Konsep konsep Manajemen Keuangan L

KONSEP KONSEP DASAR
DALAM MANAJEMEN
KEUANGAN

Nama Kelompok
 SITI SOLIKHA TRIFANIK
(1602622010387)
 I WAYAN PUTRA ASTAWA
(1602622010390)
 I PUTU GEDE VALLERY BUDIARTAWAN
(1602622010394)
 I PUTU ANGGI HADI PRAKASA
(1602622010395)
 I GEDE EKALANA
(1602622010424)

Time Value Of Money


Pengertian


Evaluasi atau analisis terhadap suatu proyek investasi, terlebih dahulu perlu
dipahami tentang konsep nilai waktu uang (time value of money) yang pada dasarnya
memberikan pemahaman bagaimana nilai uang berubah karena factor waktu. Time
value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Pemikiran tersebut secara ekonomi didasarkan atas alasan-alasan sebagai berikut.


Alasan inflasi, yaitu bahwa dengan adanya tingkat inflasi akan dapat menurunkan
nilai uang.



Alasan dikonsumsi, yaitu bahwa dengan yang sama, apabila dikonsumsikan akan
memberikan tingkat kenikmatan yang lebih, dibandingkan dengan jika
dikonsumsikan di masa yang akan dating.




Alasan risiko penyimpanan, yaitu bahwa adanya risiko yang tidak diketahui di
waktu yang akan datang, maka praktis nilai uang di masa yang akan datang
memerlukan jumlah yang lebih besar.


1.

Konsep-konnsep Time Value Of Money
Nilai Masa yang Akan Datang (Future Value)

Misalkan Anda meminjam uang sebesar Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga 12% setahun. Sesudah satu
tahun maka Anda harus mengembalikan sebesar :
Rp 1.000.000 + 12% x Rp 1.000.000

= Rp 1.000.000 (1 + 12%)

= Rp 1.120.000
Jika uang itu dipinjam selama dua tahun, maka tambahan bunga sebesar Rp
bunga, sehingga jumlah yang harus dikembalikan menjadi :


120.000 juga dikenakan

Rp 1.000.000 (1+12%) (1 + 12%) = Rp 1.000.000 (1 + 12%) 2
= Rp 1.000.000 x 1,2544
= Rp 1.254.400
Kalau jumlah semula (Rp 1.000.000) itu disebut P (present amount), jumlah tahun selama uang itu
dipinjam adalah n, jumlah uang yang harus dikembalikan disebut F (future value), tingkat bunga adalah I maka
jumlah yang harus dikembalikan dapat dihitung dengan rumus :
F = P (1 + I )n
(1 + I)n disebut compounding factor for 1, adalah suatu bilangan lebih besar dari satu (1,0) yang dapat
dipakai untuk mengalikan suatu jumlah yang ada sekarang untuk menentukan nilainya di waktu yang akan
datang, setelah siberi bunga paa akhir setiap tahun.Misalkan: n =5 tahun, I = 12%, maka pinjaman Rp
1.000.000 harus dikembalikan sebesar:
F

= Rp 1.000.000 (1,12)5

= Rp 1.000.000 x 1,7623
= Rp 1.762.300


2.
  Nilai Sekarang (present value)
Seringkali yang diketahui bukan besarnya P, melainkan besarnya F yaitu besarnya nilai di waktu
yang
akan datang. Jika demikian halnya, maka untuk mencari nilai sekarang (P) atau present value
dari
jumlah tersebut (F), maka rumus future value di atas dapat ditransformasi sebagai berikut.
F

= P (1 + i)n

P

=

P

=F


Istilah ini disebut discount factor, yaitu bilangan kurang dari satu (1,0) yang dapat dipakai untuk
mengalikan suatu jumlah di waktu yang akan datang (F) supaya menjadi nilai sekarang (P).
Discount
factor ini juga tersedia dalam Tabel Bunga.
Misalkan Anda akan mendapat uang sebanyak Rp 1.000.000 yang akan diterima pada akhir
tahun pertama (F) Jika tingkat bunga 15%, maka nilai sekarang (P) uang Rp 1.000.000 adalah :
P

= Rp 1.000.000 = Rp 869,569

Jika uang Rp 1.000.000 akan diterima akhir tahun kedua, maka nilai sekarangnya
P

= Rp 1.000.000 = Rp 756,144

Jika uang tersebut akan diterima akhir tahun kelima, dengan menggunakan Tabel Bunga (A-1),
dapat dilihat Tabel Discount Factor (Present Value), cari tingkat bunga 15% dan periode 5 akan
ditemukan angka sebesar 0,4972. Dengan demikian Rp 1.000.000 yang akan diterima 5 tahun yang
akan datang, nilai sekarangnya adalah
P


= Rp 1.000.000 x 0,4972 = Rp 497.200

3.   Anuitas
Anuitas adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya sama
(A) setiap kali pembayaran atau penerimaan selama beberapa periode tertentu.
Anuitas ini mempunyai beberapa sifat, yaitu:
1. Jumlahnya sama
2. Panjangnya periode antara angsuran sama
3. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama.
Adapun cara untuk menghitung nilai Anuitas:
A. Nilai Masa yang Akan Datang Suatu Anuitas
Misalkan Anda dijanjikan akan menerima Rp 1.000.000 setiap tahun selama tiga
tahun. Jika suku bunga yang relevan sebesar 10% berapa nilai penerimaa tersebut
pada akhir tahun ke-3. Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun.
Nilai akhir dari seri penerimaan dapat dihitung dengan rumus


Formula umum Future Value dari suatu :
Fn= A( )

[( )] merupakan factor bunga nilai akhir suatu anuitas



 Contoh di atas factor bunga anuitas i = 10%, n =3, A= Rp. 1.000.000
Fn= A( )
Fn= 1.000.000( )
Fn= 1.000.000
Fn= 1.000.000
Fn= 1.000.000 = 3.310.000

B. Nilai Sekarang Suatu Anuitas


Misalkan kepada Anda ditawarkan dua alternative berikut : anuitas 3 tahun sebesar
Rp 1.000.000 per tahun atau pembayaran kontan sekarang. Selama 3 tahun
mendatang Anda tidak memerlukan uang tersebut, sehingga jika anda menerima
anuitas maka anda akan mendepositokan dana tersebut dan mendapat bunga 10%.
Berapa pembayaran kontan yang harus diterima sekarang yang jumlahnya
equivalen dengan pembayaran anuitas tersebut.




. Rumus PV anuitas adalah :



Rumus PV anuitas adalah :



PV = A ( )



 Jawaban:

( )
Dik: n = 3
A = 1.000.000

I = r = 10
PV =Ax ( )
PV = 1.000.000 ( )
= 1.000.000
= 1.000.000
= 1.000.000 (2,4869)
= 2.486.900

Pengenalan “Risk and Return”
A. Definisi Risk (Risiko)
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau
kehancuran. Lebih luas. Risiko finansial merupakan hal yang berkaitan dengan
kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang telah ditentukan,
sedangkan risiko manajerial merupakan hal yang berkaitan dengan kegagalan
pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur
dengan kegagalan finansial.
Risiko yang ada diperusahaan dapat dibedakan tiga jenis risiko :
1. Risiko individual
2. Risiko perusahaan
3. Risiko pasar (market risk)

B. Definisi Return (pengenbalian)
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.

Beberapa jenis return berdasarkan bentuk dan polanya, antara lain:
1. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas
2. Return of capital atau imbal hasil atas modal
3. Return on investment atau imbal hasil atas investasi
4. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi
5. Return realization
6. Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih
7. Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya
8. Return ekspektasi
9. Total return

C. Pengertian Resiko dan Tingkat Pengembalian


Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.

Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:



Bersifat linear atau searah



Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko



Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula
risiko yang timbul dari investasi tersebut.



Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

D. Sumber-sumber Resiko
1. Risiko Suku Bunga
2. Risiko Pasar
3. Risiko Inflasi
E. Perhitungan Return
4. Perhitungan Expected Return pada Suatu Sekuritas


Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang harus
dipahami oleh seorang investor adalah dengan memahami probabilitas dari kejadian
yang akan terjadi. Rumusnya:
E (RP) =X A.E (RA) + X B.E (RB)
Keterangan:
E (RP) = expected return portofolio
E (RA) = expected return saham A
E (RB) = expected return saham B
XA

= uang yang diinvestasikan pada saham A

XB

= uang yang diinvestasikan pada saham B

Jika, diketahui:
Expected return saham A 10%
Expected return saham B 7%
Uang yang diinvestasikan pada saham A Rp.800.000.000
Uang yang diinvestasikan pada saham B Rp.1.200.000.000
Maka,
E (RP) = (800.000.000) (0.10) + (1.200.000.000) (0.07)
= Rp.164.000.000
Persentasenya
E (RP)% = Rp.164.000.000: (Rp.800.000.000+Rp.1.200.0000.000) x 100%
= 8,2%
Maka hasil hitungan dengan persentase akan memperlihatkan tingkat keuntungan
untuk portofolio 8,2% dari modal yang dimiliki oleh investor sebesar
Rp.2.000.000.000

2. Pengambilan Keputusan Dalam Berbagai Kondisi
Tindak lanjut dalam bidang investasi yang terpenting adalah pengambilan keputusan
(decision making), berbagai kondisi yang sering muncul dalam pengambilan keputusan
namun secara umum dapat dibagi menjadi:
1. Kondisi Pasti
Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung
tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju.
Teknik yang di pakai biasanya menggunakan program linier atau secara aljabar linier, dan
analisis jaringan kerja.
2. Kondisi Tidak Pasti
Pada kondisi seperti ini proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih kompleks dalam
artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin
diperoleh. Hal ini dapat menggunakan:


Metode Laplace



Metode Maximax



Metode Maximin



Metode Regret



Metode Realism

Konsep Penilaian

A. Metode Payback Period
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus
kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal periode.
B. Metode Net Present Value (NPV)
Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran
modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present Value).
C. Internal Rate of Return (IRR)
IRR ialah salah satu metode penilaian investasi dengan cara  menentukan tingkat bunga
yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan
diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal
(PV if capital outlays).
D. Average Rate of Return (ARR)
Model ini adalah menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari suatu proyek
dibagi nilai tunai investasi.
E. Profitability Index (PI)
Model ini adalah menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai investasi.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH