Pengaruh Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) dan Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Kadar Testoteron pada Tikus Wistar Jantan.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG

(Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa)

TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN

KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR

JANTAN

Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

Infertilitas adalah kegagalan terjadinya pembuahan selama 12 bulan hubungan seksual aktif. Infertilitas dipengaruhi berbagai faktor, seperti konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron. Purwoceng dan jintan hitam merupakan tanaman obat yang dipercaya masyarakat dapat meningkatkan kesehatan reproduksi pria.

Tujuan penelitian menilai pengaruh purwoceng, jintan hitam, dan kombinasinya terhadap konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron.

Metode penelitian eksperimental sungguhan. Hewan coba (24 tikus) dibagi dalam empat kelompok (n=6), yaitu: I (kontrol negatif), II (50 mg/ekor purwoceng), III, (100 mg/ekor jintan hitam), dan IV (kombinasi 25 mg/ekor purwoceng dan 50 mg/ekor jintan hitam). Parameter yang diukur adalah konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron. Analisis data menggunakan metode Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan Mann-Whitney dengan  = 0,05. Hasil penelitian rerata konsentrasi spermatozoa (juta/mm3) kelompok I (15,00), kelompok II (30,97), kelompok III (41,87), dan kelompok IV (44,40). Kelompok III dan IV berbeda secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol dengan p = 0,041. Hasil kadar testosteron (ng/dl) kelompok I (189,53), kelompok II (594,13), kelompok III (221,17), dan kelompok IV (216,98). Kelompok II berbeda dibandingkan kelompok kontrol, yaitu p = 0,040.

Simpulan Pemberian purwoceng meningkatkan kadar testosteron, pemberian jintan hitam meningkatkan konsentrasi spermatozoa, pemberian kombinasi meningkatkan konsentrasi spermatozoa, namun tidak meningkatkan kadar testosteron. Pemberian kombinasi tidak memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan bentuk tunggalnya.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF PURWOCENG

(Pimpinella alpina) AND BLACK CUMIN (Nigella sativa)

ON SPERM CONCENTRATION AND TESTOSTERONE

LEVEL

Elizabeth, 2016; Tutor I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

Tutor II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

Infertility is the inability to conceive within 12 month after having regular

unprotected sex. Infertility is affected by various factors, such as sperm concentration and testosterone level. Purwoceng and black cumin are traditional herbs used to increase men’s sexual health.

Aim was to assess the effect of purwoceng and black cumin on sperm concentration and testosterone level.

Methods true experimental design. This experiment consists of 24 male rats divided into 4 groups (n=6): I (negative control); II, (50 mg purwoceng); III (100 mg black cumin); IV (combination of 25 mg purwoceng and 50 mg black cumin). Parameters measured were sperm concentration and testosterone level. Data ware analyze using Kruskal-Wallis followed by Mann-Whitney with = 0.05. Result sperm concentration (million/mm3) group I (15.00), Group II (30.97), group III (41.87), and group IV (44.40). Group III and IV are significantly different than Group I with p = 0,041. Testosterone level (ng/dL) Group I (189.53), group II (594.13), Group III (221.17), and group IV (216.98). The II group was significantly different than Group I with p = 0,040.

Conclusions purwoceng increase testosterone level, black cumin increase sperm concentration, combination increase sperm concentration, but doesn’t increase testosterone level. Combination doesn’t increase higher than single administration of purwoceng and black cumin.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infertilitas ... ………...6

2.1.1 Definisi ... ………….6

2.1.2 Prevalensi Infertilitas... ………..…6

2.2 Sistem Reproduksi Pria ... ………...6

2.3 Testis ... ……..…..7

2.3.1 Anatomi Testis ... ………….7


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.3.2.1 Tubulus Seminiferus……….……….8

2.3.2.2 Kompartemen Intersisial………..……...…10

2.3.2.3 Blood Testis Barrier…..………..………10

2.4 Epididymis ... .11

2.4.1 Anatomi Epididymis ... 11

2.4.2 Histologi Epididymis ... 11

2.5 Spermatogenesis ... 11

2.5.1 Mitosis ... 12

2.5.2 Meiosis. ... 12

2.5.3 Spermiogenesis... 12

2.6 Analisis Sperma... 14

2.6.1 Parameter Dasar ... 14

2.6.2 Parameter Pilihan. ... 15

2.7 Hormon Testosteron ... 15

2.7.1 Sintesis Testosteron ... 16

2.7.2 Transpor Testosteron dalam Darah. ... 17

2.7.3 Fungsi Hormon Testosteron ... 17

2.8 Kontrol Hormon Spermatogenesis ... 18

2.9 Purwoceng ... 19

2.10 Jintan Hitam ... 20

2.11 Fitosterol... 21

2.12 Antioksidan ... 21

2.12.1 Sistem Enzimatik... 22

2.12.2 Sistem Non Enzimatik ... 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 24

3.1.1 Alat Penelitian ... 24

3.1.2 Bahan Penelitian... 24

3.1.3 Objek Penelitian ... 25


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

3.3 Metode Penelitian... 25

3.3.1 Desain Penelitian ... 25

3.3.2 Variabel Penelitian ... 25

3.3.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 27

3.5 Metode Analisis... 27

3.6 Prosedur Penelitian... 28

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Pembahasan ... 35

4.3 Uji Hipotesis ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 43

5.1.1 Simpulan Tambahan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 48


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Tabel data konsentrasi spermatozoa………...31 Tabel 4.2 Uji beda rerata konsentrasi spermatozoa metode Mann-Whitney……..32 Tabel 4.3 Tabel data kadar testosteron ………….………..33 Tabel 4.4 Uji beda rerata kadar testosteron metode Mann-Whitney………..34


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Testis dan Epidymis ... 8

Gambar 2.2 Spermatogenesis ... 13

Gambar 2.3 Spermatozoa Manusia ... 14

Gambar 2.4 Biosintesis Testosteron ... 16

Gambar 2.5 Target Organ Testosteron ... 17

Gambar 2.6 Regulasi Hormonal Testis ... 18

Gambar 2.7 Purwoceng ... 20


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Ethic Approval.………...48

Lampiran 2 Perhitungan Dosis...49

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Konsentrasi Spermatozoa ...50

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Kadar Testosteron ...54


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan terjadinya pembuahan selama 12 bulan hubungan seksual yang aktif (Nieschlag et al, 2010). Infertilitas ditemukan pada 15% pasangan di seluruh dunia. Sekitar 20-30% kasus disebabkan oleh infertilitas pada pria (Agarwal et al, 2015).

Infertilitas pada pria adalah ketidakmampuan spermatozoa untuk membuahi oosit (Nieschlag et al, 2010). Pembuahan terjadi, jika konsentrasi spermatozoa dalam jumlah normal, bentuk spermatozoa normal, motilitas spermatozoa baik, dan jalur pengeluaran sperma yang tidak tersumbat (Tortora & Derrickson, 2012). Hormon testosteron berfungsi untuk mematangkan spermatozoa. Testosteron dihasilkan oleh sel Leydig testis dan pengeluarannya dipengaruhi oleh luteinzing hormone yang diproduksi hipofisis. Testosteron mulai meningkat kadarnya pada saat pubertas dan hormon ini terus menerus diproduksi selama hidup. Produksi hormon testosteron dengan bertambahnya usia mengalami penurunan. Penurunan produksi testosteron ini umumnya mulai terjadi pada usia 30 tahun, tetapi gejala klinis mulai pada usia 45-50 tahun. Kadar testosteron di bawah normal pada pria dewasa dapat menyebabkan gairah seksual menurun, konsentrasi spermatozoa di bawah normal, dan proses pematangan sperma yang terhambat (Sherwood, 2010). Kebanyakan masyarakat menggunakan tanaman tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya infertilitas atau kemandulan. Purwoceng (Pimpinella alpina) merupakan viagra tradisional yang dapat ditemukan di daratan tinggi Dieng (Rostiana, 2014). Tanaman purwoceng (Pimpinella alpina) merupakan tanaman bernilai ekonomis tinggi dan dipercaya bersifat afrodisiak (meningkatkan gairah seksual dan menimbulkan ereksi). Purwoceng mengandung unsur kolesterol (stigmasterol) yang akan diubah menjadi steroid dan menjadi bahan untuk sintesis hormon testosteron (Usmiati & Yuliani, 2010). Purwoceng juga mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan (Achmadi, 2011).


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Antioksidan dapat mengurangi kematian sel-sel germinal (terutama sel-sel yang berperan dalam spermatogenesis) (Heinrich et al, 2012). Darwati & Roostika (2006) telah meneliti bagaimana manfaat dari purwoceng terhadap kesehatan reproduksi pria.

Selain purwoceng, jintan hitam (Nigella sativa) yang dikenal sebagai black cumin, juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya untuk mengatasi kemandulan. Jintan hitam dapat ditemukan di India dan Pakistan (Tembhurne et al, 2014). Jintan hitam (Nigella sativa) juga berkhasiat untuk meningkatkan gairah seksual. Jintan hitam mengandung fitosterol yang dapat meningkatkan kadar testosteron di dalam darah. Selain itu, Jintan Hitam mengandung alkaloid dan fenol untuk menstimulasi sekresi dari follicle stimulating hormone dan testosteron. Jintan hitam juga mengandung thymoquinone yang merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah kematian sel-sel (Al-Sa’aidi et al, 2009). Al-Sa’aidi et al (2009) telah meneliti bagaimana khasiat jintan hitam terhadap konsentrasi spermatozoa dan didapatkan jintan hitam berkhasiat meningkatkan kesehatan reproduksi pria.

Pemberian kombinasi purwoceng dan jintan hitam diharapkan dapat memberikan efek sinergis sehingga dapat lebih meningkatkan konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron dibandingkan bentuk tunggalnya.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah pemberian ekstrak etanol purwoceng meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

2. Apakah pemberian ekstrak etanol purwoceng meningkatkan kadar testosteron.

3. Apakah pemberian ekstrak etanol jintan hitam meningkatkan konsentrasi spermatozoa.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 4. Apakah pemberian ekstrak etanol jintan hitam meningkatkan kadar

testosteron.

5. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

6. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam meningkatkan kadar testosteron.

7. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam lebih meningkatkan konsentrasi spermatozoa dibandingkan bentuk tunggalnya.

8. Apakah pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam lebih meningkatkan kadar testosteron dibandingkan bentuk tunggalnya.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol purwoceng, jintan hitam, dan kombinasinya dalam mengatasi infertilitas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol purwoceng, jintan hitam, dan kombinasinya dalam meningkatkan konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah untuk memperluas wawasan farmakologi tumbuhan obat khususnya purwoceng dan jintan hitam dalam mengatasi infertilitas.

Manfaat praktis penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat terapi menggunakan purwoceng dan jintan hitam untuk mengatasi infertilitas pada pria.


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Fungsi reproduksi pria yang baik dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya yaitu konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron. Hormon testosteron dapat meningkatkan konsentrasi dan kualitas spermatozoa, sehingga meningkatkan fertilitas (Usmiati & Yuliani, 2010). Pada infertilitas, spermatogenesis dapat menurun karena pengaruh radikal bebas dan rendahnya kadar testosteron (Nieschlag et al, 2010).

Purwoceng mengandung furanokumarin, saponin, stigmasterol, alkaloid, oligosakarida (Caropeboka & Lubis, 1975). Stigmasterol merupakan prekursor dari hormon testosteron. Purwoceng juga mengandung antioksidan, yaitu flavonoid, yang dapat mengurangi radikal bebas sehingga dapat menurunkan kematian spermatozoa akibat radikal bebas (Usmiati & Yuliani, 2010).

Jintan hitam merupakan tumbuhan yang mempunyai banyak khasiat. Jintan hitam mengandung stigmasterol yang dapat meningkatkan kadar testosteron, sehingga konsentrasi spermatozoa dan fertilitas dapat meningkat (Al-Sa’aidi et al, 2009). Jintan hitam juga mempunyai kandungan thymoquinone yang merupakan antioksidan yang dapat mencegah aktivitas myeloperoksidase (Haseena et al, 2015).

Pemberian kombinasi kedua tanaman obat tersebut, yaitu purwoceng dan jintan hitam diharapkan dapat meningkatkan kadar testosteron dan potensiasi antioksidan lebih tinggi dibandingkan pemberian tunggalnya, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi spermatozoa yang dapat meningkatkan kualitas fungsi reproduksi pada pria dewasa.


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.5.2 Hipotesis

1. Pemberian ekstrak etanol purwoceng meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

2. Pemberian ekstrak etanol purwoceng meningkatkan kadar testosteron. 3. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam meningkatkan konsentrasi

spermatozoa.

4. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam meningkatkan kadar testosteron. 5. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam

meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

6. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam meningkatkan kadar testosteron.

7. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam lebih meningkatkan konsentrasi spermatozoa dibandingkan bentuk tunggalnya. 8. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam lebih


(14)

43 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) tidak meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

2. Pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) meningkatkan kadar testosteron.

3. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

4. Pemberian ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) tidak meningkatkan kadar testosteron.

5. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) dan jintan hitam (Nigella sativa) meningkatkan konsentrasi spermatozoa. 6. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) dan

jintan hitam (Nigella sativa) tidak meningkatkan kadar testosteron.

7. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng purwoceng (Pimpinella alpina) dan jintan hitam (Nigella sativa) tidak lebih meningkatkan konsentrasi spermatozoa dibandingkan bentuk tunggalnya.

8. Pemberian kombinasi ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) dan jintan hitam (Nigella sativa) tidak lebih meningkatkan kadar testosteron dibandingkan bentuk tunggalnya.

5.1.1 Simpulan tambahan

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) 50 mg/ekor meningkatkan kadar testosteron.

Ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) 100 mg/ekor meningkatkan konsentrasi spermatozoa.


(15)

44 Universitas Kristen MaranathaKombinasi ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) 25 mg/ekor dan

ekstrak etanol jintan hitam (Nigella sativa) 50 mg/ekor meningkatkan konsentrasi spermatozoa.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan:

 Penelitian menggunakan berbagai variasi dosis, khususnya kombinasi dosis 50 mg ekstrak etanol purwoceng dan 100 mg/ekor ekstrak etanol jintan hitam.

 Penelitian mengenai dosis optimal untuk meningkatkan konsentrasi spermatozoa dan kadar testosteron.

 Penelitian menggunakan sediaan dan hewan coba yang berbeda.

 Penelitian efektivitas ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam pada manusia.

 Penelitian uji toksisitas dan efek samping pada tikus atau hewan coba lain untuk mengetahui batas keamanan ekstrak etanol purwoceng dan jintan hitam.

 Penelitian terhadap motilitas dan morfologi spermatozoa.


(16)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG

(Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa)

TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN

KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR

JANTAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ELIZABETH 1310241

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(17)

vi

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) dan Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Kadar Testosteron pada Tikus Wistar Jantan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat sebelum waktunya. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di FK UKM Bandung.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya tidak jarang dijumpai adanya halangan, rintangan, dan kesibukan sebagai mahasiswa kedokteran, namun dengan bantuan berbagai pihak yang mendukung, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Heddy Herdiman, dr., M.Kes. sebagai pembimbing pertama penulis yang selalu mendukung, memberi ilmu, saran, masukan, dan ide-ide selama penulisan karya tulis ilmiah ini, juga atas perhatian, kesabaran, waktu, dan tenaga yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. sebagai pembimbing kedua penulis atas dukungan, ilmu, saran, masukan, id-ide, arahan, perhatian, kesabaran, waktu, dan tenaga yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Fenny, dr., Sp.Pk., M.Kes. selaku kepala bagian laboratorium Patologi Klinik UKM yang telah memberikan izin untuk meminjam peralatan untuk menghitung konsentrasi spermatozoa dan membantu penulis dalam proses mempelajari perhitungan konsentrasi spermatozoa.

4. Kedua orang tua penulis, Ayah Irawan dan Ibu Diana yang telah membantu dan memberi arahan dan semangat kepada penulis.

5. Adik penulis, Ivana yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis.


(18)

vii

6. Pak Nana, Pak Kris, Pak Dadang, Pak Bima, dan Bu Yuli selaku staf laboratorium yang membantu, membimbing, dan memberi dukungan kepada penulis.

7. Fannisa Salma Shafira yang setia menjadi rekan seperjuangan, terima kasih untuk kekompakan, semangat, dorongan, dan kerja sama selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Keluarga TBM Galenus, Keluarga besar SEMA FK UKM Kabinet TriDiKolaborasi dan Kabinet JUARA yang telah memberikan dukungan dan perhatian agar karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

9. Liasisca, Yosua, Grady, Feiny, Melly, Ellen, Angel, Michelle, Andy, Eve, Devina, Jessica, Megan, Jessica N, Karina, Sherly, Yosep, Ayunda, Fenny, Emanuella, Esther, Stela, Acit, Alfonsa, Fini, Fakhri, Petra, Evelyn, Puput, Reevaldo, Risya, Selly, Tita yang memberikan semangat, bantuan, dukungan dan perhatian.

10.Kepada berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian KTI ini.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, November 2016


(19)

45 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Pudji, Satyaningtijas, Aryani Sismin, Maheswari, H. 2011. Kajian

Androgenik Ekstrak Etanol Akar Purwoceng (Pimpinella alpina KDS) terhadap Kinerja Reproduksi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Betina Dara.

Institut Pertanian Bogor.

Agarwal, Ashok; Mulgund, Aditi; Hamada, Alaa; Chyatte, M. R. 2015. A Unique View on Male Infertility around The Globe. Reproductive Biology and

Endocrinology, 13(37), 1–9.

Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis, Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter, P. 2008. Molecular Biology of the Cell (5th ed.). New York: Garland Science.

Al-Sa’aidi, J. A. A., Al-Khuzai, A. L. D., Al-Zobaydi, N. F. H. 2009. Effect of alcoholic extract of Nigella sativa on fertility in male rats Nigella sativa.

Iraqi Journal of Veterinary Sciences, 23(2), 123–128.

Caropeboka, A. M., Lubis, I. 1975. Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Akar Pimpinella alpina (Purwoceng). Simposium Tanaman Obat I.

Costanzo, L. S. 2014. Physiology (5th ed.). Richmond: Elsevier.

Darwati, I., & Roostika, I. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah, 12(1), 9–15.

Datta, A. K., Saha, A., Bhattacharya, A., Mandal, A., Paul, R., Section, P. B., & Bengal, W. (2012). Black cumin (Nigella sativa l.) – a review. Journal of

Plant Developemental Science, 4(1), 1–43.

Drake, Richard L.; Vogl, A. Wayne; Mitchell, A. W. M. 2005. Gray’s Anatomy

for Students (39th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Eroschenko, V. P. 2008. di’Fiores Atlas of Histology (11th ed.). Moscow: Lippincott William and Wilkins.

Guyton, Arthur C.; Hall, J. E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Haseena, S., Aithal, M., Das, K. K., & Saheb, S. H. 2015. Phytochemical Analysis of Nigella sativa and its Effect on Reproductive System. J. Pharm. Sci &


(20)

46 Universitas Kristen Maranatha

Heinrich, Michael, Barnes, Joanne, Gibbons, Simon, Williamson, E. M. 2012.

Fundamental of Pharmacognosy and Phytotherapy (2nd ed.). Edinburgh:

Elsevier.

Juniarto, A. Z. 2004. Perbedaan Pengaruh Pemberian Ekstrak Eurycoma

longifolia dan Pimpinella alpina pada Spermatogenesis tikus Spraful Dawley. Universitas Diponegoro.

Mahdavi, R., Heshmati, J., & Namazi, N. 2015. Effects of Black Seeds (Nigella sativa) on Male Infertility: A Systematic Review. Journal of Herbal

Medicine, 4, 2–18. http://doi.org/10.1016/j.hermed.2015.03.002

Mescher, A. L. 2010. Junqueira’s Basic Histology (12th ed.). New York: McGraw-Hill Companies.

Meszaros, Gary; Sanders, S. 2007. Crash Course: Endocrine and Reproductive

System. Philadelphia: Elsevier.

Moore, Keith L., Dalley, Arthur F., Agur, A. M. R. 2014. Moore Clinically

Oriented Anatomy (7th ed.). Philadelphia: Lippincott William and Wilkins.

Murray, Robert K.; Granner, Daryl K.; Mayer, Peter A.; Rodwell, V. A. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry (26th ed.). New York: Lange Medical Books.

Nieschlag, Eberhard; Behre, Hernann M.Nieschlag, S. 2010. Andrology Male

Reproductive Health and Disfunction (3rd ed.). Berlin: Springer.

Parandin, Rahmatollah; Yousofvand, Namdar; Ghorbani, R. 2012. The enhancing effects of alcoholic extract of Nigella sativa seed on fertility potential, plasma gonadotropins and testosterone in male rats. Iran J Reprod Med,

10(4), 355–362.

Roostika, I., Darwati, I., & Megia, R. 2007. Krioperservasi Tanaman Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) dengan Teknil Virifikasi. Berita Bogor, 8(6), 413– 421.

Rostiana, Otih. 2014. Pruatjan (Pimpinella pruatjan Molk.): The Rooted Herbal Medicine of Indonesia for Aphrodisiac Properties. Nat Prod Chem Res. 2(5), 230.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology from Cells to Systems (7th ed.). Belmont: Brooks/Cole.

Silbernagl, Stefan; Despopoulos, A. 2009. Color Atlas of Physiology (6th ed.). Stuttgart: Georg Thieme Verlag KG.


(21)

47 Universitas Kristen Maranatha

Suhartinah. 2011. Efek Spermatogenesis dan Aprodisiaka Herba Purwoceng (Pimpinella alpina K. D. S.) Asal Dieng pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Jurnal Farmasi Indonesia, 8(2), 19–26.

Tembhurne, S. V, Feroz, S., More, B. H., & Sakarkar, D. M. 2014. A review on therapeutic potential of Nigella sativa ( kalonji ) seeds. Journal of Medicinal

Plants Research, 8(3), 167–177. http://doi.org/10.5897/JMPR10.737

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2012. Principle of Anatomy and Physiology (13th ed.). Hokoben: John Wiley & Sons.

Usmiati, Sri, Yuliani, S. 2010. Efek Androgenik dan Anabolik Ekstrak Akar Pimpinella alpina Molk. (Purwoceng) pada Anak Ayam Jantan. Seminar

Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 744–755.

Wagner, H., Bladt, S., Zgainski, E. M. 2004. Plant Drug Analysis. New York: Springer.

World Health Organization. 2010. WHO Laboratory Manual for The Examination and Processing of Human Semen (5th ed.). Switzerland: WHO.


(1)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG

(Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa)

TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN

KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR

JANTAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ELIZABETH 1310241

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) dan Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Kadar Testosteron pada Tikus Wistar Jantan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat sebelum waktunya. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di FK UKM Bandung.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya tidak jarang dijumpai adanya halangan, rintangan, dan kesibukan sebagai mahasiswa kedokteran, namun dengan bantuan berbagai pihak yang mendukung, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Heddy Herdiman, dr., M.Kes. sebagai pembimbing pertama penulis yang selalu mendukung, memberi ilmu, saran, masukan, dan ide-ide selama penulisan karya tulis ilmiah ini, juga atas perhatian, kesabaran, waktu, dan tenaga yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. sebagai pembimbing kedua penulis atas dukungan, ilmu, saran, masukan, id-ide, arahan, perhatian, kesabaran, waktu, dan tenaga yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Fenny, dr., Sp.Pk., M.Kes. selaku kepala bagian laboratorium Patologi Klinik UKM yang telah memberikan izin untuk meminjam peralatan untuk menghitung konsentrasi spermatozoa dan membantu penulis dalam proses mempelajari perhitungan konsentrasi spermatozoa.

4. Kedua orang tua penulis, Ayah Irawan dan Ibu Diana yang telah membantu dan memberi arahan dan semangat kepada penulis.

5. Adik penulis, Ivana yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis.


(3)

vii

6. Pak Nana, Pak Kris, Pak Dadang, Pak Bima, dan Bu Yuli selaku staf laboratorium yang membantu, membimbing, dan memberi dukungan kepada penulis.

7. Fannisa Salma Shafira yang setia menjadi rekan seperjuangan, terima kasih untuk kekompakan, semangat, dorongan, dan kerja sama selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Keluarga TBM Galenus, Keluarga besar SEMA FK UKM Kabinet TriDiKolaborasi dan Kabinet JUARA yang telah memberikan dukungan dan perhatian agar karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

9. Liasisca, Yosua, Grady, Feiny, Melly, Ellen, Angel, Michelle, Andy, Eve, Devina, Jessica, Megan, Jessica N, Karina, Sherly, Yosep, Ayunda, Fenny, Emanuella, Esther, Stela, Acit, Alfonsa, Fini, Fakhri, Petra, Evelyn, Puput, Reevaldo, Risya, Selly, Tita yang memberikan semangat, bantuan, dukungan dan perhatian.

10.Kepada berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian KTI ini.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, November 2016


(4)

45 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Pudji, Satyaningtijas, Aryani Sismin, Maheswari, H. 2011. Kajian

Androgenik Ekstrak Etanol Akar Purwoceng (Pimpinella alpina KDS) terhadap Kinerja Reproduksi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Betina Dara.

Institut Pertanian Bogor.

Agarwal, Ashok; Mulgund, Aditi; Hamada, Alaa; Chyatte, M. R. 2015. A Unique View on Male Infertility around The Globe. Reproductive Biology and

Endocrinology, 13(37), 1–9.

Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis, Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter, P. 2008. Molecular Biology of the Cell (5th ed.). New York: Garland Science.

Al-Sa’aidi, J. A. A., Al-Khuzai, A. L. D., Al-Zobaydi, N. F. H. 2009. Effect of alcoholic extract of Nigella sativa on fertility in male rats Nigella sativa.

Iraqi Journal of Veterinary Sciences, 23(2), 123–128.

Caropeboka, A. M., Lubis, I. 1975. Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Akar Pimpinella alpina (Purwoceng). Simposium Tanaman Obat I.

Costanzo, L. S. 2014. Physiology (5th ed.). Richmond: Elsevier.

Darwati, I., & Roostika, I. 2006. Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah, 12(1), 9–15.

Datta, A. K., Saha, A., Bhattacharya, A., Mandal, A., Paul, R., Section, P. B., & Bengal, W. (2012). Black cumin (Nigella sativa l.) – a review. Journal of

Plant Developemental Science, 4(1), 1–43.

Drake, Richard L.; Vogl, A. Wayne; Mitchell, A. W. M. 2005. Gray’s Anatomy

for Students (39th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Eroschenko, V. P. 2008. di’Fiores Atlas of Histology (11th ed.). Moscow: Lippincott William and Wilkins.

Guyton, Arthur C.; Hall, J. E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Haseena, S., Aithal, M., Das, K. K., & Saheb, S. H. 2015. Phytochemical Analysis of Nigella sativa and its Effect on Reproductive System. J. Pharm. Sci &


(5)

46 Universitas Kristen Maranatha Heinrich, Michael, Barnes, Joanne, Gibbons, Simon, Williamson, E. M. 2012.

Fundamental of Pharmacognosy and Phytotherapy (2nd ed.). Edinburgh:

Elsevier.

Juniarto, A. Z. 2004. Perbedaan Pengaruh Pemberian Ekstrak Eurycoma

longifolia dan Pimpinella alpina pada Spermatogenesis tikus Spraful Dawley. Universitas Diponegoro.

Mahdavi, R., Heshmati, J., & Namazi, N. 2015. Effects of Black Seeds (Nigella sativa) on Male Infertility: A Systematic Review. Journal of Herbal

Medicine, 4, 2–18. http://doi.org/10.1016/j.hermed.2015.03.002

Mescher, A. L. 2010. Junqueira’s Basic Histology (12th ed.). New York: McGraw-Hill Companies.

Meszaros, Gary; Sanders, S. 2007. Crash Course: Endocrine and Reproductive

System. Philadelphia: Elsevier.

Moore, Keith L., Dalley, Arthur F., Agur, A. M. R. 2014. Moore Clinically

Oriented Anatomy (7th ed.). Philadelphia: Lippincott William and Wilkins.

Murray, Robert K.; Granner, Daryl K.; Mayer, Peter A.; Rodwell, V. A. 2003.

Harper’s Illustrated Biochemistry (26th ed.). New York: Lange Medical

Books.

Nieschlag, Eberhard; Behre, Hernann M.Nieschlag, S. 2010. Andrology Male

Reproductive Health and Disfunction (3rd ed.). Berlin: Springer.

Parandin, Rahmatollah; Yousofvand, Namdar; Ghorbani, R. 2012. The enhancing effects of alcoholic extract of Nigella sativa seed on fertility potential, plasma gonadotropins and testosterone in male rats. Iran J Reprod Med,

10(4), 355–362.

Roostika, I., Darwati, I., & Megia, R. 2007. Krioperservasi Tanaman Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) dengan Teknil Virifikasi. Berita Bogor, 8(6), 413– 421.

Rostiana, Otih. 2014. Pruatjan (Pimpinella pruatjan Molk.): The Rooted Herbal Medicine of Indonesia for Aphrodisiac Properties. Nat Prod Chem Res. 2(5), 230.

Sherwood, L. 2010. Human Physiology from Cells to Systems (7th ed.). Belmont: Brooks/Cole.

Silbernagl, Stefan; Despopoulos, A. 2009. Color Atlas of Physiology (6th ed.). Stuttgart: Georg Thieme Verlag KG.


(6)

47 Universitas Kristen Maranatha Suhartinah. 2011. Efek Spermatogenesis dan Aprodisiaka Herba Purwoceng

(Pimpinella alpina K. D. S.) Asal Dieng pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Jurnal Farmasi Indonesia, 8(2), 19–26.

Tembhurne, S. V, Feroz, S., More, B. H., & Sakarkar, D. M. 2014. A review on therapeutic potential of Nigella sativa ( kalonji ) seeds. Journal of Medicinal

Plants Research, 8(3), 167–177. http://doi.org/10.5897/JMPR10.737

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2012. Principle of Anatomy and Physiology (13th ed.). Hokoben: John Wiley & Sons.

Usmiati, Sri, Yuliani, S. 2010. Efek Androgenik dan Anabolik Ekstrak Akar Pimpinella alpina Molk. (Purwoceng) pada Anak Ayam Jantan. Seminar

Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 744–755.

Wagner, H., Bladt, S., Zgainski, E. M. 2004. Plant Drug Analysis. New York: Springer.

World Health Organization. 2010. WHO Laboratory Manual for The Examination and Processing of Human Semen (5th ed.). Switzerland: WHO.