Pengembangan infrastruktur jaringan clint-server Kelurahan Bintaro

(1)

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN

CLIENT - SERVER

KELURAHAN BINTARO

WAHYU TRI PAMUNGKAS

2040.9100.2511

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H


(2)

CLIENT - SERVER

KELURAHAN BINTARO

Oleh :

WAHYU TRI PAMUNGKAS 2040.9100.2511

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H


(3)

(4)

2040.9100.2511 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam Sidang Munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari

Selasa, tanggal l4 Oktober 201 1 .

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, l4 Oktober 201 I

(rn-t

NIP. 19731209 200501

|

002 Pembimbing I

NrP. 1973081 0 200604 2 001

Teknologi

Feri Fahrianto.M.Sc

NIP.19800829 20n 01 I 002

\'

Pembimbing II

Ketua Program Studi

Teknik Informatika Mengetahui,


(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 14 Oktober 2011

Wahyu Tri Pamungkas 2040.9100.2511


(6)

v ABSTRAK

WAHYU TRI PAMUNGKAS - 204091002511,

Pengembangan

Infrastruktur Jaringan Client-Server Kelurahan Bintaro

. (Di bawah bimbingan Viva Arifin, MMSI dan Yusuf Durachman, M.Sc, MIT ) .

Kantor Kelurahan Bintaro merupakan salah satu intansi Pemerintah dengan tugas Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di dalam segala bidang secara terus menerus sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh intansi Pemerintah khususnya Kelurahan Bintaro yang saat ini sedang ketidak stabilan informasi data yang di akibatkan oleh virus, trojan dan sebagainya. Metode Penelitian yang penulis gunakan untuk mengembangkan sistem keamanan dalam Active Directory dengan menggunakan metode join domain dan menggunakan pengembangan sistem NDLC (Network Development Life Cycle). Siklus hidup penerapan sistem jaringan didefinisikan dalam sejumlah fase-fase, yaitu : analysis (analisis), design (perancangan), simulation prototyping (prototipe simulasi), implementation (penerapan), monitoring (pengamatan), dan management (pengaturan). Pengembangan infrastruktur ini untuk memudahkan setiap pegawai dan staff agar dapat memanfaatkan sistem client – server dalam menginformasikan data atau mempunyai akses tersendiri oleh setiap pegawai dan staff untuk menyimpan dan melihat datanya di komputer manapun yang masih terhubung dalam internet. User atau pegawai dan staff dapat menyimpan, melihat serta mengambil data pribadi masing-masing. Sistem infrastruktur inilah yang digunakan di Kelurahan Bintaro.

Kata Kunci : Active Directory, Join Domain dan Network Development Life Cylce. V Bab +XVI Halaman +96 Halaman +5 tabel +37 Gambar +Daftar Pustaka : 7 (2002-2011)


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, kendatipun masih jauh dari sempurna. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya yang secara istiqomah menjalankan ajaran agamanya.

Setelah menyatakan syukur kehadirat Allah SWT, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang memiliki andil besar dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, karena penulis menyadari tanpa uluran dan bantuan mereka belum tentu skripsi ini dapat terselesaikan. Pihak-pihak tersebut antara lain :

1. Dekan Sains dan Teknologi, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, PUDEK I, II, dan III Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik Informatika, Bapak Yusuf Durachman, MIT, M.Sc, beserta staffnya.

2. Ibu Viva Arifin, MMSI dan Bapak Yusuf Durachman, MIT, M.Sc selaku dosen pembimbing yang dengan tulus hati membagi ilmunya dan meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan yang berharga serta petunjuk dan saran dalam penulisan tugas akhir ini.


(8)

vii

4. Terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua dan keluarga tersayang, atas doa, kesabaran dan dukungannya, yang menjadikan penulis menjadi lebih bersemangat.

5. Terima kasih yang tulus kepada Istri Nurmardiyah dan Mutiara Khalilah anak perempuan pertama saya atas doa, kesabaran dan dukungannya, yang menjadikan penulis menjadi lebih bersemangat

6. Imam Maulana, Muhammad Ranum, Bagus Auditiakusuma, DA.Taufik Istiqlal, M.Nasrullah, dan sahabat-sahabat yang telah banyak membantu penulis selama menempuh pendidikan di UIN.

7. Mahasiswa TI angkatan 2004 khususnya kelas A (Murni, Anisa, Lia, Muklis, Yudi, Dede, Septian, Dafi, Husni, Rio Oktoreno, Probo, Yunita, Sarah, Nuraini, Sidik, Azhari, Amin, Nina, Rio Hamzah, Helmi).

8. Teman-teman angkatan 2004, serta teman-teman non-reguler dan reguler yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dan akhirnya penulis hanya bisa berdo’a dan berharap semoga apa yang telah

kalian berikan kepada penulis bisa dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT. Jakarta, 14 Oktober 2011


(9)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ... i

Lembar Pengesahan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Istilah ... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Metodologi Penelitian ... 3

1.3.1 Pengambilan Data ... 3

1.3.2 Analisa Data ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.5.1 Tujuan Khusus ... 5

1.5.2 Tujuan Umum ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6


(10)

ix

2.2 Pengertian Policy ... 9

2.3 Jaringan Komputer ... 10

2.3.1 Definisi Jaringan Komputer ... 11

2.3.2 Konsep Jaringan Komputer ... 14

2.4 Manfaat Jaringan ... 17

2.5 Model OSI Layer ... 22

2.5.1 Pengertian OSI ... 22

2.5.2 Lapisan OSI ... 22

2.6 IP Address ... 24

2.6.1 Address Ipv4 ... 24

2.7 Topologi Jaringan Komputer ... 25

2.7.1 Topologi Bus ... 25

2.7.2 Topologi Ring ... 26

2.7.3 Topologi Star ... 27

2.7.4 Topologi Tree ... 27

2.8 Active Directory ... 28

2.9 Windows Server 2003 ... 30

2.9.1 Fungsi Windows 2003 Server ... 31

2.10 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) ... 32


(11)

x

2.12 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) ... 33

2.13 Windows Internet Name Service (WINS) ... 36

2.14 Modem ... 36

2.15 Router dan Gateway ... 38

2.16 Switch ... 39

2.17 Studi Sejenis / Studi Literatur ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.... 56

3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.1.1 Studi Pustaka ... 57

3.1.2 Studi Lapangan / Observasi ... 57

3.1.3 Wawancara ... 58

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 58

3.2.1 Waktu Pelaksanaan ... 58

3.2.2 Lokasi Penelitian ... 58

3.3 Peralatan Penelitian ... 59

3.3.1 Perangkat Keras ... 59

3.3.2 Perangkat Lunak ... 60

3.3.3 Mekanisme Kerja Penelitian ... 60

3.4 Implementasi Metodologi ... 62

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 62


(12)

xi

4.1.2 Struktur Organisasi Kelurahan Bintaro ... 69

4.2 Analisis ... 70

4.2.1 Identifikasi ... 70

4.2.2 Analisis Perangkat Sistem ... 71

4.2.3 Report ... 72

4.3 Design ... 73

4.3.1 Perancangan Topologi Jaringan ... 73

4.4 Prototyping ... 74

4.5 Implementasi ... 75

4.5.1 Implementasi Server ... 75

4.5.2 Implementasi Client ... 86

4.6 Monitoring ... 89

4.5 Management ... 90

BAB V PENUTUP... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jaringan Komputer Model TSS ... 15

Gambar 2.2 Jaringan Komputer Model Distributed Processing ... 16

Gambar 2.3 Topologi dalam LAN ... 19

Gambar 2.4 Leased Line ... 21

Gambar 2.5 Circuit Switching ... 21

Gambar 2.6 Packet Switcching ... 22

Gambar 2.7 Topologi Bus ... 26

Gambar 2.8 Topologi Ring ... 26

Gambar 2.9 Topologi Star ... 27

Gambar 2.10 Topologi Tree ... 28

Gambar 2.11 Konfigurasi DHCP Client Server ... 34

Gambar 2.12 Pengubahan dari Digital ke Analog Oleh Modem ... 37

Gambar 2.13 Cisco Router 2501 ... 39

Gambar 3.1 Model NDLC ... 61

Gambar 3.2 Model Pengembangan NDLC ... 63

Gambar 4.1 Struktur Kelurahan Bintaro ... 69

Gambar 4.2 Alur Koneksi Proses Authentikasi Domain ... 70

Gambar 4.3 Design Topologi Jaringan Kelurahan Bintaro ... 74

Gambar 4.4 Penginstalan Active Directory pada Windows Server 2003 .... 76


(14)

xiii

Gambar 4.9 NetBIOS Domain Name ... 79

Gambar 4.10 Database and Log Folders ... 79

Gambar 4.11 Shared System Volume ... 80

Gambar 4.12 Permissions ... 80

Gambar 4.13 Summary (Active Directory Installation Wizard Created) ... 81

Gambar 4.14 Completing the active directory installation wizard ... 81

Gambar 4.15 Active directory users and computers ... 82

Gambar 4.16 Pembuatan akses username dan password untuk komputer client .... 83

Gambar 4.17 New Object – User ... 84

Gambar 4.18 Pemberian password pada “client1” ... 85

Gambar 4.19 System Properties My Computer ... 86

Gambar 4.20 Computer Name Changes ... 87

Gambar 4.21 Verifikasi User dan Password Administrator ... 88


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Prosesor Interkoneksi Berdasarkan Jarak ... 13

Tabel 3.1 Perangkat Keras Yang Di Gunakan Dalam Penelitian ... 59

Tabel 3.2 Perangkat Lunak Yang Di Gunakan Dalam Penelitian ... 60

Tabel 4.1 Perangkat Keras (Hardware) Yang digunakan ... 71


(16)

xv

DAFTAR ISTILAH

1. SDLC (The Systems Development Life Cycle) adalah model konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang menggambarkan tahap-tahap yang terlibat dalam suatu proyek pengembangan sistem informasi dari studi kelayakan awal melalui pemeliharaan aplikasi selesai

2. Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan

3. Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub

4. Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint)

5. Switch perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.

6. Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui tanpa kabel

7. Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station

8. Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.


(17)

xvi

9. Wireless Apliccation Protokol disingkat WAP adalah standar internasional terbuka untuk aplikasi yang menggunakan komunikasi nirkabel. Tujuan utamanya untuk membangun aplikasi yang dapat mengakses internet dari telepon genggam atau PDA.

10. Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing

11. Repeater adalah Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi

12. Modem adalah singkatan dari Modulator-Demodulator

13. Modulate adalah proses penerjemahan data dari digital ke analog sehingga bisa

ditransmisikan

14. Demodulate adalah sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke digital

15. Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.

16. Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota

17. SUBNET Adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

18. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

19. OSI LAYER Open System Interconnection adalah model arsitektural jaringan.


(18)

1 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Komputer dan Jaringan adalah bagian integral dari Kelurahan Bintaro. Pemerintah telah melakukan hal – hal yang dianggap perlu dalam pengadaan hardware, software, sumber daya manusia dan keuangan untuk membuat sebuah Sistem Informasi Komputer dan Jaringan yang dapat mendukung operasional Kantor Kelurahan dan meningkatkan kinerja yang berdampak langsung dalam pencapaian visi dan misi kantor Kelurahan Bintaro.

Teknologi file sharing biasa kita temui pada jaringan komputer berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Sebagian besar pengguna komputer dan jaringan lebih familiar menggunakan teknologi tersebut karena memang sebagian besar pengguna komputer masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows sebagai sistem operasi utama pada komputernya.

Windows 2003 Server sp1 merupakan Network Operating System (NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala kecil, menengah, maupun besar. Teknologi sistem operasi Windows 2003 sebenarnya merupakan kelanjutan teknologi Windows 2000 yang telah cukup lama digunakan secara luas di pasaran. Keluarga Windows 2003


(19)

2

terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3 diantaranya merupakan sistem operasi untuk server dan 1 untuk workstation.

Kemampuan yang stabil, dan juga perawatan yang murah jika dibandingkan dengan sistem operasi lain menjadikan sistem operasi ini banyak digunakan oleh perusahaan atau instansi yang biasanya menginvestasikan dana yang besar hanya untuk sistem operasi yang digunakan pada sistem komputer mereka.

Windows 2003 Server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi-fungsi tersebut dapat digabungkan dalam satu server dan satu komputer. Untuk organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server terpisah sesuai dengan beban kerjanya.

Windows 2003 Server menyediakan banyak cara untuk mengamankan sistemnya. Dengan policy yang tepat, Active Directory dapat dijadikan server yang aman sebagai pengganti sistem operasi lainnya.

Dengan mengaktifkan Active Directory pada komputer dengan sistem operasi Windows 2003 Server, maka pengguna dapat berbagi file dan printer dengan berbagai sistem operasi berbasis Windows lainnya. Dari sisi keamanan komunikasi data, active directory memiliki sistem keamanan yang terintegrasi dengan sistem keamanan yang terdapat pada Windows 2003 Server sebagai sistem operasinya.


(20)

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk membangun File Server dan Primary Domain Controller berbasis sistem operasi Windows 2003 Server pada jaringan komputer di Kelurahan Bintaro untuk memberikan service sumber daya media penyimpanan data terpusat bersama serta Domain Controller yang bertugas mengatur lalu lintas komunikasi data berikut dengan keamanan transaksi datanya.

Dalam hal ini penulis akan membahas proses instalasi Active Directory, DNS, dan DHCP yang akan digunakan sebagai File Server dan Primary Domain Controller berbasis sistem operasi Windows 2003 Server yang sudah mulai banyak digunakan sebagai sistem operasi utama di Kelurahan Bintaro.

1.3 Metodologi Penelitian 1.3.1 Pengambilan Data

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu cara untuk memperoleh data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung dan melalui telaah dokumen perusahaan berupa brosur,laporan, situs perusahaan, dan lain-lain.

2. Metode Wawancara

Metode Wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh data dan informasi dengan melakukan diskusi baik secara


(21)

4

terstruktur maupun tidak terstruktur dengan seorang yang memiliki kompetensi terhadap obyek masalah.

1.3.2 Analisa Data

1. Metode Studi Literatur

Studi Literatur adalah suatu metode untuk menganalisa dan membahas suatu permasalahan dengan cara membandingkan berbagai literatur dan sumber informasi ilmiah yang saling memiliki keterkaitan dan relevansi tentang obyek masalah.

1.4Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam “PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN CLIENT – SERVER DI KELURAHAN BINTARO” adalah batasan tentang teknik instalasi Windows 2003 server, konfigurasi active directory, konfigurasi DNS, dan konfigurasi DHCP client agar terhubung ke dalam Domain Controller dan dapat bertukar data dengan baik dan aman.

Dalam hal ini penulis mengambil contoh pengembangan yang akan dilakukan dalam lingkup lokasi local area network Kelurahan Bintaro, khususnya untuk lingkup server dan dari sisi client yang saat ini sedang ketidak stabilan informasi data yang diakibatkan oleh virus, trojan dan sebagainya.


(22)

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan Khusus

Pelanggaran mungkin terjadi akibat ketidak disiplinan dalam mematuhi prosedur dan kebijaksanaan penggunaan komputer dan kelengkapannya ini. Kegagalan dalam memahami dan menjalankan prosedur tetap ini akan mengakibatkan adanya sanksi dari pengguna yang akan disesuaikan dengan besar kecilnya pelanggaran yang telah dilakukan dan juga akan melihat seberapa besar kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh tindakan pelanggaran tersebut.

Personil Information Technology (IT) dalam hal ini penulis diberi tanggung jawab dan wewenang oleh Kelurahan Bintaro untuk mengelola kebijaksanaan komputerisasi ini bekerja sama dengan Sekretaris Kelurahan yang memiliki tugas untuk melindungi data - data yang ada di Kelurahan Bintaro.

1.5.2 Tujuan umum

Untuk mengamankan system jaringan berkelanjutan sebagai pengembangan system informasi secara individu, dan pembangunan awal infratruktur yang baik yang dapat nantinya digunakan dalam lingkup baik instansi pemerintahan ataupun perusahaan yang mempunyai Local Area Connection.


(23)

6

1.6 Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

1. Memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Strata 1 (S-1) Teknik Informatika.

2. Menerapkan pengetahuan mengenai pentingnya keamanan sistem jaringan pada kasus nyata.

3. Menambah wawasan penulis tentang teknologi informasi khususnya dalam bidang keamanan sistem jaringan.

b. Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori yang diperoleh selama kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama kuliah.

c. Bagi Kelurahan Bintaro

1. Memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga keamanan data didalam sistem jaringan.

2. Sebagai bahan masukan untuk melindungi data yang ada di Kelurahan Bintaro.


(24)

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyajikan tulisan menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang diperlukan dalam bidang Active Directory.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem NDLC (Network Development Life Cycle).

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisa sistem yang berjalan, prinsip kerja metode NDLC (Network Development Life Cycle) untuk mendukung perancangan aplikasi active directory dengan implementasikan join domain, serta hasil analisa.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.


(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Pengertian Manajemen menurut Mary Parker Foller (1997), Mangement is the art of getting things done through people, managemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Menyelesaikan sesuatu disini adalah segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam rangka menvapai tujuan tertentu.

Menurut Nickles, McHingh, dan McHugh (1997) management is the process used the accompalish organizational golas through planning, organizing, directing, and controlling people and other organizational resources. Managemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,


(26)

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

2.2 Pengertian Policy

Dalam arti yang luas policy mempunyai dua aspek pokok. Pertama, policy merupakan praktika sosial, ia bukan event yang tunggal atau terisolir. dengan demikian sesuatu yang dihasilkan pemerintah berasal dari segala kejadian dalam masyarakat. Kedua, policy merupakan dorongan atau incentive bagi pihak-pihak yang sudah bersepakat menentukan tujuan bersama tersebut untuk bersama-sama bekerja secara rasional. Maka dari dua aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa policy disatu pihak dapat berbentuk suatu usaha yang kompleks dari masyarakat untuk kepentingan masyarakat, di lain pihak policy merupakan suatu teknik atau cara untuk mengatasi konflik dan menimbulkan insentif.

Berbagai konsep kebijakan publik telah banyak dikemukakan oleh para ahli kebijakan. diantaranya adalah pendapat Thomas R. Dye (1995) yang menyatakan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan (whatever government choose to do or not to do). Harold Laswell dan Abraham Kaplan (1971) mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu program yang diproyeksikan dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu, dan praktik-praktik tertentu. Selanjutnya James Anderson (2000) menyatakan bahwa kebijakan merupakan arah tindakan sejumlah aktor dalam mengatasi masalah atau suatu persoalan (a


(27)

10

relative stable, purposive course of action followed by an actor or set of aktor in dealing with a problem or matter of concern). Sedangkan David Easton (1965, 212) mendefinisikan kebijakan publik sebagai akibat aktivitas pemerintah (the impact of government acivity). Carl I.Friedrick (1963) mendefinisikan sebagai serangkain tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada. Kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangka mencapai tujuan.

2.3Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Jaringan memperbolehkan untuk mengakses aplikasi pada remote server, untuk mengirim file, untuk mengeprint, dan masih banyak yang lainnya. Lebih sering, ketika kita berfikir tentang jaringan, kita dapati local area network (LAN) atau wide area network (WAN). Walaupun masih banyak


(28)

2.3.1 Definisi Jaringan Komputer

Menurut (wikipedia.org : 2007) Jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terdiri atas komputer beserta perangkat jaringan lainnya. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, berbagi sumber daya (hardware dan software) dan mengkases informasi (web browsing).

Dalam jaringan komputer terdapat dua komponen utama jaringan, yaitu Link dan Node Link merupakan media transmisi data (kabel dan nirkabel), sedangkan Node adalah unit perangkat keras yang digabungkan dalam jaringan komputer seperti (PC, Switch, Router).

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point.

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin- mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila


(29)

12

paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.

Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to- point.

Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point

Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak rute yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.

Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel 2.1. berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.


(30)

Table 2.1. Klasifikasi Prosesor Interkoneksi Berdasarkan Jarak

Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah data flow machine, komputer – komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multikomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan – pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.


(31)

14

2.3.2 Konsep jaringan komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 2.1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri–sendiri.


(32)

Gambar 2.1 Jaringan komputer model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2.2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


(33)

16

Gambar 2.2 Jaringan komputer model distributed processing

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan WAN. (http://www.ilmukomputer.com/umum/harry-jaringan.php).


(34)

2.4Manfaat Jaringan

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.

Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.

Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan


(35)

18

proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.

Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.

Ada 2 Tipe jaringan yang umum digunakan yaitu: 1. Jaringan LAN

2. Jaringan MAN 3. Jaringan WAN

Berikut penjelasan mengenai kedua tipe tersebut :

1. Jaringan LAN

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer client dan 1 unit komputer untuk server. Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat


(36)

beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

Topologi dalam LAN antara lain :

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 2.3 (a)Bintang (b)Cincin (c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin

2. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)

Suatu jaringan yang jarak antara satu sistem dengan sistem lainnya relatif agak jauh scopenya dalam satu kota. Pembangunan jaringan komputer metropolitan ini merupakan pilihan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa perbankan, supermarket, perguruan tinggi dan lain sebagainya yang memiliki banyak kantor cabang dalam suatu kota. Dengan fasilitas jaringan komputer ini diharapkan pimpina perusahaan dapat dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan maupun kantor cabangnya masing-masing dan memungkinkan pimpinan perusahaan berkomunikasi bahkan berdiskusi dengan para manajer kantor-kantor cabang. Hal ini berarti


(37)

20

jaringan ini mendukung proses koordinasi dan kontrol para pengelola tersebut.

3. Jaringan WAN

WAN (Wide Area Network) (Todd Lammle : 2004) merupakan transmisi yang lebih luas yang terhubung antar jaringan banyak protocol WAN yang berbeda yang dapat membantu memperpanjang LAN anda ke LAN yang lain di tempat remote.dan hal ini akan lebih efektif dengan menggunakan penyedia layanan koneksi (Service Provider) dari pada membangun koneksi dengan memasang kabel dari suatu titik perusahaan ke titik lainnya.

Dan dalam penerapan WAN ada beberapa hal yang menjadi perhatian :  Customet Premies Equitment (CPE)

Perlengkapan milik pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.  Demarcation Point ( DP )

Suatu titik dimana tanggung jawab service provider berakhir ini biasanya berakhir pada sebuah alat yang di pasang di ruang telekomunikasi yang biasa disebut telco (setelah itu koneksi akan dilanjutkan lagi ke CSU/DSU atau interface serial pada sebuah perusahaan atau dengan kata lain ke CPE).


(38)

a. Jenis –jenis Koneksi WAN

Sebuah WAN dapat menggunakan sejumlah jenis koneksi yang berbeda dan di bagian ini akan diberikan pengenalan terhadap berbagai jenis koneksi WAN :

Leased line biasanya, lised line disebut juga sebagai koneksi titik ke titik (Point to Point) atau Koneksi yang ter dedicated (artinya koneksi yang di sediakan khusus untuk pelanggan).

Gambar 2.4 Leased line

Circuit Switching sebuah koneksi dari ujung ke ujung terbentuk. Circuit Switching menggunakan modem dial-up atau ISDN dan digunakan untuk transfer data dengan Bandwith kecil.

Gambar 2.5 Circuit Switching

Packet Switching ini adalah sebuah metode switching WAN yang menghemat biaya karena adanya service provider yang menyalurkan koneksi yang akan kita buat. Konsepnya sama


(39)

22

seperti switch yang memfoward data dari suatu point ke point yang lainnya.

Gambar 2.6 Packet Switching

2.5 Model OSI Layer 2.5.1 Pengertian OSI

Suatu jaringan komputer dibangun dengan memperhatikan arsitektur standar yang dibuat lembaga standar industri dunia. Standar jaringan yang saat ini diakui dunia adalah The Open System Connection yang dibuat oleh lembaga ISO (The International Standar Organization). Seluruh fungsi kerja jaringan komputer dan komunikasi antar terminal diatur dalam standar ini. OSI adalah suatu standar komunikasi antar mesin yang terdiri dari 7 lapisan. Ketujuh lapisan tersebut mempunyai peran dan fungsi yang berbeda satu terhadap yang lain.

2.5.2 Lapisan OSI a. Phisical Layer

Lapisan terendah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik dan interface antar terminal, seperti besar tegangan, frekuensi, koneksi pin dan jenis kabel.


(40)

b. Data Link Layer

Lapisan ini data diubah dalam bentuk paket, sinkronisasi paket yang dikirim maupun yang diterima, persiapan saluran antar terminal, pendeteksian kesalahan yang terjadi saat pengiriman data dan pengendalian akses saluran.

c. Network Layer

Lapisan ini menentukan rute pengiriman dan pengendalian kemacetan, agar data sampai ditempat tujuan dengan benar.

d. Transport Layer

Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan session dan meneruskannya ke lapisan Network. Lapisan ini juga memeriksa apakah data sudah sampai dialamat yang dituju.

e. Session Layer

Lapisan ini menyiapkan saluran komunikasi dan terminal dalam hubungan antar terminal, mengkoordinasikan proses pengiriman dan penerimaan serta mengatur pertukaran data.

f. Presentation Layer

Lapisan ini dilakukan konversi data agar data yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima, kompresi teks dan penyandian data. g. Application Layer

Lapisan tertinggi mengatur interaksi pemakai komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini mengatur pemakaian bersama data, peralatan, pengiriman file dan pemakaian database.


(41)

24

2.6IP ADDRESS 2.6.1 Address Ipv4

Ipv4 addressing (Rahmat Rafiudin, 2006) digunakan utuk menugaskan sebuah address logical ke sebuah device fisikal. Dua device pada sebuah jaringan Ethernet dapat saling bertukar informasi karena mereka memiliki card-card interface dengan Address Ethernet unik. Jika device A ingin mengirimkan informasi ke device B, device A perlu mengetahui Address Ethernet device B. Protokol–protokol seperti Microsoft NetBios, menuntut masing–masing menyiarkan (Broadcast) address-nya sehingga device–device lain dapat mempelajarinya.

Ipv4 memungkinkan kita menugaskan sebuah address logikal ke sebuah device fisikal. Tak masalah metoda komunikasi mana yang digunakan kita dapat mengidentifikasi device melalui address logikal unik yang dapat ditranslasikan ke address fisikal untuk kebutuhan transfer informasi.

Address–address Ipv4 terdiri dari 32 bit, dengan menggunakan formula 2^n, ini berarti kita memiliki peluang membuat address sebanyak 2^32 buah address, atau 4.294.967.296 address individual yang mempunyai class – class tertentu.

Pengalamatan class terbagi menjadi beberapa tapi terpenting yang biasa di pakai dalam suatu kegiatan komunikasi adalah 3 class yaitu Class A,B, dan C :


(42)

Class A : Network. Node.Node. Node setiap alamat Class A memiliki 3 Byte (Tempat Untuk 24 Bit) untuk digunakan sebagai kombinasi unik yang mempunyai kemungkinan 2 Pangkat 24 atau 16.777.216 Kombinasi.

Class B : Network. Network . Host. Host dengan alamat network dua Byte (Tempat untuk 16 Bit) untuk digunakan sebagai kombinasi untuk kemungkinan 2 pangkat 16 atau 16384 kombinasi.

Class C : Network.Network.Host.Host dengan alamat network tiga Byte (Tempat untuk 8 Bit) untuk digunakan sebagai kombinasi untuk kemungkinan 2 pangkat 16 atau 255 kombinasi.

2.7 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer (2008 : 27-32) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Pola ini berhubungan erat dengan media akses dan media pengirim yang digunakan.Ada beberapa macam topologi yang dapat digunakan, tetapi bentuk topologi yang utama adalah Bus, Ring, Star dan Tree.

2.7.1 Topologi Bus

Pada topologi ini terdapat satu jalur umum yang berbentuk garis lurus. Ciri utama dari bentuk topologi ini adalah bahwa setiap sambungan saling tergantung. Artinya, jika satu sambungan terganggu maka seluruh


(43)

26

sambungan akan terputus dan tidak bisa terhubung lagi.Meskipun terhubung tetapi topologi ini tidak membentuk satu jalur tertutup. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil.

Gambar 2.7 Topologi Bus

2.7.2 Topologi Ring

Pada topologi ring semua pc yang terkoneksi akan saling dikaitkan sehingga membentuk satu koneksi yang tidak terputus. Namun, sistem ini memiliki kelemahan, yaitu apabila ada kabel koneksi yang terputus dua arah, maka seluruh koneksi ke server akan terputus atau terganggu. Topologi ini sangat tepat untuk perusahaan, unit atau departemen yang sangat tinggi tingkat lalu lintas transmisi data dan informasinya.


(44)

2.7.3 Topologi Star

Topologi ini punya bentuk fisik seperti bintang, dimana setiap node dihubungkan ke pusat. Media transmisinya bersifat tertutup dan setiap client mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server sehingga apabila salah satu client mengalami kegagalan, maka client yang lain tetap bisa berkomunikasi dengan server.

Gambar 2.9 Topologi Star

2.7.4 Topologi Tree

Pada topologi ini biasanya hanya ditemui pada jaringan berskala besar, karena topologi ini memungkinkan penambahan PC berapapun tanpa mengganggu kinerja seluruh sistem. Skemanya memiliki kesamaan dengan skema pohon, yaitu node pusat dihubungkan dengan beberapa node. Masing masing node dihubungkan ke beberapa node lainnya. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga


(45)

28

tidak menjadi efektif. Cara kerja jaringan ini relatif lebih lambat.

Gambar 2.10 Topologi Tree

2.8 Active Directory

Active Directory (Irwin Utama : 2008 ) adalah sebuah layanan yang di implementasikan dalam lingkup Microsoft, tujuannya adalah untuk menyediakan service otentikasi dan otorisasi secara terpusat untuk komputer berbasis windows, Active Directory memuat informasi menganai komputer, user, group, printer, dan aplikasi. Active Directory menyediakan cara yang konsisten untuk penamaan, pencarian akses, pengelolaan, dan keamanan untuk objek-objek tersebut, Active Directory mulai dikenalkan di Windows 2000 Server, dan terus disempurnakan sampai sekarang.

Dalam penelitian ini penulis memakai Active Directory Domain Service (AD DS) domain, (V.Djong : 2003) adalah sebuah konsep yang berbeda dengan DNS untuk meng- identifikasikan komputer yag ada di dalam AD DS


(46)

domain, maka untuk me- nyederhanakan administrasi, AD DS domain memiliki nama yang sama dengan DNS domain, yang memungkinkan sebuah konsep join domain sebagai salah satu cara agar komputer – komputer yang ada dapat di manage berdasarkan prinsip-prinsip yang ada di dalam windows 2003.

Struktur Active Directory pada windows server 2003 mempunyai dua jenis struktur yang disebut struktur logika ( logical structure ) dan struktur fisik ( physical structure ). Forest, tree, domain, OU, kelas objek,dan objek termasuk dalam elemen – elemen struktur logika. Sesuai dengan namanya, struktur logika ini diatur sesuai dengan kepentingan organisasi tanpa bergantung pada letak sebenarnya dari objek. struktur logika ini memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk administrator jaringan dan sangat mudah diperluas untuk masa datang jika diperlukan. Struktur fisik dari active directory berupa domain controller dan sites. Jika Windows NT server menggunakan Primary Domain Controller ( PDC ) dan Backup Domain Controller ( BDC ) , maka Windows server 2003 menggunakan konsep master domain controller ganda dimana setiap domain controller mempunyai tingkatan yang sama sehingga dinamakan domain controller ( DC ) saja. Fungsi utama struktur fisik adalah untuk pengaturan replikasi. Dimana setiap domain controller menyimpan database dari objek – objek yang berada didalam suatu domain. Jika database salah satu domain controller berubah, maka perubahan ini direplikasikan ke domain controller lainnya yang berada di dalam domain yang sama.


(47)

30

Ada dua tipe replikasi yaitu:

 Intra-site Replication adalah replikasi yang terjadi didalam site yang sama, umumnya antara domain controller yang berada pada LAN dengan hubungan berkecepatan tinggi.

 Inter-site Replication adalah replikasi yang terjadi antara site yang berbeda, umumnya berada pada WAN dengan hubungan berkecepatan rendah.

2.9 Windows Server 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem Windows 2000 Server.(http://www.sybex.com)

Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler


(48)

Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

a. Windows Server 2003 Standard Edition b. Windows Server 2003 Enterprise Edition c. Windows Server 2003 Datacenter Edition d. Windows Server 2003 Web Edition e. Windows Small Business Server 2003 f. Windows Storage Server 2003

2.9.1 Fungsi Windows 2003 Server

Sebuah server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi – fungsi tersebut dapat digabungkan dalam satu server dan satu komputer. Untuk organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server terpisah sesuai dengan beban kerjanya.

a. File Serve

Fungsi ini merupakan penggunaan paling umum dari sebuah server, dimana server digunakan sebagai pusat penyimpanan file dalam sebuah jaringan. Dengan sistem ini sistem file akan lebih terintegrasi


(49)

32

sehingga memudahkan manajemen dan pencarian file. Sistem back up dan penyimpanan file juga dapat dilakukan dengan lebih baik.

Windows 2003 Server memiliki fasilitas Distributed File System untuk memudah kan pengelolaan file dalam jaringan. Dengan sistem ini pengguna jaringan dapat dengan mudah menggunakan dan menyimpan file tanpa perlu mengetahui letak sebenarnya dari suatu file.

2.10 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Ada banyak protocol jaringan yang didukung di dalam Microsoft Windows 2003 Server. Namun demikian TCP/IP adalah protocol utama yang dipakai di Microsoft Windows 2003 Server dan merupakan default protocol jaringan yang ada ketika kita menginstal Microsoft Windows 2003 Server.

Banyak layanan jaringan di Microsoft Windows 2003 Server ini memakai TCP/IP dan beberapa layanan, seperti Internet Information Server (IIS) dan Active Directory, mensyaratkannya untuk diinstal. TCP/IP merupakan suatu protocol yang dapat diarahkan yang dipakai oleh kebanyakan wide area network (WAN) dan Internet. Protocol lain, misalnya NetBEUI (NetBIOS Enhanced User Interface), dirancang hanya untuk local area network (LAN) sehingga tidak mendukung konektivitas internet. Persoalan ini perlu dipertimbangkan ketika kita merencanakan jaringan kita.


(50)

2.11 Domain Name Sistem (DNS)

Kendati TCP/IP memakai Internet Protocol (IP) untuk meletakkan dan berhubungan ke host (komputer dan TCP/IP network device lainnya), para pemakai cenderung memakai nama-nama yang sudah dikenali. Misalnya, para pemakai lebih menyukai nama ftp.microsoft.com sebagai pengganti alamat IP-nya, yaitu 172.16.23.55.

Domain Name System (DNS) memudahkan kita untuk memakai nama-nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber daya yang lain secara mudah di sebuah jaringan IP. DNS dipakai pada internet untuk menyediakan suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan komputer-komputer berbasis IP. Sebelum mengimplementasikan DNS, file hosts dipakai untuk meletakkan sumber daya pada jaringan TCP/IP termasuk internet. Para administrator jaringan memasukkan nama dan alamat IP ke file host dan komputer-komputer yang memakai file untuk resolusi nama.

2.12 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang meminta IP Address disebut dengan DHCP Client sedangkan komputer yang memberikan IP Address disebut sebagai DHCP Server. Dengan demikian Administrator tidak perlu lagi memberikan IP Address secara manual tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. IP Address diberikan bersama dengan subnet mask, dan default


(51)

34

gateway. IP Address dipinjamkan dalam masa waktu tertentu yang disebut dengan lease periode. Bisa dalam hitungan hari, jam atau menit.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menyederhanakan pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada sebuah jaringan TCP/IP dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat untuk client-client jaringan. DHCP server ditentukan sebagai komputer apa saja yang mengoperasikan layanan DHCP. Windows Server 2003 menyediakan layanan DHCP Server, yang memungkinkan sebuah komputer berfungsi sebagai DHCP server dan mengonfigurasi komputer-kompuer client yang diaktifkan DHCP pada jaringan anda. Arsitektur ini diperlihatkan pada Gambar 2.7 berikut ini :

Gambar 2.11 Konfigurasi DHCP Client Server

Keterangan :

DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol) Server di Microsoft Windows 2003 Server menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:

1. Integrasi dengan DNS dan layanan direktori Microsoft Active Directory. 2. Pelaporan statistik dan pemantauan yang sudah ditingkatkan.


(52)

3. Dukungan kelas-pemakai dan pilihan-pilihan vendor spesifik. 4. Alokasi alamat multicast.

5. Deteksi DHCP server tunggal.

Masing-masing komputer pada sebuah jaringan yang berbasis TCP/IP harus mempunyai sebuah alamat IP yang unik agar dapat mengakses jaringan dan sumber dayanya. Tanpa DHCP, konfigurasi IP harus dikerjakan secara manual bagi komputer-komputer yang baru, komputer-komputer yang dipindahkan dari satu sub jaringan ke sub jaringan lainnya, dan komputer-komputer yang dipindahkan dari jaringan. Dengan mengembangkan DHCP di sebuah jaringan, seluruh proses ini diotomatiskan dan dikelola secara sentral.

Implementasi DHCP dihubungkan sangat dekat dengan WINS (Windows Internet Name Service) dan DNS yang akan dimanfaatkan oleh administrator jaringan untuk menggabungkan ketiganya ketika merencanakan penyebaran. Jika Anda memakai DHCP Server untuk client jaringan Microsoft Windows, maka Anda harus memakai suatu layanan resolusi nama.

Jaringan Microsoft Windows 2003 Server memakai layanan DNS untuk mendukung Active Directory selain resolusi nama yang umum. Jaringan yang mendukung client Windows 2000 dan sebelumnya mesti memakai WINS server. Jaringan yang mendukung suatu kombinasi client Microsoft Windows 2003 Server dan Microsoft Windows 2000 harus mengimplementasikan baik WINS maupun DNS.


(53)

36

2.13 Windows Internet Name Service (WINS)

WINS (Windows Internet Name Service) adalah sistem resolusi nama yang dipakai untuk sistem operasi Windows 2000 dan sebelumnya. WINS menyediakan suatu database yang didistribusikan untuk mendaftarkan dan menyangsikan sebuah nama komputer (yang sama seperti nama NetBIOS) ke pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan routed. Bila Anda sedang mengelola suatu jaringan routed, maka WINS merupakan pilihan terbaik Anda bagi resolusi nama NetBIOS. WINS mengurangi pemakaian siaran lokal untuk resolusi nama dan memungkinkan para pemakai meletakkan sistem-sistem secara mudah di jaringan yang terpencil.

Dalam suatu lingkungan DHCP yang dinamis, alamat IP pada host dapat sering berubah. WINS menyajikan suatu cara untuk mendaftarkan secara dinamis perubahan-perubahan untuk nama komputer ke pemetaan alamat IP. Fasilitas ini diperlukan untuk nama yang menuju resolusi alamat IP agar bisa bekerja secara baik di sebuah lingkungan DHCP.

2.14 Modem

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer-komputer rumah dan jaringan sederhana unutk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet.

Kata modem itu sendiri merupakan kependekan dari modulator/demodulator. Ini berarti modem bekerja dengan cara mengubah


(54)

informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon. Selanjutnya modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke sinyal digital.

Beberapa tipe modem hanya dapat melakukan pertukaran data saja. Sedangkan tipe modem tertentu, seperti yang dikenal dengan fax/modems, selain dapat melakukan pertukaran data, modem tersebut juga dapat menangani pesan-pesan fax.

Ditinjau dari sisi hardware, ada dua jenis tipe modem yang populer, yaitu modem eksternal dan modem internal. Sesuai dengan namanya, modem eksternal adalah jenis modem yang perangkat fisiknya terpisah dari komputerUmumnya jalur transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator demodulator (lebih dikenal dengan singkatannya Modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.

Gambar 2.12 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem

Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian di transmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang


(55)

38

akan merubah kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi modem yang pertama yang ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah (modulate) dari bentuk digital ke bentuk analog, sedang modem kedua yang berada dipenerima berfungsi untuk mengembalikan (demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital, dapat dilihat pada gambar 2.5.

2.15 Router dan Gateway

Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi dalam suatu jaringan, maka server dibuat sebagai pintu gerbang (router/gateway).

Router dan Gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi arti yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan untuk menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda,

subnet yang berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur pengalamatan paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga komunikasi dapat terlaksana.

Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway

seringkali ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router selalu diidentikan sebagai gateway, begitu pula sebaliknya.


(56)

Gambar 2.13 Cisco Router 2501

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.

Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing

terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain.

Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN, sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap memiliki subnetwork yang berbeda.

2.16 Switch

Switch lebih berfungsi sebagai media antar koneksi, media pengumpul semua koneksi antar PC untuk kemudian disambungkan satu sama lain. Keuntungan menggunakan Switch adalah fleksibilitas yang dimiliki sehingga tiap client dapat ditambahkan setiap waktu tanpa mengganggu jaringan yang sedang beroperasi.


(57)

40

2.17 Studi Sejenis / Studi Literatur

Dibawah ini terdapat beberapa literatur sejenis, yaitu : 1. DESWANTONI (2007), Mahasiswa UNIKOM Bandung.

“MEMBANGUN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER BERBASIS ACTIVE DIRECTORY WINDOWS 2000 SERVER”

SMK Negeri 1 Cimahi 1. Tujuan :

1. Untuk menerapkan teori dan praktek yang didapat selama mengikuti perkuliahan, sehingga pemahaman teori dan praktek diharapkan lebih jelas dan bermanfaat.

2. Diharapkan hasil dari kerja ini dapat berfungsi dengan baik dan dapat digunakan sebagai media bantu dalam proses belajar mengajar.

3. Sebagai salah satu kontribusi penulis bagi kemajuan diri penulis sendiri khususnya serta dunia komputer dan jaringan umumnya. 2. Metodelogi :

Metodologi yang di gunakan adalah metode yang bersifat deskriptif analisis yaitu metode yang mendeskripsikan suatu keadaan yang sebenarnya, Library Research (Penelitian Kepustakaan) dila kukan dengan ja lan membaca literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, Fie ld Research (Penelitian Lapangan) dila kukan dengan cara terjun langsung ke lapangan tempat objek penelitian dengan tujuan memperoleh data dan informasi yang a ktua l dan dapat dipercaya .


(58)

3. Hasil :

Teknik instalasi Windows 2000 server, konfigurasi active directory, konfigurasi DNS, dan konfigurasi DHCP client terhubung ke dalam Domain Controller dan dapat bertukar data dengan baik dan aman.

4. Saran :

1. Spesifikasi komputer yang ditampilkan masih terbatas pada koding, sehingga dapat dikembangkan spesifikasi komputer client sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan.

2. Komunikasi antara client dan server belum terjadi, fitur yang perlu ditambahkan adalah fitur chatting.

2. Arif Sulistiyo (2005), Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

“APLIKASI SERVER DATA PDC TERPADU DAN TERPUSAT PADA LABORATORIUM MENGGUNAKAN SERVER LINUX”

Universitas Dian Nuswantoro Semarang 1. Tujuan :

1. Membuat suatu alternatif keaman data dan pemanfaatan sumberdaya jaringan yang lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan keamanan data, Memanfaatan Sistem Operasi yang free sehingga dapat menghemat biaya.

3. Mempermudah kontrol dan manajemen user, Membatasi paket data yang masuk dari dalam dan luar.


(59)

42

2. Metodelogi :

Metodelogi yang digunakan adalah Studi Pustaka (Library Research Method), yaitu landasan teori berkenaan dengan teknologi jaringan berbasis Linux yang sebagian besar penulis dapat secara online di Internet (artikel, majalah, mailing list dan sebagainya), Dokumen manual Linux, Proxy, Firewall, SAMBA (SMB HOWTO) di sistem operasi linux sendiri, dasar-dasar hardware untuk jaringan, security UNIX dan buku-buku yang berhubungan dengan jaringan komputer. Dan Studi lapangan (Field Research Method), Studi lapangan yang dilakukan yaitu : Tanya Jawab (Interview), Tanya jawab dilakukan kepada staff yang berkepentingan dalam menangani jaringan. Pengamatan (Observasi) Adanya permasalahan-permasalah yang dihadapi saat ini berkenaan dengan penggunaan jaringan komputer di laboratorium komputer. Antara lain masalah keamanan data dan pembuatan account user, pemeliharaan server.

3. Hasil :

Bila kita menggunakan sistem server yang tersebut diatas maka kita bisa menghemat sumber daya baik dari segi finansial (tidak memerlukan sistem operasi yang mahal) sehingga dana dapat dialokasikan kebutuhan yang lain dan bisa menghemat sumber daya hardware karena tidak memerlukan server di tiap-tiap ruangan. Sehingga apabila kita menggunakan sistem seperti tersebut di atas dapat menghemat sumber daya jaringan sekitar 25%.


(60)

4. Saran :

1. Untuk meningkatkan pelayanan maka harus didukung dengan peningkatan sumberdaya baik dari segi brainware, software dan hardware.

2. Universitas diharapkan memiliki seorang Administrator jaringan yang berpengalaman, sehingga data yang ada di server bisa lebih aman.

3. Dengan adanya sistem jaringan yang baru, diharapkan dapat memberikan gagasan awal untuk melakukan pengembangan dalam pengelolaan Laboratorium komputer sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi.

4. Membuat sistem yang terpadu dan lebih komplek sehingga dapat mencakup berbagai unsur yang terkait dalam lingkungan Universitas.

3. Bobby Kurniawan (2006), Mahasiswa UNIKOM Bandung

“PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

MENGGUNAKAN WINDOW 2000 ADVANCE”

PT.Hero Intiputra 1. Tujuan :

1. Agar dapat mempercepat jalannya proses data dari devisi – devisi ke pusat (server) di PT. Hero Intiputra.


(61)

44

2. Untuk mengembangkan sistem jaringan komputer di PT. Hero Intiputra di masa yang akan datang.

2. Metodelogi yang digunakan penulis adalah dengan cara : 1. Interview / Wawancara.

Yaitu dengan bertanya ke pada karyawan PT. Hero Intiputra. 2. Survey Langsung Di Lapangan.

Yaitu dengan cara meneliti dan mempelajari jaringan komputer yang ada di PT. Hero Intiputra secara langsung dan membandingkan dengan hasil pengembangan jaringan computer yang dibuat.

3. Studi Kepustakaan.

Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan majalah yang ada hubungan dengan jaringan komputer sebagai acuan untuk penyusunan Laporan Kerja Praktek.

3. Hasil :

Jaringan Komputer saat ini perkembangannya sangat pesat dan sangat menentukan demi berjalannya suatu aktifitas di suatu perusahaan demi melancarkan kegiatan perusahaan khususnya di Head Office PT. Hero Intiputra.

4. Saran :

Sistem operasi yang digunakan di PT. Hero Intiputra guna menunjang jaringan komputer Client-Server adalah Microsoft Windows 98, Windows ME, Windows XP, Windows 2000 Profesional


(62)

sebagai sistem operasi client/workstation dan sebagai sistem operasi server menggunakan Windows 2000 Advanced Server.

4. Nusye Rahmadian Amelia (2010), Mahasiswi Universitas Sumatera Utara.

“IMPLEMENTASI METODE CLIENT SERVER DENGAN

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003”

Universitas Sumatera Utara. 1. Tujuan :

Tujuan perancangan jaringan ini adalah :

1. Sharing resources. Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Integrasi Data. Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

3. Keamanan Data. Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.


(63)

46

2. Metodelogi :

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam menyelesaikan tugas akhir adalah :

1. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan client-server, windows server 2003 maupun materi atau sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Menguji coba jaringan yang telah dibuat, rancangan yang telah selesai diuji kembali agar dapat mengetahui apakah jaringan yang dibuat telah sesuai dengan hasil yang diinginkan dan jika terdapat kekurangan maka dapat diperbaiki.

3. Pembuatan jaringan dengan menggunakan metode client-server dan Windows Server 2003 yang bertindak sebagai server.

3. Hasil :

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

4. Saran :

Untuk meningkatkan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, maka harus didukung dengan peningkatan sumber daya baik dari segi brainware, software dan hardware.


(64)

5. Frans A Siagian (2007) Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

“PERANCANGAN KOMUNIKASI CLIENT SERVER DAN SISTEM DATABASE”

Universitas Sumatera Utara. 1. Tujuan :

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang/membuat perangkat lunak akses jaringan client-server secara remote.

2. Metodelogi :

Metode Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

a. Studi Literatur : Mengambil bahan dari buku – buku referensi, jurnal – jurnal, serta artikel – artikel yang berhubungan dengan permasalahan.

b. Studi Kasus : Melakukan percobaan terhadap aplikasi jaringan client – server yang telah dibuat.

3. Hasil :

1. Perangkat lunak yang dirancang ini merupakan salah satu dari aplikasi pemrograman jaringan komputer.

2. Perangkat lunak komunikasi client-server dibuat dengan pemrograman API (Application Programming Interface) untuk dapat berkomunikasi melalui TCP/IP.

3. Perangkat lunak ini memiliki tampilan menu utama yang sederhana dan praktis yang memuat menu – menu pilihan dengan


(65)

48

menyesuaikan kebutuhan user, sehingga mudah mengoperasiokannya.

4. Saran :

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan satu komputer server dan dua komputer client tampak performan dari perangkat lunak cukup handal dalam mengontrol komputer. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat kehandalan perangkat lunak ini, sehingga diketahui berapa jumlah maksimum komputer client yang masih dapat dikontrolnya dengan baik

6. Chaerur Rozikin (2010), Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

“PENGEMBANGAN APLIKASI PERPAKIRAN BERBASIS CLIENT – SERVER“

Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Tujuan :

1. Mengembangkan sistem perpakiran yang ada saat ini, yaitu dari tanpa menggunakan komputer menjadi terkomputerisasi.

2. Membuat Aplikasi yang mampu menangani dan membantu dalam mengkontrol setiap kendaraan yang parkir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Metodologi :

1. Mewawancarai orang yang ahli dalam didangnya atau melakukan diskusi dengan orang-orang yang mengerti terhadap materi


(66)

bahasan agar mendapatkan bahan masukan untuk penyusupan skripsi ini.

2. Metode Observasi (lapangan) dilakukan untuk mengimlementasikan program yang telah di buat dan dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang di buat. 3. Hasil :

1. Dengan adanya perangkat lunak ini, dihararapkan bisa membantu dan menangani masalah kontrol perpakiran yang ada, sehingga semua kendaraan yang masuk area parkir dapat lebih dipertanggung jawabkan lagi untuk kepentingan stakholder. 2. Karena ditangani oleh perangkat lunak ini, sistem perpakiran akan

lebih muda dalam membuat semua laporan-laporan atau informasi mengenai perpakiran.

3. Dengan adanya perangkat lunak ini akan lebih mudah dalam mendektesi waktu terjadinya kehilangan kendaraan. Karena semua kendaraan yang masuk area parkir terdata dengan rapih. 4. Saran :

1. Belum adanya chart untuk mengidikasihkan banyaknya kendaraan yang keluar dan masuk di area parkir sehingga kita tidak bisa langsung menyimpan bahwa jam-jam tertentu sedang banyak kendaraan.

2. Petugas parkir yang ada di pos masuk dan keluar tidak bisa saling tukar menukar tempat pada saat jam kerja.


(67)

50

7. Nurul Farhanah (2011) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta.

“PENGEMBANGAN APLIKASI REMOTE SPESIFIKASI DESKTOP BERBASIS CLIENT – SERVER”

1. Tujuan :

1. Menghasilkan sebuah aplikasi remote LAN yang dapat mengirim data spesifikasi komputer client yang akan di tampilkan di aplikasi server.

2. Dengan aplikasi ini di harapkan server dapat memantau aktivitas user melalui remotemonitoring client yang merupakan dasar dari pengembangan aplikasi remote ini.

2. Metodelogi :

1. Mengumpulkan data dari buku-buku di perpustakaan ataupun dari internet.

2. Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul Pengembangan Aplikasi Remote Spesifikasi Komputer Berbasis Client Server, yaitu Rancang Bangun Aplikasi untuk Administrasi LAN. Literatur aplikasi yang digunakan sebagai acuan adalah aplikasi remote monitoring. Pada apliikasi ini sepenuhnya me-remote jaringan LAN, dari aplikasi tersebut maka peneliti mengembangkan aplikasi remote LAN yang bisa memberikan informasi tentang memori client secara otomatis.


(68)

3. Hasil :

1. Aplikasi ini dibuat untuk menampilkan data atau spesifikasi komputer. Server dapat me-remote spesifikasi komputer client setelah keduanya saling terhubung. Aktivitas remote yang dapat dilakukan oleh server adalah remote terhadap spesifikasi komputer remote monitoring terhadap komputer client.

2. Dengan aplikasi remote spesifikasi desktop ini, dapat mengetahui spesifikasi komputer, me-remote komputer client, dan berkomunikasi dengan komputer client dengan chatting sesuai jumlah client yang terhubung dengan server.

4. Saran :

1. Mengembangkan aplikasi ini untuk wilayah atau cakupan yang lebih besar dan luas serta dapat digunakan untuk jaringan wireless.

2. Pada aplikasi ini digunakan 2 port untuk remote spesifikasi dan remote monitoring, diharapkan pada pengembangan berikutnya port dapat digunakan hanya satu untuk keefisiensi kerja jaringan. Selain itu dengan remote login agar otomatisasi client yang baru terbuhung langsung terdeteksi.

8. Jamaliah (2010) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS CLIENT –SERVER” Sekolah Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah Cileungsi Bogor.


(69)

52

1. Tujuan :

1. Mempelajari, mendalami serta mempraktekkan atau merancang sistem basis data yang terdistribusi untuk meningkatkan performance basis data, menjamin ketersediaan data dan respond time yang tinggi sehingga sekolah dapat memperoleh data yang diinginkan dengan cepat, efisien, akurat dan optimal. 2. Merancang suatu aplikasi akademik ini menjadi suatu aplikasi

yang multiuser yang berbasiskan jaringan client/server, sehingga memudahkan user dalam mengaksesnya.

2. Metodelogi :

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga metode, yaitu :

1. Observasi : Dalam metode ini penulis langsung ke lapangan untuk mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang sudah ada pada MTs. An-Nizhamiyyah.

2. Wawancara : Dalam melakukan pengumpulan data, penulis juga melakukan wawancara secara langsung kepada pihak terlibat yang nantinya akan menggunakan aplikasi (MTs. An-Nizhamiyyah) untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang diinginkan.

3. Studi Pustaka : Yaitu dengan mengumpulkan informasi – informasi yang berkaitan dengan konsep, teori serta kegunaan yang berhubungan dengan penelitian.


(70)

4. Studi Sejenis : Perbandingan studi sejenis ini diperlukan agar nantinya penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi pelengkap dan penyempurna dari studi – studi sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya.

3. Hasil :

1. Sistem akademik ini dibuat dengan sistem client-Server sehingga dapat di akses dan digunakan oleh beberapa user dan dapat digunakan oleh banyak komputer.

2. Aplikasi dapat dipergunakan untuk mengelola data – data siswa, guru dan nilai serta membuat laporan untuk data – data yang terdapat pada database server.

4. Saran :

Penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi MTs. An-Nizhamiyyah terutama aplikasi akademik tersebut antara lain adalah :

1. Perencanaan dan pembiayaan harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum merubah sistem dengan yang baru.

2. Aplikasi Akademik berbasis client server dengan menggunakan Internet Direct (Indy) sebagai programming dengan menambahkan beberapa fungsi lainnya, seperti sistem pengajian guru, pembayaran spp siswa dan memonitor data penilaian menggunakan mobile web.


(1)

92

4. Bilamana dianggap perlu, pihak Kelurahan Bintaro memiliki hak untuk memeriksa isi dari setiap pesan / Akses yang dikirimkan atau diterima.

5. Setiap akses ke situs – situs sosial dan berbagi file yang berpotensi menghabiskan bandwidth internet dan mengganggu Core Business Application Kelurahan Bintaro akan diblokir oleh personil IT dan bilamana diperlukan untuk mengakses situs tersebut maka personil IT akan menyediakan jaringan internet lain diluar jaringan internal Kelurahan Bintaro.

. 5.2 SARAN

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Menjelaskan tentang usulan-usulan yang berhubungan dengan pengembangan atau perancangan system tersebut pada saat ini dan pada masa yang akan datang.

2. Para mahasiswa yang melaksanakan Penelitian, hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki juga dapat menambah pengetahuan


(2)

93

DAFTAR PUSTAKA

1. Microsoft TechNet, Step-by-Step Guide to Using Active Directory Schema and Display Specifiers, April 2000, http://www.microsoft.com/technet/prodtechnol/ windows2000serv/technologies/activedirectory/howto/adschema.

2. Microsoft TechNet, Windows 2000 Server Getting Started Chapter 1-4,

http://www.microsoft.com/technet/prodtechnol/windows2000serv/proddocs/srvgs /sgsappa.com

3. Rafiudin, Rahmat, Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

4. Tanutama, Lukas, Jaringan Komputer, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996.

5. Wikipedia free encyclopedia, Active Directory.http://www.w3.org/TR/.

6. Windows Server 2003: Active Directory Infrastructure (2003). Microsoft Press, 1-8 – 1-9. ISBN 0-7356-1438-5.

7. Instal Active Directory pada Windows 2003 Server, 22 November 2011


(3)

(4)

94

Lampiran 1 Transkrip Wawancara Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : H. LASIMIN,S.Sos,MSi (Lurah Bintaro) Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut bapak mengenai sistem keamanan data yang berjalan di Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang berjalan saat ini masih termasuk belum efektif dan masih bersifat manual karena data – data masih disimpan berupa dokumen yang rentan hilang karena virus banyak karyawan bisa mengaksesnya.

2. Apakah ada kendala di dalam sistem yang berjalan saat ini?

Jawab : kendala yang ada yaitu data – data di Kelurahan masih tersimpan di satu komputer dan semua orang bisa mengakses komputer. Termasuk data penting kelurahan. Jika terkena virus didalam satu komputer, komputer lain bisa terkena virus karena penggunaannya yang tidak benar.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : Saya mengharapkan sistem ini dapat diperbaharui agar data yang ada di masing – masing komputer aman tidak rentan hilang dan terhapus karena virus atau kesalahan pemakai.


(5)

95

Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : THIA MUTIARA,S.Stp (Sekretaris Lurah Bintaro) Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut Ibu mengenai sistem keamanan data yang berjalan di Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang diterapkan menurut saya masih manual, walau menggunakan anti virus, tetap saja masih ada virus yang masuk. 2. Apakah ada kendala di dalam sistem keamanan data yang berjalan saat ini?

Jawab : Kendala dalam keamanan data yang ada di dalam komputer belum terjaga karena masih banyak kesalahan dari pemakai, sehingga mudah untuk virus masuk melalui USB atau Internet. Dan banyak pemakai yang secara mudah masuk menggunakan komputer.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : Saya berharap adanya sistem keamanan data yang di atur oleh satu komputer terpusat (server), sehingga bisa terkendali pemakaian komputer di komputer client.


(6)

96

Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : ALAM MUSTAFA (Staff Lurah Bintaro) Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut Bapak mengenai sistem keamanan data yang berjalan di Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang diterapkan menurut saya masih manual, jadi saya sebagai staff masih merasa sungkan untuk menggunakan komputer. 2. Apakah ada kendala di dalam sistem keamanan data yang berjalan saat ini?

Jawab : Karena belum adanya sistem keamanan dalam menjaga data – data, saya masih belum menggunakan komputer untuk menjaga data – data yang penting.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : dengan adanya sistem keamanan data yang terpusat di server saya bisa secara mudah masuk menggunakan user dan password yang saya miliki dan hanya saya saja yang bisa mengakses data tersebut. Jelas keamanan data penting yang kelurahan miliki agak lebih aman.