PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING.

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS,

KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI

PROBING-PROMPTING

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Matematika

HAPIZAH

1104026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

iii

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Oleh Hapizah 1104026

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan Matematika pada Sekolah Pascasarjana

© Hapizah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Disertasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Hapizah (2015). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis, Komunikasi Matematis, dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Calon Guru Matematika melalui Blended Learning dengan Strategi Probing-Prompting.

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa melalui blended learning dengan strategi probing-prompting (BLPP). Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan model concurrent embedded (KUANTITATIF dan kualitatif). Penelitian dilaksanakan di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera pada mahasiswa jalur masuk SBMPTN dan USM. Masing-masing jalur masuk dibagi menjadi dua kelas yaitu eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran blended learning dengan strategi probing-prompting (BLPP) dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP). Instrumen penelitian terdiri dari tes kemampuan awal mahasiswa (KAM), tes kemampuan penalaran matematis (KPM), tes kemampuan komunikasi matematis (KKM), skala kemandirian belajar (KBM), dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t, uji-t’, uji U Mann-Whitney, Uji Kruskal-Wallis, dan ANOVA Satu Jalur. Penelitian kualitatif menggunakan grounded theory melalui tiga langkah yaitu open coding, selective coding, dan theoretical coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pencapaian dan peningkatan KPM, KKM, dan KBM yang melalui pembelajaran BLPP lebih baik daripada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran PP; (2) tidak terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap pencapaian dan peningkatan KPM, KKM, dan KBM; (3) tidak terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran dan jalur masuk PT terhadap pencapaian dan peningkatan KPM, KKM, dan KBM; (4) KKM KAM tinggi adalah baik, KKM KAM sedang adalah cukup baik, dan KKM KAM rendah adalah cukup baik; (5) Keunggulan implementasi BLPP adalah peran dosen hanya sebagai fasilitator, perkuliahan menjadi lebih menarik sehingga KPM, KKM, dan KBM menjadi lebih baik, menyebabkan mahasiswa aktif mencari sumber-sumber belajar. Kelemahan implementasi BLPP pada umumnya tidak ada.

Kata Kunci : blended learning, probing-prompting, kemampuan penalaran matematis, komunikasi matematis, kemandirian belajar.


(5)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Hapizah (2015). The Enhancement of Mathematical Reasoning Ability, Mathematical Communication Ability, and Independent Learning of Mathematics Prospective Teachers through Blended Learning and Probing-Prompting Strategy

The goal of this research is to investigate the achievement or enhancement of mathematical reasoning ability, mathematical communication ability, and independent learning of mathematics prospective teachers as the applying result of blended learning and probing-prompting strategy. The method of this research is the mixed methods, with concurrent embedded models (QUANTITATIVE and qualitative). This research was running at a state university in Sumatera, and the compositions of students were from national selection system (SBMPTN) and local selection system (USM). The experiment class was learning through blended learning and probing-prompting strategy, meanwhile the control class was learning through probing-prompting strategy only without blended learning. The instruments of this research were the mathematical prior knowledge test, the mathematical reasoning ability test, the mathematical communication ability test, the independent learning scale, and the observation sheets. Data analyzing-methods of this research were t-test, t’-test, U Mann-Whitney test, Kruskal-Wallis test, and one-way ANOVA. The qualitative research used grounded theory through three steps: open, selective, and theoretical coding. The results of this research show four interesting points. The first one is that the achievement or enhancement of mathematical reasoning ability, mathematical communication ability, and independent learning of mathematics prospective teachers whom learnt through combinations of blended learning and probing-prompting strategies much better than probing-probing-prompting strategy only. The second one is that there is no an interaction between learning and prior mathematical knowledge toward the achievement or enhancement of reasoning ability, communication ability, and independent learning of mathematics prospective teachers. The third one is that there is no an interaction between learning and university entryways toward achievement or enhancement of mathematics prospective teachers’ in reasoning ability, mathematical communication ability, and independent learning. The last one but not the least is that the advantages of implementation of combination between blended-learning and probing-prompting strategy are that the lecturer is only facilitator appropriate to student-centered learning, that face-to-face and online learning activities were dominated by students, and that learning activities became more interesting and made students more active finding learning materials from internet. In general, there are no weaknesses of implementation of blended learning with probing prompting strategy.


(6)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: blended learning, probing-prompting, mathematical reasoning ability, mathematical communication ability, independent learning


(7)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined.

1.1.Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2.Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1.Kemampuan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.

2.2.Kemampuan Komunikasi Matematis .... Error! Bookmark not defined.

2.3.Kemandirian Belajar Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

2.4.Probing-prompting ... Error! Bookmark not defined.

2.5.Blended Learning ... Error! Bookmark not defined.

2.5.1. Pengertian Blended learning ... Error! Bookmark not defined.

2.5.2. Implementasi Blended learning dengan Strategi

Probing-prompting ... Error! Bookmark not defined.

2.6.Teori yang Mendukung ... Error! Bookmark not defined.

2.7.Hasil Penelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.


(8)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1.Tahap Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined.

3.1.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1.2. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.1.3. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.

3.1.4. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... Error! Bookmark not defined.

3.1.5. Perangkat Pembelajaran dan Pengembangannya... Error! Bookmark not defined.

3.1.6. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1.7. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .... Error! Bookmark not defined.

3.2.Tahap Kualitatif ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1. Tahap Open Coding ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2. Tahap Selective Coding ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3. Tahap Theoretical Coding ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1.Temuan dan Pembahasan Data KuantitatifError! Bookmark not defined.

4.1.1. Data Kemampuan Awal Mahasiswa (KAM) .... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1. Deskripsi Data KAM ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2. Pengujian Kesamaan Rerata KAMError! Bookmark not defined.

4.1.2. Data Kemampuan Penalaran Matematis .... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1. Data Pretest Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2. Data Pencapaian Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3. Data Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Data Kemampuan Komunikasi Matematis . Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1. Data Pretest Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2. Data Pencapaian Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.


(9)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3.3. Data Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4. Data Kemandirian Belajar Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1. Data Awal Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defined.

4.1.4.2. Data Pencapaian Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not define

4.1.4.3. Data Peningkatan Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defin

4.1.5. Pembahasan... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1. Data KAM ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2. Data Kemampuan Penalaran Matematis (KPM)Error! Bookmark not defined.

4.1.5.3. Data Kemampuan Komunikasi MatematisError! Bookmark not defined.

4.1.5.4. Data Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defined.

4.2.Temuan dan Pembahasan Data KualitatifError! Bookmark not defined.

4.2.1. Kemampuan Komunikasi Matematis ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2. Implementasi Blended Learning dengan Strategi

Probing-Prompting ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Error! Bookmark not defined.

5.1.Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2.Implikasi ... Error! Bookmark not defined.

5.3.Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Deskripsi Komponen Penalaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2. Pedoman Penskoran Kemampuan Penalaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.3. Deskripsi Peranan Mahasiswa dan Dosen dalam Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.4. Analisis Indikator Kemampuan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.5. Analisis Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1. Keterkaitan Variabel-Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2. Ukuran Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3. Rumusan Masalah, Jenis Data, dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4. Kriteria Pengelompokan Mahasiswa berdasarkan KAM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5.Kriteria Tingkat Validitas ... Error! Bookmark not defined.


(11)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7. Kriteria Indeks Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8. Kriteria Daya Beda... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9. Kriteria Pencapaian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.10. Kriteria n-Gain ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1. Deskripsi Data KAM Kedua Pembelajaran untuk Setiap Jalur

Masuk PT dan Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2. Kriteria Pengelompokan Mahasiswa berdasarkan KAMError! Bookmark not defined.

Tabel 4.3. Jumlah Mahasiswa berdasarkan KAM dan Jalur Masuk PTError! Bookmark not defined

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data KAM berdasarkan Pembelajaran dan

Jalur Masuk PT... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5. Uji Homogenitas Varians Data KAM berdasarkan

Pembelajaran dan Jalur Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6. Uji Signifikansi Kesamaan Rerata Data KAM berdasarkanError! Bookmark not defined

Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Data Kemampuan Penalaran Matematis

Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Pretest KPM berdasarkan KAM dan

Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9. Uji Perbedaan Rerata Data Pretest KPM berdasarkan KAMError! Bookmark not defined

Tabel 4.10. Uji Normalitas Data Pretest KPM berdasarkan Faktor

Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan KeseluruhanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.11. Uji Perbedaan Rerata Data Pretest Kemampuan Penalaran Matematis berdasarkan Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk

PT, dan Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12. Uji Normalitas Data Pencapaian KPM berdasarkan Faktor

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13. Uji Signifikansi Perbedaan Pencapaian KPM Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran Error! Bookmark n

Tabel 4.14. Uji Normalitas Data Pencapaian KPM berdasarkan

Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur Masuk PT)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15. Uji Homogenitas Varians Data Pencapaian KPM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM, dan Jalur


(12)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Pencapaian KPM

Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM,

dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17. Uji Normalitas Data Pencapaian KPM Mahasiswa Kelas

BLPP ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18. Uji Perbedaan Data Pencapaian KPM Kelas BLPP

berdasarkan KAM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19. Uji Perbedaan Data Pencapaian KPM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Jalur Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20. Uji Normalitas Data Peningkatan KPM berdasarkan Faktor

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21. Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan KPM Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22. Uji Normalitas Data Peningkatan KPM berdasarkan

Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur Masuk PT)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23. Uji Homogenitas Varians Data Peningkatan KPM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM, dan Jalur

Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Peningkatan KPM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM,

dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.25. Uji Normalitas Data Peningkatan KPM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Kategori KAM dan Jalur Masuk PTError! Bookmark not defined.

Tabel 4.26. Uji Perbedaan Data Peningkatan KPM Kelas BLPP

berdasarkan KAM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27. Uji Perbedaan Data Peningkatan KPM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Jalur Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.28. Statistik Deskriptif Data Kemampuan Komunikasi Matematis

Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.29. Uji Normalitas Data Pretest KKM berdasarkan KAM dan

Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.30. Uji Perbedaan Rerata Pretest KKM berdasarkan KAMError! Bookmark not defined.

Tabel 4.31. Uji Normalitas Data Pretest KKM berdasarkan Faktor


(13)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.32. Uji Perbedaan Rerata Data Pretest KKM berdasarkan Faktor

Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan KeseluruhanError! Bookmark not defined.

Tabel 4.33. Uji Normalitas Data Pencapaian KKMError! Bookmark not defined.

Tabel 4.34. Uji Signifikansi Perbedaan Pencapaian KKM Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.35. Uji Normalitas Data Pencapaian KKM berdasarkan

Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur Masuk PT)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.36. Uji Homogenitas Varians Data Pencapaian KKM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM, dan Jalur

Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.37. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Pencapaian KKM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM,

dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.38. Uji Normalitas Data Pencapaian KKM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Kategori KAM dan Jalur Masuk PTError! Bookmark not defined.

Tabel 4.39. Uji Perbedaan Data Pencapaian KKM Kelas BLPP

berdasarkan KAM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.40. Uji Perbedaan Data Pencapaian KKM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Jalur Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.41. Uji Normalitas Data Peningkatan KKM berdasarkan Faktor

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.42. Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan KKM Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.43. Uji Normalitas Data Peningkatan KKM berdasarkan

Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur Masuk PT)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.44. Uji Homogenitas Varians Data Peningkatan KKM

Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM,

dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.45. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Peningkatan KKM Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM,

dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.46.Uji Normalitas Data Peningkatan KKM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Kategori KAM dan Jalur Masuk PTError! Bookmark not defined.

Tabel 4.47. Uji Perbedaan Data Peningkatan KKM Kelas BLPP


(14)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.48. Uji Perbedaan Data Peningkatan KKM Mahasiswa Kelas

BLPP berdasarkan Jalur Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.49. Statistik Deskriptif Data Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defined

Tabel 4.50. Uji Normalitas Data Awal Kemandirian Belajar Mahasiswa

berdasarkan KAM dan Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.51. Uji Perbedaan Rerata Kemandirian Belajar Awal Mahasiswa

berdasarkan KAM ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.52. Uji Normalitas Data Awal Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan

Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.53. Uji Homogenitas Varians Data Awal Kemandirian Belajar

Mahasiswa Jalur Masuk USM berdasarkan PembelajaranError! Bookmark not defined.

Tabel 4.54. Uji Perbedaan Rerata Data Awal Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk

PT, dan Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.55. Uji Normalitas Data Pencapaian Kemandirian Belajar

berdasarkan Faktor Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.56. Uji Signifikansi Perbedaan Pencapaian Kemandirian Belajar

Mahasiswa berdasarkan Faktor PembelajaranError! Bookmark not defined.

Tabel 4.57. Uji Normalitas Data Pencapaian Kemandirian Belajar berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur

Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.58. Uji Homogenitas Varians Data Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori

(KAM, dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.59. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori

(KAM, dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.60. Uji Homogenitas Varians Data Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa Kelas BLPP berdasarkan KAM, dan Jalur

Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.61. Uji ANOVA Satu Jalur Data Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa Kelas BLPP berdasarkan KAM dan Jalur


(15)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.62. Uji Normalitas Data Peningkatan Kemandirian Belajar

Mahasiswa berdasarkan Faktor PembelajaranError! Bookmark not defined.

Tabel 4.63. Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Kemandirian Belajar

Mahasiswa berdasarkan Faktor PembelajaranError! Bookmark not defined.

Tabel 4.64. Uji Normalitas Data Peningkatan Kemandirian Belajar berdasarkan Pembelajaran dan Kategori (KAM dan Jalur

Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.65. Uji Homogenitas Varians Data Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori

(KAM, dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.66. Uji Signifikansi Perbedaan Rerata Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan Pembelajaran dan Kategori

(KAM, dan Jalur Masuk PT) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.67. Uji Homogenitas Varians Data Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Kelas BLPP berdasarkan KAM, dan Jalur

Masuk PT ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.68. Uji ANOVA Satu Jalur Data Peningkatan Kemandirian

Belajar Mahasiswa Kelas BLPP ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.69. Rincian Soal Kemampuan Komunikasi MatematisError! Bookmark not defined.

Tabel 4.70. Bahan Diskusi Online ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.71. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Soal Nomor

1b ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.72. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Soal Nomor 4Error! Bookmark not defin

Tabel 4.73. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Soal Nomor

5b ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.74. Temuan Kesalahan Komunikasi (%) .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.75. Temuan Keterlibatan Diskusi Online (%)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.76. Ringkasan Hasil Pengamatan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.77. Ringkasan Hasil Observasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Komunikasi ... Error! Bookmark not defined.


(16)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Model Concurrent Embedded .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not define

Gambar 4.2. Pencapaian Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa

berdasarkan Faktor Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not define

Gambar 4.3. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa berdasarkan Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan

Keseluruhan. ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4. Pencapaian Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa berdasarkan Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan

Keseluruhan. ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Pencapaian KPM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.6. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur

Masuk PT terhadap Pencapaian KPM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.7. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Peningkatan KPM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.8. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur

Masuk PT terhadap Peningkatan KPM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.9. Peningkatan KKM Mahasiswa berdasarkan Faktor

Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10. Pencapaian KKM Mahasiswa berdasarkan Faktor

Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.11. Peningkatan KKM Mahasiswa berdasarkan Faktor

Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.12. Pencapaian KKM Mahasiswa berdasarkan Faktor

Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.13. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Pencapaian KKM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.14. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur


(17)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.15. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Peningkatan KKM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.16. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur

Masuk PT terhadap Peningkatan KKM MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.17. Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan

Faktor Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.18. Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan

Faktor Pembelajaran, KAM, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.19. Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan

Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.20. Pencapaian Kemandirian Belajar Mahasiswa berdasarkan

Faktor Pembelajaran, Jalur Masuk PT, dan Keseluruhan.Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.21. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Pencapaian Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.22. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur Masuk PT terhadap Pencapaian Kemandirian Belajar

Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.23. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan KAM

terhadap Peningkatan Kemandirian Belajar MahasiswaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.24. Grafik Pengaruh Interaksi antara Pembelajaran dan Jalur Masuk PT terhadap Peningkatan Kemandirian Belajar

Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.25. Langkah Awal yang dituliskan M-7 pada Soal Nomor 1bError! Bookmark not define

Gambar 4.26. Langkah Awal yang dituliskan M-5 pada Soal Nomor 1bError! Bookmark not define

Gambar 4.27. Penulisan notasi matematis oleh M-30 pada Soal Nomor

1b ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.28. Penulisan Kesimpulan oleh M-4 pada Soal Nomor 1bError! Bookmark not defined.

Gambar 4.29. Penulisan Kesimpulan oleh M-22 pada Soal Nomor 1bError! Bookmark not defined

Gambar 4.30. Penulisan Kesimpulan oleh M-8 pada Soal Nomor 1bError! Bookmark not defined.


(18)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A 1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Kelas BLPPError! Bookmark not defined.

Lampiran A 2 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Kelas PPError! Bookmark not defined.

Lampiran A 3 Bahan Ajar ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran B 1 Tes Kemampuan Awal Mahasiswa (KAM)Error! Bookmark not defined.

Lampiran B 2 Tes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi MatematisError! Bookmark not defined

Lampiran B 3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran dan

Komunikasi Matematis ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran B 4 Skala Kemandirian Belajar Mahasiswa (KBM)Error! Bookmark not defined.

Lampiran B 5 Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran B 6 Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran C 1 Hasil Pertimbangan Ahli ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran C 2 Hasil Uji Coba... Error! Bookmark not defined.

Lampiran D 1 Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran D 2 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis (KPM)Error! Bookmark not define

Lampiran D 3 Analisis Data Kemampuan Komunikasi Matematis (KKM)Error! Bookmark not def

Lampiran D 4 Analisis Data Kemandirian Belajar Mahasiswa (KBM)Error! Bookmark not defined

Lampiran E 1 Telaah Lembar Jawaban Kemampuan Komunikasi

Matematis ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran E 2 Transkrip Wawancara ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran E 3 Transkrip Diskusi Online ... Error! Bookmark not defined.


(19)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING


(20)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan tinggi di antaranya adalah berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang cakap, kreatif, mandiri, menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk peningkatan daya saing bangsa. Lebih lanjut, Undang-undang tersebut menyatakan bahwa pendidikan tinggi diselenggarakan dengan prinsip di antaranya pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan memperhatikan lingkungan yang selaras dan seimbang,

Berdasarkan tujuan dan prinsip penyelenggaraan pendidikan tinggi yang tertuang dalam Undang-undang Pendidikan Tinggi tersirat makna bahwa tujuan dan prinsip tersebut disusun dalam rangka menghadapi tuntutan dunia yang sangat kompleks, di antaranya adalah kemampuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat, kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain, kemampuan untuk dapat secara mandiri memenuhi kebutuhannya dan kemampuan-kemampuan lainnya. Dengan demikian, mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan bernalar, kritis, logis, sistematis, komunikatif, mampu bekerja sama, serta memiliki kemandirian yang tinggi.

Proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kemampuan-kemampuan yang disebutkan di atas. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang melatih mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan-kemampuan tersebut. Bagi mahasiswa calon guru matematika, kemampuan-kemampuan tersebut sangat perlu untuk dimiliki agar dapat menjadi contoh bagi siswanya ketika terjun ke


(21)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan. Ketika menjadi guru, mahasiswa dapat menuntun dan mengkomunikasikan materi dengan baik kepada siswanya, sehingga dapat menjadikan sikap dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Salah satu kemampuan yang dituntut untuk dimiliki mahasiswa seperti yang disebutkan di atas adalah kemampuan penalaran. Kemampuan penalaran mahasiswa masih belum memuaskan. Pernyataan ini diperkuat oleh beberapa penelitian sebelumnya, di antaranya penelitian yang dilakukan Schechter (dalam Irwan, 2011) yang menyimpulkan bahwa kesalahan umum yang ditemukan di kalangan mahasiswa merupakan kesalahan penalaran (error in reasoning). Di samping itu, penelitian yang pernah dilakukan Indonesia Mathematics and Science Teacher Education Project (IMSTEP) di Bandung yang menyimpulkan bahwa kegiatan bermatematika yang dipandang sulit oleh siswa untuk mempelajarinya dan oleh guru untuk mengajarkannya antara lain adalah justifikasi atau pembuktian, pemecahan masalah yang memerlukan penalaran matematis, menemukan generalisasi atau konjektur dan menemukan hubungan antara data atau fakta yang diberikan (Suryadi, 2007).

Kemampuan penalaran matematis yang dimiliki mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari kemampuan mahasiswa dalam mengkomunikasikannya kepada orang lain. Proses dan hasil berpikir yang dilakukan mahasiswa akan dapat diketahui apabila sudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, kemampuan komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk dapat dikuasai oleh mahasiswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sehingga mahasiswa mendapatkan pencapaian hasil pembelajaran dengan baik pula. Hal ini didukung oleh beberapa pernyataan diantaranya Lindquist & Elliott (1996) yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan esensi dari belajar dan mengakses matematika. Brenner (1998) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis diperlukan untuk meningkatkan pemahaman matematika. Polla (1999)


(22)

3

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan bahwa komunikasi merupakan hal utama dalam pembelajaran matematika. Stacey (2005) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar.

Kemampuan lain yang dituntut dapat dimiliki mahasiswa seperti yang diungkapkan di atas adalah kemandirian yang tinggi. Kemandirian yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah kemandirian belajar. Kemandirian belajar adalah sebuah proses yang membantu siswa/mahasiswa dalam mengatur pikiran, kelakuan, dan emosi untuk mengarahkan dengan baik pengalaman belajar (Zumbrunn, 2011). Menurut Sumarmo (2006) kemandirian belajar memuat tiga karakteristik yaitu merancang tujuan, memilih strategi, dan memantau proses kognitif dan afektif yang berlangsung ketika seseorang menyelesaikan suatu tugas akademik. Melalui kemandirian belajar, siswa/mahasiswa dapat mengontrol diri serta mengetahui pengetahuan apa yang dibutuhkannya dalam rangka menyelesaikan suatu persoalan. Dengan demikian, siswa/mahasiswa akan mencari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhannya dalam menguasai suatu materi (Clarebout, Horz, & Schnotz dalam Zumbrunn, 2011). Menurut Zumbrunn (2011) untuk dapat membuat siswa/mahasiswa memiliki kemandirian belajar, maka guru/dosen sebaiknya melaksanakan pembelajaran yang memfasilitasi proses kemandirian belajar.

Kemandirian belajar mahasiswa terlihat sangat kurang, dan kebanyakan mahasiswa hanya menunggu materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa kurang dapat memanfaatkan dengan maksimal fasilitas yang ada di kampus, seperti fasilitas internet atau perpustakaan. Fasilitas internet banyak yang dimanfaatkan hanya untuk berkomentar di jejaring sosial (Hapizah, 2013).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, artinya terdapat permasalahan terhadap kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, serta kemandirian belajar mahasiswa. Untuk itu, diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran


(23)

4

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematis, komunikasi matematis, serta kemandirian belajar mahasiswa. Kemampuan penalaran dan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang berkaitan dengan proses berpikir, sehingga diperlukan langkah -langkah kegiatan yang dapat menuntun terjadinya proses berpikir tersebut.

Mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran diri yang tinggi akan pentingnya penguasaan pengetahuan, sehingga mempunyai inisiatif sendiri untuk dapat mengembangkan diri. Mahasiswa yang dimaksud merupakan mahasiswa baik pada perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, dan juga mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) maupun yang diterima melalui jalur Ujian Saringan Masuk (USM). Mahasiswa jalur SBMPTN merupakan mahasiswa hasil seleksi yang lebih ketat persaingannya secara nasional dibandingkan mahasiswa jalur USM yang persaingannya terbatas lokal.

Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan untuk mahasiswa merupakan pembelajaran yang hanya memberikan arahan saja, tidak langsung memberikan informasi, akan tetapi dibimbing melalui pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun kepada penyelesaian suatu permasalahan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut sangat cocok untuk diterapkan pada mahasiswa calon guru, yang dalam hal ini calon guru matematika, sehingga nantinya mahasiswa ini dapat menerapkannya di sekolah.

Salah satu strategi yang dapat meningkatkan proses berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan adalah probing-prompting. Menurut Suherman (2008) strategi probing-prompting adalah strategi pembelajaran dengan cara dosen menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap siswa/mahasiswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Melalui probing, mahasiswa dapat mengungkapkan ide/pendapat atau pengetahuan yang dimilikinya, sedangkan


(24)

5

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan prompting mahasiswa dapat mengarahkan pikirannya dalam menyelesaikan suatu persoalan. Untuk dapat berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dosen, mahasiswa perlu aktif dalam mencari sumber-sumber pendukung baik melalui buku-buku teks atau melalui internet.

Penyelenggaraan pendidikan di tingkat perguruan tinggi lebih menekankan pada proses yang dapat menjadikan mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Artinya mahasiswa dapat memperkuat pengetahuannya dengan cara mencari dan menggali sendiri pengetahuan melalui arahan dari dosen. Mahasiswa dapat mencari informasi-informasi melalui sumber-sumber belajar baik yang difasilitasi oleh dosen, maupun sumber-sumber dari luar, misalnya melalui pemanfaatan internet.

Dengan memanfaatkan jaringan internet mahasiswa dapat mengakses sumber belajar dari luar kelas, di manapun dan kapan pun. Selain itu, proses perkuliahan dapat juga dilaksanakan melalui jaringan internet. Namun demikian, pertemuan secara fisik antara mahasiswa dan dosen masih juga sangat diperlukan. Hal ini disebabkan pertemuan secara fisik akan dapat lebih mendekatkan secara emosional antara mahasiswa dan dosen. Pemantauan terhadap respon yang diberikan mahasiswa juga dapat langsung teramati, sehingga dapat diberikan umpan balik dengan segera.

Pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet yang dalam pelaksanaannya tidak harus bertatap muka langsung antara mahasiswa dan dosen dinamakan dengan pembelajaran secara online. Pembelajaran yang diselenggarakan dengan melakukan pertemuan face-to-face antara mahasiswa dan dosen dinamakan pembelajaran tradisional. Pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran secara online dan pembelajaran di kelas (face-to-face) dinamakan dengan blended learning (Reay, 2001; Rooney, 2003; Thorne, 2003). Blended learning merupakan pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada tingkat pendidikan tinggi dan memiliki potensi yang


(25)

6

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat menjadikan mahasiswa untuk mencapai pengalaman belajar yang efektif dan efisien (Garrison & Kanuka, 2004).

Blended learning memiliki beberapa definisi (Driscoll, 2002). Whitelock dan Jelfs (2003) memberikan tiga definisi tentang blended learning yaitu kombinasi yang terintegrasi dari pembelajaran tradisional dengan pembelajaran online berbasis web; kombinasi dari media dan tools dalam sebuah pembelajaran e-learning; dan kombinasi dari beberapa pendekatan pedadogik. Kerres dan De Witt (2003) mendefinisikan blended learning sebagai gabungan dari beberapa metode pembelajaran yang berbeda. Oliver dan Trigwell (2005) memberikan definisi blended learning sebagai kombinasi atau gabungan teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pembelajaran; kombinasi dari berbagai pendekatan pedagogik, keluaran dengan atau tanpa pengajaran teknologi; kombinasi dari pembelajaran dengan teknologi dan pembelajaran face-to-face; kombinasi pengajaran teknologi dengan pemberian tugas yang nyata. Menurut Singh (2003) definisi pertama dari yang diungkapkan Whitelock dan Jelfs di atas merupakan interpretasi yang paling umum digunakan.

Dari definisi tentang blended learning yang dinyatakan di atas, ada tiga kemungkinan pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilakukan: pertama, pembelajaran yang dimulai dengan pembelajaran tradisional (face-to-face) kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran online. Kedua, pembelajaran yang dimulai dengan pembelajaran online kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran tradisional (face-to-face). Ketiga, pembelajaran yang melaksanakan pembelajaran tradisional (face-to-face) dan pembelajaran online secara bersama-sama atau diistilahkan dengan embeded.

Hicks, et. al (2002) menyatakan bahwa perguruan tinggi dituntut untuk dapat memberikan layanan kepada masyarakat luas di semua sektor, dapat memfasilitasi belajar sepanjang hayat dan memberikan kurikulum yang memenuhi pembelajaran berbasis teknologi. Pernyataan ini merupakan akar


(26)

7

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari tuntutan kepada mahasiswa untuk dapat berhubungan dengan mahasiswa lain kapan dan di manapun tanpa terbatas waktu, tempat, atau situasi (Garrison, 2004).

Penerapan probing-prompting dalam blended learning dapat dilakukan baik ketika pembelajaran face-to-face maupun ketika pembelajaran online. Ketika pelaksanaan pembelajaran face-to-face, pertanyaan probing dan pertanyaan prompting diberikan secara langsung kepada mahasiswa. Ketika pembelajaran online, pertanyaan probing dan prompting dapat diberikan dosen melalui pengajuan pertanyaan pada website. Pada pembelajaran face-to-face, mahasiswa dituntut untuk benar-benar siap terhadap materi yang sedang dibahas sehingga dapat mengungkapkan pendapatnya ketika dosen memberikan pertanyaan. Pada pembelajaran online, mahasiswa memiliki peluang untuk dapat mencari terlebih dahulu sumber-sumber informasi yang relevan. Kemampuan penalaran matematis mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pertanyaan-pertanyaan probing dan pertanyaan-pertanyaan prompting yang diajukan oleh dosen.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji kemampuan penalaran matematis, komunikasi matematis, serta kemandirian belajar mahasiswa. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, kebanyakan dilaksanakan pada sekolah menengah, sedangkan untuk tingkat perguruan tinggi belum banyak dilakukan. Armiati (2011) melakukan penelitian tentang kemampuan penalaran dan komunikasi matematis mahasiswa pada mata kuliah Matematika Diskrit melalui pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian yang didapatkannya menyatakan bahwa kemampuan penalaran dan komunikasi matematis mahasiswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran berbasis masalah.

Irwan (2011) melakukan penelitian tentang kemampuan penalaran dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa pada mata kuliah Stuktur Aljabar melalui pendekatan problem posing dengan model SSCS. Hasil penelitian


(27)

8

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Irwan (2011) menyatakan bahwa secara umum terdapat peningkatan rata-rata kemampuan penalaran mahasiswa pada mata kuliah Stuktur Aljabar melalui pendekatan problem posing model SSCS.

Widjajanti (2010) melakukan penelitian tentang kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis serta keyakinan matematis mahasiswa pada mata kuliah Matematika Diskrit dengan strategi perkuliahan kolaboratif berbasis masalah. Hasil penelitian Widjajanti (2010) menyimpulkan bahwa secara umum kemampuan komunikasi mahasiswa melalui perkuliahan yang menggunakan strategi kolaboratif berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan perkuliahan secara konvensional pada mata kuliah Matematika Diskrit.

Penelitian tentang kemandirian belajar mahasiswa belum banyak dihasilkan. Namun, penelitian kemandirian belajar yang cukup banyak dilakukan adalah pada tingkat sekolah menengah. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Qohar (2010) yang menyatakan bahwa kemandirian belajar siswa melalui pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada pembelajaran konvensional untuk semua level sekolah.

Penelitian tentang probing-prompting sudah pernah dilakukan oleh Kurniasari (2011) untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa sekolah menengah pertama di salah satu daerah. Kesimpulan yang diberikan dari penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan bernalar siswa belum lengkap.

Penelitian tentang implementasi blended learning pernah dilakukan oleh Yushau (2006) dan Sahin (2010). Hasil penelitian Yushau (2006) menyatakan bahwa sikap mahasiswa menjadi lebih positif setelah dilaksanakan pembelajaran melalui blended learning pada mata kuliah matematika dan komputer. Hasil penelitian Sahin (2010) menyatakan bahwa kemampuan belajar mahasiswa menjadi lebih baik setelah diterapkan blended learning.


(28)

9

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil-hasil penelitian beberapa peneliti di atas, penelitian tentang kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, serta kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran blended learning dengan strategi probing-prompting belum pernah dilakukan. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat peningkatan kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, serta kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran blended learning dengan strategi probing-prompting yang dikaji berdasarkan jalur masuk perguruan tinggi.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Dari identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh blended learning dengan strategi probing-prompting terhadap kemampuan penalaran matematis, komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa calon guru matematika. Blended learning yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan pengintegrasian pembelajaran tradisional (face-to-face) dan pembelajaran online secara concurrent. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang permasalahan tersebut, maka dijabarkan menjadi masalah-masalah sebagai berikut:

1) Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM)?

2) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa?


(29)

10

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa?

4) Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM)?

5) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa?

6) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa?

7) Apakah pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM)?

8) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar mahasiswa?

9) Apakah terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar mahasiswa?


(30)

11

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10) Bagaimana kualitas kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru melalui pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP)?

11) Keunggulan dan kelemahan apa yang ditemukan dalam implementasi pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) dibandingkan pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP)?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hal-hal sebagai berikut:

1) Membandingkan kemampuan penalaran matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) dan mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM).

2) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa.

3) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis mahasiswa.

4) Membandingkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) dan mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran dengan strategi


(31)

probing-12

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM).

5) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa.

6) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa.

7) Membandingkan kemandirian belajar matematis mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) dan mahasiswa calon guru matematika yang memperoleh pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) ditinjau dari (a) keseluruhan mahasiswa; (b) kemampuan awal mahasiswa (tinggi, sedang, rendah); dan (c) jalur masuk perguruan tinggi (SBMPTN dan USM).

8) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan kemampuan awal mahasiswa terhadap pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar mahasiswa.

9) Mengkaji secara komprehensif pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran (BLPP, PP) dan jalur masuk perguruan tinggi terhadap pencapaian dan peningkatan kemandirian belajar mahasiswa.

10) Mengkaji secara komprehensif kualitas kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru matematika melalui pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP).


(32)

13

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11) Mengkaji secara komprehensif keunggulan dan kelemahan implementasi pembelajaran blended dengan strategi probing-prompting (BLPP) dan pembelajaran dengan strategi probing-prompting (PP) saja.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat melengkapi teori -teori tentang blended learning, strategi probing-prompting, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, serta kemandirian belajar terutama untuk tingkat perguruan tinggi. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih mendalam tentang kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa, blended learning, serta strategi probing-prompting.

Secara praktis, hasil penelitian ini yang berupa bahan ajar dapat dimanfaatkan oleh dosen, guru, mahasiswa atau pemerhati pendidikan yang ingin mengoptimalkan kemampuan penalaran, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar peserta didiknya. Khusus untuk mahasiswa calon guru matematika, dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi dirinya dalam rangka menjadi guru matematika yang profesional.


(33)

14

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING


(34)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods), yaitu metode penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (Creswell, 2009). Pemilihan jenis penelitian mixed methods adalah untuk mendapatkan fakta yang lebih komprehensif tentang kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa calon guru matematika melalui blended learning dengan strategi probing-prompting. Model penelitian yang digunakan adalah model concurrent embedded, yaitu model penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian KUANTITATIF dan kualitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak berimbang (Sugiyono, 2011). Alasan pemilihan model ini adalah agar hasil penelitian yang didapatkan lebih lengkap, valid, reliabel, dan objektif. Di samping itu, dengan model concurrent embedded, peneliti dapat mengumpulkan data KUANTITATIF dan data kualitatif secara bersama-sama, dengan demikian dapat mempercepat waktu penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi metode primernya adalah metode KUANTITATIF, sedangkan metode kualitatif sebagai metode sekunder.

Metode KUANTITATIF digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa, serta interaksinya antar variabel. Metode kualitatif digunakan untuk melihat secara mendalam kemampuan penalaran matematis, komunikasi matematis, kemandirian belajar mahasiswa dan faktor-faktor penyebabnya, serta keunggulan dan kelemahan dari penerapan blended learning dengan strategi probing-prompting.

Langkah-langkah penelitian model concurrent embedded yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 3.1.


(35)

41

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1. Tahap Kuantitatif 3.1.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen, karena subjek penelitian tidak dikelompokkan secara acak, tetapi telah terbentuk dalam satu kelas pada saat mendaftar mata kuliah. Kemampuan yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar mahasiswa.

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa blended learning dengan strategi probing-prompting, dan kelas kontrol diberi perlakuan berupa strategi probing-prompting. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak blended learning terhadap kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa. Diagram desain penelitiannya adalah sebagai berikut:

Eksperimen O X1 O

Masalah dan Rumusan

Masalah

Landasan Teori dan Hipotesis

Analisis Data KUAN

dan kual

Penyajian Data Hasil Penelitian Kesimpulan

dan Saran Pengumpulan

Data KUAN

Pengumpulan Data kual


(36)

42

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kontrol O X2 O

keterangan:

O : pretest = posttest (tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, skala kemandirian belajar mahasiswa).

X1 : blended learning dengan strategi probing-prompting. X2 : pembelajaran dengan strategi probing-prompting.

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, variabel tak bebas, dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah blended learning dengan strategi probing-prompting, dan variabel tak bebasnya adalah kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, dan kemandirian belajar mahasiswa. Variabel tak bebas dikaji secara lebih komprehensif, yang ditinjau dari keseluruhan mahasiswa, kemampuan awal mahasiswa (KAM) yang terdiri dari kemampuan atas, tengah, dan bawah, dan ditinjau dari jalur masuk perguruan tinggi yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Saringan Masuk (USM). KAM dan jalur masuk PT merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini. Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Keterkaitan Variabel-Variabel Penelitian

Ja lu r M a su k P e rg u ru a n T in g g i Kemampuan Awal Kemampuan

Penalaran Matematis (P) Komunikasi Matematis (Q) Kemandirian Belajar (R)

BLPP

(E) PP (K)

K e e se lu ru h a n (L

) BLPP

(E) PP (K)

K e se lu ru h a n (L

) BLPP(E) PP (K)

K e se lu ru h a n (L ) S B M P T N ( S

) Tinggi (A) PSA-E PSA-K PSA-L QSA-E

QSA-K QSA-L RSA-E

RSA-K RSA-L Sedang (B) PSB-E PSB-K PSB-L QSB-E

QSB-K QSB-L RSB-E

RSB-K RSB-L Rendah (C) PSC-E PSC-K PSC-L QSC-E

QSC-K QSC-L RSC-E

RSC-K RSC-L Keseluruhan

(D) PSD-E PSD-K PSD-L QSD-E

QSD-K QSD-L RSD-E

RSD-K RSD-L

U S M ( U )

Tinggi (A)

PUA-E PUA-K

PUA-L QUA-E

QUA-K QUA-L

RUA-E

RUA-K RUA-L Sedang (B) PUB-E PUB-K PUB-L QUB-E

QUB-K QUB-L

RUB-E

RUB-K RUB-L Rendah (C) PUC-E PUC-K PUC-L QUC-E

QUC-K QUC-L

RUC-E

RUC-K RUC-L Keseluruhan

(D)

PUD-E PUD-K

PUD-L QUD-E

QUD-K QUD-L

RUD-E

RUD-K RUD-L Keseluruhan (T) PT-E PT-K PT-L QT-E QT-K QT-L RT-E RT-K RT-L

keterangan (sebagian):


(37)

43

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PP : Pembelajaran dengan strategi probing-prompting.

PSA-E : Kemampuan penalaran matematis (P) mahasiswa yang masuk melalui jalur SBMPTN (S) dengan kemampuan awal kelompok atas (A) melalui blended learning dengan strategi probing-prompting.

QUB-K : Kemampuan komunikasi matematis (Q) mahasiswa yang masuk melalui jalur USM (U) dengan kemampuan awal kelompok sedang (B) melalui pembelajaran dengan strategi probing-prompting.

RT-L : Kemampuan kemandirian belajar (R) mahasiswa secara keseluruhan (L)

3.1.2. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa calon guru matematika di Indonesia. Sampel penelitian dipilih secara acak dari seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di Indonesia yang mengikuti perkuliahan Persamaan Diferensial. Karena keterbatasan biaya, waktu, dan teknis pelaksanaan, penelitian ini hanya dilaksanakan pada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Persamaan Diferensial semester ganjil tahun akademik 2013/2014 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada salah satu universitas negeri di pulau Sumatera.

Pada Program Studi Pendidikan Matematika FKIP universitas negeri di Sumatera, untuk setiap angkatan terdiri dari satu kelas SBMPTN dan satu kelas USM. Tempat pelaksanaan perkuliahan untuk kedua kelas tersebut berbeda. Kelas SBMPTN dilaksanakan di kampus utama yaitu sekitar 32 KM dari pusat kota, sedangkan kelas USM dilaksanakan di pusat kota.

Dari satu kelas SBMPTN dan satu kelas USM tersebut, masing-masing dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok dimasukkan ke kelas eksperimen dan satu kelompok lain dimasukkan ke kelas kontrol dengan pelaksanaan perkuliahan di kampus masing-masing. Untuk kelompok jalur SBMPTN ada dua kali pertemuan dalam satu minggunya, satu kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan satu kali pertemuan untuk kelas kontrol. Untuk kelompok jalur USM, ada dua kali pertemuan dalam satu minggunya, satu kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan satu kali pertemuan untuk kelas kontrol. Ukuran jumlah mahasiswa untuk masing-masing kelompok disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Ukuran Sampel


(1)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I.H. (2012). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Representasi Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Kontekstual Berbasis Soft Skills. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Armiati. (2011). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.

Baroody, A.J. (1993). Problem Solving, Reasoning, and Communicating, K-8 Helping Children Think Mathematically. New York: Merrill an imprint of Macmillan Publishing Company.

Brenner, M.E. (1998). Development of Mathematical Communication in Problem Solving Groups by Language Minority Students. Bilingual Research Journal, 22-2,3,4 Spring, Summer, & Fall.

Brookhart, S.M. (2010). How to Assess Higher-Order Thinking Skills in your Classroom. Virginia,USA: Alexandria.

Collis, J. W., 3rd, & O'Brien, N. P. (Eds.). (2003). Greenwood Dictionary of Education. Westport, CT: Greenwood.

Cottrell, D. M. & Robison, R.A. (2003). Case 4: Blended Learning in An Accounting Course. Quarterly Review of Distance Education, 4(3), hlm. 261–269.

Creswell. (2009). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Driscoll, M. (2002). Blended Learning: Let’s Get Beyond the Hype. [online]. Diakses dari http://www-8.ibm.com/services/pdf/blended_learning.pdf Dziuban, C dkk. (2004). Blended Learning. Research Bulletin, 2004(7).


(2)

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Garrison, R. & Kanuka. (2004). Blended Learning: Uncovering its Transformative Potential in Higher Education. The Internet and Higher Education, 7 (2004), hlm. 95–105.

Glaser, B.G. & Strauss, A.L. (2006). The Discovery of Grounded Theory. New Brunswick: Aldine Transaction.

Graham, C.R. (2004). Chapter 1.1 Blended Learning System: Definition, Current Trends, and Future Directions. San Francisco:Brigham Young University.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [online]. Diakses dari http://www.physics.indiana.edu/-sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.

Hapizah. (2013). Kajian Kemandirian Belajar Mahasiswa. Laporan Studi Pendahuluan: Tidak Dipublikasikan.

Hapizah. (2014a). Analisis Materi Persamaan Diferensial melalui Strategi Probing-Prompting. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika (JPPM), 7(1), hlm. 93-100.

Hapizah. (2014b). Blended Learning As A Way To Optimize Semester Credit System (SKS). Dalam Mustangin & A. H. Fathani (Penyunting).

Proceeding of International Seminar on Mathematics Education and Graph Theory (hlm. 50–55). Malang: Unisma.

Hapizah. (2014c). Pengembangan Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Mata Kuliah Persamaan Diferensial. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif (Kreano).5(1), hlm.73-81.

Hapizah. (2014d). Pengembangan Bahan Ajar Persamaan Diferensial untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Mahasiswa Calon Guru melalui Blended Learning dengan Strategi Probing-Prompting. Dalam E. Rokhmati dkk (Penyunting). Prosiding KNM XVII (hlm. 415-422). Surabaya:ITS.

Hicks, M., dkk. (2001). Enhancing on-line teaching: Designing responsive learning environments. The International Journal for Academic Development, 6(2),hlm. 143–151.

Ibrahim. (2011). Peningkatan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Pemecahan Masalah Matematis serta Kecerdasan Emosional melalui Pembelajaran Berbasis-Masalah Pada Siswa Sekolah Menengah Atas.


(3)

219

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Irwan. (2011). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis dan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa Melalui Pendekatan Problem Posing Model Search, Solve, Create, and Share (SSCS). (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Jones, M. & Alony, I. (2011). Guiding the Use of Grounded Theory in Doctoral Studies. International Journal of Doctoral Studies, 6, hlm. 95 – 114.

Kemendikbud. (2012a). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Kemendikbud. (2012b). Statistik Nilai Gabungan Matematika SMA per Propinsi. [online]. Diakses dari http://ukg.kemdikbud.go.id

Kerres, M. & C. de Witt. (2003). A didactical framework for the design of blended learning arrangements. Journal of Educational Media, 28, hlm. 101-114.

Kurniasari, Y. & Susanah. (2011). Penerapan Teknik Pembelajaran Probing Prompting Untuk Mengetahui Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas 7 G Di Smpn 1 Rejoso. Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa.

Lindquist, M.M & Elliott, P.S. (1996). Communication an Imperactive for Change: A Conversation with Mary Lindquist. Communication in Mathematics K-12 and Beyond. Virginia: NCTM

Lithner, J. (2000). Mathematical Reasoning in task solving. Educational studies in Mathematics, 41, hlm. 165-190. [online]. Diakses dari http://link.springer.com/article/10.1023/A:1003956417456?LI=true Mullis, dkk. (2011). International Results in Mathematics. International Study

Center. Lynch School of Education, Boston College.

NCTM. (2003). NCTM Program Standards. Program for Initial Preparation of Mathematics Teachers. Standars for Secondary Mathematics Teachers. [online]. Diakses dari http://www.nctm.org/uploadedfiles.

Oliver, M. & Trigwell, K. (2005). Can ‘Blended Learning’ Be Redeemed?. E-Learning, 2(1).

Ontario Ministry of Education. (2010). Communication in the Mathematics Classroom


(4)

220

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pintrich, P.R. & Groot. (1990). Motivational and Self-Regulated Learning Components of Classroom Academic Performance. Journal of Educational Psychology, 82(1),hlm. 33 – 40.

Polla, G. (1999). Effort to Increase Mathematics for All trough Communication in Mathematics Learning. [online]. Diakses dari http://72.14.203.104/search?q=cache:IVSmQCvw1-4J.

Qohar, A. (2010). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman, Koneksi, dan Komunikasi Matematis serta Kemandirian Belajar Matematika Sisw SMP melalui Reciprocal Teaching. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Reay, J. (2001). Blended learning a Fusion for the Future. Knowledge Management Review, 4(3), hlm. 6.

Rooney, J. E. (2003) ‘Learning Opportunities to Enhance Educational Programming and Meetings. Association Management, 55(5), hlm. 26-32. Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang

Non-eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito. Rosdiana, N. (2010). Penggunaan Teknik Probing-Prompting pada

Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sahin, M. (2010). Blended Learning in Vocational Education: An Experiment Study. International Journal of Vocational and Technical Education,

2(6), hlm. 95-101.

Santyasa ,I W. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Disajikan dalam pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru SMP dan SMA di Nusa Penida, tanggal 29 Juni s.d 1 Juli 2007.

Singh, H. (2003) Building Effective Blended Learning Programs. Educational Technology, 43, hlm. 51–54.

Stacey, K. (2005). The Place of Problem Solving in Contemporary Mathematics Curriculum Document. Journal of Mathematical Behaviour, 24,hlm. 341–350.

Steen, L.A. (1999). Twenty Questions about Mathematical Reasoning. Olaf College.


(5)

221

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suherman, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumarmo U. (2006). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah Seminar.

Sumarmo, U. (2011). Handout Mata Kuliah Evaluasi dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. (tidak dipublikasikan).

Sumarmo U. (2012). Pengembangan Program Pendidikan Matematika. Handout (Tidak Dipublikasikan).

Suryadi, D. (2007). Model Bahan Ajar dan Kerangka-Kerja Pedagogis Matematika untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi. [online] Diakses dari http://didi-suryadi.staf.upi.edu/artikel/

Suryadi, D. (2012). Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika. Bandung: Rizqi.

Taradi, dkk. (2005). Blended Problem-Based Learning with Web Technology Positively impacts Student Learning Outcomes in Acid Physiology. In Advan Physiol Educ 29, hlm. 35 – 39.

Thorne, K. (2003): Blended learning: how to integrate online & traditional learning. London Ans Sterling. Kogan Page. Valiathan, Purnima 2002: Blended Learning Models [online] diakses dari http://www.learningcircuits.org/2002/aug2002/valiathan.html

Torrao S. (2007). Blended Learning: Research Report & Examples of Best Practices. Estonia: University of Tartu.

Widjajanti, D. B. (2010). Analisis Implementasi Strategi Perkuliahan Kolaboratif Berbasis Masalah dalam Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Keyakinan terhadap Pembelajaran Matematika. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Whitelock, D. & Jelfs, A. (2003): Editorial. Special Issue on Blended Learning Journal of Educational Media . Journal of Educational Media, 28(2), hlm. 99–100.


(6)

222

HAPIZAH, 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA MELALUI BLENDED LEARNING DENGAN STRATEGI PROBING-PROMPTING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

You & Joy. (2008). A Self-Regulated Learning Approach: A Mobile Context-aware and Adaptive Learning Schedule (mCALS) Tool. Coventry: University of Warwick.

Yushau B. (2006). The Effects of Blended E-Learning on Mathematics and Computer Attitudes in Pre-Calculus Algebra. The Montana Mathematics Enthusiast, 3(2), hlm. 176–183.

Zaka, P. (2003). A Case Study of Blended Teaching and Learning in a New Zealand Secondary School, Using an Ecological Framework. Journal of Open, Flexible and Distance Learning, 17(1), hlm. 24–40. [online]. Diakses dari: http://journals.akoaotearoa.ac.nz/index.php/JOFDL/article. Zimmerman, B.J. (1990). Self-Regulated Learning and Academic

Achievement: An Overview. Educational Psychologist, 25(1), hlm. 3– 17.

Zumbrunn, S. et al. (2011). Encouraging Self-Regulated Learning in the Classroom: A Review of the Literature. Metropolitan Educational Research Consortium (MERC), Virginia Commonwealth University.