Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander): Studi Kasus PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta
Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander)
(Studi Kasus: PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta) Artikel Ilmiah Peneliti: Abednego Presbiantara (672014044) Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2018
Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander)
(Studi Kasus: PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti: Abednego Presbiantara (672014044) Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2018
Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander)
(Studi Kasus: PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta) Artikel Ilmiah
Oleh: Abednego Presbiantara
NIM : 672014044 Telah disetujui untuk diuji: Tanggal :........................................
Pembimbing Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom.
Pernyataan
Artikel Ilmiah berikut ini : Judul : Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan
Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander) (Studi Kasus: PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta) Pembimbing : Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom. adalah benar hasil karya saya :
Nama : Abednego Presbiantara NIM : 672014044
Saya menyatakan tidak mengambil sebagian atau seluruhnya dari hasil karya orang lain kecuali sebagaimana yang tertulis pada daftar pustaka.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.
Salatiga, Januari 2018 Abednego Presbiantara
1. Pendahuluan
Teknologi informasi sangat berperan untuk menunjang kelancaran operasional dan meningkatkan efisiensi kerja. Seluruh proses bisnis PT. Asuransi Sinar Mas telah didukung teknologi informasi yang terintegrasi. Seluruh integrasi sistem ini dilakukan tanpa dokumen fisik. Integrasi sistem ini menghubungkan sistem internal Perusahaan, seperti proses front end dan back end, dengan sistem yang terkait dengan rekan bisnis Perusahaan, seperti perusahaan leasing, bank dan
broker . Bisnis proses PT. Asuransi Sinarmas dituntut dengan cepat dapat berubah
agar dapat menyesuaikan dengan keadaan nasabah yang ada di dalam masyarakat [1].
Agar dapat melewati tantangan dalam kompetisi bisnis yang terus bertambah ketat seiring perkembangan teknologi sekarang ini. Dibutuhkan karyawan yang cakap dan memiliki wawasan yang luas terlebih dalam bidang asuransi yang tersertifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat digunakan oleh Human Capital
Development (HCD) dalam melakukan pelatihan secara online sebagai media
pembelajaran, sarana monitoring dan review karyawan yang dapat menilai kecakapan kompetensi karyawan khususnya dalam kewajiban karyawan untuk memenuhi nilai Key Performance Indicators (KPI) di PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta. eLite merupakan sebuah sistem e-learning yang ada dalam PT. Asuransi
Sinarmas untuk dapat melakukan pelatihan secara online dan menjadi sumber data pelatihan setiap karyawan. eLite memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak
user friendly atau tidak memiliki user interface yang menarik, sering mengalami
down server jika digunakan secara bersamaan, akses yang lambat, dan fitur yang
kurang lengkap untuk Human Capital Development dalam melakukan kegiatan
monitoring dan review namun juga mengajak karyawan untuk dapat selalu
melakukan pemenuhan kompetensi jabatan dan pengembangan diri dengan terus melakukan pelatihan dalam eLite dengan kemudahan yaitu dapat diakses melalui
mobile smartphone .
Kebutuhan yang mendesak akan sebuah sistem yang mampu melakukan berbagai kebutuhan Human Capital Development (HCD) bagian training membuat aplikasi eLite dibangun menggunakan teknologi PRPC. Teknologi
PRPC (PegaRULES Process Commander) adalah sebuah Teknologi yang
dikembangkan oleh Pegasystems. Inc yang merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak asal amerika yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts. Pegasystems Inc berdiri tahun 1983 dan berfokus dalam mengembangkan perangkat lunak berbasis Costumer Relationship Management (CRM) dan
Business Process Management (BPM). Pegasystems. Inc bergerak dalam berbagai
bidang bisnis seperti layanan keuangan, rumah sakit, manufaktur, pemerintahan, media, sumber daya alam, komunikasi dan asuransi [2].
Teknologi PRPC dapat melakukan proses mengembangkan sebuah aplikasi 6.4 kali lebih cepat daripada menggunakan bahasa pemrograman Java secara tradisional. Nilai ini di hitung dari waktu perencanaan program, reporting hingga sampai deploying sebuah program. Hal ini dikarenakan teknologi PRPC memiliki layer reusability yang memungkinkan function yang sudah pernah dibuat, dapat digunakan kembali dan tidak perlu membuat ulang. Teknologi
PRPC juga menerapkan sistem berbasis cloud computing yang memungkinkan
sebuah pekerjaan dapat dikerjakan secara bersama-sama yang sangat berguna untuk menghemat waktu pengerjaan sebuah aplikasi [3].
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai Perancangan E-learning untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Guru dan Siswa membahas tentang perancangan dan
pengimplementasian e-learning di sekolah SMK Immanuel Pontianak. e-learning
diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar dan penyampaian informasi
kepada siswa secara cepat dengan informasi terkini. e-learning juga dapat
menyediakan informasi berupa berita, pengumuman maupun agenda sekolah,
artikel, download file ataupun materi pelajaran serta tes soal online yang dapat di
ikuti oleh siswa [4].Penelitian mengenai Pengujian Aplikasi Menggunakan BlackBox Testing
Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN).
Metode Blackbox Testing dapat melakukan pengujian terutama pada
fungsionalitas perangkat lunak yang diuji. Pada penelitan tersebut juga
menunjukan bahwa pengujian blackbox dapat menunjukan berbagai kekurangan
yang terdapat dalam sistem seperti validasi data yang akan dimasukkan, sehingga
dapat menyebabkan data yang disimpan pada database tidak sesuai dengan data
yang diharapkan [5].Penelitian mengenai Membangun Course E-learning Berbasis Moodle,
membahas tentang penerapan e-learning berbasis teknologi moodle yang
merupakan sebuah platform pembelajaran atau course management system
(CMS). Dengan moodle, pengguna di mungkinkan untuk memasuki ruang kelas
digital, dimana kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung. Kegiatan belajar
mengajar tersebut dapat berupa diskusi materi, pemberian quis, ujian dan
sebagainya. e-learning berbasis moodle dapat dengan mudah di implementasikan
serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan namun sangat terbatas pada kapasitas
server yang digunakan [6].Penelitian mengenai Improving Performance of Customer Success Centre
using PRPC membahas tentang pengimplementasian teknologi PRPC untuk dapat
melakukan perubahan performa dari beberapa aplikasi yang terintegrasi serta
dilakukan pengujian, debugging untuk mewujudkan kebutuhan bisnis dan
kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan metode Agile, yang digunakan dalam
berbagai organisasi, Agile dapat memberikan persentasi keberhasilan yang tinggi.
Penanganan project yang berfokus pada kepuasan pelanggan dan metode Agile
merupakan pilihan yang sangat cocok [7].Penelitian mengenai Migrating Legacy System to Pega Rules Process
Commander v7.1 membahas tentang pemindahan sistem lama yang digunakan
oleh perusahaan Asurion ke dalam teknologi PRPC. Asurion merupakan
perusahaan penyedia layanan telepon genggam seperti layaknya NTT Docomo,
Sprint, Verizon. Asurion melakukan migrasi untuk memperbaiki data perusahaan
yang memiliki banyak redudansi data. Pengimplementasian teknologi PRPC
mampu menjawab permasalahan Aurion untuk dapat memberikan layanan yang
lebih baik dalam mengurangi redundasi data yang ada [8].Penelitian mengenai Automation to Handle Customer Complaints in Banks
Using BPM Tool pengimplementasian teknologi PRPC kepada bank multinasional
terkemuka dan perusahaan pelayan keuangan yang terfokus pada pengguna
layanan bank seperti pelayanan nasabah, keuangan dan asuransi, investasi dan
perbankan, pinjaman hipotek, manajemen kartu kredit dan produk ekuitas rumah.
Jurnal ini juga membahas tentang pengujian aplikasi yang berfokus pada
kemampuan sistem untuk dapat melayani meningkatnya permintaan layanan
perbankan dari waktu ke waktu[9].Penelitian mengenaiSystems, Methods, And Computer Program Products
For Processing Insurance Claims membahas tentang penggunaan teknologi
PRPC untuk melakukan pemrosesan klaim pada asuransi. Dalam kasus ini, sistem
yang digunakan merupakan sistem yang dibuat menggunakan teknologi PRPC
yaitu framework khusus insurance dengan sedikit perubahan untuk dapat
memenuhi kebutuhan bisnis [10].Penelitian mengenaiUser Acceptance Test membahas tentang penggunaan
pengujian UAT (User Acceptance Test) untuk dapat di implementasikan dalam
sebuah pengujian sistem dalam mendukung kepuasan pelanggan bisnis. Setelah
berhasil menyelesaikan pengujian dari sisi pengembang, pelanggan diharuskan
melakukan pengujian sendiri untuk dapat menghindari kesalahan yang mungkin
akan terjadi diluar kendali pengembang [11].Penelitian mengenai Structurally Guided Black Box Testing membahas
tentang pengujian blackbox dapat dengan mudah dilakukan dan lebih memerlukan
sedikit proses daripada whitebox testing karena tidak memerlukan informasi
structural sistem. Blackbox testing sangat sulit mengcover hal yang lebih
kompleks, beberapa kondisi dapat sangat sulit untuk diuji menggunakan blackbox
termasuk dalam kestabilan sistem dalam memberikan output yang sedang
diuji[12].Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait pemanfaatan e-learning, tidak terdapat penggunaan teknologi PRPC yang berbasis pada pembuatan aplikasi enterprise dengan core bisnis dalam implementasi aplikasi yang berkaitan dengan e-learning maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang Implementasi dan Pengujian eLite e-Learning dengan Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander) (Studi Kasus: PT. Asuransi Sinarmas, Jakarta). Aplikasi ini dirancang berbasis PC dan smartphone, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengaksesan aplikasi, dan membantu HCD dalam melakukan training, monitoring, review dan untuk menentukan karyawan yang memiliki potensi akademis terutama kepada karyawan trainee untuk perkembangan karyawan di bidang asuransi.
2.1 Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander)
Teknologi PRPC (PegaRULES Process Commander) memiliki fitur
unggulan dalam bidang Business process management (BPM). Business process
management (BPM) adalah manajemen analisis secara menyeluruh yang berfokus
pada penyelarasan semua aspek organisasi sesuai keinginan dan kebutuhan klien.
BPM dapat meningkatkan tingkat ke efektivitas dan efisiensi bisnis untuk
melakukan inovasi, fleksibilitas, dan integrasi dengan kemajuan teknologi. BPM
berusaha melakukan proses improvisasi secara terus menerus. Meningkatkan proses efisiensi dan efektivitas. Terus merampingkan biaya pengeluaran dengan mengotomatisasi proses; memberikan hasil bisnis yang lebih baik dari pemahaman alur proses yang lebih baik. Meningkatkan kemampuan bisnis. Menempatkan kendali pada komunitasbisnis; Berikan perubahan lebih cepat. Memberikan wawasan bisnis yang lebih baik. Menyediakan visibilitas pewaktuan dalam mendefinisikan sebuah proses agar pelaksanaan dan kinerja berjalan lebih efisien dan tepat waktu.
Business Process Management (BPM) memiliki kemampuan untuk
menjembatani antara komunitas bisnis dan perkembangan teknologi dalam
menjalankan operasional bisnis dengan membuat sistem yang responsif terhadap
perubahan proses bisnis yang selalu dinamis, Teknologi PRPC melakukan
perubahan yang dapat menambahkan kemampuan control dan maintenance yang
lebih baik yang menjadi jalan untuk melakukan inovasi dan transformasi bisnis
yang lebih luas dan mendalam [13].BPM memiliki cara pendekatan yang mengatur operasional perusahaan
dan berfokus pada penyesuaian performa perusahaan dengan memaksimalkan
bisnis proses yang ada dalam perusahaan. BPM sendiri dapat dikatakan sebagai
“proses optimalisasi sebuah proses” yang dapat membuat organisasi atau
perubahan yang lebih intensif dan mengoptimalkan hirarki manajemen yang
masih bersifat tradisional [13].CRM (Costumer Relationship Management) sendiri adalah pendekatan
sebuah perusahaan dengan nasabah atau calon nasabah dengan menganalisis data
yang diolah dari riwayat data nasabah yang digunakan untuk melakukan
penyesuaian hubungan bisnis yang berbasis pada ingatan nasabah yang berakibat
terdorongnya pertumbuhan penjualan perusahaan [14].Sistem manajemen keputusan yang bekerja secara realtime diterapkan
dalam aplikasi untuk mengatur aksi untuk mengoptimalisasi hasil proses yang
berdasarkan tujuan bisnis. Teknologi PRPC memiliki sistem analisis next-best-
action yaitu sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu
memprediksi langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sistem berdasarkan
perilaku klien untuk dapat melakukan improvisasi bisnis dan memperkaya
pengalaman klien.Dalam teknologi PRPC, smartBPM adalah metode yang digunakan dalam
pengaturan BPM. Metode smartBPM dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan yang efektif, dalam lingkup manajemen project pembuatan atau
maintenance aplikasi. Dalam hal ini, teknologi PRPC memiliki fitur Direct
Capture of Objectives (DCO) yang mampu membuat design patterns dalam
bentuk flowchart, konektor dan layanan, reporting sebuah aplikasi sehingga dapat
melakukan proses pengembangan aplikasi jauh lebih cepat yaitu mulai dari tahap
perencanaan hingga tahap deploying program [15].2.2 E-learning
E -learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut
beberapa pengertian e-learning dari berbagai sumber:Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran [16]. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi [17]. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar
mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara
guru dengan siswa [18].Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran
dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada
pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet [19]. e-Learning adalah istilah pembelajaran yang didukung oleh teknologi yangmenggunakan beragam alat belajar mengajar seperti saluran telpon, audio dan
rekaman video, telekonferensi, transmisi salelit atau lebih dikenal sebagai
pelatihan berbasis web atau pelatihan yang menggunakan instruksi komputer yang
lebih dikenal dengan pelatihan online [20].Pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing) khusus di didesain untuk mencari kesalahan dengan melakukan ujicoba pada interface software. Pegujian
BlackboxTesting mendemonstrasikan fungsi dari perangkat lunak yang beroperasi,
dengan mengecek apakah input sudah bisa diterima dengan baik, dan hasil outputnya sesuai dengan apa yang diharapkan, uji coba Blackbox Testing melakukan pengecekan pada integritas informasi eksternal, pada dasarnya pengujian Blackbox Testing hanya memeriksa hasil output yang dihasilkan apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dan dinyatakan benar,namun pengujian Blackbox Testing tidak mengecek logika dari perangkat lunak [21].
Gambar 1 Sistem Kerja Blackbox Testing
Blackbox testing digunakan untuk mengujikan masukan untuk melakukan
pengujian perilaku sistem, masukkan tersebut akan memperlihatkan perilaku sistem apakah bersifat wajar dan sesuai atau tidak dapat menampilkan hasil sesuai yang di inginkan. Pada gambar 1 terdapat 2 langkah dalam melakukan blackbox
testing , yaitu dengan memasukan input lalu diproses oleh sistem dan melakukan
analisis output sesuai aspek
- – aspek fundamental sesuai dengan sistem kerja
- – blackbox testing . Setiap tipe pengujian memiliki perilaku masukkan masing
masing untuk diujikan ke dalam sistem. Masukkan dan keluaran yang diberikan dapat membuat developer dapat memberikan exception handling yang sesuai untuk setiap kesalahan yang tidak terduga oleh sistem.
2.4 UAT (User Acceptance Testing)
User Acceptance Testing (UAT) merupakan proses verifikasi bahwa solusi
yang dibuat dalam sistem sudah sesuai untuk pengguna. Setelah customer atau
user telah cukup mendapat keyakinan yang memadai bahwa setiap menu yang ada
telah berjalan sesuai dengan fungsi dan keinginan yang ada, maka proses testing
berikutnya yang dapat dilakukan adalah UAT. Pada tahap UAT ini customer atau
user melakukan pengujian atas aplikasi yang ada secara keseluruhan. Secara
keseluruhan di sini diartikan bahwa user bukan hanya mengetes satu persatu menu
saja melainkan melakukan pengetesan terhadap satu menu yang berkaitan dengan
menu lain. Proses ini berbeda dengan pengujian sistem, melainkan memastikan
bahwa solusi dalam sistem tersebut akan bekerja untuk pengguna [22].UAT umumnya dilakukan oleh klien, biasanya tidak fokus pada
identifikasi masalah sederhana seperti kesalahan ejaan, maupun di kesalahan
showstopper , seperti crash perangkat lunak. Penguji dan pengembang
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah ini selama tahap awal pengujian
fungsionalitas, pengujian saat integrasi dan pada tahap pengujian sistem [23].3. Metode dan Perancangan Sistem
Secara umum penelitian terbagi ke dalam empat tahap, yaitu: (1) Analisa kebutuhan sistem eLite pada teknologi PRPC dan integrasi data existing, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, (4) Pengujian sistem dengan metode blackbox dan analisis hasil pengujian berdasarkan UAT (User Acceptance
Testing ) [24].
Gambar 2 Tahapan Penelitian [24]
Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 dan dijelaskan sebagai berikut: Langkah pertama dalam tahapan penelitian adalah Analisis kebutuhan dan Pengumpulan data, pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan integrasi data pelatihan pada eLite sebelumnya yang sudah ada. Data pelatihan sebelumnya merupakan data mentah dan tidak sepenuhnya dapat digunakan atau harus diolah terlebih dahulu untuk di implementasikan dalam eLite teknologi PRPC dikarenakan kebutuhan user yang menjadi semakin kompleks agar dapat memenuhi kebutuhan user untuk dapat aplikasi berbasis berjalan sebagai system aplikasi dalam smartphone Android. Analisis kebutuhan sistem aplikasi eLite menggunakan teknologi PRPC adalah sistem diharapkan dapat menjawab kebutuhan user diharapkan dapat melakukan monitoring karyawan yang memiliki penguasaan kompetensi dengan baik khususnya dalam bidang ilmu asuransi. Hal ini memerlukan kemampuan sistem untuk dapat memperhitungkan hasil screening karyawan berdasarkan kriteria yang di dibutuhkan HCD untuk melihat karyawan yang sudah memenuhi kewajiban mengikuti pelatihan selama 40 jam selama setahun dan karyawan yang memenuhi kriteria kompetensi untuk dilakukan promosi kenaikan jabatan. Langkah yang kedua dari tahapan penelitian adalah perancangan sistem. Perancangan sistem dilakukan dengan proses perancangan UML diagram yang meliputi use case
diagram dan flowdiagram eLite yang sudah ada serta pengaturan sistem terkait
dengan hak akses (privilege) setiap user dalam sistem eLite menggunakan teknologi PRPC ini.
Langkah yang ketiga dari tahapan penelitian adalah implementasi sistem. Langkah ini merupakan tahapan penerapan sistem dengan menggunakan teknologi
PRPC atau proses development yang merupakan tahapan lebih lanjut dari tahapan
perancangan sistem. Sistem yang tadinya sudah dirancang kemudian di implementasikan kedalam urutan stages dalam teknologi PRPC sesuai dengan alur flow eLite. Langkah yang terakhir dari tahapan adalah pengujian sistem. Setelah sistem di implementasikan kemudian sistem tersebut akan diuji. Pengujian UAT dilakukan oleh user HCD (Human Capital Development) bagian dan admin eLite dan divisi training serta audit project. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari sistem yang dibuat sudah menjawab permasalahan yang ada dan sesuai dengan kebutuhan user. Pengujian sistem akan menggunakan metode black box.
Use case diagram merupakan diagram yang menspesifikasikan prilaku
sistem dan merupakan deskripsi dari sekumpulan aksi-aksi yang diharapkan oleh calon pengguna sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan [22]. Use case
diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Gambar 3 menunjukkan use case diagram yang akan digunakan pada sistem. User pada sistem dibagi atas 2 yakni karyawan dan admin HCD (Human
Capital Development) . User karyawan adalah karyawan PT. Asuransi Sinarmas
yang inign mengikuti training kelas maupun mandiri di PT. Asuransi Sinarmas.Sedangkan useradmin HCD adalah admin training yang dapat melakukan akses administrasi eLite serta dapat melakukan monitoring terhadap karyawan PT. Asuransi Sinarmas yang memiliki potensi untuk dilakukan promosi sesuai dengan kompetensi yang dikuasai karyawan berdasarkan training yang pernah di ikuti oleh karyawan tersebut.
Class diagram merupakan kumpulan atau himpunan objek dengan atribut
atau properti yang mirip prilaku (operasi), serta hubungan dengan objek lain dengan cara yang mirip [22].
Gambar 4 Flowchart eLite existing (a)
Gambar 4 Flowchart eLite existing (b) Gambar 4 merupakan flowchart eLite yang sedang berjalan menggunakan bahasa pemrograman ASP.NET. Dalam pengimplementasian sebuah sistem aplikasi dengan teknologi PRPC, alur program (flowchart) harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut stages menurut fitur atau fungsi yang dijalankan dalam bagian alur program tersebut.
4. Pembahasan dan Hasil Pengujian
Batasan masalah pada penelitian ini adalah tidak membahas tentang keamanan pada sistem dan kecepatan akses sistem aplikasi dalam memproses data. Dalam jurnal ini, penulis tidak membahas hal yang terkait dengan proses pembuatan sistem yang bersifat internal perusahaan.
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi menggunakan teknologi PRPC dirancang dengan metode
reusability yang mudah untuk dikembangkan kembali. Metodologi ini merupakan
keunggulan dari teknologi PRPC yang dirancang agar fleksibel dan kompatibel dengan fungi yang dapat di kustomisasi, berbasiskan data serta berorientasi objek, atau metode implementasi hybrid yang sesuai dengan standar client. Pada implementasi eLite menggunakan teknologi PRPC, flow aplikasi terbagi ke dalam urutan stage yang merepresentasikan alur jalannya sistem.
Halaman awal portal eLite dimuat, sistem melakukan pengambilan data diri karyawan dengan memanggil activity PreDisplayHarness pada klas @baseclass, activity ini merupakan activity yang disediakan teknologi PRPC untuk dimuat saat pertama kali sebuah portal diluncurkan.
Gambar 5 Activity PreDisplayHarness
Activity step 1, activity menjalankan fungsi When dengan kriteriapyPortal.pyPortalPages(1).pyHarnessName = "ASMeLitePortal" yaitu parameter
yang digunakan untuk mengindikasikan ASMeLitePortal adalah kelas yang digunakan dalam portal tersebut. Jika when menghasilkan nilai true maka activity akan menjalankan method
Call GetLeader_Act pada klas step page ELT (“ASM- FW-HCDFW-Work-E
LT”) yang merupakan klas eLite Training yang memiliki harness untuk menampilkan dashboard. Berikut ini adalah pseudocode dari algoritma Activity GetLeader_Act : Baris 1 dan 2 merupakan input dan output algoritma yang berupa username dan akan menghasilkan nomor induk karyawan (NIK), jabatan atasan, dan riwayat pelatihan. Baris selanjutnya dilakukan pengecekan dengan method if, jika portalelite yang sedang berjalan maka dapat melakukan algoritma ini. Baris ke 4, melakukan setting parameter untuk melakukan query pengambilan data dalam report definition, data yang dihasilkan lalu di ambil dengan method get pada baris nomor 5. Lakukan perulangan untuk pengecekan data yang di inginkan terdapat dalam list array atau tidak, jika ditemukan dalam list, maka lakukan pengisian data untuk dikembalikan, jika tidak ditemukan nilai x terus berulang hingga panjang data tercapai.
Gambar 6 Activity GetLeader_Act Halaman muka atau dashboard pada eLite sangat berbeda dengan elite yang sebelumnya. Gambar eLite sebelumnya dapat dilihat pada gambar 10. Pada eLite teknologi PRPC, karyawan langsung dapat melihat undangan pelatihan yang akan di ikuti, jadwal terkini yaitu 10 pelatihan yang akan diadakan. Disisi sebelah kanan dashboard terdapat tampilan speedometer 40 jam pelatihan yang mengindikasikan jumlah pelatihan dalam jam yang sudah pernah di ikuti oleh user karyawan. Selain itu terdapat menu daftar pelatihan berdasarkan matrix pelatihan, yaitu pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan status jabatan karyawan berdasarkan divisi, departemen dan posisi jabatan karyawan.
Gambar 7 Halaman Dashboard eLite existing
Gambar 8 Halaman Dashboard eLite
Halaman dashboard eLite dengan teknologi PRPC di design untuk dapat memenuhi kebutuhan setiap karyawan PT. Asuransi Sinarmas, untuk itu dalam halaman dashboard selalu diberikan informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan karyawan saat ini secara personal. Undangan pelatihan adalah sebuah fitur yang ada dalam eLite untuk melakukan undangan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan, selain itu fitur matrix kompetensi yang dibuat juga dapat mengajak karyawan untuk dapat memenuhi kompetensi untuk dapat dipromosikan sewaktu-waktu.
Gambar 9 Daftar Pelatihan eLite
Dalam daftar pelatihan terdapat semua pelatihan yang tersedia, secara
default daftar pelatihan menampilkan gambar pelatihan dan kompetensi pelatihan.
Pada gambar 9 menu untuk melakukan pemilihan pelatihan berdasarkan kategori dan kompetensi dapat dilakukan saat menampilkan daftar pelatihan dengan tampilan list. Selain itu terdapat menu list untuk menampilkan daftar pelatihan dengan tampilan berupa list. Fitur filter ini digunakan untuk dapat memudahkan karyawan memilih pelatihan berdasarkan kompetensi serta dapat memilih pelatihan yang di inginkan berdasarkan nama pelatihan.
Gambar 10 Riwayat Pelatihan eLite
Menu riwayat pelatihan adalah fitur eLite untuk melihat hasil pelatihan yang sudah pernah di ikuti oleh karyawan, dalam riwayat pelatihan karyawan dapat melihat status pelatihan yang pernah di ikuti serta dapat melihat riwayat pelatihan dalam eLite untuk dapat membaca materi. Riwayat pelatihan digunakan untuk menghitung 40 jam pelatihan selama satu tahun untuk memenuhi nilai KPI. Setiap pelatihan yang terselesaikan dan berstatus lulus oleh karyawan di akumulasikan untuk memenuhi minimal pelatihan yang ditentukan oleh perusahaan yaitu 40 jam dalam satu tahun.
4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sistem eLite. Dalam pengujian ini, digunakan 2 metode yaitu blackbox dan UAT (User Acceptance Testing).
4.2.1 Rencana Pengujian
Tabel 1 Rencana Pengujian eLite e-learning
Requirement yang diuji Indikator Pengujian
Login Aplikasi Melakukan proses login aplikasidengan
password salah dan benar.Dashboard Membuka menu dashboard dan menggunakan
fungsi menu undangan, pelatihan terkini, pelatihan berdasakan matrix pelatihan dan melihat akumulasi pelatihan. Daftar Pelatihan Melihat daftar pelatihan, gambar dan list. Registrasi Pelatihan Melakukan registrasi pelatihanRiwayat Pelatihan Melihat riwayat pelatihan dan melakukan buka
case pelatihan untuk satu riwayat pelatihan.Email Pengajar, HCD, Atasan Melakukan pengiriman email Akseptasi Atasan Melakukan proses akseptasi Mengerjakan Kuis Mengerjakan kuis
Periksa Essay oleh Pengajar Melakukan pemeriksaan pertanyaan essay oleh
pengajar, serta melakukan penilaian. Hasil Pelatihan Melakukan pelatihan dan mengerjakan kuis pelatihan. Laporan Pelatihan Melakukan generate hasil pelatihan.Pada tabel 1 merupakan rencana pengujian elite e-learning, setiap modul atau fungsi akan diuji menggunakan metode blackbox untuk menguji validitas hasil dan perilaku sistem terhadap masukan yang diberikan oleh user.
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Proses UAT dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada 4 responden. Proses UAT dilakukan oleh Manajer proyek eLite, kepala seksi, Kepada Divisi Human Capital Central dan 2 orang perwakilan Human Capital
Development bagian training. Hasil pengujian beta yang dilakukan dengan cara
UAT dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian UAT (User Acceptance Test)
No Pertanyaan SS S R TS ST S1 Aplikasi eLite e-Learning ini mudah digunakan 80% 20% 0% 0% 0%
2 Fitur yang ada dalam aplikasi mudah dipahami 75% 25% 0% 0% 0%
3 60% 40% 0% 0% 0% Aplikasi eLite dengan menggunakan teknologi
PRPC dapat mempermudah pekerjaan Admin HCD dibanding dengan aplikasi PA yang lama
4 Aplikasi eLite eLearning sudah berjalan dengan baik 30% 50% 20% 0% 0%
Performa kecepatan sistem aplikasi eLite sudah baik 25% 40% 35% 0% 0%
5 Pada Tabel 2 ditunjukan hasil pertanyaan untuk menguji aplikasi eLite e-
Learning. Jawaban yang disediakan diantaranya: SS = Sangat Setuju, S = Setuju,
R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Berdasarkan hasil
pengujian UAT tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa aplikasi eLite e-Learning
menggunakan teknologi Pega Rules Process Commander (PRPC) mudah
digunakan karena 80% menjawab sangat setuju, aplikasi mudah dipahami karena
75% menjawab sangat setuju, mampu mempermudah pekerjaan user dibanding
dengan aplikasi yang lama karena 60% menjawab setuju, aplikasi eLite e-
Learning sudah berjalan dengan baik karena 50% menjawab Setuju dan performa
sistem cukup cepat karena 40% menjawab setuju.5. Simpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan, pengujian, dan analisis sistem, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Teknologi PRPC dapat melakukan implementasi yang lebih cepat dikarenakan fungsi-fungsi pemrograman yang bersifat dasar atau module library yang sering digunakan sudah disediakan di dalam library PRPC. Selain itu teknologi PRPC juga memiliki fasilitas tracing aktifitas atau fungsi yang berjalan sehingga dapat memudahkan pengujian terhadap bug agar dapat dengan mudah ditangani; (2) Pengujian sistem menggunakan metode Blackbox dan UAT (User Acceptance Testing) menghasilkan 54% sangat puas dan 35% menyatakan puas dengan eLite menggunakan teknologi PRPC.
Sistem aplikasi yang berbasis web dengan fitur CRM (Costumer
Relationship Management ) memudahkan karyawan PT. Asuransi Sinarmas
melakukan pelatihan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan rekomendasi pelatihan khusus untuk setiap karyawan. Karyawan dapat melakukan pelatihan mandiri untuk memenuhi kompetensi yang merupakan kewajiban setiap karyawan untuk dapat menempati jabatan tertentu atau promosi jabatan. eLite digunakan oleh Human Capital Division (HCD) untuk dapat memonitoring karyawan PT. Asuransi Sinarmas untuk memenuhi kewajiban pelatihan selama 40 jam dalam setahun untuk memenuhi Key Performance Indicators (KPI).
eLite e-learning masih membutuhkan pengembangan beberapa fitur
mengingat kebutuhan karyawan akan pelatihan yang menggunakan eLite e- learning akan terus meningkat setiap tahunnya. Fitur push mobile notification, penambahan materi berupa video, dan user interface (UI) yang lebih mobile friendly.
6. Daftar Pustaka [1] PT. Asuransi Sinarmas. Laporan Tahunan Annual Report 2010.
https://www.sinarmas.co.id/downloadfile=media/tentangkami/files/financial
- files/simas10.pdf. Diakses 22 Juli 2017 [2] Rogers, Bruce. 2015. Alan Trefler's Pegasystems Is on A Mission to Transform Customer Engagement. Forbes.
[3] Capgemini. 2014. A Productivity Comparison of Pegasystems Pega 7 versus Java Enterprise Edition Custom Build. https://www.capgemini.com. Diakses
[4] Kosasi. 2015. Perancangan E-learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Guru dan Siswa. STMIK Pontianak. [5] Mustaqbal, dkk. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing
(Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan
Boundary Value Analysis SNMPTN). Universitas Widyatama.
[6] Surjono. 2010. Membangun Course E-learning Berbasis Moodle.
Universitas Negeri Yogyakarta. [7] Yeddula. 2015. Improving Performance of Customer Success Centre using PRPC . St. Cloud State University.
[8] Kalluri, Kartheek.2015. Migrating Legacy System to Pega Rules Process Commander v7.1. St. Cloud State University. [9] Antony, Gnana S. 2016. Automation to Handle Customer Complaints in Banks Using BPM Tool . St. Cloud State University. [10] Beyda, Peter,. dkk,. 2012. Systems, Methods, and Computer Program
Products for Processing Insurance Claims . American International Group, Inc.
[11] K. Ganesh,.dkk. 2014. User Acceptance Test. Springer, Cham. [12] Kantamneni, Harish V. 2002. Structurally Guided Black Box Testing.
Department of Computer Science Colorado State University. [13] Ryan K. L. Ko. 2009. A computer scientist's introductory guide to business process management (BPM) , ACM Crossroads 15(4), ACM Press.
[14] Bain. 2015. Management Tools - Customer Relationship Management - Bain & Company . www.bain.com. Diakses 23 Juli 2017. [15] Pegasystems Inc. 2017. Pegasystems Corporate Factsheet February 2017.
https://www.pega.com/system/files/docs/2017/Mar/Pegasystems-Corporate- Fact-Sheet-February-2017.pdf. Diakses 21 Juli 2017.
[16] Michael, Allen. 2013. Guide to E-learning. Canada: John Wiley & Sons. [17] Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol. 8. http://jurnal.untan.ac.id/. Diakses 19 Juli 2017.
[18] Ardiansyah. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan Moddle pada Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia.
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung-Indonesia. [19]
Koran. 2002. Aplikasi ‘E-Learning’ Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Malaysia: Cadangan Perlaksanaan pada Senario Masa Kini, Pasukan Projek Rintis Sekolah Bestari Bahagian Teknologi Pendidikan, Kementerian Pendidikan Malaysia.
[20] Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar E-Learning: Teori dan Aplikasinya di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003. [21] Beizer, Boris. 1995. Black-box testing: techniques for functional testing of software and systems. ACM Digital Library. [22] Supristiowadi, Eko., Pranata Komputer DTP.
http://www.span.depkeu.go.id/content/mengenal-dokumen-pengembangan- . Diakses 17 November 2017. dan-tahapan-ujicoba-aplikasi-span
[23] Cimperman, Rob. 2006. UAT Defined: A Guide to Practical User Acceptance Testing . Pearson Education. pp. Chapter 2. [24] Hasibuan, Z. A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi , Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.