Laporan Praktikum Rangkaian Elektrik Mod
Percobaan I
Pengenalan Instrumentasi Laboratorium
Iwan Panjaitan (14S16054)
Tanggal Percobaan: 13/10/2017
Els2104 - Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del
Abstract—The purpose of this experiment is to learn how to use
the test equipment provide exposure to the various test equipment
in order to be used in subsequent experiment. A primary purpose
of this laboratory experiment is to mentoring the use of electronics
test equipment with the laboratory rules and procedures to have
students become safety. The devices that will be using include DC
power supply, breadboards, multimeters, oscilloscope and signal
generators as well as some resistors so there is something to
measure on. From this experiment student learn how to read the
values of DC voltage and AC voltage, DC current, frequency,
phase in oscilloscope and read the value of resistance.
Keywords—Lab equipment, DC and AC voltage, oscilloscope,
signal generator, resistance.
I. PENDAHULUAN
P
ada praktikum mata kuliah rangkaian elektrik akan
digunakan banyak alat/instrumentasi laboratorium yang
perlu untuk diketahui kegunaannya demi mendukung kerja
praktikan dalam melakukan percobaan. Praktikan tidak akan
terlepas dari perlatan elektronik yang menuntut praktikan untuk
menggunakannya dengan baik dan benar, selain demi
melancarkan tujuan praktikum juga agar dapat menjaga
keselamatan praktikan dan peralatan yang digunakan itu
sendiri. Oleh karena itu, pengenalan alat-alat laboratorium
seperti fungsi dan cara penggunaanya perlu untuk untuk
memperoleh hasil yang efisien dan efektif serta tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan percobaan. Poin penting yang
ingin dicapai pada praktikum ini ialah agar praktikan :
●Mengenal multimeter sebagai pengukuran tegangan
(Voltmeter), sebagai pengukur arus (Amperemeter), dan
sebagai pengukur resistansi (Ohmmeter).
●Memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan
jatuh DC dan AC pada resistansi/ impedansi besar.
●Memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan
AC dengan frekuensi tinggi.
●Dapat menggunakan generator sinyal sebagai sumber
berbagai bentuk gelombang.
●Dapat menggunakan osiloskop sebagai pengukur tegangan
dan sebagai pengukur frekuensi dari berbagai bentuk
gelombang.
●Dapat melakukan pengamatan karakteristik komponen dua
terminal dengan osiloskop.
● Dapat membaca nilai resistor dan mengukurnya
II. LANDASAN TEORETIS
Dalam praktikum ini, akan dilakukan beberapa percobaan
menggunakan instrument multimeter, osiloskop, generator
sinyal, dan power supply.
A. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat
memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi
menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.
Dengan menggunakan osiloskop, kita dapat mengamati dan
menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi
dalam suatu rangkaian elektronika. Besar tegangan sinyal dapat
langsung dilihat dari gambar pada layar dengan mengetahui
nilai volt/div yang digunakan. Gunakan skala tegangan V/div
yang terkecil yang masih memberikan gambar sinyal tidak
melewati ukuran layar osiloskop. Pada umumnya osiloskop
dapat menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu
pada sumbu x dan tegangan pada sumbu y. Osiloskop juga
berguna dalam mengukur faktor penguat, mengukur beda fasa,
dan menggambar karakteristik komponen dua terminal yang
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan osiloskop
“dual trace”, dan dengan metoda “lissajous”.
.
B. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur tegangan (Voltmeter), pengukur
arus (Amperemeter), dan sebagai pengukur resistansi
(Ohmmeter). Multimeter dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
multimeter analog dan multimeter digital.
Beberapa cara menggunakan multimeter adalah sebagai
berikut:
1.Mengukur Tegangan DC (DC Voltage).
Atur posisi saklar selector ke DCV.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang
diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar
selector ke 12 Volt (khusus multimeter analog).
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan
diukur. Probe merah pada terminal positif (+) dan
probe hitam ke terminal negative (-).
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
2.Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
Atur posisi saklar selector ke ACV.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang
diukur. Jika ingin mengukur 250 Volt, putar saklar
selector ke 300 Volt (khusus multimeter analog).
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan
diukur. Untuk tegangan AC, tidak ada polaritas negatif
dan positif.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
3.Mengukur Arus Listrik
Atur posisi saklar selektor ke DCA.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan
diukur. Jika arus yang akan diukur adalah 100mA
maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika
Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka
sekering (fuse) dalam multimeter akan putus. Kita
harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya
lagi.
Putuskan jalur catu daya (power supply) yang
terhubung ke beban,
Kemudian hubungkan probe multimeter ke terminal
jalur yang kita putuskan tersebut. Probe merah ke
output tegangan positif (+) dan probe hitam ke input
tegangan (-) beban ataupun rangkaian yang akan kita
ukur.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
4.Mengukur Resistor.
Atur posisi saklar selector ke Ohm.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan
diukur.
Hubungkan probe ke komponen resistor, tidak ada
polaritas, jadi boleh terbalik.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
C. Power Supply
Power supply adalah sebuah peranti elektronikayang
berguna sebagai sumber daya untuk peranti lain, terutama
daya listrik. Pada dasarnya power supply bukanlah sebuah alat
yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa
pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain.
D. Generator Sinyal
Generator sinyal merupakan alat ukur elektronik yang
menghasilkan atau membangkitkan gelombang berbentuk
sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
Generator sinyal terdiri dari generator utama dan generator
modulasi. Generator utama menyediakan gelombang output
sinus, kotak, atau gelombang segitiga dengan rangkuman
frekwensi Hz sampai 13 MHz. Generator modulasi
menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan segitiga
dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 10 kHz.
III. HASIL DAN ANALISIS
A. Percobaan IA : Mengukur Arus Searah
Tabel 1 Data pengukuran arus dengan multimeter
Parameter
Rangkaian yang
digunakan
��
(V)
�
(�)
�
(�)
6
120
6
120
120
1.5
x
6
120
1.5
x
6
Nilai
Arus
Terhit
ung
(A)
Multimet
er Digital
Multimeter Analog
0.025
0.25
NilaiA
rusTer
ukur
(mA)
7.5
0.003
3
25
11
1.44
0.002
50
6
1.26
Batas
Ukur
NilaiAru
sTerukur
(mA)
1.44
Terlihat dari hasil pengamatan bahwa multimeter analog sesuai
dengan hasil perhitungan. Namun multimeter Digital lebih
presisi dalam menghadirkan hasil pengamatan karena
sebenarnya perhitungan tidak memasukkan kabel sebagai
resistor. Sedangkan tidak terdeteksinya arus pada multimeter
digital itu bergantung pada sensitivitas dari multimeter itu
sendiri.
B. Percobaan IB : Mengukur Tegangan Searah
Parameter
Rangkaian yang
digunakan
��
(V)
�
(�)
�
(�)
6
120
6
120
120
1.5
x
6
1.5
x
1.5
x
Multimeter Analog
Multimeter
Digital
Batas
Ukur
(V)
10
Sensiti
vitas
(�/V)
2.5
�
(V)
10
2.5
6
5.62
10
2.5
6
5.9
6
�
(V)
6
Pada pengukuran tegangan searah Vsumber = 9 V dan besar
resistansi diubah-ubah, multimeter analog dan multimeter
digital menunjukan nilai tegangan terukur yang berbeda. Hal ini
dikarenakan keterbatasan multimeter analog yaitu akurasi yang
terbatas. Multimeter analog tidak ada rentang otomatis (auto
range). Faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah
kesalahan praktikan dalam pembacaan skala pada multimeter.
C. Percobaan IC : Mengukur Tegangan Bolak Balik
Tabel 3 Data pengukuran tegangan AC
No.
Frekuensi
(Hz)
1
2
3
50
500
5000
Multimeter
Analog
6
5.6
5.4
�
2
296
1000
1
200
3
500
0.002
3
304
1000
2
200
3
500
0.002
(Volt)
Multimeter Digital
0.764
0.157
0.064
Tabel 6 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi Osiloskop untuk
Kanal 2
HargaKalibrator
Dengan menggunakan IC 74LS08 dan mengubah
setting osiloskop menjadi 0,2 us serta berfrekuensi300
KHz, delay propagasi dapat teramati.
N
o.
D. Percobaan ID : Membaca Dan Mencari Nilai Resistansi
Tabel 4 Hasil pengukuran resistansi dengan multimeter
NilaiResistan
siTertulis (�)
�
120
�
1.5x
�
1.5x
6
WarnaG
elang
NilaiTol
erans
(%)
CoklatMerahCoklatEmas
EmasMerahHijauCoklat
EmasHijauHijauCoklat
NilaiResistansi
Terukur (�)
Multi
Multi
meter
meter
Analo Digita
g
l
1
296
1000
1
100
1
3
1000
2
3
961.5
3
3
961.5
Frek
uensi
(Hz)
Tega
ngan
(V)
Peri
oda
(s)
3
0.5
2
3
0.5
2
3
0.5
2
Kalibrasi diperlukan agar tidak merusak alat dan pengukuran
yang akan dilakukan selanjutnya menjadi akurat dan presisi.
F. Percobaan IF: Mengukur Tegangan Searah
Tabel 7 Hasil pengukuran tegangan DC dengan multimeter
dan osiloskop.
120
117.8
5
1500
1.468
x
Teganganterukur (V)
Multimeter
Osiloskop
2.077
2.14
5
15000
00
1.497
x 6
Untuk pengukuran tegangan searah diperoleh hasil yang
dapat dikatakan sama Karena perbedaan hasil
pengukuran kedua alat hanya memilki selisih yang kecil.
E. Percobaan IE: Kalibrasi
Tabel 5 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi Osiloskop untuk
Kanal 1
SkalaPemba
caan
Hors
Vert.
.(
(V/d
ms/d
iv)
iv)
Frekue
nsi(Hz
)
HasilPengukuran
5
Urutan warna dalam pengukuran besaran resistor secara manual
adalah: hitam,cokelat,merah,orange,kuning,hijau ,ungu,abuabu,putih,emas,perak,tidak berwarna. Yang menentukan nilai
toleransi pada resistor adalah warna terakhir resistor dan
mempunyai aturan untuk setiap penggunaan warna. Ada
perbedaan hasil saat mengukur nilai resistansi menggunakan
alat dan manual.Hal ini disebabkan oleh nilai toleransi pada
resistor.
HargaKalibra
tor
Frek
Tega
uens
ngan(
i(Hz
mV)
)
Tega
ngan
(V)
SkalaPembac
aan
Ho
Vert.
rs.
(V/div (m
)
s/di
v)
10
1
0
20
1
0
20
2
0
HasilPengukuran
Teg
ang
an
(V)
Perio
da
(µs)
Frekuens
i
(kHz)
3
500
0.002
G. Percobaan IG: Mengukur Tegangan Bolak Balik
Tabel 8 Hasil pengukuran tegangan AC dengan multimeter
dan osiloskop.
Frekuensi (Hz)
100
1k
10k
TeganganTerukur
Multimeter (mV)
Osiloskop (V)
2.386
3.2
2.219
3.0
2.108
3.0
Untuk pengukuran ini didapatkan data relatif sama.
Walaupun pada 10KHz sudah berada di luar range dari
spesifikasi yang digunakan pada multimeter.
H. Percobaan IG: Mengukur Beda Fase
Tidak Selesai dilakukan Karena pembacaan fasa pada
osiloskop yang tidak dimengerti sehingga dilanjutkan pada
percobaan berikutnya.
I. Percobaan IH: Mengukur Frekuensi
Tabel 10 Hasil pengukuran Frekuensi
Pengukuran langsung
Posisi
selektor
frekuens
i
F1
F2
F3
Cara
langsung
fTsinya
sinya
l
l (s)
(Hz)
1.266
5.73
9.81
Cara lissajous
fgenerato
r sinyal
(Hz)
1.282
5.682
9.804
Gambar
tampila
n
fsinya
l
(Hz)
1.264
5.738
9.78
IV. SIMPULAN
Percobaan tentang modul 1 yang berjudul Pengenalan
Instrumentasi Laboratorium ini bertujuan untuk mengenalkan
alat-alat praktikum yang akan sering digunkan oleh praktikan
nantinya. Praktikan dituntut untuk memperhatikan spesifikasi
alat sebelum menggunakannya.
Multimeter dapat digunakan untuk mengukur besaran
tegangan (Voltmeter), arus (Amperemeter) dan resistansi
(Ohmmeter). Untuk menggunakannya hanya dengan
mengatur skalanya sesuai dengan kebutuhan.
Kalibrasi pada multimeter dan osiloskop sangat diperlukan
untuk keakuratan pengukuran selanjutnya.
Setiap alat ukur memiliki keterbatasan yang dipengaruhi
oleh keterbatasan skala ukur dan juga keakuran alat ukur
tersebut untuk mengukur nilai suatu besaran.
Osiloskop adalah salah satu alat ukur yang dapat
menampilkan bentuk dari sinyal listrik.
Generator sinyal digunakan untuk memperoleh gambar
berbagai bentuk gelombang.
Jika kita menggunakan tegangan positif pada gelombang,
maka titik gelombang akan naik dan sebaliknya.
Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi
oleh sumber tegangan dan volt/div atau time/div yang
digunakan.
Skala dan bentuk gelombang yang dihasilkan pada
osiloskop dipengaruhi oleh sumber dan volt/div
Untuk membaca nilai resistor dapat ditentukan dari warna
pita-pitanya.
Nilai resistansi oleh multimeter analog dan digital
menunjukan hasil yang sama besar dan tidak berbeda jauh.
Akan tetapi, multimeter digital lebih akurat dan memiliki
tingkat kebenaran yang lebih tinggi.
REFERENSI
[1] Siagian , Pandapotan. “Petunjuk Praktikum Sistem Digital,
Laboratorium Sistem Digital ”, Sitoluama, 2015
[2] Michael Neidle, 1991, Teknologi Listrik, Penerbit
Erlangga, Jakarta
[3] Sunarno, 2005, Rangkaian Elektrik, Penerbit Andi,
Yogyakarta
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter , 8 Oktober 2017,
15:00
Lampiran
Pengenalan Instrumentasi Laboratorium
Iwan Panjaitan (14S16054)
Tanggal Percobaan: 13/10/2017
Els2104 - Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del
Abstract—The purpose of this experiment is to learn how to use
the test equipment provide exposure to the various test equipment
in order to be used in subsequent experiment. A primary purpose
of this laboratory experiment is to mentoring the use of electronics
test equipment with the laboratory rules and procedures to have
students become safety. The devices that will be using include DC
power supply, breadboards, multimeters, oscilloscope and signal
generators as well as some resistors so there is something to
measure on. From this experiment student learn how to read the
values of DC voltage and AC voltage, DC current, frequency,
phase in oscilloscope and read the value of resistance.
Keywords—Lab equipment, DC and AC voltage, oscilloscope,
signal generator, resistance.
I. PENDAHULUAN
P
ada praktikum mata kuliah rangkaian elektrik akan
digunakan banyak alat/instrumentasi laboratorium yang
perlu untuk diketahui kegunaannya demi mendukung kerja
praktikan dalam melakukan percobaan. Praktikan tidak akan
terlepas dari perlatan elektronik yang menuntut praktikan untuk
menggunakannya dengan baik dan benar, selain demi
melancarkan tujuan praktikum juga agar dapat menjaga
keselamatan praktikan dan peralatan yang digunakan itu
sendiri. Oleh karena itu, pengenalan alat-alat laboratorium
seperti fungsi dan cara penggunaanya perlu untuk untuk
memperoleh hasil yang efisien dan efektif serta tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan percobaan. Poin penting yang
ingin dicapai pada praktikum ini ialah agar praktikan :
●Mengenal multimeter sebagai pengukuran tegangan
(Voltmeter), sebagai pengukur arus (Amperemeter), dan
sebagai pengukur resistansi (Ohmmeter).
●Memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan
jatuh DC dan AC pada resistansi/ impedansi besar.
●Memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan
AC dengan frekuensi tinggi.
●Dapat menggunakan generator sinyal sebagai sumber
berbagai bentuk gelombang.
●Dapat menggunakan osiloskop sebagai pengukur tegangan
dan sebagai pengukur frekuensi dari berbagai bentuk
gelombang.
●Dapat melakukan pengamatan karakteristik komponen dua
terminal dengan osiloskop.
● Dapat membaca nilai resistor dan mengukurnya
II. LANDASAN TEORETIS
Dalam praktikum ini, akan dilakukan beberapa percobaan
menggunakan instrument multimeter, osiloskop, generator
sinyal, dan power supply.
A. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat
memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi
menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.
Dengan menggunakan osiloskop, kita dapat mengamati dan
menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi
dalam suatu rangkaian elektronika. Besar tegangan sinyal dapat
langsung dilihat dari gambar pada layar dengan mengetahui
nilai volt/div yang digunakan. Gunakan skala tegangan V/div
yang terkecil yang masih memberikan gambar sinyal tidak
melewati ukuran layar osiloskop. Pada umumnya osiloskop
dapat menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu
pada sumbu x dan tegangan pada sumbu y. Osiloskop juga
berguna dalam mengukur faktor penguat, mengukur beda fasa,
dan menggambar karakteristik komponen dua terminal yang
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan osiloskop
“dual trace”, dan dengan metoda “lissajous”.
.
B. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur tegangan (Voltmeter), pengukur
arus (Amperemeter), dan sebagai pengukur resistansi
(Ohmmeter). Multimeter dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
multimeter analog dan multimeter digital.
Beberapa cara menggunakan multimeter adalah sebagai
berikut:
1.Mengukur Tegangan DC (DC Voltage).
Atur posisi saklar selector ke DCV.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang
diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar
selector ke 12 Volt (khusus multimeter analog).
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan
diukur. Probe merah pada terminal positif (+) dan
probe hitam ke terminal negative (-).
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
2.Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
Atur posisi saklar selector ke ACV.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang
diukur. Jika ingin mengukur 250 Volt, putar saklar
selector ke 300 Volt (khusus multimeter analog).
Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan
diukur. Untuk tegangan AC, tidak ada polaritas negatif
dan positif.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
3.Mengukur Arus Listrik
Atur posisi saklar selektor ke DCA.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan
diukur. Jika arus yang akan diukur adalah 100mA
maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika
Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka
sekering (fuse) dalam multimeter akan putus. Kita
harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya
lagi.
Putuskan jalur catu daya (power supply) yang
terhubung ke beban,
Kemudian hubungkan probe multimeter ke terminal
jalur yang kita putuskan tersebut. Probe merah ke
output tegangan positif (+) dan probe hitam ke input
tegangan (-) beban ataupun rangkaian yang akan kita
ukur.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
4.Mengukur Resistor.
Atur posisi saklar selector ke Ohm.
Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan
diukur.
Hubungkan probe ke komponen resistor, tidak ada
polaritas, jadi boleh terbalik.
Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
C. Power Supply
Power supply adalah sebuah peranti elektronikayang
berguna sebagai sumber daya untuk peranti lain, terutama
daya listrik. Pada dasarnya power supply bukanlah sebuah alat
yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa
pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain.
D. Generator Sinyal
Generator sinyal merupakan alat ukur elektronik yang
menghasilkan atau membangkitkan gelombang berbentuk
sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
Generator sinyal terdiri dari generator utama dan generator
modulasi. Generator utama menyediakan gelombang output
sinus, kotak, atau gelombang segitiga dengan rangkuman
frekwensi Hz sampai 13 MHz. Generator modulasi
menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan segitiga
dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 10 kHz.
III. HASIL DAN ANALISIS
A. Percobaan IA : Mengukur Arus Searah
Tabel 1 Data pengukuran arus dengan multimeter
Parameter
Rangkaian yang
digunakan
��
(V)
�
(�)
�
(�)
6
120
6
120
120
1.5
x
6
120
1.5
x
6
Nilai
Arus
Terhit
ung
(A)
Multimet
er Digital
Multimeter Analog
0.025
0.25
NilaiA
rusTer
ukur
(mA)
7.5
0.003
3
25
11
1.44
0.002
50
6
1.26
Batas
Ukur
NilaiAru
sTerukur
(mA)
1.44
Terlihat dari hasil pengamatan bahwa multimeter analog sesuai
dengan hasil perhitungan. Namun multimeter Digital lebih
presisi dalam menghadirkan hasil pengamatan karena
sebenarnya perhitungan tidak memasukkan kabel sebagai
resistor. Sedangkan tidak terdeteksinya arus pada multimeter
digital itu bergantung pada sensitivitas dari multimeter itu
sendiri.
B. Percobaan IB : Mengukur Tegangan Searah
Parameter
Rangkaian yang
digunakan
��
(V)
�
(�)
�
(�)
6
120
6
120
120
1.5
x
6
1.5
x
1.5
x
Multimeter Analog
Multimeter
Digital
Batas
Ukur
(V)
10
Sensiti
vitas
(�/V)
2.5
�
(V)
10
2.5
6
5.62
10
2.5
6
5.9
6
�
(V)
6
Pada pengukuran tegangan searah Vsumber = 9 V dan besar
resistansi diubah-ubah, multimeter analog dan multimeter
digital menunjukan nilai tegangan terukur yang berbeda. Hal ini
dikarenakan keterbatasan multimeter analog yaitu akurasi yang
terbatas. Multimeter analog tidak ada rentang otomatis (auto
range). Faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah
kesalahan praktikan dalam pembacaan skala pada multimeter.
C. Percobaan IC : Mengukur Tegangan Bolak Balik
Tabel 3 Data pengukuran tegangan AC
No.
Frekuensi
(Hz)
1
2
3
50
500
5000
Multimeter
Analog
6
5.6
5.4
�
2
296
1000
1
200
3
500
0.002
3
304
1000
2
200
3
500
0.002
(Volt)
Multimeter Digital
0.764
0.157
0.064
Tabel 6 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi Osiloskop untuk
Kanal 2
HargaKalibrator
Dengan menggunakan IC 74LS08 dan mengubah
setting osiloskop menjadi 0,2 us serta berfrekuensi300
KHz, delay propagasi dapat teramati.
N
o.
D. Percobaan ID : Membaca Dan Mencari Nilai Resistansi
Tabel 4 Hasil pengukuran resistansi dengan multimeter
NilaiResistan
siTertulis (�)
�
120
�
1.5x
�
1.5x
6
WarnaG
elang
NilaiTol
erans
(%)
CoklatMerahCoklatEmas
EmasMerahHijauCoklat
EmasHijauHijauCoklat
NilaiResistansi
Terukur (�)
Multi
Multi
meter
meter
Analo Digita
g
l
1
296
1000
1
100
1
3
1000
2
3
961.5
3
3
961.5
Frek
uensi
(Hz)
Tega
ngan
(V)
Peri
oda
(s)
3
0.5
2
3
0.5
2
3
0.5
2
Kalibrasi diperlukan agar tidak merusak alat dan pengukuran
yang akan dilakukan selanjutnya menjadi akurat dan presisi.
F. Percobaan IF: Mengukur Tegangan Searah
Tabel 7 Hasil pengukuran tegangan DC dengan multimeter
dan osiloskop.
120
117.8
5
1500
1.468
x
Teganganterukur (V)
Multimeter
Osiloskop
2.077
2.14
5
15000
00
1.497
x 6
Untuk pengukuran tegangan searah diperoleh hasil yang
dapat dikatakan sama Karena perbedaan hasil
pengukuran kedua alat hanya memilki selisih yang kecil.
E. Percobaan IE: Kalibrasi
Tabel 5 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi Osiloskop untuk
Kanal 1
SkalaPemba
caan
Hors
Vert.
.(
(V/d
ms/d
iv)
iv)
Frekue
nsi(Hz
)
HasilPengukuran
5
Urutan warna dalam pengukuran besaran resistor secara manual
adalah: hitam,cokelat,merah,orange,kuning,hijau ,ungu,abuabu,putih,emas,perak,tidak berwarna. Yang menentukan nilai
toleransi pada resistor adalah warna terakhir resistor dan
mempunyai aturan untuk setiap penggunaan warna. Ada
perbedaan hasil saat mengukur nilai resistansi menggunakan
alat dan manual.Hal ini disebabkan oleh nilai toleransi pada
resistor.
HargaKalibra
tor
Frek
Tega
uens
ngan(
i(Hz
mV)
)
Tega
ngan
(V)
SkalaPembac
aan
Ho
Vert.
rs.
(V/div (m
)
s/di
v)
10
1
0
20
1
0
20
2
0
HasilPengukuran
Teg
ang
an
(V)
Perio
da
(µs)
Frekuens
i
(kHz)
3
500
0.002
G. Percobaan IG: Mengukur Tegangan Bolak Balik
Tabel 8 Hasil pengukuran tegangan AC dengan multimeter
dan osiloskop.
Frekuensi (Hz)
100
1k
10k
TeganganTerukur
Multimeter (mV)
Osiloskop (V)
2.386
3.2
2.219
3.0
2.108
3.0
Untuk pengukuran ini didapatkan data relatif sama.
Walaupun pada 10KHz sudah berada di luar range dari
spesifikasi yang digunakan pada multimeter.
H. Percobaan IG: Mengukur Beda Fase
Tidak Selesai dilakukan Karena pembacaan fasa pada
osiloskop yang tidak dimengerti sehingga dilanjutkan pada
percobaan berikutnya.
I. Percobaan IH: Mengukur Frekuensi
Tabel 10 Hasil pengukuran Frekuensi
Pengukuran langsung
Posisi
selektor
frekuens
i
F1
F2
F3
Cara
langsung
fTsinya
sinya
l
l (s)
(Hz)
1.266
5.73
9.81
Cara lissajous
fgenerato
r sinyal
(Hz)
1.282
5.682
9.804
Gambar
tampila
n
fsinya
l
(Hz)
1.264
5.738
9.78
IV. SIMPULAN
Percobaan tentang modul 1 yang berjudul Pengenalan
Instrumentasi Laboratorium ini bertujuan untuk mengenalkan
alat-alat praktikum yang akan sering digunkan oleh praktikan
nantinya. Praktikan dituntut untuk memperhatikan spesifikasi
alat sebelum menggunakannya.
Multimeter dapat digunakan untuk mengukur besaran
tegangan (Voltmeter), arus (Amperemeter) dan resistansi
(Ohmmeter). Untuk menggunakannya hanya dengan
mengatur skalanya sesuai dengan kebutuhan.
Kalibrasi pada multimeter dan osiloskop sangat diperlukan
untuk keakuratan pengukuran selanjutnya.
Setiap alat ukur memiliki keterbatasan yang dipengaruhi
oleh keterbatasan skala ukur dan juga keakuran alat ukur
tersebut untuk mengukur nilai suatu besaran.
Osiloskop adalah salah satu alat ukur yang dapat
menampilkan bentuk dari sinyal listrik.
Generator sinyal digunakan untuk memperoleh gambar
berbagai bentuk gelombang.
Jika kita menggunakan tegangan positif pada gelombang,
maka titik gelombang akan naik dan sebaliknya.
Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi
oleh sumber tegangan dan volt/div atau time/div yang
digunakan.
Skala dan bentuk gelombang yang dihasilkan pada
osiloskop dipengaruhi oleh sumber dan volt/div
Untuk membaca nilai resistor dapat ditentukan dari warna
pita-pitanya.
Nilai resistansi oleh multimeter analog dan digital
menunjukan hasil yang sama besar dan tidak berbeda jauh.
Akan tetapi, multimeter digital lebih akurat dan memiliki
tingkat kebenaran yang lebih tinggi.
REFERENSI
[1] Siagian , Pandapotan. “Petunjuk Praktikum Sistem Digital,
Laboratorium Sistem Digital ”, Sitoluama, 2015
[2] Michael Neidle, 1991, Teknologi Listrik, Penerbit
Erlangga, Jakarta
[3] Sunarno, 2005, Rangkaian Elektrik, Penerbit Andi,
Yogyakarta
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter , 8 Oktober 2017,
15:00
Lampiran