BAB III PELAKSANAAN PROYEK adi

BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
A. Definisi Kolom Beton Dalam Bangunan
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang
tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara
material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan
beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur
beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.


Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom
beton bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan
pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja
sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling
membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi
kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga
mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi
momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1.(c). Merupakan komponen struktur
tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan
atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan
kolom praktis.
1. Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah
beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama

adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan
apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus
dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya
dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12
maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter
8 dengan jarak 10 cm).

2. Kolom Praktis
Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata,
(sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
B. Bekisting Kolom
Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk membentuk beton
pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton sesuai dengan
perencanaan. Dalam pengerjaan beton, bekisting memegang peranan penting. Selain
pembiayaan (biaya pembuatan dan biaya bahan), kualitas bekisting turut menentukan kualitas
beton baik secara arsitektural (penampilan beton) maupun struktural (kekuatan beton). Oleh
karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu yang sesuai dengan jenis
pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami
kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika beton dituang.

Pada proyek Podomoro City Deli Medan, maksimum 3 kolom & shearwall per hari
dan 1 core lift per hari yang masing-masing dapat dibuat oleh 8 orang pekerja. Pabrikasi
bekisting kolom, shearwall, dan core lift berada di belakang podium Southern-Northern.

Gambar:bekisting kolom

Kolom Weller
Pedoman
Vertikal
Wedged Head
Peace

Base
Plate

Push
Pull

Kicker
Brace

Unting

C. Prosedur pekerjaan kolom
1.
Pekerjaan kolom harus membentuk kesinambungan dengan dilaksanakan
2.

setelah beton lantai selesai.
Tanda posisi kolom harus dikontrol dengan bantuan alat ukur Theodolith untuk
menjaga kelurusan/vertikal kolom/shearwall/core lift sesuai dengan gambar
rencana (shop drawing).

Gambar : Pengukuran kelurusan/vertikal kolom
3.

Tempatkan pembesian kolom/shearwall/core lift dengan menggunakan Dowel
Bar pada bagian bawah, kemudian besi begel ditempatkan dan diikat kuat pada
saat yang sama dan jarak antara besi begel disesuaikan dengan gambar

4.


konstruksi.
Tempatkan bekisting yang telah disiapkan pada garis – garis posisi dan sepatu
kolom.

Gambar : Sepatu
SepatuKolom
Kolom

Gambar : Pemasangan Tie Rod
5.

Jaga agar pembesian dan bekisting tetap pada tempatnya dengan diberi
perkuatan oleh pushpull dan kicker brace yang dipasakkan ke plat lantai dengan

6.

menggunakan base plate sebagai penguncinya.
Pengecoran dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari 3 pihak (closing
izin). Tahap pertama dari QC, tahap kedua QC dan MK, dan tahap ketiga QC,


7.

MK, dan Owner.
Selama pelaksanaan pengecoran, dibantu dengan concrete vibrator secara

8.

periodik agar didapatkan hasil beton yang padat dan tidak kropos.
Untuk pengecoran kolom memerlukan waktu 8 jam untuk proses pengerasan
beton dan kemudian dilakukan pembongkaran bekisting.

D. Pelaksanaan pengecoran struktur kolom
Pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar kedalam cetakan suatu elemen
struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus

dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
sesuai rencana.

1) Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Pengecoran

a. Beton readymix dengan mutu 45 fc’.
Beton yang digunakan pada pekerjaan pengecoran kolom pada podium ramp proyek
podomoro city deli medan adalah beton ready mix dengan mutu 45 fc’.

b. Mixer

Truck
Mixer

truck

sebagai alat pengangkut campuran beton dari batching plant ke lokasi proyek.
Kapasitas mixer yang digunakan pada proyek ini adalah kapasitas yang 7m3.

Gambar.
c. Concrete

Mixer Truck
Pump


Concrete pump adalah sebuah mesin/alat yang digunakan untuk menyalurkan
adonan beton segar dari bawah ke tempat pengecoran yang letaknya sulit dijangkau
oleh truck mixer. Salah satu keuntungan menggunakan concrete pump ini adalah

pompa dapat bergerak vertikal dan horizontal serta memerlukan waktu yang cukup
singkat dalam penggunaan dan pelaksanaannya.

Gambr.ConcetPup

d. Concrete Vibrator
Concrete Vibrator merupakan alat penggetar yang berfungsi untuk
memadatkan beton yang telah dituangkan ke dalam bekesting. Proses penggetarannya
30 detik.dengan memakai alat ini kemungkinan keropos pada beton akan
berkurang.mesin getar ini mempunyai fungsi pokok,yaitu penggerak dengan panjang
elastis yang ujungnya
bagian

yang

terdapat


dapat

bergetar.ujung batang

yang

bergerak inilah yang
dimasukkan kedalam
beton

yang

adukan

akan

ditempatkan.

Gambar. Concrete Vibrator

e. Bucket
Bucket sebagai alat menyalurkan adukan beton dari mixer truck ke bekesting.
Alat yang di gunakan

untuk

bucket adalah tower

crane.

mengangkat

Gambar Bucket

f. Tower Crane
Tower crane adalah alat yang digunanakan untuk mengangkat bucket yang
berisi campuran beton ke tempat bekisting kolom yang dilakukan pengecoran.

g. Kompresor


Udara

(Portable Air
Compresor)
Air compresor adalah tabung angin bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan
mesin pemompa angin.alat ini digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang
tertinggal pada bekisting setelah pelaksanaan pekerjaan pembesian.besarnya tekanan
alat ini dapat dilihat dengan monometer.

h. Bahan perawatan beton
Bahan perawatan beton yang digunanakan pada pengecoran kolom adalah:
1) Calbond (Super Bonding Agent) /cairan perekat antara beton lama dengan baru
disebut juga lem beton

2) Curingcompound/bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat
proses penguapan air pada beton basah.

2) Tahap-tahap pengecoran Kolom
a. Persiapan :
1) Lakukan marking sesuai shop drawing terlebih dahulu untuk memastikan posisi
kolom tidak bergeser dari rencana.

2) Pabrikasi

tulangan
kolomsesuai dengan

shop

drawing yang telah

di approved sebelumnya.

Gambar. Tulangan
3) Pabrikasi
dengan
tercantum pada shop drawing kolom.

Kolom
bekisting
ukuran

sesuai
yang

b. Pemasangan Tulangan dan Bekisting :
1) Tulangan kolom yang telah selesai di pabrikasi diangkat dengan menggunakan
Tower Crane untuk dipasang pada posisi kolom.

Gambar. Kolom
2) Pemasangan
sepatu

kolom dari profil baja siku

L, dilas ke sengkang

kolom. Siku ini berfungsi

sebagai marking dan

untuk menjaga agar posisi

bekisting

sehingga dimensi maupun

tetap

siku

posisi setelah pengecoran tidak berubah.
3) Bekisting kolom yang telah selesai dipabrikasi diangkat menggunakan tower crane
untuk dipasang pada posisi masing-masing.
4) Tahap selanjutnya adalah pemasangan push pull sebagai perkuatan bekisting.

c. Pengecoran
1) Persyaratan pada saat pengecoran
Adapun persyaratan-persyaratan pada saat pengecoran adalah:

a) Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan
( kurang dari atau sama dengan 1,5 meter), usahakan sedekat mungkin antara pipa
tremie dengan permukaan beton lama. Hal ini dilakukan untuk menghindari
agregat kasar terlepas dari adukan beton.
b) Padatkan beton dengan menggunakan Concrete Vibrator pada proses pemadatan.
Concrete Vibrator diusahakan tidak berinteraksi langsung dengan bekisting dan
tulangan.
c) Pengecoran dilakukan sampai dengan elevasi stop cor kolom yang direncanakan
(elevasi dibawah balok).
d) Setelah pengecoran selesai dilakukan dan telah berumur 24 jam atau permukaan
beton

telah

mengeras

dapat

dilakukan

pembongkaran

bekisting

dari

kolom/dinding.
e) Tahap terakhir adalah Curing kolom (Maksimal 1 minggu setelah pengecoran).
2). Tenaga Kerja Pengecoran Kolom
Bagian-bagian perkerjaannya adalah sebagai berikut:


2 orang memegang dan mengarahkan selang atau pipa cremie kedalam bekesting



kolom
1 orang memadatkan campuran beton yang sudah dimasukkan kedalam bekesting



menggunakan vibrator
1 orang mengontrol concret pump dalam pengaliran campuran beton dan
mengontrol arah pipa tremie agar pengecoran berjalan dengan baik dan lancar

3) Volume Pengecoran Kolom
Volume Pengecoran Kolom :
N

Tipe

o
1
2

C1A-1
C1A-3

Kuantita

Volume Bekisting

s
11
8

500 cm x 1100 cm x 2800 cm
450 cm x 1100 cm x 2300 cm

Volume 1 mixer truck = 7 m3
Volume 11 kolom berukuran Tipe C1A-1 (0,5 m x 1,1 m x 2,8 m) x 11 = 16,94 m3

Volume 8 kolom berukuran Tipe C1A-3 (0,45 m x 1,1 m x 2,3 m) x 8 = 9,108 m3 +
= 26,048 m3
Maka dapat diketahui untuk mengecor 19 kolom pembangunan podium ramp yang ada di
lantai LGM P1 Lexington (Zona 4) diperlukan ± 4 mixer truck.
4) Siklus Pengecoran Kolom
Siklus pekerjaan pengecoran kolom dapat digambarkan seperti gambar siklus
dibawah ini :

Truck Mixer datang

Tes Slump

Siapkan Manpower

Siapkan Peralatan
(Bucket & Pipa Tremix)

Pengecoran

E. Perawatan Beton
Selama jangka waktu peningkatan dan pengerasan beton,harus mendapat
perawatan yang baik agar dicapai mutu beton sesuai dengan yang direncanakan.
Cara perawatan beton adalah sebagai berikut:
a. Beton dilindungi dari pengaruh panas sehingga tidak cepat terjadi penguapan.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan jika terjadi hujan,agar beton tidak banyak
mengandung air yang mengakibatkan tidak sesuai lagi dengan mutu beton
yang digunakan yaitu 45 mpa.

c. Beton harus terus-menerus dibasahi setelah pengecoran dalam jangka waktu
paling sedikit 10 hari,untuk menghindari pengeringan bidang permukaan
beton.
d. Dalam perawatan beton,air yang digunakan adalah air bersih dan bebas dari
unsur-unsur kimia yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan warna pada
beton.