TAMAN PENGOLAH AIR LIMBAH SOLUSI MUDAH D

TAMAN PENGOLAH AIR LIMBAH
SOLUSI MUDAH DAN MURAH ATASI LIMBAH RUMAH TANGGA
Bicara mengenai air limbah, orang akan langsung berfikir bahwa air limbah adalah satu hal yang
kotor dan jijik, sehingga kebanyakan orang akan langsung menghindarinya.
Tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwa kita sendirilah sebagai salah satu faktor yang menghadirkan air
limbah di lingkungan kita. Sebagai contoh adalah air limbah rumah tangga yang ada di lingkungan
terdekat kita.
Air limbah rumah tangga yang berasal dari hasil kegiatan manusia, sebagai contoh air limbah hasil
MCK (mandi, cuci dan kakus) kebanyakan akan langsung dibuatkan suatu sistem pengolahan secara
konvensional berupa tangki septik sebagai usaha untuk mengolahnya sebelum air limbah dibuang ke
lingkungan, baik dengan sistem diresapkan ke dalam tanah maupun ke saluran drainase.
Hasil dari pengolahan pada tangki septik ternyata belum tentu layak untuk dibuang ke lingkungan
secara langsung, mengingat tangki septik dibuat satu kali dan untuk selamanya tanpa kita mengetahui
hasil pengolahannya setelah bertahun-tahun kita pakai.
Sudah saatnya bagi kita sekarang untuk merubah pola pikir bahwa air limbah yang kotor dan
menjijikkan cukup kita olah dengan tangki septik atau dibuang ke drainase umum, tetapi kita bisa
memanfaatkan dan mengolahnya untuk memperindah lingkungan disekitar rumah kita, yaitu dengan
membuat taman pengolah air limbah.
Taman pengolah air limbah atau sering orang menyebutnya sebagai constructed wetland technology
merupakan salah satu alternatif sistem pengolahan yang mudah dan murah dalam pembuatannya
maupun perawatannya. Kita hanya memerlukan material yang ada disekitar rumah kita dan tidak

memerlukan konsultan atau tukang yang berpengalaman untuk membuatnya, bahkan kita bisa
membuatnya sendiri.
Bahan-bahan yang kita perlukan untuk membuat taman pengolah air limbah berupa: plastik, kerikil
atau pecahan batu yang ada di lingkungan sekitar kita, pipa dan tentunya tanaman air.
Dalam proses pembuatannya kita hanya memerlukan data penunjang berupa debit air limbah perhari
yang berguna sebagai dasar dalam menentukan dimensi dari taman pengolah air limbah yang akan
kita buat.
Sebagai contoh kasus, akan disajikan teknologi taman pengolah air limbah yang telah dibuat di
Passionis, Bandulan, Malang Jatim.
Pada kasus di Passionis, air limbah perharinya sebesar: 200 liter/hari, umumnya kita memerlukan
waktu kurang lebih 5 hari untuk air limbah tinggal di dalam taman pengolah air limbah, sehingga kita
memerlukan taman pengolah air limbah dengan volume: 2,4 m3.
taman pengolah air limbah di Passionis dibuat secara seri dengan tujuan untuk lebih meningkatkan
kinerja dari taman pengolah air limbah dalam menyerap kandungan air limbah berupa amonium nitrat
maupun phosphat yang biasa terkandung dalam air limbah.
Dari hasil uji analisa yang telah dilakukan, taman pengolah air limbah ini mampu menurunkan
hingga ± 70.55% kandungan dari amonium nitrat dan ± 87.08 total phospat.
Berikut adalah tahapan dalam pembuatannya:
1. Persiapan lahan
Dibuat dua buah galian tanah dengan kedalaman 0.6 m, lebar 1 m dan panjang 2 sebanyak

dua buah.

2. Plastik
Plastik digunakan sebagai dasar dari galian untuk menutupi tanah supaya tidak terjadi
rembesan air limbah ke dalam tanah, sehingga tidak terjadi pencemaran tanah.
3. Piping
Pipa diperlukan untuk menghubungkan sumber air limbah baik dari tangki septik maupun
langsung dari sumber MCK untuk di alirkan ke dalam taman pengolah air limbah dan
pendistribusian air limbah di dalam taman pengolah air limbah.

4. Kerikil atau pecahan batu dan pasir
Kerikil dimaanfaatkan sebagai media tanam untuk tanaman air. Alasan pemilihan kerikil atau
pecahan batu adalah adanya tingkat porositas yang tinggi untuk mempermudah sirkulasi air
limbah di dalam taman pengolah air limbah.
Pasir hanya dimanfaatkan untuk bagian dasar saja guna menghindari terjadinya kebocoran
akibat adanya tekanan batu pecah ke plastik.
5. Tanaman Air
Tanaman air berfungsi sebagai penyerap unsur Nitrogen dan Phoshat yang terkandung di
dalam air limbah. Hal ini merupakan salah satu keistimewaan dari sistem taman pengolah air
limbah dibandingkan dengan teknologi konvensional yang biasa diterapkan.

Di passionis menggunakan tanaman berupa Iris sp., Papirus dan Bambu Air, walaupun pada
dasarnya kita bisa memakai semua jenis tanaman air.

Dalam pembuatannya cukup mudah bukan?
Hasil olahan/keluaran dari taman pengolah air limbah bisa dimanfaatkan langsung untuk mengairi
kolam ikan maupun untuk menyirami tanaman di sekitar rumah kita, sehingga selain berhemat akan
penggunaan air kita juga ikut dalam program konservasi air tanah karena kita telah mengurangi
resiko pencemaran akibat dari air limbah rumah tangga.
Selamat mencoba.
Ditulis oleh: Enik Wahyuniati, ST
Sarjana Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “Yayasan Lingkungan Hidup”
Yogyakarta.