PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

(1)

KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

OLEH :

SAEFUL UYUN

1004930

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI

OLEH :

SAEFUL UYUN

1004930

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Saeful Uyun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI

(Penelitian Kualitatif Deskriptif)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. Imas Diana Aprilia,M.Pd NIP. 19700417 199402 2001

Pembimbing II

Dr. Hj. Tati Herawati,M.Pd NIP. 19630208 198703 2001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. SUNARYO,M.Pd NIP. 19560722 195503 1 001


(4)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGATAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Masalah... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6

D. Struktur Pengorganisasian Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Pembelajaran Keterampilan ... 8

1. Pengertian Pembelajaran ... 8

2. Pengertian Pembelajaran Keterampilan ... 9

3. Pengertian Otomotif Servis Ringan Karburator Motor ... 11

a. Pengertian Otomotif Motor ... 11

b. Servis Ringan Karburator ... 11

c. Karburator ... 12

d. Komponen Karburator Motor ... 14

e. Alat Dan Bahan Servis Ringan Karburator Motor ... 17

f. Cara Membersihkan Karburator Motor ... 17


(5)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(6)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Konsep Dasar Tunarungu ... 19

1. Pengertian Tunarungu ... 19

2. Klasifikasi Anak Tunarungu... 20

3. Dampak Ketunarunguan ... 21

a. Dampak Ketunarunguan Terhadap Kemampuan Kognitif ... 21

b. Dampak Ketunarunguan Terhadap Kemampuan Bicara dan Bahasa AnakTunarungu ... 24

C. Pembelajaran Keterampilan Otomotif Pada Siswa Tunarungu ... 25

D. Penelitian Yang Relevan ... 27

BAB III MEDOTE PENELITIAN ... 28

A. Tempat Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 28

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 28

D. Pengujian Keabsahan Data ... 30

E. Analisis Data ... 32

F. Prosedur Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Perencanaan program pembelajaran ... 42

a. Penyusunan asesmen ... 43

b. Pelaksanaan asesmen ... 43

c. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ... 43

2. Pelaksanaan program pembelajaran ... 43

a. Kegiatan awal ... 44

b. Kegiatan inti ... 44


(7)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI


(8)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Evaluasi pembelajaran keterampilan ... 45

a. Evaluasi proses ... 45

b. Evaluasi hasil ... 45

4. Hambatan dalam pembelajaran ... 45

a. Hambatan dalam perencanaan pembelajaran keterampilan ... 45

b. Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan ... 46

c. Hambatan dalam evaluasi pembelajaran keterampilan ... 46

B. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMONDASI ... 51

A. Kesimpulan... 51

B. Rekomondasi ... 52

C. Penutup ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR LAMPIRAN ...

Kisi-Kisi Instrumen ... Pedoman Wawancara ... Pedoman Observasi ... Hasil Wawancara ... Hasil Observasi ... Foto Kegiatan ... Surat-Surat


(9)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 14

Gambar 2.2 ... 14

Gambar 2.3 ... 14

Gambar 2.4 ... 15

Gambar 2.5 ... 15

Gambar 2.6 ... 15

Gambar 2.7 ... 16

Gambar 2.8 ... 16

Gambar 2.9 ... 16

Gambar 2.10 ... 17

Gambar 2.11 ... 17

Gambar 2.12 ... 18

Gambar 2.1 ... 20


(10)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP

KOTA CIMAHI

Pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik khususnya bagi anak tunarungu yang telah duduk di tingkat menengah atas dan membekali berwirausaha dengan tujuan setelah peserta didik lulus dari sekolah tersebut diharapkan mampu menerapkan dalam kehidupannya atau menjadi mata pencaharian dalam melanjutkan hidupnya kelak. Manusia diciptakan allah baik adanya sehingga memiliki hak hidup yang sama, hak sebagai warga negara termasuk hak mendapat pendidikan yang layak layanan pendidikan ditujukan kepada semua orang tanpa membedakan normal atau anak berkebutuhan khusus. Bertujuan untuk membantu mereka agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi atau mengikuti pendidikan lanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan kebenaran teori tentang pembelajaran keterampilan otomotif anak tunarungu dan metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftip. Kasus yang diteliti adalah seorang anak tunarungu SMALB diSLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi, tentang pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor.

Kata kunci : Tunarungu, Pembelajaran Keterampilan Otomotif Servis Ringan Karburator Motor.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar dalam memajukan anak-anak bangsa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab dan turut serta dalam pembangunan bangsa dan negara dan yang paling penting mempunyai bekal keterampilan setelah selesai masa sekolah bagi kelangsungan hidup mereka.

Dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting, ini sesuai dengan UU Sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bab 2 pasal 3, bahwa pasal dibawah ini menunjukan pendidikan wajib bagi setiap warga negara untuk mengikutinya, yang berbunyi:

“Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta

bertangung jawab.”

Berdasarkan pasal 5 ayat 2 UU SIDIKNAS tahun 2003, yang berbunyi: warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, inteletual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Dengan adanya layanan pendidikan khusus maka setiap yang memiliki kelainan seperti hal tersebut diatas maka mereka diberikan kesempatan yang sama dengan anak umumnya untuk mengoptimalkan dan mengembangkan kemampuan mereka, termasuk juga didalamnya anak tunarungu.


(12)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum Pendidikan Luar Biasa (Depdikbud, 1994) dituliskan bahwa pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau mental dan atau kelainan perilaku agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Tujuan pendidikan luar biasa ini juga menjadi tujuan pendidikan anak tunarungu karena tunarungu adalah bagian dari anak luar biasa.

Usaha membantu anak tunarungu dalam menumbuhkan rasa percaya diri, harga diri dan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada diri dan lingkungannya agar mampu mandiri masih menghadapi berbagai masalah. Untuk menciptakan peserta didik yang memiliki keterampilan sebagai bekal hidupnya sebagai pembekalan yang berguna dan tepat sasaran. Namun pada pelaksanannya banyak sekali hambatan, baik waktu, materi pelajaran, tenaga ahli, dana, dan lain sebagainya.

Pada hakekatnya pembelajaran adalah merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran keterampilan di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi, terdiri dari beberapa program. Program Spesipik life skil seperti kecantikan, Tata Boga, Tata Busana, ICT & Digital Sablon, Otomotif, Akupresure, Digital Library & E-Learning, Musik dan Layang-layang. Dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik khususnya bagi anak tunarungu yang telah duduk di tingkat menengah atas dan membekali keterampilan berwirausaha dengan tujuan setelah peserta didik lulus dari sekolah tersebut diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupannya atau menjadi mata pencaharian dalam melanjutkan hidupnya. Dari hasil wawancara dan obervasi banyak kecenderungan semua anak meminati pembelajaran otomotif terutama anak tunarungu, dikarenakan pembelajaran keterampilan otomotif menerapkan kemampuan dasar


(13)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di bidang akademik yang mengerucut pada pengembangan kemampuan vokasional yang berguna sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, dengan tidak menutup kemungkinan mempersiapkan anak tunarungu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Bagi anak normal pada umumnya pembelajaran keterampilan otomotif tidaklah terlalu sulit untuk diajarkan, namun bagi anak tunarungu yang mengadalkan visualnya dengan kondisi yang disandangnya sulit untuk menerima perintah, maka mereka mempunyai hambatan dalam pembelajarannya. Salah satu kendala yang dihadapi mereka dalam pembelajaran keterampilan otomotif adalah adanya komunikasi guru ketika guru menyampaikan perintah kepada anak tunarungu. Walaupun mempunyai kendala dalam pembelajaran otomotif tersebut mereka tetap bersemangat untuk mengembangkan potensi dirinya dalam pembelajaran keterampilan otomotif, salah satunya adalah mengembangkan potensi dalam pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor.

Pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor yang dilakukan guru di sekolah masih mengalami kesulitan untuk mampu menjawab sebagaimana idealnya dalam mengembangkan keterampilan otomotif pada servis ringan karburator sepeda motor diantaranya, 1) Memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri, 2) mampu memotivasi diri sendiri, 3) memiliki semangat untuk bersaing, 4) memiliki kepercayaan diri yang besar, 5) tingkat energi yang tinggi, 6) yakin terhadap kemampuan diri sendiri. Hal tersebut melihat dilapangan ketika proses pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor, masih ada anak yang masih kesulitan untuk memiliki keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor, hal tersebut juga terlihat dalam mengenali komponen-komponen karburator, anak terkadang masih kesulitan untuk membongkar, membersihkan dan cara memasang. sedang belajar keterampilan otomotif harus saling berbagi pengalaman.


(14)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor tersebut juga sepertinya masih mengalami kesulitan untuk dapat dikembangkan atau ditindak lanjuti oleh anak setelah lulus, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah anak yang telah lulus setiap tahun, anak yang telah lulus dan telah memperoleh pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor, Faktor penyebabnya masih belum diketahui, apakah mungkin dari pihak sekolah yang masih kurang untuk mempersiapkannya, atau siswa tidak berminat, atau mungkin tidak ada yang mendanai anak untuk mengembangkannya, atau lingkungan anak yang tidak mendukung.

Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini harapan guru memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Harapan guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak sebagai pembantu ketika ada peserta didik memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan keterampilan otomotif servis ringan karburator sepeda motor, sumber daya manusia serta mensejahterakan dalam masa jenjang pendidikannya belahir.

Anak adalah titipan Tuhan ungkapan ini sering muncul bila orang membicarakan tentang keberadaan seorang anak. Ungkapan indah ini sekilas terlihat sederhana, namun tidak demikian dengan penerapannya. Setiap orangtua akan selalu berbuat yang terbaik untuk anak-anaknya, demikian juga dengan orangtua anak tunarungu.

Berbicara mengenai anak tunarungu, berarti berbicara mengenai anak yang mempunyai beberapa keterbatasan, misal keterbatasan berpikir, konsentrasi, beradaptasi dengan lingkungan, serta keterbatasan mengambil keputusan untuk hal-hal yang rumit. Semua itu pada akhirnya menyebabkan mereka


(15)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketergantungan pada orang lain. Membesarkan, mengasuh dan mendidik anak tunarungu bukanlah hal yang mudah, banyak cerita yang mengharu biru perasaan kita bila para orangtua anak tunarungu mengungkapkan kembali tentang kisah kelainan anaknya.


(16)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berangkat dari permasalahan tersebut diatas, Peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Keterampilan Otomotif Bagi Anak Tunarungu Tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota

Cimahi”. Servis Ringan Karburator Motor

B. Fokus Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti memfokuskan masalah

sebagai berikut: “Pembelajaran Keterampilan Otomotif Bagi Anak Tunarungu Tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi” Servis Ringan

Karburator Motor.

Dengan sub fokus masalah dan pertanyaan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotof servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi?

3. Bagaimana mengatasi hambatan dalam pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi?

4. Bagimana evaluasi pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi?


(17)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Penelitian Secara Umum

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

b. Tujuan Penelitian Secara Khusus

Tujuan Penelitian secara khusus adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui program perencanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu.

3. Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu.

4. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi anak tunarungu dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian adalah :

a. Bahan pertimbangan bagi para guru dalam mengantisipasi hambatan-hambatan yang ada dalam pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor.

b. Sebagai salah satu pilihan untuk pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor bagi anak tunarungu.

c. Sebagai masukan bagi sekolah agar dapat mengadakan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor yang proposional sesuai dengan kebutuhan anak.


(18)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Struktur Pengorganisasian Skripsi

Mengadopsi dari Robbins dalam Fattah (2006) menyatakan suatu struktur organisasi menetapkan tugas pekerjaan dibagi dan di kelompokan keorganisasian secara pormal. Dalam penelitian ini, peneliti membagi dalam 5 bab struktur penulisan laporan penelitian.

1. Bab 1, dalam latar belakang masalah membahas tentang pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor. Untuk menciptakan peserta didik yang memiliki keterampilan sebagai bekal hidupnya sebagai pembekalan yang berguna dan tepat sasaran.

2. Bab 2, membahas pegertian anak tunarungu dan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

3. Bab 3, membahas metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu mengungkap permasalahan yang ada pada saat sekarang, tanpa adanya rekayasa. Penelitian ini mengambil lokasi di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi. Jln. Sukarasa No. 40 Kel. Citeureup Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi. 4. Bab 4, membahas tentang praktek kerja dan pembahasan dalam pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor memerlukan alat dan bahan.

5. Bab 5, membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dalam pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi. Dalam membatu usaha anak tunarungu menumbuhkan rasa percaya diri dan mempersiapkan peserta didik khususnya bagi anak tunarungu yang telah duduk di tingkat SMALB dan membekali keterampilan berwirausaha.


(19)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menyajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian. Metodologi dalam hal ini berkaitan dengan pendekatan penelitian,tempat penelitian,desain penelitian,instrumen penelitian,teknik pengumpulan data,teknik analisis data bertujuan untuk memperoleh hasil data penelitian yang memiliki keabsahan.

A. Tempat Penelitian

Adapun penelitian ini mengambil lokasi di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi. Jln. Sukarasa No. 40 Kel. Citeureup Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi tingkat SMALB dari berbagai klasifikasi yaitu anak tunarungu sedang sampai tunarungu berat yang mengikuti pembelajaran keterampilan otomotif. Berjumlah 3 orang, yang terdiri dari 3 orang siswa putra.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu mengungkap permasalahan yang ada pada saat sekarang, tanpa adanya rekayasa. ”Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan

untuk menjelaskan dan atau memahami dibalik realitas yang ada”. Seperti yang

diungkapkan oleh (Sugiyono, 2012:3).

C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, namun peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, karena


(20)

penelitian kualitatif bertindak sebagai instrument. Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang diguanakan dalam penelitian ini adalah:

a. Obeservasi

Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan segaja diadakan dengan mengunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian langsung dan dapat dianalisa pada waktu kejadian itu terjadi. Peneliti lebih melihat langsung pembelajaran otomotif yang di sampaikan guru kepada anak tunarungu di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

Observasi dalam penelitian ini mengenai pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi. Dengan observasi, peneliti memiliki kesempatan untuk memahami secara lebih jelas dan rinci tentang kegiatan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi. Selain observasi dilakukan untuk mengecek kebeneran informasi diperoleh melalui wawancara.

b. Wawancara

Wawancara pada saat penelitian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarungu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mancangkup aspek-aspek yang berkaitan dengan kebutuhan data.

Menurut Moleong (2009:186) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Yaitu wawancara (interviewee) yang mengajukan pertanyaan dari yang diwawancarai ( interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggunakan menilai keadaan seseorang. Dalam wawancara tersebut bisa dilakukan indivudu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga didapat data informatik yang orientik peneliti melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, guru otomotif dan anak


(21)

tunarungu, dalam upaya pengumpulan data yang di perlukan tentang pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor.


(22)

Aspek-aspek pertanyaan antara lain:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB Di SLB Negeri A Citeureup Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotof servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB Di SLB Negeri A Citeureup Cimahi?

3. Bagimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB Di SLB Negeri A Citeureup Cimahi?

4. Bagaimana mengatasi hambatan dalam pembelajaran keterampilan otomotif pada servis ringan karburator sepeda motor bagi anak tunarungu tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi?

c. Studi Dokumentasi

Dilakukan untuk melengkapi data hasil wawancara dan observasi, dengan cara mengamati dan mempelajari dokumen data guru, daftar penilaian keberhasilan anak bisa berupa raport atau dokumen lain yang membuktikan pelaksanaan penelitian pernah dilakukan.

Foto menghasilkan data deskriptif yang mencangkup untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dihasikan orang dan foto dihasikan oleh peneliti sendiri. (Bogman dan Biklen, 1982:102)

D. Pengujian Keabsahan Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Untuk menilai keabsahan data yang diperoleh dari lapangan, dilakukan pemeriksaan secara seksama. Berkenaan dengan itu maka teknik pengujian/pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi, yaitu teknik


(23)

pengujian/pemeriksaan keabsahan data dengan sumber yang lain dengan tujuan melakukan pengecekan kebenaran terhadap data tertentu.

Pada penelitian ini digunakan triangulasi dengan sumber. Data yang diperoleh dari siswa dan guru dicek balik dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

Agar dapat diperoleh suatu keabsahan data, maka diperlukan beberapa teknik. Adapun pengolahan data pengujian kaabsahan data meliputi beberapa teknik atau langkah-langkah dalam melaksanakan pemeriksaan keabsahan data pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketentuan dalam pengamatan dan dalam bersosialisasi dalam melakukan interraksi di lapangan atau di lingkungan kasus berada, baik berkaitan dengan seting tempat, keadaan di tempat atau di lingkungan kasus berada maupun berbagai prilaku yang ditunjukan kasus haruslah dicatat dan didokumentasikan.

2. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi yang dilakukan dengan cara mengekspos syarat untuk dapat dipergunakan lebih lanjut yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan masukan dalam penelitian, seperti diskusi dengan dosen pembimbing penelitian yang mempunyai keahlian dalam bidang yang sama dengan penelitian. Selain itu, diskusi dengan informan juga dilakukan untuk mencari kebenaran tentang masalah yang berkaitan dengan tema penelitian yang dilakukan setelah peneliti mendapat temuan lapangan yang berhubungan dengan penelitian.

3. Triangulasi data

Sugiyono (2010:273) menyatakan bahwa “triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu”.

Penelitian digunakan triangulasi dengan teknik yang berarti mengecek data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang berbeda dari suatu sumber data.


(24)

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:274) bahwa triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Dengan demikian, maka teknik triangulasi dengan teknik yang digunakan pada penelitian yaitu dilakukan dengan proses analisis data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang kemudian direduksi atau dibuang yang tidak perlu dari datanya dengan cara menyeleksi dan data mana yang tidak dapat diolah, kemudian dirinci, ditajamkan, digolongkan atau dikelompokan, diarahkan dan setelah itu disusun atau dilakukan pengkodean dengan menggunakan analisis kontan dan diorganisikan dengan cara sedemikian rupa dengan menggunakan analisis domain berdasarkan kategori-kategori tertentu yang ditemukan sesuai dengan pertanyaan penelitian untuk membaca dan membandingkan antara jawaban satu dengan jawaban yang lainnya. Setelah itu kemudian dilakukan analisis komparatif dengan melakukan pengecekan silang antara data tersebut yang setiap datanya disilangkan atau dicroschek dengan data yang lainya sehinga validasi data dapat dipertanggungjawabkan karena data akhir yang didapat merupakan hasil dari perbandingan dari berbagai data yang ada.

E. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi yang telah dituliskan dalam catatan lapangan dan dokumentasi lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:243) bahwa dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.

Bogdan (Sugiyono,2010:244) menyatakan bahwa: “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah


(25)

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selain itu, Sugiyono (2010:244) pun mengemukakan bahwa:

”Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kadalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain”.

Pengolahan data atau analisis data yang dilakukan dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia, yang dikumpulkan, dan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, baik itu data skunder maupun data primer. Untuk selanjutnya dari catatan lapangan tersebutdilakukan pengolahan data dengan cara dibaca, ditelaah dan dipelajari untuk membuat atau memberi kode dan menuliskan sebuah memo penelitian yang akan disusun menurut tipologo. Setelah itu dilakukan analisis dengan membandingkan apa yang ditemukan dari data lapangan dengan apa yang dikatakan dalam kepustakaan profesional dan berdasarkan studi literatur dari sumber yang terkait dengan kegiatan penelitian ini.

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:245) bahwa “analisis data

kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis”. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehinga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik teriangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.


(26)

Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada proses analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:246) bahwa:

“Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verivication”.

Adapun sistematika proses analisis data tersebut adalah: 1. Reduksi Data

Merangkum data, memilih hal-hal yang pokok, memokuskan pada hal-hal yang penting guna memberikan gambaran yang jelas tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan. Tujuan dilakukan reduksi data dalam menganalisis data adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang sudah dikumpulkan. Data yang diperoleh di lapangan ditulis bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah dan akan menambah kesulitan bila tidak segera dianalisis sejak memulainya. Data direduksi akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang hasil pengamatan.

2. Data display

Penyajian data merupakan sekumpulan data atau informasi tersusun dari berbagai sumber, baik dari data primer maupun data sekunder yang terbukti telah diuji dan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan dilapangan selama penelitian yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan didisplaykan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2010:249) bahwa “dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa


(27)

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi

Menarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan diakhir dimana sebelum menarik kesimpulan dan verifikasi, peneliti sejak awal pengumpulan data mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Dari pengumpulan data tersebut didapat kesimpulan-kesimpulan awal yang masih bersifat sementara yang kemudian menjadi lebih rinci dan menjadi akurat dengan adanya dukungan data-data atau bukti-bukti yang valid, mantap dan akurat yang mendukung dari data tersebut. Setelah itu, kesimpulan tersebut diverifikasiselama penelitian berlangsung sehinga makna-makna yang muncul dari data diuji kebenaranya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni sebagai validitas adri data sendiri, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:252) bahwa kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bia tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sugiyono (2010:253) mengemukakan bahwa kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan kualitatif dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

F. Prosedur Penelitian

Suatu penelitian akan berjalan lancar apabila melalui prosedur yang dipersiapkan secara bertahap dengan perencanaan yang matang, dan pengumpulan data ini dibagi menjadi dua langkah kegiatan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan pengumpulan data.

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah atau tahapan-tahapan pengumpulan data yang dimulai dari tahap pra-lapangan tahap persiapan pengumpulan data, tahap pengerjaan lapangan tahap pelaksanaan pengumpulan data, sampai tahap pemeriksaan keabsahan data pengolahan data mengikuti apa yang disampaikan oleh Moleong (1993:85).


(28)

Adapun langkah-langkah atau tahapan-tahapan pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra-lapangan Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data, sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian termasuk penelaahan bahan-bahan tertulis yang sesuai dengan keperluan peneliian.

b. Diawali dengan data yang ditemukan oleh peneliti yang peneliti amati dengan cara survey ketempat penelitian yaitu di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

c. Menguruskan perijinan untuk kelancaran pelaksanaan penelitian, yaitu mengajukan permohonan izin peneliti kepada rektor UPI yang bersifat administratif dilakukan dengan melalui ketua jurusan, dekan fakultas ilmu pendidikan, dan diteruskan ke lembaga-lembaga yang bersangkutan dan sekolah tempat peneliti.

d. Mempersiapkan perlengkapan penelitian alat pengumpul data yang dibutuhkan, baik alat pengumpul data instrumen yang berupa pedoman wawancara maupun alat pengumpulan data instrumen yang berupa pedoman observasi. Hal tersebut dilakukan untuk memperlancar, memperjelas, dan mempermudah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan.

e. Menghubungi pihak sekolah, yaitu menghubungi kepala sekolah, guru seksi kurikulum dan guru bidang studi yang peneliti ambil objek di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi untuk menetapkan jadwal penelitian dan memperlancar peneliti.

2. Tahap Lapangan

Setelah melaksanakan perijinan dari pihak lembaga yang berwenang dan kesediaan pihak sekolah maka pengumpulan data dapat dilaksanakan. Selama berada dilapangan penulis selalu mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing maupun dengan guru supaya data yang diperoleh lebih lengkap.


(29)

Langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data sebagai berikut: a. Latar penelitian

1. Pembatasan peneliti, yang dibatasi lokasi dimana kasus berada.

2. Kerapihan, dikarnakan lokasi penelitian disekolah, dan dalam melakukan penelitian ini peneliti memperlihatkan kerapihan pakaian dengan cara berusaha untuk rapih, sopan dalam berpakaian setiap melakukan penelitian.

3. Dalam hubungan peneliti dilapangan, dikarnakan penelitian bersifat pengamatan langsung, maka peneliti berusaha dalam hubungan dengan lingkungan yang ada di lokasi penelitian tetap alami dengan kondisi dan prilaku yang ada di tempat penelitian.

b. Memasuki lapangan

1. Dalam hubungan keakraban, dalam pelaksanaan pengumpulan data peneliti selalu menjaga keakraban hubungan dengan lingkungan, agar mempermudah peneliti dalam upaya memperoleh pengumpulan data yang diperlukan dan diinginkan.

2. Aktifitas peneliti, penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung, maka aktifitas yang ada di lokasi peneliti.

3. Menetapkan anak yang dijadikan sampel penelitian.

4. Menetapkan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian Obsevasi, wawancara, dan dokumentasi.

c. Pengumpulan data

1. Pengarahan penelitian, dilakukan dengan memperlihatkan batasan berdasarkan fokus masalah yang akan diteliti, untuk dilakukan agar peneliti tidak terjebak pada masalah-masalah yang berada diluar fokus masalah penelitian, yaitu pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan pada sepeda motor bagi anak tunarung tingkat SMALB di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi.

2. Dalam melaksanakan wawancara dan observasi dengan menggunakan instrumen penelitian kepada subjek penelitian.


(30)

3. Pengumpulan data, dilakukan pada saat dan sesudah berlangsung pengumpulan data, baik pada saat dan sesudah kegiatan wawancara dengan subjek berlangsung ataupun pada saat dan sesudah kegiatan observasi pada subjek berlangsung.


(31)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil hasil penelitian. Hasil penelitian merupakan jawaban dari fokus masalah. maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran keterampilan otomotif yang dibuat oleh guru berdasarkan pada mata pelajaran otomotif untuk tingkat SMALB. Guru sudah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran otomotif penentuan standar dan kompetensi dasar diambil dari kurikulum yang ada. Tujuan pembelajaran di sesuaikan dengan materi yang diajarkan dengan tetap memperhatikan kemampuan individu. Sumber belajar diambil adri buku tentang otomotif dan sebagian di ambil dari download internet. Metode, pendekatan, dan media pembelajaran di gunakan secara beragam sehingga dalam pembelajran lebih variatif dan tidak membosankan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif siswa tunarungu di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak mengalami banyak kendala dalam pemilihan metode pembelajaran maupun penggunaan media pembelajaran.

3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan otomotif siswa tunarungu di SLB Negeri A Citeureup Kota Cimahi sudah cukup baik. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran tidak mengalami banyak kendala dalam pelaksanaan evaluasi proses maupun hasil.

4. Masalah yang ditemukan dilapangan adalah kesulitan dalam menyusun asesmen, kesulitan menentukan indikator, hambatan pengayaan sarana dan


(32)

prasarana, hambatan mengenai SDM disebabkan terbatasnya kemampuan tenaga pengajar.


(33)

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan dalam program pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif. Guru diharapkan menyusun asesmen agar kegiatan asesmen yang dilakukan terkonsep dengan baik. Selain itu Guru bisa mencari bahan pembelajaran sesuai perkembangan zaman dengan di dukung media pembelajaran yang lebih bervariasi.

2. Bagi Lembaga terkait

Pihak sekolah dan lembaga terkait diharapkan agar memfasilitasi kelengkapan sarana, prasarana dan bisa merawat fasilitas yang sudah dimiliki agar dapat terus digunakan dalam pembelajaran keterampilan otomotif. Pihak sekolah pun diharapkan untuk masa mendatang menjadikan pembelajaran keterampilan otomotif ini menjadi lembaga pelatihan keterampilan otomotif serta menerapkan sistem magang di bengkel-bengkel kendaraan agar siswa dapat menerapkan ilmu yang dipelajarinya.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan peneliti akan arti pentingnya pembekalan keterampilan pada anak tunarungu. Penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan penelitian pada kegiatan pembelajaran keterampilan lainnya. Serta peneliti selanjutnya bisa menggali secara lebih mendalam bagaimana upaya-upaya Guru dalam meningkatkan kemampuan keterampilan anak tunarungu.


(34)

C. Penutup

Segala puji syukur semata-mata hanya untuk Allah SWT, akhirnya penulis penyusunan hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tiada kata yang dapat terlukiskan rasa syukur yang tiada tara dan tak putus penulis mengucapkan rasa syukur.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, dikarnakan pengetahuan dan ilmu penulis yang masih terbatas, namun demikian penulis berharap agar tulisan ini ada guna dan manfaatnya bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan penelitian selanjutnya.

Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan dorongan penulis sehingga terselesaikannya laporan ini. Selama proses penyelesaian penulis ini dapat menjadikan amalan bagi semua pihak sehingga dijadikan catatan amal baik.


(35)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Administrator Dinas Pendidikan Luar Biasa Provinsi Jawa Barat . 2011. Metode Pengajaran bahasa Bagi Anak Tunarungu. [Online] Tersedia: http://psibkusd.wordpress.com/about/b-tunarungu/metode-pengajaran-bahasa-bagi-anak-tunarung/ . [ 05 Mei 2012, 12:23]

Akhmad, S (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia :

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/)

Dwidjosumarto, Andreas. 1995. Ortopedagogik Anak Tuna Rungu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan.

Definisi dan Klasifikasi Tunarungu (online)

tersedia:http://permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html

Hernawati, Tati. (2007, 1 Juni). Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Berbicara Anak Tunarungu (Jurnal).

Journal. 2012. Anak Tunarungu. [Online] Tersedia:

http://anaktunarungu.multiply.com/journal/item/15. [29 September 2012, 13:22 ].

Moleong,Lexy J.(1998).Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT Remaja Rosda Karya.

Otomotifismylive.blogspot.com/2012/03/pengertian-otomotif.html Puskur.(2007).Kajian Kebijakan Kurikulum Keterampilan.Dekdikbud.

Permanardian, S. dan Hernawati, T. 1995. Orthopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengertian-definisi-kecakapan. ( online ) tersedia :

http://juprimalino.blogspot.com/2012/06/pengertian-definisi-kecakapanhidup.html ( 09 April 2013).


(36)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengertian Otomotif (online) tersedia :

http://otomotifismylive.blogspot.com/2012/03/pengertian-otomotif.html (09 April 2013)

Suratman. M. (2009). Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor. Bandung:CV. Pustaka Grafika.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods ). Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Somanti, T Sutjihati. (2005). Psikologi anak luar biasa. Bandung.

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika Aditama Suganda, H. dan Kageyama, K.1990. Pedoman Perawatan Sepeda Motor. Jakarta:

Pradya- Paramita.

Somad, P. (2008). Klasifikasi Tunarungu [Online], Tersedia :

( http://permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi

tunarungu.html)

Saputra,W. (2009). Pendidikan –Vokasional: Lewat- Penguasaan –Keterampilan- Peluang- Berkembang- Pun-Makin-Pesat. Diakses tanggal 13 Agustus

2012.

Somad-Tati,P.(1995).Ortopedagogik Anak Tunarungu.Bandung: Depdikbud Dikti Tersedia dalam (otomotif dhani.blogspot.com/.../komponen-karburato).Diakses

tanggal 2 juni 2014.

Yogas, K.A. & Tedi, I.A. (2011). Keterampilan SMPLB. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


(37)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gemadidaktika.blogspot.com/2012/07/pengertian-pembelajaran.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html

... 2011. Pedoman Penulisan Skripsi dan Makalah. Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

52

prasarana, hambatan mengenai SDM disebabkan terbatasnya kemampuan tenaga pengajar.


(2)

53

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan dalam program pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif. Guru diharapkan menyusun asesmen agar kegiatan asesmen yang dilakukan terkonsep dengan baik. Selain itu Guru bisa mencari bahan pembelajaran sesuai perkembangan zaman dengan di dukung media pembelajaran yang lebih bervariasi.

2. Bagi Lembaga terkait

Pihak sekolah dan lembaga terkait diharapkan agar memfasilitasi kelengkapan sarana, prasarana dan bisa merawat fasilitas yang sudah dimiliki agar dapat terus digunakan dalam pembelajaran keterampilan otomotif. Pihak sekolah pun diharapkan untuk masa mendatang menjadikan pembelajaran keterampilan otomotif ini menjadi lembaga pelatihan keterampilan otomotif serta menerapkan sistem magang di bengkel-bengkel kendaraan agar siswa dapat menerapkan ilmu yang dipelajarinya.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan peneliti akan arti pentingnya pembekalan keterampilan pada anak tunarungu. Penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan penelitian pada kegiatan pembelajaran keterampilan lainnya. Serta peneliti selanjutnya bisa menggali secara lebih mendalam bagaimana upaya-upaya Guru dalam meningkatkan kemampuan keterampilan anak tunarungu.


(3)

54

C. Penutup

Segala puji syukur semata-mata hanya untuk Allah SWT, akhirnya penulis penyusunan hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tiada kata yang dapat terlukiskan rasa syukur yang tiada tara dan tak putus penulis mengucapkan rasa syukur.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, dikarnakan pengetahuan dan ilmu penulis yang masih terbatas, namun demikian penulis berharap agar tulisan ini ada guna dan manfaatnya bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan penelitian selanjutnya.

Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan dorongan penulis sehingga terselesaikannya laporan ini. Selama proses penyelesaian penulis ini dapat menjadikan amalan bagi semua pihak sehingga dijadikan catatan amal baik.


(4)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, M. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima. Anonim. (2004). Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Karburator.Deppennas. Administrator Dinas Pendidikan Luar Biasa Provinsi Jawa Barat . 2011. Metode

Pengajaran bahasa Bagi Anak Tunarungu. [Online] Tersedia: http://psibkusd.wordpress.com/about/b-tunarungu/metode-pengajaran-bahasa-bagi-anak-tunarung/ . [ 05 Mei 2012, 12:23]

Akhmad, S (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia :

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/) Dwidjosumarto, Andreas. 1995. Ortopedagogik Anak Tuna Rungu. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan.

Definisi dan Klasifikasi Tunarungu (online)

tersedia:http://permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html

Hernawati, Tati. (2007, 1 Juni). Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Berbicara Anak Tunarungu (Jurnal).

Journal. 2012. Anak Tunarungu. [Online] Tersedia:

http://anaktunarungu.multiply.com/journal/item/15. [29 September 2012, 13:22 ].

Moleong,Lexy J.(1998).Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT Remaja Rosda Karya.

Otomotifismylive.blogspot.com/2012/03/pengertian-otomotif.html Puskur.(2007).Kajian Kebijakan Kurikulum Keterampilan.Dekdikbud.

Permanardian, S. dan Hernawati, T. 1995. Orthopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengertian-definisi-kecakapan. ( online ) tersedia :

http://juprimalino.blogspot.com/2012/06/pengertian-definisi-kecakapanhidup.html ( 09 April 2013).


(5)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengertian keterampilan. ( online ) tersedia :

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html (09 April 2013).

Permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi-tunaru. Pengertian Otomotif (online) tersedia :

http://otomotifismylive.blogspot.com/2012/03/pengertian-otomotif.html (09 April 2013)

Suratman. M. (2009). Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor. Bandung:CV. Pustaka Grafika.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods ). Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Somanti, T Sutjihati. (2005). Psikologi anak luar biasa. Bandung.

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika Aditama Suganda, H. dan Kageyama, K.1990. Pedoman Perawatan Sepeda Motor. Jakarta:

Pradya- Paramita.

Somad, P. (2008). Klasifikasi Tunarungu [Online], Tersedia :

( http://permanarian16.blogspot.com/2008/04/definisi-dan-klasifikasi tunarungu.html)

Saputra,W. (2009). Pendidikan –Vokasional: Lewat- Penguasaan –Keterampilan- Peluang- Berkembang- Pun-Makin-Pesat. Diakses tanggal 13 Agustus 2012.

Somad-Tati,P.(1995).Ortopedagogik Anak Tunarungu.Bandung: Depdikbud Dikti Tersedia dalam (otomotif dhani.blogspot.com/.../komponen-karburato).Diakses

tanggal 2 juni 2014.

Yogas, K.A. & Tedi, I.A. (2011). Keterampilan SMPLB. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


(6)

Saeful Uyun, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU SMALB DI SLB NEGERI A CITEREUP KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://smkmuhi.110mb.com/modulOto.com

http://z-alimin.blogspot.com/2008/03/hambatan-belajar-dan-hambatan.html. http://wikipedia.com/berkascarburatorsystem.com

http://definisi-pengertian.blogspot.com/

gemadidaktika.blogspot.com/2012/07/pengertian-pembelajaran.html http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html

... 2011. Pedoman Penulisan Skripsi dan Makalah. Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.