Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pert

MAKALAH
Ekonomi Kota

Pengaruh Transportasi Kota
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kota
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.

Kelompok :

2015

Hardianti Fitri Rahmasari (3613100003)
Arini Natasya Aisyah (3613100014)
Anindita Wilandari (3613100026)
Diaz Kusumawardani (3613100037)

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya


2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas mata kuliah
Ekonomi Kota yang berjudul “Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kota”
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian makalah ini, secara khusus kepada:


Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami kesehatan serta kesempatan
untuk membuat makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.



Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. selaku dosen pengajar sekaligus dosen

pembimbing

pembuatan

makalah

tugas

mata

kuliah

Ekonomi

Kota

atas

bimbingannya dalam membantu memberikan saran, masukan, maupun kritik selama
penyusunan makalah ini sampai selesai.

Penyusunan makalah tugas mata kuliah Ekonomi Kota ini bertujuan untuk
mengetahui keterkaitan antara trasportasi terhadap perekonomian suatu kota dan
perannya. Serta mengetahui permasalahan transportasi kota beserta dampaknya
terhadap ekonomi kota.
Dalam

penyusunan makalah, penulis

merasa masih

banyak kekurangan-

kekurangan yang terjadi, baik pada teknis penulisan maupun pembahasan materi. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada khususnya dan dapat memberikan masukan informasi serta pengetahuan
yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Surabaya, Mei 2015


Penulis

Page | i

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
1.2 TUJUAN ..................................................................................................................... 1
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN UMUM ............................................................................................... 3
2.2 SUPPLY DAN DEMAND TRANSPORTASI .............................................................. 4
2.2.1 Supply .............................................................................................................. 4
2.2.2 Demand ........................................................................................................... 7

2.3 PERAN TRANSPORTASI KOTA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KOTA ..... 7
2.4 KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN TRANSPORTASI KOTA TERHADAP
EKONOMI KOTA ....................................................................................................... 8
2.5 PERMASALAHAN PENYEDIAAN TRANSPORTASI ............................................... 9
2.6 DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP EKONOMI KOTA .................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

Page | ii

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian,

khususnya

perkotaan.

Hal tersebut disebabkan

bahwa

pembangunan

ekonomi

membutuhkan jasa transportasi yang cukup memadai. Dengan dibangunnya sarana
transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat dapat berpotensi untuk dikembangkan dengan
lebih mudah. Kegiatan ekonomi tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan
sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk aksesibilitas. Selain itu,
transportasi juga memiliki peranan penting bagi masyarakat perkotaan dalam rangka
menyediakan akses untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa
masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru merupakan kebutuhan yang
penting dalam proses pembangunan.
Transportasi dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat penting untuk
memenuhi

kebutuhan

transportasi

yang

senantiasa

meningkat

sejalan

dengan


pertumbuhan penduduk. Keberadaan transportasi sebagai pendukung pergerakan
masyarakat akan memberikan

dampak

positif

terhadap

semakin

meningkatnya

pertumbuhan dan perkembangan suatu kota. Namun, perkembangan transportasi sampai
saat ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif, seperti
kemacetan, kesemrawutan, dan kecelakaan lalu lintas.
Meningkatnya mobilitas orang memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang
memadai,

aman,


nyaman

dan

terjangkau

bagi

masyarakat.

Peningkatan

pendapatan/kapita membuat masyarakat mampu untuk membeli kendaraan seperti
sepeda motor maupun mobil sebagai sarana transportasi pribadi. Peningkatan
perekonomian daerah juga menyebabkan kebutuhan akan sarana transportasi lain seperti
bus dan truk meningkat. Akibatnya, semakin hari jumlah arus lalu lintas dan jenis
kendaraan yang menggunakan ruas-ruas jalan semakin bertambah.
Makalah ini berisikan keterkaitan transportasi terhadap perekonomian suatu kota,
serta permasalahan pelayanan transportasi kota terkait kemacetan, angkutan umum vs

pribadi, dan penyediaan transportasi kota.
1.2

TUJUAN
Dalam makalah ini, adapun tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu :

1. Mengetahui keterkaitan antara transportasi terhadap perekonomian suatu kota.
2. Mengetahui supply dan demand dari transportasi.

Page | 1

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

3. Mengetahui peran transportasi kota dalam meningkatkan ekonomi kota beserta
kebijakan yang terkait.
4. Mengetahui permasalahan transportasi kota beserta dampaknya terhadap ekonomi
kota.
1.3


SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang pembahasan makalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang pengertian umum terkait ekonomi kota dan transportasi kota, supply dan
demand dari transportasi, peran transportasi kota dalam meningkatkan ekonomi kota,
kebijakan terkait penyediaan transportasi kota terhadap ekonomi kota, permasalahan
penyediaan transportasi, serta dampak transportasi kota terhadap ekonomi kota.
BAB III PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan makalah ini.

Page | 2

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN UMUM
Kata ekonomi berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, rumah

tangga dan

ό ος (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar

diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Semua yang
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga yang
lingkupnya sempit sampai luas. Sehingga ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tingkat laku manusia menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekonomi perkotaan (Urban Economies) merupakan salah satu dari cabang ilmu
ekonomi spasial. Ekonomi perkotaan berada dalam ruang lingkup ekonomi regional,
lingkungan spasial pertama sebelum masuk dalam lingkup nasional dan kemudian global.
Jika dilihat dari sudut spasial, ekonomi perkotaan mengalami konsentrasi kegiatan
ekonomi dan penduduk disertai konsekuensi interaksi nya.
Kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan pada dasarnya bermula dengan
diturunkannya teori-teori ekonomi pembangunan yang dikhususkan bagi kawasan atau
wilayah tertentu. Dalam studi ekonomi pembangunan setidaknya dibahas antara lain:
strategi pembangunan ekonomi wilayah (daerah), perencanaan tata ruang dan wilayah
yang berbasis pada ekonomi wilayah, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan di
kawasan pedesaan/perkotaan, peningkatan kegiatan ekonomi pendukung pembangunan
wilayah dan strategi penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi (Mudjarat,
2003). Kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan juga membahas tentang bagaimana
pihak pemerintah kota dalam meningkatkan pendapatan penduduk kawasan perkotaan
dan juga meningkatkan tingkat kesejahteraan dan masyarakat perkotaan.
Pengertian

transportasi

menurut

Steenbrink

(1974),

transportasi

adalah

perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke
tempat-tempat yang terpisah secara geografis. Transportasi merupakan sesuatu hal yang
berhubungan dengan pemindahan orang atau barang dari suatu tempat asal ke tempat
tujuan suatu tindakan, proses atau hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain. Sedangkan transportasi kota adalah suatu kesatuan yang saling mendukung
dan bekerjasama dalam pengadaan transportasi yang melayani wilayah perkotaan (Miro,
1997).

Page | 3

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

Gambar 1 Alur Transportasi
2.2

SUPPLY DAN DEMAND TRANSPORTASI
Secara teori ekonomi, permintaan dan penawaran adalah kekuatan yang membuat

ekonomi bekerja dengan baik. Tempat pertemuan permintaan dan penawaran adalah
pasar. Permintaan dan penawaran menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan harga
jual dari barang tersebut. Kegiatan ekonomi dan transportasi memiliki keterkaitan yang
sangat erat, dimana keduanya dapat saling mempengaruhi. Pertumbuhan ekonomi
memiliki keterkaitan dengan transportasi, karena akibat pertumbuhan ekonomi maka
mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan pergerakannya pun menjadi meningkat
melebihi kapasitas prasarana transportasi yang tersedia (Tamin, 1997). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang erat. Di satu
sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi suatu daerah, karena
dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah dapat meningkat kegiatan
ekonominya. Namun di sisi lain, akibat tingginya kegiatan ekonomi dimana pertumbuhan
ekonomi meningkat maka akan timbul masalah transportasi, karena terjadinya kemacetan
lalu lintas, sehingga perlunya penambahan jalur transportasi untuk mengimbangi
tingginya kegiatan ekonomi tersebut.
2.2.1 Supply


Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi
Permintaan terhadap kendaraan bermotor tercermin dari sejumlah orang yang
memilih kendaraan dengan syarat atau kondisi tertentu, seperti kualitas kendaraan
umum dan harganya. Memahami permintaan transportasi sangatlah penting untuk
perencanaan sistem transportasi secara umum, dan secara khusus sangat penting
untuk mengelola permintaan terhadap transportasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan transportasi yang akan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 di bawah ini.

Page | 4

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
Tabel 2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi
Demografi

Ekonomi

Jumlah
populasi

Jumlah
lapangan
pekerjaan

Pendapatan

Pendapatan

Gaya hidup

Aktivitas
usaha

Umur
Pilihan

Harga
Harga bahan
bakar dan
pajak
Pajak dan
biaya
kendaraan

Pilihan
Transportasi

Kualitas
Pelayanan

Peruntukan
Lahan

Jalan kaki

Kecepatan
relative dan
keterlambatan

Kepadatan

Bersepeda

Kepercayaan

Kesimpangsiuran

Harga tol

Public transit

Kenyamanan

Keterhubungan

Muatan
kendaraan

Biaya parkir

Ridesharing

Keselamatan
dan keamanan

Dekatnya layanan
tempat singgah

Aktivitas
pariwisata

Asuransi
kendaraan

Mobil pribadi

Keadaan
tempat
menunggu

Rancangan jalan
raya

Ongkos
kendaraan

Layanan taxi

Keadaan
tempat parkir

Telework

Informasi
pelanggan

Sistem antar/
delivery
system



Sumber : Victoria Transport Policy
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan perjalanan
Terdapat beberapa kecenderungan perubahan permintaan perjalanan lebih
disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini, yaitu :
a. Kejenuhan dari pemilik mobil.
b. Perubahan penduduk, dimana ada kecenderungan pengurangan penggunaan
kendaraan perkapita (karena penduduk berusia tua lebih banyak) dan peningkatan
permintaan terhadap moda transportasi lainnya.
c. Peningkatan harga bahan bakar.
d. Peningkatan urbanisasi dan perubahan kecenderungan konsumsi perumahan di
daerah pinggir kota.
e. Peningkatan kemacetan dan biaya di jalan raya.
f. Peningkatan kesadarankesehatan publik dan isu kelestarian lingkungan.



g. Peningkatan pendekatan dalam kualitas pelayanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa transportasi
Dengan peran yang signifikan terhadap perekonomian, transportasi tidak
terlepas dari sisi permintaan dan penwaran atas jasanya. Dari sisi permintaan,
kebutuhan

akan

jasa-jasa

transportasi

ditentukan

oleh

barang-barang

dan

penumpang yang akan diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Jumlah kapasitas
angkutan

yang

tersedia

sangat

terbatas

dibandingkan

dengan

kebutuhan

Page | 5

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

transportasi. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa
transportasi :
a. Pertumbuhan penduduk suatu daerah akan membawa pengaruh terhadap jumlah
jasa angkutan yang dibutuhkan. Semakin besar jumlah penduduk maka kebutuhan
transportasi akan semakin besar pula.
b. Pembangunan wilayah dan daerah membutuhkan transportasi sebagai sarana dan
prasarana penunjang untuk mencapai pemerataan pembangunan.
c. Perdagangan ekspor dan impor juga menentukan jasa angkutan yang diperlukan
untuk perdagangan tersebut.
d. Industrialisasi di segala sektor ekonomi berdampak terhadap jasa-jasa transportasi
yang diperlukan.
e. Transmigrasi dan penyebaran penduduk ke seluruh daerah merupakan salah satu
faktor permintaan yang menentukan banyaknya jasa-jasa angkutan yang harus
disediakan oleh perusahaan angkutan.
f. Analisis dan proyeksi akan permintaan jasa transportasi diperlukan untuk


perencanaan transportasi yang mantap dan terarah.
Faktor-faktor penyebab naik turunnya jumlah penumpang angkutan umum
Sementara itu, terdapat beberapa hal yang menyebabkan naik-turunnya jumlah
penumpang angkutan umum. Hal-hal tersebut adalah :
a. Price elasticity, permintaan untuk angkutan umum adalah price inelastic (tidak
elastis terhadap harga) dengan price elasticity antara -0,20 dan -0,50 dengan
pendekatan rule of thumb dijelaskan bahwa kenaikan harga tiket 10% akan
menurunkan jumlah penumpang sebanyak 3,3%. Ini berarti nilai elastisitas harga
adalah -0,33. Elastisitas terhadap harga relatif besar untuk off-peak trips dan trips
by high income commuters.
b. Time elasticity, permintaan penumpang untuk angkutan umum lebih responsif
untuk berubah terhadap watu tempuh. Untuk line haul portion on the trip (waktu
yang dibuang di atas kendaraan) estimasi elastisitasnya sebesar -0,39. Jadi
kenaikan waktu sebesar 10% di atas kendaraan akan menurunkan jumlah
penumpang sebesar 3,9%, sedangkan untuk access time (waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai stasiun bus atau kereta api) yang mempunyai elastisitas -0,71
artinya kenaikan waktu untuk mencapai halte/stasiun sebesar 10% akan
mengakibatkan penurunan jumlah penumpang sebesar 7,1%.
c. Value of travel time, nilai rata-rata yang dihabiskan di atas kendaraan umum
sebesar setengah dari upahnya. Jadi para penumpang akan bersedia membayar
separuh dari upah kerjanya per jam untuk menghindarkan waktu satu jam lebih
lama di atas kendaraan umum. Sedangkan nilai waktu yang dibutuhkan untuk
Page | 6

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

jalan atau menunggu angkutan adalah 2 – 3 kali upahnya per jam, rata-rata
penumpang akan bersedia membayar antara 1 – 1,5 kali upahnya per jam untuk
menghindari satu jam lebih lama berjalan kaki atau menunggu angkutan. Jadi
kesimpulannya adalah penumpang tidak bersedia jalan terlalu jauh untuk
mencapai halte serta tidak bersedia menunggu terlalu lama di halte (yang
diperhitungkan adalah waktu dari rumah – halte – tujuan).
d. Non commutting trips, elastisitas dari permintaan untuk orang-orang yang
menggunakan kendaraan umum bukan untuk bekerja adalah lebih tinggi
dibandingkan dengan commutting trips.
Jadi dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hal yang paling dominan
untuk meningkatkan permintaan penumpang angkutan umum adalah peningkatan
pelayanan, hal ini tercermin dari value of travel time, kemudian penigkatan kecepatan
waktu tempuh, serta penurunan tarif.
2.2.2 Demand
Sisi penawaran transportasi berhubungan dengan penyediaan jasa-jasanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Penawaran jasa-jasa angkutan dapat dilihat dari sisi
peralatan yang digunakan, kapasitas yang tersedia, kondisi teknis alat angkut yang
dipakai, produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkut dan sistem
pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan. Penyedia jasa angkutan harus
memperhatikan faktor-faktor yang membuat pengguna jasa tersebut merasa puas seperti
keamanan, ketepatan waktu, keteraturan, kenyamanan, kecepatan, kesenangan, dan
kepuasan.
2.3

PERAN TRANSPORTASI KOTA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KOTA
Transportasi merupakan unsur penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan

dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang tumbuh
bersamaan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor
tersebut.
Kemajuan transportasi akan meningkatkan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor
produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas, maka
semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam
mengolah bahan dan memindahkannya ke tempat tujuan. Adanya peningkatan
produktivitas masyarakat disebabkan oleh sektor transportasi yang merupakan motor
utama penggerak kemajuan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan ditunjukkan oleh
tingginya mobilitas yang ditunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan
lancar.

Page | 7

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
Kemajuan perekonomian kota di negara-negara maju salah satunya disebabkan

oleh sistem transportasi yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem transportasi kota
di negara maju telah terintegrasi dengan berbagai aspek pendukung perekonomian
lainnya, sehingga sangat mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan.
Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk
lokal dengan dunia luar sehingga menghilangkan adanya wilayah atau masyarakat yang
terisolasi. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani dalam
pengembangan ekonomi kota.
Berikut ini merupakan beberapa peran transportasi kota dalam meningkatkan
ekonomi suatu kota, antara lain :
1. Transportasi dapat memberikan kontribusi terhadap efisiensi penyediaan kebutuhan
produksi melalui penyediaan sistem transportasi yang baik sehingga biaya
pengadaan kebutuhan produksi dapat diminimalisasi.
2. Penyediaan sistem transpotasi yang baik juga dapat menekan biaya penyaluran
produksi ke pasar.
3. Penyediaan sistem transportasi yang baik dalam kegiatan perekonomian akan
menarik investor baru yang akan meningkatkan iklim kompetisi di daerah tersebut.
4. Sistem transportasi yang efisien dapat mendukung perkembangan perekonomian
kota dengan lebih baik, sedangkan sistem transportasi yang tidak efisien akan
menimbulkan biaya tambahan.
5. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi dapat membuka aksesibilitas
sehingga meningkatkan produksi masyarakat yang berujung pada peningkatan daya
beli masyarakat.
2.4

KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN TRANSPORTASI KOTA TERHADAP
EKONOMI KOTA
Tantangan untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat kota yang lebih baik dan

berkelanjutan memerlukan reformasi kebijakan dalam sektor transportasi. Perlu adanya
kebijakan yang dapat menjawab tantangan tersebut. Agar efektif, kebijakan transportasi
perkotaan harus memenuhi 3 aspek utama :
1.

Kebijakan transportasi harus dapat memastikan tersedianya kapabilitas yang
berkelanjutan untuk menunjang peningkatan standar kehidupan.

2.

Kebijakan transportasi harus dapat memacu peningkatan kualitas kehidupan secara
umum.

3.

Segala manfaat yang didapat dari sektor transportasi harus dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat.

Page | 8

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
Berkelanjutan secara ekonomi, lingkungan dan sosial saling terkait dan menunjang

satu sama

lain. Sehingga

menyeimbangkan

semua

dibutuhkan suatu instrumen kebijakan

dimensi

tersebut.

Namun

demikian,

yang dapat

untuk

mencapai

keseimbangan yang memenuhi ketiga aspek tersebut di atas tidaklah mudah. Misalnya
saja seperti sarana angkutan umum murah yang disediakan oleh sektor informal bisa
memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat berpenghasilan rendah, akan tetapi jika
tidak dikelola dengan baik bisa merusak lingkungan dan menyebabkan kemacetan akibat
ketidakteraturannya. Fenomena di atas menggambarkan bahwa ada 'trade-off' yang harus
dihadapi pemerintah dalam mengambil kebijakan transportasi yang berkelanjutan, dimana
kebijakan tersebut harus dapat menjaga keseimbangan dari ketiga aspek di atas.
Dalam website resmi Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, terdapat
sepuluh kebijakan terkait transportasi perkotaan. Karena pembahasan yang diangkat
dalam makalah ini lebih kepada peningkatan perekonomian kota, oleh karena itu hanya
diambil kebijakan transportasi kota yang dapat mendorong perekonomian pada kota,
antara lain sebagai berikut :
1)

Pembangunan angkutan perkotaan diarahkan pada pemulihan kondisi pelayanan
armada bus kota, sesuai dengan standar pelayanan minimal.

2)

Pembatasan penggunaan kendaraam pribadi melalui perketatan persyaratan Ranmor
(Pribadi).

3)

Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan
transportasi umum massal di perkotaan yang padat, terjangkau dan efisien, berbasis
masyarakat dan terpadu dengan pengembangan wilayah.

4)

Mendorong pengembangan teknologi untuk membatasi penggunaan kendaraan
pribadi, seperti Electronic Road Pricing (ERP).

5)

Pengembangan transportasi perkotaan dengan memperhatikan pejalan kaki dan
orang cacat melalui pemberikan fasilitas yang lebih aman dan nyaman untuk pejalan
kaki, untuk mendorong intensitas berjalan kaki.

2.5

PERMASALAHAN PENYEDIAAN TRANSPORTASI
Sektor transportasi merupakan komponen penting dalam hal ekonomi suatu kota

yand dapat berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan penduduk. Transportasi
juga membawa beban sosial dan lingkungan yang penting, dan tidak dapat diabaikan.
Dari sudut pandang umum, dampak ekonomi dari transportasi dapat dibagi menjadi
langsung dan tidak langsung :
a.

Dampak langsung yang terkait dengan perubahan aksesibilitas di mana transportasi
memungkinkan pasar yang lebih besar dan memungkinkan untuk menghemat waktu
dan biaya.
Page | 9

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015
b.

Dampak tidak langsung berhubungan dengan efek multiplier ekonomi di mana harga
komoditas atau jasa drop dan / atau berbagai mereka meningkat.
Permasalahan-permasalahan terkait penyediaan transportasi di perkotaan sangat

beragam, antara lain :
a. Penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang terbilang kurang pada suatu
kota
b. Penyediaan transportasi umum belum layak dan memadai yang membuat
masyarakat kurang berminat untuk menggunakan jasa transportasi umum
c. Banyaknya kendaraan pribadi daripada angkutan umum
d. Peningkatan jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas sehingga ruas jalan
mengalami overload kendaraan
e. Kemacetan yang diakibatkan oleh tidak mampunya ruas jalan untuk menampung
jumlah kendaraan yang melewatinya
f.

Dampak

Spillover Effect. Spillover Effect atau efek pelimpahan adalah suatu

keadaan

dimana

mendorong

masing-masing

sektor

untuk

memperluas

kerjasamanya, tidak hanya pada bidang ekonomi namun meluas ke kerjasama di
bidang lain, yang membuat jumlah kendaraan ikut meningkat. Hal ini menyebabkan
kapasitas jalan tidak dapat menampung lagi jumlah kendaraan yang ada. Akhirnya
munculah jalan-jalan kecil disekitarnya dan nantinya akan berujung pada kemacetan.
g. Manajemen mobilitas untuk transportasi yang belum ditata dan dikelola dengan baik
2.6

DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP EKONOMI KOTA
Menilai pentingnya transportasi terhadap perekonomian kota, membutuhkan

kategorisasi jenis dampak untuk dapat menyampakainnya. Hal ini melibatkan inti
(karakteristik fisik transportasi), dimensi operasional dan geografis. Penjelasan ketiga
kategori tersebut yaitu :
 Inti.

Dampak yang paling mendasar dari transportasi berhubungan dengan

kemampuan fisik untuk menyampaikan penumpang dan barang serta biaya yang
terkait untuk mendukung mobilitas ini. Hal tersebut melibatkan pengaturan rute yang
memungkinkan interaksi baru atau yang sudah ada antara entitas ekonomi.
 Operasional. Peningkatan kinerja waktu, terutama dalam hal keandalan, serta

kerugian berkurang atau kerusakan. Ini menunjukkan tingkat pemanfaatan yang lebih
baik dari aset transportasi menguntungkan penggunanya sebagai penumpang dan
barang yang disampaikan lebih cepat ada dan dengan sedikit penundaan.
 Geografis. Akses ke basis pasar yang lebih luas di mana skala ekonomi dalam

produksi, distribusi dan konsumsi dapat ditingkatkan. Peningkatan produktivitas dari
akses ke basis yang lebih besar dan lebih beragam input (bahan baku, suku cadang,
Page | 10

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

energi atau tenaga kerja) dan pasar yang lebih luas untuk berbagai output
(intermediate dan barang jadi). Dampak geografis penting lainnya menyangkut
pengaruh transportasi di lokasi kegiatan.
Transportasi menyediakan akses pasar dengan menghubungkan produsen dan
konsumen sehingga transaksi bisa berlangsung. Sebuah kesalahan umum dalam menilai
pentingnya dan dampak transportasi terhadap perekonomian hanya fokus pada biaya
transportasi, yang cenderung relatif rendah; dalam kisaran 5 sampai 10% dari nilai suatu
barang. Transportasi merupakan faktor ekonomi produksi barang dan jasa, yang
menyiratkan bahwa itu adalah fundamental dalam generasi mereka, bahkan jika itu
menyumbang sebagian kecil dari biaya input. Ini berarti bahwa terlepas dari biaya,
kegiatan tidak dapat berlangsung tanpa faktor transportasi. Dengan demikian, perubahan
yang relatif kecil dalam biaya transportasi, kapasitas dan kinerja dapat memiliki dampak
besar pada kegiatan ekonomi yang tergantung. Sebuah sistem transportasi yang efisien
dengan infrastruktur modern yang nikmat banyak perubahan ekonomi, sebagian besar
dari mereka positif. Dampak utama dari transportasi pada faktor-faktor ekonomi dapat
dikategorikan sebagai berikut :
• Spesialisasi geografis. Perbaikan transportasi dan komunikasi mendukung proses
spesialisasi geografis yang meningkatkan produktivitas dan interaksi spasial. Entitas
ekonomi cenderung memproduksi barang dan jasa dengan kombinasi yang paling
tepat modal, tenaga kerja, dan bahan baku. Sebuah wilayah sehingga akan cenderung
mengkhususkan diri dalam produksi barang dan jasa yang memiliki keuntungan
terbesar (atau kerugian setidaknya) dibandingkan dengan daerah lain asalkan
transportasi yang tepat tersedia untuk perdagangan. Melalui spesialisasi geografis
yang didukung oleh transportasi yang efisien, produktivitas ekonomi dipromosikan.
Proses ini dikenal dalam teori ekonomi sebagai keunggulan komparatif.
• Produksi skala besar. Sebuah sistem transportasi yang efisien menawarkan biaya,
waktu dan keuntungan kehandalan memungkinkan barang yang akan diangkut jarak
yang lebih jauh. Ini memfasilitasi produksi massal melalui skala ekonomi karena pasar
yang lebih besar dapat diakses. Konsep ini dalam manajemen rantai pasokan semakin
memperluas produktivitas produksi dan distribusi dengan manfaat seperti tingkat
persediaan yang lebih rendah dan tanggapan yang lebih baik untuk kondisi pasar
pergeseran. Dengan demikian, transportasi yang lebih efisien, semakin besar pasar
yang dapat dilayani dan semakin besar skala produksi. Hal ini menyebabkan biaya per
unit yang lebih rendah.
• Meningkatnya persaingan. Ketika transportasi efisien, potensi pasar untuk produk
tertentu (atau jasa) meningkat, dan begitu juga kompetisi. Sebuah array yang lebih
luas barang dan jasa menjadi tersedia untuk konsumen melalui kompetisi yang
Page | 11

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

cenderung untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas dan inovasi. Globalisasi
telah jelas dikaitkan dengan lingkungan yang kompetitif yang mencakup dunia dan
memungkinkan konsumen untuk memiliki akses ke beberapa jenis barang dan jasa.
• Peningkatan nilai tanah. Tanah yang berdekatan atau dilayani oleh layanan
transportasi yang baik umumnya memiliki nilai yang lebih besar karena utilitas yang
menganugerahkan banyak kegiatan. Konsumen dapat memiliki akses ke berbagai
layanan yang lebih luas dan barang ritel sementara warga dapat memiliki akses yang
lebih baik untuk pekerjaan, jasa, dan jaringan sosial, yang semuanya mentranskripsi
nilai tanah yang lebih tinggi. Dalam beberapa kasus, aktivitas transportasi dapat
menurunkan nilai tanah, terutama untuk kegiatan perumahan. Tanah yang terletak di
dekat bandara dan jalan raya, dekat kebisingan dan polusi sumber, sehingga akan
dipengaruhi oleh sesuai berkurang nilai tanah.
Transportasi juga berkontribusi untuk pembangunan ekonomi melalui penciptaan
lapangan kerja dan kegiatan ekonomi berasal. Oleh karena itu, sejumlah besar langsung
(kargo, manajer, pengirim) dan tidak langsung (asuransi, keuangan, kemasan,
penanganan, agen perjalanan, operator transit) pekerjaan yang berhubungan dengan
transportasi. Produsen dan konsumen mengambil keputusan ekonomi pada produk,
pasar, biaya, lokasi, harga yang diri didasarkan pada layanan transportasi, ketersediaan,
biaya dan kapasitas.

Page | 12

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Transportasi merupakan unsur yang sangat penting dan berfungsi sebagai urat nadi

kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang
tumbuh bersamaan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan
sektor tersebut.
Kemajuan transportasi akan meningkatkan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor
produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas, maka
semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam
mengolah bahan dan memindahkannya ke tempat tujuan. Adanya peningkatan
produktivitas masyarakat disebabkan oleh sektor transportasi yang merupakan motor
utama penggerak kemajuan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan ditunjukkan oleh
tingginya mobilitas yang ditunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan
lancar.
Kemajuan perekonomian kota di negara-negara maju salah satunya disebabkan
oleh sistem transportasi yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem transportasi kota
di negara maju telah terintegrasi dengan berbagai aspek pendukung perekonomian
lainnya, sehingga sangat mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan.
Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk
lokal dengan dunia luar sehingga menghilangkan adanya wilayah atau masyarakat yang
terisolasi.
Untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat kota yang lebih baik dan
berkelanjutan memerlukan reformasi kebijakan dalam sektor transportasi. Dalam hal ini,
kebijakan yang sebaiknya dibuat adalah kebijakan yang berkelanjutan secara ekonomi,
lingkungan, dan sosial, yang mana nantinya akan saling terkait dan menunjang satu sama
lain serta dapat menyeimbangkan semua dimensi tersebut.

Page | 13

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
(tanpa tahun). Kebijakan Transportasi Perkotaan.
http://www.hubdat.web.id/kebijakan/30-kebijakan-transportasi-perkotaan/
Effendi, Mas’ud. (2012). Pengantar Dasar Ilmu Ekonomi [dokumen PDF].
http://masud.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/01-02-Pengantar-Dasar-Ilmu-EkonomiMengapa-Belajar-Ilmu-Ekonomi-Metodologi-dan-Bidang-Studi-Ilmu-Ekonomi.pdf
Pawitro, Udjianto. (2013). Pembangunan Kota, Ekonomi Perkotaan dan Pembentukan
Cluster Ekonomi Kawasan Perkotaan. Simposium Nasional RAPI XII-2013FT UMS,
ISSN 1412-9612.
Prawira, I Made Gita dan Cahyo Edi Wibowo. (2008). Peluang Pengembangan Angkutan
Khusus ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Undergraduate thesis, F. TEKNIK
UNDIP.
Razi, Muhammad. (2014). Peranan Transportasi dalam Perkembangan Suatu Wilayah.
Bogor: Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan Sumberdaya, Universitas Nusa
Bangsa.
Rifusua, Agus Imam. (2010). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Busway di DKI Jakarta Tahun 2004-2008.
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail2.jsp?id=132635&lokasi=lokal

Page | 14

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

LAMPIRAN 1

1. Ni Ketut Ratih Larasati (3613100031)
Medan itu mau dikembangkan kota di sekitar bandara, namanya itu aerotropolis,
dengan transportasi yang terintegrasi. Bagaimana menurut anda? Dampak positif dan
negatifnya apa jika diterapkan di Indonesia?
Jawaban:
Pengembangan konsep aerotropolis pada suatu kawasan bandara memiliki
peluang besar untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan
tersebut. Dikarenakan melalui konsep aerotropolis, bandara akan menjadi pusat
kegiatan yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas pendukung, seperti perkantoran, area
komersial, area hiburan, layanan kesehatan berkelas, hingga dunia akademis dan
berbagai industri.

Konsep ini juga telah diterapkan di negara tetangga seperti

Malaysia, yang dapat dikatakan berhasil karena telah mampu merangsang kawasan
yang terbentang antara bandara KLIA dan pusat kota sepanjang 50 km menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Penerapan konsep aerotropolis ini tidak dapat dilakukan sembarangan, perlu
pertimbangan khusus. Salah satunya berkaitan dengan lokasi. Jika kita perhatikan,
sebagian besar aerotropolis yang dikembangkan berbagai negara berada di pusat
pertumbuhan ekonomi yang sudah mapan. Jika aerotropolis dikembangkan pada
lokasi yang bukan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi utama di sebuah negara,
akan butuh waktu yang lebih lama bagi investor agar investasi memberikan hasil
sebagaimana yang diharapkan. Di Indonesia, Medan hanyalah pusat pertumbuhan
ekonomi di wilayah Sumatera dan bukan pusat pertumbuhan ekonomi nasional,
sehingga dapat dikatakan pengembangan aerotropolis di kawasan ini bisa menjadi
proyek rugi.
Dampak positif dari konsep aerotropolis ini di Indonesia adalah dapat
mengembangkan pusat perekonomian pada wilayah yang menerapkan konsep ini.
Sedangkan dampak negatifnya adalah jika penerapannya tidak mempertimbangkan
ketentuan-ketentuan yang terkait, maka penerapannya akan menjadi proyek rugi
alias tidak menguntungkan berbagai pihak yang terlibat.

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2. Anak Agung Istri Witari (3613100039)
Pengaruh jumlah pemakai kendaraan pribadi yang tinggi terhadap kerugian ekonomi
perkotaan apa?
Jawaban:
Tingginya jumlah kepadatan kendaraan pribadi pada suatu kota dapat berdampak
pada ekonomi perkotaan itu sendiri. Karena ketika banyak masyarakat yang
menggunakan kendaraan pribadi, otomatis pengguna angkutan umum akan semakin
sedikit. Padahal pemerintah telah menyediakan begitu banyak angkutan umum di
Indonesia. Menurunnya pengguna angkutan umum disebabkan oleh berbagai faktor,
salah satunya ketidaknyamanan dalam pelayanan angkutan umum. Apabila jumlah
pengguna kendaraan pribadi semakin tinggi dan pengguna angkutan umum semakin
sedikit maka akan berdampak pada kerugian ekonomi perkotaan, karena biaya yang
dikeluarkan pemerintah untuk dialokasikan pada angkutan umum terbuang sia-sia
akibat sedikitnya minat masyarakat untuk menggunakannya.
3. Kartika Dwi Ratna Sari (3613100005)
Spillover Effect itu apa? Kemudian pengaruhnya terhadap ekonomi apa?
Jawaban:
Dalam memahami spillover effect digunakan analogi sebuah gelas. Jika sebuah
gelas kosong diisi air, daerah di sekitar gelas tersebut tidak akan terpengaruh. Akan
tetapi, jika diisi air ke dalam gelas yang telah penuh, maka daerah sekitarnya akan
terpengaruh oleh air yang berlebihan tersebut. Jika dianalogikan bahwa gelas
tersebut adalah jalan dan air adalah kendaraan, maka apabila jumlah kendaraan
melebihi daya tampung jalan akan menyebabkan jalan tersebut overload. Hal
tersebut yang menyebabkan timbulnya fenomena “jalan tikus” di masyarakat.
Pengaruh spillover effect terhadap ekonomi dapat dilihat dari efek yang
ditimbulkan, yaitu kemacetan. Kemacetan menyumbangkan kerugian bagi suatu kota
karena menyita waktu dan “rupiah”.

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

4. Chikita Yusuf Widhaswara (3613100030)
Solusi untuk pembatasan kendaraan pribadi apa?
Jawaban:
Dengan membuat dan memberlakukan kebijakan-kebijakan terkait yang dapat
membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Misalnya saja dengan melihat dari
kebijakan yang ada di Singapura. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain:
a. Vehicle Quota System atau sistem kuota kendaraan
Kebijakan mengatur pertumbuhan kendaraan di Singapura sejak thn 1990.
Berdasarkan kebijakan ini, jumlah kendaraan baru yang berhak melakukan
registrasi izin didasarkan pada data pertumbuhan kendaraan dan jumlah
kendaraan yg sudah habis masa berlakunya.
b. Preferential Additional Registration Fee (PARF)
Kebijakan ini sudah dilakukan pada tahun 1975 yang bertujuan mendorong para
pemilik kendaraan pribadi untuk membuang atau menyudahi pemakaiannya
sebelum masa berlaku 10 tahun habis. Biaya untuk PARF ini hampir sama dengan
biaya untuk memiliki kendaraan baru lagi sehingga banyak penduduk Singapura
yg memilih utk menyudahi pemakaian dan kemudian membeli baru
c. Electronic Road Pricing (ERP)
Kebijakan ini membuat penduduk Singapura mempertimbangkan keputusannya
untuk memiliki kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Ditambah
lagi, sulitnya mencari lahan parkir sehingga harus parkir di dalam gedung yang
tarifnya tidak murah
Selain

kebijakan

yang

ada

di

atas,

solusi

lainnya

adalah

dengan

mengimplementasikan berikut ini:
• Meningkatkan biaya pajak, sehingga seorang jika ingin membeli kendaraan pribadi
akan memikirkan terlebih dahulu
• Mengurangi produk leasing kendaraan.
• Sisi administrasi : Dalam pembuatan PBKB diharapkan melampirkan KK. Hal ini
untuk mengantisipasi dalam satu kepala keluarga mempunyai kendaraan lebih dari
satu.
• Memperbanyak dan memperbaiki tingkat kenyamanan tranportasi masal
• Membuat sistem penerapan aplikatif : Seperti menyediakan banyak mobil
jemputan untuk karyawan kantor untuk mempermudah dan mempercepat jarak
rute dari rumah pekerja ke kantor. Untuk pelajar, dengan membuat kebijakan pada
masing-masing sekolah untuk melarang membawa kendaraan dan diharapkan
menggunakan bus sekolah ( harus diperbanyak rute dan jumlahnya).

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

5. Muhammad Afif Arsyad (3613100045)
Studi kasus di pasar lawang. Di samping jalan arteri primer ada pasar. Di satu sisi
bagus untuk menumbuhkan perekonomian, tetapi di sisi lain mengganggu
transportasi di jalan tersebut. Pendapat anda bagaimana?
Jawaban:
Dengan adanya studi kasus di pasar lawang seperti itu, mungkin akan lebih baik
jika memberlakukan kebijakan-kebijakan terkait yang dapat mengatasi permasalahan
seperti itu. Untuk kebijakan dalam jangka waktu pendek dapat melakukan
manajemen parkir di kawasan tersebut, mengatur jam lewat kendaraan, atau
membuat batas sementara pada jalan menjadi dua untuk kendaraan yang mau ke
pasar dan kendaraan yang hanya mau lewat jalan tersebut saja. Sedangkan untuk
kebijakan dalam jangka panjang dapat membuat jalan alternatif lain untuk mengatasi
permasalahan di kawasan pasar lawang. Sehingga kendaraan bermotor tidak
menumpuk pada satu jalan saja, tetapi dapat dibagi ke jalan lain.
6. Wiratama Adi Nugraha (3613100028)
Solusi untuk mengatasi kasus kejar setoran yang dilakukan sopir-sopir angkutan
umum apa?
Jawaban:
Sistem kejar setoran ini terjadi karena banyaknya angkutan umum yang ada,
sehingga membuat para sopir angkutan umum tersebut untuk mencari penumpang
sebanyak mungkin dengan waktu yang sesingkat mungkin. Sistem kejar setoran ini
membuat

penumpang

harus

menunggu

hingga

kendaraan

penuh

dengan

penumpang. Dan hal ini mengakibatkan sopir angkutan umum melalaikan
kepentingan keamanan dan kenyamanan masyarakat sebagai pengguna jasa
angkutan umum. Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
mengubah sistem setoran menjadi sistem penggajian, dimana nantinya sopir-sopir
angkutan umum akan mendapatkan gaji bulanan dari perusahan. Selain itu, budaya
sopir angkutan umum yang saat ini dinilai buruk di masyarakat, dibenahi dengan
program pendidikan dan pelatihan untuk membina para sopir angkutan umum
sebelum diterjunkan ke lapangan.

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

LAMPIRAN 2

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015

Mata Kuliah Ekonomi Kota

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84