360081778 02 Mkk k3 2017 a rifkah Fauziah a Organisasi
Mata Kuliah
Dosen
:
:
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Dr.dr. Noer Bahry Noor, MSc
ORGANISASI
A.RIFKAH FAUZIAH A
K012171041
EPIDKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan topik ”Organisasi". Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Manajemen dan Kebijakan Kesehatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini
penulis banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan
keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penulis, maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik
di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah
ini bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Makassar, 17 September 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
A. Sejarah Organisasi……………………………………………………………..3
B.
C.
D.
E.
Definisi/batasan organisasi berdasarkan teori yang ada……………………...10
Ruang Lingkup Organisasi…………………………………………………...12
Fungsi organisasi……………………………………………………………..16
Hierarki Organisasi……………………………………………………….….19
F. Macam-macam organisasi……………………………………………..……..20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................26
B. Saran...............................................................................................................26
REFERENSI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tak akan bisa hidup tanpa interaksi satu-sama lain, hal ini
disebabkan kerena manusia adalah makhluk sosial, sehingga peran organisasi
sebagai wadah yang menampung interaksi lebih dari satu orang sangatlah
penting dan menjadi sarana untuk memudahkan terwujudnya tujuan bersama.
Organisasi itu sendiri telah ada sejak 1750 Periode Tahun (1750-1870)
Ciri utama (main features) situasi masyarakat pada waktu itu adalah adanya
revolusi industri sebagai salasatu kejadian paling penting sebelum abad kedua
puluini
dalam kaitannya dengan teori organisasi. Revolusi tersebut
mempunyai dua elemen utama di Amerika Serikat yaitu kekuatan mesin telah
menggantikan kekuatan manusia secara cepat (Noor, 2014).
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh
psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada
penelitian kuantitatif. Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya
tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini.
Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan
memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan
sosiologi.
Suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau
ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah
organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau
1
kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna
bagi para anggotanya. Periode ke periode fungsi organisasi semakin kompleks
dalam pola pengembangan diri bagi para anggotanya menjadi pribadi yang
mampu berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah organisasi?
2.
3.
4.
5.
Apa Definisi/batasan organisasi berdasarkan teori yang ada?
Apa sajakah ruang lingkup organisasi?
Apa fungsi organisasi?
Bagaimana Hierarki Organisasi?
6. Apa saja macam-macam organisasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah organisasi.
2. Untuk mengetahui Definisi/batsan organisasi berdasarkan teori yang ada.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup organisasi.
4. Untuk mengetahui fungsi organisasi.
5. Untuk mengetahui Hierarki Organisasi.
6. Untuk mengetahui macam-macam organisasi.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Organisasi
Lansink
(1997)
dalam
Noor
(2014)
menggambarkan
dan
mengklasifikasikan konteks sejarah teori organisasi sejak studi organisasi awal
sampai saat ini dengan determinan historis yang ditonjolkan antara lain ciri
utama :
1. Perkembangan lingkungan (main features),
2. Mekanisme pasar (market mechanism),
3. Penggunaan teknologi (role of technology),
4. Perkembangan lingkungan (environmental influence),
5. Aspek politik-kemasyarakatan (political, society),
6. Sifat kompetisi (competing on),
7. Pengorganisasian (organization),
8. Model teori yang dikembangkan (leading models)
Berdasarkan periode sejarah dikutip dari sebuah Artikel ilmiah
berjudul Dimensi Prima Paradigma Organisasi dipaparkan sejarah organisasi
dari periode ke periode:
1. Periode Tahun (1750-1870)
Pada periode ini memiliki
ciri utama (main features) situasi
masyarakat pada waktu itu adalah adanya revolusi industri sebagai salah
satu kejadian paling penting sebelum abad kedua puluh ini
dalam
kaitannya dengan teori organisasi. Revolusi tersebut mempunyai dua
elemen utama di Amerika Serikat yaitu kekuatan mesin telah
menggantikan kekuatan manusia secara cepat dan pembangunan terusan
3
dan rel kereta api dengan cepat mengubah metode transportasi. Hasilnya
adalah menyebarnya pendirian pabrik-pabrik besar menggunakan kekuatan
uap untuk menjalankan beratus-ratus mesin secara efesien. Dampaknya
terhadap desain organisasi menjadi jelas yaitu penekanan terhadap dimensi
efisiensi
Model kepemimpinan dan bisnis administratif dikembangkan pula
dan Adam Smith menulis buku tentang kemakmuran negara pada tahun
1776. Smith kemudian membuat kesimpulan yang sekarang diterima oleh
para manajer sebagai suatu akal sehat, yaitu pembagian kerja dapat
menghasilkan efesiensi ekonomis yang mencolok. Selain Smith dan juga
Marx, kontribusi yang berpengaruh pada waktu itu terhadap teori
organisasi
adalah
pandangan
Ralph
C.
Davis
(1928),
yang
memperkenalkan perspektif perencanaan rasional, yang mengatakan
bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi dan
tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis.
2. Periode 1870-PD II
Ciri utama (main features) adalah basis pengembangan produksi
dengan melakukan diferensiasi tenaga kerja, mekanisasi pabrik dan
penciptaan skala
ekonomi (production
diferentiation of labour,
improvement
based on
mechanism and economy of scale) dengan
membuat produk secara masal (mass production), spesialisasi terhadap
pekerjaan
juga sudah dilakukan pada
4
waktu itu
dan semakin
dimanfaatkannya pemikiran rasional dari para tenaga ahli administrasi
bisnis.
Pengaruh lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh menjadi
pertimbangan bisnis, undang- undang dibuat dengan memperhitungkan
kepentingan kemanusiaan, studi tentang organisasi berbasis pada negara,
angkatan bersenjata dan gereja. Pada waktu itu Mayo melakukan
pengamatan ditemukan bahwa faktor manusia pada organisasi (human
factor) dan organisasi informal yang kemudian menjadi bintang pemandu
(guiding star) yang paling berpengaruh terhadap pengembangan teori
organisasi neo-klasik.
Ide-ide yang menonjol tentang organisasi pada waktu itu adalah
tentang struktur, hirarki, aturan dan norma- norma dengan tipe idealnya
Weber. Max Weber menulis pada permulaan abad ini dan telah
mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakan sebagai alat
yang paling efisien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuantujuannya dan ia menyebut struktur ideal ini sebagai birokrasi .
Konsep dasar periode ini melandasi semua organisasi militer
sampai Perang Dunia I dan dapat dikatakan sebagai teori atau definisi
pertama dari organisasi. Selain itu ia juga merupakan konsep yang
melandasi usaha pertama untuk mendefinisikan organisasi perusahaan:
yaitu teori usaha manufaktur yang dikembangkan Henry Fayol sekitar
Perang Dunia I yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala
pertambangan batu bara terbesar di Eropa. Kontribusi Fayol hanya sebatas
5
struktur dan pasar tetapi tidak membatasi keyakinan kita bahwa sekarang
begitu banyak pendekatan yang berbeda muncul
tidak mengganti
pendekatan Fayol tetapi melengkapinya, organisasi diatas semua itu
bersifat sosial yang mencerminkan nilai-nilai bukan sekedar alat, dan
dengan berbagai pendekatan tentunya akan ditemukan satu organisasi yang
ideal.
Sementara itu Mayo (1930); memberi pemahaman awal tentang
organisasi sebagai suatu kesatuan sistem, kontribusinya didasari oleh suatu
riset bukan hanya pengalaman pribadi, dia mengalihkan perhatian dari
masalah struktur dan pengendalian mekanis ke faktor manusia yang
mempengaruhi performa organisasi industri.
3. Periode PD II-1960
Situasi pada waktu itu menuntut masyarakat untuk membangun
kembali industri atau melakukan rebuilding terhadap industri. Industri
pasca PD II berkembang pesat dari segi kuantitatif, basis perencanaan
bersifat ekspansif, didasarkan pada data pertumbuhan, mekanisme pasar
pada waktu itu bercirikan adanya permintaan lebih besar dibanding
penawaran (demand > supply), Organisasi-organisasi memfokuskan diri
pada peningkatan produktifitas lewat pembagian kerja yang baik,
mekanisasi kerja dan peningkatan skala produksi.
Tokoh yang menonjol dalam menciptakan model pemikiran ini
adalah Keynes, Simon (1940); membahas teori pengambilan keputusan
(theory on decision taking). Miller (1940) dengan pendekatan sosio-
6
teknikalnya, ermasuk anggota Tavistock Institute of Relation di nggris juga
menunjukkan pentingnya perhatian akan hambatan teknologi dan
kebutuhan manusia untuk memperoleh kebutuhan hubungan sosialnya
ketika mendesain struktur organisasi. Dari hasil riset mereka muncul
prinsip optimalisasi gabungan sosial dan tehnik, dengan penekanan pada
kebutuhan untuk mencari bentuk organisasi yang dapat memenuhi
kebutuhan tehnik dan aspirasi manusia secara simultan. Pada waktu itu
studi perilaku (behavioural science) mulai dikembangkan. Studi perilaku
yang terkenal dilakukan oleh tiga pakar psikologi di Amerika yaitu
Herzberg, McClelland dan Maslow.
4.
Periode Tahun 1960-1970
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan ciri utama
pada periode ini, peningkatan skala produksi
dengan memperhatikan
tingkat pengembalian (turn-over) dan internasionalisasi organisasi, di
pasar persaingan makin terasa karena konsumen dapat menyeleksi produk
dengan pertimbangan keragaman harga yang ditawarkan, produsen
menciptakan diferensiasi terhadap harga dalam kerangka melayani
beragamnya preferensi konsumen.
Teknologi yang ada pada waktu itu adalah aplikasi teknologi yang
dikembangkan
dalam
kepentingan
ekspansi
produksi,
sementara
pengembangan teknologi baru masih sangat rendah. Pada saat itu tekanan
lingkungan terhadap organisasi melalui kelompok-kelompok mulai terjadi
dan implikasinya perusahaan harus memperlakukan para pekerjanya
7
dengan lebih manusiawi. Organisasi pada waktu itu bertumpu pada
pemisahan antara bagian lini dan staf, antara bagian operasi dan kontrol,
perencana dan pelaksana, penciptaan produk yang kreasinya semakin
disederhanakan.
Penulis subyek teori organisasi yang berpengaruh pada priode
1960-1970 adalah McGregor (1961). Chandler (1962) , Cyert dan March
(1963), Agryris (1963), Simon (1960) dan Likert (1964) Ansoff (1965),
Hutte (1966) Lawrence and Lorsch, DeBono, (1967), dan Blake dan
Mouton tahun 1968.
5. Periode Tahun 1970-1980
Masa dimana perdagangan dunia mengalami stagnasi, industri
mengalami kelebihan kapasitas, hanya Isu demokrasi adalah isu yang
paling menonjol dalam kehidupan bernegara, termasuk munculnya
berbagai organisasi yang berbasis demokratisasi. Determinan krisis yang
menonjol pada waktu itu mendorong persaingan bertumpu pada kualitas
apabila tidak ingin ditinggalkan pelanggan dan perusahaan mulai melihat
Dengan demikian orientasi organisasi pada waktu itu adalah
organisasi yang betul-betul fungsional dalam mencapai kinerja yang
berorientasi pada mutu. Ide-ide yang berkembang sebagai konsep
organisasi adalah : a. pendekatan sistem, b. konsep Deming/Juran,
c.
konsep quality thinking, d. kedekatan hubungan antara produsen dengan
para pelanggan, e. pentingnya komunikasi dan kerjasama, f. peningkatan
8
kualitas adalah jalan untuk meningkatkan efisiensi,
g. keberhasilan
ditentukan oleh kualitas, struktur dan komponen-komponen manajemen.
6. Periode Tahun 1980-1990
Kondisi dunia usaha kembali kepada keadaan yang lebih baik
merupakan ciri utama periode ini. Pelanggan dapat memilih berbagai
alternatif dan hal ini dilakukan secara sadar karena informasi pasar tentang
spesifikasi sebuah produk sangat jelas. Sektor industri yang berkembang
pesat adalah perusahaan jasa.
Penulis teori organisasi periode 1980-1990 adalah : Hofstede,
Deming, 1980, Pascale dan Athos, De Siter, 1981, Te Hart, Petters dan
Waterman, Ohmae, Ouchi, 1982, Mintsberg, 1983,Porter, Moss-Kanter,
1985 dan dan De Geus, 1988.
7. Periode Tahun 1990-Sekarang
Dekade
ini
ditandai
dengan
berkembangnya
konsep
IT
(Information Technology), penggunaan teknologi mendominasi semua
aktivitas, dan merupakan kesadaran awal akan pentingnya pengembangan
teknologi. Teknologi yang bukan teknologi inti (core technology).
Ide-ide yang berkembang pada organisasi dekade ini adalah
pemikiran tentang kompetensi mendasar yang harus dimiliki organisasi,
sistem manajemen yang terintegrasi, partisipasi dan demokratisasi dalam
organisasi.
9
B. Definisi Organisasi
Dalam Buku yang berjudul Organisasi Kesehatan karangan Djoko
Wijono dikutip definisi organisasi sebagai berikut:
1. Chester I Barnard,Bapak Organisasi Modern
Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerja sama dari dua orang atau
lebih , sesuatu yang tanpa wujud:tidak bersifat pribadi dan sebagian besar
menyangkut hubungan-hubungan.
2. Luther Gulick
Organisasi adalah alat saling hubungan dari satu satuan kerja yang
memberikan kepada seseorang tempat di dalamstruktur dan otoritas
(kewenangan) sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan yang menjangkau
pusat ke bawahan dan seluruh bidang usaha
Adapun teori lain yang dipaparkan Rimawati dalam sebuah modul
pembelajaran dikutip beberapa teori berikut:
1. James D Money, ‘The Principle of Organization’
Organisasi adalah bentuk setiap kerja sama manusia untuk pencapaian
tujuan bersama. organsiasi sebagai proses.
2. Dwight Waldo
Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan
wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem
administrasi.
3. GR Terry
10
Organisasi berasal dari kata organism, yaitu suatu struktur dengan bagianbagian yang diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
4. Menurut Sutarto (1985)
5. Organisasi adalah sistem yang saling berpengaruh antar orang dalam
kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Barnard
Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kooperatif antara dua orang atau
lebih. Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam
aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
Organisasi merupakan penugasan orang-orang ke dalam fungsi
pekerjaan yang harus dilakukan agar terjadi aktivitas kerjasama dalam
mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian merupakan penyusunan dan
pengelompokan bermacam-macam pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan,
urutan sifat dan fungsi pekerjaan, waktu dan kecepatan (Griffin: 1959).
Dari beberapa definisi di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur dari organsisasi adalah adanya 2 orang atau lebih, maksud untuk
kerja sama,pengaturan hubungan dan
tujuan yang hendak dicapai
Berdasarkan unsur-unsur diatas, maka definisi organisasi yang mendekati
praktek sehari-hari adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Dari rumusan ini , ada tiga unsur yang
menonjol, yaitu :
11
1. Organisasi bukanlah tujuan, melainkan alat untuk mencapai tujuan.
2. Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang
terikat hubungan formal.
3. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hierarki, artinya bahwa dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang
dinamakan bawahan.
C. Ruang Lingkup Organisasi
1. Tipe Organisasi
Tipe organisasi ada 4 yaitu sebagai berikut;
a. Organisasi Garis/Lini
Ciri-ciri tipe ini adalah
1) Perencanaan, pemberian tugas,
komando pengawasan langsung dari pimpinan ke bawahan, 2) Organisasi
sederhana dan kecil serta jumlah karyawannya sedikit, 3) Hubungan
pimpinan dan bawahan langsung, 4) Pertanggungjawaban langsung kepada
pimpinan
Adapapun kelebihannya adalah adanya kesatuan komando,
pengambilan keputusan cepat, penyimpangan cepat termonitor, dan
solidaritas karyawan baik.namun disamping itu memiliki kekurangan
seperti ketergantungan pada seorang pimpinan, kecenderungan pimpinan
otokratis dan kesempatan bawahan untuk berkembang terbatas
b. Organisasi Lini Staf
12
Tipe organisasi ini mempunyai tiga
komponen utama yaitu
pimpinan, pembantu pimpinan berupa staf koordiansi dan staf teknis dan
pelaksana, yang merupakan dalam organisasi staf pengambilan keputusan
oleh staf adalah atas nama pimpinan.
Kelebihan tipe organisasi lini staf adalah fleksibel untuk setiap
organisasi, pembagian tugas antar 3 komponen, pengambilan keputusan
efektif dan koordinasi dan pengembangan karyawan lebih baik.Adapun
kekurangannya dimana solidaritas tergantung hirarki/bagian/kelompok
c. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan
sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Bercirikan
pembidangan tugas tegas dan jelas dapat dibedakan, koordinasi
dititikberatkan pada eselon atas, pada tingkat pelaksana bawahan tak
banyak perlu koordinasi karena sudah jelas tugasnya (spesifikasi tugas
jelas), pembagian unit-unit organisasi didasari pada spesialisasi tugas dan
para direktur punya wewenang komando pada unit kerjanya, tanpa atas
nama direktur utama.
d. Organisasi Panitia
Organisasi panitia dibentuk dalam waktu terbatas dengan tugastugas tertentu dengan ciri, tugas tertentu dan jangka waktu berlakunya
terbatas,
seluruh
unsur
pimpinan
duduk
dalam
panitia,
tugas
kepemimpinan dilaksnakan secara kolektif merupakan tanggung jawab
13
kolektif, semua anggota pimpinan punya hak, wewenang dan tanggung
jawab yang sama dan para pelaksana dibagi menurut tugasnya.
Kelebihan organisasi ini adalah diamana pengambilan keputusan
tepat, kemungkinan diktatoris kecil (demokratis), kerja sama lebih baik,
karena perencanaan dan pengambilan keputusan dibicarakan dulu. Adapun
kekurangannya dimana pengambilan keputusan lambat, adanya masalah,
tidak ada yang dapat dimintai tanggung jawab dam perintah bisa lebih dari
1 orang sehingga membingungkan pelaksana, daya kreasi pelaksana tidak
menonjol karena pelaksanaan bersifat kolektif
2. Bagan Organisasi
Bagan organisasi merupakan sebuah foto lebih jelas dari seribu
kata, dengan kegunaan sebagai berikut:
a. Struktur organisasi akan nampak lebih jelas dan tegas dan akan
memeberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang
bersangkutan.
b. Untuk mengatasi kesalahpahaman atau kekurangjelasan mengenai
posisi manajerial dalam organisasi
c. Alat menjabarkan suatu organisasi yang ada
d. Alat manajemen untuk menunjukkan satuan-satuan organisasi dan
garis wewenang
Menurut Drs.Sutarto, Guna Bagan Organsiasi :
a. Untuk mengetahui besar kecilnya organisasi
b. Untuk mengetahui satuan-satuan organisasi
14
c. Untuk mengetahui garis wewenang dan tanggung jawab
d. Untuk mengetahui perincian aktivitas-aktivitas masing-masing satuan
organisasi
e. Untuk mengetahui setiap jabatan yang ada
f. Untuk mengetahui perincian tugas tiap jabatan
g. Untuk mengetahui nama, pangkat, golongan dari pejabat
h. Untuk mengetahui jumlah pejabat
i. Untuk mengetahui foto pejabat
j. Untuk mengetahui kedudukan serta pengelompokkan satuan-satuan
organisasi
k. Untuk menilai apakah organisasi telah menerapkan asas organisasi
Singga
dapat diketahui dengan jelas jenjang organisasinya,
keseimbangan kedudukan satuan organisasi
Adapun Jenis dari bagan organisasi dibagi atas dua bagian yaitu:
a. Bagan Organisasi Induk, menujukkan gambar struktur organisasi
pokok, dimana hanya ditunjukkan gambar struktur organisasi dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan-satuan organisasi.
b. Bagan Organisasi Tambahan, menunjukkan gambar struktur organisasi
dari satuan organisasi atau jenjang tertentu, dimana ditunjukkan
gambar struktur organisasi satuan utama sampai dengan lanjutan.
3. PrinsipOrganisasi
Menurut H.Fayol terdapat empat belas prinsip-prinsip organisasi
yang perlu diterapkan, yaitu sebagai berikut:
15
a. Pembagian Kerja, ( division of work )
b. Wewenang dan Tanggunga jawab ( authority and responsibility )
c. Disiplin ( Diciplin)
d. Kesatuan Perintah ( unity of command )
e. Kesatuan Pengarahan ( unity of direction )
f. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
(subordination interest of individual interest to general interest )
g. Balas jasa ( remuneration of personnel )
h. Sentralisasi ( centralization )
i. Rantai Skalar ( scalar chain )
j. Tata tertib ( order)
k. Keadilan ( equity )
l. Kelanggengan personalia ( stability of tenure of personnel )
m. Inisiatif ( initiative )
n. Semangat Korps ( esprit de corps )
D. Fungsi Organisasi
Untuk mencapai efesiensi dan efektifitas organisasi diperlukan
langkah- langkah kegiatan dengan perumusan secara jelas dan tegas. Fungsi
organisasi merupakan pemanfaatan dan pengerahan segala sumber daya
(pikiran, kemauan, perasaan dan tenaga) untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan.
16
Dilihat dari langkah-langkah kegiatan organisasi, maka yang dimaksud
fungsi-fungsi organisasi mencakup sumber masukan (input), proses, dan
keluaran (output) dengan melibatkan feedback sebagai kontrol.
Sumber-sumber yang bernilai, kemampuan, atau kekhususan yang
diberikan setiap orang terhadap organisasi menyuguhkan dimensi lain bagi
analisis teori organisasi. Organisasi akan memperoleh keuntungan dari
meningkatnya kesamaan pelaksaan kegiatan diantara anggota organisasi dan
saling melengkapi berbagai perbedaan
Fungsi organisasi merupakan rangkaian kegiatan penyempurnaan yang
dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efektif dan efesien. Menurut pendapat Abdel Hamed, dkk, menyatakan bahwa
fungsi organisasi meliputi; (1) analisa aktivitas kerja dan penyempurnaan
tatakerja; (2) proses pembuatan bagan; (3) haluan tata kerja; (4) brainstorming
(5) efektifitas control akunting dan pemeriksaan; (6) perbekalan dan
perlengkapan; (7) tata ruang kantor; (8) perancangan formulir; (9) pemakaian
bagan-bagan, tata aliran pekerjaan warkat, usul-usul tentang rancangan; dan
(10) penyempurnaan tiap tahun, penyusunan meja ujian, pengukuran kerja,
nilai pemindahan gadai, dan keterlambatan.
Kemudian menurut Soedjadi bahwa yang termasuk pada fungsi-fungsi
organisasi antara lain; (1) membantu pimpinan dalam merencanakan
penyusunan dan penyempurnaan struktur dan pola pokok organisasi; (2)
menyesuaikan policy, strategi dan taktik serta program-program operasional;
(3) melaksanakan proses penempatan orang-orang yang tepat pada jabatan dan
17
kecapakannya dengan klasifikasi dan analisa jabatan yang tepat; (4) menyusun
dan menyempurnakan tatakerja, prosedur kerja dan system kerja dengan
mengadakan pembaganan rencana-rencana kerja dan arus kerja (work flow
chart); (5) menemukan pola-pola pokok dan system pengumpulan,
penyusunan, penyimpanan, pemeliharaan dan penetapan waktu pemusnahan
dokumen-dokumen dan informasi; (6) merencanakan pembuatan dan
penyempurnaan serta pengiriman formulir-formulir; (7) pembuatan buku-buku
pedoman kerja dan cara-cara membuat laporan kerja yang diperlukan bagi
pembinaan kerjasama, komunikasi dan koordinasi; (8) meringankan beban
pimpinan dari kesibukan-kesibukan rutin, detail dan teknis; (9) pelaksanaan
penyederhanaan kerja yang setepat-tepatnya.
Dalam buku pedoman Lembaga Administrasi Negara dikemukakan
bahwa fungsi organisasi meliputi; analisa organisasi, tatakerja dan prosedur
kerja, teknik pembangunan, klasifikasi jabatan, analisa pekerjaan, uraian
pekerjaan, dan penilaian pekerjaan; standarisasi pekerjaan, otomatisasi
prosedur, tata kearsipan, tata ruang, tata informasi dan tata materiil. Fungsi
organisasi sebagai penunjang meliputi; (a) memelihara struktur organisasi
yang sehat dan efesien, yaitu masing-masing satuan organisasi yang ada dapat
menjalankan peranannya dengan tertib; (b) mengusahakan agar terlaksana
dengan baik penerapan azas-azas organisasi; (c) mengsahakan terpeliharanya
pola-pola hubungan kerja yang sederhana, jelas dan rasional sesuai dengan
kebutuhan oganisasi; (d) mengusahakan agar pencapai tujuan organisasi dapat
berlangsung secara efesien; (e) mengusahakan terbinanya tata kerja, tata cara,
18
tata tertib, dan tata laksana yang praktis dan tidak berbelit- belit; (f)
mengusahakan terlaksananya dengan baik penyusunan tata ruang, pemakaian
benda, penggunaan waktu serta berbagai keperluan.
Dari
berbagai
teori
fungsi-fungsi
organisasi
di
atas
maka
dapatdisimpulkan bahwa secara gari besarfungsi dari organisasi adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;
Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi ;
Mencegah kesimpangan kerja ;
Menentukan pedoman-pedoman kerja.
E. Hierarki Organisasi
Rangkaian anak tangga berjenjang daripada pembatasan wewenang,
tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Supaya hirarki berjalan lancar,
diperlukan, Leadership/kepemimpinan, delegasi kekuasaan dan penentuan
serta pembatasan tugas:
1. Kepemimpinan
Bennis (dalam Kartono, 1982) memberi batasan kepemimpinan sebagai
“… the process by which an agent induces a subordinate to behave in a
desired manner" (proses yang digunakan seorang pejabat menggerakkan
bawahannya untuk berlaku sesuai dengan cara yang diharapkan). Dari
defenisi di atas dapat dinyatakan bahwa kepemimplnan adalah merupakan
proses mempengaruhi atau menggerakkan bawahan (followers) agar mau
melaksanakan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh pimpinan
tersebut. Oleh karena pentingnya peranan kepemimpinan di dalam
19
kehidupan organisasional, ada pakar yang menyebut bahwa "Leadership is
getting things done by the others".
2. Pendelagasian
Robert
Heller
mendefinisikan
pendelegasian
sebagai
mempercayakan pekerjaan pada orang lain akan tetapi tanggung jawab
atas pekerjaan atau pekerjaan tersebut masih berada di tangan pendelegasi.
Tony
Atherton mendefinisikan
pendelegasian
pekerjaan
sebagai
mempercayakan wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang didefinisikan dengan jelas, dan
disetujui di bawah pengawasan pendelegasi sambil tetap memegang
seluruh tanggung jawab atas keberhasilan pekerjaan atau pekerjaan itu.
3. Penentuan serta pembatasan tugas
Pembatasan tugas dalam organisasi adalah suatu hal yang penting
agar
pekerjaan
tidak
tumpang
tindih
dan
segala
proses
untukmencapaitujuan dapat berlangsung dengan baik tanpa harus adan
konflik internal.
F. Macam-macam Organisasi
1. Organisasi Klasik
Organisasi Klasik disebutjuga organisasi tradisional. Dalam teori
ini organisasi digambarkansebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugastugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
20
Dikatakan teori mesin karena organisasi inmenganggab manusia
bagaikan sebuah onderdil yangsetiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti
sesuakehendak pemimpin. Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungankekuasaan-kejuasaan, tujuantujuan, peranan- peranankegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lainapabila orang bekerja sama. Teori Organisasi klasiksepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu
muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi
tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani,
Doktrin, Disiplin. Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam
organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan
horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
21
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
a. Birokrasi, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi, dikemukakan oleh Max
Weber dalam buku The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization. Istilah Birokrasi
berasal dari kata Legal Rasional: Legal disebabkan adanya wewenang
dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara
jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang
ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber
(Pembagian kerja, Hirarki wewenang,
Program rasional, Sistem
Prosedur, Sistem Aturan hak kewajiban, Hubungan antar pribadi yang
bersifat impersonal)
b. Administrasi, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Makro sebuah orgajnisasi. Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol,
Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari
Amerika. Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
1) Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2) Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3) Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4) Kegiatan Keamanan
5) Kegiatan Akuntansi
6) Kegiatan Manajerial
c. Managemen
Ilmiah,
langsung
dari
praktek
manajemen
memusatkanAspek Mikro sebuah organisasi. Dikembangkan tahun
22
1900 oleh F W Taylor). Definisi Manajemen Ilmiah: Penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau
Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja. F.W.
Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah: Shop Management, The
Principle Oif Scientific Management dan Testimony before the Special
House Comitte. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku Scientific
Management.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih
dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. Taylor
dijuluki sebagai Bapak Menegemen Ilmiah. Empat kaidah Manajemen
menurut Frederick W. Taylor:
1) Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas
dasar ilmu pengetahuan.
2) Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3) Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4) Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk
mencapai manfaat manajemen ilmiah
2. Organisasi Neo-Klasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut
juga dengan Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat
ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan
teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan
23
social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya: partisipasi, perluasan
kerja dan anajemen bottom-up.
3. Organisasi Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan
dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering
disebut dengan teori Analiasa Sistem atau Teori Terbuka yang memadukan
antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa
semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system
terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel
atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
Teori Organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan,
ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi
sehingga dapat lebih berhasil sehingga organisasi dapat mencapai sasaran
yang ditetapkan.yang dimaksud dengan masalah adalah segala sesuatu
yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Sesuatu yang
tidak memerlukan pemecahan bukan merupakan masalah. Oleh karena itu
yang dimaksud dengan masalah organisasi adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya
dengan
kepentingan
organisasi
yang
memerlukan
pemecahan dan pengambilan keputusan. Masalah yang dihadapi oleh
24
organisasi sangat kompleks dan setiap masalah memerlukan pemecahan
tersendiri. Usaha untuk memecahkan berbagai kajian untuk lebih
memahami efektivitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian
berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan
rumusnya.
25
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bias didapatkan dari pembahasan adalah sebagai
berikut:
a. Teori organisasi terus mengalami perubahan dari periode ke periode dari
hanya berlandaskan teori mekanistik seperti mesin hingga menanamkan
asas manusia.
b. Organisasi memiliki fungsi yang bernilai efektif dan efesien dalam
mencapai tujuan
c. Penerapan organisasi dibentuk sesuai dengan tipe dan prinsip kerja tertentu
dalam mencapai tujuan.
2. Saran
a. Anggota suatu organisasi senantiasa mengutamakan kerja sama yang
terstruktur, bertanggung jawab pada tugas masing- masing
b. Pengunaan struktur organisasi sesuai kebutuhan
c. Organisasi erat kaitannya dengan pemimpin sehingga yang mempin suatu
organisasi harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu menggerakkan
para anggotanya.
26
REFERENSI
1. Budiasih, Y. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Xx Di
Jakarta). Jurnal Liquidity, 1, 99-105.
2. Herawan,Endang. 2017. Teori Organisasi. Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Herawati.N.R, dan Rini Kurniasi. Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan
dan Proses.2012.Universitas Sebelas Maret.
4. Noor,Munawwar.2014. Dimensi Prima Organisasi.Bab I: Bagian 1: Artikel
ilmiah.
5. Rahmawati,Eti.
Konsep Dasar dan Ruang Lingkup
Organisasi dan
Manajemen. Modul Om – Prodi S1 Kesmas Fkm Udinus
6. Wijono, Djoko. 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan.
(Surabaya,Airlangga University Pres)
27
Dosen
:
:
Manajemen dan Kebijakan Kesehatan
Dr.dr. Noer Bahry Noor, MSc
ORGANISASI
A.RIFKAH FAUZIAH A
K012171041
EPIDKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan topik ”Organisasi". Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Manajemen dan Kebijakan Kesehatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini
penulis banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan
keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penulis, maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik
di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah
ini bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Makassar, 17 September 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
A. Sejarah Organisasi……………………………………………………………..3
B.
C.
D.
E.
Definisi/batasan organisasi berdasarkan teori yang ada……………………...10
Ruang Lingkup Organisasi…………………………………………………...12
Fungsi organisasi……………………………………………………………..16
Hierarki Organisasi……………………………………………………….….19
F. Macam-macam organisasi……………………………………………..……..20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................26
B. Saran...............................................................................................................26
REFERENSI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tak akan bisa hidup tanpa interaksi satu-sama lain, hal ini
disebabkan kerena manusia adalah makhluk sosial, sehingga peran organisasi
sebagai wadah yang menampung interaksi lebih dari satu orang sangatlah
penting dan menjadi sarana untuk memudahkan terwujudnya tujuan bersama.
Organisasi itu sendiri telah ada sejak 1750 Periode Tahun (1750-1870)
Ciri utama (main features) situasi masyarakat pada waktu itu adalah adanya
revolusi industri sebagai salasatu kejadian paling penting sebelum abad kedua
puluini
dalam kaitannya dengan teori organisasi. Revolusi tersebut
mempunyai dua elemen utama di Amerika Serikat yaitu kekuatan mesin telah
menggantikan kekuatan manusia secara cepat (Noor, 2014).
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh
psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada
penelitian kuantitatif. Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya
tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini.
Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan
memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan
sosiologi.
Suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau
ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah
organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau
1
kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna
bagi para anggotanya. Periode ke periode fungsi organisasi semakin kompleks
dalam pola pengembangan diri bagi para anggotanya menjadi pribadi yang
mampu berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah organisasi?
2.
3.
4.
5.
Apa Definisi/batasan organisasi berdasarkan teori yang ada?
Apa sajakah ruang lingkup organisasi?
Apa fungsi organisasi?
Bagaimana Hierarki Organisasi?
6. Apa saja macam-macam organisasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah organisasi.
2. Untuk mengetahui Definisi/batsan organisasi berdasarkan teori yang ada.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup organisasi.
4. Untuk mengetahui fungsi organisasi.
5. Untuk mengetahui Hierarki Organisasi.
6. Untuk mengetahui macam-macam organisasi.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Organisasi
Lansink
(1997)
dalam
Noor
(2014)
menggambarkan
dan
mengklasifikasikan konteks sejarah teori organisasi sejak studi organisasi awal
sampai saat ini dengan determinan historis yang ditonjolkan antara lain ciri
utama :
1. Perkembangan lingkungan (main features),
2. Mekanisme pasar (market mechanism),
3. Penggunaan teknologi (role of technology),
4. Perkembangan lingkungan (environmental influence),
5. Aspek politik-kemasyarakatan (political, society),
6. Sifat kompetisi (competing on),
7. Pengorganisasian (organization),
8. Model teori yang dikembangkan (leading models)
Berdasarkan periode sejarah dikutip dari sebuah Artikel ilmiah
berjudul Dimensi Prima Paradigma Organisasi dipaparkan sejarah organisasi
dari periode ke periode:
1. Periode Tahun (1750-1870)
Pada periode ini memiliki
ciri utama (main features) situasi
masyarakat pada waktu itu adalah adanya revolusi industri sebagai salah
satu kejadian paling penting sebelum abad kedua puluh ini
dalam
kaitannya dengan teori organisasi. Revolusi tersebut mempunyai dua
elemen utama di Amerika Serikat yaitu kekuatan mesin telah
menggantikan kekuatan manusia secara cepat dan pembangunan terusan
3
dan rel kereta api dengan cepat mengubah metode transportasi. Hasilnya
adalah menyebarnya pendirian pabrik-pabrik besar menggunakan kekuatan
uap untuk menjalankan beratus-ratus mesin secara efesien. Dampaknya
terhadap desain organisasi menjadi jelas yaitu penekanan terhadap dimensi
efisiensi
Model kepemimpinan dan bisnis administratif dikembangkan pula
dan Adam Smith menulis buku tentang kemakmuran negara pada tahun
1776. Smith kemudian membuat kesimpulan yang sekarang diterima oleh
para manajer sebagai suatu akal sehat, yaitu pembagian kerja dapat
menghasilkan efesiensi ekonomis yang mencolok. Selain Smith dan juga
Marx, kontribusi yang berpengaruh pada waktu itu terhadap teori
organisasi
adalah
pandangan
Ralph
C.
Davis
(1928),
yang
memperkenalkan perspektif perencanaan rasional, yang mengatakan
bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi dan
tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis.
2. Periode 1870-PD II
Ciri utama (main features) adalah basis pengembangan produksi
dengan melakukan diferensiasi tenaga kerja, mekanisasi pabrik dan
penciptaan skala
ekonomi (production
diferentiation of labour,
improvement
based on
mechanism and economy of scale) dengan
membuat produk secara masal (mass production), spesialisasi terhadap
pekerjaan
juga sudah dilakukan pada
4
waktu itu
dan semakin
dimanfaatkannya pemikiran rasional dari para tenaga ahli administrasi
bisnis.
Pengaruh lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh menjadi
pertimbangan bisnis, undang- undang dibuat dengan memperhitungkan
kepentingan kemanusiaan, studi tentang organisasi berbasis pada negara,
angkatan bersenjata dan gereja. Pada waktu itu Mayo melakukan
pengamatan ditemukan bahwa faktor manusia pada organisasi (human
factor) dan organisasi informal yang kemudian menjadi bintang pemandu
(guiding star) yang paling berpengaruh terhadap pengembangan teori
organisasi neo-klasik.
Ide-ide yang menonjol tentang organisasi pada waktu itu adalah
tentang struktur, hirarki, aturan dan norma- norma dengan tipe idealnya
Weber. Max Weber menulis pada permulaan abad ini dan telah
mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakan sebagai alat
yang paling efisien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuantujuannya dan ia menyebut struktur ideal ini sebagai birokrasi .
Konsep dasar periode ini melandasi semua organisasi militer
sampai Perang Dunia I dan dapat dikatakan sebagai teori atau definisi
pertama dari organisasi. Selain itu ia juga merupakan konsep yang
melandasi usaha pertama untuk mendefinisikan organisasi perusahaan:
yaitu teori usaha manufaktur yang dikembangkan Henry Fayol sekitar
Perang Dunia I yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala
pertambangan batu bara terbesar di Eropa. Kontribusi Fayol hanya sebatas
5
struktur dan pasar tetapi tidak membatasi keyakinan kita bahwa sekarang
begitu banyak pendekatan yang berbeda muncul
tidak mengganti
pendekatan Fayol tetapi melengkapinya, organisasi diatas semua itu
bersifat sosial yang mencerminkan nilai-nilai bukan sekedar alat, dan
dengan berbagai pendekatan tentunya akan ditemukan satu organisasi yang
ideal.
Sementara itu Mayo (1930); memberi pemahaman awal tentang
organisasi sebagai suatu kesatuan sistem, kontribusinya didasari oleh suatu
riset bukan hanya pengalaman pribadi, dia mengalihkan perhatian dari
masalah struktur dan pengendalian mekanis ke faktor manusia yang
mempengaruhi performa organisasi industri.
3. Periode PD II-1960
Situasi pada waktu itu menuntut masyarakat untuk membangun
kembali industri atau melakukan rebuilding terhadap industri. Industri
pasca PD II berkembang pesat dari segi kuantitatif, basis perencanaan
bersifat ekspansif, didasarkan pada data pertumbuhan, mekanisme pasar
pada waktu itu bercirikan adanya permintaan lebih besar dibanding
penawaran (demand > supply), Organisasi-organisasi memfokuskan diri
pada peningkatan produktifitas lewat pembagian kerja yang baik,
mekanisasi kerja dan peningkatan skala produksi.
Tokoh yang menonjol dalam menciptakan model pemikiran ini
adalah Keynes, Simon (1940); membahas teori pengambilan keputusan
(theory on decision taking). Miller (1940) dengan pendekatan sosio-
6
teknikalnya, ermasuk anggota Tavistock Institute of Relation di nggris juga
menunjukkan pentingnya perhatian akan hambatan teknologi dan
kebutuhan manusia untuk memperoleh kebutuhan hubungan sosialnya
ketika mendesain struktur organisasi. Dari hasil riset mereka muncul
prinsip optimalisasi gabungan sosial dan tehnik, dengan penekanan pada
kebutuhan untuk mencari bentuk organisasi yang dapat memenuhi
kebutuhan tehnik dan aspirasi manusia secara simultan. Pada waktu itu
studi perilaku (behavioural science) mulai dikembangkan. Studi perilaku
yang terkenal dilakukan oleh tiga pakar psikologi di Amerika yaitu
Herzberg, McClelland dan Maslow.
4.
Periode Tahun 1960-1970
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan ciri utama
pada periode ini, peningkatan skala produksi
dengan memperhatikan
tingkat pengembalian (turn-over) dan internasionalisasi organisasi, di
pasar persaingan makin terasa karena konsumen dapat menyeleksi produk
dengan pertimbangan keragaman harga yang ditawarkan, produsen
menciptakan diferensiasi terhadap harga dalam kerangka melayani
beragamnya preferensi konsumen.
Teknologi yang ada pada waktu itu adalah aplikasi teknologi yang
dikembangkan
dalam
kepentingan
ekspansi
produksi,
sementara
pengembangan teknologi baru masih sangat rendah. Pada saat itu tekanan
lingkungan terhadap organisasi melalui kelompok-kelompok mulai terjadi
dan implikasinya perusahaan harus memperlakukan para pekerjanya
7
dengan lebih manusiawi. Organisasi pada waktu itu bertumpu pada
pemisahan antara bagian lini dan staf, antara bagian operasi dan kontrol,
perencana dan pelaksana, penciptaan produk yang kreasinya semakin
disederhanakan.
Penulis subyek teori organisasi yang berpengaruh pada priode
1960-1970 adalah McGregor (1961). Chandler (1962) , Cyert dan March
(1963), Agryris (1963), Simon (1960) dan Likert (1964) Ansoff (1965),
Hutte (1966) Lawrence and Lorsch, DeBono, (1967), dan Blake dan
Mouton tahun 1968.
5. Periode Tahun 1970-1980
Masa dimana perdagangan dunia mengalami stagnasi, industri
mengalami kelebihan kapasitas, hanya Isu demokrasi adalah isu yang
paling menonjol dalam kehidupan bernegara, termasuk munculnya
berbagai organisasi yang berbasis demokratisasi. Determinan krisis yang
menonjol pada waktu itu mendorong persaingan bertumpu pada kualitas
apabila tidak ingin ditinggalkan pelanggan dan perusahaan mulai melihat
Dengan demikian orientasi organisasi pada waktu itu adalah
organisasi yang betul-betul fungsional dalam mencapai kinerja yang
berorientasi pada mutu. Ide-ide yang berkembang sebagai konsep
organisasi adalah : a. pendekatan sistem, b. konsep Deming/Juran,
c.
konsep quality thinking, d. kedekatan hubungan antara produsen dengan
para pelanggan, e. pentingnya komunikasi dan kerjasama, f. peningkatan
8
kualitas adalah jalan untuk meningkatkan efisiensi,
g. keberhasilan
ditentukan oleh kualitas, struktur dan komponen-komponen manajemen.
6. Periode Tahun 1980-1990
Kondisi dunia usaha kembali kepada keadaan yang lebih baik
merupakan ciri utama periode ini. Pelanggan dapat memilih berbagai
alternatif dan hal ini dilakukan secara sadar karena informasi pasar tentang
spesifikasi sebuah produk sangat jelas. Sektor industri yang berkembang
pesat adalah perusahaan jasa.
Penulis teori organisasi periode 1980-1990 adalah : Hofstede,
Deming, 1980, Pascale dan Athos, De Siter, 1981, Te Hart, Petters dan
Waterman, Ohmae, Ouchi, 1982, Mintsberg, 1983,Porter, Moss-Kanter,
1985 dan dan De Geus, 1988.
7. Periode Tahun 1990-Sekarang
Dekade
ini
ditandai
dengan
berkembangnya
konsep
IT
(Information Technology), penggunaan teknologi mendominasi semua
aktivitas, dan merupakan kesadaran awal akan pentingnya pengembangan
teknologi. Teknologi yang bukan teknologi inti (core technology).
Ide-ide yang berkembang pada organisasi dekade ini adalah
pemikiran tentang kompetensi mendasar yang harus dimiliki organisasi,
sistem manajemen yang terintegrasi, partisipasi dan demokratisasi dalam
organisasi.
9
B. Definisi Organisasi
Dalam Buku yang berjudul Organisasi Kesehatan karangan Djoko
Wijono dikutip definisi organisasi sebagai berikut:
1. Chester I Barnard,Bapak Organisasi Modern
Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerja sama dari dua orang atau
lebih , sesuatu yang tanpa wujud:tidak bersifat pribadi dan sebagian besar
menyangkut hubungan-hubungan.
2. Luther Gulick
Organisasi adalah alat saling hubungan dari satu satuan kerja yang
memberikan kepada seseorang tempat di dalamstruktur dan otoritas
(kewenangan) sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan yang menjangkau
pusat ke bawahan dan seluruh bidang usaha
Adapun teori lain yang dipaparkan Rimawati dalam sebuah modul
pembelajaran dikutip beberapa teori berikut:
1. James D Money, ‘The Principle of Organization’
Organisasi adalah bentuk setiap kerja sama manusia untuk pencapaian
tujuan bersama. organsiasi sebagai proses.
2. Dwight Waldo
Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan
wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem
administrasi.
3. GR Terry
10
Organisasi berasal dari kata organism, yaitu suatu struktur dengan bagianbagian yang diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
4. Menurut Sutarto (1985)
5. Organisasi adalah sistem yang saling berpengaruh antar orang dalam
kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Barnard
Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kooperatif antara dua orang atau
lebih. Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam
aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
Organisasi merupakan penugasan orang-orang ke dalam fungsi
pekerjaan yang harus dilakukan agar terjadi aktivitas kerjasama dalam
mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian merupakan penyusunan dan
pengelompokan bermacam-macam pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan,
urutan sifat dan fungsi pekerjaan, waktu dan kecepatan (Griffin: 1959).
Dari beberapa definisi di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur dari organsisasi adalah adanya 2 orang atau lebih, maksud untuk
kerja sama,pengaturan hubungan dan
tujuan yang hendak dicapai
Berdasarkan unsur-unsur diatas, maka definisi organisasi yang mendekati
praktek sehari-hari adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Dari rumusan ini , ada tiga unsur yang
menonjol, yaitu :
11
1. Organisasi bukanlah tujuan, melainkan alat untuk mencapai tujuan.
2. Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang
terikat hubungan formal.
3. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hierarki, artinya bahwa dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang
dinamakan bawahan.
C. Ruang Lingkup Organisasi
1. Tipe Organisasi
Tipe organisasi ada 4 yaitu sebagai berikut;
a. Organisasi Garis/Lini
Ciri-ciri tipe ini adalah
1) Perencanaan, pemberian tugas,
komando pengawasan langsung dari pimpinan ke bawahan, 2) Organisasi
sederhana dan kecil serta jumlah karyawannya sedikit, 3) Hubungan
pimpinan dan bawahan langsung, 4) Pertanggungjawaban langsung kepada
pimpinan
Adapapun kelebihannya adalah adanya kesatuan komando,
pengambilan keputusan cepat, penyimpangan cepat termonitor, dan
solidaritas karyawan baik.namun disamping itu memiliki kekurangan
seperti ketergantungan pada seorang pimpinan, kecenderungan pimpinan
otokratis dan kesempatan bawahan untuk berkembang terbatas
b. Organisasi Lini Staf
12
Tipe organisasi ini mempunyai tiga
komponen utama yaitu
pimpinan, pembantu pimpinan berupa staf koordiansi dan staf teknis dan
pelaksana, yang merupakan dalam organisasi staf pengambilan keputusan
oleh staf adalah atas nama pimpinan.
Kelebihan tipe organisasi lini staf adalah fleksibel untuk setiap
organisasi, pembagian tugas antar 3 komponen, pengambilan keputusan
efektif dan koordinasi dan pengembangan karyawan lebih baik.Adapun
kekurangannya dimana solidaritas tergantung hirarki/bagian/kelompok
c. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan
sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Bercirikan
pembidangan tugas tegas dan jelas dapat dibedakan, koordinasi
dititikberatkan pada eselon atas, pada tingkat pelaksana bawahan tak
banyak perlu koordinasi karena sudah jelas tugasnya (spesifikasi tugas
jelas), pembagian unit-unit organisasi didasari pada spesialisasi tugas dan
para direktur punya wewenang komando pada unit kerjanya, tanpa atas
nama direktur utama.
d. Organisasi Panitia
Organisasi panitia dibentuk dalam waktu terbatas dengan tugastugas tertentu dengan ciri, tugas tertentu dan jangka waktu berlakunya
terbatas,
seluruh
unsur
pimpinan
duduk
dalam
panitia,
tugas
kepemimpinan dilaksnakan secara kolektif merupakan tanggung jawab
13
kolektif, semua anggota pimpinan punya hak, wewenang dan tanggung
jawab yang sama dan para pelaksana dibagi menurut tugasnya.
Kelebihan organisasi ini adalah diamana pengambilan keputusan
tepat, kemungkinan diktatoris kecil (demokratis), kerja sama lebih baik,
karena perencanaan dan pengambilan keputusan dibicarakan dulu. Adapun
kekurangannya dimana pengambilan keputusan lambat, adanya masalah,
tidak ada yang dapat dimintai tanggung jawab dam perintah bisa lebih dari
1 orang sehingga membingungkan pelaksana, daya kreasi pelaksana tidak
menonjol karena pelaksanaan bersifat kolektif
2. Bagan Organisasi
Bagan organisasi merupakan sebuah foto lebih jelas dari seribu
kata, dengan kegunaan sebagai berikut:
a. Struktur organisasi akan nampak lebih jelas dan tegas dan akan
memeberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang
bersangkutan.
b. Untuk mengatasi kesalahpahaman atau kekurangjelasan mengenai
posisi manajerial dalam organisasi
c. Alat menjabarkan suatu organisasi yang ada
d. Alat manajemen untuk menunjukkan satuan-satuan organisasi dan
garis wewenang
Menurut Drs.Sutarto, Guna Bagan Organsiasi :
a. Untuk mengetahui besar kecilnya organisasi
b. Untuk mengetahui satuan-satuan organisasi
14
c. Untuk mengetahui garis wewenang dan tanggung jawab
d. Untuk mengetahui perincian aktivitas-aktivitas masing-masing satuan
organisasi
e. Untuk mengetahui setiap jabatan yang ada
f. Untuk mengetahui perincian tugas tiap jabatan
g. Untuk mengetahui nama, pangkat, golongan dari pejabat
h. Untuk mengetahui jumlah pejabat
i. Untuk mengetahui foto pejabat
j. Untuk mengetahui kedudukan serta pengelompokkan satuan-satuan
organisasi
k. Untuk menilai apakah organisasi telah menerapkan asas organisasi
Singga
dapat diketahui dengan jelas jenjang organisasinya,
keseimbangan kedudukan satuan organisasi
Adapun Jenis dari bagan organisasi dibagi atas dua bagian yaitu:
a. Bagan Organisasi Induk, menujukkan gambar struktur organisasi
pokok, dimana hanya ditunjukkan gambar struktur organisasi dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan-satuan organisasi.
b. Bagan Organisasi Tambahan, menunjukkan gambar struktur organisasi
dari satuan organisasi atau jenjang tertentu, dimana ditunjukkan
gambar struktur organisasi satuan utama sampai dengan lanjutan.
3. PrinsipOrganisasi
Menurut H.Fayol terdapat empat belas prinsip-prinsip organisasi
yang perlu diterapkan, yaitu sebagai berikut:
15
a. Pembagian Kerja, ( division of work )
b. Wewenang dan Tanggunga jawab ( authority and responsibility )
c. Disiplin ( Diciplin)
d. Kesatuan Perintah ( unity of command )
e. Kesatuan Pengarahan ( unity of direction )
f. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
(subordination interest of individual interest to general interest )
g. Balas jasa ( remuneration of personnel )
h. Sentralisasi ( centralization )
i. Rantai Skalar ( scalar chain )
j. Tata tertib ( order)
k. Keadilan ( equity )
l. Kelanggengan personalia ( stability of tenure of personnel )
m. Inisiatif ( initiative )
n. Semangat Korps ( esprit de corps )
D. Fungsi Organisasi
Untuk mencapai efesiensi dan efektifitas organisasi diperlukan
langkah- langkah kegiatan dengan perumusan secara jelas dan tegas. Fungsi
organisasi merupakan pemanfaatan dan pengerahan segala sumber daya
(pikiran, kemauan, perasaan dan tenaga) untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan.
16
Dilihat dari langkah-langkah kegiatan organisasi, maka yang dimaksud
fungsi-fungsi organisasi mencakup sumber masukan (input), proses, dan
keluaran (output) dengan melibatkan feedback sebagai kontrol.
Sumber-sumber yang bernilai, kemampuan, atau kekhususan yang
diberikan setiap orang terhadap organisasi menyuguhkan dimensi lain bagi
analisis teori organisasi. Organisasi akan memperoleh keuntungan dari
meningkatnya kesamaan pelaksaan kegiatan diantara anggota organisasi dan
saling melengkapi berbagai perbedaan
Fungsi organisasi merupakan rangkaian kegiatan penyempurnaan yang
dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efektif dan efesien. Menurut pendapat Abdel Hamed, dkk, menyatakan bahwa
fungsi organisasi meliputi; (1) analisa aktivitas kerja dan penyempurnaan
tatakerja; (2) proses pembuatan bagan; (3) haluan tata kerja; (4) brainstorming
(5) efektifitas control akunting dan pemeriksaan; (6) perbekalan dan
perlengkapan; (7) tata ruang kantor; (8) perancangan formulir; (9) pemakaian
bagan-bagan, tata aliran pekerjaan warkat, usul-usul tentang rancangan; dan
(10) penyempurnaan tiap tahun, penyusunan meja ujian, pengukuran kerja,
nilai pemindahan gadai, dan keterlambatan.
Kemudian menurut Soedjadi bahwa yang termasuk pada fungsi-fungsi
organisasi antara lain; (1) membantu pimpinan dalam merencanakan
penyusunan dan penyempurnaan struktur dan pola pokok organisasi; (2)
menyesuaikan policy, strategi dan taktik serta program-program operasional;
(3) melaksanakan proses penempatan orang-orang yang tepat pada jabatan dan
17
kecapakannya dengan klasifikasi dan analisa jabatan yang tepat; (4) menyusun
dan menyempurnakan tatakerja, prosedur kerja dan system kerja dengan
mengadakan pembaganan rencana-rencana kerja dan arus kerja (work flow
chart); (5) menemukan pola-pola pokok dan system pengumpulan,
penyusunan, penyimpanan, pemeliharaan dan penetapan waktu pemusnahan
dokumen-dokumen dan informasi; (6) merencanakan pembuatan dan
penyempurnaan serta pengiriman formulir-formulir; (7) pembuatan buku-buku
pedoman kerja dan cara-cara membuat laporan kerja yang diperlukan bagi
pembinaan kerjasama, komunikasi dan koordinasi; (8) meringankan beban
pimpinan dari kesibukan-kesibukan rutin, detail dan teknis; (9) pelaksanaan
penyederhanaan kerja yang setepat-tepatnya.
Dalam buku pedoman Lembaga Administrasi Negara dikemukakan
bahwa fungsi organisasi meliputi; analisa organisasi, tatakerja dan prosedur
kerja, teknik pembangunan, klasifikasi jabatan, analisa pekerjaan, uraian
pekerjaan, dan penilaian pekerjaan; standarisasi pekerjaan, otomatisasi
prosedur, tata kearsipan, tata ruang, tata informasi dan tata materiil. Fungsi
organisasi sebagai penunjang meliputi; (a) memelihara struktur organisasi
yang sehat dan efesien, yaitu masing-masing satuan organisasi yang ada dapat
menjalankan peranannya dengan tertib; (b) mengusahakan agar terlaksana
dengan baik penerapan azas-azas organisasi; (c) mengsahakan terpeliharanya
pola-pola hubungan kerja yang sederhana, jelas dan rasional sesuai dengan
kebutuhan oganisasi; (d) mengusahakan agar pencapai tujuan organisasi dapat
berlangsung secara efesien; (e) mengusahakan terbinanya tata kerja, tata cara,
18
tata tertib, dan tata laksana yang praktis dan tidak berbelit- belit; (f)
mengusahakan terlaksananya dengan baik penyusunan tata ruang, pemakaian
benda, penggunaan waktu serta berbagai keperluan.
Dari
berbagai
teori
fungsi-fungsi
organisasi
di
atas
maka
dapatdisimpulkan bahwa secara gari besarfungsi dari organisasi adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;
Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi ;
Mencegah kesimpangan kerja ;
Menentukan pedoman-pedoman kerja.
E. Hierarki Organisasi
Rangkaian anak tangga berjenjang daripada pembatasan wewenang,
tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Supaya hirarki berjalan lancar,
diperlukan, Leadership/kepemimpinan, delegasi kekuasaan dan penentuan
serta pembatasan tugas:
1. Kepemimpinan
Bennis (dalam Kartono, 1982) memberi batasan kepemimpinan sebagai
“… the process by which an agent induces a subordinate to behave in a
desired manner" (proses yang digunakan seorang pejabat menggerakkan
bawahannya untuk berlaku sesuai dengan cara yang diharapkan). Dari
defenisi di atas dapat dinyatakan bahwa kepemimplnan adalah merupakan
proses mempengaruhi atau menggerakkan bawahan (followers) agar mau
melaksanakan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh pimpinan
tersebut. Oleh karena pentingnya peranan kepemimpinan di dalam
19
kehidupan organisasional, ada pakar yang menyebut bahwa "Leadership is
getting things done by the others".
2. Pendelagasian
Robert
Heller
mendefinisikan
pendelegasian
sebagai
mempercayakan pekerjaan pada orang lain akan tetapi tanggung jawab
atas pekerjaan atau pekerjaan tersebut masih berada di tangan pendelegasi.
Tony
Atherton mendefinisikan
pendelegasian
pekerjaan
sebagai
mempercayakan wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang didefinisikan dengan jelas, dan
disetujui di bawah pengawasan pendelegasi sambil tetap memegang
seluruh tanggung jawab atas keberhasilan pekerjaan atau pekerjaan itu.
3. Penentuan serta pembatasan tugas
Pembatasan tugas dalam organisasi adalah suatu hal yang penting
agar
pekerjaan
tidak
tumpang
tindih
dan
segala
proses
untukmencapaitujuan dapat berlangsung dengan baik tanpa harus adan
konflik internal.
F. Macam-macam Organisasi
1. Organisasi Klasik
Organisasi Klasik disebutjuga organisasi tradisional. Dalam teori
ini organisasi digambarkansebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugastugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
20
Dikatakan teori mesin karena organisasi inmenganggab manusia
bagaikan sebuah onderdil yangsetiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti
sesuakehendak pemimpin. Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungankekuasaan-kejuasaan, tujuantujuan, peranan- peranankegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor
lainapabila orang bekerja sama. Teori Organisasi klasiksepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu
muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi
tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani,
Doktrin, Disiplin. Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam
organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan
horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
21
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
a. Birokrasi, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi, dikemukakan oleh Max
Weber dalam buku The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization. Istilah Birokrasi
berasal dari kata Legal Rasional: Legal disebabkan adanya wewenang
dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara
jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang
ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber
(Pembagian kerja, Hirarki wewenang,
Program rasional, Sistem
Prosedur, Sistem Aturan hak kewajiban, Hubungan antar pribadi yang
bersifat impersonal)
b. Administrasi, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Makro sebuah orgajnisasi. Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol,
Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari
Amerika. Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
1) Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2) Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3) Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4) Kegiatan Keamanan
5) Kegiatan Akuntansi
6) Kegiatan Manajerial
c. Managemen
Ilmiah,
langsung
dari
praktek
manajemen
memusatkanAspek Mikro sebuah organisasi. Dikembangkan tahun
22
1900 oleh F W Taylor). Definisi Manajemen Ilmiah: Penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau
Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja. F.W.
Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah: Shop Management, The
Principle Oif Scientific Management dan Testimony before the Special
House Comitte. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku Scientific
Management.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih
dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. Taylor
dijuluki sebagai Bapak Menegemen Ilmiah. Empat kaidah Manajemen
menurut Frederick W. Taylor:
1) Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas
dasar ilmu pengetahuan.
2) Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3) Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4) Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk
mencapai manfaat manajemen ilmiah
2. Organisasi Neo-Klasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut
juga dengan Teori Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat
ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan
teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan
23
social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya: partisipasi, perluasan
kerja dan anajemen bottom-up.
3. Organisasi Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan
dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering
disebut dengan teori Analiasa Sistem atau Teori Terbuka yang memadukan
antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa
semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system
terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel
atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
Teori Organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan,
ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi
sehingga dapat lebih berhasil sehingga organisasi dapat mencapai sasaran
yang ditetapkan.yang dimaksud dengan masalah adalah segala sesuatu
yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Sesuatu yang
tidak memerlukan pemecahan bukan merupakan masalah. Oleh karena itu
yang dimaksud dengan masalah organisasi adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya
dengan
kepentingan
organisasi
yang
memerlukan
pemecahan dan pengambilan keputusan. Masalah yang dihadapi oleh
24
organisasi sangat kompleks dan setiap masalah memerlukan pemecahan
tersendiri. Usaha untuk memecahkan berbagai kajian untuk lebih
memahami efektivitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian
berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan
rumusnya.
25
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bias didapatkan dari pembahasan adalah sebagai
berikut:
a. Teori organisasi terus mengalami perubahan dari periode ke periode dari
hanya berlandaskan teori mekanistik seperti mesin hingga menanamkan
asas manusia.
b. Organisasi memiliki fungsi yang bernilai efektif dan efesien dalam
mencapai tujuan
c. Penerapan organisasi dibentuk sesuai dengan tipe dan prinsip kerja tertentu
dalam mencapai tujuan.
2. Saran
a. Anggota suatu organisasi senantiasa mengutamakan kerja sama yang
terstruktur, bertanggung jawab pada tugas masing- masing
b. Pengunaan struktur organisasi sesuai kebutuhan
c. Organisasi erat kaitannya dengan pemimpin sehingga yang mempin suatu
organisasi harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu menggerakkan
para anggotanya.
26
REFERENSI
1. Budiasih, Y. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Xx Di
Jakarta). Jurnal Liquidity, 1, 99-105.
2. Herawan,Endang. 2017. Teori Organisasi. Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Herawati.N.R, dan Rini Kurniasi. Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan
dan Proses.2012.Universitas Sebelas Maret.
4. Noor,Munawwar.2014. Dimensi Prima Organisasi.Bab I: Bagian 1: Artikel
ilmiah.
5. Rahmawati,Eti.
Konsep Dasar dan Ruang Lingkup
Organisasi dan
Manajemen. Modul Om – Prodi S1 Kesmas Fkm Udinus
6. Wijono, Djoko. 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan.
(Surabaya,Airlangga University Pres)
27