Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam makalah ini akan membahas kehidupan yang paling dini, menelusuri kemajuan dari
pertumbuhan yang normal dan perkembangan mulai daro saat konsepsi sampai keadaan
matang. Diperlukan suatu pengetahuan mengenai keadaan normal, serta variasi-variasinya,
agar mereka yang menangani anak-anak dapat mengenali keadaan yang abnormal. Perawat
seringkali dihadapkan dengan anak-anak dari semua umur yang bervariasi baik dalam
penampilan, perilaku, sikap kemampuan motorik dan sensorik dan kecerdasan. Karena itu,
penting agar perawat mengenali variasi-variasi dan menyumbang pada diagnose yang tepat
sehingga keputusan untuk terapi dan perawatan selanjutnya akan merupakan suatu yang lebih
bagi anak.
Suatu studi superficial mengenai perkembangan anak memperlihatkan bahwa aksi-aksi dan
perilaku anak berkaitan dengan umur, dan istilah “batu tanda mil atau batu loncatan”
seringkali digunakan untuk menguraikan perkembangan yang berkaitan dengan umur ini.
Penekanan pada istilah “batu tanda mil atau batu loncatan” menimbulkan suatu konsep yang
kaku mengenai perkembangan-perkembangan dan tidak memperhitungkan variasi-variasi
yang terdapat diantara anak-anak yang normal. Pertumbuhan dan perkembangan harus
dipandang sebagai suatu proses dinamik yang berlanjut dimulai pada saat konsepsi.
Definisi yang tepat dari pertumbuhan merupakan hal sulit, tetapi definisi yang agak memuaskan

adalah suatu “peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian organisme”,
sementara perkembangan adalah “peningkatan dalam kemahiran dalam penggunaan tubuh.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Tujuan Umum
Setelah membahas dan mempelajari makalah ini mahasiwa dapat mengerti konsep pertumbuhan
dan perkembangan pada anak usia 0-1 tahun.
Tujuan Khusus
1.2.1. Mahasiswa dapat mengerti pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan pada
anak
1

1.2.2. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tahap peretumbuhan dan perkembangan
pada anak usia 0-1 tahun
1.2.3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak
1.2.4. Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dasar anak
1.2.5. Mahasiswa dapat mengetahu tehnik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
konsep perkembangan keluarga

1.3.
1.3.1.
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
1.3.5.

Rumusan Masalah
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-1 tahun
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
Kebutuhan dasar anak
Tehnik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan konsep perkembangan keluarga

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Dalam banyak buku, makna pertumbuhan sering diartikan dengan perkembangan sehingga kedua
istilah ini seringkali dipertukarkan untuk makna yang sama.


2

a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsifungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
b. Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana
diferensiasi, artikulasi, dan integritasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi
diartikan sebagai prinsip totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan jelas dalam rangka keseluruhan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan menurut para ahli
Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah
dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. Bahwa pertumbuhan diartikan sebagai
suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagianbagiannya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam
bentuk bagian tubuh dan itegrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional
bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan

perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya
pertumbuhan.
Beberapa definisi pertumbuhan dan perkembangan menurut parah ahli antara lain :
1. Siti Rahayu H. membicarakan bahwa pertumbuhan menunjuk pada arti yang
kuantitatif/jasmaniah, misalnya bertambah besar badan si anak, panjang tangan dan kaki,
lingkar

kepala,

dll.

Sedangkan

perkembangan

mengandung

arti

yang


kwalitatif/psikologis, misalnya perkembangan berpikir, kemampuan penyesuaian dan
bahasa.
2. Kartini Kartono mendefinisikan pengertian pertumbuhan perkembangan sebagai
perubahan secara fisiologis, sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam passage (peredaran waktu)
tertentu. Dan perkembangan disefinisikan sebagai perubahan-perubahan psiko-fisik
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik anak.
3

3. Crow and Crow berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya
pada perubahan-perubahan structural

dan fisiologis. Sedangkan perkembangan

bersangkutan erat dengan baik pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku
yang sensitive terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan.
4. Karl C. Garrison meskipun tidak secara ekspalit menunjukkan perbedaan kedua istilah
tersebut, akan tetapi tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada
dan bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangka perkembangan dikenakan pada

kekomplekan pada pertambahan itu.
5. H. C. Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari menguraikan
makna pertumbuhan sebagai suatu sifat umum dari seluruh organism, seluruh
persomalitas atau kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari
pertumbuhan menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.
2.2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Tingkat dan kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor termasuk :
1. Sifat-sifat dari ovum yang mengalami fertilisasi, yang tergantung adanya dengan adanya
karateristik yang ditemukan baik dari kromoshom sperma dan ovum. Sekarang diketahui
bahwa terdapat fungsi genetic selama pertumbuhan sel. Beberapa gen-gen terdapat secara
kontinu selama masa pertumbuhan sementara yang lain terjadi dalam urutan yang
spesifik. Suatu peningkatan kecepatan pertumbuhan tergantung pada produksi enzimenzim yang terlibat dalam sintesa protein. Variasi pertumbuhan terjadi pada ras yang
berbeda dan anggota yang berbeda dari suatu ras. Lingkungan eksterna dan interna dari
tubuh dapat menggunakan potensi pertumbuhan dengan sepenuhnya, tetapi secara normal
tidak dapat berbuat lebih banyak. Walupun demikian lingkungan yang buruk dapat
mengarah pada suatu kegagalan untuk menyadari kemungkinan pertumbuhan bawaan
yang maksimum.
2. Faktor-faktor sosial. Terdapat bukti yang kuat bahwa perkembangan fisik begitu juga
perkembangan mental dari anak-anak yang kurang beruntung dipengaruhi oleh kondisi
kondisi yang buruk dimana mereka tinggal. Anak anak yang kurang beruntung secara

sosial cenderung mempunyai perawakan yang lebbih pendek daripada mereka yang
tinggal pada lingkungan yang lebih baik. Mereka cenderung menderita kesehatan yang
buruk dan penyakit-penyakit emosional serta mereka juga cenderung mengalami lebih
4

banyak kecelakaan seperti terbakar dan terseduh. Hal in disebabkan oleh akomodasi yang
padat serta fasilitas yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan oleh National Childern
Bureau (Biro Anak-anak National) tampaknya terdapat tiga faktor-faktor yang merupakan
kerugian sosial : (a) komposisi keluarga: misalnya lebih besar keluarga, maka akan lebih
kecil kesempatan anak untuk berkembang secara memuaskan. Jika ini disertai dengan (b)
penghasilan yang rendah dan (c) perumahan yang buruk maka masalahnya akan menjadi
rumit.
3. Kesehatan yang buruk. Oleh sebab apapun untuk sementara akan menekan pertumbuhan
umum. Keadaan ini kurang lebih akan membaik kembali selama masa pemulihan.
4. Nutrisi. Banyak sekali diketahui mengenai faktor-faktor nutrisi yang mempengaruhi
pertumbuhan. Walaupun demikian jika gizi kurang, pertumbuhan akan terganggu. Ada
kemungkinan bahwa apa yang disebut sebagai standard “normal” untuk tinggi dan berat
tidak mewakili potensial maksimum tetapi merupakan temuan rata-rata pada manusia
yang masukan nutrisi nya tidak sempurna. Pada banyak kasus tambahan masukan
makanan berkualitas tinggi, seperti susu, telah menimbulkan standard pertumbuhan yang

lebih tinggi pada anak-anak yang tampaknya normal.
5. Peranan dari endokrin. Gangguan pertumbuhan seringkali menyertai penyakit-penyakit
klinis dari glandula endokrin, misalnya pertumbuhan tergantung pada penimbunan
protein (anabolisme) yang melibatkan retensi dari nitrogen dalam tubuh. Penimbunan
protein didorong oleh kombinasi dari aksi hormone pertumbuhan hipofise anterior,
hormone thyroid (thyroxin, thyrocalcitonin dan triiodothyrosin), insulin dan androgen
dari cortex adrenal dan testis. Pemecahan protein (katabolisme) didorong oleh
glukokortikoid adrenal (cortisol).
2.3. Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 0-1 Tahun


Perkembangan bayi baru lahir
1. Perkembangan gerak
Kepala dan anggota badan terkulai bila badan diangkat dengan muka menghadap ke
bawah secara mendatar. Bila bayi ditengkurapkan, bayi akan menarik dengkulnya ke
depan, lengan disilangkan di muka dada sedangkan kepala dimiringkan.
2. Perkembangan mata dan tangan
Menutup mata bila mendadak terkena cahaya terang. Anak mata bereaksi terhadap
cahaya. Membuka mata bila bayi diangkat lurus. Refleks mata boneka hanya terdapat


5

beberapa hari saja, yaitu mata tertinggal bila bayi digerakkan melingkar datar.
Mengarah kearah terang setelah minggu pertama.
3. Pendengaran dan suara
Bila terdengar suara mendadak, mengijapkan mata. Mata tercengang oleh suara keras
yang mendadak. Terpukau bila ada suara lembut yang mantap. Menangis sejadijadinya tetapi berhenti bila ada suara keras orang dewasa. Mata mungkin bergerak ke
arah suara yang datang, tetapi kepala belum bisa.
4. Bermain dan perkembangan pergaulan
Terdapat refleks dasar sentuh dan refleks hisap.
 Perkembangan Sebulan
1. Perkembangan gerak
Tidur terlentang, membuat gerakan dasar, meregangkan anggota gerak, mengembangkan
jari jari dan tangan. Terbaring dengan tangan mengenggam ibu jari ke dalam. Kepala
terkulai bila badan diangkat. Bila badan dipegang dalam sikap mendatar muka
mengarah ke bawah, bayi menahan kepala segaris dengan badan. Bila muka
menghadap ke bawah, maka anggota gerak membengkok, siku dijauhkan dari badan
dan pantat diangkat ke atas. Mengangkat kepala sebentar bila didudukkan. Menekan
kaki mengambil sikap jalan bila didirikan sambil dipegang.
2. Perkembangan mata dan tangan

Memutar kepala kea rah cahaya. Memandang jendela atau dinding yang terang. Mata
mengikuti sebentar gerakan senter kecil yang berada di dekatnya. Memandang pada
bola putih kecil yang digerakkan 15-25 cm dimukanya. Dengan waspada memandang
kepada muka ibunya sewaktu disusukan. Mengijap mempertahankan diri pada umur
enam minggu.
3. Pendengaran dan suara
Suara ribut yang mendadak mengejangkan tubuh anak, berkijap, gemetaran, menggerakgerakkan anggota badan lalu menangis. Suara lembut disekitarnya yang berulang
ulang menyebabkan anak terdiam. Mata dan kepala dapat berputar kea rah datangnya
suara. Suara merayu menghentikan keluhan. Menangis bila lapar atau merasa tidak
enak. Berbunyi bunyi bila puas.
4. Bermain dan perkembangan pergaulan
Menghabiskan sebagian waktunya untuk tidur. Tersenyum bersahabat dan bersuara bila
diajak main pada umur enam minggu. Menggenggam jari orang bila diajak main pada
umur enam minggu. Menggenggam jari orang bila orang orang itu membuka jari-

6

jarinya. Berhenti menangis bila digendong atau diajak bicara. Menoleh ke arah muka
orang yang mengajak bicara. Waspada bila sedang mandi.
 Perkembangan pada tiga bulan

1. Perkembangan gerakan
Ttidur telentang muka ke atas. Kedua tangan diletakkan bersama sama di atas badan.
Menendang dan melambai tangan. Bila ditengkurapkan, mencoba mengangkat dada
dan kepala dengan tanggannya. Diletakkan mendatar dengan muka ke bawah, ia
mengangkat kepala dan menunjukkan pantat dan bahu, bila didudukkan kepala agak
terkulai.
2. Perkembangan mata dan tangan
Menggerakkan kepala untuk memandang sekitarnya dan dengan sadar mengawasi muka
orang sekitarnya. Sebentar mengarahkan matanya pada benda-benda yang berjarak
30cm dari padanya.
3. Pendengaran dan suara
Terganggu oleh suara keras yang mendadak. Menjadi tenang bila mendengar suara ibu
(kecuali berteriak). Bersuara senang bila gembira. Menangis bila terganggu atau
merasa tak senang. Kepala menoleh kea rah datangnya suara tersembunyi.
4. Bermain dan perkembangan pergaulan
Menatap tanpa muka kedip pada muka orang yang member makanan padanya. Mandi dan
makan menimbulkan dengkutan, senyuman dan gerak kegairahan. Keriangan karena
dimandikan dan dipelihara. Dengan riang menanggapi perlakuan simpatik termasuk
gelitik.
 Perkembangan enam bulan
1. Perkembangan otot
Terlentang mengangkat kepala, melihat kaki. Mengangkat kaki dan memegang kaki.
Menendang dengan kuat. Berguling guling memegang tangan orang minta diangkat.
Mengangkat dirinya untuk duduk bila dipegang. Duduk bila dibantu, dengan kepala
tegak dan punggung lurus. dapat duduk sebentar tanpa bantuan. Bila ditengkurapkan,
dia akan merentang siku-siku untuk mengangkat kepala dan dada.
2. Perkembangan mata dan tangan
Bila seseorang menarik perhatiannya dengan bersemangat ia mengarahkan kepala dan
mata ke semua arah. Memusatkan perhatian pada benda kecil yang ada disekitarnya
dan kedua tangan mencoba memegangnya. Memegang mainan dengan tangan satu
dan memberikan ke tangan yang lain.
3. Pendengaran dan suara

7

Membuat suara menyanyi, berkata sepatah dua kata (na-na,ba-ba). Segera memandang
kea rah datangnya suara ibu di dalam kamar. Bermain main, tertawa dengan mulut
tertutup dan berteriak. Menjerit bila diganggu, menoleh pada suara sangat lembut
disekitarnya yang mencapai telinganya.
4. Perkembangan bermain dan pergaulan
Kedua tangan dikembangkan dan memegang mainan kecil, memasukkan semua kedalam
mulutnya. Memandang pergerakkan kaki sendiri. Malu dan gugup pada orang yang
belum dikenalnya pada umur kira-kira tujuh bulan merasa senang bila diajak
bercanda.
 Perkembangan Sembilan bulan
1. Perkembangan gerakan
Duduk sendiri di lantai (selama 15 menit). Menguasai keseimbangan ketika membungkuk
untukmengambil mainan. Dapat memutar kesamping untuk melihat sambil
mengulurkan tangan kedepan mengambil mainan. Menggeliat atau menggelinding di
lantai untuk mencoba merangkak.bergerak-gerak ketika dimandikan atau sedang
ditempat tidur.
2. Perkembangan mata dan tangan
Memandnag pada orang atau hewan didekatnya untuk bebrapa menit. Memegang bendabenda dengan penuh perhatian memakai jari telunjuk untuk meraba dan menunjuk
benda.
3. Pendengaran dan suara
Tertari pada suara biasa. Berkata “na-na”, “ba-ba”. Tidak dapat menentukkan suara yang
datang dari depan atau belakangnya. Mengoceh dengan keras dan berulang-ulang
(ma-ma, da-da dsb). Berteriak untuk menarik perhatian.
4. Perkembangan bermain dan pergaulan
Bila diberi botol susu, mangkok atau botol akan meggunakan kedua tangannya untuk
memegang benda tersebut. Bisa memegang, menggigit dan mngisap kue.
Menyembunyikan muka pada keluarga biala ada yang belum dikeanalnya. Bila
diganggu dia akan akan protes dan mengejankan badan. Bermain ciluk ba, untuk
meniru orang dewasa. Memberi mainan pada orang dewasa tetapi belum bisa
melepaskannya.
 Perkembangan setahun
1. Perkembangan gerakan
Dari tidur dapat duduk dan dapat duduk dengan baik dalam waktu lama. Merangkak atau
menggeser dengan cepat. Mungkin merangkak ditangga. Memgang perabot rumah
tangga untuk menarik badan agar dapat berdiri. Melongsor kebawah dan berjakan ke
8

samping. Jalan maju kedepan sudah mungkin tanpa bantuan. Berdiri sebentar tanpa
bantuan.
2. Perkembangan mata dan tangan
Memandang orang berjalan atau hewan dan kendaraan diluar. Mengenal orang yang telah
ia ketahui dalam jarak 6,1 meter dan mengenal potret. Mungkin ia menyenangi
mengambilsesuatu dengan satu tangan. Dengan sengaja melempar mainan dan
mengawasi benda itu jatuh.dapat menemukan bola yang mengelinding di luar
pandang.
3. Pendengaran dan suara
Menoleh bila di panggil namanya. Mengerti beberapa kata dalam hubungannya. Mengerti
perintah sederhana yang disertai aba-aba. Bila diminta akan memberikan benda-benda
seperti mangkok atau sendok. Mengatakan kata-kata kacau dengan sangat kuat.
Bermain meniru dan mengulangi beberapa kata.
4. Perkembangan bermain dan pergaulan
Bermain dengan cangkir hampir tanpa bantuan. Memegang tetapi belum bisa
memakainya. Mengulurkan lengan dan kaki untuk memakai bjau. Melempar sendok
kedalam mangkok. Meniru orang dewasa, menunjukkan perasaan senang terhadap
orang dewasa bila kenal dan ingin selalu ditemani.
2.4

Kebutuhan Dasar Anak.
Kebutuhan-kebutuhan dasar anak meliputi Asuh , Asih dan Asuh.
1.

Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):

Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh
& lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,
olahraga, bermain dan beristirahat.
a.

Nutrisi:
 Sejak anak di dalam rahim, ibu perlu memberikan nutrisi seimbang melalui
konsumsi Makanan yang bergizi.
 Air Susu Ibu (ASI): nutrisi yang paling lengkap dan seimbang bagi bayi
(terutama pada 6 bulan pertama atau ASI Eksklusif)
 Menu seimbang: protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air
9

b.

Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung
dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

c.

Kebersihan: meliputi kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian, rumah,
sekolah, tempat bermain dan transportasi.

d.

Bermain, aktivitas fisik, tidur: anak perlu bermain, melakukan aktivitas fisik
dan tidur karena hal ini bermanfaat untuk:
 merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
 merangsang pertumbuhan otot dan tulang
 merangsang perkembangan
e. Pelayanan Kesehatan:

Anak perlu diperiksa secara teratur. Contoh pelayanan kesehatan yang teratur pada
anak Balita adalah: anak ditimbang minimal 8 kali setahun, dilakukan SDIDTK
minimal 2 kali setahun dan diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali
setahun yaitu setiap bulan Februari dan Agustus. Tujuan
pemantauan yang teratur untuk:
 mendeteksi secara dini dan menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan
tumbuh-kembang
 mencegah penyakit
 memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.

Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan erat, mesra, dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh
kembang yang selaras baik fisik, mental, maupun psikologi. Berperannya dan
kehadiran ibu/pengganti ibu sedini dan selanggeng mungkin, akan menjalin rasa
aman bagi bayinya. Ini diwujudkan demgan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis
sedini mungkin, misalnya dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah
lahir. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negative pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental
10

maupun social emosi, yang disebut “Sindrom Deprivasi Maternal”. Kasih saying
dari orang tua akan menciptakan ikatan yang eratdan kepercayaan dasar.
Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (usia dini) bahkan sejak anak masih di dalam
kandungan, anak mutlak memerlukan ikatan yang menciptakan rasa
aman dan nyaman.
Untuk itu upayakan agar:


anak merasa dilindungi



memperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya



memberi contoh, tidak memaksa



membantu, mendorong/memotivasi menghargai pendapat anak



mendidik dengan penuh kegembiraan melalui kegiatan bermain



melakukan koreksi dengan kegembiraan dan kasih sayang (bukan
ancaman/hukuman).

3.

Kebutuhan Stimulasi (ASAH):

Untuk memperoleh perkembangan yang optimal, anak perlu ‘diasah’ melalui
kegiatan stimulasi dini untuk mengembangkan sedini mungkin
kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian,
kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual.
Dasar perlunya stimulasi dini:


milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan dan belum
ada hubungan antar sel otak (sinaps)



orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak



bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)



semakin sering di rangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak

11



semakin banyak variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin
kompleks/luas



merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk
mengembangkan multiple



inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.



stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-psikososial anak
seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan etika, kepribadian,
ketrampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dst.

KEBUTUHAN DASAR YANG HARUS DIPENUHI ORANG TUA
UNTUK USIA (0-1 TAHUN):
1.

Kebutuhan Perawatan Kesehatan dan Gizi
a. Memberikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan
b. Memberikan makanan pendamping (MP) ASI setelah bayi berumur 6 bulan. MP. ASI
diberikan dalam bentuk lumat mulai dari bubur nasi sampai nasi tim 3x sehari bisa
dicampur dengan hati, ikan, tahu, tempe, telur, sayur dan kacang-kacangan.
c. Jumlah makanan yang diberikan sesuai dengan jumlah bulan umur anak (9 bulan 9
sendok makan)
d. Tetap diberikan ASI sampai usia 2 tahun
e. Memberikan imunisasi secara lengkap (sesuai anjuran dokter / petugas kesehatan)
f. Memberikan vitamin A setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun
g. Menjaga kebersihan badan (mandi, membersihkan gusi, cuci tangan, gunting kuku
dll)
h. Mengamati pertumbuhan anak dengan membawa anak ke posyandu setiap bulan
(KMS)

12

2.5

TEKNIK PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ANAK
Tujuan Pemantauan Tumbang Anak
Untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak,
baik dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukkan
tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan lingkungan bio-psikopsikososial yang adekuat
1. Cara penilaian pertumbuhan anak
a. Pengukuran antropometrik meliputi :
 Berat badan
Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi
anak atau tumbuh kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis
obat. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku
NCHS, berdasarkan tinggi badan menurut WHO, dan NCHS yaitu; persentil
ke 75 -25 dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi sedang dan
Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun
Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan
Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
13

Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan
Perkiraan BB dalam kilogram
Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 5
Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor
genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian TB daat
berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara
presentase dari median dengan penilaian ; ≥90& adalah normal,
TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada usia bayi
dan adolecent dan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)
Atau dengan rumus Behrman,
Lahir = 50 cm
Mur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 – 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah – 13 cm) +TB ibu ±8,5 cm
14

Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah ± 8,5 cm



Lingkar kepala

Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat
apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya
retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat)
akibat penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinalis.
Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam



Pengukuran lingkar lengan atas

Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak
berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB.
Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra
sekolah.
b.

Pemeriksaan Fisik

Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara melakukan
pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh, perbandingan bagian
tubuh dan anggota gerak lainnya, menentukan jaringan otot dengan
memeriksa lengan atas, pantat dan paha, menentukan jaringan lemak
dilakukan pada triseps, rambut dan geligi
c.

Pemeriksaan Laboratorium

Dilakukan untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan
status keadaan penyakit, adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan ;
pemeriksaan Hb, serum protein (albumun, globulin), hormonal, dll.
d.

Pemeriksaan radiologi

15

Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan seperti tulang
(apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan )
2.

Penilaian perkembangan anak
a. Tujuan
 Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan
isiko terjadinya perkembangan tersebut
 Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan
atau konseling genetik
 Mengetahui anak perlu dirujuk
b. Cara deteksi perkembangan






DDST (Denver development screnning test)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah
Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah
Tes Daya Dengar Anak (TDD)

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang
tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk
perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut
berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang
mengetahui keadaan perkembangan anak.
Pertanyaan dalam KPSP dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan
pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan,dst sampai kelompok 5-6
tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan 16 hri
dibulatkan menjadi 1 bulan.
Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ’ya’ atau ’tidak’ oleh orang tua.
Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.
1. apabila jawaban ’ya’ berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal
(perkembangan baik)
2. apabila jawaban ’ya’ kurang dari 9,maka perlu diteliti lebih lanjut mengenai;
Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya sudah sesuai.
Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada
kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang.

16

Apabila setelah diteliti jawaban ’ya’ berjumlah 7-8, berarti hasilnya meragukan dan
perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian
Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif
untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut

KUESIONER PERILAKU ANAK PRA SEKOLAH (KPAP)
KPAP adalah sekumpulan perilaku yang digunakan sebagai alat untuk
mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku pada anak prasekolah (usia 3-6)
tahun. Kuesioner ini berisi 30 perilaku yang perlu ditanyakan satu per satu pada
orang tua.
Setiap perilaku perlu ditanyakan apakah ‘sering terdapat’, ‘ kadang-kadang
terdapat’, atau ‘ tidak terdapat’. Apabila jawaban yang diperoleh adalah ‘sering
terdapat’ , maka jawaban tersebut dinilai 2, ‘kadang-kadang terdapat’ diberi nilai 1
dan ‘tidak terdapat’ diberi nilai 0. Apabila jumlah nilai keseluruhan kurang dari 11,
maka anak perlu di rujuk, sedangkan jika jumlah nilai 11 atau lebih maka anak
tidak perlu dirujuk.

TES DAYA LIHAT DAN TES KESEHATAN MATA ANAK PRASEKOLAH
Tes ini untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada anak
berusia 3- 6 tahun. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan daya
lihat pada anak usia prasekolah secara dini, sehingga jika ada penyimpangan dapat
segera ditangani.
Untuk melakukan tes daya lihat diperlukan ruangan dengan penyinaran yang
baik dan alat ’kartu E’ yang digantungkan setinggi anak duduk. Kartu E berisi 4
baris. Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berasngsur-angsur
mengecil pada baris keempat. Apabila pada baris ketiga , anak tidak dapat melihat
maka perlu di rujuk.
Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksakan kesehatan matanya. Perlu
ditanyakan ;
1.
2.
3.

keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur atau pusing
perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering
mengkedip-kedipkan mata
kelainan mata seperti bercak bitot, juling, mata merah dan keluar air

17

apabila ditemukan satu kelainan atau lebih pada mata naka, maka anak
tersebut perlu dirujuk

TES DAYA DENGAR ANAK (TDD)
Tes daya dengar berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan denga usia
anak, yaitu kelompok 0-6 bulan, > 16 bulan, > 9 bulan, > 11 bulan, > 12 bulan, > 24
bulan dan > 36 bulan. Setiap pertanyaan perlu dijawab ’ya’ atau ’tidak’. Apabila
jawabannya adalah tidak maka pendengaran anak tidak normal sehingga perlu
pemeriksaan lebih lanjut.

18

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Azis Alimul.(tahun 2005) . Pengatar ilmu keperawatan/Azis Alimul Hidayat,

Edisi

pertama-jakarta:Salemba Medika
Soetjiningsih (1998), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta
Wong, D.L (1995), Nursing care of Infants and Children, St,Louis Mosby
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
PT BPK Gunung Mulia,1990, Tubuh Anak, buku pegangan orangtua yang bertanggung jawab.

19