Toolkit untuk tugas Analisa Kebijakan Pu
Membuat
Analisa Kebijakan Publik
…..♫♪♫♫♪……
Melakukan analisa kebijakan publik diperlukan beberapa
persiapan awal dan kebutuhan dalam mencapai hasil analisa yang
maksimal. Analisa kebijakan publik adalah proses penciptaan
pengetahuan dalam memahami dan menyelaraskan antara
kepentingan terhadap kebijakan publik yang akan atau sudah
dibuat. Berikut adalah panduan dasar yang dapat dijadikan bingkai
kerja dalam melakukan analisa kebijakan publik. Namun catatan
berikut bukanlah toolkit tentang tahapan proses pembuatan analisa
kebijakan publik, melainkan sekedar bingkai kerja yang harus
menjadi perhatian seorang analis kebijakan. Berikut beberapa
diantaranya;
Tentukan
Posisi Anda . . .
Dalam melakukan sebuah analisa kebijakan, yang pertama
harus anda sadari adalah posisi anda sebagai seorang analis
kebijakan.
Oleh
karena
itu,
penting
bagi
anda
untuk
memproklamirkan posisi anda sebagai seorang analis kebijakan.
Men-declare posisi seorang analis akan menjaga konsistesi posisi
dan alat analisa yang akan kita gunakan dalam melakukan analisis
kebijakan. Sebagai seorang analis anda harus menanyakan pada diri
sendiri, kepada siapa dan agenda apa kebutuhan analisis anda, baik
atas nama lembaga, kelompok atau personal, dalam menjawab
kebutuhan hasil analisa kebijakan.
Setiap posisi akan menjelaskan keperpihakan dan cara pikir
tertentu, sehingga kesadaran posisi akan menjaga konsistensi
analisa. Semisal anda adalah birokrat pemerintah yang harus sadar
dalam posisi sebagai seorang analis teknokratis. Tentu hal ini akan
berbeda dengan anda sebagai aktifis yang sedang melakukan
advokasi terhadap kebijakan bagi sekelompok masyarakat tertentu.
Begitu juga anda sebagai seorang analis wartawan yang memiliki
kepentingan memicu diskusi untuk sebuah kebijakan sama halnya
sebagai seorang analis politisi yang memerlukan analisa kebijakan
sebagai bahan agumentasi politiknya. Ataukah pilihan lain, jika anda
justru memilih kedalaman analisis lebih penting daripada perubahan
kebijakan kesadaran sebagai
mengklaim diri netral.
seorang
analis
akademisi
yang
Identifikasi Persoalan
yang Anda Analisis . . .
Memperoleh informasi yang lengkap tentang kebijakan yang
ingin kita analisis adalah modal utama mengawali analisa kita. Oleh
karena itu penting bagi seorang analis untuk menciptakan
penjaringan informasi seakurat mungkin, karena kekuatan analisa
kita juga ditentukan oleh seberapa akurat kita memahami masalah.
Hal pertama yang dapat kita mulai dalam melakukan analisis
kebijakan adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
sebagai langkah awal melakukan identifikasi masalah. Melakukan
identifikasi persoalan dapat kita mulai dengan berbagai cara,
misalkan kita mulai dapat melakukan koding media, focus group
discussion, rapat kelompok masyarakat, serta mengumpulkan
beragam bahan data tentang kebijakan sebelumnya. Intinya,
seorang analis seharusnya memiliki informasi yang akurat dan
lengkap tentang sebuah kebijakan yang akan menjadi dasar bahan
analisanya.
Setelah itu perlu adanya pemilahan dari beragam informasi
dan data yang sudah terkumpulkan. Dalam mengelola informasi
yang banyak ini, juga diantara kesimpang siuran dan tumpukan
data, maka kita harus melakukan beberapa proses penyaringan
informasi. Ada ragam cara yang dapat digunakan, diantaranya yang
dapat kita lakukan adalah;
Melakukan
identifikasi;
Proses
identifikasi
dapat
dikembangkan dengan menemukan simpul-simpul yang
menentukan sebuah kebijakan yang akan atau sudah dibuat.
Diantaranya
dengan
menemukan
aktor-aktor
dan
kepentingannya yang berperan dalam kebijakan publik
tersebut. Identifikasi juga dapat dilakukan untuk mengenali
beragam
saluran
dan
kepentingan
yang
sedang
dipertarungkan (identifikasi input), sehingga persoalan dapat
dipahami.
Menemukan relevansi; dari beragam persoalan itu kemudian
kita mencari relevansi yang tepat dengan tujuan kita dalam
melakukan analisis kebijakan. Relevansi antara persoalan satu
dan persoalan lain, akan menentukan seberapa dalam analisa
kita. Menemukan relevansi ini juga terkait dengan penyaringan
data apa yang akan kita gunakan dan apa yang tidak.
Menentukan Prioritas; segala hal yang sudah kita identifikasi
dan kita saring kemudian kita pilih kedalam prioritas utama
kita dalam menentukan wilayah analisa. Pentingnya untuk
memberikan prioritas terkait dengan penekanan dan fokus
masalah yang kita bahas. Pilihan prioritas juga akan menjadi
pintu masuk dalam menentukan rekomendasi kebijakan yang
kita hasilkan dalam analisa.
Tentukan
Fokus Masalah Anda . . .
Setelah informasi terkumpul maka kita dapat memahami
secara akurat permasalahan dalam sebuah kebijakan publik. Hal
selanjutnya yang dapat anda lakukan adalah menentukan fokus
masalah yang akan menjadi perhatian analisa anda. Fokus masalah
yang akan anda bidik sebaiknya terkait dengan tujuan akhir yang
ingin anda capai. Dengan menurunkan dari tujuan itu maka fokus
masalah yang menjadi bidikan analisa akan menuntun dan menjaga
konsistensi dan kedalaman analisis yang anda buat nantinya.
Ada beberapa prosedur dasar yang dapat anda ikuti dalam
menentukan fokus masalah dalam analisis kebijakan anda. Hal-hal
berikut adalah beberapa diantaranya;
Definisikan masalahnya? Masalah apa yang ingin anda cari
jawabann dalam analisis anda kemudian definisikan kedalam
sebuah pertanyaan. Definisi masalah ini yang akan menjadi
fokus utama penjabaran kerangka kerja anda dalam
melakukan analisis.
Batasi masalah anda? Pembatasan masalah dilakukan agar
analisa tidak melebar dan terjebak dalam perdebatan yang
justru menjauhkan analisa anda dari tujuan semula. Batasan
masalah bertujuan memfokuskan bidikan tertentu dalam
sebuah kebijakan publik, entah itu proses, siklusnya atau juga
sesuatu yang tidak relevan dan signifikan dengan analisis
kita.
Pilihlah
Alat Analisa yang Tepat . . .
Ketika fokus masalah yang menjadi perhatian analisis telah
kita tentukan, maka saatnya untuk melakukan analisis dari datadata ynag kita temukan. Dari argumentasi yang kuat pilihlah alat
yang akan membantu anda dalam melakukan analisa untuk
mencapai tujuan analisis anda. Kalkulasikan seluruh kemungkinan
yang akan mendukung argumen anda nantinya kedalam analisa
anda. Semakin kuat dan semakin akurat analisa anda maka tingkat
efektifitas dan efesiensi dalam mencapai target tujuan analisis anda
akan semakin mudah tercapai.
Untuk mendapatkan data dan merangkai menjadi argumen
yang kuat, maka gunakanlah alat analisa yang tepat dan mampu
memberikan penjelasan yang anda inginkan. Setiap alat analisa
memiliki bangunan logika sendiri, maka pilihlah alat analisa yang
akan mendukung bangunan logika anda. Beberapa alat analisa itu
diantaranya seperti analisis SWOT (Strength weaknes oppoetunity
theart), analisis CBA (cost benefir analisys), dan masih banyak alat
analisa lainnya. Begitu juga dengan anda yang sedang melakukan
analisa untuk kepentingan advokasi maka anda dapat melakukan
olah data sebagai argumen tandingan.
Bangunlah
Argumen Anda dengan Kuat . . .
Hasil dari analisa anda akan menjadi argumen dasar dalam
mencapai tujuan kita terhadap kebijakan publik yang sedang
dianalisis. Proses selanjutnya yang tak kalah penting adalah
mengkomunikasikan hasil analisis kebijakan kita sehingga mudah
dipahami oleh orang yang kita kehendaki. Oleh karena itu
intrepretasi hasil analisis harus dibuat dengan semudah mungkin
untuk dibaca publik (legible). Dengan intrepretasi yang meyakinkan
maka kita dapat memberikan pengaruh yang kuat kepada kebijakan
yang sedang kita analisis. Dengan demikian bangunan argumen
yang kuat pula yang akan menentukan apakah analisis kita tersebut
dapat memberikan pengaruh seperti yang kita kehendaki.
Dalam membangun komunikasi pasca analisa beberapa cara
yang efektif dan dapat digunakan adalah;
Paparkan data dan temuan. Paparkanlah temuan data anda
dalam bentuk yang paling mudah dibaca oleh publik.
Pemaparan data dan temuan dibuat dengan sederhana dan
mudah untuk dipahami, anda dapat melakukannya dengan
menggunakan grafik dan kolom atau semacamnya.
Gunakan Model yang Paling Tepat. Hal lain yang dapat anda
lakukan dalam membangun argumen adalah dengan membuat
model yang paling relevan dan ideal sesuai dengan logika
yang ingin anda bangun. Buatlah model yang menyiratkan
argumentasi dan detil penting yang anda tekankan, sehingga
gagasan anda terhadap sebuah kebijakan mudah dimengerti.
Buatlah
rekomendasi . . .
Proses analisa kebijakan publik kemudian di sempurnakan
dengan memberikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk
mempengaruhi policy maker, itupun jika anda seorang advokator.
Rekomendasi menjadi sarana atau bukti kongkrit dari hasil analisa
yang telah kita lakukan. Rekomendasi kebijakan menjadi penting
karena merupakan tujuan dari seorang analis yang berorientasi
pada perubahan kebijakan sebelumnya. Jika anda sedang
melakukan advokasi terhadap sebuah kebijakan maka anda dapat
melakukan rancangan kebijakan publik tandingan. Namun jika anda
seorang analis yang disewa pemerintah maka rekomendasi anda
sangat diperlukan untuk melakukan penyempurnaan untuk
kebijakan berikutnya. Hal ini juga berbeda jika anda adalah seorang
akademisi (teknisi) yang berorientasi mengejar akurasi dan
kecermatan prediksi, maka rekomendasi anda menjadi penting
sebagai acuan untuk melakukan peramalan (trajectory). Ingat,
reputasi anda sebagai seorang analis kebijakan publik akan
ditentukan dari bagaimana anda menganalisa sebuah kebijakan
publik!!.
. . . Selamat Bekerja!
Analisa Kebijakan Publik
…..♫♪♫♫♪……
Melakukan analisa kebijakan publik diperlukan beberapa
persiapan awal dan kebutuhan dalam mencapai hasil analisa yang
maksimal. Analisa kebijakan publik adalah proses penciptaan
pengetahuan dalam memahami dan menyelaraskan antara
kepentingan terhadap kebijakan publik yang akan atau sudah
dibuat. Berikut adalah panduan dasar yang dapat dijadikan bingkai
kerja dalam melakukan analisa kebijakan publik. Namun catatan
berikut bukanlah toolkit tentang tahapan proses pembuatan analisa
kebijakan publik, melainkan sekedar bingkai kerja yang harus
menjadi perhatian seorang analis kebijakan. Berikut beberapa
diantaranya;
Tentukan
Posisi Anda . . .
Dalam melakukan sebuah analisa kebijakan, yang pertama
harus anda sadari adalah posisi anda sebagai seorang analis
kebijakan.
Oleh
karena
itu,
penting
bagi
anda
untuk
memproklamirkan posisi anda sebagai seorang analis kebijakan.
Men-declare posisi seorang analis akan menjaga konsistesi posisi
dan alat analisa yang akan kita gunakan dalam melakukan analisis
kebijakan. Sebagai seorang analis anda harus menanyakan pada diri
sendiri, kepada siapa dan agenda apa kebutuhan analisis anda, baik
atas nama lembaga, kelompok atau personal, dalam menjawab
kebutuhan hasil analisa kebijakan.
Setiap posisi akan menjelaskan keperpihakan dan cara pikir
tertentu, sehingga kesadaran posisi akan menjaga konsistensi
analisa. Semisal anda adalah birokrat pemerintah yang harus sadar
dalam posisi sebagai seorang analis teknokratis. Tentu hal ini akan
berbeda dengan anda sebagai aktifis yang sedang melakukan
advokasi terhadap kebijakan bagi sekelompok masyarakat tertentu.
Begitu juga anda sebagai seorang analis wartawan yang memiliki
kepentingan memicu diskusi untuk sebuah kebijakan sama halnya
sebagai seorang analis politisi yang memerlukan analisa kebijakan
sebagai bahan agumentasi politiknya. Ataukah pilihan lain, jika anda
justru memilih kedalaman analisis lebih penting daripada perubahan
kebijakan kesadaran sebagai
mengklaim diri netral.
seorang
analis
akademisi
yang
Identifikasi Persoalan
yang Anda Analisis . . .
Memperoleh informasi yang lengkap tentang kebijakan yang
ingin kita analisis adalah modal utama mengawali analisa kita. Oleh
karena itu penting bagi seorang analis untuk menciptakan
penjaringan informasi seakurat mungkin, karena kekuatan analisa
kita juga ditentukan oleh seberapa akurat kita memahami masalah.
Hal pertama yang dapat kita mulai dalam melakukan analisis
kebijakan adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
sebagai langkah awal melakukan identifikasi masalah. Melakukan
identifikasi persoalan dapat kita mulai dengan berbagai cara,
misalkan kita mulai dapat melakukan koding media, focus group
discussion, rapat kelompok masyarakat, serta mengumpulkan
beragam bahan data tentang kebijakan sebelumnya. Intinya,
seorang analis seharusnya memiliki informasi yang akurat dan
lengkap tentang sebuah kebijakan yang akan menjadi dasar bahan
analisanya.
Setelah itu perlu adanya pemilahan dari beragam informasi
dan data yang sudah terkumpulkan. Dalam mengelola informasi
yang banyak ini, juga diantara kesimpang siuran dan tumpukan
data, maka kita harus melakukan beberapa proses penyaringan
informasi. Ada ragam cara yang dapat digunakan, diantaranya yang
dapat kita lakukan adalah;
Melakukan
identifikasi;
Proses
identifikasi
dapat
dikembangkan dengan menemukan simpul-simpul yang
menentukan sebuah kebijakan yang akan atau sudah dibuat.
Diantaranya
dengan
menemukan
aktor-aktor
dan
kepentingannya yang berperan dalam kebijakan publik
tersebut. Identifikasi juga dapat dilakukan untuk mengenali
beragam
saluran
dan
kepentingan
yang
sedang
dipertarungkan (identifikasi input), sehingga persoalan dapat
dipahami.
Menemukan relevansi; dari beragam persoalan itu kemudian
kita mencari relevansi yang tepat dengan tujuan kita dalam
melakukan analisis kebijakan. Relevansi antara persoalan satu
dan persoalan lain, akan menentukan seberapa dalam analisa
kita. Menemukan relevansi ini juga terkait dengan penyaringan
data apa yang akan kita gunakan dan apa yang tidak.
Menentukan Prioritas; segala hal yang sudah kita identifikasi
dan kita saring kemudian kita pilih kedalam prioritas utama
kita dalam menentukan wilayah analisa. Pentingnya untuk
memberikan prioritas terkait dengan penekanan dan fokus
masalah yang kita bahas. Pilihan prioritas juga akan menjadi
pintu masuk dalam menentukan rekomendasi kebijakan yang
kita hasilkan dalam analisa.
Tentukan
Fokus Masalah Anda . . .
Setelah informasi terkumpul maka kita dapat memahami
secara akurat permasalahan dalam sebuah kebijakan publik. Hal
selanjutnya yang dapat anda lakukan adalah menentukan fokus
masalah yang akan menjadi perhatian analisa anda. Fokus masalah
yang akan anda bidik sebaiknya terkait dengan tujuan akhir yang
ingin anda capai. Dengan menurunkan dari tujuan itu maka fokus
masalah yang menjadi bidikan analisa akan menuntun dan menjaga
konsistensi dan kedalaman analisis yang anda buat nantinya.
Ada beberapa prosedur dasar yang dapat anda ikuti dalam
menentukan fokus masalah dalam analisis kebijakan anda. Hal-hal
berikut adalah beberapa diantaranya;
Definisikan masalahnya? Masalah apa yang ingin anda cari
jawabann dalam analisis anda kemudian definisikan kedalam
sebuah pertanyaan. Definisi masalah ini yang akan menjadi
fokus utama penjabaran kerangka kerja anda dalam
melakukan analisis.
Batasi masalah anda? Pembatasan masalah dilakukan agar
analisa tidak melebar dan terjebak dalam perdebatan yang
justru menjauhkan analisa anda dari tujuan semula. Batasan
masalah bertujuan memfokuskan bidikan tertentu dalam
sebuah kebijakan publik, entah itu proses, siklusnya atau juga
sesuatu yang tidak relevan dan signifikan dengan analisis
kita.
Pilihlah
Alat Analisa yang Tepat . . .
Ketika fokus masalah yang menjadi perhatian analisis telah
kita tentukan, maka saatnya untuk melakukan analisis dari datadata ynag kita temukan. Dari argumentasi yang kuat pilihlah alat
yang akan membantu anda dalam melakukan analisa untuk
mencapai tujuan analisis anda. Kalkulasikan seluruh kemungkinan
yang akan mendukung argumen anda nantinya kedalam analisa
anda. Semakin kuat dan semakin akurat analisa anda maka tingkat
efektifitas dan efesiensi dalam mencapai target tujuan analisis anda
akan semakin mudah tercapai.
Untuk mendapatkan data dan merangkai menjadi argumen
yang kuat, maka gunakanlah alat analisa yang tepat dan mampu
memberikan penjelasan yang anda inginkan. Setiap alat analisa
memiliki bangunan logika sendiri, maka pilihlah alat analisa yang
akan mendukung bangunan logika anda. Beberapa alat analisa itu
diantaranya seperti analisis SWOT (Strength weaknes oppoetunity
theart), analisis CBA (cost benefir analisys), dan masih banyak alat
analisa lainnya. Begitu juga dengan anda yang sedang melakukan
analisa untuk kepentingan advokasi maka anda dapat melakukan
olah data sebagai argumen tandingan.
Bangunlah
Argumen Anda dengan Kuat . . .
Hasil dari analisa anda akan menjadi argumen dasar dalam
mencapai tujuan kita terhadap kebijakan publik yang sedang
dianalisis. Proses selanjutnya yang tak kalah penting adalah
mengkomunikasikan hasil analisis kebijakan kita sehingga mudah
dipahami oleh orang yang kita kehendaki. Oleh karena itu
intrepretasi hasil analisis harus dibuat dengan semudah mungkin
untuk dibaca publik (legible). Dengan intrepretasi yang meyakinkan
maka kita dapat memberikan pengaruh yang kuat kepada kebijakan
yang sedang kita analisis. Dengan demikian bangunan argumen
yang kuat pula yang akan menentukan apakah analisis kita tersebut
dapat memberikan pengaruh seperti yang kita kehendaki.
Dalam membangun komunikasi pasca analisa beberapa cara
yang efektif dan dapat digunakan adalah;
Paparkan data dan temuan. Paparkanlah temuan data anda
dalam bentuk yang paling mudah dibaca oleh publik.
Pemaparan data dan temuan dibuat dengan sederhana dan
mudah untuk dipahami, anda dapat melakukannya dengan
menggunakan grafik dan kolom atau semacamnya.
Gunakan Model yang Paling Tepat. Hal lain yang dapat anda
lakukan dalam membangun argumen adalah dengan membuat
model yang paling relevan dan ideal sesuai dengan logika
yang ingin anda bangun. Buatlah model yang menyiratkan
argumentasi dan detil penting yang anda tekankan, sehingga
gagasan anda terhadap sebuah kebijakan mudah dimengerti.
Buatlah
rekomendasi . . .
Proses analisa kebijakan publik kemudian di sempurnakan
dengan memberikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk
mempengaruhi policy maker, itupun jika anda seorang advokator.
Rekomendasi menjadi sarana atau bukti kongkrit dari hasil analisa
yang telah kita lakukan. Rekomendasi kebijakan menjadi penting
karena merupakan tujuan dari seorang analis yang berorientasi
pada perubahan kebijakan sebelumnya. Jika anda sedang
melakukan advokasi terhadap sebuah kebijakan maka anda dapat
melakukan rancangan kebijakan publik tandingan. Namun jika anda
seorang analis yang disewa pemerintah maka rekomendasi anda
sangat diperlukan untuk melakukan penyempurnaan untuk
kebijakan berikutnya. Hal ini juga berbeda jika anda adalah seorang
akademisi (teknisi) yang berorientasi mengejar akurasi dan
kecermatan prediksi, maka rekomendasi anda menjadi penting
sebagai acuan untuk melakukan peramalan (trajectory). Ingat,
reputasi anda sebagai seorang analis kebijakan publik akan
ditentukan dari bagaimana anda menganalisa sebuah kebijakan
publik!!.
. . . Selamat Bekerja!