Pembakuan norma tes kraepelin sebagai alat pengukur kecepatan kerja, ketelitian kerja, keajegan kerja dan ketahanan kerja pada sarjana lulusan ilmu pengetahuan sosial dan sarjana lulusan ilmu pengetahuan eksakta dan alam yang berada di Kotamadya Yogyakart

LAPORAN PENELITIAN
PEMBAKUAN NORMA TES KRAEPELIN SEBAGAI
ALAT PENGUKUR KECEPATAN KERJA. KETELITIAN KERJA,
KEAJEGAN KERJA. DAN KETAHANAN KERJA PADA SARJAN A
MUDA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN SARJ~MUD
ILMU PENGETAHUAN EKSAKTA DAN ALAM
Dl KOTAMADVA VOGYAKARTA

Oleh :

K OENTJORO
RPUSTAKAAN UGM

K KI
r·5 9.98
K oe
.-'· · c ..p1

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA


1984

.....,
LAPORAN PENELITIAN

~ MBAKUN

NORMA TES KRAEPELIN SEBAGAI ALAT PENGUKUR

KECEPATAN KERJA, KETELITIAN KERJA, KEAJEGAN KERJA, DAN
· ETAHUAN SOSIAL

KETAHANAN KERJA PADA SARJANA MUDA ILMU
,.

'

DAN SARJANA MUDA ILMU PENGETAHUAN EKSAKTA
••


'•

- ~

. . .. ... -~

- ·

DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

~ .

- - · ...;..

~

1

OLEH:


//
K 0 E N T J 0 R 0

FAKULTAS

PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA
Y 0 G Y A K A R T A
1 984

~AN
..!

ALAM

c.

tJ r


P R A K A T A

Segala
Pengasih lagi

puja
Mah~

dan

puji kehadirat Allah

yang

..

Karena rahmat dan

. Penyag.


Maha

hidayah

Nya 1 ah maka penel i t.i an i ni . tel ah dapat . ,di sel esai kan.
Penelitian
tes

Kraepelin

ini dimaksudkan untuk membakukan
sebagai

alat pengukur

kerja,

kecepatan



1



norma

· _,

..

ketelitian kerja, keajegan kerja dan
ketahn~

sarjana

ataupun • ·universitas

muda


baik lulusan akademi

kerja pada

dari jurusan ilmu pengetahuan sosial maupun jurusan
eksakta dan alam di Kotamadya Yogyakarta.
kannya

norma

membantu

di

Dengan dibaku-

tes Kraepelin ini diharapkan
dalam

kegiatan-kegiatan


ilmu

yang

akan

banyak

berhubungan

dengan seleksi dan penempatan kerja dalam berbagai bidang
lapangan pekerjaan.
Penelitian

ini tidak mungkin terlaksan a tanpa ban-

tuan pihak-pihak tertentu.
disertai hati yang tulus,


.
tidak terhingga

peneliti

menyampaikan terima kasih yang

kepada:

1. Fakultas
Biro

Pada kesempatan ini

Psikologi

Universitas Gadjah Mada

testing Fakultas Psikologi Universitas Gadjah


cq
Mada

yang telah berkenan menyediakan data.
2. Dra.Nuryati Atamimi Rasimin, yang telah memberikan dorongan dan juga telah membantu menyediakan data.
3. Mbak Uk, Tessy,
· kan

dorongan,

Wiwi, Didut yang telah memberi-

membantu membuatkan program dan
i

membantu

lewat . "program Hasta Karya" nya.
4. Rekan-rekan dosen yang tidak dapat saya sebutkan
satu


persatu

yang telah membantu kelancaran

penelitian

ini.
Kiranya penelitian ini dapat berguna kepada
gai pihak,
kritik

berba-

untuk itu peneliti mengharapkan dengan sangat

dan saran dalam rangka pengembangan diri

dimasa mendatang.

Yogyakarta, Oktober 1984.
Drs. Koentjoro.

ii

penulis

D A F T A R

I S I

Prakata

i

Daftar Isi

iii

Daftar Tabel

iv

Intisari . . . . . . . . . . .

vi

BAB

PENGANTAR

1

1. Permasalahan.

1

2. 'Tinjauan Pustaka

3

CARA PENELITIAN

9

I

BAB II

1.

BAB III

Cara Pengumpulan Data

9

2. Alat dan Pengukuran

11

3. Analisis Data

14

HASIL PENELITIAN

17

KESIMPULAN

27

DAFTAR PUSTAKA

29

iii

DAFTAR

TABEL

1. Tabel

1.

Perinc:ian Subyek Penelitian

2. Tabel

2.

Komputasi t tes untuk masi_ngmasing kelompok jurusan

3. Tabel

3.

17

Anal isis t tes berdasar jenis
18

kelamin
4. Tabel

4.

Anal isis t tes berdasarkan
jurusan IPA -

5. Tabel

5.

19

IPS

Tes kurve normal berdasarkan
jenis kelamin IPS

6. Tabel

6.

7.

20

Tes kurve normal berdasarkan
jurusan IPA -

7. Tabel

10

IPS

21

Norma tes Kraepelin untuk
aspek KECEPATAN KERJA jurusan

.

IPS PUTRI

~

8. Tabel

8.

22

Norma tes Kraepelin aspek
KECEPATAN KERJA IPS PUTRA

9. Tabel

IX

Norma tes Kraepelin aspek
KECEPATAN KERJA

10.Tabel

X

22

IPA

23

Norma tes Kraepelin aspek
KETELITIAN KERJA IPS PUTRA
PUTRI dan IPA

11. Tabel

XI

23

Norma tes Kraepelin aspek
KEAJEGAN KERJA berdasr RANGE
Kelompok IPS PUTRA.

24.
·'

~

iv

12.Tabel XII

Norma tes Kraepelin aspek
KEAJEGAN KERJA berdasar RANGE
pada IPS PUTRI dan IPA.

13.Tabel XIII

24

Norma tes Kraepelin aspek
KEAJEGAN KERJA berdasar AVERAGE DEVIATION IPS PUTRA
- PUTRI dan IPA.

14.Tabel XIV

Norma tes Kraepelin aspek
KETAHANAN KERJA IPS PUTRA

15.Tabel XV

25

Norma tes Kraepelin aspek
KETAHANAN Kerja IPS PUTRI

16.Tabel XVI

25

26

Norma tes Kraeplin aspek
KETAHANAN KERJA IPA

v

26 .

I N T I S A R I

Tes

Kraepelin

adalah

salah satu

alat

pengukuran

psikologis,yang sangat besar peranannya tertutama didalam
seleksi

penempatan

akademi

khususnya memang dicetak

rangka

seleksi

sekali

digunakan.

tenaga

kerja.

Sarjana
untuk

Muda

bekerja,

dalam

penempatan pekerja tes kraepelin
Namun

dari

demikian norma

tes

sering

Kraepelin

untuk golongan atau kelompok sarjana muda ini belum
Oleh

karen a

memandang

kebutuhan

perlu

adanya

yang

kian

norma,

mendesak

untuk

ada.

penulis

itulah

maka

penelitian ini dilakukan.
Dari

data

sebanyak

563 sarjana muda

yang

pernah

mengikuti kegiatan tes di biro testing Fakultas Psikologi
UGM yang terkumpul sejak tahun 1982 - 1984,
sarjana muda sebagai sampel pehelitian.

pada

Putra.
putri.

kelompok

Dari
Dari

199

sarjana muda IPA

Dari sejumlah

kesemuanya

adalah

sarjana muda 120 adalah putra

analisis

uji

t

311

112 sarjana muda

berasal dari IPA dan 199 berasal dari IPS.
itu

diambil

berdasarkan

dan

atas

kelaminnya ternyata pada aspek Kecepatan Kerja,

79

jenis

Keajegan

Kerja yang menggunakan Range dan Ketahanan kerja dijumpai
adanya

perbedaan

yang

bermakna.

Analisis

uji

t

berdasarkan latar belakang pendidikan ternyata hanya pada
aspek

Kecepatan

kerja

saja

perbedaan yang bermakna.

vi

yang
t~rnya

mempunyai

Uji
pada

kurve

normal menunjukkan hasil

aspek Ketelitian Kerja.

yang

Hal ini terjadi bila

menguji

berdasarkan atas jenis kelamin.

menguji

berdasarkan

jurusan ternyata

juga menunjukkan hasil yang bermakna.
pembuatan

norma

didasarkan

aspek

ketelitian
ternyata

Sehingga bagi yang
atas

sedang bila tidak bermakna menggunakan Mean dan
Deviation.

kita

Namun bila kita

kerja dan Keajegan Kerja yang menggunakan Range

bermakna

bermakna

persentil,
Standard

5 Kategori yang dipilih dalam pembakuan norma

adalah Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, Kurang Sekali.

vii

BAB I
P E N G A N T A R

1. Permasalahan
Pembangunan yang semakin giat dilaksanakan di Indonesia

seperti

sekarang ini,

menuntut adanya

efisiensi

kerja yang dimaksud adalah

efisiensi

kerja diseluruh bagian.
Efisiensi
yang

berupa

kerja

yang

penempatan tenaga
tepat

yang

manusia

sesuai

sebagai

dengan

tenaga
dan

bakat
'

kemampuannya. Dengan adanya penempatan yang tepat •hal ini
berarti

pula penghematan beaya,

tenaga dan waktu

telah

dapat dilakukan.
Kesesuaian
dicapai

bila

terhadap

antara

dan
t~nag

pekerjaan

dapat dilakukan pengukuran

kemampuan-kemampuan

yang

yang

ada

dapat

obyektif

pada

seseorang

dapat

dilakukan

tenaga kerja.
Pengukuran
dengan

kemampuan tersebut

berbagai cara,

antara lain yang sering digunakan

adalah dengan menggunakan tes yang oleh orang awam sering
disebut sebagai psikotest.
Di

dalam kegiatan-kegiatan seleksi,

penempatan,
merupakan

pendidikan,
kegiatan

menanggulangi

yang

klinis

penggunaan

sangat

meluas

masalah-masalah
1

psikologi,

konseling,
tes

dalam

sudah
rangka

terutama

di

yang sudah maju.
negar~

Kegiatan ini pada

akhir ini nampaknya sudah merupakan salah satu
bagi

masyarakat,

permintaan

jasa

hal

ini

psikologi

nampak
yang

dari

oleh

akhir~

kebutuhan

meningkatnya
awam

~asyrkt

dikenal sebagai psikotes.
Namun

demikian

adanya

satu

mereka

hadapi.

para

sarjana

permasalahan

Psikologi

yang cukup

Persoalannya

adalah

merasakan

besar

dan

harus

disebabkan

karena

kurangnya alat-alat tes yang bisa digunakan sesuai dengan
situasi

dan

sarjana

Psikologi Indonesia membuat alat untuk

kebutuhan

kondisi di

di

atas,

Indonesia.

bahkan

Banyak

banyak pula

sudah

para

memenuhi

yang

berusaha

mengadakan adaptasi alat tes yang berasal dari luar , Indonesia untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Indo-

nesia.
Pada intinya perkembangan tes Psikologi di Indonesia
akan

sangat

tergantung kepada kemampuan kita

di

dalam

mengatasi sebab-sebab terjadinya kekurangan-kekurangan di
dalam masalah alat tes psikologi ini.
Salah

satu langkah yang paling tidak harus kita

adalah

kita

psikologi
dari

harus

ini,

masyarakat

mengisi

kekurangan

sehingga permintaan y an g
kepada kita,

lakukan

persediaan

tes

b er macam-macam

dapat kita layani

dengan

sebaik-baiknya.
Untuk

I

mengatasi

masalah

tersebut

di

atas,

maka

langkah standardisasi terhadap alat tes yang berasal dari
negara

di luar Ind o nesia adalah merupakan

2

langkah

yang

bermanfaat.

Pembakuan

norma

tes

Kraepelin

baik dari jurusan sosial

pada

ataupun

para

sarjana

muda

jurusan

eksakta

adalah merupakan salah satu langkah untuk menuju

ke arah itu.
Mengingat
sarjana

belum

muda

ini,

adanya norma

tes

untuk

gotongan

sementara mereka yang dari

akademi,

para lulusannya diharapkan bisa langsung bekerja
tenaga ahli tingkat menengah.
tes

sebagai

kerja,

Maka suatu pembakuan norma

alat pengukur kecepat a n

keajegan

kerja

sebagai

dan

kerja,

ketah a nan

ketelitian

kerja

adalah

merupakan suatu langkah yang positif dan diharapkan.

2. Tinjauan Pustaka.
Di

depan

telah

disebutkan

bahwa

pengukuran

kemampuan d a pat dilakukan dengan menggunakan

tes.

Untuk

mendapatkan

tes,

maka

ahli,

akan

beberapa

gambaran

definisi

diketengahkan

yang

jelas

apa

itu

yang diberikan oleh para

dengan

maksud untuk

me mberikan

gambaran

yang lebih jelas •
• a. Lee J. Cronbach
II

A

test is a systematic procedure

behavior of two or more persons"

for

comparing

the

.

b. Florence R. Goodenough
II

Tes diberikan kepada seorang individu atau

individu

dengan

sekelompok

mak s ud untuk menentukan kecakapan

membandingk a n kecakapan mereka satu

3

sam~

lain''. . :

atau

Anne Anastasi menyatakan
c. Anne Anastasi
11
A psychological test is essentially an

objective

standardized measure of a sample of behavior
d.
suatu

Sukarti

11

and

.1)

(15) dari penelitiannya me8yarankan agar

tes dapat memenuhi fungsinya,

ma k a

mempunyai beberapa syarat yang penting,

itu
t~s

h a rus

yaitu

valid,

reliabel dan terstandardisasikan.
Usaha

pengemban g an

tes

sebagai alat

pengukur

di

Indonesia ini dapat dilakukan melalui dua cara (15) yaitu
1.

Membuat

memenuhi

atau

syarat.

menciptakan

Apabila

ini

tes

psikologis

diberlakukan

maka

yang
akan

memerlukan waktu yang cukup lama.
2.

Menggunakan tes yang telah ada dan distand Frdrsa-

sikan

di

negara

lain dengan pengertian bahwa

harus

disesuaikan dengan kondisi dan

tes

itu

distandardisasikah

di Indonesia.
Penelitian
upaya

ini

dimaksudkan sebag a i

5alah

seperti yang dimaksudkan dalam nomor dua di

satu
atas,

yaitu membuat standardisasi, cara penilaian serta mencari
norma

tes kraepelin untuk mereka yang berijazah

sarjana

mud a.
Hal i ni sesuai apa yang di katakan Anne Anastas-i
(1)

yang

menyatakan bahwa:

uniformity

II

Standardization

of procedure in a administering

implies

and

scoring

the test ".
Seorang psikiater Jerman,
berkali-kali
menciptakan

mengadakan

Emile Kr'aepelin,

penelitian

akhirnya

set

ia

~ ah

dapat

alat tes yang mampu mengungkap 4 macam aspek
4

j

yang ada pada
kemapu~n

diri

seseorang,

kecepatan

kerja,

ketelitian kerja,

ketahanan

kerja.

Tes

Kraepelin

(1).

yaitu:

aspek

keajegan kerja

dan

ini kemudian dikenal sebagai

tes

Pada dasarnya tes ini dibuat

berdasarkan

hasil tes obyektif yang kemudian diinterpretasikan berdasarkan aspek-aspek bakat yang terkandung di dalamnya (9)
Sedangkan hasil tes Kraepelin ini sangat dipengaruhi oleh
faktor "sensory-perception" dan "motor-response" .
Dari

berbagai

pendidikan
berbeda

yang

penelitian diketemukan

bahwa

jenis

berbeda ternyata didapatkan hasil

yang

Sehingga

pula pada kesemua aspeknya (10,11,12>

untuk mengadakan pembakuan norma tes Kraepelin ini,
susnya

untuk tingkat pendidikan sarjana

muda

khu-

dirasakan

sangat perlu sebab selama ini memang belum pernah ada.
Spearman berpendapat bahwa aspek-aspek yang diungkap
di

dalam tes Kraepelin ini dianggapa sebagai

dari energi mentalnya,
dicapai

pernyataan

yang mengukur optimum yang

individu untuk dirinya dalam keadaan fungsi men-

tal yang normal .
Dalam pelaksanaan tesnya,tes Kraepelin yang
dari
harus

telah

angka-angka

satua yang bergerak dari 1

dijumlahkan

untuk tiap dua angka

terdiri

sampai

yang

9,

terdekat,

dengan menuliskan jumlah yang sebenarnya. Dari penjumlahan dua angka yang terdekat ini akan diperoleh angka-angka
baru yang kemudian dievaluasi sebagai hasil tes.
Thurstone

I

Kraepelin
i ties

mengatakan bahwa aitem-aitem di dalam tes

ini mengandung "factors prfmary

number",

di

mental

mana di dal amnya ter·dapat

5

abil-

kec:akapan

j

untuk

rnenghitung

teliti

(6).

Guilford

"simple arithmatic" dengan

cepat

Berdasarkan atas tinjauan mental ini

(8) sependapat dengan Thurstone dan

dan
maka

mengatakan

bahwa aitem-aitem dai dalam tes Kraepelin ini bila ditinjau

dari fungsi mental dalam mengerjakan tes

ini,

maka

akan

tergolong di dalam faktor-faktor "convergent-think-

ing"

dan

jika

dipandang dari isi

aitemnya

tergolong faktor-faktor simbolik atau
ty",

yaitu

suatu

dan teliti

akan

"numerical-facili-

di dalam menggunakan
k~capn

angka dengan cepat

maka

angka-

(6).

Di Indonesia tes Kraepelin ini telah lama digunakan,
terutama

dalam rangka seleksi dan penempatan kerja

pada

perusahaan dan ABRI. Bentuk dan ukuran tes yang diguqakan
di Indonesia telah banyak mengalami perubahan dari bentuk
aslinya,

dengan

penggunaannya
ini

salah satu pertimbangan

namun

praktis

dalam

demikian prinsip-prinsip dasar

masih senantiasa tetap dipertahankan

sesuai

tes

dengan

keadaan aslinya.
Validitas tes Kraepelin ini telah pula diteliti oleh
Arief

Wangsa pada tahun 1965,

karyawan

di

dengan menggunakan subyek

beberapa perusahaan

di

Yogyakarta

dengan

hasil yang cukup tinggi dan meyakinkan untuk validitas ke
empat

aspek

yang diungkap

oleh tes ini

.

Darochim

Effendi melalui penelitiannya pada para karya wan di
usahaan Kertas Negara Blabak Magelang,
tian

mendukung peneli-

Arief Wangsa dimana dalam kesimpulan

dikatakan

Per-

penelitiannya

bahwa ada korelasi yang positif dan meyakinkan

6

antara hasil tes kraepelin dengan prestasi kerja karyawan
di Perusahaan Kertas Negara Blabak Magelang (5).
Tentang reliabilitasnya tes Kraepelin ini

ternyata

mempunyai taraf reliabilitas yang cukup tinggi pula.
ini

dibuktikan oleh penelitian Tukul Santosa pada

Hal
tahun

1967 yang dikenakan pada para karyawan PN Blabak Magelang
(17)

demikian

norma

tes Kraepelin ini pernah beberapa kali

yaitu

oleh

tes

pula

penelitian

tentang

Marcham Darokah (13) yang

di Yogyakarta pada tahun 1967;

dilakukan,

menyusun

Kraepelin khusus untuk para siswa

atas

standardisasi

sekolah

norma

menengah

Sukarti dan

kawan-

kawan (15) membuat standardisai norma tes Kraepelin menurut

kelompok

umur yang dimulai dari umur 15

dilakukan di Yogyakarta pada tahun 1975;

tahun

dan

Nuryati Atamimi

telah tiga kali membuat standardisasi norma tes Kraepelin
ini

dengan sample yang berbeda dari jurusan dan

pendidikannya.

tingkat

Misalnya Norma tes Kraepelin khusus untuk

para siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan STM dan SMEA
yang dilakukan pada tahun 1980- 1981,
lin

norma tes Kraepe-

untuk para sarjana lulusan jurusan Ilmu

Pengetahuan

Sosi&l dan jurusan Ilmu Pengetahuan Eksakta dan Alam yang
dibuat

pada

tahun

1981 -1982 dan pembuatan

norma

tes

Kraeplin yang terakhir ia buat adalah norma tes Kraepelin
untuk

para

lulusan SMA jurusan

Ilmu

Pengetahuan

Alam

dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di Yogyakarta yang
ia

buat pada tahun 1982 -1983 (10,11,12>.
Mengingat

penelitian

di

dari
atas

jumlah

penelitian

belum ada yang meneliti

7

dan
norma

judul
tes

Kraepelin
sedang

untuk para sarjana muda dari jurusan

kebutuhan

sarjana
pengukuran

muda

akan tenaga kerja

kian

terhadap

hari
tes

kian

yang

penelitian ini diselenggarakan.

I

8

berpendidikan

meningkat

Kraepelinpun

manapun,

belum

dan
ada

norma
maka

BAB
CARA

II

PENELITIAN

1. Cara Pengumpulan Data
Subyek
muda

di dalam penelitian ini adalah para

dari

berbagai akademi,

universitas
dari

Ilmu Pengetahuan Eksakta

seleksi

perusahaan
Fakultas

tinggi

ataupun

dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

jurusan

mengikuti

perguruan

sarjana

di

dan penempatan

Seluruh

Psikologi

dan

Alam,

yang

kerja

dari

beberapa

pada

Biro

Testing

Indonesia

Universitas Gadjah Mada

Dari data yang masuk sejumlah 563,

maupun

Yogyakarta.

kemudian diambi1

311

sebagai sampe1 pene1itian dan dipi1ih berdasarkan random.
Adapun

data yang masuk tersebut mulai dikumpulkan

sejak

awa1 tahun 1982 sampai dengan bulan Agustus 1984. Pangka1
to1ak

subyek



dan

dapat

baru
be1um

diharapkan

dapat

mengotori

hasi1 pene1itian ini dapat dikenda1ikan untuk tidak turut
mempengaruhi
penelitian
untuk

hasi1
yang

jurusan

berasal

Mengingat bahwa jumlah
dari jenis

kelamin

I1mu Pengetahuan Eksakta dan

berjumlah 3 orang,
kemudian

tes.

sampe1

perempuan
A1am

maka dengan terpaksa sampel

hanya

tersebut

di drop sehingga norma tes KraeP.elin untuk Sar-

9

jana muda jurusan Ilmu Pengetahuan Eksakta dan Alam tidak
dihitung

jenis

perbedaan

perempuannya.

Adapun

kelamin

mengenai

laki-laki

dan

subyek penelitian

dapat

dilihat pada tabel berikut ini
Tabel

1

Perincian Subyek Penelitian
IKelompok ilmu

Lulusan

dari

I Pengetahuan

Jenis Kelamin IJumlah

---------------:
Pria I Wanital

-------------- ----------------- -------1-------1------Fisipol

8

10

I
I

-------1------27
5

APMD

18

32

-----------------~;
------Bahasa
3
6
9
-----------------------------:------3
APERDAG
2
1

-----------------.-------1------- ------Akuntansi

16

24

40

S 0 S I A L

5

2

7

-----------------------1------------ASMI
7
2
------- -------:----------------------Ekonomi
14
12
2
----------------------- -------:-------·
AKUB
13
20
33
AMP

--·----- I -------

ABI

5

3

8

APPI

3

1

4

Pariwisata

5

AKPRIND

5

-------'

12

Hukum

12

5

5

-----------------1-------'------------Psikologi
2
2
Jumlah

120

199

-------1

Analis Kimia

2

Fisiotherapi

5

5

3

: 3

I Komputer
:-~

79

2

-------1-------

I Fak.Tnk.Tambang

-.
10

11

1
I

-----------------:-------:-------:-------:
4
Fak.Tnk.Mesin
-----------------------:------- -------:
Fak.Tnk.Kimia
9
9
'
Fak.Tnk.Sipil

8

8

Fak.Tnk.Tekstil

3

3

ATN

13

13

-----------------------t------------Peternakan
2
I
2
----------------- -------1------- -------

IPA

Geografi

4

4

Maritim

2

2

14

14

3

3

I

-------1
-----------------------1------AKPRIND
29
29
-------'

Teknologi Kulit
Agro Lain

-----------------------1------------Jumlah
112
112

2. Alat dan Pengukuran.
2.1. Tes Kraepelin.
Materi
ini
pada
ini

tes

Kraepelin yang akan dibakukan

bentuknya adalah deretan angka-angka
2 lembar kertas HVS.
perjumlah 50 deret,

yang

normanya
tercetak

Deretan angka-angka pada

tes

setiap deretnya terdiri atas 27

nomor penjumlahan. Angka-angka yang disajikan pada setiap
deret

adalah

angka

tunggal yang

bervariasi

antara · 1

sampai dengan 9.
Pelaksanaan testing dapat dilakukan secara
a tau

klasikal,

namun

dapat

pula

dilakukan

kelompok
secara

individual.
Di dalam pelaksanaan testing,
11

kepada subyek diminta

untuk

menjumlahkan

setiap

terdekat,secepat-cepatnya

dan

dua

angka

yang

seteliti-telitinya

tanpa

ada satu angkapun yang dilewati, pada setiap deret dengan
urutan

dari bawah ke atas.

disediakan adalah 15 detik.

Pada setiap

waktu yang
d~ret

Apabila waktu pelaksanaan 15

detik

telah

untuk

segera pindah ke deret berikutnya meskipun

belum

menyelesaikan

tersebut

subyek diberi tanda
be~lau,

dilakukan

deret yang sedang
sampai dengan

atau

aba-aba
subyek

dikerjakan.

deret

yang

Hal

terakhir

yaitu deret yang ke 50.
Waktu

yang

dibutuhkan adalah 15 detik x 50

deret,

yaitu 12,5 menit.
Agar subyek benar-benar mengetahui cara
tes

ini

dengan

mengerjakan
bagian
maka

benar,

persis

sama

diberikan

dahulu

contoh

(biasanya pada halaman 1 lembar tes ini

contohnya).
kepada

maka

menQerjakan

Setelah dijelaskan cara

subyek

diminta

·untuk

dengan pelaksanaan

mengerjakan

mengerjakan

yang

ada

contoh

sebenarnya,

yang

kemudian pekerjaan contoh subyek ini di cek satu persatu,
dapat
sehin~ga

belum.
benar

diketahui mana yang jelaa dan mana

Kemudian kita jelaskan lagi hingga subyek

yang
benar-

telah mengetahui cara mengerjakan yang benar

pada

tes ini.
Guna mengerjakan tes ini kepada masing-masing subyek
disediakan
apabila

ballpoint

ballpoint

dan

cadangannya

untuk

persiapan

yang pertama habis tintanya atau

keruwetan dengan ballpoint yang mereka gunakan.

12

.ada

Tes

Kreapelin

kecepatan

kerja,

ini

dimaksudkan

ketelitian kerja,

untuk

mengungkap

keajegan kerja

dan

ketahanan kerja.

2.2. Pernilaian Hasil Tes.
Pernilaian

hasil

tes

i ni

dimaksudkan

untuk

memperoleh nilai kasar dari aspek-aspek kecepatan kerja ,
ketelitian kerja, keajegan kerja dan ketahanan kerja.
Nilai untuk aspek kecepatan kerja adalah rerata atau
"Mean"
deret
dua

dari distribusi nilai ke 50 deret.

Nilai

diperoleh dari jumlah penjumlahan yang benar
angka yang berurutan.

setiap
dari

Sehingga rumus dari kecepatan

kerja ini adalah:
{ fx

Mean
Ni lai

=------50

ketelitian

kerja

diperoleh

dari

juml.ah

kesalahan (error) dan banyaknya loncatan atau angka-angka
disetiap

deret

yang

tidak dijumlahkan

(skipped)

dilakukan subyek pada waktu mengerjakan tes.

Rumus

yang
dari

ketelitian kerja adalah:
KETELITIAN KERJA
Nilai

= ERROR

+ SKIPPED

keajegan kerja dapat diperoleh dengan 2

cara

yaitu :
A. Range.
Yaitu

dengan

mengetahui jarak atau selisih

antara

hasil penjumlahan tertinggi dengan hasil penjumlahan yang
terendah. Sehingga rumusnya adalah:
RANGE

=X

X

t

r

13

B. Haverange Deviation
Diketahui dengan menggunakan rumus
~

Av. Dev.

fd

= ------N

Ni lai

ketahanan

kerja

dapat

diperoleh

dengan

menggunakan rumus persamaan garis ketahanan kerja yaitu :
y

=

a

a

=

y

b

=

+

bx

bx
~

N.

·

xy -

( i. X)

(

£ y>

----------------------2
2
N.

{x

(

~X)

Kemudian dari rumus ini dicari selisih

an tara

y 50 - y 0 yang merupakan nilai ketahanan kerja.
selisih

itu

menunjukkan pada tanda negatif

ketahanan kerjanya menurun,



'

• Apabila
berarti

akan tetapi bila positif

(+)

berarti bahwa ketahanan kerjanya meningkat.

3. Analisis Data.
Dalam rangka pembakuan norma di dalam penelitian ini
digunakan analisis statistik.
Untuk
kurve

menentukan

apakah didtribusi

normal atau tidak,

data

memenuhi

maka untuk menentukan

testing

kurve normalnya digunakan 2 cara yaitu :
A. Tes Skewness.
Tes ini digunakan untuk mengetahui derajad
dari distribusi data.

14

kejulingan

Tes tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Sk

C.R. Sk

= -------SD.Sk

( p 90 + p 10) .
Sk

= ----------------

p 50

2

SD.Sk
Sedangkan

(p 90 - p 10)
---------------

= 0.5185

perhitungan

untuk

rumus-rumus

tersebut

digunakan rumus-rumus jenjang persentil.
n/100. N - Cfb

Pn

= Bbn

+ <

--------------->
fi

i

B. Tes kurtosis
Tes
bentuk

ini digunakan untuk mengetahui tinggi r e ndahnya
kurol

dari

distribusi

data.

Adapun

rumusnya

untuk

golongan

adalah:
Dev. Ku
CR

Penyusunan

norma

= --------SD Ku

tes

Kraepelin

Sarjana Muda ini dibagi menjadi 5 tingkatan kategori.
Untu~

distribusi yang memenuhi syarat kurve normal

dibuktikan

oleh testing kurve normal dengan hasil

si gni fi kan,

maka

penyusunan

norma

berdasarkan

yang
tidak
pad a

perhitungan standard deviasi.
St andard

deviasi untuk ke 5 kategori dapat dilihat

gambar berikut ini.

-.
15

pada

Gambar

untuk pembagian kategori distribusi yang memenuhi
syarat kurve normal.

I

: 19.15

24.17%

.~-1

- 3 SD
Kategori:

-1.5 SD

I

normal

I

24.17 %

.

+1.5 SD

6. 68%
+3 SD

v

IV

III

distribusi

yang tidak memenuhi syarat

yang dibuktikan oleh testing kurve normal

hasil Signifikan,
perhitungan
daerah

-1~,

t

-0.5 SD +O.SSD

II

Untuk

19 15


kurve
dengan

maka penyusunan norma berdasarkan pada

persentil

daerah

kurve

normal.

kurve normal untuk masing-masing

Pembagian

kategori

dalam

persentil dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar

untuk

pembagian kategpri distribusi

yang

tidak

memenuhi syarat kurve normal.

I

I

-1!~

·.

.5%

-3 SD
Kategori
I

I

I

24%

I
l

-1.8 SD

-0.6SD +0.680

II

22.5%

22.5%!

I 3.5%

----:----------t--------1.8 so ·
+3 so

III

16

I

24%

IV

v

BAB

III

HASIL PENELITIAN

Untuk

1.

dan

menguji nilai rata-rata antara kelompok

putri

sampel

dilakukan melalui komputasi

11

putra

t-test 11 untuk

dengan jumlah subyek yang tidak sama.

Untuk

2

itu

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II
Komputasi t-tes untuk masing-masing Aspek Tes

Kraepelin

Kelompok Sarjana Muda Jurusan Ilmu Sosial dan IPA.
Aspek

Juri N

-------- ---:--Pan-Ker

---------------

Sekor
Min

--------:--------:-------1
18.68

0

65

Jan-Rang IPS 1199

2.423 l 5.871 I

8.603

-----'-------1.235

-~

.~752

Jan-AvDe IPS 1199
---1---

11.648

------ ----- -------- --------1-------

Tian-Ker IPS 1199
-~

Var

I
I

IPS 1199 5.08
---1---

so

Mean

2.468

-:~

10.225 1104.554
• 268 I

. • 072

------.----- -------- --------1------3

I

18

7.935

2.3251 5.405

12.826 I

2.07 I 4.283 I

-------- ---:--- ------:----- --------:--------1-------.
Han-Ker IPS: 199 -3.59715.73
-.452
1.54 : 2.372 :
-------- ---:--- ------:----- --------:--------:-------:

Pan-Ker IIPA 112

--------:--Tian-KerliPA

7.68 117.62

------1----- --------:--------1-------:

112,

0

32

7.688 I

7.33 153.73

1. 227 I

. 305 I

--------:--- ---1------1----- --------1--------:-------r
Jan-AvDeiiPA 1121

.65212.582

• 093 I

--------1--- ---:------1----- --------1--------:-------1

Jan-RangiiPA 112:

4

14

--------:--- ---:------1-----

-~

Han-Ker IIPA 1121

~ 5.2

13.918

1

17

8

2.144 : 4.595 :

-.657

1. 493 l 2. 229 :

-1:~J

Uji
ilmu

pengetahuan sosial,

ngingat
ilmu

t hanya dikenakan pada kelompok

muda

hal ini terpaksa dilakukan me-

jumlah subyek putri pada sarjana

pengetahuan

sarjana

eksakta dan alam

jumlahnya yaitu 3 orang subyek,

muda

kelompok
sedikit

terlalu

dibandingkan dengan jum-

lah subyek putranya sebanyak 112 orang

Maka uji t
subyek~

tidak dilakukan.
Dari hasil

perhitungan

diperoleh

harga - harga

seperti pada tabel berikut ini.

Tabel

I I I

Analisis t-test untuk masing-masing aspek tes Kraeplin
berdasarkan jenis kelamin
Aspek

F

df

t

p

.
-------------------------------------------------------Pan
Ker
8. 764
: 2. 96
197
:
. 0038
'

---------:---------:--------:-----------1
1.992
:
1.411
:
197
:
.1559
:
---------:---------1--------:-----------!
Ajeg Range
6.11
2.472
197
.0137
-------------- ---------:---------:--------:-----------:
Ajeg Av.Dev
3.158
1.777
197
.0733
-------------- ---------:---------:--------:-----------1
Tian -

Ker

Han

Ker

Dengan

7.319

demikian

-2.705 :

197

.0074

maka untuk aspek ketelitian

kerja

dinyatakan sangat signifikan pada batas signifikansi 1%
untuk aspek ketelitian kerja dinyatakan tidak
pada batas signifikansi 5%,

signifikan

untuk keajegan kerja apabila

menggunakan dasar perhitungan range dinyatakan signifikan
pada batas signifikansi 51.,

akan tetapi bila menggunakan

dasar

Deviation

perhitungan

signifikansi

5%

Average
dinyatakan

18

tidak

maka

pada

signifikan.

batas

-

Untuk

perhitungan

signifikansi

pada

aspek

kerja

ketahanan

ternyata sangat sinifikan pada batas signifikansi 1%.
Uji t untuk membandingkan sarjana muda kelompok ilmu
pengetahuan
pengetahuan

sosial

dan

sarjana

muda

ilmu

kelompok

eksakta dan alam,hasilnya dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel
Analisis
pada

t

IV

tes untuk masing-masing aspek tes

Kraepelin

sarjana muda kelompok ilmu pengetahuan

sosial

dan

sarjana muda kelompok ilmu pengetahuan eksakta dan alam
Aspek

-.

Pan

Ker

Tian -

Ker

Ajeg - Range

·-

Ajeg - Av.Dev
Han

Ker

Dari
terlihat
perbedaan
sosial
alam
aspek

-----------.5251
-----------.9881
-----------.8246
.46
.215
-------.--------------------------1.695
1. 302
309
. 1908

--------.52
--------0

------- -------309
.721
------- -------309
-0.011
---------------------309
I
I

untuk

tabel

tersebut

di

aspek

kecepatan

atas

kerja

antara sarjana muda kelompok Ilmu

dengan

kelompok

ilmu

pengetahuan

tampak
ternyata

pengetahuan
eksakta

sangat signifikan pada batas signifikansi 1%.
ketelitian

menggunakan
kerja

------- -------- --------------------.0001
309
18.809
-4.337

perhitungan
bahwa

p

df

t

F

kerja,

keajegan

Average Deviation ataupun

kerja
range,

kesemuanya tidak dijumpai perbedaan

diantara dua kelompok sarjana muda tersebut.

19

baik

yang

dan
Pada
yang

ketahanan
berarti

2.

Testing kurve normal digunakan untuk melihat apakah

distribusi
kelompok

data tes Kraepelin untuk semua aspek dari dua
jenis

mengikuti

kelamin

distribusi

normal

atau tidaknya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel V
Tes kurve normal untuk masing masing aspek tes kraeplin
berdasarkan atas jenis kelamin pada kelompok sarjana muda
ilmu pengetahuan sosial
Jenis Kelamin
A S P E K

Wanita
p

Tes
Kecepatan Kerja

Pria

-1.07.01
Keajegan I Range

P I Evlasi

Evlasi Tes

Signif

1.613