Pengembangan Energi Terbarukan Melalui C (2)

PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN MELALUI
PELAKSANAAN CSR (CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY)
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan
Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Bandung, Maret 2016

Oleh :
HERU PRABOWO
ZUMRODI

Fenomena Eksisting Sumber
Energi Primer di Indonesia
 Masa keemasan Indonesia sebagai negara kaya
minyak atau yang sering disebut era bonanza
minyak telah berakhir.
 Produksi minyak bumi yang pernah mencapai
puncaknya pada 1997 sebesar 1,6 juta barel per
hari, kini tinggal separuhnya.
 Cadangan minyak Indonesia pun menurun paling
cepat di Asia: dari sekitar 12 miliar barel pada

1980 menjadi tinggal tersisa kurang dari 4 miliar

Indonesia Bukan Negara Kaya Minyak

Gambar 1. Grafik Cadangan dan Harga Minyak Negara
(Sumber : Infografis Kata Data News & Research, 2014)

Indonesia Bukan Lagi Negara Kaya
Minyak

Gambar 2. Grafik Ekspor dan Impor Minyak Indonesia
(Sumber : Infografis Kata Data News & Research, 2014)

Tren Ketahanan Migas Indonesia

Gambar 3. Grafik Ketahanan Migas Nasional
(Sumber : Infografis Kata Data News & Research, 2014)

Konsumsi Energi Nasional


Gambar 4. Konsumsi Energi Nasional
Sumber : Energy Handbook 2014, Pusdatin KESDM (exclude biomass)

Kemandirian Energi
Kemandirian energi adalah suatu kondisi dimana
ketersediaan energi terjamin dengan pemanfaatan
semaksimal mungkin semua potensi energi yang ada.
Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2007 upaya membentuk
kemandirian energi adalah dengan menerapkan kebijakan
energi yang dapat dilaksanakan melalui :
 Konservasi Energi

 Diversifikasi Energi
 Intensifikasi Energi

Target Bauran Energi
Salah satu target penting dalam kebijakan energi nasional
menyangkut energi baru dan terbarukan adalah tercapainya bauran
energi terbarukan paling sedikit 23 % (dua puluh tiga persen) pada
tahun 2025 dan pada tahun 2050 sebesar 31% (tiga puluh satu

persen) sepanjang keekonomiannya tercapai.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang
Kebijakan Energi Nasional (KEN)

Gambar 5. Target Bauran Energi Nasional 2025 - 2050
Diambil dari : Outlook Energi Indonesia 2015 – BPPT

Kebijakan Pemerintah Terkait Energi Baru Terbarukan



















Undang-undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi
Undang-undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi
Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
PP No. 70 Tahun 2010 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).
PP No. 26 Tahun 2006 tentang Penyediaan & Pemanfaatan Tenaga Listrik
Perpres No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Permen ESDM No. 2 Tahun 2006 tentang Pengusahaan Pembangkit Listrik Energi
Terbarukan Skala Menengah
Permen ESDM No.17 Tahun 2013 Tentang Pembelian Tenaga Listrik Oleh PLN dari PLTS
Fotovoltaik
Permen ESDM No.17 Tahun 2014 Tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTP dan Uap Panas
Bumi untuk PLTP oleh PLN

Permen ESDM No.20 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor
32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati
(Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain
Permen ESDM Nomor 22 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Permen ESDM Nomor 12 Tahun
2014 Tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA oleh PLN
Permen ESDM No.19 Tahun 2015 Tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA dengan
Kapasitas Sampai Dengan 10 MW oleh PLN
Permen ESDM No.44 Tahun 2015 Tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN dari
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Kota
PerPres nomor 61 Tahun 2011 tentang rencana aksi Penurunan emisi gas rumah Kaca.

Bagaimana Mengatasi Defisit Energi?
 Untuk mengatasi ancaman defisit energi
di masa depan, pengembangan energi
terbarukan
(renewable
energy)
di
Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
 Potensi yang dimiliki oleh Negara

Indonesia sangat berlimpah.
 Potensi besar itu, antara lain berupa
panas bumi, bahan bakar nabati, coal bed
methane (CBM), tenaga air, matahari,
hingga angin.

Energi Baru Terbarukan
 Energi baru terbarukan adalah energi bersih yang
dapat diperbarui dan mampu untuk menyediakan
energi secara berkelanjutan, relatif stabil dan
dalam jangka waktu yang panjang.
 Sumber energi terbarukan adalah sumber energi
ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan
dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim dan pemanasan global, karena
energi yang didapatkan berasal dari “proses alam
yang berkelanjutan”, seperti sinar matahari, angin,
air yang mengaliri, dan geothermal.

Ragam dan Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia


Diambil dari : Outlook Energi Indonesia 2015 – BPPT

CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
Pemanfaatan Uap Panas Bumi dalam Pengembangan Budidaya Jamur Tiram
sebagai bagian dari Program CSR Pertamina Geothermal Energi Kamojang



BBM utk Boiler
diganti Uap
Panas Bumi



Hemat Biaya
Produksi




Kelompok Tani
“Sauyunan” &
PKBM An-Nur

Gambar 6. Sterilisasi Media Tanam Jamur Tiram Menggunakan Uap Panas Bumi
(Sumber : Energi Masa Depan, Suplemen Energi Terbarukan, Majalah Tempo, 17 Maret 2013)

CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
Pemberian Uap Panas Bumi Secara Cuma-cuma untuk Pengeringan Gula Aren
oleh Pertamina Geothermal Energi Lahendong


Kapasitas produksi terpasang 2,5 ton/hari



BBM utk Dryer diganti Panas dari Uap




Ekspor ke Amsterdam 12,6 ton

Gambar 7. Pemanfaatan Panas Bumi untuk Pengeringan Gula Aren dan Ekstraksi Ethanol pada Pabrik Gula Aren Masarang
(Sumber : Media Pertamina, Edition No. 4/XLIII , 22 Januari 2007)

CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
Pengembangan Energi Terbarukan di Daerah Tepencil oleh HIVOS di Indonesia

(the Humanist Institute for Development Cooperation))



Target Realisasi 2012  8.000 unit (P. Jawa) & 2.000 unit (Luar Jawa)



Kawasan dengan populasi ternak tinggi

Gambar 8. Infrastruktur Biogas Rumah dan Peternakan oleh Hivos
(Sumber : HIVOS, 2012, Sumba, An Iconic Island to Demonstrate The Potential Of Renewable Energy, The Hague.)


CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
Pengembangan Energi Terbarukan di Daerah Tepencil oleh HIVOS di Indonesia

(the Humanist Institute for Development Cooperation))



60 unit tersebar di seluruh wilayah terpencil se-Indonesia



Skala Besar 500KW



Skala Kecil 200W

Gambar 9. Infrastruktur PLTMH di Desa Cinta Mekar oleh Hivos
(Sumber : HIVOS, 2012, Sumba, An Iconic Island to Demonstrate The Potential Of Renewable Energy, The Hague.)


CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
PT. Astra Honda Motor (AHM) Bangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro untuk Masyarakat


Kapasitas 6,4 Kilowatt



Banten Kidul



63 rumah

Gambar 10. Infrastruktur PLTMH oleh PT. Astra Honda Motor (AHM)
(Sumber : Tribun News. http://www.tribunnews.com)

CSR Terkait Energi Baru Terbarukan
Penyediaan PLTS kepada Masyarakat Halmahera Timur oleh PT. ANTAM Tbk.

Gambar 11. Infrastruktur PLTMH oleh PT. Astra Honda Motor (AHM)
(Sumber : Rilis Media Antam http://www.antam.co.id)

Penutup
Untuk menghadapi kelangkaan energi fosil
di masa depan, sudah seyogiyanya kita
perlu memanfaatkan dan mengembangkan
potensi energi baru terbarukan yang telah
tersedia. Energi baru terbarukan tidak
hanya tak terbatas namun ramah
lingkungan, Energi baru terbarukan
merupakan solusi untuk mendukung
Pembangunan Berkelanjutan.

Terima Kasih ...