Tinjauan Hukum Terhadap Kedudukan Waris Anak Perempuan Pada Keraton Kasepuhan Cirebon Dikaitkan dengan Hukum Adat Dan Hukum Islam.

Tinjauan Hukum Terhadap Kedudukan Waris Anak Perempuan Pada
Keraton Kasepuhan Cirebon Dikaitkan dengan Hukum Adat Dan
Hukum Islam

ABSTRAK
Abdullah Rachman Kurniawan
110113080012

Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa yang harus terjadi
dengan harta kekayaan seseorang yang meninggal dunia, dengan kata lain, mengatur
peralihan harta kekayaan yang di tinggalkan seseorang yang meninggal serta akibatakibatnya bagi ahli waris. Hukum Islam dan Hukum Adat Keraton Kasepuhan Cirebon
sama mengatur mengenai hukum waris. Hukum waris adat di keraton kasepuhan
cirebon berbeda dengan di Batak, begitu juga berdeda dengan minangkabau.
Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa undang-undang hanya
menjadi pilihan kedua atau bahkan tidak dipilih oleh masyarakat dalam penyelesaian
kasus pewarisan. Apakah undang-undang memang belum bisa mengakomodasi
seluruh sistem kewarisan adat yang notabene sangat berbeda substansinya antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Dalam karya ilmiah ini penulis akan memaparkan
tentang sistem kewarisan Keraton kasepuhan cirebon.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian berupa deskriptif analitis melalui penelitian

kepustakaan dengan menggunakan studi dokumen. Metode yang digunakan untuk
menganalisa data adalah metode yuridis kualitatif.
Hasil analisis menunjukan bahwa Status dan kedudukan anak perempuan dalam
sistem patrilineal di sistem adat Keraton Kasepuhan Cirebon yaitu untuk tahta perempuan
sudah jelas bukan salah satu dari ahli waris melainkan jatuh kepada anak laki-laki tertua,
sedangkan untuk harta laki-laki dan perempuan sebagian dari ahli waris dengan perbandingan
2:1. Dalam praktek pembagian waris bagi anak perempuan pada Keraton Kasepuhan Cirebon
adalah tahta dan harta. Untuk tahta perempuan tidak dapat mendapatkannya karena dalam
sistem adat patrilineal hanya melihat keturunan dari pihak laki-laki. Sedangkan untuk pewarisan
harta Keraton Kasepuhan Cirebon menganut kepada ajaran Islam dimana seorang anak
perempuan dan laki-laki adalah ahli waris.

iv

LEGAL REVIEW OF THE POSISTION OF THE DAUGHTERS INHERITANCE IN
KERATON KASEPUHAN CIREBON ASSOCIATED WITH CUSTOMARY LAW AND
ISLAMIC LAW

ABSTRACT
Abdullah Rachman Kurniawan

110113080012

Inheritance Law is the law that governing what must happen with the decedent’s
property, in other words, set the shift of property that the decedent left behind and the
consequences for heirs. Islamic Law and Customary Law Keraton Kasepuhan Cirebon
equally govern the inheritance law. Customary law of inheritance in the keraton
kasepuhan cirebon unlike in Batak, and Minangkabau as well. Furthermore, the
question is, why Act only the second choice or even not elected by the public in solving
the case of inheritance. Does the acts is not yet able to accommodate the customary
inheritance system which is actually very different substance from one region to
another. In this paper the writer will explain about inheritance system of Keraton
kasepuhan cirebon.
The research was conducted using the normative juridical approach, research
specifications in the form of descriptive analysis through library research using
documentary study. The method used to analyze the data is qualitative juridical
methods.
The results of the analysis showed that the status and position of daughters in
patrilineal systems in the customs system Keraton Kasepuhan Cirebon like the throne’s
right the daughters obviously does not have the right but falls to the eldest son, while
the property of sons and daughters as part of heir has a ratio of 2:1. In practice, the

division of inheritance for daughter on Keraton Kasepuhan Cirebon is the throne and
property. For the throne’s right, daughters can not have it because the customs system
of patrilineal only see the part of men. As for the inheritance property Keraton
Kasepuhan Cirebon adheres to the Islam Law in which a daughter and a son is the heir.

v