PERBANDINGAN AKTIVITAS OLAHRAGA DI KALANGAN SISWA SMP DI KOTA DAN SISWA SMP DI DESA DI LUAR JAM SEKOLAH : Studi Kasus Aktivitas Olahraga Siswa SMP di Kota SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 dan Siswa SMP di Desa SMP/MTS AL-Intaniyah.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Penelitian ... 8

F. Hipotesis... 9

H. Penjelasan Istilah ... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Olahraga ... 11

1. Pengertian Olahraga ... 11

1.1 Secara Mikro ... 16

1.2 Secara Makro... 16

2. Tujuan Olahraga ... 18

3. Manfaat Olahraga ... 19

4. Aktivitas Olahraga di Luar Jam Sekolah ... 24

B. Kota dan Desa ... 26


(2)

1.1 Desa ... 27

1.2 Kota ... 31

2. Karakteristik Masyarakat Kota dan Desa ... 36

2.1 Karakteristik Masyarakat Desa ... 36

2.2 Karakteristik Masyarakat Kota ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ... 44

B. Populasi dan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 46

C. Desain Penelitian ... 48

D. Alat Pengumpulan Data... 50

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data... 54

F. Prosedur Pengolahan Data ... 54

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Analisis Data ... 56

1. Persentase Aktivitas Olahraga Siswa SMP Kota ... 57

2. Persentase Aktivitas Olahraga Siswa SMP Desa ... 97

3. Pesentase Subvariable Aktivitas Olahraga Siswa SMP di Kota dan Siswa SMP di Desa ... 141

B. Diskusi Penemuan ... 143

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 146

B. Saran ... 147

DAFTAR PUSTAKA ... 149


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Karakteristik Kota dan Desa ... 30

3.1 Sampel Penelitian SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 ... 46

3.2 Sampel Penelitian SMP AL-Intaniyah ... 50

3.3 Skala Penilaian Pernyataan ... 50

3.4 Kisi-Kisi Angket ... 50

4.1 Hasil Survey Renang SMP Kota ... 57

4.2 Hasil Survey Lari SMP Kota ... 60

4.3 Hasil Surver Bersepeda SMP Kota ... 63

4.4 Hasil Survey Permainan Tradisional SMP Kota ... 66

4.5 Hasil Survey Jalan-Jalan SMP Kota... 69

4.6 Hasil Survey Hikking SMP Kota ... 71

4.7 Hasil Survey Sepak Bola SMP Kota ... 74

4.8 Hasil Survey Futsal SMP Kota ... 77

4.9 Hasil Survey Bola Basket SMP Kota ... 80

4.10 Hasil Survey Bola Volly SMP Kota ... 83

4.11 Hasil Survey Bulutangkis SMP Kota ... 86

4.12 Hasil Survey Tenis Meja SMP Kota ... 89

4.13 Hasil Survey PORDA SMP Kota ... 92

4.14 Hasil Survey O2SN SMP Kota ... 94

4.15 Hasil Survey POPNAS SMP Kota ... 96

4.16 Hasil Survey Renang SMP Desa ... 98

4.17 Hasil Survey Lari SMP Desa ... 101

4.18 Hasil Surver Bersepeda SMP Desa ... 104

4.19 Hasil Survey Permainan Tradisional SMP Desa... 108

4.20 Hasil Survey Jalan-Jalan SMP Desa ... 111

4.21 Hasil Survey Hikking SMP Desa ... 114

4.22 Hasil Survey Sepak Bola SMP Desa ... 116


(4)

4.24 Hasil Survey Bola BAsket SMP Desa ... 123

4.25 Hasil Survey Bola Volly SMP Desa... 126

4.26 Hasil Survey Bulutangkis SMP Desa ... 129

4.27 Hasil Survey Tenis Meja SMP Desa ... 133

4.28 Hasil Survey PORDA SMP Desa ... 136

4.29 Hasil Survey O2SN SMP Desa ... 137

4.30 Hasil Survey POPNAS SMP Desa ... 139

4.31 Hasil Persentase Subvariable Aktifitas fisik, Permainan dan Pertandingan Siswa di Kota ... 141

4.32 Hasil Persentase Subvariable Aktifitas fisik, Permainan dan Pertandingan Siswa di Desa ... 142


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Gambar Desain Penelitian ... 49

3.2 Gambar Langkah-Langkah Penelitian ... 50

4.1 Diagram Renang SMP Kota ... 59

4.2 Diagram Club Renang SMP Kota ... 59

4.3 Diagram Lari SMP Kota ... 62

4.4 Diagram Club Lari SMP Kota ... 62

4.5 Diagram Bersepeda SMP Kota ... 65

4.6 Diagram Club Bersepeda SMP Kota ... 65

4.7 Diagram Permainan Tradisional SMP Kota ... 68

4.8 Diagram Jalan-Jalan SMP Kota ... 71

4.9 Diagram Hikking SMP Kota ... 73

4.10 Diagram Sepak Bola SMP Kota ... 76

4.11 Diagram Club Sepak Bola SMP Kota ... 76

4.12 Diagram Futsal SMP Kota ... 79

4.13 Diagram Club Futsal SMP Kota ... 79

4.14 Diagram Bola Basket SMP Kota ... 82

4.15Diagram Club Bola Basket SMP Kota ... 82

4.16 Diagram Bola Volly SMP Kota ... 85

4.17 Diagram Club Bola Volly SMP Kota ... 85

4.18 Diagram Bulutangkis SMP Kota ... 88

4.19 Diagram Club Bulutangkis SMP Kota ... 88

4.20 Diagram Tenis Meja SMP Kota ... 91

4.21 Diagram Club Tenis Meja SMP Kota ... 92

4.22 Diagram PORDA SMP Kota ... 93


(6)

4.24 Diagram POPNAS SMP Kota ... 97

4.25 Diagram Renang SMP Desa ... 100

4.26 Diagram Club Renang SMP Desa ... 100

4.27 Diagram Lari SMP Desa ... 103

4.28 Diagram Club Lari SMP Desa ... 104

4.29 Diagram Bersepeda SMP Desa ... 107

4.30 Diagram Club Bersepeda SMP Desa ... 107

4.31 Diagram Permainan Tradisional SMP Desa ... 110

4.32 Diagram Jalan-Jalan SMP Desa ... 113

4.33 Diagram Hikking SMP Desa ... 116

4.34 Diagram Sepak Bola SMP Desa ... 119

4.35 Diagram Club Sepak Bola SMP Desa ... 119

4.36 Diagram Futsal SMP Desa ... 122

4.37 Diagram Club Futsal SMP Desa ... 123

4.38 Diagram Bola Basket SMP Desa ... 126

4.39Diagram Club Bola Basket SMP Desa ... 126

4.40 Diagram Bola Volly SMP Desa ... 129

4.41 Diagram Club Bola Volly SMP Desa ... 129

4.42 Diagram Bulutangkis SMP Desa ... 132

4.43 Diagram Club Bulutangkis SMP Desa ... 133

4.44 Diagram Tenis Meja SMP Desa ... 135

4.45 Diagram Club Tenis Meja SMP Desa ... 136

4.46 Diagram PORDA SMP Desa ... 137

4.47 Diagram O2SN SMP Desa ... 139


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Angket Penelitian ... 151

2 Foto Penelitian ... 157

3 SK Pengesahan Judul Skripsi ... 159

4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 162


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang cendrung sering dilakukan oleh seorang remaja dan dapat dijadikan sebagai media untuk berbagai tujuan misalnya untuk menghilangkan rasa jenuh,bosan, dan stress. Olahraga juga merupakan aktivitas atau kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk dilakukan oleh setiap insan manusia, baik itu anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Dengan hal itu, melalui kegiatan olahraga dapat memelihara, meningkatkan kebugaran jasmani, mendapatkan kebahagiaan, berhubungan dengan orang lain dan meningkatkan keterampilan gerak.

Olahraga itu sendiri adalah serangkain gerak yang terartur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas gerak) seperti halnya makan. Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik: artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, social, fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan imtelektualnya maupun kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan nyata lebih unggul seperti dalam kehidupan bermasyarakat khususnya remaja sekolah.

UNESCO


(9)

permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam aktivitas diluar jam sekolah”. Sedangkan definisi menurut hal ini agak berbeda dengan Ateng (2008:91) yang mengungkapkan bahwa “ciri-ciri olahraga adalah : (1) Aktivitas fisik, (2) Permainan, (3) pertandingan”.

Dengan melakukan olahraga kita juga dapat dan bisa menyalurkan hobi dan keahlian kita dalam olahraga didalam berbagai cabang-cabang olahraga yang bisa di pilih sesuai dengan minat yang diinginkan. Olahraga adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik mengandung sifat permainan serta berisi perjuangan dengan diri sendiri dengan orang lain atau konfrontasi dengan unsur alam yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya remaja sesuai dengan kemampuan dan kesenangan.

Kita dapat memilih olahraga sesuai dengan tujuan-tujuan yang kita inginkan, oleh karena itu Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, olahraga menurut Giriwijoyo (1992:28) dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

1. Olahraga prestasi yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan pencapaian prestasi maksimal dalam suatu cabang olahraga.Merupakan jenis-jenis olahraga pertandingan.

2. Olahraga rekreasi yaitu olahraga yang diselenggarakan untuk tujuan kegembiraan dan menghilangkan ketegangan.

3. Olahraga kesehatan yaitu olahraga yang deselenggarakan untuk tujuan pemeliharaan dan atau peningkatan derajat kesehatan.

4. Olahraga pendidikan yaitu olahraga yang diselengarakan untuk tujuan pendidikan.

Dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas sehari-hari di sekolah setiap siswa SMP mempunyai kendala-kendala yang dihadapi misalnya rasa jenuh,


(10)

stress, bosan. Hal tersebut biasanya timbul dikarenakan oleh banyaknya kegiatan atau aktifitas dan tugas-tugas yang diberikan sehari-hari disekolah. Dalam hal ini banyak orang yang memilih caranya sendiri untuk menghilangkan kejenuhan-kejenuhan akan aktifitas-aktifitas yang dilakukannya salah satunya dengan melakukan aktivitas olahraga.

Istilah aktivitas diluar jam sekolah telah dikonseptualisasikan dalam tiga konteks dasar: waktu, aktivitas atau keadaan pikiran. Secara bersamaan konseptualisasi rekreasi pun sering bervariasi. aktivitas diluar jam sekolah berhubungan dengan rekreasi dan bermain. aktivitas diluar jam sekolah menberikan satu kesempatan bagi keduannya, rekreasi dan bermain. Bagian terbesar dari aktivitas diluar jam sekolah pada masyarakat modern di isi dengan berbagai macam hiburan yang berhubungan dengan rekreasi. Setiap orang dapat memilih bentuk aktivitas diluar jam sekolah secara sukarela, siswa dengan orang lain dapat melakukan bentuk aktivitas diluar jam sekolah dapat sama dan dapat juga berbeda, karena bentuk aktivitas diluar jam sekolah dapat bersifat aktif dan pasif. Jadi, dengan adanya dua dimensi mengenai aktivitas diluar jam sekolah perlu kiranya mengarahkan pada pemanfaatan aktivitas diluar jam sekolah untuk digunakan dengan hal-hal yang positif.

Dalam aktivitasnya tersebut, siswa SMP masih memiliki aktivitas diluar jam sekolah yang penggunaannya antara satu siswa SMP di kota dengan siswa SMP di desa bisa jadi berbeda. Hal ini berkaitan dengan minat, bakat dan aktivitas olahraga siswa SMP itu sendiri. Berdasarkan pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa SMP dalam aktivitas diluar jam sekolahnya selain mengikuti


(11)

kegiatan yang ada di lingkungan sekolah seperti mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler, juga mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat seperti mengikuti kegiatan Karang Taruna dan kegiatan-kegiatan olahraga masyarakat, namun sebagian siswa SMP pun ada yang memanfaatkan aktivitas di luar jam sekolahnya untuk kegiatan yang bersifat rekreasi seperti outbound, hiking, camping, dan lain sebagainya. Selain itu juga sebagian aktivitas siswa SMP dalam aktivitas di luar jam sekolahnya digunakan hanya untuk bermain games, bermalas-malasan atau nonton televisi.

Diantara sekian banyak siswa yang melakukan aktivitas olahraga salah satu tujuannya adalah rekreasi, kegiatan rekreasi ini adalah untuk menghilangkan rasa kejenuhan, stress, ketegangan, kebosanan akan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat belajar misalnya: bermain, sepakbola, berenang, olahraga tradisional ( galah asin, bebentengan, jala ikan), biasanya kegitan tersebut dilakukan pada waktu jam di luar sekolah antara pagi hari, sore hari dan hari libur.

Aktivitas di luar jam sekolah bagi setiap siswa harus memberikan manfaat apabila kegiatan-kegiatan yang dilakukannya bersifat positif dan berfungsi sebagai sarana pengembangan diri. Aktivitas-aktivitas di luar jam sekolah ini mengandung unsur bermain, rekreasi, olahraga, sosialisasi, seni, dan pendidikan. aktivitas di luar jam sekolah adalah suatu keadaan bebas siswa dari kegiatan-kegiatan atau kesibukan-kesibukan ataupun pekerjaan yang harus dilakukan secara rutin. Banyak aktivitas di luar jam sekolah yang di miliki oleh setiap


(12)

individu berbeda-beda, tergantung pada kesibukan kerja yang harus di selesaikannya setiap hari.

Aktivitas yang dilakukan siswa melalui kegiatan yang bebas atau berbeda dari waktu bekerja dan belajar dinamakan aktivitas diluar jam sekolah. aktivitas diluar jam sekolah adalah dimana orang bebas dari kegiatan yang rutin. Aktivitas diluar jam sekolah merupakan waktu yang diwajibkan dan terbebas dari berbagai keperluan psikis dan sosial yang telah menjadi komitmennya. Setiap siswa memilikiaktivitas diluar jam sekolah. Esensinya aktivitas diluar jam sekolah adalah tempo, kemaunan sendiri, fokus pada pemenuhan diri dan mencari kepuasan diri.

Aktivitas diluar jam sekolah merupakan waktu siswa untuk memilih secara sukarela suatu bentuk kegiatan, oleh karena waktu yang sangat berharga apabila dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif. Tetapi, dapat pula waktu itu terbuang percuma, seandainya tidak menggunakan aktivitas diluar jam sekolahnya untuk kegiatan yang bermanfaat, bahkan dapat pula membawa pada hal-hal yang negatif serta menimbulkan keresahan dan ketertiban umum. Aktivitas diluar jam sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan sebaik-baiknya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak baik.

Aktivitas diluar jam sekolah dapat berfungsi sebagai kegiatan yang bersifat kompensasi. Artinya jika siswa menggunakan aktivitas diluar jam sekolah dengan kegiatan hal-hal yang positif, maka akan menghasilkan karya atau manfaat bagi pelakunya. Begitu pun sebaliknya, jika siswa menggunakan aktivitas diluar


(13)

jam sekolahnya ke arah yang negatif, maka akan merugikan atau aktivitas yang dilakukan tidak akan bermakna bagi pelakunya.

Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas diluar jam sekolah bagi siswa SMP dapat menjadi sebagai waktu yang percuma atau sia-sia, jika waktu tersebut di pergunakan untuk hal-hal yang tidak penting atau negatif. Akan tetapi hal ini tergantung pada pengetahuan siswa SMP itu sendiri yang diperoleh dari orang tua atau pun dalam pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di masyarakat untuk dapat memanfaatkan aktivitas diluar jam sekolah dengan baik.

Akan tetapi dalam memilih aktivitas olahraga diluar jam sekolah bisa jadi siswa SMP di kota dan di desa berbeda atau juga sama, hal ini di karenakan oleh adanya perbedaan lahan atau tempat, sosial, ekonomi untuk melakukan aktivitas olahraga itu sendiri.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka penting untuk mengungkap tentang aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah, sehingga kelemahan-kelemahan dalam proses pemberdayaan siswa SMP relatif dapat tergambarkan melalui hasil penelitian ini. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Perbandingan aktivitas olahraga di kalangan siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa di luar jam sekolah”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai penjelasan pada latar belakang bahwa pada hakikatnya dalam kehidupan siswa dalam memilih aktivitas olahraga di luar jam sekolah bisa jadi siswa SMP di kota dan di desa berbeda atau juga sama, hal ini di karenakan oleh


(14)

adanya perbedaan lahan atau tempat, sosial, ekonomi untuk melakukan aktivitas olahraga itu sendiri.

Maka penulis mengidentifikasi masalah penelitian ini berupa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas olahraga yang dilakukan siswa SMP di kota diluar jam sekolah?

2. Bagaimana aktivitas olahraga yang dilakukan siswa SMP di desa diluar jam sekolah?

3. Apakah ada perbedaan antara aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui bagaimana aktivitas olahraga yang dilakukan siswa SMP di kota diluar jam sekolah.

2. Ingin mengetahui bagaimana aktivitas olahraga siswa SMP di desa diluar jam sekolah.

3. Ingin mengetahui Apakah terdapat perbedaan antara aktivitas olahraga yang dilakukan siswa SMP dikota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah. D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan mempunyai manfaat baik bagi penulis maupun bagi yang membaca, tanpa ada manfaat, penelitian yang dilakukan peneliti akan sia-sia. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:


(15)

1. Manfaat secara teoritis: Dapat mendukung teori-teori pendidikan khususnya teori olahraga rekreasi.

2. Manfaat secara praktis:

a. sebagai bahan masukan dalam mengembangkan Program Pengembangan Kesehatan dan Rekreasi.

b. Diharapkan akan memberi masukan bagi siswa SMP di kota maupun siswa SMP di desa dalam pelaksanaan aktivitas olahraga diluar jam sekolah.

c. Bagi guru, akan memberi masukan untuk mengembangkan aktivitas-aktivitas olahraga siswa di sekolah.

d. Bagi kepala sekolah, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membuat kebijaksanaan kurikulum.

E. Pembatasan Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini diperlukan pembatasan penelitian. Adapun pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

A. Masalah penelitian yang penulis ajukan yaitu Perbandingan aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa di luar jam sekolah

B. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di kota SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 dan siswa SMP di desa SMP/MTS AL-Intaniyah.

C. Siswa SMP di kota yang di jadikan sampel yaitu siswa kelas VIII di SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 yang berada di daerah Pak Gatot Raya KPAD Kelurahan Gegerkalong Girang Kecamatan Sukasari Kota Bandung.


(16)

D. Siswa SMP di desa yang dijadikan sampel yaitu siswa kelas VIII di SMP/MTS Al- Intaniyah yang berada di daerah Dusun 1, Desa Sadangmekar, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah penelitian dan anggapan dasar, penulis dapat menarik hipotesis dari permasalahan penelitian ini. Seperti yang dikemukakan Arikunto (2002:67) mejelaskan bahwa: “Hipotesis dapat dijadikan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara “aktivitas olaraga di kalangan siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah”.

G. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang dipandang perlu untuk diberikan penjelasan agar terdapat persamaan konsep dan penafsirannya. Penulis uraikan pengertian berbagai istilah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Olahraga menurut Johana dan Supandi (1990:21) adalah ” bentuk-bentuk jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh rekrasi, kemenangan dan prestasi yang optimal.” 2. Masyarakat Desa menurut Kamus Bahasa indonesia (1999:125) adalah

”masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian utama pertanian, perikanan dan peternakan, atau gabungan kesemuanya itu dan


(17)

memiliki sistem budaya serta sistem sosial yang mendukung mata pencaharian tersebut.”

3. Masyarakat Kota menurut Bintaro 1968 (http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html) adalah ”sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai oleh strata sosial ekonomi yang heterogen serta corak matrealistis.”


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Untuk pemecahan dan penyelesaian suatu masalah penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah cara untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan suatu masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Jadi, keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Oleh karena, masalah yang akan diteliti dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik survey analisis, karena penelitian ini ingin mengetahui Perbandingan aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa di luar jam sekolah. Mengenai metode deskriptif dijelaskan oleh Ibrahim dan Sudjana (2004:64) bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang


(19)

yang nampak dalam suatu situasi. Lebih jelas lagi tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Surakhmad (1998:140) sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berdasarkan kutipan di atas maka, metode deskriptif digunakan atas dasar pertimbangan bahwa, sifat penelitian ini ialah suatu proses penelitian yang menggungkapkan, mengambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Langkah penelitian ini tidak terbatas pada proses pengumpulan data, akan tetapi meliputi interpretasi dari data yang diperoleh agar masalah ini dapat diungkap dan dijawab, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002:102) menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.” Lebih lanjut Ibrahim dan Sudjana (2004:84) menjelaskan tentang populasi sebagai berikut: “Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi.


(20)

Elemen tersebut dapat berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain.”

Atas dasar pendapat para ahli di atas dapat digambarkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek penelitian, oleh karena itu perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP dikota yaitu siswa kelas VIII yang bersekolah di SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 Pak Gatot Raya KPAD Kota Bandung dan populasi siswa SMP di desa yaitu siswa kelas VIII yang bersekolah di SMP/MTS Al-Intaniyah Dusun 1 Desa Sadang Mekar Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Arikunto (2002:104) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau mewakili sebagian populasi yang diteliti.” Lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim (2004:85) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.”Agar penelitian menjadi lebih efektif dan efisien, jika jumlah populasi terlalu besar, maka kita dapat mengambil sebagian dari populasi itu yang dapat mewakili keseluruhan populasi dan kemudian disebut dengan sampel.


(21)

Penarikan sebagian anggota dari populasi disebut sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.

Penarikan sampel dilakukan secara random yaitu dilakukan secara acak. Untuk mengetahui besar kecilnya sampel penelitian, Arikunto (2002 : 109) menjelaskan sebagai berikut :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100 orang lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjek besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, dana dan tenaga.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebanyak 31 orang siswa SMP kelas VIII SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 Pak Gatot Raya KPAD Kota Bandung dan 31 orang siswa SMP kelas VIII di SMP/MTS Al-Intaniyah Dusun 1 Desa Sadang Mekar Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Adapun untuk jumlah sampel yang digunakan bisa dilihat dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2

Tabel 3.1

SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2

No Sampel Jumlah Siswa Jumlah Sampel

1 Siswa kelas VIII A 32 Siswa 8 Siswa


(22)

3 Siswa kelas VIII C 30 Siswa 7 Siswa

4 Siswa kelas VIII D 32 Siswa 8 Siswa

Jumlah 126 Siswa 31 Siswa

Tabel 3.2

SMP/MTS AL-Intaniyah

No Sampel Jumlah Siswa Jumlah Sampel

1 Siswa kelas VIII A 31 Siswa 31 Siswa

Jumlah 31 siswa 31 Siswa

C. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan terencana.Dalam suatu penelitian deskriptif pengambilan data yang digunakan harus dipilih dasar yang tepat dan susunan dengan variabel-variabel yang tergantung dalam penelitian. Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:

1) Menetapkan populasi dan sampel

2) Pengambilan dan pengumpulan data, melalui instrument berupa angket 3) Anaslisis data, dan

4) Menetapkan desain penelitian yang digunakan.


(23)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan desain di atas, penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok siswa kota dan kelompok siswa desa.

1. Langkah-langkah Penelitian

Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar 3.2 sebagai berikut :

siswa kota

(X1) aktivitas olahraga

siswa kota dan siswa pedesaan

(Y) siswa pedesaan


(24)

Gambar 3.2 D. Alat Pengumpulan Data

Untuk melihat hasil dari penelitian ini, penulis membutuhkan instrumen penelitian yaitu alat pengumpul data berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengirimkan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel. Arikunto (2006:157) menjelaskan pengertian kuesioner sebagai berikut: ”Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Perbandingan aktivitas olahraga pada waktu luang dikalangan siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa”.

POPULASI SAMPEL

KELOMPOK SISWA PEDESAAN

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN KELOMPOK


(25)

Angket dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang dijabarkan melalui sub variabel, indikator yang nantinya dibuat berupa pertanyaan dan pernyataan. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran mengenai Perbandingan aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa di luar jam sekolah.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket sebagai berikut:

1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. a. Kisi-kisi tentang aktifitas olahraga dalam penelitian ini mengacu pada

pendapat Abdul Kadir Ateng (2008:91) dijelaskan sebagai berikut: “1. Aktivitas fisik, 2. Permainan,. 3. Pertandingan”.

Berdasar pada pendapat di atas mengenai penjelasan olahraga, maka dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini yang dijadikan acuan dalam pembuatan pertanyaan pada kisi-kisi mengenai aktivitas olahraga diadobsi berdasarkan pendapat di atas, yaitu; aktivitas olahraga yang mengandung unsur aktivitas fisik, permainan, dan pertandingan.

Tipe pernyataan yang digunakan dalam pembuatan angket ini adalah pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban, yaitu: Pernah dan Tidak pernah. Jenis Berikut adalah tabel yang menggambarkan cara penentuan nilai setiap jawaban:


(26)

Tabel 3.3

Skala Penilaian untuk Pernyataan

Jenis Pernyataan Alternatif Jawaban

Pernah 1

Tidak Pernah 0

2. Penyusunan kisi-kisi angket

Kisi-kisi angket penelitian ini meliputi Variabel, sub variabel, dan indikator aktivitas olahraga siswa. Nama-nama aktivitas olahraga yang terdapat dalam angket didasakan pada hasil observasi lapangan baik di daerah kota maupun di daerah kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

TABEL 3.4

KISI-KISI TENTANG PERBANDINGAN AKTIVITAS OLAHRAGA SISWA DI KOTA DAN SISWA SMP DI DESA

DI LUAR JAM SEKOLAH

Variabel Sub Variabel Indikator No Soal

Olahraga (Abdul Kadir Ateng,1993)

a. Aktifitas fisik

b.Permainan

1. Berenang 2. Lari (jogging) 3. Bersepeda 4. Bermain

(PermainanTradisonal) 5. Jalan-jalan

7. Hikking (naik gunung) 1. Sepakbola

2. Futsal 3. Bola Basket

1 s/d 6 7 s/d 12 13 s/d 18 19 s/d 23 24 s/d 29 30 s/d 35 36 s/d 41 42 s/d 47 48 s/d 53


(27)

c. Pertandingan

4. Bola Voli 5. Bulu Tangkis 6. Tenis meja

1. Pekan Olahraga Daerah (PORDA)

2. Olahraga Olimpiade siswa nasional (O2SN) 3. Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

54 s/d 59 60 s/d 65 66 s/d 71 72 s/d 73 74 s/d 75 76 s/d 77

3. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pilihan-pilihan aktivitas olahraga dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.

Perlu penulis jelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu altematif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1990:184) sebagai berikut:

1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya 2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif 3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif

4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain

5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi


(28)

Dari uraian tersebut, maka dalam menyusun pernyataan dalam angket harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Alternatif jawaban harus merupakan pilihan yang menuntut responden bersikap jujur dan apa adanya serta menghindari manipulasi. Sedangkan bentuk angket dalam penelitian ini merupakan angket tertutup, yaitu angket yang alternatif jawabannya telah ditetapkan oleh peneliti.

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Angket yang telah di susun tersebut selanjutnya digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini oleh penulis diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada para sampel mulai tanggal 1 0 ja n u a r i 2 0 1 2 di SMP/MTS Al-Intaniyah Dusun 1 Desa Sadang Mekar Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat, dan 19 januari di SMP KARTIKA CHANDRA XIX-2 Pak Gatot Raya KPAD Kota Bandung.

F. Prosedur Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data. Setelah angket terkumpul dari para sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket. Mungkin saja terdapat sebagian butir pemyataan dalam angket yang tidak diisi oleh responden.

2. Mengelompokan data hasil penyebaran angket sesuai kisi-kisi penelitian. 3. Menjumlahkan nilai seluruh data untuk tiap butir pernyataan.


(29)

4. Menganalisa data, yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang dapat dipercaya. Untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkap, yaitu mengenai perbandingan aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah, maka penulis menggunakan teknik penghitungan data dengan rumus sebagai berikut:

ΣXı

P = --- x 100% ΣXn

Keterangan:

P : jumlah atau besarnya persentase yang dicari

Xı : jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban Xn (skor aktual) Xn : jumlah total (skor ideal)

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas serta sehubungan dengan masalah penelitian maka teknik penghitungan pada penelitian ini yaitu dengan bentuk persentase.

Mengenai penghitungan data yang bersifat kuantitatif dijelaskan oleh Arikunto (1992:208) yang penulis simpulkan sebagai berikut:

Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil penghitungan atau pengukuran dapat diproses dengan beberapa cara antara lain:

a. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.

b. Dijumlalikan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu urutan dan

selanjutnya dibuat suatu tabel, kemudian diproses menjadi penghitunganuntuk mengambil kesimpulan.


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkaan hasil penelitian melalui pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas fisik yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah renang dan jalan-jalan yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 2,5 jam, sedangkan pada siswa SMP di desa dominan melakukan aktivitas lari dan bermain (permainan tradisional) yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 2 jam.

2. Permainan yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah bola voli dan bulu tangkis yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 4 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 1,5 jam, sedangkan pada siswa SMP di desa dominan melakukan permainan bola sepak bola dan voli yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 1,5 jam.

3. Petandingan yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah Olahraga olimpiade siswa nasional (O2SN), sedangkan pada siswa SMP di desa sama dengan siswa SMP di kota yaitu pertandingan Olahraga olimpiade siswa nasional (O2SN).


(31)

B. Saran

saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada khalayak yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah Sebagai berikut :

1. Bagi siswa SMP di harapkan dalam mengisi waktu di luar jam sekolahnya dengan melakukan hal-hal yang positif.

2. Bagi para instansi terkait, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk menetapkan kebijakan dan dukungan bagi sekolah dan kurikulum yang digunakan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang suatu kegiatan aktivitas olahraga, penulis menganjurkan utuk meneliti tentang kegiatan aktivitas olahraga lainnya.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir. Ateng. (2008). Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.

Abdul Kadir Ateng. http://guruolahraga.com/berita-terkini/sosiologi-olahraga-2.ari.

Ahmadi. Abu. (1975). Pengantar Sosiologi. Semarang : Ramadani

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Bintaro. (1968). http://bios informasi.blogspot.com/

2010/01/pengertian-desa-kota.html.

Bouman (1976) http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html.

Cohen, Bruce. (1983). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Bina Aksara Depdikbud (1985). Azas-azas Pendidikan olahraga dan Rekreasi. Jakarta:

Depdikbud.

Edward 1973. http://sosiologiolahraga.blogspot.com/2010/06/dimensi-sosiologi-dalam-pendidikan.html.

Faisal (1981). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

General Household Survey tahun 1996. http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2183315-jenis-jenis-waktu-luang-leisure/#ixzz1URXqzGCd.

Giriwijoyo. Santosa. (1992).Ilmu Faal Olahraga. Bandung Ikip Bandung.


(33)

Hartono dan Arnicun. (1990). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:Bumi Aksara.

Haywood et al 1995. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2183315-jenis-jenis-waktu-luang-leisure/#ixzz1URXqzGCd.

Kansil, C.S.T. (1983). Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pembanganan Desa. Jakarta: Ghalia Nasional.

Kosasih. Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Gramedia.

Kusmaedi. Nurlan. (2002). Olahraga Rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung: FPOK UPI

Kusumo Sutarjo. Kartohadi (1965). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Lutan, Rusli,. (1992). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB – FPOK IKIP Bandung.

Lutan, Rusli,. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.

Mansyur. (1983). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sajogjo-Sajogjo, P. (1992). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta:UGM Perss

Saputra Yudha M., dkk. (2006). Pengantar Filsafat Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Bandung: Depdiknas FPOK UPI.

Sastramihardja, H. (1987). Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Karunika

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajawali

Supandi. (1992). Manusia dan olahraga. Bandung: ITB dan FPOK-IKIP Bandung. Sudjana. (2004). Metoda Statistika (Edisi 6). Bandung: PT. Tarsito.


(34)

Sulchan Yasyin. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya:Amanah Sunarya Endang. (2007). Filsafat Pendidikan Jsamani, Kesehatan Dan Rekreasi.

Bandung : FPOK UPI

Talcolt Pasons. http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Unesco. http://pdfdatabase.com/pengertian-sejarah-olahraga.html. Waridah Siti.Q. (1999). Sosiologi. Bandung:Bumi aksara

Wiriaatmadja. (1982). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Siswopangpripto dan Sastrosupono. (1984). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Soekanto. (1990). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Sosiologi 2 (2004:131). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(1)

55

4. Menganalisa data, yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang dapat dipercaya. Untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkap, yaitu mengenai perbandingan aktivitas olahraga siswa SMP di kota dan siswa SMP di desa diluar jam sekolah, maka penulis menggunakan teknik penghitungan data dengan rumus sebagai berikut:

ΣXı

P = --- x 100% ΣXn

Keterangan:

P : jumlah atau besarnya persentase yang dicari

Xı : jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban Xn (skor aktual) Xn : jumlah total (skor ideal)

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas serta sehubungan dengan masalah penelitian maka teknik penghitungan pada penelitian ini yaitu dengan bentuk persentase.

Mengenai penghitungan data yang bersifat kuantitatif dijelaskan oleh Arikunto (1992:208) yang penulis simpulkan sebagai berikut:

Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil penghitungan atau pengukuran dapat diproses dengan beberapa cara antara lain:

a. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.

b. Dijumlalikan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu urutan dan selanjutnya dibuat suatu tabel, kemudian diproses menjadi penghitunganuntuk mengambil kesimpulan.


(2)

146

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkaan hasil penelitian melalui pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas fisik yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah renang dan jalan-jalan yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 2,5 jam, sedangkan pada siswa SMP di desa dominan melakukan aktivitas lari dan bermain (permainan tradisional) yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 2 jam.

2. Permainan yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah bola voli dan bulu tangkis yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 4 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 1,5 jam, sedangkan pada siswa SMP di desa dominan melakukan permainan bola sepak bola dan voli yang sebagain besar melakukannya bersama teman-teman dalam frekuensi waktu 3 kali dalam sebulan dengan durasi waktu 1,5 jam.

3. Petandingan yang dominan dilakukan siswa SMP di kota adalah Olahraga olimpiade siswa nasional (O2SN), sedangkan pada siswa SMP di desa sama dengan siswa SMP di kota yaitu pertandingan Olahraga olimpiade siswa nasional (O2SN).


(3)

147

B. Saran

saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada khalayak yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah Sebagai berikut :

1. Bagi siswa SMP di harapkan dalam mengisi waktu di luar jam sekolahnya dengan melakukan hal-hal yang positif.

2. Bagi para instansi terkait, hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk menetapkan kebijakan dan dukungan bagi sekolah dan kurikulum yang digunakan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang suatu kegiatan aktivitas olahraga, penulis menganjurkan utuk meneliti tentang kegiatan aktivitas olahraga lainnya.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir. Ateng. (2008). Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.

Abdul Kadir Ateng. http://guruolahraga.com/berita-terkini/sosiologi-olahraga-2.ari.

Ahmadi. Abu. (1975). Pengantar Sosiologi. Semarang : Ramadani

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Bintaro. (1968). http://bios informasi.blogspot.com/

2010/01/pengertian-desa-kota.html.

Bouman (1976) http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html.

Cohen, Bruce. (1983). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Bina Aksara Depdikbud (1985). Azas-azas Pendidikan olahraga dan Rekreasi. Jakarta:

Depdikbud.

Edward 1973. http://sosiologiolahraga.blogspot.com/2010/06/dimensi-sosiologi-dalam-pendidikan.html.

Faisal (1981). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

General Household Survey tahun 1996. http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2183315-jenis-jenis-waktu-luang-leisure/#ixzz1URXqzGCd.

Giriwijoyo. Santosa. (1992).Ilmu Faal Olahraga. Bandung Ikip Bandung.

Giriwijoyo. Santosa. (1995).Ilmu Faal Olahraga. Bandung Ikip Bandung. Giriwijoyo. Santosa. (2005).Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK-UPI.


(5)

Hartono dan Arnicun. (1990). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:Bumi Aksara.

Haywood et al 1995. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2183315-jenis-jenis-waktu-luang-leisure/#ixzz1URXqzGCd.

Kansil, C.S.T. (1983). Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pembanganan Desa. Jakarta: Ghalia Nasional.

Kosasih. Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Gramedia.

Kusmaedi. Nurlan. (2002). Olahraga Rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung: FPOK UPI

Kusumo Sutarjo. Kartohadi (1965). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Lutan, Rusli,. (1992). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB – FPOK IKIP Bandung.

Lutan, Rusli,. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.

Mansyur. (1983). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sajogjo-Sajogjo, P. (1992). Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta:UGM Perss

Saputra Yudha M., dkk. (2006). Pengantar Filsafat Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Bandung: Depdiknas FPOK UPI.

Sastramihardja, H. (1987). Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Karunika

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajawali

Supandi. (1992). Manusia dan olahraga. Bandung: ITB dan FPOK-IKIP Bandung. Sudjana. (2004). Metoda Statistika (Edisi 6). Bandung: PT. Tarsito.


(6)

Sulchan Yasyin. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya:Amanah Sunarya Endang. (2007). Filsafat Pendidikan Jsamani, Kesehatan Dan Rekreasi.

Bandung : FPOK UPI

Talcolt Pasons. http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Unesco. http://pdfdatabase.com/pengertian-sejarah-olahraga.html. Waridah Siti.Q. (1999). Sosiologi. Bandung:Bumi aksara

Wiriaatmadja. (1982). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Siswopangpripto dan Sastrosupono. (1984). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Soekanto. (1990). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Sosiologi 2 (2004:131). http://bios informasi.blogspot.com/ 2010/01/pengertian-desa-kota.html

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.