Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Diskripsi Kondisi Awal

  Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga pada mata pelajaran IPA. Dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah saja dan kurang menggali kreatifitas siswa yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran.

  Sebelum melaksanakan siklus I, perlu diketahui ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa pada prasiklus terlebih dahulu. Berikut ini adalah data hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga pada Prasiklus

  Nilai Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan 17 60,72% Tuntas ≥ 70 < 70 11 39,28 % Belum Tuntas

  Jumlah 28 100 % Berdasarkan Tabel 4.1 dari 28 siswa kelas 5 terdapat 17 siswa

  (60,72%) yang nilaianya sudah diatas KKM. Sedangkan siswa yang nilainya masih dibawah KKM terdapat 11 siswa (39,28%). Dengan adanya ketidaktuntasan nilai sesuai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 hasil belajar mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.

  Grafik 4.1 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga pada Prasiklus

  Berdasarkan grafik hasil belajar mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga pada prasiklus, guru harus memperhatikan apa yang diperlukan siswa untuk menguasai materi dan dapat mencapai KKM.

  Maka peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model project based learning pada mata pelajaran IPA.

  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan siklus I yang terdiri dari 2 kali pertemuan, Berikut ini adalah rincian dari penelitian pada siklus I.

  Berdasarkan hasil evaluasi dari prasiklus guru membuat perencanaan untuk memperbaiki pembelajaran di siklus I materi pembelajaran cahaya dan sifat-sifatnya menggunakan model project based learning .

  Pada siklus I ini terdiri dari 2 perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti berdiskusi dengan guru kelas 5 mulai dengan pembuatan

  0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%

  ≥70 <70 60,72% 39,28%

  Pr o sen tase Pe n cap ai an KK M Hasil Belajar

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

  Renccana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran, membuat lembar kerja siswa, dan lembar observasi.

4.1.2.2 Tindakan dan Observasi

  Pelaksanaan penelitian pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Setiap pertemuan selama 2 jam pelajaran yaitu 70 menit. Pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015 dan 10 April 2015 a.

   Pertemuan Pertama

  Penelitian pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 April 2015. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi menerapkan sifat- sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya menggunakan model project based learning.

  Satu hari sebelum pembelajaran dilaksanakan guru menginformasikan kepada siswa bahwa hari berikutnya akan mengadakan kerja proyek, maka siswa harus membawa alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat proyek yang sudah direncanakan agar dapat diselesaikan dengan baik. 1)

  Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa kemudian menanyakan kesiapan siswa sebelum menerima materi pembelajaran kemudian guru menjeaskan cakupan materi dan tujuan pembelajaran.

  2) Kegiatan Inti

  Dalam kegiatan Eksplorasi terlebih dahulu guru bersama siswa bertanya jawab tentang sumber-sumber cahaya kemudian guru memberikan beberapa masalah yang akan dihadapi siswa dalam kerja proyek diantaranya yaitu :

  • melalui celah-celah atau jendela rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya tersebut ?

  Pernahkah kalian melihat cahaya matahari yang masuk

  • Bagaimana jika kaca tersebut ditutup dengan triplek atau kertas karton? Apakah cahaya matahari dapat masuk?

  Mengapa kaca jendela merupakan kaca yang bening?

  • yang dibentuk oleh cermin datar, cekung dan cembung?

  Pernahkah kalian bercermin? Bagaimanakah sifat bayangan

  • terlihat lebih dangkal dari sebenarnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

  Saat kalian berenang, dasar kolam yang airnya jernih

  Dalam kegiatan Elaborasi siswa diinstruksikan untuk dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru melalui pembuatan proyek dan bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 7 anak tiap kelompok. Siswa diinstruksikan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan lalu dengan bimbingan guru siswa mulai mengerjakan proyek bersama kelompok masing-masing. Di dalam kelompok siswa harus menjawab permasalahan yang telah diberikan guru di awal pembelajaran. Setiap kelompok menjawab satu pertanyaan sesuai dengan proyek yang dikerjakan. Dalam kegiatan Konfirmasi secara bergantian di dalam kelompok siswa mempresentasikan hasil kerja proyek mereka di depan kelas kemudian guru mengkonfirmasi atas informasi baru yang telah didapat dan hasil presentasi dari siswa. 3)

  Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru menginformasikan kepada siswa alat dan bahan apa saja yang harus dibawa dalam pembelajaran IPA selanjutnya. Guru mempersilahkan siswa untuk mempersiapkan pelajaran yang selanjutnya, karena pada siklus I ini dibagi menjadi 2 pertemuan dan akan dilanjutkan kembali pada pertemuan II.

b. Pertemuan II

  Penelitian pada pertemuan yang kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 April 2015. Pada pertemuan yang kedua ini melanjutkan pertemuan yang pertama pada hari Rabu.

  1) Kegiatan Awal

  Dalam kegiatan awal guru mengucapkan salam dan absensi kehadiran siswa kemudian menanyakan kesiapan siswa sebelum menerima materi pembelajaran. Guru menjelaskan cakupan materi dan tujuan pembelajaran. 2)

  Kegiatan Inti Dalam kegiatan Eksplorasi guru menanyakan kembali materi sebelumnya. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang sifat cahaya yang dapat diuraikan, lalu guru memberikan satu masalah kepada siswa

  “Apakah cahaya matahari berwarna putih? Lalu bagaimana dengan pelangi, mengapa terdiri dari berbagai macam warna?” Dalam kegiatan Elaborasi siswa kembali bekerja di dalam kelompok. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat proyek. Untuk menjawab pertanyaan dari guru dengan bimbingan guru siswa mulai membuat proyek di dalam kelompok. Dalam kegiatan Konfirmasi siswa secara bergantian mempresentasikan hasil kerja proyek mereka di depan kelas. Kemudian guru mengkonfirmasi informasi baru yang didapat berdasarkan hasil kerja proyek siswa. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

  3) Kegiatan Akhir

  Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum diketahui. Guru memberikan soal evaluasi kepada peserta didik. Setelah siswa selesai mengerjakan guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

  4.1.2.3.1 Hasil Observasi

  Hasil dari penelitian tindakan kelas pada siklus I dapat dilihat pada lembar obseervasi yang telah dibuat. Hasil observasi ini berguna untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru dan siswa. Lembar observasi ini berisi tentang peninlaian proses pembelajaran dengan menggunakan model project based learning. Penilaian pada lembar observasi ini dilakukan guna untuk melihat kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung.

  4.1.2.3.2 Hasil Belajar

  Berdasarkan hasil analisis hasil tes pada siklus I yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan I dan II kemudian siswa telah mengerjakan tes formatif yang diberikan oleh guru yang berguna untuk mengetahui seberapa besar siswa yang mampu memahami materi yang sudah guru laksanakan menggunakan metode project based learning dan juga untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hasil belajar mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga pada siklus I.

Tabel 4.2 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah Salatiga pada Siklus I

  Nilai Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan 22 78,57% Tuntas ≥ 70 < 70 6 21,43% Belum Tuntas

  Jumlah 28 100 % Pada siklus I terjadi peningkatan siswa yang mencapai KKM. Hal ini dapat dilihat dari nilai prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1 yang mencapai KKM terdapat 17 siswa (60,72%) dan yang belum mencapai KKM terdapat 11 siswa (39,28%), setelah dilakukannya siklus I dengan pembelajaran menggunakan model project based learning dapat dilihat pada tabel 4.2 hasil belajar siswa yang mencapai KKM terdapat 22 siswa (78,57%) dan yang belum mencapai KKM terdapat 6 siswa (21,43%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.

  

Grafik 4.2

Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir

Tengah Salatiga pada Prasiklus

  Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar pada siklus I terdapat 78,57% siswa yang sudah mencapai KKM dan 21,43% siswa yang belum mencapai KKM. Menurut peneliti ada beberapa penyebab dari ketidaktuntasan tersebut diantaranya adalah kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, dan juga jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak sehingga tidak semua anggota kelompok dapat bekerja dan berdiskusi dalam membuat proyek.

  0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00%

  ≥70 <70 78,57%

  21,43% Pr o sen tase Pe n cap ai an KK M Hasil Belajar

4.1.2.4 Refleksi

  Pada pelaksanaan siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari hasil prasiklus siswa terdapat 17 siswa (60,72%) yang nilaianya sudah mencapai KKM. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM terdapat 11 siswa (39,28%). Sedangkan hasil belajar dari siklus I dengan menggunakan model project based learning terdapat 22 siswa (78,57%) yang nilainya sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM terdapat 6 siswa (21,43%). Walaupun sudah terjadi peningkatan hasil belajar tetapi hasil tersebut belum mencapai target penelitian yaitu lebih dari 85% siswa dapat mencapai KKM. Untuk mencapai target penelitian tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian pada siklus II pada penelitian siklus II ini juga bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran pada siklus I.

  Dilihat dari observasi yang telah dilakukan pada penelitian siklus I ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya adalah sebagai berikut. 1)

  Guru harus lebih bisa mendorong siswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran dengan aktif. 2)

  Guru harus lebih banyak mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan siswa sehari-hari. 3)

  Guru harus mengurangi jumlah anggota dalam kelompok supaya setiap siswa dapat bekerja dengan baik dalam kelompok. 4)

  Guru mampu membantu kekreatifan siswa dalam memecahkan masalah dan membuat proyek yang siswa lakukan

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II

  Dala penelitian pada siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan, berikut ini adalah rincian dari penelitian siklus II.

4.1.3.1 Perencanaan

  Perencanaan pada siklus II ini terdiri dari 2 perencanaan, yaitu perencanaan pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti berdiskusi dengan guru kelas 5 mulai dengan pembuatan Renccana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran, membuat lembar kerja siswa, dan lembar observasi.

4.1.3.2 Tindakan Observasi

  Pelaksanaan penelitian pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Setiap pertemuan selama 2 jam pelajaran yaitu 70 menit. Pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 22 April 2015 dan 24 April 2015.

a. Pertemuan pertama

  Penelitian pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 April 2015. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya menggunakan model project based

  learning .

  Satu hari sebelum pembelajaran dilaksanakan guru menginformasikan kepada siswa bahwa hari berikutnya akan mengadakan kerja proyek, maka siswa harus membawa alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat proyek yang sudah direncanakan agar dapat diselesaikan dengan baik. 1)

  Kegiatan awal Dalam kegiatan awal guru mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa sebelum menerima materi pembelajaran. Kemudian guru menjelaskan cakupan materi dan tujuan pembelajaran.

  2) Kegiatan Inti

  Dalam kegiatan eksplorasi guru bersama siswa bertanya jawab tentang pentingnya air di kehidupan sehari-hari dilanjutkan dengan proses daur air. Guru memberikan satu masalah yang akan dihadapi siswa dala m membuat proyek, “Bagaimanakah skema atau gambar proses terjadinya daur air?”.

  Dalam kegiatan elaborasi siswa diinstruksikan untuk dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru melalui pembuatan proyek dan bekerja secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 anak. Siswa diinstruksikan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat proyek. Melalui bimbingan guru, siswa mengerjakan proyek bersama kelompok masing-masing. Di dalam kelompok siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru di awal pembelajaran. Dalam kegiatan konfiirmasi secara bergantian di dalam kelompok siswa mempresentasikan kerja proyek mereka di depan kelas. Kemudian guru mengkonfirmasi atas informasi yang didapat dan hasil dari presentasi siswa. 3)

  Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir guru menginformasikan kepada siswa alat dan bahan apa saja yang harus dibawa dalam pembelajaran IPA selanjutnya. Guru mempersilahkan siswa untuk mempersiapkan pelajaran yang selanjutnya, karena pada siklus II ini dibagi menjadi 2 pertemuan dan akan dilanjutkan kembali pada pertemuan II.

b. Pertemuan kedua

  Penelitian pertemuan yang kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 April 2015. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan perlunya penghematan air menggunakan model project based learning. 1)

  Kegiatan awal Dalam kegiatan awal guru mengucapkan salam dan kehadiran siswa.

  Guru menenyakan kesiapan siswa sebelum menerima materi pembelajaran. Guru menjelaskan cakupan materi dan tujuan pembelajaran. 2)

  Kegiatan Inti Dalam kegiatan eksplorasi guru bersama siswa bertanya jawab tentang kegiatan manusia terhadap daur air. Gurumenunjukkan gambar tentang air yang tidak akan habis karena daur air, lalu siswa diminta berpendapat apa saja yang didapat dari gambar yang ditunjukkan.

  Guru menunjukkan gambar tentang kekeringan danpersediaan air yang semakin berkurang, lalu siswa diminta berpendapat apa saja yang didapat dari gambar yang ditunjukkan. Guru bertanya kepada siswa bagaimana cara manusia menghemat air. Kemudian guru memberikan masalah yang akan dihadapi siswa, “bagaimanakah cara untuk menghimbau teman-teman kalian agar dapat menghemat air? Buatlah dalam sebuah poster!” Dalam kegiatan elaborasi siswa diinstruksikan untuk dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru melalui pembuatan proyek dan bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 2 anak. Siswa diinstruksikan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat proyek kemudian melalui bimbingan guru siswa mengerjakan proyek bersama kelompokk masing-masing. Dalam kegiatan konfirmasi secara bergantian di dalam kelompok siswa mempresentasikan hasil kerja proyek mereka kemudian guru mengkonfirmasi atas informasi-informasi yang didapaat dan hasil presentasi siswa. 3)

  Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum diketahui. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Kemudian guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

  4.1.3.3.1 Hasil Observasi

  Hasil dari penelitian tindakan kelas pada siklus II dapat dilihat pada lembar obseervasi yang telah dibuat. Hasil observasi ini berguna untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru dan siswa. Lembar observasi ini berisi tentang peninlaian proses pembelajaran dengan menggunakan model project based learning. Penilaian pada lembar observasi ini dilakukan guna untuk melihat kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung.

  4.1.3.3.2 Hasil Belajar

  Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II yang terdiri dari 2 pertemuan, siswa yang sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 yaitu 26 siswa (92,85%). Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi keberhasilan pembelajaran pada siklus II. Berikut ini adalah table hasil evaluasi siswa pada siklus II.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah Salatiga pada Siklus II

  Nilai Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan 26 92,85% Tuntas ≥ 70 < 70 2 7,15% Belum Tuntas

  Jumlah 28 100 % Pada tabel 4.3dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II terdapat 26 siswa (92,85%) sudah mencapai KKM dan 2 siswa (7,15%) belum mencapai KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

  100,00% 92,85% 90,00%

  M 80,00%

   KK 70,00% an ai

  60,00% cap n

  50,00% Pe

  40,00% tase

  30,00% sen o 20,00%

  7,15% Pr

  10,00% 0,00% <70 ≥70

  Hasil Belajar Grafik 4.3 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah Salatiga pada Siklus II

  Dari grafik 4.3 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar pada siklus II terdapat 92,85% siswa yang sudah mencapai KKM dan 7,15% siswa yang belum mencapai KKM. Menurut peneliti ada penyebab dari ketidaktuntasan 2 siswa tersebut yaitu tidak aktif dalam proses pembelajaran.

4.1.3.4 Hasil Refleksi

  Pada pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari hasil prasiklus siswa terdapat 17 siswa (60,72%) yang nilaianya sudah mencapai KKM. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM terdapat 11 siswa (39,28%). Sedangkan hasil belajar dari siklus I dengan menggunakan model project based learning terdapat 22 siswa (78,57%) yang nilainya sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM terdapat 6 siswa (21,43%). Sedangkan hasil dari siklus II setelah dilakukan perbaikan dari siklus I terdapat 26 siswa (92,85%) yang sudah mencapai KKM dan 2 siswa (7,15%) yang belum mencapai KKM. Hasil tersebut sudah mencapai target keberhasilan penelitian yaitu lebih dari85% siswa dapat mencapai KKM. Dengan ini penelitian tindakan kelas hanya dilakukan sampai siklus II.

  Dilihat dari observasi yang telah dilakukan pada penelitian siklus II ada beberapa yang harus diperbaiki diantaranya adalah sebagai berikut. 1)

  Guru kurang memperhatikan siswa yang kurang aktif dalam membuat proyek. 2)

  Guru harus lebih bisa mengatasi kondisi kelas yang ramai saat pembuatan proyek berlangsung.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

  Model pembelajaran project based learning yang dilakukan pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 si SDN Tingkir Tengah 1 Salatiga. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.4 Perbandingan Antar Siklus Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran

  

IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah Salatiga

Prasiklus Siklus I Siklus II No Kategori

  Jumlah % Jumlah % Jumlah %

  1 Tuntas 17 60,72 22 78,57 26 92,85%

  2 Belum Tuntas 11 39,28 6 21,43 2 7,15% Jumlah 28 100 28 100 28 100

  3 Nilai Tertinggi

  90 93 100

  4 Nilai Terendah

  50

  53

  66 Dilihat dari tabel 4.4 terdapat peningkatan hasil belajar dari tiap

  siklus yang telah dilakukan dimulai dari hasil belajar prasiklus terdapat 17 siswa (60,72%) yang sudah mencapai KKM, sedangkan masih ada 11 siswa (39,28%) yang belum bisa mencapai KKM. Dengan banyaknya siswa yang belum bisa mencapai KKM maka dilakukan proses pembelajaran menggunakan model project based learning pada mata pelajaran IPA.

  Setelah digunakannya model project based learning pada mata pelajaran IPA pada siklus I dapat dilihat terjadinya peningkatan hasil belajar siswa yaitu terdapat 22 siswa (78,57%) yang sudah mencapai KKM dan 6 siswa (21,43%) yang belum bisa mencapai KKM. Setelah dilakukan refleksi dari siklus I dilaksanakanlah siklus II dan dapat dilihat kembali terjadi peningkatan hasil belajar terdapat 26 siswa (92,85%) yang sudah bisa mencapai KKM dan yang belum bisa mencapai KKM terdapat 2 siswa (7,15%). Berikut ini adalah grafik perbandingan pencapaian KKM mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus II.

  

Grafik 4.4

Perbandingan Antar Siklus Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran

  

IPA Kelas 5 SDN Tingkir Tengah Salatiga

  Dapat dilihat dari grafik 4.4 adanya peningkatan hasil belajar siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dan juga adanya penurunan jumlah siswa yang nilainya belum mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM dapat dilihat dari prasiklus terdapat 60,72% meningkat 17,85% menjadi 78,57% pada siklus I kemudian setelah dilaksanakannya siklus II terjadi peningkatan 14,28% menjadi 92,85% dari 28 siswa.

  Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 semester II tahun pelajaran 2014/2015 meningkat dengan menggunakan model project based learning. Meningkatnya hasil belajar tersebut dapat

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70

  80

  90 100

Prasiklus Siklus I Siklus II

60,72

  78,57 92,85 39,28 21,43

  7,15 Pr o sen tase Ket u n tasan K K M (% ) tuntas Belum Tuntas diperoleh karena metode project based learning pada dasarnya mempunyai keunggulan yaitu dengan mengaktifkan siswa di dalam proses pembelajaran yaitu dengan diberikan keluasan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman atas informasi yang diperoleh dari penemuan-penemuan atau eksperimen-eksperimen yang mereka buat. Hal ini sejalan dengan deskripsi project based learning dalam Greeno(2006) Mengatakan bahwa, “Pelajaran berbasis proyek adalah perspektif yang komprehensif berfokus pada pengajaran dengan melibatkan siswa dalam penyelidikan. Dalam kerangka ini, siswa mengejar solusi untuk permasalahan yang tidak sederhana dengan mengajukan pertanyaan dan menyempurnakannya, debat pendapat, membuat prediksi, merancang rencana atau percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mengkomunikasikan ide-ide mereka dan temuan kepada orang lain, mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru, dan menciptakan artefa k” sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif, pembelajaran akan lebih bermakna bagi anak, dan pembelajaran tidak lagi terpusat kepada guru yang menerangkan materi pembelajaran seperti dalam Dewey (1997) “Guru ada di sekolah tidak untuk memaksakan ide-ide tertentu atau untuk membentuk kebiasaan tertentu pada anak, tetapi ada sebagai anggota masyarakat untuk memilih pengaruh yang akan mempengaruhi anak dan untuk membantu anak dalam langkah yang benar… saya percaya, karena itu, dalam apa yang disebut kegiatan ekspresif atau konstruktif sebagai pusat korelasi”

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siska Hidayanti (2012) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rully Kurniawati (2010) mendapatkan hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan digunakannya model project based learning dalam pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Inventory Point of Presence (POP) Menggunakan PHP Framework Codeigniter dan Bootstrap: Studi Kasus PT. Indonesia Comnets Plus

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander): Studi Kasus PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta

0 1 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan TOPSIS dalam Pemilihan Layanan Internet Provider

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Integrasi Intrusion Detection System Snort dengan Firewall Mikrotik sebagai Sistem Keamanan Jaringan

1 1 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Promosi FTI – UKSW Berbasis Android

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Naive Bayes untuk Penentuan Pelaksanaan Promosi: Studi Kasus Biro Promosi FTI UKSW

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Asisten Dosen FTI UKSW dengan Metode Weighted Product

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penjadwalan Filtering pada Proxy Squid

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Kehadiran terhadap Tingkat Prestasi Mahasiswa Menggunakan Metode Regresi dan Korelasi: Studi Kasus Kelas Praktikum ALM FTI UKSW

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Project Based Learning bagi Siswa Kelas V di SDN Tingkir Tengah 1 Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015

0 0 17