Presentasi komparasi akuntansi sektor pu
KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN
AKUNTANSI BISNIS
Dewi Raraswati -14320091 & Lutfianti K.H -14320002
01 April 2017 (BAB 3)
Akuntansi sektor publik
Dosen : Ersia rahma dewi,S.E,M.M.
Kompetensi Akuntansi sektor publik dan
Akuntansi sektor bisnis meliputi :
Perkembangan
pemikiran
akuntansi
Penganggaran
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Tujuan
komparasi
akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Realisasi
anggaran
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Asumsi-sumsi
akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Pengadaan
barang dan
jasa dalam
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Pelaporan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Pengambilan
keputusan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Audit
dalam
sektor
publik dan
sektor
bisnis
(swasta)
Perencanaan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Pertanggung
jawaban sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
3.1. Perkembangan Dan Pemikiran Akuntansi
Sektor publik versus sektor bisnis (swasta)
AWAL KEMUNCULAN
ZAMAN
TEMBAGA
ZAMAN
PRIMITIF
SETELAH
PRIMITIF
Perlunya akuntansi sektor publik dipelajari tersendiri
Kebutuhan akan perubahan perspektif ilmu manajemen keuangan sejak 1980-an.
Berbagai lembaga dunia mulai merancang pengembangan model menjadi berbasis akrual.
Adanya kompartemen akuntansi sektor publik (IAI-KASP).
IFAC dan FDASP sebagai sarana diskusi pengembang ilmu akuntansi sektor publik, mata kuliah
akuntansi sektor publik dan isu-isu yang berkembang pada lingkungannya.
3.2 Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik Versus
Sektor Bisnis (Swasta)
Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam
lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya.
3.3 Asumsi-Asumsi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor
Bisnis (Swasta)
Akuntansi
sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan,
akuntansi swasta pasti akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari produk yang diberikan
ke publik.
Pelayanan sektor publik cenderung diserahkan ke pasar, namun regulasi dari pemerintah tetap
harus diikuti.
Keunikan
ASP cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik
yang berbeda.
3.4 Akuntansi Sektor Publik Versus Sektor Bisnis
(Swasta)
1. Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis
Perbedaan
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor bisnis (swasta)
Tujuan
Kesejahteraan masyarakat
keuntungan
Organisasi
Sektor publik
Swasta
Keuntungan
Negara, daerah, masyarakat
Individual, perkumpulan
2. Persamaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis
Disamping terdapat perbedaan, terdapat pula beberapa persamaan antara sektor publik dengan sektor bisnis
(swasta). Persamaannya antara lain (Mardiasmo, 2009) :
- merupakan bagian integral
dari sistem ekonomi suatu
Negara,menggunakan
sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan
organisasi
- menghadapi permasalahan yang sama,
yaitu keterbatasan sumber daya sehingga
keduanya dituntut untuk
melaksanakan prinsip ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas.
- Prinsip-prinsip manajemen pada
dasarnya sama untuk kedua sektor hanya
saja mungkin terdapat beberapa variasi
dan modifikasi.
- Dalam beberapa hal kedua sektor
menghasilkan produk yang sama,
misalnya sama-sama
mengelola
pendidikan, kesehatan, transportasi,
dan sebagainya.
- Kedua sektor terikat pada peraturan
perundangan yang disyaratkan
3. Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis
Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang dibutuhan.
Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang
dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain, BPKP
sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar Audit.
Pada organisasi publik selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK) No.45 tentang
standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
4. Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik
Pembagian tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas
perhitungan “utang pemerintah” dan strategi pelunasannya. Dalam hal ini, berbagai pertanyaan
berikut harus dijawab :
Malukah pemerintah mengetahui utangnya ?
Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang
mengelola aset negara disusun secara terpisah ?
Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan ?
Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukan bagi Pemerintah Daerah dengan
mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah,
Neraca, dan Laporan Arus Kas ?
5. Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
Ekonomi : Untuk pelaksanaan kegiatan operasi organisasi. Konsep ekonomi terkait dengan
penghematan anggaran untuk memperoleh input. Konsep ekonomi menghendaki organisasi
sektor publik tidak melakukan pemborosan anggaran dalam pelaksanaan program, kegiatan dan
operasional organisasi.
EKONOMI =
INPUT
ANGGARAN (RP)
Efisiensi : Organisasi dianggap semakin efisien apabilan mampu menghasilkan output tertentu
dengan input serendah-rendahnya. Dengan cara :
- menaikkan output untuk input yang sama
- menaikkan output lebih besar dibanding proporsi peningkatan input
- menurunkan input untuk output yang sama
- menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output
EFISIENSI =
OUTPUT
INPUT
Efektifitas : Suatu organisasi, program atau kegiatan apabilan output yang dihasilkan bisa
memenuhi tujuan yang diharapkan dengan anggaran yang digunakan secara tepat.
Menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Dalam rangka
mencapai tujuan itu, organisai sektor publik sering kali tidak memperhatikan biaya yang di
keluarkan.
EFEKTIFITAS =
OUTCOME
OUTPUT
Value For Money
Value For Money
INPUT PRIMER
(Anggaran)
EKONOMI
(Belanja Hemat)
INPUT
(Masukan)
OUTPUT
(Keluaran)
EFESIENSI
(Belanja Cermat)
OUTCOME
(Hasil)
EFEKTIVITAS
(Belanja Tepat)
6. Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Dalam organisasi publik semua karyawan/pegawai/ pengurus/relawan bekerja untuk mencapai
satu tujuan yakni pemenuhan pelayanan publik. Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja
swasta cenderung lebih cepat berkembang ketimbang sektor publik.
7. Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dan sektor Bisnis (Swasta)
Dasar Hukum Akuntansi Sektor
Publik
SAP
PSAK
Dasar Hukum Akuntansi Sektor
Bisnis (Swasta)
SPKN
SPKN
PSAK
SPAP
3.5. Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik dan
Sektor Bisnis (Swasta)
Pengambilan keputusan
Sektor publik
Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan
keputusan organisasi.
Segala keputusan dilakukan melalui musyawarah
mufakat antara pimpinan/ pengurus dan anggota
Sektor bisnis (swasta)
Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan
keputusan organisasi atau tidak formal.
Mengambil keputusan secara musyawarah mufakat atau
dapat juga diputuskan secara individual.
Tabel : Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan sektor swasta
3.6. Perencanaan dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Perencanaan
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf, atau Disusun oleh para pegawai serta manajer yang ada
pengelola organisasi.
dalam organisasi tersebut.
Disahkan dengan regulasi publik.
Disahkan dengan aturan perusahaan atau keputusan
pemilik/pengelola perusahaan.
Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan publik.
Hasil yang ingin dicapai adalah meraupprofit / laba
yang tinggi, serta peningkatan kekayaan dan
pertumbuhan organisasi.
Tabel : Perencanaan dalam sektor publik dan sektor swasta
Tahap pokok dari perencanaan dan pengendalian :
Perbaikan/Modifikasi
sasaran dan tujuan
dasar
1. Perencanaa sasaran dan tujuan
2. Perencanaan operasi
Perbaikan perencanaan operasional
5. Pelaporan, Analisis, dan umpan balik
3. Anggaran
Perbaikan anggaran tindakan
4. Pengukuran dan pengendalian
Untuk mencapai suatu tujuan dalam setiap organisasi sektor publik maupun swasta diperlukan
suatu perencanaan yang terdiri dari :
Proses perencanaan dan Proses pengendalian
Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dilakukan dengan cara :
a.
Penilaian investasi, Perencanaan Penganggaran keuangan.
salah satu aspek dari akuntansi manajemen terdiri :
(1) Perencanaan keuangan : tercapainya tujuan dan sasaran dasar organisasi sector public serta
untuk memenuhi permintaan pelayanan yang ditetapkan pada saat perencanaan awal.
(2) Anggaran modal : Anggaran pendapatan, Model keuangan, Target.
3.7. Penganggaran dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Penganggaran
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat Penyusunan anggaran dilakukan begian keuangan,
dalam perencanaan program.
pengelola perusahaan, atau pemilik usaha.
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh Tidak dipublikasikan.
masyarakat.
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D legislatif Disahka oleh pengelola perusahaan atau pemilik
dewan pengurus.
usaha.
Tabel : Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)
3.8. Realisasi Anggaran dalam Sektor Publik dan Sektor
Bisnis (Swasta)
Realisasi anggaran
Sektor publik
Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayana organisasi.
Sektor bisnis (swasta)
Kualitas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.
Partisipasi kensumen (masyarakat) selama proses Partisipasi konsumen setelah mendapatkan output
realisasi anggaran.
(produk).
Tabel : Realisasi anggaran dalam sektor publik dan swasta
3.9. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Sektor Publik dan
Sektor bisnis
Pengadaan barang dan jasa
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Barang publik dalah barang kolektif yang harus Barang swasta adalah barang spesifik yang dimiliki
dikuasai oleh negara atau pemerintah
oleh swasta
Sifatnya tidak ekslusif
Sifatnya ekslusif
Pada umumnya barang dan jasa diperuntukkan bagi Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh mereka
kepentingan seluruh masyarakat dalam skala luas.
yang mampu membelinya.
Tujuan pengadaan barang dan jasa publik adalah Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah
dipertunjukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam diperuntukkan
bagi
kepentingan
internal
skala luas.
organisasi.
Tabel : Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan swasta
3.10. Pelaporan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
Laporan Keuangan
Sektor Publik
• Dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik.
• Pertanggungjawabannya ke DPR/DPRD/legislatif
dan masyarakat
• Laporan unit pemerintah ditujukan sebagai
pengembangan akuntabilitas publik.
• Laporan unit pemerintahan keseluruhan dijadikan
dasar analisis atas prospek pemerintahan.
• Laporan unit pemerintah diperiksa BPK/auditor yang
telah ditetapkan.
Laporan Keuangan
Sektor Swasta
•
•
•
•
Terikat oleh aturan dan criteria kecurangan.
Pertanggungjawaban ditentukan oleh para
pemegang saham dan kreditor.
Laporan keuangan sektor swasta hanya
diungkap
di
tingkat
organisasi
secara
keseluruhan.
Laporan keuangan swasta diperiksa oleh auditor
independen.
Tabel : Perbedaan laporan keuangan dalam sektor publik dan swasta
Persamaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta :
pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntansi publik,
siklus akuntansi dapat dipertimbangkan,
standar akuntansi ditetapkan oleh organisasi independen,
laporan keuangan publik dan swasta bisa diakui sebagai dasar hukum.
Tabel : Persamaan laporan keuangan dalam sektor publik dan swasta
3.11. Audit dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti Perusahaan milik swasta yang bersifat mencari
sektor pemerintahan daerah (Pemda), BUMN, BUMD laba.
dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan
aset perusahaan negara, partai politik, yasasan, LSM,
dan organisasi sosial lainnya.
Tabel : Audit dalam sektor publik dan swasta
3.12. Pertanggung Jawaban dalam Sektor Publik dan
Sektor Bisnis (Swasta)
Pertanggungjawaban
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Pertanggungjawaban merupakan upaya konkret dalam Pertanggungjawaban merupakan upaya konkret
mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi
organisasi sektor publik.
di lingkungan organisasi bisnis (swasta).
Pertanggungjawaban dilakukan kepada masyarakat, Pertanggungjawaban
dilakukan
konstituen, dan dewan pengampu di LSM atau yayasan.
kepadastakeholders dan pemegang saham oleh
pengelola organisasi bisnis (swasta).
Tabel : Pertanggung jawaban dalam sektor publik dan swasta
STUDI KASUS
Mengejar pajak 7-Eleven
Jakarta, tirto.id / Andrey Gromico
09 Maret 2017
Meski sudah menutup sejumlah gerainya, seluruh tunggakan pajak 7-Eleven tetap akan dikejar dan
ditagih.
Sejak
awal 2017, gerai 7-Eleven di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan sudah tak buka lagi.
Menurut pantauan tim Tirto, akhir tahun lalu, gerai itu sempat ditempeli stiker bertuliskan Objek Pajak
Ini Belum Melunasi Kewajiban Pajak Daerah. Kini, bangunan berlantai dua itu tampak sepi dari
aktivitas apapun. Ia hanya menjadi tempat istirahat sejenak para pengemudi ojek online atau pekerja
lapangan.
Di
gerai 7-Eleven Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, pemandangan serupa juga dijumpai. Kaca
bagian depan gerai ditutupi, sehingga orang dari luar tak bisa meihat ke dalam gerai. Gerai itu
berhenti beroperasi sejak 20 Februari 2017. Saat reporter Tirto mengunjungi gerai itu pada 2 Maret
2017 lalu, ada seorang karyawan yang menjaga gerai. Tetapi ia enggan berkomentar apa-apa. Di
dalam gerai, beberapa properti seperti kursi, meja, rak, dan lemari es masih ada. Sedangkan barangbarang dagangan seperti makanan dan minuman dalam kemasan sudah tak lagi terpajang di rak.
Sevel masuk ke Indonesia pada tahun 2008. Ia dikelola oleh PT Modern Sevel Indonesia, anak dari PT
Modern International Tbk. Sevel merupakan hasil transformasi bisnis dari Modern Grup, setelah bisnis
fotonya mengalami kelesuan. Di tengah kelesuan bisnis, Grup Modern akhirnya memutuskan untuk
membeli lisensi waralaba 7-Eleven alias Sevel.
Sejak
awal masuk sampai sekarang, Sevel hanya ada di Jakarta. Kota-kota besar lain seperti
Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Balikpapan, dan Palembang sejauh ini masih dijadikan
rencana ekpansi, tetapi belum terealisasi.
Di seluruh dunia, Sevel tersebar di 17 negara dengan jumlah gerai menapai 58.300. Dua pasar
terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang. Toko kelontong ini memang berdiri di Texas sejak
1927 dengan nama awal Tote'm Stores. Nama 7-Eleven baru digunakan pada 1946, saat toko itu
hanya buka sejak pukul 7 pagi sampai 11 malam.
Sejak awal ia berdiri di Jakarta pada 2008, setiap tahun, ada sekitar 30 sampai 60 gerai Sevel baru
dibuka di Jakarta. Ini membuat jumlah gerai Sevel terus bertambah. Pada tahun 2011, Sevel hanya
punya 50 gerai, tetapi hanya dalam setahun jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat.
Hingga tahun 2014, jumlah gerai Sevel di Jakarta mencapai 190. Di tahun itu juga, sebanyak 40 gerai
baru Sevel dibuka. Penjualan bersih pun naik 24,5 persen menjadi Rp971,7 miliar dari tahun
sebelumnya yang hanya Rp778,3 miliar. Tahun itu bisa disebut sebagai puncak kejayaan Sevel.
Tahun berikutnya, penjualan Sevel menurun, pun begitu dengan jumlah gerainya. Tahun 2015 itu,
total penjualan bersih Sevel turun menjadi Rp886,84 miliar. Untuk pertama kalinya Sevel melakukan
penutupan gerai. Tahun itu, ada 20 gerai yang ditutup. Sementara gerai baru hanya dibuka 18, angka
terkecil penambahan gerai sejak 2011. Sampai September 2016, jumlah gerai Sevel tercatat hanya
175.
Tak Bayar Pajak, Menurut catatan dari Kepala Badan Pajak dan Retribusi daerah Kota Administrasi
Jakarta Barat, Selkiyansyah, dari total 155 gerai Sevel di Jakarta, hanya 97 gerai yang sudah
melakukan pembayaran pajak. “Itu data per Desember, bahwa sejak Januari 2017 sampai kemarin
ada yang bayar, itu bisa saja. Tapi saya belum pegang datanya,” kata Selkiyansyah saat ditemui di
kantornya, Senin (6/3).
Selki tak bisa memberitahu nilai pajak yang harus dibayar Sevel. Tetapi dia menyebutkan, yang jelas,
nilainya 10 persen dari omzet. "Jadi gini, kalau omzetnya itu per harinya ada Rp5 juta, ini contoh lho
ya, berarti sebulan sekitar 150 juta. Jadi pajaknya seharusnya 15 juta," jelas Selki.
Sevel tak dikenai pajak peritel, tetapi pajak restoran. Itu karena ia berfungsi sebagai restoran, bukan
toko kelontong tempat orang-orang membeli kebutuhan lalu pulang. Harga barang-barang di Sevel
juga sedikit lebih mahal dari beberapa peritel. Tetapi Sevel menyediakan kursi dan meja, tempat
pelanggannya bisa duduk berlama-lama.
Dalam laporan keuangan PT Modern International Tbk per September 2016, total pendapatan bersih
dari penjualan 7-Elevel tercatat Rp528,16 miliar. Ia menyumbang sekitar 80 persen dari total
pendapatan bersih induknya yang hanya Rp660,67 miliar. Akan tetapi, beban pajak yang dikeluarkan
pada waktu itu hanya Rp672 juta. Padahal, jika memakai hitung-hitungan Selki, sepuluh persen dari
pendapatan Sevel saja sudah Rp52,8 miliar.
Di periode yang sama tahun sebelumnya, Sevel membayar pajak lebih tinggi, yakni Rp11 miliar.
Namun, itu pun belum sesuai dengan ketentuan pajak restoran 10 persen yang dibebankan kepada
Sevel. Pada September 2015 itu, total omzet Sevel tercatat Rp686,66 miliar. Jadi, pajak yang
seharusnya dibayar untuk Sevel aja adalah Rp68,6 miliar.
7-ELEVEN BERGUGURAN
TERIMAKASIH
AKUNTANSI BISNIS
Dewi Raraswati -14320091 & Lutfianti K.H -14320002
01 April 2017 (BAB 3)
Akuntansi sektor publik
Dosen : Ersia rahma dewi,S.E,M.M.
Kompetensi Akuntansi sektor publik dan
Akuntansi sektor bisnis meliputi :
Perkembangan
pemikiran
akuntansi
Penganggaran
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Tujuan
komparasi
akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Realisasi
anggaran
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Asumsi-sumsi
akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Pengadaan
barang dan
jasa dalam
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Akuntansi
sektor publik
dan sektor
bisnis
(swasta)
Pelaporan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Pengambilan
keputusan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Audit
dalam
sektor
publik dan
sektor
bisnis
(swasta)
Perencanaan
dalam sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
Pertanggung
jawaban sektor
publik dan
sektor bisnis
(swasta)
3.1. Perkembangan Dan Pemikiran Akuntansi
Sektor publik versus sektor bisnis (swasta)
AWAL KEMUNCULAN
ZAMAN
TEMBAGA
ZAMAN
PRIMITIF
SETELAH
PRIMITIF
Perlunya akuntansi sektor publik dipelajari tersendiri
Kebutuhan akan perubahan perspektif ilmu manajemen keuangan sejak 1980-an.
Berbagai lembaga dunia mulai merancang pengembangan model menjadi berbasis akrual.
Adanya kompartemen akuntansi sektor publik (IAI-KASP).
IFAC dan FDASP sebagai sarana diskusi pengembang ilmu akuntansi sektor publik, mata kuliah
akuntansi sektor publik dan isu-isu yang berkembang pada lingkungannya.
3.2 Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik Versus
Sektor Bisnis (Swasta)
Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam
lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya.
3.3 Asumsi-Asumsi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor
Bisnis (Swasta)
Akuntansi
sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan,
akuntansi swasta pasti akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari produk yang diberikan
ke publik.
Pelayanan sektor publik cenderung diserahkan ke pasar, namun regulasi dari pemerintah tetap
harus diikuti.
Keunikan
ASP cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik
yang berbeda.
3.4 Akuntansi Sektor Publik Versus Sektor Bisnis
(Swasta)
1. Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis
Perbedaan
Akuntansi sektor publik
Akuntansi sektor bisnis (swasta)
Tujuan
Kesejahteraan masyarakat
keuntungan
Organisasi
Sektor publik
Swasta
Keuntungan
Negara, daerah, masyarakat
Individual, perkumpulan
2. Persamaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis
Disamping terdapat perbedaan, terdapat pula beberapa persamaan antara sektor publik dengan sektor bisnis
(swasta). Persamaannya antara lain (Mardiasmo, 2009) :
- merupakan bagian integral
dari sistem ekonomi suatu
Negara,menggunakan
sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan
organisasi
- menghadapi permasalahan yang sama,
yaitu keterbatasan sumber daya sehingga
keduanya dituntut untuk
melaksanakan prinsip ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas.
- Prinsip-prinsip manajemen pada
dasarnya sama untuk kedua sektor hanya
saja mungkin terdapat beberapa variasi
dan modifikasi.
- Dalam beberapa hal kedua sektor
menghasilkan produk yang sama,
misalnya sama-sama
mengelola
pendidikan, kesehatan, transportasi,
dan sebagainya.
- Kedua sektor terikat pada peraturan
perundangan yang disyaratkan
3. Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis
Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang dibutuhan.
Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang
dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain, BPKP
sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar Audit.
Pada organisasi publik selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK) No.45 tentang
standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
4. Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik
Pembagian tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas
perhitungan “utang pemerintah” dan strategi pelunasannya. Dalam hal ini, berbagai pertanyaan
berikut harus dijawab :
Malukah pemerintah mengetahui utangnya ?
Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang
mengelola aset negara disusun secara terpisah ?
Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan ?
Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukan bagi Pemerintah Daerah dengan
mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah,
Neraca, dan Laporan Arus Kas ?
5. Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
Ekonomi : Untuk pelaksanaan kegiatan operasi organisasi. Konsep ekonomi terkait dengan
penghematan anggaran untuk memperoleh input. Konsep ekonomi menghendaki organisasi
sektor publik tidak melakukan pemborosan anggaran dalam pelaksanaan program, kegiatan dan
operasional organisasi.
EKONOMI =
INPUT
ANGGARAN (RP)
Efisiensi : Organisasi dianggap semakin efisien apabilan mampu menghasilkan output tertentu
dengan input serendah-rendahnya. Dengan cara :
- menaikkan output untuk input yang sama
- menaikkan output lebih besar dibanding proporsi peningkatan input
- menurunkan input untuk output yang sama
- menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output
EFISIENSI =
OUTPUT
INPUT
Efektifitas : Suatu organisasi, program atau kegiatan apabilan output yang dihasilkan bisa
memenuhi tujuan yang diharapkan dengan anggaran yang digunakan secara tepat.
Menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Dalam rangka
mencapai tujuan itu, organisai sektor publik sering kali tidak memperhatikan biaya yang di
keluarkan.
EFEKTIFITAS =
OUTCOME
OUTPUT
Value For Money
Value For Money
INPUT PRIMER
(Anggaran)
EKONOMI
(Belanja Hemat)
INPUT
(Masukan)
OUTPUT
(Keluaran)
EFESIENSI
(Belanja Cermat)
OUTCOME
(Hasil)
EFEKTIVITAS
(Belanja Tepat)
6. Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Dalam organisasi publik semua karyawan/pegawai/ pengurus/relawan bekerja untuk mencapai
satu tujuan yakni pemenuhan pelayanan publik. Persaingan inilah yang menghantarkan kinerja
swasta cenderung lebih cepat berkembang ketimbang sektor publik.
7. Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dan sektor Bisnis (Swasta)
Dasar Hukum Akuntansi Sektor
Publik
SAP
PSAK
Dasar Hukum Akuntansi Sektor
Bisnis (Swasta)
SPKN
SPKN
PSAK
SPAP
3.5. Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik dan
Sektor Bisnis (Swasta)
Pengambilan keputusan
Sektor publik
Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan
keputusan organisasi.
Segala keputusan dilakukan melalui musyawarah
mufakat antara pimpinan/ pengurus dan anggota
Sektor bisnis (swasta)
Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan
keputusan organisasi atau tidak formal.
Mengambil keputusan secara musyawarah mufakat atau
dapat juga diputuskan secara individual.
Tabel : Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan sektor swasta
3.6. Perencanaan dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Perencanaan
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf, atau Disusun oleh para pegawai serta manajer yang ada
pengelola organisasi.
dalam organisasi tersebut.
Disahkan dengan regulasi publik.
Disahkan dengan aturan perusahaan atau keputusan
pemilik/pengelola perusahaan.
Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan publik.
Hasil yang ingin dicapai adalah meraupprofit / laba
yang tinggi, serta peningkatan kekayaan dan
pertumbuhan organisasi.
Tabel : Perencanaan dalam sektor publik dan sektor swasta
Tahap pokok dari perencanaan dan pengendalian :
Perbaikan/Modifikasi
sasaran dan tujuan
dasar
1. Perencanaa sasaran dan tujuan
2. Perencanaan operasi
Perbaikan perencanaan operasional
5. Pelaporan, Analisis, dan umpan balik
3. Anggaran
Perbaikan anggaran tindakan
4. Pengukuran dan pengendalian
Untuk mencapai suatu tujuan dalam setiap organisasi sektor publik maupun swasta diperlukan
suatu perencanaan yang terdiri dari :
Proses perencanaan dan Proses pengendalian
Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dilakukan dengan cara :
a.
Penilaian investasi, Perencanaan Penganggaran keuangan.
salah satu aspek dari akuntansi manajemen terdiri :
(1) Perencanaan keuangan : tercapainya tujuan dan sasaran dasar organisasi sector public serta
untuk memenuhi permintaan pelayanan yang ditetapkan pada saat perencanaan awal.
(2) Anggaran modal : Anggaran pendapatan, Model keuangan, Target.
3.7. Penganggaran dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Penganggaran
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat Penyusunan anggaran dilakukan begian keuangan,
dalam perencanaan program.
pengelola perusahaan, atau pemilik usaha.
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh Tidak dipublikasikan.
masyarakat.
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D legislatif Disahka oleh pengelola perusahaan atau pemilik
dewan pengurus.
usaha.
Tabel : Penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (swasta)
3.8. Realisasi Anggaran dalam Sektor Publik dan Sektor
Bisnis (Swasta)
Realisasi anggaran
Sektor publik
Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayana organisasi.
Sektor bisnis (swasta)
Kualitas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.
Partisipasi kensumen (masyarakat) selama proses Partisipasi konsumen setelah mendapatkan output
realisasi anggaran.
(produk).
Tabel : Realisasi anggaran dalam sektor publik dan swasta
3.9. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Sektor Publik dan
Sektor bisnis
Pengadaan barang dan jasa
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Barang publik dalah barang kolektif yang harus Barang swasta adalah barang spesifik yang dimiliki
dikuasai oleh negara atau pemerintah
oleh swasta
Sifatnya tidak ekslusif
Sifatnya ekslusif
Pada umumnya barang dan jasa diperuntukkan bagi Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh mereka
kepentingan seluruh masyarakat dalam skala luas.
yang mampu membelinya.
Tujuan pengadaan barang dan jasa publik adalah Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah
dipertunjukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam diperuntukkan
bagi
kepentingan
internal
skala luas.
organisasi.
Tabel : Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan swasta
3.10. Pelaporan Dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
Laporan Keuangan
Sektor Publik
• Dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik.
• Pertanggungjawabannya ke DPR/DPRD/legislatif
dan masyarakat
• Laporan unit pemerintah ditujukan sebagai
pengembangan akuntabilitas publik.
• Laporan unit pemerintahan keseluruhan dijadikan
dasar analisis atas prospek pemerintahan.
• Laporan unit pemerintah diperiksa BPK/auditor yang
telah ditetapkan.
Laporan Keuangan
Sektor Swasta
•
•
•
•
Terikat oleh aturan dan criteria kecurangan.
Pertanggungjawaban ditentukan oleh para
pemegang saham dan kreditor.
Laporan keuangan sektor swasta hanya
diungkap
di
tingkat
organisasi
secara
keseluruhan.
Laporan keuangan swasta diperiksa oleh auditor
independen.
Tabel : Perbedaan laporan keuangan dalam sektor publik dan swasta
Persamaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Sektor Swasta :
pelaporan keuangan lebih ditentukan oleh fungsi akuntansi publik,
siklus akuntansi dapat dipertimbangkan,
standar akuntansi ditetapkan oleh organisasi independen,
laporan keuangan publik dan swasta bisa diakui sebagai dasar hukum.
Tabel : Persamaan laporan keuangan dalam sektor publik dan swasta
3.11. Audit dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
(Swasta)
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti Perusahaan milik swasta yang bersifat mencari
sektor pemerintahan daerah (Pemda), BUMN, BUMD laba.
dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan
aset perusahaan negara, partai politik, yasasan, LSM,
dan organisasi sosial lainnya.
Tabel : Audit dalam sektor publik dan swasta
3.12. Pertanggung Jawaban dalam Sektor Publik dan
Sektor Bisnis (Swasta)
Pertanggungjawaban
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta)
Pertanggungjawaban merupakan upaya konkret dalam Pertanggungjawaban merupakan upaya konkret
mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi
organisasi sektor publik.
di lingkungan organisasi bisnis (swasta).
Pertanggungjawaban dilakukan kepada masyarakat, Pertanggungjawaban
dilakukan
konstituen, dan dewan pengampu di LSM atau yayasan.
kepadastakeholders dan pemegang saham oleh
pengelola organisasi bisnis (swasta).
Tabel : Pertanggung jawaban dalam sektor publik dan swasta
STUDI KASUS
Mengejar pajak 7-Eleven
Jakarta, tirto.id / Andrey Gromico
09 Maret 2017
Meski sudah menutup sejumlah gerainya, seluruh tunggakan pajak 7-Eleven tetap akan dikejar dan
ditagih.
Sejak
awal 2017, gerai 7-Eleven di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan sudah tak buka lagi.
Menurut pantauan tim Tirto, akhir tahun lalu, gerai itu sempat ditempeli stiker bertuliskan Objek Pajak
Ini Belum Melunasi Kewajiban Pajak Daerah. Kini, bangunan berlantai dua itu tampak sepi dari
aktivitas apapun. Ia hanya menjadi tempat istirahat sejenak para pengemudi ojek online atau pekerja
lapangan.
Di
gerai 7-Eleven Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, pemandangan serupa juga dijumpai. Kaca
bagian depan gerai ditutupi, sehingga orang dari luar tak bisa meihat ke dalam gerai. Gerai itu
berhenti beroperasi sejak 20 Februari 2017. Saat reporter Tirto mengunjungi gerai itu pada 2 Maret
2017 lalu, ada seorang karyawan yang menjaga gerai. Tetapi ia enggan berkomentar apa-apa. Di
dalam gerai, beberapa properti seperti kursi, meja, rak, dan lemari es masih ada. Sedangkan barangbarang dagangan seperti makanan dan minuman dalam kemasan sudah tak lagi terpajang di rak.
Sevel masuk ke Indonesia pada tahun 2008. Ia dikelola oleh PT Modern Sevel Indonesia, anak dari PT
Modern International Tbk. Sevel merupakan hasil transformasi bisnis dari Modern Grup, setelah bisnis
fotonya mengalami kelesuan. Di tengah kelesuan bisnis, Grup Modern akhirnya memutuskan untuk
membeli lisensi waralaba 7-Eleven alias Sevel.
Sejak
awal masuk sampai sekarang, Sevel hanya ada di Jakarta. Kota-kota besar lain seperti
Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Balikpapan, dan Palembang sejauh ini masih dijadikan
rencana ekpansi, tetapi belum terealisasi.
Di seluruh dunia, Sevel tersebar di 17 negara dengan jumlah gerai menapai 58.300. Dua pasar
terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang. Toko kelontong ini memang berdiri di Texas sejak
1927 dengan nama awal Tote'm Stores. Nama 7-Eleven baru digunakan pada 1946, saat toko itu
hanya buka sejak pukul 7 pagi sampai 11 malam.
Sejak awal ia berdiri di Jakarta pada 2008, setiap tahun, ada sekitar 30 sampai 60 gerai Sevel baru
dibuka di Jakarta. Ini membuat jumlah gerai Sevel terus bertambah. Pada tahun 2011, Sevel hanya
punya 50 gerai, tetapi hanya dalam setahun jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat.
Hingga tahun 2014, jumlah gerai Sevel di Jakarta mencapai 190. Di tahun itu juga, sebanyak 40 gerai
baru Sevel dibuka. Penjualan bersih pun naik 24,5 persen menjadi Rp971,7 miliar dari tahun
sebelumnya yang hanya Rp778,3 miliar. Tahun itu bisa disebut sebagai puncak kejayaan Sevel.
Tahun berikutnya, penjualan Sevel menurun, pun begitu dengan jumlah gerainya. Tahun 2015 itu,
total penjualan bersih Sevel turun menjadi Rp886,84 miliar. Untuk pertama kalinya Sevel melakukan
penutupan gerai. Tahun itu, ada 20 gerai yang ditutup. Sementara gerai baru hanya dibuka 18, angka
terkecil penambahan gerai sejak 2011. Sampai September 2016, jumlah gerai Sevel tercatat hanya
175.
Tak Bayar Pajak, Menurut catatan dari Kepala Badan Pajak dan Retribusi daerah Kota Administrasi
Jakarta Barat, Selkiyansyah, dari total 155 gerai Sevel di Jakarta, hanya 97 gerai yang sudah
melakukan pembayaran pajak. “Itu data per Desember, bahwa sejak Januari 2017 sampai kemarin
ada yang bayar, itu bisa saja. Tapi saya belum pegang datanya,” kata Selkiyansyah saat ditemui di
kantornya, Senin (6/3).
Selki tak bisa memberitahu nilai pajak yang harus dibayar Sevel. Tetapi dia menyebutkan, yang jelas,
nilainya 10 persen dari omzet. "Jadi gini, kalau omzetnya itu per harinya ada Rp5 juta, ini contoh lho
ya, berarti sebulan sekitar 150 juta. Jadi pajaknya seharusnya 15 juta," jelas Selki.
Sevel tak dikenai pajak peritel, tetapi pajak restoran. Itu karena ia berfungsi sebagai restoran, bukan
toko kelontong tempat orang-orang membeli kebutuhan lalu pulang. Harga barang-barang di Sevel
juga sedikit lebih mahal dari beberapa peritel. Tetapi Sevel menyediakan kursi dan meja, tempat
pelanggannya bisa duduk berlama-lama.
Dalam laporan keuangan PT Modern International Tbk per September 2016, total pendapatan bersih
dari penjualan 7-Elevel tercatat Rp528,16 miliar. Ia menyumbang sekitar 80 persen dari total
pendapatan bersih induknya yang hanya Rp660,67 miliar. Akan tetapi, beban pajak yang dikeluarkan
pada waktu itu hanya Rp672 juta. Padahal, jika memakai hitung-hitungan Selki, sepuluh persen dari
pendapatan Sevel saja sudah Rp52,8 miliar.
Di periode yang sama tahun sebelumnya, Sevel membayar pajak lebih tinggi, yakni Rp11 miliar.
Namun, itu pun belum sesuai dengan ketentuan pajak restoran 10 persen yang dibebankan kepada
Sevel. Pada September 2015 itu, total omzet Sevel tercatat Rp686,66 miliar. Jadi, pajak yang
seharusnya dibayar untuk Sevel aja adalah Rp68,6 miliar.
7-ELEVEN BERGUGURAN
TERIMAKASIH