363474587 MAKALAH Pemanfaatan Kandungan Steroid Dari Tumbuhan Untuk Dijadikan Obat Tradisional docx

Tugas Kelompok Kimia Farmasi

“ Pemanfaatan Kandungan Steroid Dari
Tumbuhan Untuk Dijadikan Obat Tradisional”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV
ANDI RATNA KHAERATI ARMAS

091304013

YULYTA SAMARA

081304038

RAHMAWATI

071304096

SUGIARTI


091314006

SABARUDDIN

091314017

RAHMAN

081314019

SYAHRUL SAREA

081304029

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan izin yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu walaupundalambentuksederhana.
Makalah yang penulis susun ini berjudul“Pemanfaatan Kandungan
Steroid dari Tumbuhan menjadi Obat Tradisional”dan di dalamnya membahas
tentang fungsi senyawa dan pemanfaatan senyawa steroid dalam mengatasi
penyakit. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi peneliti dan kalangan masyarakat yang ingin memanfaatkan
bahan alami sebagi obat tradisoinal, disamping karena murah juga tidak
menyebabkan efek samping seperti obat-obat yang dijual dipasaran yang
tentunnya mengancam kesehatan pemakainya. Selain itu, makalah yang penulis
susun untuk memenuhi salah satu tugas akhir yang telah diberikan oleh Ibu Sitti
Faika S.Si, M.Si, Apt selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Farmasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini. Semoga karya yang
dirajut dengan bilur-bilur lelah ini dapat bermanfaat pada bilik yang mulai
sepidari perhatian.


Makassar, Januari 2012
Penulis

Kelompok IV

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya
untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh,
pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari
lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar manusia seperti senyawa hasil
ekstraksi yakni alkaloi, karbohidrat, terpenoid, steroid dan fenolik yang
sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan,
atau bahkan dikembangkan.
Obat tradisional (herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh
Negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di
Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai
pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak

80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO,
2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di
negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi
penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk
penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi
mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah
dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Bahkan menurut
Badan pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) penggunaan
obat tradisional atau obat asli Indonesia terus mengalami peningkatan, Baik untuk
pemeliharaan kesehatan, Maupun untuk pengobatan gangguan kesehatan.
Bersamaan dengan itu obat tradisional atau obat asli Indonesia yang terbukti
berkhasiat dan aman secara alamiah atau bermanfaat secara klinik didorong
penggunaannya pada pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, dengan adanya
makalah ini akan dibahas mengenai obat tradisional khususnya tanaman yang
mengandung senyawa steroid yang mempunyai khasiat bagi kehidupan manusia
terutama untuk kesehatan.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah tersebut di atas,

maka pembahasannya dapat difokuskan dalam 3 permasalahan yaitu sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan obat tradisonal?
2. Apa yang dimaksud dengan senyawa steroid?
3. Bagaimana fungsi steroid dalam tumbuhan, khususnya dalam hal
pengobatan?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui defenisi obat tradisonal
2. Untuk mengetahui defenisi steroid
3. Untuk mengetahui manfaat steroid dalam tumbuhan sebgai obat tradisional
dalam mengatasi penyakit
D. Manfaat
Manfaat yang dapat makalah ini :
1. Menambah wawasan penulis dan pembaca untuk lebih mengetahui dan
mengenal lebih dalam mengenai senyawa steroid dan manfaatnya bagi
tubuh
2. Secara tidak langsung membantu masyarakat dalam mencari informasi
tentang obat tradisonal untuk mengatasi keluhannya


BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Obat Tradisional
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan tersebut
yang secara turun-temurun yang telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman. Pada umumnya obat tradisional diracik dari ramuan bahan tumbuhtumbuhan, yang sering disebut dengan tanaman obat. Pada awalnya, bahan
tumbuh-tumbuhan tersebut dikonsumsi langsung dalam bentuk segar, rebusan,
atau racikan namun pada perkembangannya, obat tradisional di konsumsi lebih
praktis dalam bentuk pil, kapsul, sirup, tablet, sehingga memudahkan konsumen
dalam penggunaanya.
B. Defenisi Senyawa Steroid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh. (bahasa Inggris:
saturated

tetracyclic


hydrocarbon :

1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)

dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid,
misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid
berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17
atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi
tiap-tiap cincin.
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun
diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak
ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel
dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau

fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di
atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain
lemak sterol yang umum dijumpai.

Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon,
nandrolon

dekanoat,

4-androstena-3

17-dion.

Steroid

anabolik

dapat

mengakibatkan sejumlah efek samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio
lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung, menurunkan rasio
lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan
gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya
payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang

menjadi agresif.
C. Kandungan Steroid dalam Berbagai Macam Tumbuhan dan Fungsinya
1. Pacing (Costus speciosus)
Kandungan kimia yang ada di rimpang dan bijinya termasuk bahan baku
obat kontrasepsi. Pacing dapat digunakan sebagai kontrasepsi pria dan wanita,
karena kandungan steroid dalam pacing merupakan perkusor dan hormon estrogen
yang salah satu kerjanya pada otot polos uterus merangsang kontraksi uterus,
selain itu estrogen menurunkan sekresi FSH, pada sejumlah keadaan tertentu akan
menghambat LH (reaksi umpan balik), sehingga mempengaruhi proses ovulasi.
Rimpang tanaman Pacing bisa digunakan setelah dicuci bersih dipotong
tipis-tipis, lalu dikukus dan dikeringkan, karena rimpang mentah adalah beracun.
Rimpang Pacing sifatnya sejuk, rasanya masam, pedas, dan sedikit beracun
(Toksik). Rimpang Pacing mempunyai khasiat sebagai peluruh kencing (Diuretik),
Antitoksik, menghilangkan gatal dan peluruh keringat. Sebagai obat Rimpang
Pacing juga dapat digunakan untuk mencegah kehamilan, karena mengandung
bahan kimia yang merupakan bahan baku obat kontrasepsi. Khasiat peluruh
kencing digunakan untuk pengobatan bengkak-bengkak karena sakit ginjal dan
perut busung. Kegunaan lainnya antara lain dipakai untuk pengobatan infeksi
saluran kencing, nyeri sewaktu kencing, pengerutan hati (Cirhosis), batuk rejan,
bisul dan abses.


2.

Tumbuhan Kamunah
Suku Dayak, katanya, mengonsumsi serbuk dari
batang atau air rebusan dari batang tumbuhan tersebut
dan

menjadikannya

tradisional.
organik

sebagai

Menurut

yang

juga


guru
Ketua

obat

besar

kontrasepsi

biokimia/kimia

Lembaga

Penelitian

Universitas Palangkaraya (Unpar) Kalteng itu, kandungan steroid dan terpenoid
dalam
Tumbuhan croton tiglium L

tumbuhan

menjadi
masyarakat

kamunah

obat-obatan
dalam

bisa

dikembangkan

untuk

membantu

menyukseskan

program

nasional Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan
uji fitokimia kandungan metabolit sekunder untuk
ketiga

ekstrak tersebut adalah positif untuk steroid dan

terpenoid, dan dari analisis brine shrimp dan ketiga ekstrak tersebut menunjukkan
senyawa yang sangat aktif dengan LC50.
Obat kontrasepsi oral yang efekif dan paling banyak digunakan sekarang ini
berasal dari golongan steroid. Perbedaannya kalau menggunakan batang
tumbuhan kamunah hampir tidak ada efek sampingnya. Walaupun demikian,
penelitian ini masih terus dilanjutkan untuk membuat formula yang tepat supaya
penggunaannya lebih efektif. Kalteng memang kaya akan tumbuhan yang
berpotensi obat, dan beberapa sudah dilakukan penelitian, termasuk tumbuhan
sepang (Claoxylon polot men) yang diketahui mengandung obat diabetes serta
tanaman sarang semut untuk beberapa jenis obat bagi kesehatan manusia.
3. Pare/Paria (Momordica charantia)
Pare atau paria adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia,
Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan
tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang dikenal
sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini
meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan

merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak
menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 1.
Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan
memerasnya sebagai jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali. Berhati-hati
jangan terlalu banyak mengkonsumsi pare, karena dapat menyebabkan sakit perut
dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya setengah gelas, namun teratur
lebih baik bagi kesehatan. Selain itu, penderita diabetes yang mengkonsumsi obat
hipoglikemik (seperti klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau insulin juga
harus berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat
sehingga menyebabkan hipoglikemia berat
4. Wild yam root /Ubi Gadung
Wild yam root /Ubi Gadung telah digunakan selama ratusan tahun untuk
mengobati rematik dan penyakit radang sendi seperti Penemuan glikosida steroid
(diosgenin). Di akar divalidasi praktek kuno ini. Spesies Sebagian besar ubi
rambat mengandung banyak steroid tanaman, terutama diosgenin, saponin
prekursor dalam sintesis progesteron. Tanpa ubi, kompleks industri tidak akan
mampu memenuhi permintaan dunia untuk kortikosteroid sintetik. Tapi dengan
mereka, para ilmuwan dapat menurunkan hewan atau steroid manusia dalam
proses multi langkah yang cukup mudah. Wild ubi adalah satu-satunya sumber
yang benar-benar baik steroid tanaman untuk tujuan tersebut. Diosgenin
menyediakan sekitar 50 persen dari bahan baku untuk sintesis steroid. Harus
ditekankan bahwa tidak ada suatu persamaan antara diosgenin dan steroid
manusia. Dibutuhkan banyak langkah sintetik untuk mendapatkan dari satu ke
yang lainnya. Jika yang memiliki efek steroid pada tubuh, itu bukan karena
mengandung hormon steroid, tetapi karena prekursor steroid memiliki efek yang
sama. Tubuh tidak mengakui mereka atau kesalahan mereka untuk hormon
sendiri, tetapi menggunakannya dengan cara yang sama.
British Herbal Pharmacopoeia mengakui akar ubi liar sebagai yg
mengeluarkan keringat, spasmolytic ringan, anti-inflamasi, antirheumatic dan
cholagogue, untuk digunakan dalam pengobatan kolik usus, diverticulitis,
rheumatoid arthritis, rematik otot, kram, klaudikasio berselang, kolesistitis,

dismenore, dan ovarium dan uterus nyeri. rheumatoid arthritis kolik empedu dan
indikasi spesifik untuk penggunaan ubi. ”
5. Akar Tumbuhan Cendana (Santalum album Linn)
Tumbuhan Santalum album Linn merupakan salah satu tumbuhan yang
ada di Indonesia. Tumbuhan ini akarnya digunakan obat tradisional untuk
mengobati penyakit diabetes mellitus. Tumbuhan S.album mengandung senyawasenyawa seskuitepena. Senyawa-senyawa initerdapat dalam minyak S.album
(Sandalwood oil). Seskuiterpena yang terbanyak adalah α-santanol dan β-santanol
disamping santalena dan bergamotena. Sneyawa santanol mempunyai aktivitas
antibakteri dan sedative. Hubungan biosimtesis antara seskuiterpena yang terdapat
dalam daun yaitu

β-sitosterol (steroid) dan dalam kulit batang yaitu amirin

palmitat (triterpenoid aster). Amirin palmitat mempunyai aktivitas insektisida
melawan Atteva fabriciella sedangkan dalam akar menunjukkan adanya steroid.
6. Kemuning (Murraya paniculata .L)
Nama lain untuk tumbuhan ini di sumatra adalah kemuning (melayu),
kemunieng (minangkabau); dijawa dikenal sebagai kamuning; di Bali disebut
kemuning; di NTB dikenal sebagai kemuni; disulawesi disebut dengan kamuning
(manado), kamoni (bare) kamuning (makasar), palopo (bugis). Tumbuhan ini
berhabitus pohon kecil (perdu), mempunyai variasi morfologis besar sekali, tinggi
pohon bisa mencapai 8 m. Jenis ini tumbuh liar disemak belukar, tepi hutan atau
ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh pada dataran rendah sampai
ketinggian 400 mdpl. Daun tumbuhahn ini dapat digunakan sebagai obat penurun
kadar kolesterol dalam darah dengan kandungan kimia, tanin, flavonoid, steroid
dan alkaloid.
Cara meramu: 20 gram daun kemunig direbus dengan 3 gelas air hingga
tinggal tersisa 1 gelas air, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali
sehari.Tumbuhan2 ini memang tidak menjamin seorang penderita untuk sembuh
dalam waktu yg cepat, tapi paling tidak ramuan ini bisa menurunkan kadar
kolesterol dalam darah penderita, dan yg pasti belum ditemukan efek samping dari
ramuan ini.

7.

Tanaman Daun Ungu
Tanaman

daun

ungu

mengandung

kandungan kimia antara lain. Alkaloid non
toksik, flavonoid, glikosid, steroid, saponin,
tanin, calsium oksalat, asam format dan lemak.
Dengan berbagai kandungan kimiawinya daun
ungu mempunyai sifat sebagai antiinflamasi,
peluruh air seni, mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan, pelembut kulit
kaki, melunakkan feaces, dan mengempiskan wasir. Daun ungu adalah termasuk
tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat terutama dalan bidang kesehatan.
Kapsul herbal ini, terbuat dari daun Ungu 100%, berguna untuk mengatasi
penyakit wasir dan mengobati sembelit.
8. Sidaguri ( Sida rhombifolia )
Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok
atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium
oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk
ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine.
Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan,
sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.
9. Daun Kaki Kuda

Daun kaki kuda ini mengandung zat glikosida triterpenoida, alkaloid
hidrokotilin, steroid, tanin, minyak atsiri, dan garam-garam mineral seperti
kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Daun kaki kuda ini juga dapat
digunakan untuk mengobati bermacam-macam penyakit, seperti penyakit kulit,
sakit perut, radang usus, batuk, asma, bronkitis, peluru air seni, obat kumur untuk
seriawan, obat borok perut, luka-luka kulit dan penyakit lepra. Hal ini diperkuat
oleh Polonsky dan kawan-kawannya di dalam penelitian mereka. Mereka
menemukan zat-zat di daun kaki kuda tersebut yang dapat menyembuhkan lepra,
anemia, peradangan, campak dan asma. Ditemukan juga bahwa daun kaki kuda ini

tergolong sedative (pereda, penenang) dan cardiotonic (penguat jantung) yang
dapat juga memperbaiki daya ingat dan penenang orang yang kurang waras. Daun
kaki kuda ini dapat dilalap untuk pencegah penyakit, dapat direbus untuk sayuran
dan dapat diambil sarinya untuk therapi.
10. Tumbuhan melur (Brucea javanica (L.) Mess )
Tumbuhan melur (Brucea javanica (L.) Mess ini banyak tersebar di
seluruh Indonesia, oleh karena itu mempunyai banyak nama daerah, seperti dadihdadih, tambursipago, tamban bui melur (sumatera), kendang pencang, kipades,
trawalot (jawa), tambara marica, amber marica (sulawesi) dan nagas (Maluku).
Biasanya terdapat pada belukar, di tepi sungai, hutan jati, hutan sekunder muda,
dan sebagai tanaman pagar. Tumbuhan ini dapat hidup pada daerah dengan
ketinggian 0,5-550 m dpl.
Komposisi :
Biji zat pahit, triterpen, sterin, lilin, senyawa fenolik (zat samak). Zat pahit
yang terdapat dalam biji Brucea javanica L. Meer terdiri dari bruseantin,
bruseantinol, brusein A, B, C, D, dehidrobusein A, brusatol, yadanziolid,
yadanziolid A, yadanziolid C, yadanziolid F, senyawa pahit mirip kantin-6-on.
Metabolit sekunder : Alkaloid, Flavonoid, Steroid, Terpenoid dan Saponin
Sifat dan Khasiat
Rasanya pahit sifatnya dingin, beracun (toksik), masuk meridian usus
besar. Khasiat buah makasar dapat mmebersihkan panas dan racun, menghentikan
perdarahan (hemostatis), membunuh parasit, antisendi dan antimalaria. Bagian
yang digunakan adalah buah. Setelah buah dikumpulkan , bagian yang keras
dibuang untuk diambil isinya. Selain buah, daun dan akar juga berkhasiat sebagai
obat
Cara Pemakaian:
Pemakaian luar digunakan untuk menyembuhkan penyakit kutil dan mata
ikan di kaki. Pemakaian ramuan ini harus hati-hati agar tidak mengenai kulit
normal di sekitarnya. Daun buah makasar yang digiling halus dapat digunakan
untuk mengompres bagian tubuh yang bengkak, akibat terbentur atau terpukul

(memar) benda keras. Selain dapat menyembuhkan penyakit, ramuan ini dapat
digunakan untuk mengusir belalang. Contoh Pemakaian Disentri Amuba: Giling
10-15

buah

makassar

sampai

halus,

lalu

masukkan ke dalam kapsul. Minum ramuan ini
sekaligus setelah makan. Lakukan 3 kali sehari
selama 7-10 hari. Disentri, Air kemih, Tinja
berdarah karena panas: Giling 25 buah makasar
sampai halus (makzimal 50 buah), lalu masukkan
kedalam kapsul. Minum ramuan ini sekaligus dengan larutan air gula
batu.Malaria : Ambil isi buah makasar kira-kira 10 buah, lalu giling sampai halus.
Masukkan ke dalam kapsul, lalu minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari selama 3
hari. Selanjutnya dosis dikurangi setengahnya dan minum dalam 5 hari. Cuci 1520 g akar buah makasar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas
air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum air
saringannya siap untuk diminum. Lakukan sehari dua kali, masing-masing 1/2
gelas. Wasir : Giling 7 buah makasar sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul,
minum sekaligus. Keputihan: Masukkan 20 buah makasar ke dalam periuk tanah
atau panci email. Tambahkan 400 cc airbersih, lalu rebus sampai tersisa 100 cc.
Setelah dingin ramuan ini dapat digunakan untuk mencuci liang senggama
(vagina). Caranya semprotkan air rebusan tadi menggunakan penyemprot
(sprayer). Ramuan yang dipakai untuk setiap kali pemakaian 20-40 cc. Jika
keputihanya ringan, penyemprotan cukup dilakukan sekali saja. Namun jika
keputihanya berat, perlu diulang selama 2-3 hari.

11. Daun Wungu
Bagi yang lebih suka pengobatan tradisional bisa memanfaatkan daun
wungu atau sering juga disebut sebagai daun temen-temen, daun ini sering
ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias atau
tanaman pagar. Tanaman ini asalnya dari Papua dan Polynesia, tumbuh baik pada

tempat terbuka yang terkena sinar matahari dengan iklim kering atau lembab.
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah bagian daun, kulit
batang, dan bunga. Daunnya mengandung flavonoid, alkaloid nontoksik, glikosid,
steroid, saponin, tanin dan lendir. sementara batangnya mengandung kalsium
oksalat, asam forlat dan lemak. Kandungan zat tersebut menyebabkan tanaman ini
bersifat diuretik atau meluruhkan kencing, mempercepat pematangan bisul,
mempunyai pencahar yang memperlancar buang air besar (mild laxative), dan
melembutkan kulit (emolien).
Sifat pencahar pada daun ini hanya bersifat ringan artinya menjadikan tinja
lunak tapi tidak sampai diare. Ini disebabkan prosentase kandungan lendir
mencapai 35 %. kandungan serat ini mampu membantu mengatasi dan mencengah
penyakit wasir dan sembelit.

12. Daun Sambung Nyawa
Salah satu jenis tanaman asli indonesia yang sudah lama dipakai oleh
masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit ialah sambung nyawa.
Belakangan penelitian tentang khasiat daun sambung nyawa tidak hanya
dilakukan di Indonesia saja, tetpi juga di negara lain seperti Malaysia, Singapura,
bahlan di Korea Selatan. Daun Sambung Nyawa mengandung 4 senyawa
flavonoid, tanin, saponin dan steroid (triterpenoid). Daun sambung nyawa bersifat
anti neoplastik, menurunkan tekanan darah. Sambung nyawa juga digunakan
dalam upaya penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan,
disamping itu digunakan pada upay menghentikan pendarahan.

13. Herba Physalis minima L. (ceplukan)
Keadaan tubuh yang kekurangan atau tidak menghasilkan estrogen dapat
menyebabkan alrofi (penyusutan) alat reproduksi. Herba Physalis minima L.
(ceplukan) diketahui mengandung steroid. Diduga steroid yang dikandung
mempunyai efek estrogenik atau dapat disintesis menjadi estrogen didalam tubuh.

14. Solanum capsicoides All
Solanum capsicoides All adalah salah satu
tanaman

yang

memproduksi

alkaloid,

steroid

,solasodin yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan obat-obat kontrasepsi oral. Dalam upaya
memperoleh

alkaloid

steroid

solasodin

yang

inaksimal dapat digunakan melode kultur jaringan
tanaman

dengan

memodifikasi

kandungan

zat

pengatur tumbuh pada media Murashige-Skoog (MS). Mio inositol berfimgsi
sebagai zat pengatur tumbuh dan vitamin, yang belum dilaporkan pengaruhnya
terhadap kandungan solasodin.
15. Kulit Akar Tumbuhan Terong Hutan (Solanum melongena L.)
Telah dilakukan ekstraksi dan isolasi senyawa kimia dari kulit akar
tumbuhan terong hutan (Solanum melongena L.), dimana pada pemeriksaan
pendahuluan

kandungan

kimia

menunjukkan

adanya

seyawa

alkaloida,

triterpen/steroida dan saponin. Salah satu fungsinya adalah menghambat
kerusakan pembuluh darah.
16. Biji klabet (Foenigraeci semen)
Biji klabet (Foenigraeci semen) merupakan biji dari tanaman Trigonelia
foenum-graecum L., selain sebagai sumber diosgenin juga merupakan sumber
solasodin, yang keduanya merupakan senyawa steroid yang dapat dipakai dalam
pembuatan estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron berpengaruh
terhadap oogenesis. Berdasarkan hal tersebut diatas, dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh infus biji klabet per oral terhadap oogenesis mencit.
17. Takokak (Solanum tarvum)
Buah muda takokak ini sangat tidak asing lagi bagi kita, terutama oleh
masyarakat Sunda yang sering menjadikannya lalapan yang dimakan mentah
maupun disayur matang. Di wilayah Sumatra tekokak lebih dikenal dengan
sebutan terong pipit. Nah, di dalam tekokak ini memiliki senyawa sterol
carpesterol yang berfungsi sebagai antiradang. Dan yang mengejutkan lagi bahwa

di dalam daging buah dan daun tanaman ini mengandung alkaloid steroid jenis
solasodin 0,84% yang merupakan bahan baku hormon seks untuk kontrasepsi.

18. Pimpinella Alpina ( Purwoceng )
Afrodisiak berasal dari kata Aphrodite, Dewi
Kecantikan dan Cinta dalam mitologi Yunani kuno.
Tanaman jenis afrodisiak diyakini mampu mendongkrak
stamina dalam urusan cinta. Banyak yang merasakan
manfaatnya secara luar biasa, dari semula lesu dan loyo menjadi bergairah. Secara
khusus, purwoceng dikenal sebagai obat kuat lelaki. Meski masih dalam skala
laboratorium, tanaman itu terbukti klinis mampu menguatkan otot-otot halus pada
penis dan otot jantung. Penguatan itu membuat stamina seseorang semakin
meningkat.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa tumbuhan afrodisiak
mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, steroid dan senyawasenyawa lain. Senyawa itu secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau
peredaran darah pada sistem saraf pusat (serebral) atau sirkulasi darah tepi
(perifer). Seluruh bagian tanaman purwoceng dapat digunakan sebagai obat
tradisional, terutama akarnya karena mempunyai sifat diuretika (memperlancar
kencing). Hasil riset di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) di
Bogor menunjukkan bahwa akar dan daun purwoceng mengandung steroid
(stigmasterol dan sitosterol), turunan kumarin serta vitamin E.
Saroji sebagai penjual biasanya menyarankan untuk merebus 10 gram
daun kering purwoceng ditambah 3 biji cengkih, 1/2 sendok teh garam, dan gula
batu secukupnya, dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum setiap pagi dan
malam, masing-masing 1 gelas.

19. Fenugreek
Fenugreek adalah tanaman yang mudah tumbuh dimana saja meskipun
ditanam di tanah yang kering. Fenugreek berasal dari wilayah Mediterania, dan

telah lama di bumidayakan di Cina, Indoa, maroko dan Turki untuk keperluan
pengobatan dan kuliner. Istilah botani Fenugreek adalah Trigonella foenicumgraecum. Dilihat dari sejarahnya, tanaman Fenugreek telah lama dikenal. Bukti
arkeolog menunjukkan bahwa orang Mesir kuno
menggunakan ramuan ini tidak hanya sebagai obat
dan makanan tapi juga untuk digunakan dalam
proses pembalseman mumi.
Penyelidikan modern terhadap unsur kimia
yang dikandung fenugreek mengungkapkan bahwa fenugreek memiliki banyak zat
yang dapat meningkatkan hasrat seksual atau mengoptimalkan efek hormon seks
dalam tubuh. Beberapa senyawa kimia tersebut adalah trimetilamina dan
diosgenin yang merupakan senyawa steroid yang berfungsi memfasilitasi sistesis
dari banyak hormon dalam tubuh.
Fenugreek tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena zat yang
dikandung dapat merangsang kontraksi pada rahim. Ramuan ini juga dapat
mengganggu penyerapa zat besi dan karenanya tidak bleh dikonsumsi oleh
penderita

anemia,

orang

yang

mengkonsumsi

obat

pengencer

darah.

Mengkonsumsi fenugreek secara berlebih mengakibatkan diare, dan mual-mual.
20. Jarak
Kandungan : bagian buah banyak mengandung glikosida, tanin,
pitosterol, flavonoid serta steroid sapogenin. Sedangkan pada bagian daunnya
terkandung apigenin, vitexin, isovitexin. Khasiat : obat sakit gigi, obat malaria,
rematik, dan nyeri otot. Selain itu akar jarak dapat digunakan sebagai penawar
racun ular.

21.

Pegagan (Daun Kaki Kuda)
Pegagan mengandung zat glikosida triterpenoid;
alkaloid hidrokotilin; steroid; tannin; minyak asiri; dan
garam-garam mineral, seperti kalium, natrium, megnesium, kalsium, dan besi.

Pegagan digunakan untuk aneka penyakit, seperti penyakit kulit, sakit perut,
radang usus, batuk, asma, bronchitis, peluruh air seni, obat kumur untuk sariawan,
obat borok perut, luka pada kulit, dan lepra. Tanaman ini juga tergolong sebagai
pereda atau penenang dan penguat jantung yang dapat memperbaiki daya ingat
dan penenang orang yang kurang waras. Daun kaki kuda ini dapat dilalab untuk
pencegahan penyakit, dapat direbus untuk sayuran, dan dapat diambil sarinya
untuk terapi.
22. Cabe Rawit
Perkembangan pengobatan dengan menggunakan cabai berukuran kecil ini
sebenarnya sudah lama terjadi. Penelitian modern tentang penggunaan cabai rawit
sebagai obat dilakukan pertama kali oleh seorang ahli botani bernama John
Gerard, penulis buku History of Herbal, pada tahun 1597. Menurut Dr Setiawan
Dalimartha,

anggota

Sentra

Pengembangan

dan

Penerapan

Pengobatan

Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin,
kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan
C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran
darah serta sebagai pemati rasa kulit.
Biji tanaman bernama daerah lombok jempling
(Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica
halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr
Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine,
solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).
Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik. Cabai
juga dapat mengobati penyakit seperti sakit perut Bahan: 15 gr daun muda cabai
rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan
kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit.
Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.
23. Sidaguri ( Sida rhombifolia )

Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok
atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium
oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk
ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine.
Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan,
sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.
Rebus 15 - 30 gram herba kering atau 30 – 60 gram herba basah sidaguri
dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masingmasing ½ gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 – 15
gram.
24.

Plumeria alba
Plumeria alba merupakan tumbuhan dari genus
plumeria yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai tanaman obat tradisional dan campuran bahanbahan industri. Kandungan senyawa metabolit sekunder
dalam kamboja diduga mempunyai aktivitas sebagai obat antikanker, tetapi
penelitian terhadap kamboja ini belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui toksisitas dan kandungan senyawa bioaktif dalam kulit batang
kamboja hasil kromatografi kolom ekstrak etil asetat dengan metode BSLT
terhadap larva udang Artemia salina Leach. Hasil ekstraksi diperoleh tiga ekstrak
yaitu ekstrak n-heksan, kloroform dan etil asetat. Ekstrak n-heksan menunjukkan
hasil positif terhadap uji warna metabolit sekunder
flavonoid

dan

terpenoid,

ekstrak

kloroform

mengandung flavonoid, terpenoid dan polifenol.
Ekstrak etil asetat mengandung flavonoid, alkaloid,
polifenol dan steroid. Ekstrak etil asetat memiliki
toksisitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 179,
157 ppm. Hasil kromatografi kolom diperoleh 2 fraksi aktif dengan nilai Rf yaitu
0,933 untuk fraksi 1 dan fraksi 2 memiliki nilai Rf sebesar 0,522. Fraksi 1 hasil
kromatografi kolom ekstrak etil asetat memiliki toksisitas paling tinggi sebesar

41,179 ppm. Fraksi tersebut menunjukkan hasil positif dengan pereaksi warna
pada KLT mengandung flavonoid, polifenol dan terpenoid. Hasil analisis GC-MS
terhadap fraksi 1 diprediksi mengandung senyawa metil stearat, etil palmitat,
asam palmitat, asam-8-heptadekenoat, dan bis (2-etilheksil) phtalat.
Kamboja tidak hanya ditanam sebagai tanaman hias, tetapi dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Pada getahnya mengandung senyawa sejenis karet,
triterpenolo amyrin dan damar. Khasiat dari tanaman kamboja yaitu dapat
mengobati kencing nanah, penyakit kulit patek, memulihkan bengkak dan bisul.
Cara Pemakaian tanaman kamboja yang dimafatkan sebagai obat tradisional
diuraikan di bawah ini:
a. Kencing nanah (gonorrhea)
Bahan yang diper!ukan 1 potong akar kamboja.
Cara meracik: Bahan tersebut dicuci hingga bersih lalu direbus dengan air
sampai mendidih.
Cara pemakaian : Air rebusannya diminum 1 kali sehari sebanyak 1 cangkir
b.

Bisul
Cara pertama
Bahan yang diperlukan: Daun kamboja dan minyak kelapa secukupnya.
Cara meracik: Daun kamboja dilemaskan dan diolesi dengan minyak kelapa.
Cara pemakaian: Daun tersebut ditempelkan pada bagian yang bisul.
Cara kedua
Bahan yang diperlukan: Getah kamboja.
Cara meracik: Ambil getah kamboja dari pohon.
Cara pemakaian : Getah tersebut langsung dioleskan pada bagian yang bisul.

c. Memulihkan bengkak
Bahan yang diperlukan : 1 keping kulit batang kamboja.
Cara meracik: Bahan tersebut ditumbuk sampai halus dan direbus dengan 0,5
cerek air sampai mendidih.
Cara pemakaian: Air rebusan tersebut digunakan untuk merendam bagian
tubuh yang bengkak.
d. Penyakit kulit patek (puru)

Bahan yang diperlukan: 2 kepingan kulit batang kamboja.
Cara meracik: Bahan tersebut ditumbuk sampai halus dan direbus dengan 1
cerek air sampai mendidih.
Cara pemakaian: Air rebusan tersebut digunakan untuk mandi dan menggosok
bagian tubuh yang luka.
25. Seledri (Apium graveolens)
Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah
subtropis Eropa dan Asia. Tanaman ini mengandung zat gizi dan fitonoutrien.
Aroma Seledri yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari
minyak atsiri yang mengandung butilftalida sebagai pembawa aroma utama.
Terdapat juga sejumlah flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%) dan B (0,1 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya psoralen, apiin,
isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama
adalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai
daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan
sitosterol. Selain itu, seledri juga mengandung banyak
mineral

seperti

kalsium,

fosfor,

sodium,

klorin,

potasium (kalium), magnesium, asparagine apigenin,
kholin, dan saporin, dan juga senyawa sedatif (phathalide), dan serat.
Masyarakat pedesaan di Indonesia telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat
untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke
kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat
mendinginkan dipercaya dapat menurunkan suhu badan. Juga diyakini, air perasan
daun seledri dapat menyuburkan dan menghitamkan rambut. Orang Romawi kuno
menggunakan seledri untuk mengobati demam, flu, penyakit pencernaan,
beberapa tipe arthritis (radang sendi), penyakit limpa dan hati. Seledri juga
diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti diare, epilepsi, migrain,
memperbaiki fungsi hormon, serta membersihkan darah. Jus seledri dari seledri
berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, dan menyembuhkan gondok.
Bahaya

Selain memiliki banyak manfaat, mengkonsumsi seledri terlalu banyak
tidak baik untuk ibu yang menyusui karena dapat mengurangi jumlah air susu ibu.
Seledri juga berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka.
Penderita radang ginjal tidak dianjurkan mengkonsumsinya.
26. Tanaman katuk
Tanaman katuk atau katu merupakan tumbuhan perdu, tinggi 2-5 meter.
Batang berkayu, bulat, bekas daun tampak jelas, tegak, daun muda berwarna hijau
dan setelah tua berwarna cokelat kehijauan. Daun majemuk, bulat telur, ujung
runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 1-6 cm, lebar 1-4 cm, pertulangan
menyirip, warna hijau. Bunga majemuk bentuk payung di ketiak daun, mahkota
bulat telur, warna ungu. Buah buni, bulat, beruang tiga, diameter Iebih kurang 1,5
mm, warna hijau keputih-putihan. Kemampuan menyuburkan air susu
berhubungan dengan peranannya dalam refleks prolaktin,
yaitu

refleks

yang

merangsang

alveoli

untuk

memproduksi susu. Refleks ini dihasilkan dari reaksi
antara prolaktin dengan hormon adrenal steroid dan
tiroksin. Daun katuk mengandung polifenol dan steroid
yang berperan dalam refleks prolaktin.
Pemanfaatan :
Daun: 1. Demam, 2. Pelancar ASI dan3. Suara parau.
Akar: 1. Demam,2. Kencing sedikit dan3. Lepra (obat luar).
Demam dan Kencing Sedikit
Ramuan: Akar Katu 4 gram dan Air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus / diminum.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: Lakukan setiap hari, selama 4 hari.
27. Tumbuhan Jengkol
Buah jengkol berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Buah jengkol
mengandung karbohidrat dan minyak atsiri. Selain itu dari hasil penelitian buah
jengkol juga mengandung protein, vitamin A,vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid,
steroid, glikosida, tanin, dan saponin.

Khasiat buah jengkol menurut para ahli kesehatan adalah dapat
memperlancar proses buang air besar, jengkol juga dapat mencegah penyakit
diabetes. Kandungan vitamin C pada 100 gram buah jengkol adalah 80 mg
Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Buah
jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23.3 gram per 100 gram
bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang
selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu
hanya 18.3 gram per 100 gram. Bagi anak-anak,
protein sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan
sel otaknya. Pada orangdewasa, apabila terjadi luka
memar dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Buah jengkol mengandung zat besi, yaitu 4.7 gram per 100 gram. Kandungan
fosfor pada buah jengkol (166.7mg/100 gram) juga sangat peting untuk
pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi
28. Daun Tanaman Kacang Babi (Vicia faba L.)
Pemanfaatan daun tanaman kacang babi (Vicia faba L.) Sebagi tanaman
yang berpotensi untuk dijadikan biopestisida karena kacang babi mengandung
glikosida, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid.
29. Pisang Gabu (Musa Paradisiaca L. Cv Gabu)
Pada penelitian ini akan dilakukan isolasi dan karaterisasi glikosida
steroid pisang gabu (Musa paradisiaca L. cv gabu). Berdasarkan analisis hasil
hidrolisis senyawa hasil isolasi berupa glikosida steroid dengan jenis gula steroid
yang belum dapat ditentukan. Hasil penetapan kadar glikosida steroid dalam
ekstrak etanol didapat kadar sebesar 0,58%. Berdasarkan hasil penafsiran spectra
merah disimpulkan bahwa senyawa hasil isolasi merupakan suatu alkohol siklis
sekunder, gugus hidroksil terikat pada atom C no. 3 dengan posisi ekuatorial
terhadap bidang senyawa.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Pendarahan rahim, Merapatkan vagina, Sariawan usus, Ambeien; Cacar
air, Telinga dan Tenggorokan bengkak, Disentri, Amandel; Kanker perut, Sakit
kuning (lever), Pendarahan usus besar, Diare;

Kanker Perut
Bahan: Tunas / anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan
benalu the
Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas,
kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih hingga
tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan
secara teratur.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan di atas maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan:
1. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan
tersebut yang secara turun-temurun yang telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
2. Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun
diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak
ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam
sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada
hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis
lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol
adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
3. Kandungan steroid dan khasiatnya dalam pengobatan tradisonal dapat
ditemukan

pada

tanaman

Pacing

(Costus

speciosus),Tumbuhan

Kamunah,Pare/Paria (Momordica charantia),Wild yam root /Ubi Gadung ,
Akar Tumbuhan Cendana (Santalum album Linn), Kemuning (Murraya
paniculata .L) , Tanaman Daun Ungu,Sidaguri ( Sida rhombifolia ),Tumbuhan
melur

(Brucea

javanica

(L.)

Mess),Daun

Wungu,Daun

Sambung

Nyawa ,Herba Physalis minima L. (ceplukan),Solanum capsicoides All , Kulit
Akar Tumbuhan Terong Hutan (Solanum melongena L.), Biji klabet
(Foenigraeci

semen)

Purwoceng),Fenugreek,

,Takokak

(Solanum

Jarak,Pegagan

tarvum),Pimpinella
(Daun

Kaki

Alpina

Kuda),Cabe

Rawi,Sidaguri ( Sida rhombifolia ) , Plumeria alba , Daun Kaki Kuda, Seledri
(Apium

graveolens),Tanaman

katuk,Tumbuhan

Jengkol,Daun Tanaman

Kacang Babi (Vicia faba L.) dan Pisang Gabu (Musa Paradisiaca L. Cv
Gabu).
B. Saran
Banyak tumbuhan obat dan ramuan khas obat tradisional/obat asli Indonesia
dimiliki oleh setiap suku bangsa di Indonesia dan telah diteliti oleh anak bangsa,

namun diperlukan pemasaran oleh industri obat tradisional dengan batuan pemerintah
dan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2012. Tanaman Obat . http://abidinblog.blogspot.com/2008/09/tanamanobat-seledri.html. Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Anonim a. 2012. Menurunkan Kolesterol. Http: //www.resep . web.id/kolesterol/
menurunkan-kolesterol.htm. Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Anonim b. 2012. Pengobatan Herbal Daun Ungu. http://www.infofisioterapi.
com/pengobatan-herbal-daun-ungu.html. Diakses Pada Tanggal 16
Januari 2012.
Anonim c. 2012. Sayuran. http://www.healthy-juices.com/tag/sayuran/. Diakses
Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Anonim d. 2012. Tanaman Terpilih. http://www.freewebs.com/toman 007
/tumbuhanterpilih.htm. Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Anonim e. 2012. Obat Herbal. http://binmuhsingroup.multiply.com/journal?
&=&a=&page_start=1060. Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Anonim f. 2012. Fenugreek Tanaman Untuk memicu gairah. http://lakisehat
.blogspot.com/2011/10/fenugreek-tanaman-untuk-memicu-gairah.html.
Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.

Anonim g. 2012. Cabe Rawit. http://www.suaramedia.com. Diakses Pada Tanggal
16 Januari 2012.
Anonim h. 2012. Menurunkan Kolesterol. http://lakisehat.blogspo t.com /2011/10/
fenugreek-tanaman-untuk-memicu-gairah.html. Diakses Pada Tanggal
16 Januari 2012.
Omduszbani. 2012. Tanaman Obat Untuk Asam Urat. http://www. omduszbani.
blogspot.com/2011/04/tanaman-obat-untuk-asam-urat.html.Diakses
Pada Tanggal 16 Januari 2012.
Sundari Dian, dkk. 2012. Penelitian Tanaman Obat Dibeberapa Perguruan
Tinggi di Indonesia Menurunkan Kolesterol. http://www.warintek. Ristek
.go .id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/pt/buku09.pdf. Diakses Pada
Tanggal 16 Januari 2012.
Universitas Sumatra Utara . 2012. Obat Tradisional. http://www. lawskripsi.
com/index.php?option=com_content&view=article&id=80&Itemid=80.
Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2012.