ABSTRACT Sebuah sifat topologi selain dapat dimiliki oleh suatu ruang topologi juga dapat dimiliki oleh subruang dari ruang topologi tersebut. Pada makalah ini akan dibahas tentang aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali ruang metrik kerucu

  EKSAKTA Vol. 19 No. 1

  30 April 2018 http://eksakta.ppj.unp.ac.id E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724

  

SUB RUANG TUTUP TOPOLOGI HASIL KALI RUANG METRIK KERUCUT

Badrulfalah, Iin Irianingsih

  Departemen Matematika, FMIPA Universitas Padjajaran, Bandung e-mail :

  

DOI : 10.24036/eksakta/vol19-iss01/128

ABSTRACT

  Sebuah sifat topologi selain dapat dimiliki oleh suatu ruang topologi juga dapat dimiliki oleh subruang dari ruang topologi tersebut. Pada makalah ini akan dibahas tentang aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali ruang metrik kerucut, khususnya pada subruang tutup. Pembahasan dilakukan dengan menunjukkan bahwa setiap elemen dari setiap subruang tutup dari topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut memiliki basis lokal terhitung. Hasilnya adalah setiap subruang tutup dari topologi hasil kali ruang metrik kerucut juga memenuhi aksioma keterhitungan pertama. Dengan kata lain keterhitungan pertama bersifat hereditas lemah.

  Keywords : Aksioma keterhitungan pertama, subruang tutup,basis lokal, hereditas lemah PENDAHULUAN

  Ruang metrik kerucut merupakan perluasan dari ruang metrik biasa, didefinisikan oleh Huang & Zhang pada [3]. Setiap metrik menginduksi sebuah topologi metrik, begitupun dengan metrik kerucut. Topologi yang diinduksi oleh metrik kerucut disebut topologi metrik kerucut. Topologi memiliki banyak aspek kajian, di antaranya adalah sifat topologi, hereditas dan hereditas lemah. Ada banyak sifat topologi, salah satunya adalah aksioma keterhitungan pertama. Turkoglu & Abuloha pada [7] telah membuktikan bahwa setiap ruang metrik kerucut adalah ruang hitung pertama. Menggunakan hasil pada [2] Badrulfalah, Khafsah J, dan Iin Irianingsih pada [1] telah melakukan penelitian permulaan tentang aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut. Hasilnya adalah aksioma keterhitungan pertama selain berlaku pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut juga berlaku pada setiap subruangnya.

  Dengan perkataan lain bahwa aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut bersifat hereditas.

  Mengingat tidak setiap sifat yg dimiliki oleh suatu ruang topologi juga dapat dimiliki oleh subruang tutupnya, sebagai kelanjutan dari penelitian yang diperoleh pada [1] maka pada penelitian ini dibahas keberlakuan aksioma keterhitungan pertama pada subruang tutup dari ruang topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut merupakan hereditas lemah.

METODE PENELITIAN

  Untuk membuktikan keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut merupakan sifat hereditas lemah dilakukan dengan menunjukkan bahwa setiap subruang tutup dari ruang tersebut http://www.eksakta.ppj.unp.ac.id

  EKSAKTA Vol. 19 No. 1/30 April DOI : 10.24036/eksakta/vol19-iss01/128 2018 E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

  juga terhitung pertama yaitu setiap elemen terdapat sedemikian sehingga dari setiap subruang tutupnya memiliki basis

  .[4] lokal terhitung. Pada Definisi 1.6 diberikan definisi

  HASIL DAN PEMBAHASAN hereditas.

1. Beberapa Teori Dasar

  Definisi 1.6: Misal ruang topologi

  Beberapa definisi dan lemma terkait dan misal adalah sebuah sifat pada ruang diberikan sebagai berikut. topologi . dikatakan hereditas jika

  Pada Definisi 1.1 diberikan definisi ruang setiap subruang dari juga memiliki metrik. sifat .[4]

  Definisi 1.1: Misal dan

  memenuhi:

  Lemma 1.7: Jika terhitung maka

  . dan terhitung. [4] jika dan hanya jika ; .

  Pada Definisi 1.8 diberikan definisi ruang . terhitung pertama. Maka disebut metrik pada dan Definisi 1.8: Misal ruang topologi. disebut Ruang metrik. [4] disebut ruang terhitung pertama jika setiap Setiap metrik menginduksi topologi. memiliki basis lokal terhitung. [4]

  Pada Definisi 1.2 diberikan definisi

  Lemma 1.9 : Misal subruang subruang topologi.

  dan . Jika basis lokal pada maka basis lokal pada . dan dan .

  [4] disebut topologi relatif pada dan buka disebut subruang .[4]

  Pada Definisi 1.10 diberikan definisi kerucut.

  Lemma 1.3 : Misal ruang topologi Definisi 1.10: ruang Banach Real misal

  dan misal subruang dari .

  . Himpunan disebut kerucut jika : tutup di jika dan hanya jika pemetaan i. tutup, dan . inklusi adalah pemetaan tutup.[6] . ii. Jika dan Jika , maka

  Lemma 1.4 : Misal ruang metrik dan

  ; . buka di jika dan hanya jika iii. .[5] terdapat buka di sedemikian sehingga .[2]

  Selanjutnya melalui perluasan metrik, diperoleh definisi ruang metrik kerucut yang Pada Definisi 1.5 berikut diberikan definisi didefinisikan oleh Huang dan Zhang. basis lokal.

  Definisi ruang metrik kerucut diberikan

  Definisi 1.5: Misal ruang topologi pada Definisi 1.11 berikut.

  . Kelas himpunan buka dinamakan basis

  Definisi 1.11: Misal dan ruang

  lokal pada jika buka dengan Banach Real yang dilengkapi dengan pengurutan parsial terhadap kerucut

  . Jika memenuhi:

  EKSAKTA Vol. 19 No. 1/30 April 2018 E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724 DOI : 10.24036/eksakta/vol19-iss01/128

  ruang metrik kerucut hasil kali dan , dinotasikan adalah ruang metrik kerucut dengan metrik kerucut , dinotasikan .

  Definisi 2.1: Misal ruang topologi

  Irianingsih telah membuktikan bahwa aksioma keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut bersifat hereditas. Dalam paper ini diberikan pembuktian keterhitungan pertama subruang tutup pada ruang topologi kerucut . Untuk itu terlebih dahulu diberikan definisi hereditas lemah pada Definisi 2.1 berikut.

   Pada [1] Badrulfalah, Khafsah J., dan Iin

  sifat hereditas pada ruang topologi kerucut .[1] Kerucut.

  Lemma 1.18: Keterhitungan pertama adalah

  metrik kerucut maka adalah ruang terhitung pertama.[1]

  Lemma 1.17: Misal ruang

  Pada Lemma 1.17 dan Lemma 1.18 diberikan sifat aksioma keterhitungan pertama masing-masing pada topologi hasil kali dan subruangnya. Keduanya merupakan hasil penelitian pada[1].

  metrik kerucut. adalah buka jika untuk setiap terdapat dan masing-masing buka di dan dan sphere buka dan dengan dan dan sedemikian sehingga .

  Definisi 1.16: Misal ruang

  Definisi 1.15: Misal dan

  http://www.eksakta.ppj.unp.ac.id . dan jika dan hanya jika ;

  adalah ruang terhitung pertama.[7]

  Lemma 1.14: Setiap ruang metrik kerucut

  kerucut. dikatakan buka di jika untuk setiap terdapat dengan sedemikian hingga .

  Definisi 1.13: Misal ruang metrik

  Untuk selanjutya jika disebutkan ruang metrik kerucut maka selalu diasumsikan bahwa dan masing- masing sebagai ruang Banach real dan kerucut dari ruang terkait. Dengan cara serupa pada pendefinisian himpunan buka di ruang metrik, pada Definisi 1.13 berikut diberikan definisi himpunan buka di ruang metrik kerucut.

  kerucut. Topologi pada yang dibangkitkan oleh sphere buka di dinamakan topologi metrik kerucut atau topologi yang diinduksi oleh metrik kerucut

  Definisi 1.12 : Misal ruang metrik

  Pada Definisi 1.12 berikut diberikan definisi topologi metrik kerucut.

  . Maka disebut metrik kerucut pada dan disebut ruang metrik kerucut. [3]

  .

  dan sebuah sifat pada . dikatakan hereditas lemah jika setiap subruang tutup dari juga memiliki sifat .[6] Selanjutnya pada Teorema 2.2 berikut diberikan pembuktian keberlakuan aksioma keterhitungan pertama pada setiap subruang tutup dari ruang topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut . http://www.eksakta.ppj.unp.ac.id

  EKSAKTA Vol. 19 No. 1/30 April DOI : 10.24036/eksakta/vol19-iss01/128 2018 E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

  Teorema 2.2: Keterhitungan pertama Karena Karena basis lokal ,

  adalah sifat hereditas lemah topologi hasil berdasarkan Definisi 1.5 maka terdapat kali dua ruang metrik kerucut .

  Bukti: Misal subruang tutup

  sedemikian sehingga sebarang dari . Akan ditunjukkan ruang terhitung pertama.

  . Ambil sebarang. Karena

  Pilih maka maka . Perdefinisi maka untuk suatu dan

  . Karena ruang metrik kerucut, menurut Lemma 1.14 maka ruang terhitung pertama. Berdasarkan Definisi 1.8 . maka terdapat

  Berdasarkan Definisi 1.5 maka basis lokal adalah basis lokal pada di terhitung pada dengan . . Karena ruang metrik kerucut, menurut Karena dan terhitung, berdasarkan Lemma 1.14 maka ruang terhitung Lemma 1.7 maka terhitung. pertama. Berdasarkan Definisi 1.8 maka

  Selanjutnya misalkan maka terdapat . Dalam hal ini, berdasarkan Lemma 1.4 maka dan basis lokal terhitung pada dengan masing-masing buka di dan .

  .

  Oleh karena itu berdasarkan Definisi 1.16, maka buka di . Dengan kata lain Definisikan .

  . Akan ditunjukkan bahwa adalah basis

  Karena dan maka lokal terhitung pada . sehingga dan .

  Misal buka dengan maka untuk suatu buka Definisikan dan dan buka di dengan dan

  . Berdasarkan Lemma 1.9 . Karena basis lokal pada maka dan masing-masing basis berdasarkan Definisi 1.5, maka terdapat lokal pada dan .

  Definisikan sedemikian sehingga .

  Karena adalah basis lokal pada di , berdasarkan Lemma 1.9 maka http://www.eksakta.ppj.unp.ac.id

  EKSAKTA Vol. 19 No. 1/30 April DOI : 10.24036/eksakta/vol19-iss01/128 2018 E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724

  Corporations, Fixed Point Theory and adalah basis lokal di . Karena Applications, No.125426. terhitung maka terhitung. Dengan

  [6] Sze-Tsen Hu. 1964. Element of General demikian setiap elemen dari setiap

  topology. Holden-Day, Inc.

  subruang tutup memiliki basis lokal [7]

  Turkoglu, D.; Abuloha, M.,. 2010. Cone terhitung. Berdasarkan Definisi 1.8 maka

  Metric Spaces and Fixed Point

  adalah subruang tutup terhitung

  Theorems in Diametrically Contractive

  pertama. Ini berarti setiap subruang tutup

  Mapping , Acta Mathematica sinica 26,

  dari ruang topologi hasil kali dua ruang No. 3, pp: 489-496. metrik kerucut memenuhi aksioma keterhitungan pertama. Berdasarkan Definisi 2.1 maka keterhitungan pertama pada ruang topologi hasil kali ruang metrik kerucut adalah hereditas lemah.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa setiap elemen dari setiap subruang tutup dari ruang topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut memiliki basis lokal terhitung. Ini berarti keterhitungan pertama pada topologi hasil kali dua ruang metrik kerucut merupakan bersifat hereditas lemah.

DAFTAR PUSTAKA

  [1] Badrulfalah, Khafsah J., Iin I. 2017.

  Sifat Sub Ruang Topologi Hasil Kali Ruang Metrik Kerucut . Jurnal Euclid, p-

  ISSN 2355-1712, e-ISSN 2541-4453, Vol. 4 No. 2, pp. 704 –709. [2]

  Goldberg, Richard. R. 1976. Method of

  Real Analysis, second editions. John Wiley and Sons, Inc.

  [3] Huang, L.G; Zhang, X. 2007. Cone

  Metric Spaces and Fixed Point Theorems of Co ntractive Mapping .

  Journal Of Mathematical Analysis And Applications 332, No. 2, pp.1467 –1468. [4]

  Lipschutz, Seymour. 1981. Theory and

  Problem General Topology . McGraw- Hill, Singapore.

  [5] Sabetghadam, F.; Masiha. 2009. Some

  Couple Fixed Point Theorems in Cone Metric Spaces. , Hindawi Publishing

Dokumen yang terkait

View of ANALISA KUANTITATIF CAMPURAN SENYAWA OKSIDA SEBAGAI DASAR IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN SUMBER DAYA ALAM Studi Kasus : Kandungan Mineral pada Pasir Besi di Pesisir Pantai Selatan, Jawa Barat

0 0 5

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kelistrikan Kelas X Teknik Audio Video Di SMKN 1 Tanjung Raya

1 1 6

Pengaruh Stretching Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat Pada Pekerja Bagian Produksi PT.X

0 0 6

Banley (Barcode Scanner Trolley): Keranjang Pintar Pembantu Layanan Pada Kasir

1 2 10

Hubungan Rambu-Rambu K3 dan Pengawasan Kerja dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017

2 3 5

Penentuan Warga Penerima Jamkesmas Pada Nagari Sicincin Dengan Metode Simple Additive Weighting

0 0 12

PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN AKAR STEK TUNAS AKSILAR Andrographis paniculata Nees Retno Prihatini Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas email : retnoprihatinigmail.com ABSTRACT - View of PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATK

0 0 7

MODEL ESTIMASI GARCH DALAM MENGUKUR KINERJA NILAI TUKAR RUPIAH Imelda Saluza Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indo Global Mandiri Palembang imeldasaluzauigm.ac.id ABSTRACT - View of MODEL ESTIMASI GARCH DALAM MENGUKUR KINERJA NILAI TUKAR RUPIAH

0 0 10

Analisis Sistem Antrian Pada Layanan Industri Jasa Keuangan Kota Batam

0 0 7

periadnadifmipa.unand.ac.id ABSTRACT - View of PERBANDINGAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI ANTARA DAUN MUDA DAN DAUN DEWASA PADA HYPTIS SUAVEOLENS (L.)POIT

0 2 12