Sacrifice of Beauty.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Seiring perkembangan zaman, kecantikan merupakan suatu hal yang sangat penting di kalangan wanita. Salah satu simbol kecantikan wanita China pada masa akhir Dinasti Tang

(618-907) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa itu disebut sebagai teratai emas (jinlian). Sedangkan simbol kecantikan pada masa kini adalah mengubah hampir seluruh bentuk bagian tubuh dengan operasi plastik.

Fashion pada masa kekinian memiliki peran tersendiri dalam pembentukan opini masyarakat akan persepsi tentang kecantikan. Rancangan fashion yang baik dan berkelas diyakini memberi nilai tambah terhadap penampilan seseorang. Rancangan fashion yang dapat diolah dapat berupa busana, aksesori, dll. Trend fashion terus berganti sehingga kreasi pendukung kecantikan perempuan akan selalu berkembang dari tradisi masa lampau hingga masa kekinian. Karena itu, penulis membuat suatu rancangan pakaian adibusana yang dapat dipakai oleh wanita muda dan dewasa dengan kisaran usia 17-45 tahun. Rancangan pakaian dapat dipakai dalam acara – acara formal seperti pesta maupun red carpet.

Tujuan dari perancangan ini, penulis berharap agar wanita dapat menyadari bahwa kecantikan itu tidak hanya tampak dari luarnya saja melainkan berasal dari diri kita sendiri, contohnya dengan pemakaian fashion yang tepat saja sudah dapat terlihat berbeda. Maka dari itu wanita tidak harus cantik sepenuhnya apabila ingin diterima oleh semua kalangan mau pun tempat kerjanya, melainkan hanya dengan berpenampilan menarik saja dengan menggunakan fashion yang tepat dapat memberikan penilaian yang baik pada diri kitanya sehingga dapat diterima oleh semua kalangan dengan apa adanya.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

As the times, beauty is something that is very important among women. Symbol of female beauty one China in the late Tang Dynasty (618-907) is to bind them into a small foot and lines at that time called the golden lotus (Jinlian). While the symbol of beauty in today is changing almost all parts of the body shape with plastic surgery.

Fashion at the present moment has its own role in the formation of public opinion will the perception of beauty. The design is good and classy fashion is believed to give added value to a person's appearance. The design of fashion that can be processed may include clothing, accessories, etc.. Continuously changing fashion trends that support the creation of women's beauty will always be evolved from the past to the present. Therefore, the authors make a couture dress design that can be worn by young women and adults with age range 17-45 years. The design of clothes can be worn on the show - a formal event like a party and red carpet.

The purpose of this design, the authors hope that women can realize that beauty is not only visible from the outside but from ourselves, for example by use of an appropriate fashion alone can look different. That is why women do not have to be pretty full if you want to be accepted by all people would even work, but only to look attractive just by using the proper fashion can provide good judgment on themselves kitanya so it can be accepted by all people with what they are.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Cover ...………...………....…. i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas Laporan ... iii

Pernyataan Publikasi Laporan ... iv

Prakata ... v

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Kaki Kecil Wanita China (Golden Lotus) ... 5

2.2 Operasi Bedah Plastik ... 9

2.3 Teori Fashion ... 13

2.4 Teori Rupa Dasar dan Manipularing Fabric... 14

2.4.1 Bahan ... 14

2.4.2 Smocking ... 15

2.4.3 Airbrush ... 16

2.4.4 Tie Dye ... 18


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III

DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 22

3.1 Target Market... 22

3.2 Detail Rancangan ... 23

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ... 25

4.1 Perancangan Umum ... 25

4.2 Perancangan Khusus ... 26

4.3 Perancangan Detail Fashion ... 37

4.4 Biaya Produksi ... 38

BAB V PENUTUP ... 39

5.1 Kesimpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kaki kecil (Golden Lotus) ... 5

Gambar 2.2 Perbandingan antara seorang wanita dengan kaki normal (kiri) dan seorang wanita dengan kaki terikat pada tahun 1902 (kanan) ... 6

Gambar 2.3 Perbedaan kaki normal (kiri) dan kaki yang diikat (kanan)... 6

Gambar 2.4 Proses pengikatan kaki kecil wanita China ... 7

Gambar 2.5 Bentuk kuncup bunga lotus (melambangkan bentuk kaki mungil wanita China) ... 7

Gambar 2.6 Wanita China dengan kaki mungil (Golden Lotus) ... 8

Gambar 2.7 Hasil operasi bedah plastik sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) ... 12

Gambar 2.8 Hasil operasi mata ... 12

Gambar 2.9 Motif bercak darah ... 13

Gambar 2.10 Manipulating Fabric smocking pada gaun Bottega Veneta koleksi spring 2007 ... 15

Gambar 4.1 Manipulating Fabric smocking serta inspirasi ... 27

Gambar 4.2 Manipulating Fabric pleats serta inspirasi ... 27

Gambar 4.3 Manipulating Fabric tie dye dan inspirasi ... 28

Gambar 4.4 Manipulating Fabric airbrush dan solder kelopak serta inspirasinya ... 29

Gambar 4.5 Proses pembuatan pola pada kertas roti ... 30

Gambar 4.6 Proses pemotongan, penjahitan dan pemasangan furing ... 31

Gambar 4.7 Proses Pemasangan Manipulating Fabric ... 32

Gambar 4.8 Proses Penjahitan ... 33

Gambar 4.9 Proses Pemasangan Drapping ... 34

Gambar 4.10 Proses Pemasangan Kerah ... 35


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.12 Proses Pemasangan Ekor Belakang ... 36

Gambar 4.13 Proses solder kelopak dan airbrush ... 36

Gambar 4.14 Proses Perancangan Sepatu ... 37


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Keindahan wanita bukan hanya terletak pada wajah dan seputar dada saja. Menurut mitos Cina Kuno keindahan wanita justru terletak pada kemungilan kakinya. Pengikatan kaki dimulai pada masa akhir Dinasti Tang (618-907). Karena itu, orang Cina dahulu memperlakukan anak perempuannya yang masih balita dengan mengikat kakinya agar tumbuh mungil dan jenjang. Namun, menyebabkan anak perempuannya kesakitan dan menderita. Sehingga pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911 pengikatan kaki dilarang.

Akan tetapi pada zaman sekarang ini bisa kita lihat bahwa keindahan kaum hawa terletak pada wajah dan bentuk tubuhnya. Karena itu, sekarang banyak kaum hawa yang rela merubah bentuk wajah dan tubuhnya dengan operasi plastik. Karena pada zaman sekarang ini banyak sekali faktor pendukung (seperti banyaknya dokter bedah plastik) yang dapat memudahkan kaum hawa untuk merubah wajah dan bentuk tubuhnya sesuai dengan keinginannya.

Namun dapat disimpulkan pada zaman sekarang dan dahulu memiliki kesamaan dalam hal kecantikan, misalkan pada zaman dahulu wanita rela mengikat kakinya agar terlihat kecil meskipun harus merasakan sakit agar dapat dinikahi oleh kaum bangsawan (orang kaya). Sedangkan pada zaman sekarang wanita rela melakukan perubahan bentuk tubuhnya dengan operasi bedah plastik yang memiliki resiko besar sekali demi kecantikan, agar dapat diterima oleh masyarakat dan di dunia karirnya.


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha Fashion pada masa kekinian memiliki peran tersendiri dalam pembentukan opini masyarakat akan persepsi tentang kecantikan. Rancangan fashion yang baik dan berkelas diyakini memberi nilai tambah terhadap penampilan seseorang. Rancangan fashion yang dapat diolah dapat berupa busana, aksesori, dll. Trend fashion terus berganti sehingga kreasi pendukung kecantikan perempuan akan selalu berkembang dari tradisi masa lampau hingga masa kekinian.

Maka dari itu, penulis merancang pakaian dengan menggunakan motif seperti bercak darah yang dapat melambangkan pengorbanan dari wanita yang rela merubah tubuhnya dan rasa sakit yang harus diterimanya dengan melakukan operasi bedah plastik demi mendapatkan hasil kecantikan yang diinginkannya. Sedangkan warna emas yang terdapat pada rancangan pakaian yang di buat melambangkan kaki kecil wanita China yang disebut sebagai teratai emas. Selain itu penulis juga membuat rancangan pakaian dari keseluruhannya mengambil sedikit unsur oriental dari bentuk kerah dan juga bentuk siluet pakaiannya.

1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini penulis akan membahas bagaimana memperoleh referensi dari inspirasi kaki kecil wanita China (Golden Lotus) serta operasi bedah plastik yang dilakukan sebagian besar wanita. Bagaimana penulis menghubungkan inspirasi kaki kecil wanita China (Golden Lotus) serta operasi bedah plastik yang dilakukan sebagian besar wanita masa kini dengan rancangan pakaiannya. Apakah hasil rancangan pakaian tersebut memiliki benang merah dengan inspirasi yang diambil oleh penulis.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3BATASAN MASALAH

Bagaimana cara mengolah bahan dasar dan teknik reka bahan untuk diterapkan dan menambah nilai estetis rancangan busana untuk mendapatkan suatu manipulating fabric serta warna yang sesuai dengan inspirasi dan rancangan pakaian. Bagaimana cara membuat pola dari siluet A-line, H-line serta mermaid menjadi suatu rancangan yang memiliki kaitan dengan konsep rancangan. Bagaimana cara mendapatkan warna bercak darah yang sesuai dan apakah hasil pewarnaan tidak luntur. Bagaimana penerapan manipulating fabric smocking yang timbul dapat dijahit dengan pola dasar pakaian . Proses manipulating fabric yang sulit karena bahan yang dipakai sangat tipis sehingga diperlukan pengerasan kain dengan kain keras (kupner). Setelah menentukan inspirasi, rancangan pakaian, warna serta manipulating yang akan digunakan apakah wanita dapat mengenakan rancangan pakaian tersebut. Karena itu, bagaimana cara untuk meyakinkan wanita untuk memakai pakaian yang dapat menonjolkan kecantikan alaminya serta membuat wanita percaya diri dengan rancangan pakaian. Penulis menilai bahwa kecantikan wanita masa kini dipengaruhi oleh penampilan wajah dan tubuh yang berasal dari kerja keras dokter bedah plastik. Apakah wanita dapat menerima kekurangan dalam penampilannya dan menutupinya dengan suatu rancangan pakaian yang dapat menutupi kekurangannya.

1.4TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menganalisa bagaimana cara merancang pakaian yang sesuai dengan inspirasi yang diambil serta menarik dan disukai oleh wanita sehingga tampil percaya diri. Hasil yang diinginkan oleh penulis adalah membuat rancangan pakaian bagi wanita metropolitan (sosialita) yang seksi, feminim serta maskulin yang dapat dipakai dalam acara – acara formal seperti pesta serta red carpet.


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.5SISTEMATIKA PENULISAN

Pada bab 1 penulis membahas tentang latar belakang kaki kecil wanita china dan operasi plastik serta hubungan dengan rancangan pakaian besarta rumusan masalah, batasan masalah dan tujuan perancangan. Pada bab 2 penulis membahasa landasan teori yang berisi rincian inspirasi, teori fashion, teori rupa dasar dan teori warna yang dipakai dalam rancangan pakaian. Pada bab 3 penulis membahas tentang targetdeskripsi objek studi yang berisi target market yang dipilih, harga setiap rancangan pakaian yang dibuat serta detail rancangannya. Pada bab 4 Penulis menjelaskan tentang konsep perancangan pakaian secara umum, khusus dan perancangan detail fashion yang berisi tentang proses perancangan. Pada bab 5 penulis mengakhiri dengan kesimpulan dan saran dari perancangan yang telah dibuat.


(11)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Kecantikan itu bukan dilihat dari bentuk luar nya saja akan tetapi kecantikan yang alami adalah dari dalam diri kita sendiri sehingga tidak harus dengan merubah bentuk tubuhnya agar terlihat lebih baik. Tidak hanya dengan merubah bentuk tubuhnya maka seseorang akan terlihat cantik, namun dengan pemilihan fashion yang tepat untuk kita gunakan maka akan terlihat cantik. Maka dari itu penulis merancang pakaian yang di khususkan untuk wanita modern yang ingin menonjolkan kecantikannya. Sedangkan pada proses manipulating fabric smocking dan tie dye yang dihasilkan maksimal karena teknik yang tepat.

5.2Saran

Setelah menganalisa permasalahan dan merancang, maka melalui tugas akhir “Sacrifice of Beauty” ini penulis memiliki beberapa saran agar wanita lebih menghargai diri sendiri apa adanya. Selain itu untuk perancang busana sebaiknya lebih memperhatikan estetika bentuk dan ukuran tubuh agar lebih banyak wanita yang akan menggunakan fashion sebagai salah satu cara untuk menunjukan kecantikan diri nya. Dalam proses pembuatan rancangan pakaian, penulis juga menyarankan pada proses pembuatan manipulating smocking, sebaiknya menggunakan lapisan seperti kain keras pada kain yang tipis agar hasil smocking lebih maksimal dan bentuknya lebih bagus. Sedangkan dalam proses pewarnaan (tie

dye) sebaiknya menggunakan campuran cuka dan garam untuk memperkuat dan

mengunci warna yang kita inginkan agar tidak luntur. Pada proses penjahitan sebaiknya basic dibuat terlebih dahulu untuk menjahit manipulating pada dasar setelah itu dijahit bersamaan dengan yang lain. Jika bahan luar yang kita pakai mengandung 100 % polyester maka agar tidak panas saat dipakai sebaiknya


(12)

40 Universitas Kristen Maranatha menggunakan furing bember karena selain bahannnya yang bagus, furing bember juga dingin dan enak dipakai karena seratnya yang tidak mengandung polyester. Furing yang dipakai pun sebaiknya dilapis dengan menggunakan kain keras khusus untuk furing, karena memudahkan saat pemotongan dan penjahitan sehingga jahitan yang dihasilkan rapih. Kain yang digunakan untuk drapping sebaiknya diambil dari kain serong 45 derajat dari arah serat kain agar hasil drapping lebih baik.


(13)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ko, Dorothy. 2001. Every Step a Lotus : Shoes for bound feet. Berkeley: University of California Press.

Hong, Fan. 1997. The Liberation of Women’s Bodies in Modern China. London : Regent typesetting.

Ping, Wang. 2000. Aching for Beauty Footbinding in China. Minneapolis : University of Minnesota Press.

Wolff, Colette. The Art of Manipulating Fabric. Canada : Krause Publication.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Foot_binding). Diakses 4 Januari 2012, 12.18.

(http://desaingratis.com/info/filosofi-warna/). Diakses 3 Februari 2012, 16.15.

(http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2179778-definisi-atau-pengertian-warna-dan/). Diakses 3 Februari 2012, 16.23.

(http://selalubarunet.com/inilah-tradisi-mengikat-di-cina-untuk-membatasi-pertumbuhan-kaki/). Diakses 5 Maret 2012, 16.25.

(http://hanggarcrew.blogspot.com/2007/05/arti-warna-pada-blog-anda.html). Diakses pada 6 April 2012, 20.13.


(14)

42 Universitas Kristen Maranatha (http://en.wikipedia.org/wiki/Foot_binding). Diakses 17 Mei 2012, 18.33.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_mengikat_kaki). Diakses 19 Mei 2012, 17.13.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Satin). Diakses 5 Juni 2012, 17.43.


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3BATASAN MASALAH

Bagaimana cara mengolah bahan dasar dan teknik reka bahan untuk diterapkan dan menambah nilai estetis rancangan busana untuk mendapatkan suatu manipulating fabric serta warna yang sesuai dengan inspirasi dan rancangan pakaian. Bagaimana cara membuat pola dari siluet A-line, H-line serta mermaid menjadi suatu rancangan yang memiliki kaitan dengan konsep rancangan. Bagaimana cara mendapatkan warna bercak darah yang sesuai dan apakah hasil pewarnaan tidak luntur. Bagaimana penerapan manipulating fabric smocking yang timbul dapat dijahit dengan pola dasar pakaian . Proses manipulating fabric yang sulit karena bahan yang dipakai sangat tipis sehingga diperlukan pengerasan kain dengan kain keras (kupner). Setelah menentukan inspirasi, rancangan pakaian, warna serta manipulating yang akan digunakan apakah wanita dapat mengenakan rancangan pakaian tersebut. Karena itu, bagaimana cara untuk meyakinkan wanita untuk memakai pakaian yang dapat menonjolkan kecantikan alaminya serta membuat wanita percaya diri dengan rancangan pakaian. Penulis menilai bahwa kecantikan wanita masa kini dipengaruhi oleh penampilan wajah dan tubuh yang berasal dari kerja keras dokter bedah plastik. Apakah wanita dapat menerima kekurangan dalam penampilannya dan menutupinya dengan suatu rancangan pakaian yang dapat menutupi kekurangannya.

1.4TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menganalisa bagaimana cara merancang pakaian yang sesuai dengan inspirasi yang diambil serta menarik dan disukai oleh wanita sehingga tampil percaya diri. Hasil yang diinginkan oleh penulis adalah membuat rancangan pakaian bagi wanita metropolitan (sosialita) yang seksi, feminim serta maskulin yang dapat dipakai dalam acara – acara formal seperti pesta serta red carpet.


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5SISTEMATIKA PENULISAN

Pada bab 1 penulis membahas tentang latar belakang kaki kecil wanita china dan operasi plastik serta hubungan dengan rancangan pakaian besarta rumusan masalah, batasan masalah dan tujuan perancangan. Pada bab 2 penulis membahasa landasan teori yang berisi rincian inspirasi, teori fashion, teori rupa dasar dan teori warna yang dipakai dalam rancangan pakaian. Pada bab 3 penulis membahas tentang targetdeskripsi objek studi yang berisi target market yang dipilih, harga setiap rancangan pakaian yang dibuat serta detail rancangannya. Pada bab 4 Penulis menjelaskan tentang konsep perancangan pakaian secara umum, khusus dan perancangan detail fashion yang berisi tentang proses perancangan. Pada bab 5 penulis mengakhiri dengan kesimpulan dan saran dari perancangan yang telah dibuat.


(3)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Kecantikan itu bukan dilihat dari bentuk luar nya saja akan tetapi kecantikan yang alami adalah dari dalam diri kita sendiri sehingga tidak harus dengan merubah bentuk tubuhnya agar terlihat lebih baik. Tidak hanya dengan merubah bentuk tubuhnya maka seseorang akan terlihat cantik, namun dengan pemilihan fashion yang tepat untuk kita gunakan maka akan terlihat cantik. Maka dari itu penulis merancang pakaian yang di khususkan untuk wanita modern yang ingin menonjolkan kecantikannya. Sedangkan pada proses manipulating fabric smocking dan tie dye yang dihasilkan maksimal karena teknik yang tepat.

5.2Saran

Setelah menganalisa permasalahan dan merancang, maka melalui tugas akhir

“Sacrifice of Beauty” ini penulis memiliki beberapa saran agar wanita lebih

menghargai diri sendiri apa adanya. Selain itu untuk perancang busana sebaiknya lebih memperhatikan estetika bentuk dan ukuran tubuh agar lebih banyak wanita yang akan menggunakan fashion sebagai salah satu cara untuk menunjukan kecantikan diri nya. Dalam proses pembuatan rancangan pakaian, penulis juga menyarankan pada proses pembuatan manipulating smocking, sebaiknya menggunakan lapisan seperti kain keras pada kain yang tipis agar hasil smocking lebih maksimal dan bentuknya lebih bagus. Sedangkan dalam proses pewarnaan (tie dye) sebaiknya menggunakan campuran cuka dan garam untuk memperkuat dan mengunci warna yang kita inginkan agar tidak luntur. Pada proses penjahitan sebaiknya basic dibuat terlebih dahulu untuk menjahit manipulating pada dasar setelah itu dijahit bersamaan dengan yang lain. Jika bahan luar yang kita pakai mengandung 100 % polyester maka agar tidak panas saat dipakai sebaiknya


(4)

40 Universitas Kristen Maranatha

menggunakan furing bember karena selain bahannnya yang bagus, furing bember juga dingin dan enak dipakai karena seratnya yang tidak mengandung polyester. Furing yang dipakai pun sebaiknya dilapis dengan menggunakan kain keras khusus untuk furing, karena memudahkan saat pemotongan dan penjahitan sehingga jahitan yang dihasilkan rapih. Kain yang digunakan untuk drapping sebaiknya diambil dari kain serong 45 derajat dari arah serat kain agar hasil drapping lebih baik.


(5)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ko, Dorothy. 2001. Every Step a Lotus : Shoes for bound feet. Berkeley: University of California Press.

Hong, Fan. 1997. The Liberation of Women’s Bodies in Modern China. London : Regent typesetting.

Ping, Wang. 2000. Aching for Beauty Footbinding in China. Minneapolis : University of Minnesota Press.

Wolff, Colette. The Art of Manipulating Fabric. Canada : Krause Publication.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Foot_binding). Diakses 4 Januari 2012, 12.18.

(http://desaingratis.com/info/filosofi-warna/). Diakses 3 Februari 2012, 16.15.

(http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2179778-definisi-atau-pengertian-warna-dan/). Diakses 3 Februari 2012, 16.23.

(http://selalubarunet.com/inilah-tradisi-mengikat-di-cina-untuk-membatasi-pertumbuhan-kaki/). Diakses 5 Maret 2012, 16.25.

(http://hanggarcrew.blogspot.com/2007/05/arti-warna-pada-blog-anda.html). Diakses pada 6 April 2012, 20.13.


(6)

42 Universitas Kristen Maranatha

(http://en.wikipedia.org/wiki/Foot_binding). Diakses 17 Mei 2012, 18.33.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_mengikat_kaki). Diakses 19 Mei 2012, 17.13.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Satin). Diakses 5 Juni 2012, 17.43.