Pengaruh Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) Terhadap Berat Badan, Panjang Badan, dan Panjang Klasifikasi Tulang Femur Janin Tikus Wistar.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG (Pimpinella alpina) TERHADAP BERAT BADAN, PANJANG BADAN, DAN PANJANG

KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN TIKUS WISTAR Ayunda Prameswari, 2016, Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

Pembimbing II : Hj. Sri Utami, Dra., M.Kes., PA(K)

Organogenesis adalah masa yang sangat penting dalam masa kehamilan. Asupan nutrisi pada masa ini sangat memengaruhi perkembangan janin yang dikandung oleh ibu. Tumbuhan purwoceng (Pimpinella alpina) dipercaya memiliki kandungan senyawa turunan kumarin yang berperan sebagai antikanker. Konsumsi purwoceng pada masa organogenesis dapat menghambat perkembangan janin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol purwoceng (EEP) terhadap berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus yang diinduksi dalam masa organogenesis.

Metode penelitian adalah eksperimental sungguhan menggunakan RAL. Tikus betina dengan usia kehamilan 11 hari dibagi dalam 4 kelompok: K1 (kontrol negatif, larutan CMC 1%), K2 (EEP 50 mg/200 g), K3 (EEP 100 mg/200 g), dan K4 (EEP 150 mg/200 g). Data pada penelitian ini dianalisis dengan

One-Way ANAVA dilanjutkan dengan uji Least Significance Difference (LSD).

Hasil penelitian ini didapatkan penurunan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus yang signifikan dengan uji One-Way

ANAVA (p=0,000). Masing-masing kelompok dibandingkan dan didapatkan hasil

signifikan dengan uji LSD sebesar p<0,05.

Simpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol purwoceng menurunkan berat badan, panjang badan dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL PURWOCENG (Pimpinella alpina) EXTRACT ON THE WEIGHT LENGTH OF THE BODY AND THE CALCIFICATION

LENGTH OF THE FEMUR OF A WISTAR RAT FETUS Ayunda Prameswari, 2016, Supervisor I : Heddy Herdiman, dr.,M.Kes.

Supervisor II: Hj. Sri Utami, Dra., M.kes., PA(K)

Organogenesis is a very important time during pregnancy. The nutrition given

at this time has a large effect on the fetus’ growth. Purwoceng (Pimpinella alpina)

is believed to have an effect as an anticancer medicine. The consumption of Purwoceng during organogenesis can obstruct the growth of the fetus.

The purpose of this research is to know the effect of ethanol purwoceng extract (EPE) on the weight and length of the body and the calcification length of the femur of a rat.

The method of this research is real experimental using complete randomized design. A female Wistar rat that is pregnant is divided into 4 groups: K1 (negative control, with 1% CMC), K2 (50 mg EPE/200 g), K3 (100 mg EPE/200 g), K4 (150 mg EPE/200 g). The treatment is given during the 11th day of pregnancy. The data is analyzed using One-Way ANAVA then continued with Least Significance Difference (LSD).

The result of this research is the reduction of the body weight and length as well as the reduction of the calcification length of the femur that is significant with the One-Way ANAVA test (p=0,000). Each groups are compared and the result is significant with the LSD test (p<0,05)

The conclusion of the research is ethanol purwoceng extract reduces the rat

fetus’ weight and length of the body and the rat’s calcification length of the femur.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3


(4)

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masa Kehamilan... 5

2.2 Kebutuhan Gizi Janin ... 7

2.3 Peran Plasenta Terhadap Janin ... 9

2.4 Anatomi Tulang ... 10

2.4.1 Anatomi Tulang femur ... 11

2.5 Osteogenesis ... 12

2.5.1 Osifikasi Intramembranosa ... 13

2.5.2 Osifikasi Endokondral ... 14

2.5.3 Osifikasi Tulang Femur... 15

2.6 Purwoceng (Pimpinella alpina) ... 16

2.6.1 Morfologi Tanaman ... 16

2.6.2 Taksonomi.. ... 17

2.6.3 Cara Pemanfaatan Tanaman ... 18

2.6.4 Kandungan Purwoceng ... 18

2.6.4.1 Stigmasterol... 18

2.6.4.2 Kumarin ... 19

2.7 Siklus Sel dan Mekanisme Apoptosis ... 19

2.7.1 Siklus Sel ... 19


(5)

2.7.3 Peranan Protein Rb dalam Proliferasi Sel ... 22

2.7.4 Peranan protein BCL-2 dalam Apoptosis ... 23

2.7.5 Peranan gen P53 dalam Apoptosis ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 26

3.1.1 Alat ... 26

3.1.2 Bahan ... 26

3.2 Objek Penelitian ... 27

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.4 Metode Penelitian ... 27

3.4.1 Desain Penelitian ... 27

3.4.2 Variabel Penelitian ... 28

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.4.4 Penentuan Jumlah Sampel ... 29

3.5 Prosedur Penelitian ... 30

3.5.1 Persiapan Hewan Coba ... 30

3.5.2 Cara Kerja Percobaan ... 30

3.5.2.1 Pewarnaan Alizarin Red S ... 31

3.5.3 Penilaian Hasil Percobaan ... 33

3.6 Metode Analisis ... 33


(6)

3.6.2 Kriteria Uji ... 34

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.2 Pembahasan ... 44

4.3 Uji Hipotesis ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48

5.1.1 Simpulan Tambahan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 51


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Tabel Rerata Berat Badan Janin Tikus ... 36

4.2 Hasil Uji Beda Rata-Rata Berat Badan Janin Tikus metode LSD ... 38

4.3 Tabel Rerata Panjang Badan Janin Tikus... 39

4.4 Hasil Uji Beda Rata-Rata Panjang Badan Janin Tikus metode LSD ... 41

4.5 Tabel Rerata Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Tikus ... 42

4.6 Hasil Uji Beda Rata-Rata Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Tikus metode LSD ... 43


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tulang Femur ... 12

2.2 Osifikasi Intramembranosa ... 14

2.3 Osifikasi Endokondral ... 15

2.4 Osifikasi Tulang Femur... 16

2.5 Tumbuhan Purwoceng ... 17

2.6 Struktur Kimia Stigmasterol ... 18

2.7 Struktur Kimia Kumarin ... 19

2.8 Siklus Sel ... 20

2.9 Mekanisme Apoptosis ... 22

2.10 Peran Protein Rb dalam Proliferasi ... 23

2.11 Peran Protein BCL-2 dalam Apoptosis ... 24

2.12 Peran Gen P53 dalam Apoptosis ... 25

4.1 Gambar Rerata Berat Badan Janin Tikus ... 37

4.2 Gambar Rerata Panjang Badan Janin Tikus ... 40


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Ethical Approval ... 51

2. Perhitungan Dosis ... 52

3. Hasil Uji Statistik Berat Badan Janin Tikus ... 53

4. Hasil Uji Statistik Panjang Badan Janin Tikus ... 56

5. Hasil Uji Statistik Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Tikus ... 59


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) yang mengalami transformasi dan diferensiasi menjadi fetus (bentuk definitif) dengan ciri individu (Gilbert, 2006). Masa organogenesis adalah masa yang sangat sensitif dan peka selama masa kehamilan, dimana asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh induk dalam masa tersebut akan sangat memengaruhi perkembangan janin. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam masa organogenesis dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan pada janin. Untuk pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin D, thiamin, riboflavin, niasin, asam folat, zat besi dan kalsium (Ariontang, 2010).

Purwoceng (Pimpilella alpina) adalah salah satu tumbuhan asli Indonesia yang saat ini telah banyak diketahui manfaatnya bagi tubuh manusia. Purwoceng yang dikenal masyarakat memiliki kegunaan sebagai obat afrodisiak (meningkatkan vitalitas seksual pria) telah diteliti memiliki kandungan vitamin E dan senyawa stigmasterol juga bergapten, isobergapten, dan sphondin yang termasuk ke dalam furanokumarin (Caropeboka, 1975; Sidik, 1975). Selain itu, tumbuhan ini memiliki senyawa turunan kumarin yang dapat digunakan sebagai antifungi, anti-bakteri, dan anti-kanker dalam industri modern (Sidik, 1975). Menurut penelitian (Arifianto, 2014) purwoceng terbukti memiliki efek sitotoksik pada sel kanker paru A549 dan dapat menginduksi apoptosis melalui perubahan jalur apoptosis dengan cara menurunkan ekspresi Rb dan BCL-2 serta meningkatkan ekspresi dari P53 dan caspase-9. Tidak menutup kemungkinan tanaman purwoceng yang banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng ini dikonsumsi oleh berbagai kalangan termasuk oleh ibu hamil.


(11)

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak etanol purwoceng terhadap organogenesis janin terutama berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah ekstrak etanol purwoceng menurunkan berat badan janin tikus. 2. Apakah ekstrak etanol purwoceng menurunkan panjang badan janin tikus. 3. Apakah ekstrak etanol purwoceng menurunkan panjang kalsifikasi tulang

femur janin tikus.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol purwoceng pada janin tikus.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis ekstrak etanol purwoceng terhadap berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan bidang embriologi dan farmakologi mengenai pengaruh ekstrak etanol purwoceng terhadap berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah menambah wawasan bagi praktisi medis dan masyarakat pada khususnya mengenai pengaruh konsumsi purwoceng terhadap kehamilan.


(12)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Purwoceng merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada purwoceng adalah stigmasterol, vitamin E, bergapten, isobergapten, dan sphondin yang termasuk ke dalam furanokumarin. Senyawa turunan kumarin yang terdapat pada tumbuhan purwoceng, memiliki efek sitotoksik pada sel kanker paru A549 dan dapat menginduksi apoptosis dengan cara menurunkan ekspresi Rb dan BCL-2 serta meningkatkan ekspresi dari P53 dan caspase-9 (Arifianto, 2014).

Protein Rb dan BCL-2 berfungsi untuk menekan proliferasi apoptosis sel. Penurunan ekspresi Rb akan menurunkan aktivasi faktor transkripsi E2F yang berperan dalam siklus sel sehingga bila hal ini terjadi pada masa organogenesis dapat menyebabkan penghambatan proliferasi sel janin (Kumar & Abul K. Abbas, 2005) .

Penurunan ekspresi BCL-2 meningkatkan pengeluaran sitokrom C dari mitokondria dan peningkatan Apaf-1 yang keduanya akan mengaktifkan jalur kaspase sehingga bila hal ini terjadi pada masa organogenesis dapat menyebabkan peningkatan apoptosis sel janin (Kumar & Abul K. Abbas, 2005).

Efek sitotoksik yang terjadi juga dapat memengaruhi sel normal dalam masa organogenesis. Efek ini menyebabkan apoptosis dan penghambatan proliferasi sel tubuh janin yang normal, sehingga akan menyebabkan penurunan jumlah yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan berat badan. Apabila sel progenitor tulang (osteoblas dan kondroblas) berkurang maka akan menyebabkan penurunan dari panjang badan dan panjang kalsifikasi tulang femur. Dalam hal ini, pemberian ekstrak etanol purwoceng pada usia kehamilan 11 hari tikus wistar akan menyebabkan penurunan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.


(13)

1.5.2 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Ekstrak etanol purwoceng menurunkan berat badan janin tikus. 2. Ekstrak etanol purwoceng menurunkan panjang badan janin tikus.

3. Eksrak etanol purwoceng menurunkan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan berat badan janin tikus.

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan panjang badan janin tikus.

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) dosis 50 mg /200 g, 100 mg /200 g, dan 150 mg /200 g dapat menurunkan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

 Penurunan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus semakin signifikan seiring dengan penambahan dosis ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina).

5.2 Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

Penelitian menggunakan pewarnaan Alcian blue untuk melihat keseluruhan panjang tulang femur.

 Penelitian mengunakan sediaan/herba yang berbeda.

 Penelitian uji toksisitas dan efek samping pada mencit atau hewan coba lain untuk mengetahui batas keamanan ekstrak herba purwoceng.


(15)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL

PURWOCENG (Pimpinella alpina) TERHADAP

BERAT BADAN, PANJANG BADAN, DAN

PANJANG KALSIFIKASI TULANG FEMUR

JANIN TIKUS WISTAR

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Ayunda Prameswari 1310192

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(16)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang begitu besar kepada saya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ‘Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) Terhadap Berat Badan, Panjang Badan, dan Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Tikus Wistar” dapat diselesaikan dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini banyak dijumpai kesulitan dan hambatan, tetapi dengan bantuan berbagai pihak akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Heddy Herdiman, dr., M.Kes., selaku pembimbing I atas kesediannya membimbing penulis. Atas segala perhatian, kesediaan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, solusi, kesabaran dan dukungan moral yang begitu banyak kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Hj. Sri Utami Sugeng,Dra.,M.Kes.,PA(K), selaku pembimbing II atas

segala perhatian, kesediaan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, solusi, kesabaran dan dukungan moral dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini

3. Sahabat penulis, Audri Rizky Utami atas segala perhatian, dukungan, dan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu kepada penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

4. Sahabat penulis, Chriszencia Siswanto dan Rizkia Ananda Soekardja yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

5. Teman penulis, Aulia Primavera yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah


(17)

6. Teman-teman penulis yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis selama penelitian, Enriko Sitompul, Daniel Hadiwinata, dan Aqil Putra Riode

7. Teman-teman bimbingan KTI yang telah memberikan dukungan selama penelitian, Fannisa Salma Shafira, Andy Yulianto, Elizabeth, dan Yosep A Tarong

8. Keluarga tercinta, Ibu Dewi Febrianti, Ayah Nashar Buchari, Kakak Yosa Randa, Adik Muhamad Fikri Adhirasyid, Adik Riska Catur Lianda Putri, terimakasih atas doa, perhatian, dukungan moral dan material selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

9. Keluarga besar dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang membaca dan bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, F. I. (2014). Efektivitas Ekstrak Air Purwoceng (Pimpinella alpina) pada Induksi Apoptosis dan Ekskresi Protein Berbagai Gen Apoptosis pada Sel Kanker Paru A549.

Ariontang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press.

Caropeboka, A. d. (1975, Desember 8-9). Pemeriksaan Pendahuluan Kimia akar Pimpinella alpina (Purwoceng). Simposium Tanaman Obat I.

Darwati, I. &. (2006). Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Mok.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 12 (1) , 9-15.

Elaine N. Marieb, K. H. (2011). Pearson Anatony & Physiology fourth edition. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.

Emami, S. &. (2015). Curret Developments Of Coumarin-Based Anti-Cancer Agents in Medicinal Chemistry. Europan Journal Of Medicinal

Chemistry, 611-630.

Gilbert, S. (2006). Developmental Biology (ed.8). Sunderland: Sinauer.

Horton. (1990). The Biology Of Human Growth.

J.Waschke, &. F. (2012). Sobota Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.

Kemas Ali Hanafiah, M. (2003). Rancangan Percobaab Aplikatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Klinga K, B. E. (1978). Maternal peripheral testosterone levels during the first half of pregnancy. Pubmed, 60-62.

Kumar, V., & Abul K. Abbas, &. N. (2005). Robbins & Cotran Pathologic Basic

Of Disease (7th ed.). New York: Elsevier.

Kumar, V., & Cotran, R. S. (2003). Robbins Basic Pathology (7th ed.). New York: Elsevier.

Moore, K. L. (2006). Clinically Oriented Anatomy (5th ed.) . Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka.


(19)

Pudjiaji Antonius, H. H. (2010). Pedoman Pelayana Medis Ikatan Dokter Anak

Indonesia. Jakarta: IDAI.

Rahardjo, M. D. (2006). Produksi dan Mutu Simplisia Purwoceng Berdasarkan Lingkungan Tubuh dan Umur Tanaman. Jurnal Bahan Alam Indonesia 5, 310-316.

Rosso, P. (1990). Nutrition Metbolism in Pregnancy. New York: Oxford University Press.

Sidik, S. E. (1975, Desember 8-9). Usaha Isolasi Turunan Kumarin dari Akar Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Asal Dataran Tinggi Dieng.

Simposium Tanaman Obat I.

Siu, W. Y. (1999). G1 versus G2 Cell Cycle After Adriamycin-induced Damage in Mouse Swiss 3T3. Cell, Left, 299-305.

Snell, R. S. (2012). Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Dialih bahasakan oleh

Sugarto L. Jakarta: ECG.

Standring, S. B. (2008). Gray's Anatomy. Spain: Elsevier.

Suryani. (2002). Gizi - Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Dirjen Dikti. Depdiknas.

Syamsul Hidayat, &. R. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Agriflo.

Taufiqurrahman, N. (1999). Tesis; Pasca Sarjana Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro.

Tortora, G. J. (2009). Principles of Anatomy and Physiology: Maintanance and

Continuity of Human Body, Volume 2 (12th ed.). Hoboken: John Wiley &

Sons.

Vermeulen, K. Z. (2003). Cell Cycle and Apoptosis. Cell Prolif, 165-175.

Wildan, Y. (1984). Embryologi untuk Mahasiswa Biologi dan Kedokteran. Bandung: Tarsito.

Yayuk, A. (2005). Isolasi, Identifikasi, dan Uij Toksisitas Senyawa Aktif Fraksi Metilen Klorida dari Tanaman Purwoceng.


(1)

48 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan berat badan janin tikus.

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan panjang badan janin tikus.

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) menurunkan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) dosis 50 mg /200 g, 100 mg /200 g, dan 150 mg /200 g dapat menurunkan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.

 Penurunan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus semakin signifikan seiring dengan penambahan dosis ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina).

5.2 Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

Penelitian menggunakan pewarnaan Alcian blue untuk melihat keseluruhan panjang tulang femur.

 Penelitian mengunakan sediaan/herba yang berbeda.

 Penelitian uji toksisitas dan efek samping pada mencit atau hewan coba lain untuk mengetahui batas keamanan ekstrak herba purwoceng.


(2)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL

PURWOCENG (Pimpinella alpina) TERHADAP

BERAT BADAN, PANJANG BADAN, DAN

PANJANG KALSIFIKASI TULANG FEMUR

JANIN TIKUS WISTAR

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Ayunda Prameswari 1310192

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang begitu besar

kepada saya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ‘Pengaruh Pemberian

Ekstrak Etanol Purwoceng (Pimpinella alpina) Terhadap Berat Badan, Panjang Badan, dan Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Tikus Wistar” dapat diselesaikan dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini banyak dijumpai kesulitan dan hambatan, tetapi dengan bantuan berbagai pihak akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Heddy Herdiman, dr., M.Kes., selaku pembimbing I atas kesediannya membimbing penulis. Atas segala perhatian, kesediaan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, solusi, kesabaran dan dukungan moral yang begitu banyak kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Hj. Sri Utami Sugeng,Dra.,M.Kes.,PA(K), selaku pembimbing II atas

segala perhatian, kesediaan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, solusi, kesabaran dan dukungan moral dalam menyelesaikan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini

3. Sahabat penulis, Audri Rizky Utami atas segala perhatian, dukungan, dan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu kepada penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

4. Sahabat penulis, Chriszencia Siswanto dan Rizkia Ananda Soekardja yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

5. Teman penulis, Aulia Primavera yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah


(4)

vii

6. Teman-teman penulis yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis selama penelitian, Enriko Sitompul, Daniel Hadiwinata, dan Aqil Putra Riode

7. Teman-teman bimbingan KTI yang telah memberikan dukungan selama penelitian, Fannisa Salma Shafira, Andy Yulianto, Elizabeth, dan Yosep A Tarong

8. Keluarga tercinta, Ibu Dewi Febrianti, Ayah Nashar Buchari, Kakak Yosa Randa, Adik Muhamad Fikri Adhirasyid, Adik Riska Catur Lianda Putri, terimakasih atas doa, perhatian, dukungan moral dan material selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

9. Keluarga besar dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang membaca dan bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016


(5)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, F. I. (2014). Efektivitas Ekstrak Air Purwoceng (Pimpinella alpina) pada Induksi Apoptosis dan Ekskresi Protein Berbagai Gen Apoptosis pada Sel Kanker Paru A549.

Ariontang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press.

Caropeboka, A. d. (1975, Desember 8-9). Pemeriksaan Pendahuluan Kimia akar Pimpinella alpina (Purwoceng). Simposium Tanaman Obat I.

Darwati, I. &. (2006). Status Penelitian Purwoceng (Pimpinella alpina Mok.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 12 (1) , 9-15.

Elaine N. Marieb, K. H. (2011). Pearson Anatony & Physiology fourth edition. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.

Emami, S. &. (2015). Curret Developments Of Coumarin-Based Anti-Cancer Agents in Medicinal Chemistry. Europan Journal Of Medicinal

Chemistry, 611-630.

Gilbert, S. (2006). Developmental Biology (ed.8). Sunderland: Sinauer. Horton. (1990). The Biology Of Human Growth.

J.Waschke, &. F. (2012). Sobota Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC. Kemas Ali Hanafiah, M. (2003). Rancangan Percobaab Aplikatif. Jakarta:

Rajawali Pers.

Klinga K, B. E. (1978). Maternal peripheral testosterone levels during the first half of pregnancy. Pubmed, 60-62.

Kumar, V., & Abul K. Abbas, &. N. (2005). Robbins & Cotran Pathologic Basic

Of Disease (7th ed.). New York: Elsevier.

Kumar, V., & Cotran, R. S. (2003). Robbins Basic Pathology (7th ed.). New York: Elsevier.

Moore, K. L. (2006). Clinically Oriented Anatomy (5th ed.) . Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka.


(6)

50

Pudjiaji Antonius, H. H. (2010). Pedoman Pelayana Medis Ikatan Dokter Anak

Indonesia. Jakarta: IDAI.

Rahardjo, M. D. (2006). Produksi dan Mutu Simplisia Purwoceng Berdasarkan Lingkungan Tubuh dan Umur Tanaman. Jurnal Bahan Alam Indonesia 5, 310-316.

Rosso, P. (1990). Nutrition Metbolism in Pregnancy. New York: Oxford University Press.

Sidik, S. E. (1975, Desember 8-9). Usaha Isolasi Turunan Kumarin dari Akar Purwoceng (Pimpinella alpina Molk.) Asal Dataran Tinggi Dieng.

Simposium Tanaman Obat I.

Siu, W. Y. (1999). G1 versus G2 Cell Cycle After Adriamycin-induced Damage in Mouse Swiss 3T3. Cell, Left, 299-305.

Snell, R. S. (2012). Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Dialih bahasakan oleh

Sugarto L. Jakarta: ECG.

Standring, S. B. (2008). Gray's Anatomy. Spain: Elsevier.

Suryani. (2002). Gizi - Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Dirjen Dikti. Depdiknas. Syamsul Hidayat, &. R. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Agriflo.

Taufiqurrahman, N. (1999). Tesis; Pasca Sarjana Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro.

Tortora, G. J. (2009). Principles of Anatomy and Physiology: Maintanance and

Continuity of Human Body, Volume 2 (12th ed.). Hoboken: John Wiley &

Sons.

Vermeulen, K. Z. (2003). Cell Cycle and Apoptosis. Cell Prolif, 165-175. Wildan, Y. (1984). Embryologi untuk Mahasiswa Biologi dan Kedokteran.

Bandung: Tarsito.

Yayuk, A. (2005). Isolasi, Identifikasi, dan Uij Toksisitas Senyawa Aktif Fraksi Metilen Klorida dari Tanaman Purwoceng.