PEMBELAJARAN HURUF HIRAGANA MELALUI MEDIA IPAD.
PEMBELAJARAN HURUF HIRAGANA MELALUI MEDIA IPAD
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMenempuhUjianSarjanaPendidikan di JurusanPendidikanBahasaJepang
Oleh :
Ongki Ferdian Wijaya 0801211
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKA BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
PembelajaranHuruf Hiragana Melalui
Media IPAD
Oleh
OngkiFerdianWijaya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan BahasadanSeni
© OngkiFerdianWijaya2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PembelajaranHuruf Hiragana Melalui Media IPAD Nama : OngkiFerdianWijaya
NIM : 0801211
Disetujuidandisahkanoleh :
Pembimbing I
Dr. Dedi Sutedi, M.A., M. Ed. NIP. 196605071996011001
Pembimbing II
NoviyantiAneros, S.S, M.A NIP. 197411272008122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP. 196011081986012001
(4)
Pembelajaran Huruf Hiragana Melalui Media iPad
(Studi eksperimen terhadap siswa kelas X SMA Negeri 22 Bandung)
ABSTRAK
Ongki Ferdian Wijaya 0801211 Huruf hiragana merupakan sebuah tahap pertama yang harus diketahui pembelajar Bahasa Jepang, karena hal ini merupakan aspek yang sangat penting dalam pengenalan bahasa Jepang tahap awal. Bagi pemula, terutama siswa SMA, huruf hiragana mulai diperkenalkan. Salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran huruf hiragana yang menarik, adalah menggunakan media iPad.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media iPad terhadap hasil pembelajaran siswa. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 30 orang yang dipilih secara random dan terbagi dalam 2 kelas, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol. Kemudian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif. Dan instrumen penelitian yang digunakannya adalah pre-test dan post-test, serta angket.
Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dikedua variabel tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya mean kelas eksperimen, yang awalnya 5,27 menjadi 9,07 dan diperkuat dengan hasil angket dimana seluruh siswa menyatakan media iPad perlu digunakan dalam pembelajaran yang lebih jauh, dan media iPad pun menjadi salah satu alternatif yang membantu siswa dalam mempelajari huruf hiragana.
(5)
The Study of Hiragana by IPAD
(Experiment study to the 1st grade of 22 Senior High School)
ABSTRACT
Ongki Ferdian Wijaya 0801211 Hiragana is the first step that must known by Japanese Learners, because it is the important aspect in Japanese first lessons. For beginners, the senior high school student exactly, hiragana are starts to introduce to them. One of the solution to create an interesting way in hiragana’s study, is by iPad.
The goal of this research is to know the the influence of iPad to the student’s study results. The sample in this research was 30 randomized students and divided into 2 class, X-2 as experiment class, and X-5 as control class. Then, the method that used in this research was descriptive correlative. And the research’s instrument was pre-test and post-test, and also questionnaire.
Based on the data, there were significance result are available between 2 variable. It proved by mean from experiment class were increased, from 5,27 into 9,07 and strength by questionnaire result where the students said that iPad needs to use into the continuity study process, and iPad also could be one of the solution that able to help the students in hiragana’s study.
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK..……… i
SINOPSIS………. iii
KATA PENGANTAR……….. vii
DAFTAR ISI……… x
DAFTAR TABEL………... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah……… 1
B. RumusanMasalah………. 4
C. TujuandanManfaatPenelitian………. 5
D. DefinisiOperasional………. 6
1. Pembelajaran……… 6
2. Media……… 6
3. iPad………... 6
4. Hiragana……… 7
E. AnggapanDasardanHipotesis………. 7
1. AnggapanDasar……… 7
2. Hipotesis………... 7
(7)
1. MetodePenelitian……… 8
2. PopulasidanSampel……… 9
3. Sumber Data……… 9
4. TeknikPengumpulan Data……….. 9
G. SistematikaPenulisan……….. 10
BAB II LANDASAN TEORI A. BelajardanPembelajaran……… 11
1.Belajar……….. 11
1.1 PengertianBelajar……… 11
1.2 Ciri-ciriBelajar……… 14
2. Pembelajaran……… 14
3.1 PengertianPembelajaran………. 16
2.2 Ciri-ciriPembelajaran………. 17
B. HasilBelajar……… 18
C. BahasaJepang di Tingkat SMA DalamKurikulum 2004 19 1. PengertianBahasaJepang………... 19
2. FungsidanTujuan……… 19
a. Fungsi……….. 20
b. Tujuan……….. 20
c. RuangLingkupBahasaJepang………… 20 d. StandarKompetensiBahanKajianBahasa
(8)
Jepang………... 21
3. FaktorKesulitanBahasaJepang……… 23
4. KesulitanDalamMempelajariHuruf Hiragana…. 24 D. Media Pembelajaran………... 25
1.1 Pengertian Media Pembelajaran………. 25
1.2 Manfaat Media Pembelajaran………. 28
1.3 Fungsi Media Pembelajaran………... 31
1.4 KriteriaPemilihan Media……….. 32
E. iPad……… 37
BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian………. 39
B. PopulasidanSampel………. 40
C. TeknikPenyampelan……… 41
D. VariabelPenelitian………... 41
E. InstrumenPenelitian………. 42
1. Tes……… 42
2. Angket………. 49
F. TeknikPengumpulan Data……….. 51
G. TeknikPengolahan Data……….. 51
(9)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian……… 57
1. LokasiPenelitian………. 57
2. Proses Penelitian………. 57
B. Deskripsi Data……… 60
1. Deskripsi Data Pre-test………... 60
2. AnalisisHasil Pre-test dan Post-test…………... 60
3. Analisi Data Angket……… 64
C. Pembahasan……… 70
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 74
B. Saran……….. 74
DAFTAR PUSTAKA………... 76 LAMPIRAN
(10)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Tarigan (1989:4) mendefinisikan bahasa menjadi dua. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang manasuka atau simbol-simbol albiter. Seiring dengan berkembangnya zaman, beberapa bahasa menjadi popular dan banyak digunakan berkaitan dengan kepentingan bertukar informasi yang bersifat internasional, salah satunya adalah Bahasa Jepang.
Jepang merupakan sebuah Negara yang maju dalam bidang pendidikan, teknologi, budaya, ekonomi, kesenian dan sebagainya, sehingga banyak orang yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Jepang, khususnya di Indonesia. Pada tahun 2009, penelitian yang dilakukan The Japan Foundation menunjukkan bahwa jumlah pembelajar Bahasa Jepang di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Penelitian yang dilakukan melibatkan semua unsur lembaga, baik lembaga formal maupun non-formal. Dari penelitian tersebut, dikatakan bahwa pembelajar Bahasa Jepang terbanyak di Indonesia adalah pembelajar tingkat SMA.
(11)
Meskipun demikian, pembelajar tingkat SMA tidak sepenuhnya serius terhadap pelajaran Bahasa Jepang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Siswa menganggap huruf dalam Bahasa Jepang sulit untuk dipelajari. 2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru kurang menarik. 3. Media yang digunakan dalam pembelajaran sangat minim serta tidak
efektif, sehingga siswa tidak tertarik.
4. Motivasi yang diberikan oleh Guru sangat lemah.
Untuk itu, penulis beranggapan bahwa saat ini dibutuhkan solusi yang dapat memecahkan masalah-masalah diatas. Salah satu yang dapat dijadikan solusi adalah melibatkan media yang terkini dalam pembelajaran yang dilakukan.
Saat ini di kota Bandung sudah banyak sekolah tingkat SMA yang mempelajari Bahasa Jepang, salah satunya adalah SMAN 22 Bandung. Namun setelah penulis melihat apa yang terjadi didalam kelas, pemanfaatan media kurang begitu dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa di sekolah tersebut tidak dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik.
Belajar Bahasa Jepang, jelas membutuhkan media yang memadai. Hal ini berdasarkan karakteristik huruf Jepang yang khusus, seperti huruf hiragana. Dengan dilakukannya metode dan media yang kurang baik, jelas
(12)
siswa dapat kesulitan untuk mempelajari huruf hiragana tersebut. Sehingga untuk dapat mempelajari huruf hiragana yang merupakan huruf dasar dalam Bahasa Jepang, didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat berbahasa Jepang, metode konvensional yang banyak dilakukan Guru secara bertahap perlu dikurangi dengan metode yang baru. Karena, dengan keadaan yang terjadi saat ini dimana banyak generasi muda dapat dengan mudah mengakses suatu media, perlu diadakan pemanfaatan tersebut. Sehingga dengan kata lain, seorang Guru sebisa mungkin menjadi up to date dalam hal teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan pembelajaran huruf hiragana pada khususnya.
Banyak sekolah yang memiliki perangkat teknologi yang tergolong baik, perangkat tersebut dapat dijadikan media pembelajaran yang efektif di sekolah. Media yang terdapat di sekolah-sekolah di Bandung pun sudah termasuk lengkap, biasanya media tersebut berupa media audio, media visual serta media audio-visual yang terdapat dalam perangkat komputer. Namun seiring berjalannya waktu, media tersebut sudah terlupakan dengan adanya media-media baru yang lebih baik. Di sisi lain, media yang ada di sekolah tersebut kurang dapat dimanfaatkan oleh Guru. Selain karena Guru kurang menguasai pengoperasiannya yang rumit, media tersebut hanya terdapat di dalam satu laboratorium bahasa, sehingga sulit untuk menggunakannya
(13)
karena mata pelajaran lain yang lebih padat penggunaan laboratorium tersebut.
Di sisi lain, penulis melihat keadaan di dalam kelas, dimana siswa menggunakan media yang mereka miliki untuk bermain dengan teman-teman sekelasnya. Beberapa siswa di dalam kelas tersebut memiliki perangkat media iPad yang sangat menarik perhatian mereka, tetapi mereka tidak mengetahui lebih lanjut apakah media tersebut dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran atau tidak?
Hal itulah yang penulis coba untuk memanfaatkan dan memaksimalkan fungsi media iPad yang dimiliki oleh beberapa siswa di dalam kelas. Diharapkan, dengan dimanfaatkannya dan dimaksimalkannya
fungsi dari media iPad melalui aplikasi “iKana” ini dalam pembelajaran,
dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran huruf hiragana.
Mengapa penulis memilih media iPad dalam penelitian ini? Karena iPad dianggap memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan media komputer lainnya. Media iPad ini, merupakan suatu media yang praktis baik itu secara fisik maupun penggunaannya. Selain itu, iPad merupakan media yang dapat melibatkan siswa secara langsung untuk terlibat dalam proses pembelajaran huruf hiragana, karena alat ini memiliki teknologi layar sentuh yang dianggap memudahkan.
(14)
Merujuk pada latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pembelajaran hiragana melalui media iPad”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Seberapa besarkah pengaruh media iPad kepada siswa terhadap penguasaan huruf hiragana?
2. Adakah perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media iPad?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana dengan menggunakan media iPad?
Dalam penelitian ini, penulis pun membatasi masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media iPad. 2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang
dimiliki siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media iPad. 3. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
media iPad.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah di atas sebagai berikut:
(15)
1. Mengetahui pengaruh media iPad terhadap pembelajaran huruf hiragana menggunakan iPad.
2. Mengetahui perbedaan siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media iPad.
3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap media iPad. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah siswa dalam pembelajaran huruf hiragana.
2. Memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. 3. Memberikan solusi media bagi Guru.
D. Definisi Operasional 1. Pembelajaran
Menurut Hamalik (2010) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
2. Media
Heinich, Molenda dan Russel (1996) menyatakan bahwa media dalam aktivitas pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam
(16)
interaksi yang berlangsung antara pengajar (Guru) dan pembelajar (siswa).
3. iPad
Dikutip dari sumber www.wikipedia.com/ipad mengatakan iPad diperkenalkan pertama kali oleh Steve Jobs, CEO (Chief Executive Officer) dari Apple Inc. dalam Apple Special Event yang bertempat di Yerba Buena Center for the Arts, San Fransisco, Amerika Serikat, pada tanggal 27 Januari 2010. Produk ini dirancang sebagai sebuah perangkat digital yang berada di antara telepon pintar (smartphone) dan komputer jinjing (laptop).
4. iKana
Dikutip dari sumber http://ikana.en.softonic.com/mac mengatakan, aplikasi iKana merupakan produk yang dipasarkan melalui itunes. Aplikasi iKana di disain untuk belajar membaca huruf hiragana, yang di dalamnya mengandung unsur flashcard, tes pilihan ganda, cara mengucapkan, dan juga cara menulis dengan langkah-langkah yang benar. 5. Hiragana
Menurut Iwabuchi (dalam Sudjianto, 2009: 73), hiragana adalah huruf-huruf yang berbentukあ, い, う, え, お, dan sebagainya.
Huruf hiragana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Hiragana adalah suatu cara penulisan
(17)
Bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam, hiragana dikenal sebagai onna de (女手) atau „tulisan wanita‟ karena
biasa dipakai oleh kaum wanita
(http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana). E. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan suatu teoribaik yang sudah baku maupun berupa rangkuman/kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut.
Anggapan dasar dari penelitian ini adalah:
1. Huruf hiragana dalam Bahasa Jepang merupakan materi pelajaran yang sulit untuk dipelajari di tingkat SMA, khususnya kelas X.
2. Pemberian treatment menggunakan media iPadmerupakan metode pengajaran yang menarik, efektif, inovatif dan komunikatif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan huruf hiragana. 2. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementaraterhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,1997: 64).
(18)
Ho : Media iPad tidak memiliki pengaruh terhadap hasil belajar dalam
penguasaan huruf hiragana.
Hk : Media iPad memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar dalam penguasaan huruf hiragana. F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini dikarenakan penulis ingin menjabarkan suatu keadaan yang telah dijelaskan dalam latar belakang secara apa adanya. Kemudian, jenis metode deskriptif yang digunakan adalah studi korelasi. Karena penulis mencari hubungan antara dua variabel A dan B. A adalah siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan media iPad. Dan variabel B adalah siswa yang tidak melakukan pembelajaran menggunakan media iPad.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997: 57). Dan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMAN 22 Bandung. Sampel yang diambil adalah 15 orang siswa dari X-2 dan 15 orang siswa dari X-5 yang dipilih secara random.
(19)
3. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data yang berupa tes (pre-test dan post-test), dan angket.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) Studi literatur dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan
teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian. 2) Menentukan sampel penelitian.
3) Memberikan pre-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4) Memberikan treatment di kelas eksperimen.
5) Memberikan post-test di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 6) Menganalisis data.
7) Menyusun laporan penelitian. 8) Melaporkan hasil penelitian. G. Sistematika Penelitian
Berikut sistematika penulisan dalam penelitian ini: - BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, anggapan dasar dan hipotesis, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
(20)
- BAB II : LANDASAN TEORITIS
Menguraikan teori-teori yang melandasi kegiatan penelitian ini. - BAB III : METODE PENELITIAN
Menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan pengolahan data.
- BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Menguraikan dan menganalisis data.
- BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran bagi pembelajar Bahasa Jepang dan peneliti selanjutnya.
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan mengkaji metode penelitian, teknik penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.
A. METODE PENELITIAN
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara melaksanakan metode (Sudaryanto, 1993: 9); sedangkan instrumen adalah alat yang digunakannya. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2009: 53). Menurut Ali (1985: 21), metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan sesuatu permasalahan yang dihadapi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif yang meneliti suatu kejadian dimana siswa mengikuti pembelajaran menggunakan media iPad dengan hasil belajar yang dicapainya.
Metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur
(22)
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sifat dari penelitian deskriptif ini yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian peneliti, kemudian dibeberkan apa adanya. Variabel yang diteliti dapat berupa variabel tunggal ataupun variabel jamak.
Ciri-ciri penelitian deskriptif adalah:
a. Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, b. Menerangkan hubungan (korelasi),
c. Menguji hipotesis yang diajukan.
Metode korelatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk medeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
Ciri-ciri penelitian korelatif adalah:
a. Penelitian ini bisa dilakukan bila variabel yang diteliti rumit atau tak dapat dimanipulasikan,
b. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungan secara serentak dalam keadaan realistiknya,
c. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling berhubungan dan atau tidak adanya saling hubngan tersebut.
Untuk melakukan metode ini penelitian dilakukan terhadap dua kelas, dan dengan adanya pre-test dan post-test yang dapat memperlihatkan perbedaan sebelum dan sesudah treatment.
(23)
B. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 22 BANDUNG. Peneliti bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media iPad terhadap pembelajaran huruf hiragana terhadap hasil belajar siswa kelas X. Alasan peneliti memilih kelas X, karena siswa kelas X baru dikenalkan dengan huruf hiragana di tingkat SMA.
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi penelitian ini adalah siswa SMA NEGERI 22 BANDUNG kelas X. Sedangkan sampel penelitiannya adalah kelas X-2 dan X-5 dengan jumlah siswa yang diteliti 15 orang yang dipilih secara random.
C. Teknik Penyampelan
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penyampelan purposif. Teknik purposif merupakan teknik penyampelan yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Sutedi, Dedi, 2009 : 49). Teknik ini dipilih karena penelitian yang akan digunakan adalah mengenai pengaruh media iPad. Berdasarkan hal tersebut, maka kelas X layak untuk dijadikan sampel. D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2008:39), Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
(24)
1. Variabel independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
variabel bebas menggunakan simbol “X”.
2. Variabel dependen : variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai varibel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas
menggunakan simbol “Y”.
Berdasarkan pada uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah : a. Variabel bebas ( X ) : hasil belajar siswa yang melakukan pembelajaran
menggunakan media iPad.
b. Variabel terikat ( Y ) : hasil belajar siswa yang tidak melakukan pembelajaran menggunakan media iPad.
E. Instrumen Penelitian 1. Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti satuan pmbelajaran tertentu. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu: a. Pre-test, dilakukan sebelum diberikan perlakuan penelitian.
(25)
b. Post-test, dilaksanakan setelah diberikan perlakuan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media iPad dalam pembelajaran huruf hiragana terhadap hasil belajar siswa.
Kisi – Kisi Penulisan Soal Berikut adalah kisi-kisi penulisan soal Kompetensi Dasar : Menulis huruf hiragana
Indikator : Menuliskan kosakata yang terdapat dalam soal ke huruf hiragana.
Analisis Uji Coba Instrumen
Uji kelayakan instrument berupa analisis butir soal, validitas, serta reliabilitasnya. Analisis butir soal mencakup tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP).
a. Analisis Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, serta dapat membedakan antara siswa yang tergolong mampu (kelompok atas) dengan siswa yang kurang mampu (kelompok bawah). Berikut adalah rumus menentukan tingkat kesukaran untuk soal isian:
(26)
�
=
BA + BB
N
Keterangan:TK : tingkat kesukaran
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah (Sutedi, 2009: 214)
Tabel 3.1
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
IK Klasifikasi
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
(Sutedi, 2009: 214)
Adapun Hasil analisis tingkat kesukaran dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari soal-soal yang ada dalam
instrumen penelitian ini tergolong dalam klasifikasi “Sedang”.
(27)
Menurut Sutedi (2009: 214), butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan kelompok bawah, untuk melihat daya pembeda tiap butir soal dapat digunakan rumus berikut:
�
=
BA
−
BB
N
Keterangan:DP : daya pembeda
BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah
N : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah (Sutedi, 2009: 214)
Tabel 3.2
Klasifikasi Daya Pembeda
DP Klasifikasi
0,00 – 0,25 Rendah
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Tinggi
(Sutedi, 2009 : 178) Hasil dari analisis daya pembeda menunjukkan bahwa butir soal yang ada didalam instrumen penelitian ini, pada umumnya
(28)
c. Uji Validitas
Kevalidan suatu alat ukur berkenaan dengan ketepatannya dalam mengukur yang hendak diukurnya (Sutedi, 2009:157). Dengan demikian, valid berarti mengukur apa yang hendak diukur dengan baik.
Validitas terdiri dari dua macam yaitu validitas internal dan eksternal. Validitas internal terdiri validitas bangun pengertian yaitu yang bisa diusahakan dengan mengacu pada teori yang relevan, dan validitas kesamaan yaitu yang biasa diupayakan dengan menyusun soal berdasarkan pada rancangan program yang ada, jenis validitas ini dapat diukur dengan cara konsultasi pada pakar. Sedangkan validitas eksternal dapat disusun dengan berdasarkan pada fakta – fakta empirik yang telah terbukti, sehingga bisa dilakukan dengan cara membandingkannya dengan perangkat tes yang dianggap sudah standar (Sutedi, 2009 :217).
Validitas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah validitas butir soal dengan menggunakan teknik korelasi point biseral dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(29)
Keterangan :
= koefisien korelasi biseral
= rata – rata skor dari subjek yang menjawab benar = rata – rata skor total
= standar deviasi total
p = proporsi subjek yang menjawab benar =
q = proporsi subjek yang menjawab salah ( q = 1 – P )
Tabel 3.3
Interpretasi Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
( Arikunto, 2008 : 75)
Dalam penelitian ini instrumen tes yang digunakan berjumlah 10 soal dengan jenis soal essai. Uji coba tersebut dilakukan kepada 15 orang siswa kelas X. Kemudian melakukan analisis butir soal, dan
(30)
mengurutkan kelompok atas dan kelompok bawah. Selanjutnya, diolah dengan menggunakan rumus korelasi point biserial.
Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
dari soal tersebut berkriteria “Cukup” dan layak dijadikan sebagai
instrument penelitian.
d. Uji Reliabilitas
Suatu instrument dapat dikatakan baik jika memiliki validitas dan reliabilitas yang baik pula. Valid artinya mengukur apa yang hendak diukur dengan baik, sedangkan reliabel yaitu keajegan dalam arti dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan berkali-kali (Sutedi, 2009:181).
Sedangkan menurut Djiwandono (2008:170), tes yang baik perlu memiliki ciri yang lain, yaitu reliabilitas. Sebagai alat ukur yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan penting, tes diharapkan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang ajeg, konsisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya dan diandalkan, atau singkatnya reliabel. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila skor yang dihasilkannya benar-benar dapat dipercaya karena bersifat ajeg dan tidak berubah secara mencolok.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari angka korelasi adalah rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:
(31)
= ∑ −(∑ )(∑ )
∑ 2 − ∑ 2 ( ∑ 2 − ∑ 2)
Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas
Rentang Angka korelasi Penafsiran
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0, 60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Setelah dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment, diperoleh angka korelasi sebesar 0,96 yang
termasuk dalam kriteria “Sangat Kuat”. Dengan demikian soal
tersebut memiliki reliabilitas yang sangat kuat dan layak dijadikan instrument penelitian.
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrument pengumpulan data penelitian yang diberikan kepada responden (Sutedi, 2009:164). Faisal (1981)
(32)
mengemukakan teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden ( Sutedi, 2009:4).
Kemudian, jika dilihat dari jenis pertanyaan yang digunakan dalam sebuah angket, angket dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup, membatasi responden untuk memilih jawaban, misalnya ya atau tidak, laki- laki atau perempuan, atau pilihan ganda (Setiyadi, 2009:54).
Berbeda dengan angket tertutup, angket terbuka memberi kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang diberikan. Responden dapat memberikan jawaban terhadap suatu pertanyaan dengan memberikan jawaban singkat berupa kalimat, atau jawaban panjang berupa paragraf, bahkan sebuah karangan panjang (Setiyadi, 2009:56).
Jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan maksud untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk data yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Adapun penelitian angket dilakukan pada pertemuan terakhir setelah post-test, dengan tujuan mengetahui kesan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana melalui
(33)
media iPad. Oleh karena itu, angket hanya diberikan kepada siswa yang diberikan treatment (kelas eksperimen).
Tabel 3.5
Kisi – Kisi Angket
No. Kategori Pertanyaan Jumlah pertanyaan No. Pertanyaan
1.
Kesan siswa terhadap media iPad dalam pembelajaran huruf hiragana
3 1, 9, 10
2 Pandangan siswa terhadap
media iPad 2 2, 3
3
Pengaruh penggunaan media iPad terhadap pembelajaran huruf hiragana
5 4, 5, 6, 7, 8
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) Melakukan observasi.
2) Memberikan pre-test. 3) Memberikan treatment. 4) Memberikan post-test.
(34)
G. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Test
Untuk mengolah data yang diperoleh melalui tes, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Mencari mean dari kedua variabel dengan rumus :
=∑
1 =
∑ 2
b. Mencari standar deviasi dari kedua variabel dengan rumus :
= ∑ 2
1 =
∑ 2
2
c. Mencari standar error mean kedua variabel dengan rumus :
= 1−
1 = 2−1
d. Mencari Standar eror perbedaan mean X dan Y, dengan rumus :
(35)
e. Mencari nilai t hitung dengan rumus :
0=
− −
Keterangan :
0 = Nilai t hitung
= Nilai rata – rata X = Nilai rata – rata Y
= Standar error perbedaan mean X dan Y
f. Memberikan interpretasi tehadap t hitung
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Penggunaan media iPad “iKana” tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana pada siswa kelas X di SMA 22 Bandung.
Hk : Penggunaan media iPad “iKana” memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana pada siswa kelas X di SMA 22 Bandung.
g. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilan t tabel : df atau db = ( 1+ 2)−1
(36)
df atau db = derajat kebebasan
1 = Jumlah sampel variabel X 2 = Jumlah sampel variabel Y
( Sutedi, 2009 : 195) 2. Pengolahan Data Angket
Tahap – tahap pengolahan data angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Seleksi data, dari data yang telah terkumpul, dilakukan pemilhan data yang representatif dan dapat menjawab masalah penelitian.
b. Klasifikasi data, dengan mengelompokkan datan yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahn data dan pengambilan keputusan berdasarkan presentase yang dijadikan pegangan. c. Penyajian data, data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk
mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban dan mempermudah membaca data.
d. Penafsiran data, sebelum proses penafsiran data, terlebih dahulu dilakukan penghitungan persentase data dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(37)
Keterangan :
P : Persentase frekuensi dari tiap jawaban f : Frekuensi tiap jawaban dari responden N : Banyak koresponden
Setelah itu dilakukan penafsiran dengan merujuk pada tabel berikut ini : Tabel 3.6
Presentase dan Interprestasi
Besar Presentase Interpretasi
0% Tidak Ada
0% ≤ �< 25% Sebagian Kecil 25%≤ � < 50% Hampir Setengahnya
50% Setengahnya
50%≤ � < 75% Sebagian Besar 75%≤ �< 100% Pada Umumnya
100% Seluruhnya
Kuntjaraningrat (dalam Irawati, 2004)
H. Tahap-Tahap Penelitian 1. Persiapan Penelitian
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi subjek penelitian di lapangan. Penulis mengidentifikasi huruf-huruf hiragana yang telah dipelajari oleh siswa kelas X melalui buku teks yang dipakai yaitu buku Sakura I. Setelah pengidentifikasian, penulis memilih
(38)
semua huruf hiragana sebanyak 46 huruf yang disertai dengan lambang bunyi Dakuon, Handakuon dan Yoo’on.
2. Surat Izin Penelitian
Meminta izin penelitian dari pihak sekolah agar penelitian berjalan lancar dan legal.
3. Pembuatan Instrumen Penelitian. 4. Pengumpulan Data.
(39)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Setelah dilakukan olah data, dapat dikatakan bahwa media iPad
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana yang dilakukan oleh siswa.
2. Media iPad memiliki pengaruh yang baik dengan menumbuhkan motivasi bagi siswa. Motivasi ini mendorong siswa untuk lebih giat belajar, dan mendalami pembelajaran bahasa Jepang yang dapat dilakukan dengan media iPad.
3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana yang dilakukan dengan menggunakan media iPad ini adalah
“Menyenangkan” dan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar yang didapatkan siswa tersebut.
4. Media iPad dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran yang dilakukan.
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Pembelajaran huruf hiragana menggunakan media iPad sangat baik untuk pembelajar bahasa Jepang, khususnya siswa yang merupakan
(40)
pemula. Penggunaannya yang melibatkan siswa, mampu menimbulkan rasa ketertarikan dan motivasi lebih untuk mempelajari huruf hiragana. 2. Penggunaan media iPad tidak hanya untuk mempelajari huruf hiragana,
melainkan bisa digunakan untuk mempelajari kosakata-kosakata bahasa Jepang hingga mempelajari kanji.
3. Bagi peneliti selanjutnya, media iPad tidak hanya digunakan untuk tingkat dasar saja, tetapi dapat digunakan juga di tingkat yang lebih tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian berikutnya.
4. Penggunaan media iPad dalam memahami kosakata, serta kemampuan berbicara (kaiwa) diharapkan menjadi acuan penelitian berikutnya.
(41)
DAFTAR PUSTAKA
Budingisih, C. Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Jepang. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutedi, Dedi. 2009. PenelitianPendidikanBahasaJepang. Bandung :Humaniora.
Sunarto dan Agung Hartono. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Suryosubroto,B. 2002. Proses Belajar dan Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardi, 2005.MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta :BumiAksara.
Sudjianto&Dahidi, Ahmad. 2009. PengantarLinguistikBahasaJepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
(http://id.wikipedia.org/wiki/IPad), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.46 WIB.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.48 WIB.
(1)
df atau db = derajat kebebasan
1 = Jumlah sampel variabel X 2 = Jumlah sampel variabel Y
( Sutedi, 2009 : 195) 2. Pengolahan Data Angket
Tahap – tahap pengolahan data angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Seleksi data, dari data yang telah terkumpul, dilakukan pemilhan data yang representatif dan dapat menjawab masalah penelitian.
b. Klasifikasi data, dengan mengelompokkan datan yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahn data dan pengambilan keputusan berdasarkan presentase yang dijadikan pegangan. c. Penyajian data, data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk
mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban dan mempermudah membaca data.
d. Penafsiran data, sebelum proses penafsiran data, terlebih dahulu dilakukan penghitungan persentase data dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(2)
Ongki Ferdian Wijaya, 2013
Pembelajaran Huruf Hiragana Melalui Media IPAD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
P : Persentase frekuensi dari tiap jawaban f : Frekuensi tiap jawaban dari responden N : Banyak koresponden
Setelah itu dilakukan penafsiran dengan merujuk pada tabel berikut ini : Tabel 3.6
Presentase dan Interprestasi
Besar Presentase Interpretasi
0% Tidak Ada
0% ≤ �< 25% Sebagian Kecil
25%≤ � < 50% Hampir Setengahnya
50% Setengahnya
50%≤ � < 75% Sebagian Besar
75%≤ �< 100% Pada Umumnya
100% Seluruhnya
Kuntjaraningrat (dalam Irawati, 2004)
H. Tahap-Tahap Penelitian 1. Persiapan Penelitian
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi subjek penelitian di lapangan. Penulis mengidentifikasi huruf-huruf hiragana yang telah dipelajari oleh siswa kelas X melalui buku teks yang dipakai yaitu buku Sakura I. Setelah pengidentifikasian, penulis memilih
(3)
semua huruf hiragana sebanyak 46 huruf yang disertai dengan lambang bunyi
Dakuon, Handakuon dan Yoo’on. 2. Surat Izin Penelitian
Meminta izin penelitian dari pihak sekolah agar penelitian berjalan lancar dan legal.
3. Pembuatan Instrumen Penelitian. 4. Pengumpulan Data.
(4)
Ongki Ferdian Wijaya, 2013
Pembelajaran Huruf Hiragana Melalui Media IPAD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Setelah dilakukan olah data, dapat dikatakan bahwa media iPad
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran huruf hiragana yang dilakukan oleh siswa.
2. Media iPad memiliki pengaruh yang baik dengan menumbuhkan motivasi bagi siswa. Motivasi ini mendorong siswa untuk lebih giat belajar, dan mendalami pembelajaran bahasa Jepang yang dapat dilakukan dengan media iPad.
3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana yang dilakukan dengan menggunakan media iPad ini adalah
“Menyenangkan” dan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil
belajar yang didapatkan siswa tersebut.
4. Media iPad dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran yang dilakukan.
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Pembelajaran huruf hiragana menggunakan media iPad sangat baik untuk pembelajar bahasa Jepang, khususnya siswa yang merupakan
(5)
pemula. Penggunaannya yang melibatkan siswa, mampu menimbulkan rasa ketertarikan dan motivasi lebih untuk mempelajari huruf hiragana. 2. Penggunaan media iPad tidak hanya untuk mempelajari huruf hiragana,
melainkan bisa digunakan untuk mempelajari kosakata-kosakata bahasa Jepang hingga mempelajari kanji.
3. Bagi peneliti selanjutnya, media iPad tidak hanya digunakan untuk tingkat dasar saja, tetapi dapat digunakan juga di tingkat yang lebih tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian berikutnya.
4. Penggunaan media iPad dalam memahami kosakata, serta kemampuan berbicara (kaiwa) diharapkan menjadi acuan penelitian berikutnya.
(6)
Ongki Ferdian Wijaya, 2013
Pembelajaran Huruf Hiragana Melalui Media IPAD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Budingisih, C. Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Jepang. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutedi, Dedi. 2009. PenelitianPendidikanBahasaJepang. Bandung :Humaniora.
Sunarto dan Agung Hartono. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Suryosubroto,B. 2002. Proses Belajar dan Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardi, 2005.MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta :BumiAksara.
Sudjianto&Dahidi, Ahmad. 2009. PengantarLinguistikBahasaJepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
(http://id.wikipedia.org/wiki/IPad), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.46 WIB.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Hiragana), diakses tanggal 8 Desember 2012, pukul 19.48 WIB.