Positif negatif minuman keras docx

Kisruh Penyelenggaraan Negara Karena Perilaku
Yang Tidak Sesuai Konstitusi
Dalam dialog bertema “Menata Ulang Sistem Bernegara” di Gedung DPD/MPR RI Jakarta, Rabu
(13/11/2013). Ketua Komisi II DPR RI Agun Gunanjar Sudarsa yang juga sebagai Sekretaris Tim
Pengkajian Sistem Kebangsaan DPP Partai Golkar, mengatakan bahwa saat ini telah terjadi tumpang
tindih dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia.
Hal ini mengakibatkan terjadinya kekisruhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diantara
lembaga negara, sehingga membuat rasa optimisme masyarakat terhadap masa depan Indonesia,
menjadi rendah.
Agun mengakui selama ini sistem ketatanegaraan kita ada yang belum pas, tapi tetap bisa dijalankan
dengan baik , asalkan setiap lembaga negara dalam menyelenggarakan negara menjalankan tugasnya
sesuai perintah konstitusi dan tak melebihi tugasnya di luar konstitusi.
"Aktor-aktor di kelembagaan yang tidak taat terhadap konstitusi itulah yang membuat karut-marut
ini. Semua pihak seharusnya paham dan sadar diri ketika menjalankan fungsi harus sesuai dengan
porsinya, agar sistem tetap harmonis," ujarnya.
Jika kita lihat fenomena yang muncul seperti, Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Perwakilan Daearah
(DPD) yang meminta tambahan kewenangan, Presiden yang masih harus berkonsultasi dengan
parpol dalam penyusunan kabinet atau membuat kebijakan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
yang melebihi dari yang diminta (ultra petita), serta contoh-contoh lainnya, telah membuat prinsip
check and balances dalam sistem ketatanegaraan kita tidak berjalan.
“Menurut saya, kualitas personel di lembaga negara itu akan berjalan dengan baik jika tidak ada

pertimbangan-pertimbangan yang membawa kepentingan golongan dan partai, tapi fokus untuk
kepentingan bangsa dan Negara sesuai sumpah jabatan," ujar Agun.
Tampilan sikap positif terhadap sila pertama antara lain :
Selalu menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah
Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinan
Tidak menghina pemeluk agama dan keyakinan orang lain
Tidak melakukan penistaan agama
Toleransi dalam kehidupan beragama

Tampilan sikap positif terhadap sila kedua antara lain :
Mengakui dan menghargai keberadaan orang lain
Menghargai harkat dan martabat manusia yang sederajat
Keluhuran budi, sopan santun dan susila
Tata pergaulan dunia yang universal, ini sesuai dengan nilai kesetaraan artinya setiap manusia
memiliki kesejajaran, tanpa membedakan suku, ras dan agama
Tampilan sikap positif terhadap sila ketiga antara lain :
Saling ketergantungan satu sama lain, tolong menolong, bekerja sama dengan orang demi
kesejahteraan bersama
Menunjukan kehidupan kebangsaan yang bebas dan tidak memaksakan kehendak
Cinta tanah air dan bangsa,menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan,tidak melakukan

pemborosan,tidak merusak lingkungan,tidak menggelapkan barang negara,ikut uasaha pembelaan
negara sesuai profesi masing-masing
Pengakuan dan kebersamaan dalam keberagaman,tidak memaksakan agama lain,merasa senasib
sepenanggungan
Keseimbangan antara kepentingan pribadi dan golongan,kerjakeras untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya,tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga orang lain
Tampilan sikap positif terhadap sila keempat antar lain :
Kedaulatan rakyat dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Hikmah kebijaksanaan melalui pikiran yang sehat
Tanggung jawab berdasarkan hati nurani,ikhlas dan amanah menjadi pejabat,pelayan publik
Mufakat atas kehendak rakyat bersama
Asas kekeluargaan dalam musyawarah,selalu musyawarah dalam menyelesaikan
masalah,mengutamakan kepentingan bersama
Tampilan sikap positif terhadap sila kelima antara lain :
Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan/tidak diskriminasi
Kemakmuran masyarakat yang berkeadilan
Keseimbangan yang adil dalam antara kehidupan pribadi dan masyarakat
Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani,materiil dan spiritual

Dengan naiknya harga BBM secara hebat, yakni 130 % pada bulan oktober

yang didahului kenaikan 30 % pada bulan Maret, maka tingkat kemiskinan
rakyat makin tinggi. Tak ayal lagi rakyat makin menderita dan sengsara, karena
kenaikan BBM pasti diikuti harga-harga kebutuhan pokok. Dana kompensasi
tak berarti apa-apa bagi rakyat miskin, karena dana yang diterima jauh
mencukupi biaya kebutuhan mereka yang melonjak. Karena beratnya biaya
akibat kenaikan harga BBM, maka banyak rakyat yang stress. Tak
tergambarkan betapa menderitanya rakyat akibat naiknya harga BBM tersebut.
Rakyat menjadi korban akibat salah urusnya sumberdaya energi kita yang kayaraya ditambah praktek KKN yang demikian menggurita di sektor ini.
Padahal, dalam hitungannya, melihat produksi minyak dan gas dalam
negeri, seharusnya tak ada krisis yang dialami. Persoalan utamanya, adanya
inefisiensi dalam tata niaga migas tanah air. Indonesia itu mengalami surplus
energi. Kalaupun digunakan untuk kepentingan domestik dan ekspor, kita tidak
harus mengalami krisis energi seperti sekarang. Sangat tidak masuk akal jika
PLN mengatakan ada kekurangan pasokan energi. Jadi, bangsa Indonesia bisa
dibaratkan tikus mati di lumbung padi. Produksi surplus tapi krisis. Ini
menunjukkan kusutnya pengelolaan migas.

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.