IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh
In In Supianti
1104017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
i
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan

Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN HAK CIPTA
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA

Oleh
In In Supianti
S.Pd. UNPAS Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana

© In In Supianti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ii
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

iii
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “IMPLEMENTASI ELEARNING
DALAM
UPAYA
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
KOMUNIKASI
MATEMATIS
DAN
DAMPAKNYA
TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA” ini dan seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko
yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap karya saya ini.


Bandung, 9 Juli 2013
Yang membuat pernyataan

In In Supianti
NIM. 1104017

v
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya, alhamdulillah tesis yang berjudul “Implementasi E-learning
dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Dampaknya
terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa” dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat dan salam selamanya tercurah atas Nabi Muhammad SAW

yang akan slalu menjadi panutan penulis sampai akhir jaman.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) dalam bidang pendidikan pada program studi
pendidikan matematika Universitas Pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
karya ilmiah ini, baik bantuan moril maupun materiil yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang
ditinjau, penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu
pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna serta sebagai
referensi untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di waktu yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua
terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan
matematika.

Bandung, 9 Juli 2013

In In Supianti

vi
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA

In In Supianti
1104017

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji masalah peningkatan kemampuan
komunikasi matematis dan kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran
menggunakan e-learning dan mendapatkan gambaran sikap mahasiswa terhadap
e-learning dalam pembelajaran matematika. Metode penelitiannya berupa
penelitian kuasi eksperimen menggunakan desain pretes-postes. Populasi dari

penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Pasundan,
adapun sampelnya adalah mahasiswa semester II kelas A sebagai kelas kontrol
dan kelas B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini adalah instrumen tes yaitu 6 soal tes kemampuan komunikasi matematis dan
instrumen non tes berupa angket skala kemandirian belajar, angket skala sikap dan
lembar observasi. Hasil penelitian ini adalah: 1) peningkatan kemampuan
komunikasi matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran matematika
dengan menggunakan e-learning lebih baik daripada mahasiswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional; 2) terdapat peningkatan kemandirian
belajar mahasiswa setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan e-learning,
peningkatannya berada pada kategori rendah; 3) sikap mahasiswa positif terhadap
pembelajaran matematika menggunakan e-learning.
Kata kunci :

Pembelajaran matematika menggunakan e-learning, kemampuan
komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa

iii
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan

Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i
HAK CIPTA ........................................................................................................ ii
PERNYATAAN .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
D. Manfaat Hasil Penelitian .....................................................................
E. Definisi Operasional............................................................................


1
5
6
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. E-Learning........................................................................................... 9
B. Komunikasi Matematis ....................................................................... 14
C. Kemandirian Belajar ........................................................................... 17
D. Sikap.................................................................................................... 19
E. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 21
F. Hipotesis.............................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian............................................................. 23
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 23
C. Instrumen Penelitian............................................................................ 24
D. Bahan Ajar .......................................................................................... 31
E. Prosedur Penelitian.............................................................................. 35
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
B. Pembahasan ......................................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 56
B. Implikasi .............................................................................................. 56
C. Saran .................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 61

DAFTAR TABEL
vi

Tabel
3.1

3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13

Klasifikasi Koefisien Validitas .................................................................... 25
Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas ............................................. 25
Klasifikasi Interpretasi Koefisien Daya Pembeda........................................ 26
Kriteria Indeks Kesukaran............................................................................ 26
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi ....................... 27
Contoh Hasil Pengolahan Data Skala Kemandirian Belajar ........................ 29
Contoh Hasil Pengolahan Data Skala Sikap ................................................ 30
Desain Bahan Ajar E-learning ..................................................................... 32
Kriteria Gain Ternormalisasi........................................................................ 37
Hasil Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis ....................................... 39
Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis ..... 40
Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis .. 40
Hasil Uji t Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis ...................... 41
Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi Matematis ......................... 42
Hasil Uji Normalitas Data Gain Ternormalisasi
Kemampuan Komunikasi Matematis ............................................................ 43
Hasil Uji Homogenitas Data Gain Ternormalisasi
Kemampuan Komunikasi Matematis ............................................................ 43
Hasil Uji t’ Data Gain Ternormalisasi
Kemampuan Komunikasi Matematis ............................................................ 44
Hasil Angket Skala Kemandirian Belajar Mahasiswa
Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Menggunakan E-Learning .................. 45
Hasil Uji Noramalitas Data Kemandirian Belajar ......................................... 46
Hasil Uji t Data Kemandirian Belajar Mahasiswa ........................................ 46
Gain Ternormalisasi Data Kemandirian Belajar ........................................... 47
Deskripsi Hasil Angket Skala Sikap ............................................................. 48

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR
vii

2.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
4.1

Siklus Kemandirian Belajar ......................................................................... 18
Tampilan Muka E-learnng ........................................................................... 32
Tampilan Login ............................................................................................ 33
Menu ............................................................................................................ 33
Menu Pembelajaran...................................................................................... 34
Menu Materi Ajar ......................................................................................... 34
Materi Ajar ................................................................................................... 35
Forum diskusi, chatting, dan email menggunakan pasmail.unpas.ac.id ...... 35
Perubahan Komunikasi Matematis (Series1), Kemandirian Belajar (Series2)
dan Sikap Siswa (Series3) Selama Proses Perkuliahan ............................... 50

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN
vii
i

LAMPIRAN A : BAHAN AJAR
A.1 Silabus Kelas Eksperimen ........................................................................
A.2 SAP Kelas Eksperimen ............................................................................
A.3 Silabus Kelas Kontrol ..............................................................................
A.4 SAP Kelas Kontrol ...................................................................................
A.5 Bahan Ajar E-learning..............................................................................
A.6 Lembar Kerja Mahasiswa..........................................................................

61
62
80
81
99
101

LAMPIRAN B : INSTRUMEN PENELITIAN
B.1 Kisi-kisi Soal Kemampuan Komunikasi Matematis ................................ 107
B.2 Soal Tes Kemanpuan Komunikasi Matematis ......................................... 108
B.3 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ............... 110
B.4 Kisi-kisi Angket Skala Kemandirian Belajar ........................................... 113
B.5 Angket Skala Kemandirian Belajar .......................................................... 114
B.6 Kisi-kisi Angket Skala Sikap.................................................................... 116
B.7 Angket Skala Sikap .................................................................................. 117
B.8 Lembar Observasi ..................................................................................... 119
LAMPIRAN C : HASIL UJICOBA
C.1 Data Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ............... 121
C.2 Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda & Indeks Kesukaran
Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Matematis........................ 122
C.3 Data & Penskoran Hasil Uji Coba Skala Kemandirian Belajar ............... 127
C.4 Validitas & Reliabilitas Hasil Uji Coba Skala Kemandirian Belajar ....... 129
C.5 Data & Penskoran Hasil Uji Coba Skala Sikap ........................................ 130
C.6 Validitas & Reliabilitas Hasil Uji Coba Skala Sikap ............................... 132
LAMPIRAN D : DATA HASIL PENELITIAN
D.1 Kemampuan Komunikasi Matematis (Pretes).......................................... 133
D.2 Kemampuan Komunikasi Matematis (Postes) ......................................... 136
D.3 Gain & Gain Terormalisasi Kemampuan Komunikasi Matematis .......... 139
D.4 Angket Skala Kemandirian Belajar (Sebelum) ........................................ 142
D.5 Angket Skala Kemandirian Belajar (Sesudah) ......................................... 143
D.6 Gain & Gain Ternormalisasi Skala Kemandirian Belajar ........................ 144
D.7 Skala Sikap Mahasiswa ............................................................................ 145
D.8 Hasil Observasi ........................................................................................ 146
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN E : ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
E.1 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis (Pretes) ............................ 147
E.2 Analisis Gain Ternormalisasi Kemampuan Komunikasi Matematis........ 149
E.3 Analisis Angket Skala Kemandirian Belajar ............................................ 151
E.4 Analisis Angket Skala Sikap .................................................................... 152
E.5 Analisis Hasil Observasi ........................................................................... 153

LAMPIRAN F : SURAT PERIJINAN & FOTO KEGIATAN
F.1 Surat Perijinan ........................................................................................... 155
ix
F.2 Foto Kegiatan Ujicoba Instrumen .............................................................
159
F.3 Foto Kegiatan Penelitian di Kelas Eksperimen ........................................ 160
F.4 Foto Kegiatan di Kelas Kontrol ............................................................... 161
LAMPIRAN G : DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI ................................ 162

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika
menurut Collins (dalam Hidayat, 2011: 3), adalah memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada para peserta didik untuk mengembangkan dan
mengintegrasikan keterampilan berkomunikasi malalui lisan maupun tulisan,
modeling, speaking, writing, talking, drawing serta mempresentasikan apa
yang telah dipelajari. Hal yang sama tertuang juga dalam tujuan umum
pembelajaran matematika yang berdasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006 sebagaimana yang tercantum
dalam Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika (Depdiknas,
2007:4)

yaitu:

pertama, belajar untuk

berkomunikasi

(mathematical

communication); kedua, belajar untuk bernalar (mathematical reasoning);
ketiga, belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving);
keempat, belajar untuk mengkaitkan ide (mathematical connections); dan
kelima, pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes
toward mathematics).
Pembelajaran matematika berdasarkan NCTM (2003) bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
matematis (mathematical problem solving), penalaran dan pembuktian
matematis (mathematical reasoning and proof), komunikasi matematis
(mathematical
connection),

communication),
representasi

koneksi

matematis

matematis

(mathematical

(mathematical
representation),

kemampuan teknologi (knowledge of technology), dan disposisi (dispositions).
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa kemampuan komunikasi matematis,
merupakan

kompetensi

kognitif

yang

penting

dalam

pembelajaran

matematika.

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pada kenyataannya, kemampuan komunikasi matematis peserta didik
masih rendah, hal tersebut diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh
Firdaus (2005), Rusmini (2008) dan Asmida (2009) (dalam Sulaeman, 2010:6)
dalam penelitiannya mereka mengemukakan bahwa siswa kurang mampu
menjelaskan idea dalam bentuk tulisan1 dan gambar, sulit menyatakan suatu
diagram ke dalam bahasa simbol, dan kurang mampu mengemukakan suatu
idea dengan kata-kata sendiri, serta kurang mampu menyampaikan
pendapatnya di dalam pembelajaran.
Selain siswa sekolah menengah, mahasiswa S1 Pendidikan
Matematikapun

kemampuan

komunikasi

matematisnya

masih

perlu

ditingkatkan, hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh
Yaniawati (2006) yang menyatakan bahwa daya matematik mahasiswa calon
guru masih belum mencapai hasil yang optimal. Sebagian besar mahasiswa
belum terbiasa menyelesaikan soal-soal daya matematik. Daya matematik itu
sendiri adalah kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi
matematis, kemampuan penalaran matematis, dan kemampuan koneksi
matematis. Begitu pula hasil penelitian Juandi (2006), mahasiswa dalam
menyelesaikan suatu masalah matematika belum dapat mengkomunikasikan
langkah-langkah penyelesaiannya secara matematis.
Selain kemampuan komunikasi matematis, sikap dan kemandirian
belajarpun merupakan komponen penting dalam pembelajaran matematika
yang harus ditingkatkan. Sikap dan kemandirian belajar tersebut turut
menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Bandura (dalam
Akinsola dan Olowojaiye, 2008:61) menyatakan bahwa sikap berkaitan
dengan teori belajar sosial kognitif sebagai salah satu faktor pribadi yang
mempengaruhi belajar. Siswa yang mempunyai sikap positif akan cenderung
tertarik dan sungguh-sungguh dalam memahami materi matematika yang
sedang dipelajari. Begitu pula dengan kemandirian belajar menunjukkan
pengaruh positif terhadap pembelajaran dan pencapaian hasil belajar,
diantaranya temuan dari Darr dan Fisher (2004), dan Pintrich dan Groot
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

(1990) (dalam Izzati, 2012:13), yang menunjukkan bahwa kemandirian belajar
berkorelasi kuat dengan kesuksesan seorang peserta didik.
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, banyak
faktor yang harus diperhatikan, salah satunya model pembelajaran yang
digunakan harus relevan. Dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta
didik proses pembelajaran matematika yang member kesempatan terbuka
bagi peserta didik untuk belajar secara mandiri. Peserta didik tidak hanya
belajar dengan mengerjakan instruksi pendidik saja, tetapi peserta didik dapat
mengkonstruksi pengetahuan khususnya konsep matematika dari informasi
yang diterimanya, walaupun masih memerlukan bimbingan dari pendidik.
Begitu pula dengan peningkatan sikap, Akinsola dan Olowojaiye (2008:61)
menyatakan bahwa diperlukan suatu strategi yang efektif untuk menciptakan
sikap positif siswa terhadap pembelajaran matematika.
Penggunaan teknologi merupakan salah satu model pembelajaran
yang patut dicoba dalam pembelajaran matematika. Teknologi termasuk ke
dalam prinsip-prinsip belajar matematika yang tercantum dalam NCTM
(2000: 11) sebagai esensial dalam pengajaran dan belajar matematika;
teknologi mempengaruhi matematika yang diajarkan dan mempertinggi
belajar siswa.
Supriadi (2002) menyatakan bahwa pada setiap perkembangannya,
teknologi selalu bersinggungan dengan pendidikan, karena ada kebutuhan
dari pendidikan untuk senantiasa meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam pembelajaran dan pengelolaan sistem pendidikan. Tawaran yang
diberikan teknologi menjanjikan cara-cara baru untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan/ pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.
Menurut Chaeruman (2004), integrasi teknologi telekomunikasi dan
informasi ke dalam pembelajaran memiliki tiga tujuan yaitu:
1. membangun “knowledge-based society habits” seperti kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari,

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

mengelola informasi mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain;
2. mengembangkan keterampilan menggunakan teknologi (ICT literacy);
3. meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Penerapan teknologi dalam proses pembelajaran merupakan ruang
lingkup teknologi pendidikan. Alat-aat teknologi pendidikan yang sudah
dikenal dalam dunia pendidikan selama ini, antara lain slide, OHP, LCD
projector, komputer (computer assisted), dan penggunaan alat-alat lainnya
untuk laboratorium. Sejalan dengan berkembangnya inovasi dalam bidang
teknologi, pembelajaran melalui komputer dapat terakses melalui internet.
Pembelajaran seperti ini, biasa disebut pembelajaran berbasis web dengan
istilah e-learning (pembelajaran elektronik). Sistem e-learning merupakan
bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu.
Internet berfungsi menjadi media yang menghubungkan masyarakat
dunia dari berbagai tempat untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
Peradaban internet telah membuka pintu untuk lahirnya perpustakaan dunia
dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Selain itu, sarana e-mail
(electronic mail) mendorong komunitas pendidikan untuk memanfaatkan
terjalinnya komunikasi antara peserta didik dengan sesamanya, maupun
antara peserta didik dengan tenaga pendidik. Yaniawati (2006) menyatakan
bahwa sarana internet berpotensi mengatasi masalah struktural pendidikan di
Indonesia, diantaranya keterbatasan dana dan fasilitas pendidikan.
Banyak pakar pendidikan memberikan definisi mengenai e-learning,
seperti yang dipaparkan oleh Thompson, et al. (2000), berikut ini, "Elearning is an instructional content or learning experiences delivered or
enabled by electronic technology”. Kemudian Thompson juga menyebutkan
kelebihan e-learning yang dapat memberikan fleksibilitas, interaktivitas,
kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing
teknologi. E-learning menggunakan sistem jaringan elektronik (LAN, WAN
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

atau Internet) untuk penyampaian materi ajar, interaksi, dan evaluasi
pembelajaran. Dengan sistem jaringan ini, e-learning dapat menghubungkan
peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pendidik/instruktur,
perpustakaan, dll) yang secara fisik terpisah atau sangat jauh.
Pemanfaatan

e-learning,

selain

sebagai

upaya

mengatasi

permasalahan teknis pembelajaran (media pembelajaran), juga sebagai upaya
menjawab masalah substansial pembelajaran (sumber ajar). Dalam proses
pembelajarannya, dimungkinkan adanya pengembangan diri peserta didik
secara mandiri, baik kompetensi kognitif maupun afektif dan tumbuhnya
kreativitas para stakeholder pendidikan.
Sekarang ini beberapa program studi pendidikan matematika di
universitas yang tersebar di Indonesia telah banyak yang menerapkan elearning dalam pembelajarannya, salah satunya program studi pendidikan
matematika di Universitas Pasundan. Namun fasilitas yang menunjang elearning masih terbatas dan dikhawatirkan pembelajarannya tidak terkontrol
dengan baik maka dalam penelitian ini peneliti tidak melaksanakan e-learning
secara keseluruhan (full e-learning), namun dilakukan pembelajaran blended
learning. Siemens (2004) menyebutkan salah satu kategori e-learning yaitu
blended learning, yang menyediakan peluang terbaik untuk transisi
pembelajaran dari kelas menuju e-learning. Blended learning melibatkan
kelas (atau face-to- face) dan pembelajaran secara online sebagai proses
pembelajarannya. Model ini cukup efektif untuk menambah efisiensi
pembelajaran di kelas dan melakukan diskusi atau menambah/mencari
informasi di luar kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
mengetahui sejauh mana efektivitas implementasi e-learning dalam proses
perkuliahan

khususnya

terhadap kemampuan komunikasi

matematis,

kemandirian belajar dan sikap mahasiswa sehingga diputuskan untuk
mengadakan penelitian berjudul ”Implementasi E-learning dalam Upaya

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan dampaknya terhadap
Kemandirian Belajar Mahasiswa”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka rumusan masalahnya adalah:
a.

Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan e-learning
lebih baik daripada mahasiswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional?

b.

Apakah kemandirian belajar mahasiswa mengalami peningkatan setelah
mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan elearning?

c.

Bagaimana kualitas peningkatan kemandirian belajar mahasiswa setelah
mendapatkan pembelajaran matematika menggunakan e-learning?

d.

Bagaimana sikap mahasiswa terhadap e-learning dalam pembelajaran
matematika?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:
a.

Untuk mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi
matematis mahasiswa yang menggunakan pembelajaran e-learning dan
mahasiswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

b.

Untuk mengetahui kemandirian belajar mahasiswa dalam matematika
setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan elearning.

c.

Untuk mendapatkan gambaran sikap mahasiswa terhadap e-learning
dalam pembelajaran matematika.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Apabila e-learning efektif diimplementasikan dalam meningkatkan
kemampuan

komunikasi

matematis

dan

berdampak

baik

terhadap

kemandirian belajar mahasiswa, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi:
a.

Bahan pertimbangan bagi dosen untuk menggunakan e-learning dalam
meningkatkan kualitas perkuliahan.

b.

Bahan masukan bagi Perguruan Tinggi untuk menggunakan e-learning
dalam mengembangkan dan menyempurnakan program pengajaran
matematika di Perguruan Tinggi guna meningkatkan mutu pendidikan
serta untuk kepentingan Perguruan Tinggi lainnya.

c.

Bahan informasi dalam mendesain bahan ajar matematika yang
berorientasi elektronik dan sebagai upaya pengembangan teori dalam
pendidikan matematika.

E. DEFINISI OPERASIONAL
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang digunakan dan
agar terhindar dari perbedaan penafsiran makna istilah-istilah tersebut, maka
diuraikan istilah-istilah sebagai berikut:
a.

E-learning adalah model pembelajaran yang dikemas menggunakan
website, yang memungkinkan mahasiswa mengunduh bahan ajar,
berinteraksi dengan dosen atau temannya, mengirimkan tugas, dan
menyelesaikan latihan. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah Blended learning yang merupakan salah satu kategori e-learning.
Blended learning melibatkan kelas (atau face-to- face) dan pembelajaran
secara online sebagai proses pembelajarannya.

b.

Kemampuan

komunikasi

mengungkapkan

matematis

matematika

secara

adalah
tertulis.

kemampuan
Adapun

untuk

indikator

komunikasi dalam penelitian ini adalah 1) mengungkapkan berpikir
matematisnya secara logis dan jelas kepada teman sebaya, staf pengajar
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

dan yang lainnya; 2) menggungkapkan idenya menggunakan bahasa
matematika dengan tepat; 3) mengorganisir berpikir matematis melalui
komunikasi; 4) menganalisis dan mengevaluasi berpikir matematik dan
strategi lainnya.
c.

Kemandirian belajar adalah menjadi peserta didik yang aktif dalam
proses pembelajaran ditinjau dari sudut metakognitif, motivasi dan
perilaku. Indikator kemandirian belajar peserta didik dalam matematika
memuat: 1) menganalisis tugas belajar, 2) menetapkan tujuan belajar, 3)
memilih dan menerapkan strategi belajar, 4) memonitor, mengatur, dan
mengontrol belajar, 5) mengevaluasi proses belajar dan pencapaian
tujuan belajar

d.

Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran biasa
yang dilakukan oleh dosen sehari-hari di dalam kelas. Pembelajaran
konvensional bersifat informatif, dosen menjelaskan materi dan contoh
soal, mahasiswa mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen,
kemudian mahasiswa mengerjakan latihan, mahasiswa juga diberikan
kesempatan untuk bertanya apabila ada yang tidak mereka mengerti.

e.

Sikap peserta didik terhadap e-learning adalah respon yang ditunjukkan
mahasiswa untuk menyukai atau tidak menyukai pembelajaran e-learning
dan kecenderungan mahasiswa untuk terlibat aktif atau tidak dalam
pembelajaran tersebut.

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

BAB III
METODE PENELITIAN

A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek
untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada penelitian ini, tidak dipilih
secara acak tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Hal tersebut
disebabkan oleh sistem di perguruan tinggi yang tidak memungkinkan peneliti
melakukan pemilihan subjek secara acak.
Kuasi eksperimen yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan
desain pretes-postes, desain penelitiannya seperti berikut (Ruseffendi,
2010:53):
0

X 0

0

0

Keterangan:
0

= Pretes dan postes (tes kemampuan komunikasi matematis)

X = Perlakuan pembelajaran dengan e-learning
-- = Subjek tidak dikelompokkan secara acak
B. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan
Matematika Universitas Pasundan. Pertimbangan melakukan penelitian di
Universitas Pasundan yaitu karena Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Pasundan telah memiliki situs e-learning yang dapat dimanfaatkan
peneliti dalam penelitian ini.
Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan atas pertimbangan materi
penelitian yang digunakan, materi perkuliahan pada mahasiswa semester II
sesuai dengan materi yang diambil dalam penelitian ini, sehingga yang
menjadi sampel penelitiannya adalah 2 kelas mahasiswa semester II
(Angkatan 2012) pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

24

Pasundan, yang terdiri dari 1 kelas sebagai kelas eksperimen berjumlah 40
orang dan 1 kelas sebagai kelas kontrol berjumlah 58 orang.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berbentuk tes dan non
tes. Untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis mahasiswa
digunakan instrumen berbentuk tes yang terdiri dari 6 soal tes kemampuan
komunikasi matematis berbentuk uraian, sedangkan untuk mengukur
kemandirian belajar dan sikap mahasiswa digunakan instrumen berbentuk non
tes berupa skala kemandirian belajar matematika dan angket skala sikap.
lembar observasi kegiatan perkuliahan merupakan instrumen non tes lainnya
yang digunakan untuk memperkuat hasil penelitian.


Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis

mahasiswa, yang diberikan pada awal (pretes) dan akhir (postes) perkuliahan.
Tes kemampuan komunikasi matematis terdiri dari 6 butir soal berbentuk
uraian (Lampiran B.2). Adapun langkah-langkah penyusunan tes kemampuan
komunikasi matematis adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi soal
kemampuan

komunikasi

matematis;

2)

Menyusun

soal

kemampuan

komunikasi matematis; 3) Menilai kesesuaian antara materi, indikator, dan
soal tes untuk mengetahui validitas isi, yang dilakukan oleh peneliti, 2 orang
ahli matematika dan pembimbing; 4) Melakukan uji coba soal; 5) Menghitung
validitas tiap butir soal, reliabilitas soal, daya pembeda dan indeks kesukaran
tiap butir soal menggunakan data hasil uji coba.
Dalam mencari koefisien validitasnya, peneliti menggunakan rumus
korelasi produk moment memakai angka kasar (row score):




Keterangan:













........... ( Suherman, 2003:120)

= koefisien korelasi antara variabel

dan variabel

= rerata harian
= hasil tes
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

= banyak subjek
dan

pengklasifikasian

koefisien

validitasnya

berdasarkan

Suherman

(2003:113)

Tabel 3.1
Klasifikasi Koefisien Validitas
Nilai

Interpretasi
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Tidak Valid

Rumus yang digunakan dalam menentukkan koefisien reliabilitasnya
dikenal dengan rumus Cronbach Alpha seperti berikut:


.................... (Suherman, 2003:149)

Keterangan:
= reliabilitas
= banyak butir soal
= varians skor tiap butir soal
= varians skor total
dan menginterpretasikannya menggunakan tolak ukur Nurgana (Ruseffendi,
2010:160) sebagai berikut:
Tabel 3.2
Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Nilai

Interpretasi
Tak berkorelasi
Rendah sekali
Rendah
Sedang
Tinggi

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Sangat tinggi
Sempurna
Menentukan daya pembeda menggunakan rumus sebagai berikut:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Keterangan:

............................ (Suherman, 2003:206)
= Daya Pembeda
̅̅̅ = Rata-rata nilai kelompok atas

̅̅̅̅ = rata-rata nilai kelompok bawah
= bobot nilai

klasifikasi daya pembeda tiap butir soalnya berdasarkan Suherman (2003:
161), yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Koefisien Daya Pembeda
Daya Pembeda

Interpretasi
Sangat jelek
Jelek
Sedang
Baik
Sangat baik

Sedangkan rumus yang digunakan dalam menentukan indeks
kesukaran adalah sebagai berikut:
̅

.................... (Suherman, 2003:170)

Keterangan:

= Indeks Kesukaran
̅ = rata-rata

= bobot nilai

pengklasifikasiannya berdasarkan (Suherman, 2003:170) yaitu:
Tabel 3.4
Kriteria Indeks Kesukaran
IK (Indeks Kesukaran)

Interpretasi
Soal terlalu sukar
Soal sukar
Soal sedang

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

Soal mudah
Soal terlalu mudah
Dari

hasil

perhitungan

menggunakan

rumus-rumus

di

atas

(Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C.2), didapat nilai
validitas butir soal, koefisien reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran
yang di rekap dalam Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
NO
SOAL

VALIDITAS

RELIABILITAS

DP

IK

Ket

1

0,76

Tinggi

0,34

Sedang

0,73

Mudah

Dipakai

2

0,74

Tinggi

0,42

Baik

0,68

Sedang

Dipakai

3

0,58

Sedang

0,28

Sedang

0,86

Mudah

Dipakai

0,64

Baik

0,55

Sedang

Dipakai

0,56

Sedang

4

0,74

Tinggi

5

0,28

Rendah

0,28

Sedang

0,32

Sedang

Direvisi

0,17

Sangat
Rendah

0,14

Jelek

0,09

Sukar

Direvisi

6

Untuk menyatakan valid atau tidak valid soal-soal tersebut, maka skor
hasil perhitungan nilai korelasi

uji coba tes kemampuan komunikasi

matematis yang telah diperoleh dibandingkan dengan nilai
korelasi pada tabel R). Jika
pada

(nilai

maka item tes dikatakan valid. Nilai

dan dk=39 adalah

, sehingga hasil uji validitas

tiap butir soal pada tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 soal yang
tidak valid, yaitu soal nomor 5 dan 6, sehingga kedua soal tersebut direvisi.
Begitu pula untuk menentukan reliabilitas soal tersebut, maka hasil
perhitungan nilai koefisien korelasi
dengan nilai

yang diperoleh akan dibandingkan

(nilai korelasi pada tabel R). Jika

tes dikatakan reliabel, dengan
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa

pada

maka item
dan dk=34.
artinya data tersebut

reliabel.
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

Bila ditinjau dari klasifikasi yang telah di uraikan sebelumnya,
hasilnya senada dengan perbandingan menggunakan

, terlihat pada tabel

3.5 di atas bahwa ada soal yang kurang layak untuk dipakai yaitu soal nomor 5
karena memiliki validitas rendah dan soal nomor 6 yang bervaliditas sangat
rendah dan berdaya pembeda jelek sehingga keduanya harus di revisi.
Hasil pengolahan data skor uji coba menunjukkan bahwa dari 6 soal
yang diujicobakan, terdapat tiga soal yang memiliki daya pembeda dalam
kategori sedang (soal nomor 1, 3, dan 5), dua soal dalam kategori baik (soal
nomor 2 dan 4), dan satu soal dalam kategori jelek (soal nomor 6). Sedangkan
Indeks kesukaran dalam kategori mudah ada dua soal yaitu soal 1 dan 3,
kategori sedang tiga soal yaitu soal 2, 4, dan 5, dan satu soal dalam kategori
sukar yaitu soal nomor 6.



Skala Kemandirian Belajar Mahasiswa
Skala kemandirian belajar mahasiswa dalam matematika memuat lima

komponen kemandirian belajar yaitu: 1) menganalisis tugas belajar, 2)
menetapkan tujuan belajar, 3) memilih dan menerapkan strategi belajar, 4)
memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar, 5) mengevaluasi proses belajar
dan pencapaian tujuan belajar.
Angket skala kemandirian belajar (Lampiran B.5) diberikan kepada
mahasiswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah perkuliahan, skala
kemandirian belajar ini terdiri dari 20 pernyataan yang dilengkapi dengan
empat pilihan jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju),
dan STS (sangat tidak setuju). Empat pilihan ini digunakan untuk menghindari
pilihan ragu-ragu siswa terhadap pernyataan yang diberikan.
Sebelum skala ini digunakan dalam penelitian, peneliti berkonsultasi
terlebih dahulu dengan pembimbing, kemudian skala kemandirian belajar
tersebut diujicobakan kepada 39 mahasiswa setingkat di atas sampel
penelitian, hasilnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar layak untuk
dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Pemberian skor setiap pilihan dari masing-masing pernyataan
ditentukan berdasarkan distribusi jawaban responden (Azwar, 1995:142) pada
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

hasil ujicoba. Skor tiap kategori pilihan jawaban dapat berbeda tergantung dari
sebaran respon siswa. Pengolahan datanya menggunakan bantuan Microsoft
Excel for Windows 2007. Berikut pengolahan skor pada pernyataan 1 dengan
rata-rata pk = 0,349 dan simpangan baku pk = 0,400.

Tabel 3.6
Contoh Hasil Pengolahan Data Skala Kemandirian Belajar
pada Pernyataan 1
Nomor
Pernyataan
1 (+)
f
p
pk
pk-tengah
z
z + 0,874
nilai skala

Kategori Respon
STS
1
0.000
0.000
0.000
-0.874
0.000
0

TS
6
0.154
0.154
0.077
-0.682
0.192
0

S
23
0.590
0.744
0.449
0.249
1.123
1

SS
10
0.256
1.000
0.872
1.307
2.182
2

Nilai f pada Tabel 3.6 adalah frekuensi jawaban untuk setiap kategori
respons. Jumlah frekuensi tersebut sama dengan banyaknya responden. p
adalah proporsi (frekuensi (f) bagi banyaknya responden). pk yaitu proporsi
kumulatif (proporsi didalam suatu kategori ditambahkan dengan proporsi
kesemua kategori disebelah kirinya). pk-tengah adalah titik tengah proporsi
kumulatif yang dirumuskan pk-tengah =

, pkb = proporsi kumulatif

dalam kategori disebelah kirinya. Nilai z diperoleh dari rumus z =
. Kemudian pada baris berikutnya menggeser
kategori respons yang skalanya paling kecil ke titik 0, hal tersebut dilakukan
In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

dengan menambah harga mutlak z. Angka 0 atau 1 semua dapat dipilih
sebagai titik awal asalkan semua pernyataan diperlakukan sama sehingga
memiliki sebaran nilai skala pada kontinum yang sama. Skor pada pernyataan
1 untuk kategori SS = 2, S = 1, TS = 0, dan STS = 0. Hasil perhitungan
pemberian skor setiap pernyataan lebih lengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran C. 3.
Selanjutnya, pengolahan uji validitas dan reliabilitas terhadap skor
hasil uji coba skala kemandirian belajar dilakukan dengan bantuan software
SPSS versi 21. Hasil perhitungan nilai korelasi (

) dari skor tersebut

dibandingkan dengan

. Hasil uji reliabilitas (Lampiran C.4)

menunjukkan bahwa

sehingga pernyataan-pernyataan pada skala

kemandirian belajar tersebut reliabel. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji
validitas (Lampiran C.4) semua pernyataan memiliki Corrected Item- Total
Correlationnya lebih besar dari 0,05 sehingga semua pernyataannya valid.



Angket Skala Sikap
Skala sikap yang digunakan adalah skala sikap model Likert yang

dimodifikasi. Skala sikap diberikan diakhir pertemuan kepada kelas
eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan e-learning. Skala Sikap
meminta kepada responden untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Bobot untuk setiap pernyataan pada angket ditentukan berdasarkan
distribusi jawaban responden pada saat ujicoba (Azwar, 1995:142). Skor tiap
kategori pilihan jawaban dapat berbeda tergantung dari sebaran respon siswa.
Pengolahan datanya menggunakan bantuan Microsoft Excel for Windows
2007. Berikut pengolahan skor pada pernyataan 2 dengan rata-rata pk = 0,446
dan simpangan baku pk = 0,433.
Tabel 3.7
Contoh Hasil Pengolahan Data Skala Sikap
pada Pernyataan 2
Nomor
Pernyataan

Kategori Respon

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

2 (-)

SS

S

TS

STS

f
p
pk
pk-tengah
z
z + 0,970
nilai skala

2

9

26

2

0.051
0.051

0.231
0.282

0.667
0.949

0.051
1.000

0.026
-0.970
0.000
0

0.167
-0.644
0.326
0

0.615
0.392
1.362
1

0.974
1.221
2.191
2

Nilai yang diperoleh pada tabel 3.7 di atas perhitungannya sama
dengan perhitungan skor pada skala kemandirian belajar yang telah diuraikan
sebelumnya. Hasilnya Skor pada pernyataan 2 untuk kategori SS = 0, S = 0,
TS = 1, dan STS = 2. Hasil perhitungan pemberian skor setiap pernyataan
lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5.
Selanjutnya, pengolahan uji validitas dan reliabilitas terhadap skor
hasil uji coba skala sikap dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21.
Hasil perhitungan nilai korelasi (

) dari skor tersebut dibandingkan dengan

. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa

sehingga

pernyataan pada skala sikap tersebut reliabel. Hasil uji validitas semua
pernyataan valid, karena semua nilai korelasinya di atas 0,05. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.6.


Lembar Observasi
Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal, dilakukan kegiatan

observasi terhadap pelaksanaan perkuliahan di kelas eksperimen. Lembar
observasi digunakan untuk mengamati situasi yang terjadi selama proses
perkuliahan, dan disusun berdasarkan indikator-indikator komunikasi dan
indikator-indikator kemandirian belajar serta indikator sikap mahasiswa
terhadap pembelajaran menggunakan e-learning dan sebelum digunakan,
lembar observasi di konsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing.
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan satu orang dosen matematika.
Lembar observasi disajikan dalam Lampiran B.8

In In Supianti, 2013
Implementasi E-Learning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Dampaknya Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

D. BAHAN AJAR
Penelitian ini didukung oleh bahan ajar berupa materi dan Lembar
Kerja Mahasiswa (LKM) mengenai dimensi tiga. Untuk memperoleh bahan
ajar yang baik, maka peneliti berkonsultasi dengan pembimbing dan dosen
pengampu mata kuliah untuk mengetahui kesesuaian materi pada bahan ajar,
kesesuaian bahasa dan sebagainya. Cai, Lane, & Jakabcsin (1996) berpendapat
bahwa pengajar dapat mempercepat peningkatan komunikasi matematis
dengan cara memberikan tugas matematika dalam berbagai variasi. Sehingga
dalam penelitian ini dilengkapi dengan lembar kerja mahasiswa untuk
membantu mahasis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING.

0 1 75

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI SELF-DIRECTED LEARNING MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF.

3 19 84

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING.

4 19 48

PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA.

0 0 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INVESTIGASI.

0 0 53

Implementasi Challenge-Based Learning dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA

0 0 11

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6

Implementasi pembelajaran investigasi berbantuan Software Cabri 3D terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar mahasiswa

0 0 6

PENERAPAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 2 8

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Implementation Methods of Inquiry in Efforts to Improve Communication Ability and Mathematical Proble

0 0 26