PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENCIPTA LAGU DAN PEMEGANG HAK TERKAIT MELALUI FUNGSI LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF TERHADAP PENGUMUMAN KARYA CIPTA MUSIK DAN LAGU TANPA IZIN OLEH KONSUMEN DITINJAU DARI UUHC.

PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENCIPTA LAGU DAN PEMEGANG HAK
TERKAIT MELALUI FUNGSI LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF
TERHADAP PENGUMUMAN KARYA CIPTA MUSIK DAN LAGU TANPA IZIN
OLEH KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA.
JEREMIA LUMBANTOBING
110110100385
ABSTRAK

Dalam rangka melindungi hak ekonomi pencipta lagu dan pemegang hak
terkait, UUHC 2014 telah mengatur mengenai Lembaga Manajemen Kolektif
(LMK) sebagai lembaga yang berwenang untuk memungut dan mendistribusikan
royalti namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran Hak Cipta yang
ditemukan di masyarakat. Hal ini berdampak pada minimnya hasil pengumpulan
royalti. LMK harus bertanggung jawab kepada pencipta lagu dan pemegang hakhak terkait jika masih ada pelanggaran Hak Cipta yang terjadi. Penggunaan
karya cipta merupakan tindakan yang melawan hukum apabila masyarakat
sebagai konsumen tidak melakukan pembayaran royalti terhadap penggunaan
yang bersifat komersial. Masyarakat menganggap bahwa mereka dapat secara
bebas menggunakan VCD dan CD miliknya tanpa melakukan pembayaran
royalti. Masyarakat tidak memahami bahwa ada hak yang harus dilindungi di
dalam karya cipta berupa VCD dan CD yang telah menjadi hak milik mereka.
Salah satu hak yang harus dilindungi tersebut adalah hak ekonomi pencipta lagu

dan pemegang hak terkait.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis
sosiologis dengan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan masalah
berdasarkan data-data yang diperoleh baik data hukum primer maupun data
hukum sekunder yang berasal dari hasil studi kepustakaan dan wawancara yang
kemudian dianalisa berdasarkan hukum positif indonesia khususnya UndangUndang Hak Cipta untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh
mengenai perlindungan hak ekonomi pencipta lagu dan pemegang hak terkait
terhadap pengumuman karya cipta yang dilakukan oleh konsumen.
Pengaturan mengenai pertanggungjawaban LMK terhadap pencipta lagu dan
pemegang hak-hak terkait jika terjadi wanprestasi tidak diatur di dalam
perundang-undangan ataupun di dalam klausul perjanjian antara LMK dengan
pencipta lagu ataupun pemegang hak-hak terkait namun, pengaturan mengenai
izin operasional LMK dan delik aduan yang diterapkan UUHC menuntut LMK
untuk bekerja secara maksimal dalam melindungi hak ekonomi pencipta lagu dan
pihak yang terkait selain itu, Perlindungan hak ekonomi pencipta lagu dan pihak
terkait adalah terbatas. UUHC 2014 telah mengatur bahwa pencipta lagu dan
pemegang hak terkait hanya memperoleh royalti atas penggunaan karya cipta
oleh konsumen untuk penggunaan yang bersifat komersial.

iv