Perancangan Starter Kit Bahasa Sunda Sebagai Media Pengajaran pada Anak.

(1)

vii

ABSTRAK

PERANCANGAN STARTER KIT BAHASA SUNDA SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN PADA ANAK

Oleh

Cindy Stephanie Gisela NRP 1064066

Saat ini penggunaan bahasa Sunda di kota Bandung sudah mulai menurun terutama di kalangan anak-anak dikarenakan banyak orang tua yang tidak mengajarkan anak-anaknya untuk berkomunikasi dengan bahasa Sunda. Orang tua beranggapan bahasa Sunda merupakan hal yang tidak penting dan memilih anak usia dini untuk lebih mempelajari bahasa asing. Anak hanya mendapatkan pelajaran di sekolah yang kemudian tidak pernah dipraktikan ketika sudah berada di rumah dan lingkungan bermainnya. Selain itu media pengajaran bahasa Sunda bagi anak pun dinilai jarang dan sulit ditemukan. Karena itu, diperlukan sebuah starter kit bahasa Sunda yang mengajarkan bahasa Sunda dengan cara yang menyenangkan dan berbeda dengan pengajaran yang dilakukan di sekolah. Dengan perlunya bimbingan orang tua untuk menggunakan starter

kit tersebut, maka dapat meningkatkan komunikasi serta keakraban antara orang tua dan anak.

Melalui starter kit ini maka orang tua dan anak akan mau belajar dan menggunakan bahasa Sunda di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbicara sedikit bahasa sunda maka akan mampu kembali meningkatkan penutur bahasa Sunda terutama di kota Bandung.


(2)

ABSTRACT

SUNDANESE LANGUAGE STARTER KIT DESIGN AS EDUCATION FOR CHILDREN

Submitted by Cindy Stephanie Gisela

NRP 1064066

Nowadays, the use of Sundanese language in Bandung has decreased significantly especially among the youngsters. It is caused by parents’ not teaching their children to communicate in Sundanese. Most parents have regarded Sudanese unimportant language to learn and they would prefer to use a foreign language. Children only get to know Sundanese through studying at school but then never practice it at home nor using it within their neighborhood. Moreover, the media to teach Sundanese for kids are rare and hard to find. That is why, we need a starter kit to teach Sundanese in a fun way using different methods from those of schools. The starter kit must be designed that includes parental guidance to use it, so that it will enhance the communication and warmth between parents and their children. By using it, parents and their children are hoped to learn and use Sundanese in their daily life willingly. Trying to speak Sundanese gradually may be of great help to increase the number of users of Sundanese, especially in Bandung.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Penelitian ... 4

BAB 2 : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengertian Bahasa ... 5

2.1.1 Fungsi Bahasa ... 5

2.2 Bahasa Ibu ... 6

2.2.1 Pentingnya Bahasa Ibu ... 7

2.3 Bahasa Sunda ... 8

2.3.1 Fungsi Bahasa Sunda ... 9


(4)

2.4 Peran Orang Tua dalam Pendidikan Bahasa pada Anak ... 11

2.5 Starter Kit ... 12

2.6 Buku ... 12

2.6.1 Desain Buku ... 12

2.6.2 Ilustrasi Anak ... 13

2.6.3 Warna Anak ... 13

2.7 Macam-Macam Jenis Buku ... 14

2.8 Flash Card ... 15

BAB 3 : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 16

3.1 Data dan Fakta ... 16

3.1.1 Perusahaan/Lembaga Terkait ... 16

3.1.1.1 Dinas Pendidikan Kota Bandung ... 16

3.1.1.1.1 Visi dan Misi ... 16

3.1.1.1.2 Sasaran Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung ... 17

3.1.1.2 Erlangga for Kids ... 18

3.2 Analisis terhadap Permasalahan Sesuai dengan Data dan Fakta ... 19

3.2.1 Wawancara ... 19

3.2.1.1 Wawancara dengan Ketua Jurusan Bahasa Sunda Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... 19

3.2.1.2 Wawancara dengan Guru Bahasa Sunda SDK 1 BPK Penabur Bandung ... 20

3.2.2 Kuesioner ... 21

3.2.2.1 Hasil Kuesioner Orang Tua ... 21

3.2.2.2 Hasil Kuesioner Anak ... 22

3.2.3 Studi Literatur ... 24

3.2.3.1 Pikiran Rakyat Online ... 24

3.2.3.2 Gatra News ... 26


(5)

xi

3.3.1 Segmenting, Targeting, Positioning (STP) ... 26

3.3.1.1 Segmentasi ... 27

3.3.1.2 Targeting ... 27

3.3.1.3 Positioning ... 27

3.3.2 Analisis SWOT ... 27

3.3.2.1 SWOT Bahasa Sunda ... 27

3.3.2.2 SWOT Starter Kit Bahasa Sunda ... 28

3.4 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 29

3.4.1 Starter Kit Baby Signs ... 29

3.4.2 Chinese Starter Kit ... 29

BAB 4 : PEMECAHAN MASALAH ... 30

4.1 Konsep Komunikasi ... 30

4.2 Konsep Kreatif ... 31

4.2.1 Font ... 32

4.2.2 Warna ... 32

4.2.3 Ilustrasi Karakter ... 33

4.3 Konsep Media ... 36

4.4 Hasil Karya ... 37

4.4.1 Buku “Rai Raka Diajar Nyunda” ... 37

4.4.1.1 Cover Buku ... 37

4.4.1.2 Layout Isi Buku ... 37

4.4.1.3 Stiker Penilaian ... 46

4.4.2 Flash Card ... 47

4.4.3 Buku Panduan Orang Tua ... 48

4.4.4 Packaging ... 49

4.4.5 Gimmick ... 50

4.4.6 Promosi ... 50


(6)

4.4.6.2 Display Rak ... 51

4.4.6.3 Iklan Website ... 52

4.4.6.4 X-Banner ... 52

4.4.7 Budgeting ... 53

4.4.7.1 Biaya Produksi ... 53

4.4.7.2 Biaya Promosi ... 54

4.4.7.3 Biaya Pengeluaran ... 54

4.4.7.4 Keuntungan ... 54

BAB 5 PENUTUP ... 55

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

5.2.1 Saran dari Penguji ... 56

5.2.2 Saran Bagi Universitas Kristen Maranatha ... 56

5.2.3 Saran Bagi Masyarakat ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Pendidikan Kota Bandung ... 16

Gambar 3.2 Logo Erlangga for Kids ... 18

Gambar 3.3 Diagram hasil kuesioner mengenai kebiasaan orang tua menggunakan bahasa Sunda ... 21

Gambar 3.4 Diagram hasil kuesioner mengenai pengajaran bahasa Sunda terhadap anak ... 22

Gambar 3.5 Diagram hasil kuesioner mengenai ketertarik anak terhadap bahasa Sunda ... 22

Gambar 3.6 Diagram hasil kuesioner mengenai kebiasaan anak dan orang tua berkomunikasi dengan bahasa Sunda ... 23

Gambar 3.7 Diagram hasil kuesioner mengenai kesulitan anak dalam mempelajari bahasa Sunda ... 23

Gambar 3.8 Diagram hasil kuesioner mengenai kesulitan anak dalam mempelajari bahasa Sunda ... 24

Gambar 3.9 Baby Signs Starter kit ... 29

Gambar 3.10 Starter kit Bahasa Mandarin ... 29

Gambar 4.1 Raka dan gambar referensi tokoh ... 33

Gambar 4.2 Rai dan gambar referensi tokoh ... 33

Gambar 4.3 Bapa dan referensi tokoh ... 34

Gambar 4.4 Ema dan referensi tokoh ... 34

Gambar 4.5 Aki dan referensi tokoh ... 35


(8)

Gambar 4.7 Cover buku ... 37

Gambar 4.8 Halaman 1-2 ... 37

Gambar 4.9 Halaman 3-4 ... 38

Gambar 4.10 Halaman 5-6 ... 39

Gambar 4.11 Halaman 7-8 ... 39

Gambar 4.12 Halaman 9-10 ... 40

Gambar 4.13 Halaman 11-12 ... 41

Gambar 4.14 Halaman 13-14 ... 41

Gambar 4.15 Halaman 15-16 ... 42

Gambar 4.16 Halaman 17-18 ... 43

Gambar 4.17 Halaman 19-20 ... 44

Gambar 4.18 Halaman 21-22 ... 44

Gambar 4.19 Halaman 23-24 ... 45

Gambar 4.20 Stiker Penilaian ... 46

Gambar 4.21 Flash card ... 47

Gambar 4.22 Buku panduan orang tua ... 48

Gambar 4.23 Packaging tampak luar ... 49

Gambar 4.24 Packaging tampak dalam ... 49

Gambar 4.25 Pembatas buku Rai dan Raka ... 50

Gambar 4.26 Iklan Majalah Ayah Bunda ... 50

Gambar 4.27 Iklan Display Rak ... 51

Gambar 4.28 Aplikasi pada Rak Gramedia ... 51

Gambar 4.29 Iklan pada halaman utama website ... 52


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan untuk berkomunikasi merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan manusia. Untuk berhubungan dengan orang lain dibutuhkan komunikasi (Sobur, 1987 : 57). Bahasa menjadi simbol dan ciri khas dari suatu negara atau wilayah karena bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia untuk berinteraksi. Bahasa berguna untuk menjalin hubungan antar manusia. Setiap negara atau wilayah memiliki bahasa masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya. Begitu pula halnya dengan negara Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama atau umum dalam bernegara. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan daerah memiliki berbagai macam bahasa yang berbeda di tiap pulau atau daerahnya yang disebut dengan bahasa daerah. Bahasa daerah ini biasa digunakan saat berinteraksi dengan sesama warga satu daerah. Salah satu contoh bahasa daerah adalah bahasa Sunda yang berasal dari Jawa Barat. Menurut Perda no. 5 tahun 2003, Bahasa Sunda berada di urutan ke-2 dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia. Namun seiring era globalisasi, bahasa Sunda sudah tidak menjadi bahasa Ibu di kota Bandung. Keberadaan bahasa Ibu juga memang memprihatinkan karenanya UNESCO menetapkan setiap tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Bahasa Sunda keberadannya mulai ditinggalkan oleh masyarakat di kota Bandung. Penggunaan bahasa Sunda sehari-hari di kalangan masyarakat yang semakin menurun. Banyak dari orang tua lebih memilih mengajarkan dan mengajak berkomunikasi anak-anaknya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Sunda. Bahasa Sunda dianggap tidak penting dan tidak terpakai bagi hubungan komunikasi saat ini. Orang tua banyak yang kurang paham mengenai bahasa Sunda, padahal bahasa Sunda memiliki banyak kegunaan untuk kehidupan.


(10)

Permasalahan bahasa Sunda diambil sebagai topik karena bahasa merupakan salah satu jati diri dan identitas masyarakat Jawa Barat termasuk kota Bandung yang sangat penting, namun saat ini keberadaannya cukup mengkhawatirkan. Tanpa adanya identitas tersebut, orang tersebut tidak mengetahui dari manakah ia berasal. Apabila permasalahan mengenai bahasa Sunda tidak dipecahkan atau dicarikan solusi permasalahannya, implikasi yang muncul adalah akan memperlemah bahasa Sunda dan berkurangnya penutur bahasa Sunda di masyarakat yang berdampak pada lama kelamaan masyarakat tidak akan mengenal identitas budayanya.

Permasalahan di atas dapat diatasi dengan solusi Desain Komunikasi Visual (DKV) melalui pembuatan starter kit bahasa Sunda yang membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Melalui starter kit ini juga diharapkan agar para orang tua dapat mengajari dan berlatih bersama dengan anak-anaknya menggunakan bahasa Sunda di dalam kesehariannya dimulai dari lingkungan di rumah.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan utama dari topik ini adalah bagaimana cara mengkomunikasikan bahasa Sunda agar orang tua mau mengajarkan anaknya berbahasa Sunda melalui media grafis yang efektif sehingga bisa terus dilestarikan. Berikut ini merupakan beberapa pokok permasalahan pada topik ini.

1. Bagaimana membuat media yang cocok bagi orang tua agar dapat mengajarkan pada anak bahasa Sunda?

2. Bagaimana cara merancang media komunikasi visual yang efektif bagi anak untuk belajar bahasa Sunda?

Batasan dan ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

1. Segmentasi primer akan ditujukkan kepada dewasa awal yang berusia antara 28 - 40 tahun dan target sekunder kepada anak berusia 6-9 tahun.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan, berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh dan dicapai setelah setiap permasalahan dibahas, dianalisis, dan dijawab dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Merancang media starter kit bagi orang tua agar dapat mengajarkan bahasa Sunda pada anak

2. Merancang media komunikasi visual efektif bagi anak untuk belajar bahasa Sunda.

1.4Sumber dan teknik pengumpulan data

Penulis dalam menyelesaikan proses pembuatan karya tugas akhir ini memanfaatkan data yang telah diperoleh baik secara lisan maupun tertulis dari sumber data yang diperoleh melalui :

1.4.1 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan ahli bahasa dan guru bahasa Sunda sekolah dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan tentang bahasa Sunda dalam masyarakat.

1.4.2 Kuesioner

Kuesioner dilakukan terhadap 50 orang tua yang berusia 28-40 dan terhadap 50 anak usia 6-10 tahun untuk mengetahui penggunaan bahasa Sunda sehari-hari.

1.4.3 Studi Pustaka

Data yang didapat dari studi pustaka dan internet berupa teori-teori dan permasalahan yang berhubungan dengan bahasa Sunda ini.


(12)

1. 5 Skema Perancangan

Permasalahan

 Orang tua tidak mengajarkan bahasa Sunda pada anak

 Kurangnya media menarik untuk pembelajaran bahasa Sunda

Latar Belakang

Bahasa Sunda mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama di kota Bandung Bahasa Sunda harus dipertahankan

Pengumpulan data

Wawancara, observasi, studi pustaka

Hasil Akhir

 Orang tua mau mengajarkan bahasa Sunda pada anak

 Anak-anak akan mampu berkomunikasi dengan bahasa Sunda

 Penutur bahasa Sunda akan semakin bertambah

Target

Dewasa awal 28-40 tahun

Pemecahan masalah

Merancang media berupa starter kit bagi orang tua untuk dapat

mengajarkan bahasa Sunda pada anak

 Merancang media komunikasi visual yang efektif sesuai

dengan target yaitu anak-anak

Teori yang dipakai

 Definisi dan fungsi bahasa,

bahasa Ibu, bahasa Sunda


(13)

Universitas Kristen Maranatha 55

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisa dan melalui berbagai proses, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar orang tua sudah tidak mengajarkan dan tidak menggunakan bahasa Sunda kepada anaknya. Padahal bahasa Sunda memiliki banyak manfaaat bagi perkembangan anak tersebut

2. Sebagian besar anak-anak tidak menggunakan bahasa Sunda dalam

berkomunikasi sehari-hari. Mereka mendapatkan pelajaran bahasa Sunda hanya melalui sekolah dan tidak pernah dipraktikan di rumah. Padahal bahasa Sunda merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dijaga sebagai jati diri bangsa. 3. Diperlukan media bagi anak untuk mempelajari bahasa Sunda yang mendukung

kurikulum pelajaran pemerintah namun dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Karena jarang bahkan sulit menemukan buku atau media pengajaran bahasa Sunda bagi anak. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat banyaknya media yang mengajarkan bahasa asing pada anak.

4. Awal usia sekolah merupakan masa emas untuk mempelajari bahasa karena anak-anak usia awal merupajan masa emas dimana mereka masih bisa menangkap dan menghafal berbagai macam kata-kata.

Diharapkan dengan adanya pembuatan starter kit bahasa Sunda ini dapat menarik minat anak maupun orang tua untuk mempelajari serta meningkatkan penggunaan bahasa Sunda di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga melalui lingkungan keluarga dapat mulai belajar untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya serta jati diri bangsa dari generasi ke generasi.


(14)

5.2 Saran

5.2.1 Saran dari Penguji

Penguji menyarankan agar starter kit ini dibuat berseri dengan tema di berbagai tempat sehingga perbendaharaan bahasa Sunda yang dipelajari semakin banyak. Sedangkan untuk promosinya bisa dikaitkan dengan program pemerintah kota Bandung saat ini

yaitu “Rebo Nyunda” sehingga pada saat hari Rabu tersebut starter kit ini bisa

melakukan launching sekaligus promosi pada masyarakat luar. 5.2.2 Saran Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih lama dalam pembuatan tugas akhir ini sehingga apa yang dihasilkan dapat lebih dibuat dengan maksimal dan hasil yang memuaskan.

5.2.3 Saran Bagi Masyarakat

Sebaiknya masyarakat yang khususnya berada di Jawa Barat mau untuk mau lebih peduli terhadap kebudayaan sendiri salah satunya bahasa Sunda. Orang tua juga diharapkan agar mau mengajak anaknya untuk berkomunikasi dengan bahasa Sunda sehingga nantinya bahasa tersebut tidak akan kehilangan penuturnya karena tidak selalu bahasa asing lebih berguna, suatu saat bahasa Sunda pun sangatlah bermanfaat dan akan memiliki kegunaan nantinya.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 57

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bahij, Azmi Al, S. Pd. 2013. Sejarah 34 Provinsi Indonesia. Jakarta: Dunia Cerdas Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 1994. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fauzil Adhim, Mohammad. 2004. Membuat Anak Gila Membaca. Bandung. PT Mizan Pustaka

Gunarsa, Singgih D. Prof. Dr. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bpk Gunung Mulia

Indrawati, Sri dan Santi Oktarina. 2005. “Pemerolehan Bahasa Anak TK: Sebuah Kajian Fungsi Bahasa.” Lingua, 7 (1): 21.

Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional

Mar’at, Samsunuwiyati Prof. Dr. 2005. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung : PT

Refika Aditama

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga

Sobur, Alex. 1987. Pembinaan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Bpk Gunung Mulia Tamsyah, Budi Rahayu Drs. 1991. Kamus Undak Usuk Basa Sunda. Bandung: CV Geger Sunten Bandung


(16)

Internet :

Pikiran Rakyat. 10 Maret 2011. “Bahasa Sunda di Lingkungan Keluarga Diharapkan Ditingkatkan”, (Online), (http://www.pikiran-rakyat.com/node/134815, diakses 15 Februari)

Riyono, Ahdi. 13 Juni 2013. “Bahasa Ibu Vs Bahasa Dominan”, (Online),

(http://peka.umk.ac.id/2013/06/bahasa-ibu-vs-bahasa-dominan.html, diakses 21 Februari 2014)

Senadeera, Shanti. 2006. “The Importance of Learning The Mother Tongue In An Adopted Country”, (Online), (http://www.tamilsydney.com/content/view/122/37/,


(1)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan, berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh dan dicapai setelah setiap permasalahan dibahas, dianalisis, dan dijawab dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Merancang media starter kit bagi orang tua agar dapat mengajarkan bahasa Sunda pada anak

2. Merancang media komunikasi visual efektif bagi anak untuk belajar bahasa Sunda.

1.4Sumber dan teknik pengumpulan data

Penulis dalam menyelesaikan proses pembuatan karya tugas akhir ini memanfaatkan data yang telah diperoleh baik secara lisan maupun tertulis dari sumber data yang diperoleh melalui :

1.4.1 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan ahli bahasa dan guru bahasa Sunda sekolah dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan tentang bahasa Sunda dalam masyarakat.

1.4.2 Kuesioner

Kuesioner dilakukan terhadap 50 orang tua yang berusia 28-40 dan terhadap 50 anak usia 6-10 tahun untuk mengetahui penggunaan bahasa Sunda sehari-hari.

1.4.3 Studi Pustaka

Data yang didapat dari studi pustaka dan internet berupa teori-teori dan permasalahan yang berhubungan dengan bahasa Sunda ini.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 4

1. 5 Skema Perancangan

Permasalahan

 Orang tua tidak mengajarkan bahasa Sunda pada anak  Kurangnya media menarik untuk pembelajaran bahasa Sunda

Latar Belakang

Bahasa Sunda mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama di kota Bandung Bahasa Sunda harus dipertahankan

Pengumpulan data Wawancara, observasi, studi pustaka

Hasil Akhir

 Orang tua mau mengajarkan bahasa Sunda pada anak

 Anak-anak akan mampu berkomunikasi dengan bahasa Sunda

 Penutur bahasa Sunda akan semakin bertambah Target

Dewasa awal 28-40 tahun

Pemecahan masalah

Merancang media berupa starter kit bagi orang tua untuk dapat mengajarkan bahasa Sunda pada anak

 Merancang media komunikasi visual yang efektif sesuai dengan target yaitu anak-anak

Teori yang dipakai  Definisi dan fungsi bahasa,

bahasa Ibu, bahasa Sunda  Teori buku, flash card


(3)

Universitas Kristen Maranatha 55

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisa dan melalui berbagai proses, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar orang tua sudah tidak mengajarkan dan tidak menggunakan bahasa Sunda kepada anaknya. Padahal bahasa Sunda memiliki banyak manfaaat bagi perkembangan anak tersebut

2. Sebagian besar anak-anak tidak menggunakan bahasa Sunda dalam

berkomunikasi sehari-hari. Mereka mendapatkan pelajaran bahasa Sunda hanya melalui sekolah dan tidak pernah dipraktikan di rumah. Padahal bahasa Sunda merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dijaga sebagai jati diri bangsa. 3. Diperlukan media bagi anak untuk mempelajari bahasa Sunda yang mendukung

kurikulum pelajaran pemerintah namun dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Karena jarang bahkan sulit menemukan buku atau media pengajaran bahasa Sunda bagi anak. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat banyaknya media yang mengajarkan bahasa asing pada anak.

4. Awal usia sekolah merupakan masa emas untuk mempelajari bahasa karena anak-anak usia awal merupajan masa emas dimana mereka masih bisa menangkap dan menghafal berbagai macam kata-kata.

Diharapkan dengan adanya pembuatan starter kit bahasa Sunda ini dapat menarik minat anak maupun orang tua untuk mempelajari serta meningkatkan penggunaan bahasa Sunda di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga melalui lingkungan keluarga dapat mulai belajar untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya serta jati diri bangsa dari generasi ke generasi.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 56

5.2 Saran

5.2.1 Saran dari Penguji

Penguji menyarankan agar starter kit ini dibuat berseri dengan tema di berbagai tempat sehingga perbendaharaan bahasa Sunda yang dipelajari semakin banyak. Sedangkan untuk promosinya bisa dikaitkan dengan program pemerintah kota Bandung saat ini yaitu “Rebo Nyunda” sehingga pada saat hari Rabu tersebut starter kit ini bisa

melakukan launching sekaligus promosi pada masyarakat luar.

5.2.2 Saran Bagi Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan dapat memberikan waktu yang lebih lama dalam pembuatan tugas akhir ini sehingga apa yang dihasilkan dapat lebih dibuat dengan maksimal dan hasil yang memuaskan.

5.2.3 Saran Bagi Masyarakat

Sebaiknya masyarakat yang khususnya berada di Jawa Barat mau untuk mau lebih peduli terhadap kebudayaan sendiri salah satunya bahasa Sunda. Orang tua juga diharapkan agar mau mengajak anaknya untuk berkomunikasi dengan bahasa Sunda sehingga nantinya bahasa tersebut tidak akan kehilangan penuturnya karena tidak selalu bahasa asing lebih berguna, suatu saat bahasa Sunda pun sangatlah bermanfaat dan akan memiliki kegunaan nantinya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 57

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bahij, Azmi Al, S. Pd. 2013. Sejarah 34 Provinsi Indonesia. Jakarta: Dunia Cerdas Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 1994. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fauzil Adhim, Mohammad. 2004. Membuat Anak Gila Membaca. Bandung. PT Mizan Pustaka

Gunarsa, Singgih D. Prof. Dr. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bpk Gunung Mulia

Indrawati, Sri dan Santi Oktarina. 2005. “Pemerolehan Bahasa Anak TK: Sebuah Kajian Fungsi Bahasa.” Lingua, 7 (1): 21.

Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional

Mar’at, Samsunuwiyati Prof. Dr. 2005. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung : PT Refika Aditama

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga

Sobur, Alex. 1987. Pembinaan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Bpk Gunung Mulia Tamsyah, Budi Rahayu Drs. 1991. Kamus Undak Usuk Basa Sunda. Bandung: CV Geger Sunten Bandung


(6)

Universitas Kristen Maranatha 58 Internet :

Pikiran Rakyat. 10 Maret 2011. “Bahasa Sunda di Lingkungan Keluarga Diharapkan Ditingkatkan”, (Online), (http://www.pikiran-rakyat.com/node/134815, diakses 15 Februari)

Riyono, Ahdi. 13 Juni 2013. “Bahasa Ibu Vs Bahasa Dominan”, (Online),

(http://peka.umk.ac.id/2013/06/bahasa-ibu-vs-bahasa-dominan.html, diakses 21 Februari 2014)

Senadeera, Shanti. 2006. “The Importance of Learning The Mother Tongue In An Adopted Country”, (Online), (http://www.tamilsydney.com/content/view/122/37/, diakses 15 Februari)