaanya hingga suatu saat ia bertemu

dibalik jeruji besi akibat membunuh lelaki asing

dengan

tulus

yang selalu mengantarkan ibu Maemunah setiap

mencintai meski keduanya sangat berbeda kasta

malam. Terlihat gemetar dan merasa sepertti ada hal

dimana perempuan yang dicintainya ini selanjutnya

yang aneh ketika melihat diri nyonya Aisya.

adalah berasala dari keluarga terhormat dan kaya. Ia

Nyonya

perempuan

yang

benar-benar

Aisyah

pun

cerita

banyak

tentang

pengalaman hidupnya pada Komar karena mereka
sudah saling akrab. Pada alur Flashback ini
berceritakan pada kisah sesungguhnya siapa diri
Mustafa itu sebenarnya. Hal ini dikutip pada surat
yang dikirimkan oleh Komar pada Nyonya Aisya
berikut :
Nyonya Aisya yang terhormat,
Sebelumnya, saya minta maaf karena lancang
menulis surat untuk Nyonya. Namun,
janganlah salah paham. Bersama surat ini,
saya berharap akan satu kebahagiaan untuk
kehidupan Nyonya.
Pertama kali melihat wajah dan mata bening
Nyonya, entah mengapa ada getaran aneh
yang membuat saya tidak berani menatapnya
berlama-lama. Hanya satu yang saya tahu,
Nyonya seorang perempuan pengasih yang
telah dilimpahi kekayaan tak terhingga oleh
Tuhan. Naiflah diri saya jika berharap
menjadi raja di samping Nyonya.
Kita terpisah kasta. Terpisah satu tabir yang
entah apa namnya, terpisah ruang dan waktu
yang amat berbeda. Namun, dengan kuasaNya, akhirnya kita dipertemukan untuk
berbicara, walau hanya sebatas basa-basi
melalui seorang perantara;anak saya.
Nyonya Aisya, Tuhan tidak pernah menutupnutupi satu rahasia di dunia ini, kecuali
masalah jodoh, kematian, dan hari akhir.
Kini, satu dari seribu misteri Tuhan itu mulai
terungkap. Masih ingatkah Nyonya kepada
seorang pilot yang menggendong bayi di
dekat pesawat terbakar sekitar 27 tahun
silam? Lelaki itu begitu takut menatap
Nyonya. Sampai-sampai rasa takutnya tak
ingin diketahui oleh siapapun, termasuk sang
bayi dalam gendongannya.
Saya melihat Nyonya Aiya Meraungmeraung, ingin menerobos jilatan api yang
membungkus pesawat terbang itu. Terakhir,
saya melihat Nyonya sangka sesosok mungil
yang gosong yang Nyonya sangka sebagai
anak semata wayang Nyonya. Setelah itu,
saya pergi sambil menangis antara sedih dan
bahagia karena bayi yang saya gendong tidak
kurang suatu apa.
Dengan hati risau, saya bawa bayi itu pulang.
Saya jadikan dia belahan jiwa untuk
mengusir kesepian saya sepanjang hari. Istri
saya pun bahagia dan membesarkannya

dengan sepenuh kasih sayang. Bayi itu kini
telah dewasa, menjadi sesosok lelaki tampan
yang cerdas dan berani mengguggat
kebatilan. Saya menamakan dia Msutafa arRahman.
Tahukah Nyonya siapa dia? Dia bukan anak
kandung saya. Dia anak seorang perempuan
cantik yang suaminya ikut terbakar dalam
tragedi itu. Demi tuhan, ini sebuah kejujuran,
Nyonya. Rasanya, sudah waktunya Mustafa
tahu siapa dirinya yang sebenarnya...
(ANC:310-311)
Alur Flashback lainnya yang diiedentifikasi
oleh peneliti terdapat pada akhir kisah novel ini
ketika Mustafa dan Laila sudah menikah sambil
menggendong bayi yang tampan seperti wajah
mereka.

Di

hadapan

makam

ibu

angkatny,

Maemunah. Mustafa mengingat kembali akan
kematian ibu angkatnya itu saat ditabrak oleh
pengendara HIV yang ternyata ada indikasi
dilakukannya sengaja karena semasa hidupnya,
Maemunah dengan sengaja berhubungan “freesex”
dengan semua lelaki hidung belang karena setelah
mengetahui ketika Dokter memvonis dia terkena
virus AIDs. Hal tersebut terdapat pada kutipan
berikut :
Bukan kematiannya yang Mustafa sesali.
Toh, suatu hari nanti atau bahkan sedetik lagi,
dirinya pun akan mati. Bagaimana kematian
menghampiri Maemunah itulah yang disesali
Mustafa. Ketika datang di tempat kejadian,
Mustafa mendapati ibu angkatnya itu
tergolek di pinggri jalan dengan kepala
bersimbah darah. Saat itu, dengan suara
terpatah-patah, Maemunah menjelaskan
bahwa dirinya ditabrak oleh seorang pria
yang sudah ditulari HOV/AIDS olehnya.
(ANC:426)
Amanat yang disampaikan pada Novel “Atas
Nama Cinta”
Sebagai
pembuatan

unsur

novel,

paling

penting

dalam

pengarang

pastinya

sudah

menyiapkan jauh sebelum menuangkan ide dan
gagasanya pada alur yang akan disiratkanya pada
lembaran-lembaran

putih.

Sebelum

peneliti

menganalisa terkait amanat yang disampaikan

langsung dirawatnya di rumah sakit, Maemunah

pengarang

telah

akhirnya bisa diselamatkan meskipun hampir saja

beberapa

iya kehabisan banyak darah karena perbuatanya

bagian di dalamnya yaitu nilai moral kehidupan

yang menggugurkan janin dalam rahimnya yang

bermasyarakat, nilai pendidikan dan nilai religius

baru berusia 3 bulan. Diselamatkanya Maemunah

yang sangat menonjol pada novel tersebut.

oleh Nyonya Aisya ini ketika tergeletak di pinggir

terhadap

mengidentifikasi

pembaca,

nilai-nilai

peneliti

menjadi

Yang pertama pada nilai religius yang

jalan sungguh mencerminkan sikap nilai moral

terdapat pada novel ini yaitu ketika Mustafa

dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat baik.

meminta agar Putri tidak pergi ke Jakarta untuk

Diharapkan pengarang novel ini, kita sebagai

mengikuti

manusia mau meniru dengan apa yang dilakukan

audisi

Putri

Indonesia

atau

Miss

Universe. Tidak diijinkannya Putri lain bukan lain

oleh Nyonya Aisya.

adalah karena Mustafa tidak terima bilamana aurat

SIMPULAN DAN SARAN

Putri diumbar secara publik. Karena seperti yang

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

Mustafa tahu bahwa audisi tersebut benar-benar

yang telah ditelaah lebih jauh, peneliti sangat-

menyalahi nilai agama. Dalam konteks ini, nilai

sangat benar takjub terhadap pengarang yang

amanat

adalah

mampu menuangkan ide dan gagasanya ke salah

menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Salah satunya

satu karya sastra ini dalam bentuk novel ini. Novel

tentang pemahaman pada aurat disisi agama.

yang penuh dengan nilai-nilai variatif ini tidak

yang

pembaca

Setelah

itu,

dapat

Peneliti

ambil

mengidentifikasi

pernah lepas dari nilai agama atau religi.

amanat yang terdapat pada nilai pendidikan salah

Kemudian dari unsur-unsur yang tidak

satunya terdapat pada kreativitas Mustafa yang

terlepas dari novel ini salah satunya adalah gaya

benar-benar mampu membuat takjub Nyonya Aisya

bahasa yang disampaikan pada tiap penggalan cerita

dengan patung yang dipesannya. Mustafa mampu

pada tiap penokohan. Gaya bahasa yang digunakan

membuat Patung Kuda Terbang atau biasa disebut

tidak pernah lepas dari diksi yang kreatif dan

Pegassus yang dengan ukuran tak seperti biasanya.

inovatif. Dan sungguh sungguh mengesankan

Sungguh

mampu

pembaca. Dimana selain itu, dalam tiap dialognya

melakukan

novel ini pun berisi puisi-puisi yang indah nan

diluar

mengukirnya

dugaan

walau

tak

Mustafa
pernah

sebelumnya. Kreativitas dan Imajinasi Priatampan

bernilai estetika tinggi pada tiap penokohan.

inilah yang patut Peneliti dan para pembaca contoh.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti

Karena dalam dunia ini There’s no Impossible

berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat

artinya tidak ada yang tidak mungkin. Ketika kita

digunakan sebagai bahan ajar khususnya pada

mau berusaha dan bekerja keras, segala kreativitas

pengajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.

dan hasil Allah akan melancarkan segalanya.

Novel Atas Nama Cinta memiliki banyak unsur-

Dan terakhir, amanat yang disampaikan
dalam

segi

nilai

moral

dalam

unsur penting dalam memudahkan peserta didik

kehidupan

untuk mengetahui ciri-ciri dan gaya bahasa yang

masyarakat. Peneliti mengidentifikasi salah satunya

terdapat pada novel yang bagus. Karya Wahyu

ketika Nyonya Aisya membawa ibu Maemunah

Sujani ini sangat menghadirkan kecerdasan dan

kerumah sakit. Sikap tolong menolong inilah yang

kesholihan yang patut ditiru oleh semua orang

pengarang ingin sampaikan kepada pembaca.

khususnya

Dengan diselematkannya ibu Maemunah dan

pembelajaran lebih kreatif dan menarik.

pembaca

dan

peserta

didik

agar

DAFTAR PUSTAKA
Bocahsastra.2012.Pengertian Novel Dan UnsurUnsurnya.
http://bocahsastra.wordpress.com/2012/05/
22/pengertian-novel-dan-unsur-unsurnya.
diakses pada hari Jum’at tanggal 17 Januari
2014
Khusnin, M. 2012. Gaya Bahasa Ayat-Ayat Cinta
Karya Karya Habiburahman El Shirazy Dan
Implementasinya Terhadap Pengajaran
Sastra di SMA
Nurgiyanto,

B.

2005.Teori

Pengkajian

Fiksi.Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press
Soekamto, S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar.
Sujani, W. 2008. Atas Nama Cinta. Yogyakarta :
DIVA Press
Uswatun, P., Suyitno, Y.Mujianto.2013. Novel
dalam Mihrab Cinta Karya Habiburahman
El Shirazy (Kajian Sosiologi Sastra dan
Nilai Pendidikan). BASASTRA JURNAL
2(1) : 1 -12.
RIWAYAT PENULIS
Ihwan Subekti. Tempat dan Tanggal
Lahir Cilacap, 15 Juni 1993 adalah
Guru di SD Negeri Wanareja 02
Kabupaten Cilacap.