PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA GAMBAR SERI PADA KELOMPOK A DI TK ABA DOMPYONGAN JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan anak dan
pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
non formal dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan
dasar ke beberapa arah, yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisi, kecerdasan
dan emosional. Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting
seperti yang terdapat pada UU PA (Undang-Undang Pendidikan Anak), yaitu
anak mempunyai hak untuk tumbuh, berkembang, bermain, beristirahat,
berkreasi dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah hak bukan
kewajiban, karena belajar adalah hak, maka harus menyenangkan, kondusif
agar anak termotifasi sehingga anak akan belajar dengan kehendak diri anak
sendiri bukan suatu paksaan
Prinsip-prinsip perkembangan anak adalah bahwa anak berkembanga
secara holistik, yaitu terdapat hubungan yang sangat erat dengan aspek
1
2
perkembangan norma, agama, moral, sikap perilaku, kemandirian, koknitif,
fisik, motorik, bahasa, dan seni. Aspek perkembangan bahasa dirasa perlu di
tingkatkan melalui
pembelajaran di sekolah. Karena kemampuan dalam
berbahasa dianggap lebih penting perannya dari pada perkembangan aspek
lainnya. Kebanyakan orang tua dijaman sekarang, lebih membanggakan
kecerdasan koknitif pada anaknya dari pada kemempuan berbahasanya. Orang
tua akan lebih bangga jika anaknya selalu mendapat renking di bidang
akademik, sementara kemampuan bahasanya rendah bahkan bicaranya kurang
sopan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disekolah-sekolah perlu
ditekankan agar diajarkan berbahasa lisan yang benar, lancar dan sopan.
Bahasa adalah salah satu faktor mendasar yang membedakan manusia
dengan hewan. Kemampuan berbahasa adalah anugrah dari sang pencipta
memungkinkan individu dapat hidup bersama dengan orang lain, membantu
memecahkan masalah dan memposisikan dirinya sebagai makhluk yang
berbudaya.
Kemampuan berbahasa merupakan dasar dalam memahami secara
utuh hakekat bahasa yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa lisan pada
anak. Bahasa adalah sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kemampuan berbahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dmana pikiran
dan perasaan individu dinyatakan dengan lambang atau simbol seperti lisan,
tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan.
3
Kemampuan berbahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
anak
untuk
berkomunikasi
menggambarkan
bagaimana
karena
banyak
pentingnya
ungkapan-ungkapan
bahasa
bagi
yang
manusia,
tiada
kemanusiaan tanpa bahasa dan tidak ada peradapan tanpa bahasa lisan.
Manusia berfikir tidak hanya dengan otak tetapi juga memerlukan bahasa
sebagai medianya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita
kalau tidak di ungkapkan dengan menggunakan bahasa secara lisan maupun
tulisan.
Demikian pula halnya peranan kemampuan berbahasa bagi anak,
kemampuan
berbahasa
merupakan
sumbangan
yang
pesat
dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa anak
tumbuh dari organisasi biologis menjadi pribadi dalam kehidupan. Pribadi
untuk berfikir, berperasaan, bersikap, berbuat serta memandang dunia dan
kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya. Sehubungan dengan pentingnya
kemampuan berbahasa dalam kehidupan, fungsi bahasa bagi anak adalah :
1. Fungsi Instrumental, bahasa yang di gunakan sebagai alat untuk
perpanjangan tangan. “Tolong ambilkan pensil !”
2. Fungsi Regulatif, bahasa digunakan untuk mengatur orang lain. “Jangan
ambil buku itu !”
3. Fungsi Inurahsional, bahasa digunakan untuk bersosialisasi. “Apa kabar?”
4. Fungsi Personal, bahasa digunakan untuk menggambarkan perasaan,
pendapat dan sebagainya. “Saya senang sekali.”
4
5. Fungsi Heuristik/ mencari informasi, bahasa yang digunakan untuk
bertanya. “Apa itu ?”
6. Fungsi Representatif, bahasa yang digunakan untuk memberikan informasi/
atau menyampaikan fakta.
Kemampuan berbahasa anak tidak dikuasai dengan sendirinya oleh
anak, akan tetapi kemampuan berbahasa akan diperoleh melalui proses
pembelajaran atau memerlukan upaya peningkatan kemampuan berbahasa
anak dengan metode bercerita. Karena keberadaan bercerita adalah sebagai
media dan metode pendidikan dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa anak yang lebih efektif dan melatih anak untuk bicara lancar serta
dapat merangsang anak agar mau dan berani bertanya dan menjawab
pertanyaan tentang isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru.
Cerita yang dikisahkan dengan baik dapat menginspirasikan atau
mendalami suatu tindakan, membantu mengembangkan apresiasi budaya
dan bahasa serta memperluas pengetahuan anak, selain itu dengan
mendengarkan cerita dapat membantu anak untuk memahami dunia mereka
berhubungan dengan orang lain. Bercerita sangat erat kaitannya dengan
dunia pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran TK, tujuan pengembangan
bahasa di TK dan prinsip-prinsip belajar di TK, isi cerita di TK biasanya
mengandung aspek untuk memgembangkan kemampuan berbahasa yaitu :
aspek moral, sosial, emosional, yang di kembangkan dalam program
5
pembentukan perilaku. Isi cerita juga harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan
anak.
Baik
media,
bahasa
dan
langkah-langkah
pelaksanaannya agar lebih efektif, komunikatif dan menyenangkan anak.
Berdasarkan uraian di atas permasalahan peneliti hadapi di
TKABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun ajaran 2011/ 2012 adalah :
ada 3 anak yang masih kidal dalam mengucapkan kata-kata tertentu atau
huruf-huruf tertentu, ada 5 anak yang belum berani menjawab pertanyaan
guru. Ke lima anak tersebut ika di beri pertanyaan ada yang diam, ada yang
geleng kepala, sehingga guru merasa sulit untuk mendapatkan informasi
dari anak. Dari 11 anak yang peneliti hadapi ada 8 anak yang bermasalah.
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
di
atas,
penyebab
utamanya adalah: guru TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun
ajaran 2011/ 2012 belum bisa menemukan metode pembelajaran yang tepat
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan berbahasa lisan
anak dengan jelas, baik, benar dan sopan. Karena metode yang di gunakan
selama ini belum bisa menstimulasi anak agar anak bisa mengucapkan katakata dan huruf-huruf tertentu. Dalam metode pembelajaran juga belum bisa
merangsang anak agar berani dan mau menjawab pertanyaan guru.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi peneliti dan penyebab
permasalahan tersebut, maka untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
lisan anak didik kelompok A TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten
tahun ajaran 2011/ 2012 peneliti telah menemukan solusi yaitu dengan
metode bercerita gambar seri. Karena dengan metode bercerita gambar seri,
6
anak bisa mengikuti alur cerita sehingga anak akan berantusias untuk
mengungkapkan pendapatnya dengan bahasa yang dimiliki anak. Cerita juga
merupakan sarana yang tepat untuk memperkaya kosakata lebih banyak dan
akan
mempunyai
kemampuan
untuk
menyelesaikan
masalah
dan
mengembangkan wawasan berfikir.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identivikasikan bahwa :
1. Kemampuan berbahasa lisan kurang mendapat perhatian, karena sistem
pendidikan yang lebih mengembangkan kemampuan akademik seperti
membaca, menulis dan berhitung.
2. Kemampuan berbahasa lisan kurang berkembang atau kurang meningkat,
karena metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif.
3. Bercerita dengan gambar seri, kurang diberikan pendidik padahal metode
pembelajaran
tersebut
dapat
merangsang
timbulnya
kemampuan
berbahasa lisan anak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas perlu
adanya pembatasan masalah yaitu :
1.
Kemampuan berbahasa lisan anak, dibatasi pada kemampuan untuk
memahami bahasa lisan, kemamuan untuk mengungkapkan bahasa.
7
2.
Bercerita gambar seri dibatasi pada bercerita dengan alat peraga gambar
seri.
3.
Bercerita gambar seri di TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan
anak kelompok A di TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun ajaran
2011/ 2012 ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak, melalui bercerita
gambar seri.
2. Tujuan khusus:
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbahasa lisan melalui
metode bercerita gambar seri, pada kelompok A di TK ABA Dompongan
Jogonalan Klaten tahun ajaran 2011/ 2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut :
8
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
kemampuan bahasa lisan anak melalui metode bercerita gambar seri.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
1) Dapat memilih metode yang tepat dalam proses belajar mengajar
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
lisan anak secara optimal.
2) Dapat mengetahui permasalahan anak mengenai bahasa lisan
sehari-hari di sekolah secara aktual.
b. Bagi anak
1) Semua masalah yang terkait dengan kemampuan berbahasa lisan
anak bisa teratasi dengan baik
2) Anak dapat mengerti dan dapat berbahasa lisan dengan baik, sopan,
dan benar.
c. Bagi Sekolah
1) Mengembangkan kurikulum di TK ABA Dompyongan
2) Menambah perpustakaan TK ABA Dompyongan
d. Bagi Orang tua
1) Membantu orang tua dalam memecahkan masalah yaitu
kemempuan berbahasa lisan anak bisa teratasi.
2) Mengetahui metode yang tepat untuk mengembangkan kemampuan
berbaahasa lisan anak
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan anak dan
pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
non formal dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan
dasar ke beberapa arah, yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisi, kecerdasan
dan emosional. Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting
seperti yang terdapat pada UU PA (Undang-Undang Pendidikan Anak), yaitu
anak mempunyai hak untuk tumbuh, berkembang, bermain, beristirahat,
berkreasi dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah hak bukan
kewajiban, karena belajar adalah hak, maka harus menyenangkan, kondusif
agar anak termotifasi sehingga anak akan belajar dengan kehendak diri anak
sendiri bukan suatu paksaan
Prinsip-prinsip perkembangan anak adalah bahwa anak berkembanga
secara holistik, yaitu terdapat hubungan yang sangat erat dengan aspek
1
2
perkembangan norma, agama, moral, sikap perilaku, kemandirian, koknitif,
fisik, motorik, bahasa, dan seni. Aspek perkembangan bahasa dirasa perlu di
tingkatkan melalui
pembelajaran di sekolah. Karena kemampuan dalam
berbahasa dianggap lebih penting perannya dari pada perkembangan aspek
lainnya. Kebanyakan orang tua dijaman sekarang, lebih membanggakan
kecerdasan koknitif pada anaknya dari pada kemempuan berbahasanya. Orang
tua akan lebih bangga jika anaknya selalu mendapat renking di bidang
akademik, sementara kemampuan bahasanya rendah bahkan bicaranya kurang
sopan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disekolah-sekolah perlu
ditekankan agar diajarkan berbahasa lisan yang benar, lancar dan sopan.
Bahasa adalah salah satu faktor mendasar yang membedakan manusia
dengan hewan. Kemampuan berbahasa adalah anugrah dari sang pencipta
memungkinkan individu dapat hidup bersama dengan orang lain, membantu
memecahkan masalah dan memposisikan dirinya sebagai makhluk yang
berbudaya.
Kemampuan berbahasa merupakan dasar dalam memahami secara
utuh hakekat bahasa yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa lisan pada
anak. Bahasa adalah sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kemampuan berbahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dmana pikiran
dan perasaan individu dinyatakan dengan lambang atau simbol seperti lisan,
tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk
mengungkapkan perasaan.
3
Kemampuan berbahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
anak
untuk
berkomunikasi
menggambarkan
bagaimana
karena
banyak
pentingnya
ungkapan-ungkapan
bahasa
bagi
yang
manusia,
tiada
kemanusiaan tanpa bahasa dan tidak ada peradapan tanpa bahasa lisan.
Manusia berfikir tidak hanya dengan otak tetapi juga memerlukan bahasa
sebagai medianya. Orang lain tidak akan dapat memahami hasil pemikiran kita
kalau tidak di ungkapkan dengan menggunakan bahasa secara lisan maupun
tulisan.
Demikian pula halnya peranan kemampuan berbahasa bagi anak,
kemampuan
berbahasa
merupakan
sumbangan
yang
pesat
dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa anak
tumbuh dari organisasi biologis menjadi pribadi dalam kehidupan. Pribadi
untuk berfikir, berperasaan, bersikap, berbuat serta memandang dunia dan
kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya. Sehubungan dengan pentingnya
kemampuan berbahasa dalam kehidupan, fungsi bahasa bagi anak adalah :
1. Fungsi Instrumental, bahasa yang di gunakan sebagai alat untuk
perpanjangan tangan. “Tolong ambilkan pensil !”
2. Fungsi Regulatif, bahasa digunakan untuk mengatur orang lain. “Jangan
ambil buku itu !”
3. Fungsi Inurahsional, bahasa digunakan untuk bersosialisasi. “Apa kabar?”
4. Fungsi Personal, bahasa digunakan untuk menggambarkan perasaan,
pendapat dan sebagainya. “Saya senang sekali.”
4
5. Fungsi Heuristik/ mencari informasi, bahasa yang digunakan untuk
bertanya. “Apa itu ?”
6. Fungsi Representatif, bahasa yang digunakan untuk memberikan informasi/
atau menyampaikan fakta.
Kemampuan berbahasa anak tidak dikuasai dengan sendirinya oleh
anak, akan tetapi kemampuan berbahasa akan diperoleh melalui proses
pembelajaran atau memerlukan upaya peningkatan kemampuan berbahasa
anak dengan metode bercerita. Karena keberadaan bercerita adalah sebagai
media dan metode pendidikan dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa anak yang lebih efektif dan melatih anak untuk bicara lancar serta
dapat merangsang anak agar mau dan berani bertanya dan menjawab
pertanyaan tentang isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru.
Cerita yang dikisahkan dengan baik dapat menginspirasikan atau
mendalami suatu tindakan, membantu mengembangkan apresiasi budaya
dan bahasa serta memperluas pengetahuan anak, selain itu dengan
mendengarkan cerita dapat membantu anak untuk memahami dunia mereka
berhubungan dengan orang lain. Bercerita sangat erat kaitannya dengan
dunia pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran TK, tujuan pengembangan
bahasa di TK dan prinsip-prinsip belajar di TK, isi cerita di TK biasanya
mengandung aspek untuk memgembangkan kemampuan berbahasa yaitu :
aspek moral, sosial, emosional, yang di kembangkan dalam program
5
pembentukan perilaku. Isi cerita juga harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan
anak.
Baik
media,
bahasa
dan
langkah-langkah
pelaksanaannya agar lebih efektif, komunikatif dan menyenangkan anak.
Berdasarkan uraian di atas permasalahan peneliti hadapi di
TKABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun ajaran 2011/ 2012 adalah :
ada 3 anak yang masih kidal dalam mengucapkan kata-kata tertentu atau
huruf-huruf tertentu, ada 5 anak yang belum berani menjawab pertanyaan
guru. Ke lima anak tersebut ika di beri pertanyaan ada yang diam, ada yang
geleng kepala, sehingga guru merasa sulit untuk mendapatkan informasi
dari anak. Dari 11 anak yang peneliti hadapi ada 8 anak yang bermasalah.
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
di
atas,
penyebab
utamanya adalah: guru TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun
ajaran 2011/ 2012 belum bisa menemukan metode pembelajaran yang tepat
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan berbahasa lisan
anak dengan jelas, baik, benar dan sopan. Karena metode yang di gunakan
selama ini belum bisa menstimulasi anak agar anak bisa mengucapkan katakata dan huruf-huruf tertentu. Dalam metode pembelajaran juga belum bisa
merangsang anak agar berani dan mau menjawab pertanyaan guru.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi peneliti dan penyebab
permasalahan tersebut, maka untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
lisan anak didik kelompok A TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten
tahun ajaran 2011/ 2012 peneliti telah menemukan solusi yaitu dengan
metode bercerita gambar seri. Karena dengan metode bercerita gambar seri,
6
anak bisa mengikuti alur cerita sehingga anak akan berantusias untuk
mengungkapkan pendapatnya dengan bahasa yang dimiliki anak. Cerita juga
merupakan sarana yang tepat untuk memperkaya kosakata lebih banyak dan
akan
mempunyai
kemampuan
untuk
menyelesaikan
masalah
dan
mengembangkan wawasan berfikir.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identivikasikan bahwa :
1. Kemampuan berbahasa lisan kurang mendapat perhatian, karena sistem
pendidikan yang lebih mengembangkan kemampuan akademik seperti
membaca, menulis dan berhitung.
2. Kemampuan berbahasa lisan kurang berkembang atau kurang meningkat,
karena metode pembelajaran yang digunakan kurang efektif.
3. Bercerita dengan gambar seri, kurang diberikan pendidik padahal metode
pembelajaran
tersebut
dapat
merangsang
timbulnya
kemampuan
berbahasa lisan anak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas perlu
adanya pembatasan masalah yaitu :
1.
Kemampuan berbahasa lisan anak, dibatasi pada kemampuan untuk
memahami bahasa lisan, kemamuan untuk mengungkapkan bahasa.
7
2.
Bercerita gambar seri dibatasi pada bercerita dengan alat peraga gambar
seri.
3.
Bercerita gambar seri di TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan
anak kelompok A di TK ABA Dompyongan Jogonalan Klaten tahun ajaran
2011/ 2012 ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak, melalui bercerita
gambar seri.
2. Tujuan khusus:
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbahasa lisan melalui
metode bercerita gambar seri, pada kelompok A di TK ABA Dompongan
Jogonalan Klaten tahun ajaran 2011/ 2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut :
8
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
kemampuan bahasa lisan anak melalui metode bercerita gambar seri.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
1) Dapat memilih metode yang tepat dalam proses belajar mengajar
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
lisan anak secara optimal.
2) Dapat mengetahui permasalahan anak mengenai bahasa lisan
sehari-hari di sekolah secara aktual.
b. Bagi anak
1) Semua masalah yang terkait dengan kemampuan berbahasa lisan
anak bisa teratasi dengan baik
2) Anak dapat mengerti dan dapat berbahasa lisan dengan baik, sopan,
dan benar.
c. Bagi Sekolah
1) Mengembangkan kurikulum di TK ABA Dompyongan
2) Menambah perpustakaan TK ABA Dompyongan
d. Bagi Orang tua
1) Membantu orang tua dalam memecahkan masalah yaitu
kemempuan berbahasa lisan anak bisa teratasi.
2) Mengetahui metode yang tepat untuk mengembangkan kemampuan
berbaahasa lisan anak