BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Sungai Sebagai Pembentuk Permukiman Masyarakat di Pinggiran Sungai Siak (Studi Kasus : Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Riau)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai ratusan bahkan ribuan sungai. Hampir bisa dikatakan bahwa di setiap kawasan bisa kita jumpai sungai, baik di perkotaan, di pedalaman serta di pedesaan. Sungai-sungai tersebut yang pada awalnya dimanfaatkan sebagai jalur transportasi, seiring dengan waktu beberapa diantaranya sudah berubah fungsi menjadi non transportasi.
Sungai sebagai sumber kehidupan, sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan nasional dan sebagai sarana transportasi yang relatif aman untuk menghubungkan wilayah satu dengan lainnya.
Sungai yang awalnya digunakan sebagai jalur transportasi telah memunculkan permukiman masyarakat. Di beberapa lokasi saat ini daerah aliran sungai merupakan daerah yang paling strategis dan paling diminati sebagai tempat bermukim. Hal ini disebabkan oleh fungsi sungai sebagai jalur transportasi merupakan akses yang paling mudah di capai, yang kemudian dijadikan tempat bermukim dan sumber mata pencaharian sementara ataupun menetap.
Permukiman di daerah bantaran sungai berbeda dengan permukiman lainnya. Budaya masyarakat di pinggiran sungai berperan dalam pembentukan pemukimannya, sedangkan permukiman informal maupun formal yang tidak di bantaran sungai terbentuk karena beberapa fakor diantaranya lokasi, kondisi lingkungan, perilaku pemukim dan juga faktor kebudayaan.
Permukiman bantaran sungai yang dihuni oleh masyarakat golongan bawah berbeda dengan permukiman bantaran sungai yang dihuni oleh masyarakat yang menghuni karena budaya. Permukiman yang di huni masyrakat golongan bawah biasanya terbentuk karena faktor sosial ekonomi yaitu tingkat penghasilan yang rendah selain itu keterbatasan lahan di perkotaan yang tersedia sementara jumlah penduduk semakin meningkat.
Hubungan manusia dengan lingkungan bertempat tinggal yang di bentuk karena faktor tersebut akan membentuk permukiman yang tidak terkendali dan menimbulkan ketidaknyaman kepada penghuninya karena unsur-unsur yang berpengaruh tidak diperhatikan. Berbeda dengan permukiman yang terbentuk karena unsur budaya, permukiman yang awalnya terbentuk karena masing-masing penghuninya saling bersepakat baik formal maupun informal membentuk komunitas yang dilandasi kedekatan sosial budaya. Hubungan sosial budaya dan kemampuan masing-masing individu untuk beradaptasi serta membangun relasi inilah yang sangat mempengaruhi perkembangan permukiman yaitu perkembangan permukiman yang terkendali dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang tinggal (Sanggalang dan Adji,2014).
Demikian juga halnya dengan pemukiman masyarakat di pinggiran Sungai Siak. Kota Siak Sri Indrapura sebagai Kota Istana terbentuk sejak hadirnya Kerjaan Siak (abad ke-18) di pinggiran Sungai Siak yang terletak di belahan Timur Pulau Sumatera yang juga merupakan kota pelabuhan yang terbentuk dari proses aktivitas kehidupannya di pinggiran Sungai Siak. Wujud kota Siak Sri Indrapura telah di bentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari berbagai etnik, strata sosial, ekonomi dan sistem pemerintahan pada masa lalu, yang dapat di lihat dari bentuk-bentuk bangunan dengan suasana/setting/rona lingkungan pinggiran sungai yang merupakan mosaik-mosaik pembentukan Kota Siak Sri Indrapura (Rijal,2002). Secara umum keberadaan pemukiman di pinggiran Sungai Siak merupakan pemukiman yang tebentuk secara turun temurun dari generasi ke generasi yang sebagian besar mata pencaharian penduduk tergantung pada sungai.
Potensi Sungai Siak sendiri adalah sebagai tempat untuk mencari ikan, sumber air bersih penduduk melalui PDAM Siak, wisata air dan mampu menunjang sistem transportasi air dengan intensitas tinggi baik untuk kapal barang ataupun kapal penumpang.
Objek penelitian yang diambil adalah kawasan pemukiman di pinggiran Sungai Siak di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau. Karakteristik dari permukiman ini adalah permukiman yang terbentuk secara turun temurun karena Sungai Siak dianggap sebagai jalur transportasi bagi masyarakat setempat dan sekaligus sebagai mata pencaharian. Budaya bemukim masyarakat di pemukiman ini banyak di pengaruhi oleh keberadaan Sungai Siak.
1.2 Perumusan Masalah
1) Bagaimana bentuk pola permukiman di bantaran Sungai Siak di Kelurahan
Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau?
2) Bagaimana pengaruh bentuk sungai terhadap pemukiman masyarakat di
Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau? 3)
Faktor-faktor budaya seperti apakah yang berpengaruh pada perubahan hunian masyarakat di kawasan Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mengetahui bentuk pola permukiman di bantaran Sungai Siak Kecamatan
Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau 2)
Mengetahui pengaruh bentuk sungai terhadap pola hunian masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau
3) Mengetahui faktor-faktor budaya seperti apakah yang berpengaruh pada perubahan hunian masyarakat di kawasan Kelurahan Kampung Dalam
Kecamatan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau
1.4 Manfaat Penelitian
1) Sebagai usaha pehaman latar belakang budaya bermukim masyarakat di pinggiran sungai di Indonesia umumya dan Kota Siak Sri Indrapura khusunya
2) Sebagai eksplorasi hasil penelitian lapangan dan studi literatur yang berguna bagi pengetahuan arsitektur dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
1.5 Keaslian Penelitian
Table 1.1 Tabel Keaslian Penelitian
Judul, Tahun, Metode Teknik Wilayah, Nama Tujuan Penelitian Analisis dan Hasil penelitian peneliti Penelitian dan bahan Pendekatan Penelitian Kajian mengkaji menggunaka Teknik analisa Karakter pola Karakteristik karakter pola n metode data kualitatif ( ruang kota yang Pola Ruang ruang kota rasionalistik analisa data terbentuk pada Kota Pinggiran yang dengan verbal ) dengan dasarnya Sungai di Kota terbentuk pendekatan bahan berbentuk linier Siak Sri melalui ; kualitatif penelitian yaitu karena pengaruh Indrapura- elemen fisik aspek fisik dan unsure alami Riau, 2002, sebagai non fisik kota yang dominan
akumulasi pinggiran berupa Sungai
Siak Sri Indrapura- dari elemen- sungai yang Siak pada Riau, elemen terbentuk di kawasan pinggir Muhammad perancangan kota Siak Sri sungai. Rijal. kota dan Indrapura
elemen non fisik berdasarkan kondisi sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat
Model Permukiman “Kampung” Kawasan Tepian Sungai Studi Kasus: Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya, 2014, Noor Hamidah, R. Rijanta, Bakti Setiawan & Muh. Aris Marfai
melihat model permukiman ”Kampung” tepian sungai mampu memberikan ruang hidup bagi mayoritas masyarakat Indonesia di perkotaan, terutama masyarakat yang bermukim di sepanjang tepian sungai
Metode penelitian ialah kualitatif- ekploratif dengan pendekatan rasionalistik
Teknik analisa data kualitatif ( analisa data verbal ) dengan bahan penelitian yaitu aspek fisik dan non fisik kawasan tepian sungai Kahayan Kota Palangkaraya.
a) aspek fisik; dan b) aspek non fisik pendukung kawasan permukiman.
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi non fisik kawasan permukiman tepian sungai antara lain: Faktor ekonomi dan faktor sosial dan faktor budaya sungai (Hamidah, 2013).
- Mengetahui Metode Teknik analisa Latar belakang
Pengaruh Sungai Sebagai bentuk pola penelitian data kualitatif pembentuk Pembentuk permukiman deskriptif dengan bahan permukiman dan Permukiman di bantaran kualitatif penelitian yaitu budaya Masyarakat Di sungai siak dengan data fisik ; arah bermukim Pinggiran -Mengetahui pendekatan hadap masyarakat yang Sungai Siak, pengaruh rasionalistik bangunan, banyak di
bentuk sungai kondisi rumah pengaruhi oleh
Kelurahan Kampung terhadap pola dan fungsi Sungai Siak
hunian rumah, data sebagai Sumber
Dalam, Kecamatan masyarakat di sosial ekonomi Kehidupan Siak, Riau, Kelurahan dan sosial Masyarakat di 2015, Dina Kampung budaya Pinggiran Sungai Purnama Dalam masyarakat. Siak
- Mengetahui faktor-faktor budaya seperti apakah yang berpengaruh pada perubahan ruang hunian masyarakat di kawasan Kelurahan Kampung Dalam
(Sumber : Analisa Peneliti, 2015)
1.6 Kerangka Berfikir
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Latar Belakang: Pola permukiman dan budaya bermukim yang dipengaruhi oleh
keberadaan Sungai Siak
- Bagaimana pengaruh sungai terhadap bentuk pola permukiman masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam?
- Mengetahui bagaimana pengaruh sungai terhadap bentuk pola permukiman masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam -
- Faktor budaya seperti apakah yang berpengaruh pada ruang hunian masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam?
- Teori Permukiman -
- Budaya bermukim
- Permukiman pinggir
Sumber : Peneliti, 2015
Menganalisis Faktor buadaya yang berpengaruh pada ruang hunian masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam?
Teori dan Konsep:
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berfikir
sungai
Metode Penelitian Data Skunder
Data berupa data dokumentasi/arsip dan perkembangan Kota Siak khususnya Kelurahan Kampung Dalam sebagi objek kajian
Data Primer
berupa data lapangan yang terdiri dari pola fisik ruang permukiman ,kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya
Metode Survey : Wawancara Pengamatan Lapangan Pencarian Literatur :
RDTR Kab.siak, BPS Kab.Siak dan BAPPEDA Kab.Siak
Analisis Data Deskriptif dan
Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pola permukiman