Organisasi yang akan Saya Ikuti

berkomunikasi dengan komunitas internasional dan menjadi lebih bangga
dengan budaya sendiri. Melalui AIESEC juga, kemampuan saya untuk
berperan aktif dalam mengenalkan Indonesia baik dari segi kebudayaan,
masyarakat, dan juga dari segi alamnya yang indah akan semakin terasah.
Selain itu, dengan AIESEC juga, saya dapat mempelajari budaya negara –
negara lain dan juga etika masyarakatnya dan mengambil hal – hal positif
yang bisa saya pergunakan dalam kehidupan sehari – hari.

Es
te
la
r

Mahasiswa adalah fase hidup yang sangat krusial dalam alur hidup seorang
anak adam. Ketika menjadi mahasiswa, seseorang akan mulai berhadapan
dengan realita kehidupan yang sangat berat. Dimulai dari menyusun jadwal
terinci, memilih kegiatan apa saja yang hendak diikuti, memilih teman
sehari – hari hingga memilih untuk menjadi mahasiswa yang aktif atau yang
pasif. Di masa mahasiswa ini, seorang pemuda akan menentukan; “Apa
yang akan saya perbuat di masa depan?”, “Akan menekuni apa saya nanti?”,
dan “akan jadi apa saya nanti?”.

Pentingnya kehidupan mahasiswa ini membuat saya sadar, bahwa saya tidak
bisa menjadi orang yang hanya mengejar prestasi akademik seperti halnya
yang saya lakukan di masa SMA. Saya harus lebih melebur dengan banyak
orang, agar ketika saya lulus nanti, saya tidak menjadi orang yang hanya
mengandalkan kemampuan akademik tapi lemah dalam kehidupan sosial.
Saya bersyukur, UGM menyediakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang cukup
banyak dan beragam untuk memenuhi kebutuhan mahasiswanya. Mulai dari
unit olahraga, kesenian, khusus, dan keagamaan, semuanya ada di UGM
dengan total kurang lebih 50 unit. Banyaknya unit kegiatan mahasiswa
tersebut sempat membuat saya bingung, “Unit apa yang harus saya pilih?”,
saya membatin. Tapi syukur, setelah merenung cukup lama dan hasil
berdiskusi dengan ibu, saya dapat mengambil keputusan untuk bergabung
di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) AIESEC dan IKS Pro Patria.

AIESEC sebagai organisasi pelajar terbesar di dunia dengan cabang di 126
negara, dan dengan anggota yang lebih dari 70.000 orang, menawarkan hal
yang sangat menarik bagi saya pribadi. Saya memilih AIESEC karena
program yang ditawarkannya sangat unik. Yaitu kita bisa menjadi bagian
nyata dari komunitas internasional dan juga membuat pertemanan dengan
pemuda – pemuda dari negara selain Indonesia yang menjadi anggota

AIESEC. Bergabung dengan AIESEC tidak hanya membuat bahasa Inggris
saya menjadi lebih fasih, saya juga akan menjadi lebih terbuka dalam

Jika AIESEC melatih kemampuan saya dalam berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan komunitas Internasional, maka Pro Patria akan
melatih kemampuan saya dalam mengolah diri dan kesehatan jasmani. Pro
Patria sebagai beladiri yang menyatukan kungfu aliran utara dan kungfu
aliran selatan, merupakan hal yang bagus untuk menyeimbangkan diri saya.
Dengan empat aspek penting yang meliputi; beladiri, olahraga, seni
keindahan gerakan, dan pelatihan mental, saya akan lebih mudah
menghadapi kerasnya hidup setelah berkuliah nanti. Selain itu, pelatihan
mental yang diberikan oleh PP, akan membantu saya ketika suatu saat saya
menjadi; keynote speaker dalam sebuah konferensi internasional, delegasi
Indonesia di ASEAN, dan juga ketika nanti menjadi presiden yang harus
memberantas korupsi.
Kombinasi antara AIESEC dan Pro Patria saya harap dapat menjadi
kombinasi yang sangat baik untuk menunjang perkuliahan saya. Sehingga
ketika saya lulus nanti, saya dapat mengaplikasikan dan mengomunikasikan
ilmu, menangani masalah yang sulit dalam pekerjaan dengan bekal dan
tentunya menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan juga agama

dengan bekal yang telah diberikan oleh Pro Patria, AIESEC, dan juga
Universitas Gadjah Mada.
Referensi:
1. Booklet Ormawa UGM. http://ppsmb.ugm.ac.id
2. http://aiesecugm.org