Statistik kapita yang bener docx

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelasaikan
tugas Matematika teyang berjudul “Statitika” ini dengan tepat
waktu.
Dalam pembuatan makalah ini, kami sadar bahwa masih
banyak kurang dalam materi, dan tata bahasa. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari ibu
dosen pengampuh kapita selekta menengah.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memanbah wawasan kita tentang Statistika terima kasih.

Palembang, November 2017

Kelompok 2

BAB 1
STATISTIKA
A. Pengertian Statistika
Istilah statistik digunakan


untuk

menggambarkan

sekumpulan data yang telah disusun kedalam daftar atau
diagram. Ilmu tentangstatistik dinamakan statistika, yaitu ilmu
pengetahuan tentang

metode

pengumpulan,

pengolahan,

penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data penelitian.
Bagian

statistika

pengolahan,


yang

dan

meliputi

penafsiran

metode

pengumpulan,

secara deskriptif(uraian)

dinamakan statistika deskriptif, sedangkan metode penarikan
kesimpulan dinamakan statistika inferensi. Penelitian dapat
dilakukan terhadap sejumlah objek secara keseluruhan, yang
disebut populasi atau hanya sebagian objek disebut sampel.
B. Penyajian Data

a) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
Diagram merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data
berupa angka yang biasanya berasal dari tabel-tabelyang telah
di buat. Beberapa diagram yang akan kita pelajari antara lain
sebagai berikut :
1. Diagram Batang
Dalam

penyajian

data

dengan

diagram

batang,

data


disajikan dalam bentuk batang yang berbentuk pesegi
panjang yang digambarkan vertikal atau horizontal dengan
lebar yang sama.
2. Diagram Garis

Diagram garis digunakan untuk menyajikan data yang
menunjukkan perkembangan suatu data dari waktu ke
waktu.
3. Diagram Lingkaran
Diagram

lingkaran

digunakan

untuk

menunjukkan

perbandingan antar item data dengan cara membagi

lingkaran dalam juring-juring lingkaran dengan sudut pusat
yang sesuai dengan perbandingan tersebut
Berikut adalah contoh penyajian dalam bentuk diagram batang, diagram
garis, diagram lingkaran dan diagram gambar.

Berikut adalah data nomor sepatu 10 orang siswa :
37, 38, 42, 41, 39, 39, 37, 37, 36, 42


Diagram Batang



Diagram Garis

 Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran dalam satuan derjat (o)

b) Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Data dapat kita sajikan dalam bentuk tabel atau daftar. Jika
data yang akan kita sajikan cukup besar, maka data tersebut
harus dikelompokkan, kemudian disusun dalam bentuk tabel
yang disebut daftar sebaran frekuensi atau daftar distribusi
frekuensi.
 Contohnya adalah :
Berikut adalah data nomor sepatu 10 orang siswa :
37, 38, 42, 41, 39, 39, 37, 37, 36, 42
Data tersebut jika disusun dalam bentuk Tabel/Diagram menjadi sebagai
berikut.
 Tabel

NO SEPATU

FREKUENSI

(x)

(f)


36

1

37

3

38

1

39

2

40

0


41

1

42

2

C. Tabel Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Kumulatif, Histogram,
Poligon Frekuensi, dan Ogive
a.

Tabel Distribusi Frekuensi
Data yang berukuran besar (n ≥ 30) lebih tepat disajikan dalam
tabel distribusi frekuensi, yaitu cara penyajian data yang datanya disusun
dalam kelas-kelas tertentu.
Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut.
 Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan rumus
"Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah banyak data.


Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil

pembulatan.
 Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan
 Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus
merupakan batas bawah interval kelas pertama atau data terbesar
adalah batas atas interval kelas terakhir.
 Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai
dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan sistem turus.
 Menuliskan turus-turus dalambilangan yang bersesuaian dengan
banyak turus.
Contoh soal:
Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang berat badan dari 35 orang.
Data

hasil

penelitian


itu

(dalam

kg)

diberikan

berikut

ini:

48

32

46

27


43

46

25

41

40

58

16

36

21

42

47

55

60

58

46

44

63

66

28

56

50

21

53

39

Sajikan
Jawab :

56
data

55
tersebut

25

74

ke

dalam

43
tabel

37

51
distribusi

frekuensi.

b. Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi
bersifat mutlak. Adapun frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan
membandingkan frekuensi pada interval kelas itu dengan banyak data
dinyatakan dalam persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total data
seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas ini adalah 20/80 = 1/4,
sedangkan

frekuensi

relatifnya

adalah

1/4

×

100%

=

25%.

Dari uraian tersebut, dapatkah nyatakan rumus frekuensi relatif? Cobalah
nyatakan rumus frekuensi relatif.
Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.

Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada kelas yang dimaksud
dengan frekuensi kelas-kelas sebelumnya.
Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu
frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil terhadap tepi atas
kelas);
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi bawah
kelas).

Contoh soal:

Dari Tabel 1.6 untuk interval kelas 46 – 55 (kelas 4), hitunglah
a. frekuensi relatif;
b. frekuensi kumulatif "kurang dari";
c. frekuensi kumulatif "lebih dari".
Jawab :

c.

Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya
seperti diagram batang. Batang yang berdekatan harus berimpit. Untuk
pembuatan histogram, pada setiap interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas.
Tepi-tepi kelas ini digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas yang
dapat ditulis sebagai berikut.

Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik tengah setiap
puncak persegipanjang dari histogram secara berurutan. Agar poligon "tertutup"
maka sebelum kelas paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-masing
ditambah satu kelas.
Contoh soal:

Tabel distribusi frekuensi hasil ujian matematika Kelas XI SMA Cendekia di
Kalimantan Barat diberikan pada Tabel 1.8. Buatlah histogram dan poligon
frekuensinya.
Jawab :

d.

Ogive (Ogif)
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi kumulatif lebih dari dinamakan poligon kumulatif. Untuk populasi
yang besar, poligon mempunyai banyak ruas garis patah yang menyerupai
kurva sehingga poligon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya
disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.
 Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.


Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.
Contoh soal:

Tabel 1.9 dan 1.10 berturut-turut adalah tabel distribusi frekuensi kumulatif
"kurang dari" dan "lebih dari" tentang nilai ulangan Biologi Kelas XI SMA 3.
a. Buatlah ogif positif dan ogif negatif dari tabel tersebut.
b. Berapakah jumlah siswa yang mempunyai nilai Biologi kurang dari 85?
c. Berapakah jumlah siswa yang mempunyai berat badan lebih dari 40?
Jawab :

D. Ukuran Pemusatan Data
Nilai statistim yang dapat menggambarkan keadaansuatu
data antara lainadalah Mean (rataan hitung), Modus, dan Median
dengan menyatakan ukuran pemusatan data.
a) Ukuran Pemusatan Data untuk Tunggal.
 Mean
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata –
rata dari kelompok tersebut. Rata – rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan
data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu
yang ada pada kelompok tersebut.
 Rumus mean data tunggal :

contoh soal mean data tunggal :
data :
4

7

2

3

 Rumus mean data kelompok :

2

7

7

9

4

Keterangan :
fi

: frekuensi untuk nilai untuk Xi yang bersesuaian.

X0

: tanda kelas dengan nilai sandi ci = 0.

Tanda kelas yang lebih besar dari X0 berturut-turut mempunyai harga +1, +2, dst dan
Sebaliknya-1,-2,dst.
contoh soal mean data kelompok :
Diketahui data tinggi badan sekelompok siswa sebagai berikut.
Tinggi
Badan

Frekuensi

131 – 140

2

141 – 150

5

151 – 160

13

161 – 170

12

171 – 180

9

181 – 190

4

Hitunglah rerata (mean) data tersebut.
Rata-rata
= (2(135,5) + 5(145,5) + 13(155,5) + 12(165,5) +9(175,5) + 4(185,5)) / (2 + 5 + 13 + 12 + 9
+ 4)
= (271 + 727,5 + 2021,5 + 1986 + 1579,5 + 724 ) / (2 + 5 + 13 + 12 + 9 + 4)
= 7327,5 / 45
= 162,83

 Median

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai
yang terbesar, atau sebaliknya. Jika ukuran data ganjil, maka median (Me) merupakan
data paling tengah setelah data diurutkan menurut nilainya, tetapi jika ukuran data
genap, maka median adalah rata-rata dua data tengah setelah diurutkan. Pada data
tunggal, pencarian nilai median dilakukan dengan cara mengurutkan data dari nilai
terkecil ke nilai terbesar. Kemudian nilai tengah data yag telah diurutkan itu
merupakan nilai median.


Rumus mencari median :

Keterangan :
Lo

= tepi bawah dari kelas limit yang mengandung median,

Me

= nilai median,

N

= banyaknya data,

Fk

= frekuensi kumulatif sebelum kelas yang memuat median,

f0

= frekuensi kelas yang memuat median,

c

= panjang intreval kelas

contoh soal median data tunggal median :

data : 4 7 2 3 2 7 7 9 4
data terurut : 2 2 3 4 4 7 7 7 9

contoh soal median data kelompok :
Kelas

Frekuensi

F Kumulatif

15-19

5

5

20-24

7

12

25-29

10

22

30-34

15

37

35-39

13

50

40-44

8

58

45-49

3

60

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa median adalah suku antaran suku ke 29 dan
suku ke 30 dan kelas letak median ada di kelas 30-34. Jadi
Median = 29,5 +[(30-37)/15] 5 = 27,16
Jadi median dari data kelompok di atas adalah 27,16

 Modus
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
yang sedang populer (yang sdang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul
dalam kelompok tesebut.

Rumus mencari modus :

Keterangan :
L

= batas bawah nyata (tepi bawah) dari kelas modus

d1

= selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari
kelas yang mendahuluinya (sebelumnya).
= selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari
kelas berikutnya

d2
i

= interval kelas/panjang kelas.



contoh soal modus data tunggal :

data : 4 7 2 3 2 7 7 9 4
modus dari data tersebut adalah : 7
contoh soal modus data kelompok :
Berapa modus dari data kelompok berikut dan bagaimana cara menghitung modusnya?
Batas Kelas

Frekuensi

19,5-24,5

100

24,5-30,5

120

30,5-35,5

70

35,5-40,5

150

40,5-45,5

90

45,5-50,5

80

50,5-55,5

30

Interval Kelas (c) = 5
Batas Bawah Kelas modus = 35,5

fo = 150
f1 = 70
f2 = 90
jadi modusnya = 35,5 + 5 (80/(80+60)) = 35,5 + 5 (80/140) = 35,5 + 2,86 = 38,36

D. Ukuran Letak Data
 Kuartil
Kuartil adalah nilai yang membagi suatu data terurut menjadi empat
bagian yang sama. Kuartil dialmbangkan dengan Q . Jenis kuartil ada 3, yaitu
kuartil pertama (Q1) , kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3).

1. Kuartil untuk Data Tunggal

Keterangan
Q1
n = banyaknya data

=

kuartike

Contoh Soal Kuartil Data Tunggal

Tentukan Q1 , Q2 dan Q3 dari data : 7,3,8,5,9,4,8,3,10,2,7,6,8,7,2,6,9,
Jawab :
Data terurut : 2,2,3,3,4,5,6,6,7,7,7,8,8,8,9,9,10
n = 17

:
ke-i

2. Kuartil untuk data Bergolong (Berkelompok)
Menentukan letak kuartil untuk data berkelompok

Keterangan :
Qi
= kuartil ke-i
Tb
= tepi bawah kelas kuartil
p
= panjang kelas
n
= banyak data
F
= frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f
= frekuensi kelas kuartil

Contoh Soal Kuartil Data Bergolong

Tentukan Qi dari data berikut:

Jawab :

 Desil
Desil merupakan nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian sama besar.
Desil sering dilambangkan dengan D. jenis ada 6, yairu D1 , D2 , D3, ….,…,…,D9.
1. Desil untuk data tunggal

Keterangan :
Di = desilk e-i
n = banyaknya data
Contoh Soal Desil Data Tunggal

Tentukan desil ke-8 dari data : 6,3,8,9,5,9,9,7,5,7,4,5,8,3,7,6,.
Jawab:
n = 16
data terurut = 3,3,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9.

2. Desil untuk data Bergolong ( berkelompok)
Menentukan letak desil untuk data berkelompok

Keterangan :
D1
= desil ke-i
Tb
= tepi bawah kelas kuartil
p
= panjang kelas
n
= banyak data
F
= frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f
= frekuensi kelas kuartil

Contoh Soal Desil Data Bergolong

Tentukan nilai D6 dari data berikut

Jawab:

Jadi, nilai D6 adalah 21,9

 Persentil
Persentil merupakan nilai yang membagi data menjadi serratus bagian sama besar.
Persentil sering dilambangakan dengan P. jenis persentil ada 99, yaitu P 1, P2, P3 …
P99.

1. Data tunggal

Keterangan :
Pi
= pesentil ke-i
n
= banyaknya data
Contoh Soal Persentil Data Tunggal

Tentukan persentil ke-65 dari data : 6,5,8,7,9,4,5,8,4,7,8,5,8,4,5.
Jawab:
n = 15
data terurut : 4,4,4,5,5,5,5,6,7,7,8,8,8,8,9.

Jadi, nilai persentil ke-65 adalah 7,4.
2. Data bergolong (Berkelompok)
Menetukan letak persentil untuk data berkelompok

Keterangan :
Pi
= persentil ke-i
Tb
= tepi bawah kelas persentil
p
= panjang kelas
n
= banyak data
F
= frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
f
= frekuensi kelas persentil

Contoh Soal Persentil Data Berkelompok

Tentukan P30 dari data berikut

Jawab:

E. Ukuran Penyebaran Data
Dalam pengukuran statistika terdpat pula Ukuran Penyebaran data. Ukuran
penyebaran data merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa jauh data
menyebar dari rata-rata. Terdapat ukuran penyebaran data yang akan kita pelajari
pada artikel ini, yaitu Jangkauan (range), Simpangan rata-rata, Ragam (variasi), dan
Simpangan Baku. namun, sebelum anda mempelajari postingan ini, sebaiknya anda
baca dulu materi sebelumnya tentang pengertian Statistika, Ukuran Pemusatan data
Dan Ukuran Letak Data.

Penjelasan dan uraian lengkapnya akan dijelaskan pada penjelasan di bawah ini.
 Jangkauan (Range)
Jangkauan merupakan selisih data terbesar dan data terkecil. Jangkauan
sering dilambangkan dengan R.

1. Jangkauan Data
R = xmaks – xmin
Keterangan:
R
= jangkauan
Xmaks = data terbesar
Xmin = data terkecil
Contoh Soal Jangkauan Data

Tentukan jangkauan dari data : 3,6,10,5,8,9,6,4,7,5,6,9,5,2,4,7,8.
Jawab :
R = xmaks – xmin
= 10-2 = 8
Jadi, jangkaun data tersebut adalah 8.
2. Jangkauan interkuartil
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil ketiga dan kuartil pertama.
H = Q3 – Q1

Keterangan :
H
= jangkauan interkuartil
Q3
= kuartil ketiga
Q1
= kuartil pertama
3. Simpangan kuartil ( jangkauan semi interkuartil)
Singan kuartil adalah setengah dari selisih kuartil ketiga dan kuartil pertama.
Sk = ½ Q3 – Q1
Keterangan :
Sk
= simpangan kuartil
Q3
= kuartil ketiga
Q1
= kuartil pertama

 Simpangan Rata- Rata
Simpangan rata-rata merupakan nilai rata-rata dari selisih
setiap data dengan nilai mean atau rataan hitungnya. Simpangan ratarata sering dilambangkan dengan SR.

1. Data Tunggal

Keterangan :
SR
= simpangan rata-rata
Xi
= data ke-i
X
= rataan hitung
n
= banyak data
Contoh Soal Simpangan Rata rata Data tunggal

Tentukan simpangan rata-rata dari data 4,6,8,5,4,9,5,7.
Jawab :

Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 1,5
2. Data Bergolong (Berkelompok)

Keterangan :
SR
= simpangan rata-rata
Xi
= data ke-i
X
= rataan hitung
fi
= frekuensi data ke-i
Contoh Soal Simpangan Rata rata Data Berkelompok

Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut:
Data

f

41-45

6

46-50

3

51-55

5

56-60

8

61-65

8

Jawab:
Data

f

xi

fixi

|xi-x|

Fi|xi-x|

41-45

6

43

258

11,5

69

46-50

3

48

114

6,5

19,5

51-55

5

53

265

1,5

7,5

56-60

8

58

464

3,5

28

61-65

8

63

504

8,5

68

Jumlah

30

1.635

165

Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 5,5.

 Varian (ragam)
Ragam atau variasi adlah nilai yang menunjukkan besarnya
penyebaran data pada kelompok data. Ragam atau variasi dilambangkan
dengan s2.

1. Variasi untuk data tunggal

Keterangan :
s2
= variasi
xi
= data ke –i
x
= rataan hitung
n
= banyak data

2. Variasi untuk data bergolong (berkelompok)

Keterangan :
s2
= variasi
xi
= data ke –i
x
= rataan hitung
fi
= frekuensi data ke-i

 Simpangan baku
Simpangan baku atau disebut juga deviasi standar merupakan akar
dari jumlah kuadrat diviasi dibagi banyaknya data. Simpangan baku sering
dilambangkan dengan s.

1. Simpangan baku untuk data tunggal

Keterangan :
S
= simpangan baku
xi
= data ke –i
x
= rataan hitung
n
= banyak data
2. Simpangan baku untuk data bergolong (berkelompok)

Keterangan :
s
= simpangan baku

xi
x
fi

= data ke –i
= rataan hitung
= frekuensi data ke-i

Contoh Soal Simpangan Baku

Tentukan variari dan simpangan baku dari data : 4,6,8,7,9,8.
Data

f

41-45

6

46-50

3

51-50

5

56-60

8

61-65

8

Jawab :
Data

f

xi

fixi

(xi-x)2

fi(xi-x)2

41-45

6

43

258

132.25

93.5

46-50

3

48

144

42.25

126.75

51-50

5

53

265

2.25

11.25

56-60

8

58

464

12.25

98

61-65

8

63

504

72.25

578

Jumlah

30

1.635

676

Jadi, variasinya = 22,53 dan simpangan bakunya = 4,75.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu,dhea.2013,”Ukuran Penyebaran Data”, (online),
http://dheaayuwikuningtyas.blogspot.com/2013/10/quartilrange-deviasi-dan-varians.html, (diakses pada 8 november
2017).
Blogspot. Com, 2014, “Statistika”’(online),
http://belajar-soalmatematika.blogspot.com/2014/01/statistika-matematikaukuran-penyebaran.html, (diakses pada 8 november 2017).
Suprijanto,H.Sigit. 2006. Matematika. Jakarta: Yudhistira.
Study, Matematika .2013,”Statistika”, (online),
http://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/144statistika-data-ragam-dan-simpangan-baku-html,
pada 8 november 2017).

(diakses