UPAYA GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BACA TULIS AL-QURAN( BTA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Upaya Guru Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Baca Tulis Al-Quran (BTA) Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Kelas VII SMP Negeri 2 Banyu
UPAYA GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BACA TULIS AL-QURAN( BTA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
TUTOR SEBAYA PADA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.)
Oleh:
Anita Sofi Alfauziati Rohmah
NIM : G000100189
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4467
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Di SMP Negeri 2 Banyudono, guru menentukan mutu pendidikan, disini
gurulah yang paling penting dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik dikelas melalui proses
belajar mengajar. Oleh sebab itu dalam proses belajar mengajar motivasi sangat
dibutuhkan untuk membangkitkan semangat dalam mempelajari agama Islam.
Dengan proses belajar mengajar yang monoton siswa akan merasakan kejenuhan
saat proses belajar mengajar, maka adanya strategi pembelajaran tutor sebaya
akan membantu dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam khususnya kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran Baca Tulis al-Quran (BTA).
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Adakah peningkatan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI maateri baca tulis al-Quran
(BTA) dengan menggunakan Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa
kelas VII SMP N 2 Banyudono. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan belajar siswa dalam
pembelajaran PAI Materi Baca Tulis al-Qur’an (BTA) setelah diterapkannya
model pembelajaran Tutor Sebaya pada kelas VII SMP N 2 Banyudono.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif.Subjek
penelitian ini adalah Guruagama, dan Siswa.Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi.Sedangkan metode
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi
data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi dengan pola
pemikiran induktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha guru dalam
meningkatkan motivasi belajar yaitu dengan cara, memberikan hukuman, hadiah,
pujian, angka, ulangan, saingan atau kompetensi, minat, hasrat untuk belajar,
tujuan yang diakui, mengetahui hasil dan ego-involment. Motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran di kelas setelah menggunakan strategi pembelajaran tutor
sebaya antara lain yaitu:pertama Siswa lebih tekun menghadapi tugas dari guru
(dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai).Kedua Menunjukkan minat (minat untuk mempelajari bacaan
tulia al-Qur’an).Ketiga Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.keempat
Ulet menghadapi kesulitan. Faktor penghambatnya adalah 1) Siswa tidak
memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode ini menjadi tidak efektif.
2) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara. 3) Tidak semua guru
benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok. 4)
Memerlukan perhatian guru yang ekstra kuat.
Kata kunci: Guru, Motivasi, Belajar Baca Tulis al-Qur’an, Tutor Sebaya
iv
1
Salah
satu
cara
dan
memperkuat
adalah usaha sadar atau kegiatan
pendidikanadalah
dengan
yang disengaja dilakukan untuk
peningkatan
belajar
membimbing
sekaligus
terhadap peserta didik. Motivasi
mengarahkan anak didik menuju
adalah seseorang yang ditandai
terbentuknya pribadi yang utama
dengan timbulnya perasaan dan
(insan kamil) berdasarkan nilai-
reaksi untuk mencapai tujuan.
nilai islam yang bersumber pada
Tanpa motivasi kegiatan belajar
al-Quran dan al-hadist.
mengajar sulit untuk berhasil1.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam
memajukan
Al-Qur’an sebagai wahyu
motivasi
Hasil
untuk
pengamatan
Allah sangat penting dipelajari
peneliti
untuk
Banyudono saat berlangsungnya
mengetahui
terkandung
Pendidikan
upaya
apa
yang
didalamnya.
al-Qur’an
memahami
adalah
al-Qur’an
di
pembelajaran
SMP
Negeri
Agam
2
Islam,
Banyak siswa yang belum lancar
membaca
al-Qur’an,
Tidak
meliputi cara membaca yang
adanya usaha dan motivasi untuk
benar sesuai dengan makharijul
mempelajari bacaan al-Qur’an,
huruf, menulis huruf hijaiyah
Masih sedikit siswa yang dapat
serta mempelajari makna ayat
menjawab
yang terkandung di dalam al-
diberikan oleh guru pada akhir
Qur’an.
pelajaran.
1
pertanyaan
yang
Oemar Hamalik, Proses Belajar
Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hlm. 158
2
Dari permasalahan di atas,
agar
mengemukakan
dan
hendaknya guru mampu memilih
membahas
dan
strategi
pengalaman,
mampu
siswa belajar secara bekerja sama
merangsang siswa untuk lebih
2) Siswa memungkinkan dapat
aktif
menerapkan
pembelajaran
dalam
khususnya
yang
suatu
pandangan,
yang
diperoleh
belajar
PAI
meraih
keberhasilan
kemampuan
siswa
belajar
3)
dalam
Mengembangkan
dalam memahami pelajaran Baca
pengetahuan, kemampuan, dan
Tulis al-Quran (BTA). Strategi
keterampilan secara penuh dalam
pembelajaran yang menarik dan
suasana belajar yang terbuka dan
menyenangkan
melalui
demokratis, Disini siswa bukan
strategi pembelajaran aktif Tutor
lagi sebagai objek pembelajaran,
Sebaya.
namun
Tutor Sebaya adalah strategi
sebagai
yang
sebayanya.
yaitu
berfungsi
untuk
bisa
tutor
juga
bagi
berperan
teman
Berdasarkan
meningkatkan pengajaran sesama
permasalahan
yang
perlu adanya penelitian tentang”
memberikan
seluruh
Upaya
sesama peserta dalam kelompok2.
Meningkatkan Motivasi Baca
Keunggulan
metode
Tulis al-Qur’an (BTA) Melalui
pembelajaran ini bagi siswa yaitu
Pembelajaran Tutor Sebaya
: 1) Memberi peluang bagi siswa
PadaKelas VII SMP Negeri 2
Mel Silberman, 101 Cara Pelatihan
dam Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Indeks,
2010), hlm. 175
Banyudono”
Agama
maka
tanggung jawab untuk mengajar
2
Guru
tersebut
Dalam
3
pustaka
B. Rumusan Masalah
penelitian
yang
relevan
“Adakah Peningkatan Motivasi
dengan judul “Upaya Guru Agama
Belajar
dalam
Islam Dalam Meningkatkan Motivasi
Pembelajaran PAI Materi Baca
Baca Tulis al-Qur’an (BTA) Melalui
Tulis al-Quran (BTA)
dengan
Model Pembelajaran Tutor Sebaya
menggunakan
Model
pada Kelas VII SMP Negeri 2
Pembelajaran Tutor Sebaya pada
Banyudono” dari beberapa penelitian
Siswa kelas VII SMP N 2
tersebut adalah:
Siswa
Banyudono?
1. Siti Nuroini Khasanah (UMS,
2009) dalam penelitiannya
C. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui
mendeskripsikan
dan
peningkatan
tentang
penerapan
pembelajaran
strategi
aktif
tipe
belajar siswa dalam pembelajaran
Genius
PAI Materi Baca Tulis al-Qur’an
untuk meningkatkan motivasi
(BTA)
belajar
model
setelah
diterapkannya
pembelajaran
Tutor
Learning
siswa
pembelajaran
Strategy
dalam
matematika
Sebaya pada kelas VII SMP N 2
menunjukkan bahwa melalui
Banyudono.
strategi pembelajaran aktif
Untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang posisi penelitian
ini, terdapat beberapa penelitian lain
yang
dijadikan
sebagai
bahan
perbandingan dan acuan untuk kajian
tipe
Genius
Learning
Strategy dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, hal ini
dapat terlihat dari banyaknya
siswa yang mencapai KKM
4
setelah diadakan tes individu
penelitian
dari putaran I sampai putaran
adalah
penelitian
II.
kelas
(PTK).
2. Rofi Perdana Putri (UMS,
2010)
meneliti
tentang
Student Teams Achievement
sebagai
upaya
peningkatan keaktifan dan
motivasi
siswa
pembelajaran
dalam
matematika.
Penelitian ini menyimpulkan
bahwa
penerapan
strategi
STAD
dalam
kegiatan
pembelajaran dapat menarik
perhatian siswa dan membuat
siswa
lebih
aktif
termotivasi
dan
dalam
pembelajaran matematika.
3. Kustini (UMS, 2010) tentang
peningkatan motivasi belajar
matematika melalui metode
Number
Sense.
dilakukan
Jenis
tindakan
Subjek
penelitian ini adalah kelas 1
SD
Negeri
Palur
Kecamatan
penerapan strategi
(STAD)
yang
02
Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Hasil
penelitian
ini
dapat
disimpulkan
bahwa
terjadinya
peningkatan
motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran
menggunakan
metode Number Sense yaitu
antusias
belajar
terhadap
siswa
matematika,
mendengar penjelasan guru
pada
penyampaian
materi
ajar,
menanggapi
secara
positif dorongan guru atau
siswa lain dan terjadinya
peningkatan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran
matematika.Hasil
penelitian
5
di atas mendukung bahwa
D. Tinjauan Teoritik
peningkatan motivasi belajar
1. Pengertian Guru
siswa masih perlu dilakukan
4. Penelitian
yang
Guru adalah pendidik yang
telah
menjadi tokoh, panutan, dan
dilakukan oleh Nurul Ismiah
identikfikasi bagi para peserta
(UMS,
didik dan lingkungannya.3
2010)
bimbingan
pengaruh
pengasuhan
2. Peran Guru
terhadap
motivasi
belajar
Salah satu faktor utama yang
santriwati
di
pondok
menentukan mutu pendidikan
Islam
adalah guru. Di sini gurulah
penelitian
yang paling penting dalam
adalah
menciptakan kualitas sumber
pesantren
Ta’mirul
Surakarta.
Jenis
yang
dilakukan
penelitian
tindakan
kelas
daya
manusia.
Guru
(PTK). Subjek penelitian ini
berhadapan langsung dengan
adalah santriwati putri kelas 1
para peserta didik dikelas
sampai 6 SD Ta’mirul Islam
melalui
Surakarta. Hasil penelitian ini
mengajar. Di tangan gurulah
dapat
bahwa
akan dihasilkan peserta didik
peningkatan
yang berkualitas, baik secara
disimpulkan
terjadinya
motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran
metode
skill
belajar
(keahlian),
menggunakan
bimbingan
pengasuhan.
akademis,
proses
dan
3
Mulyasa, Meraih Guru Profesional,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
hlm. 37
6
kematangan emosional dan
6. Cepat bosan pada tugastugas yang rutin (hal-hal
yang bersifat mekanis,
berulang-ulang, sehingga
kurang kreatif)
7. Dapat mempertahankan
pendapatnya
8. Tidak mudah melepaskan
hal yang sudah diyakini
9. Senang
mencari
dan
memecahkan
masalah
soal-soal
moral serta spiritual4
3. Motivasi
Motivasi
dorongan
mental
menggerakkan
mengarahkan
adalah
yang
dan
perilaku
manusia, termasuk perilaku
Disini
ada
beberapa
cara
belajar5
untuk
Ciri-ciri motivasi belajar
menurut
Sardiman
yang
6
dikutip Saefullah yaitu:
1. Tekun mengadapi tugas
(dapat
bekerja
terus
menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah
berhenti sebelum selesai)
2. Ulet
menghadapi
kesulitan (tidak lekas
putus asa)
3. Menunjukkan
minat
terhadap
bermacammacam masalah (minat
untuk sukses)
4. Mempunyai orientasi ke
masa depan
5. Lebih senang bekerja
mandiri
motivasi, untuk meningkatkan
membangkitkan
motivasi belajar siswa, antara
lain:
Memberikan
angka,
hadiah,
saingan
atau
kompetisi,
ego-involvement,
memberi ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hukuman, hasrat
untuk belajar, minat, tujuan
yang diakui.7
4. Tutor Sebaya
Tutor Sebaya adalah
4
Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2011) hlm. 40
5
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan
Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), hlm. 80
6
Saefullah, Psikologi Perkembangan dan
Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012),
hlm. 293
strategi yang berfungsi untuk
meningkatkan pengajaran
7
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Grafindo Persada,
2003), hlm. 90-93
7
sesama yang memberikan
kata-kata, atau kalimat, gambar dan
seluruh tanggung jawab untuk
bukan dengan angka.10
mengajar sesama peserta
dalam kelompok8
Sesuai dengan judul skripsi
yang akan penulis lakukan maka
Belajar dari teman atau
subjek
penelitian
adalah
Kepala
Peer Lessons adalah strategi
sekolah SMP Negeri 2 Banyudono,
untuk
menggairahkan
Guru agam Islam kelas VII SMP
kemauan peserta didik untuk
Negeri 2 Banyudono, Siswa SMP
mengajarkan materi kepada
Negeri 2 Banyudono. Metode yang
temannya9.
digunakan untuk pengumpulan data
adalah wawancara, observasi, dan
E. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
dokumentasi.
penelitian lapangan (field research)
Wawancara
adalah
proses
karena didasarkan pada data-data
pengumpulan data atau informasi
yang terkumpul dari lapangan secara
melalui tatap muka antara pihak
langsung.Penelitian
adalah
penanya (interviewer) dengan pihak
dengan
yang
penelitian
ini
kualitatif
ditanya
atau
menjawab
pendekatan deskriptif, yaitu data
(interviewee)11.
yang terkumpul dijelaskan dengan
digunakan untuk mengambil data
10
8
Mel Silberman, 101 Cara Pelatihan
dan Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Indeks,
2010), hlm. 175
9
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran
Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insani, 2008),
hlm. 62
Metode
ini
Lexy Moleong J.
MetodologiPenelitianKualitatif (edisi revisi)
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2004),
hlm. 11.
11
Sudjana, Manajemen Program
Pendidikan, (Bandung: Falah Production,
2004), hlm. 297
8
tentang
upaya
guru
dalam
meningkatkan motivasi belajar.
pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
Banyudono Kabupaten Boyolali.
Observasi adalah pengamatan
Analisis data dalam penelitian
dan pencatatan sesuatu obyek dengan
ini dilakukan pada saat pengumpulan
sistematika
data
fenomena
yang
berlangsung
dan
setelah
diselidiki.12 Metode ini dipakai untuk
pengumpulan data dalam periode
mengumpulkan data yang mudah
tertentu. Aktivitas dalam analisis
diamati
data ini meliputi data reduction, data
secara
langsung
yaitu
keadaan guru saat mengajar dikelas,
display,
keadaan gedung serta fasilitasnya.
drawing/verification14.
Dokumentasi yaitu mencari
conclusion
dan
F. Hasil Penelitian
data mengenai hal atau variabel yang
Pembuatan
persiapan
berupa catatan, transkrip, buku, surat
pembelajaran
sebelum
dilakukan
kabar, majalah, prasasti, notulen
pembelajaran
oleh
guru
rapat, agenda, dan sebagainya13.
menunjukkan
Metode
bagaimana
tingkat
dokumentasi
dalam
penguasaan
dilakukan
untuk
dalam melaksanakan pembelajaran.
memperoleh daftar nama siswa, letak
Persiapan lain yang dilakukan oleh
geografis,
guru sebelum melaksanakan KBM
penelitian
hasil
belajar,
foto
dan
komitmen
guru
berlangsungnya proses pembelajaran
adalah
model pembelajaran Tutor Sebaya
pembelajaran, dengan diketahuinya
12
Sukandarrumidi, Metodologi
Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University, 2006), hlm. 69
13
Arikunto, Prosedur Penelitian,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 274
penyampaian
tujuan
tujuan pembelajaran oleh siswa,
14
Sugiyono, Memahami Penelitian
Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm.
91
9
maka siswa diharapkan akan lebih
mengetahui
untuk
dilakukannya
apa
pembelajaran
tujuan
yang
hendak dilakukan.
Disini
2. Hasrat untuk belajar
Dengan hal ini, guru tidak
susah
payah
memberikan
motivasi pada anak, karena
guru
berhadapan
pada
diri
anak
memang
langsung dengan para peserta didik
sudah ada motivasi untuk
dikelas
belajar.
melalui
proses
belajar
mengajar. Di tangan gurulah akan
dihasilkan
peserta
didik
yang
3. Memberi
hadiah,
memberikan hadiah untuk
berkualitas, baik secara akademis,
siswa
skill
bersemangat,
(keahlian),
kematangan
emosional dan moral serta spiritual.
Salah
satu
dengan
yang
berprestasi.
siswa
ada
persaingan dalam belajarnya.
upaya
4. Pujian, dengan pujian yang
membangkitkan motivasi baca
tepat akan memupuk suasana
tulis al-Qur’an (BTA) antara
yang menyenangkan.
lain sebagai berikut.15
1. Dengan
hukuman
cara
5. Memberi
memberikan
contoh
bentuk
hukuman: siswa yang tidak
aktif
15
dalam
pembelajaran
ulangan,
murid
lebih giat belajar apabila di
adakan ulangan tulis atau
lisan.
6. Saingan
atau
kompetensi,
BTA maka nilainya akan
guru mengadakan saingan
dikurangi,
atau kompetensi sebagai alat
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 20 Maret
2014
motivasi,
dengan
cara
10
mengadakan
hafalan
al-
pembelajaran
Qur’an.
yang
telah
disampaikan guru
7. Tujuan yang di akui
Motivasi belajar siswa setelah
Memahami tujuan yang akan
menggunakan
dicapai, sangat berguna dan
pembelajaran tutor sebaya:16
menguntungkan.
8. Mengetahui
a. Siswa
hasil,
memberikan
hasil
strategi
lebih
tekun
guru
menghadapi tugas dari
belajar
guru (dapat bekerja terus
siswa, ini akan mendorong
menerus
siswa akan lebih giat belajar.
yang lama, tidak pernah
9. Ego-involment,
memulai
sebelum
pelajaran
merupakan
alat
waktu
berhenti sebelum selesai)
guru
b. Menunjukkan
memotivasi siswa
(minat
10. Menumbuhkan
dalam
minat,
minat
untuk
mempelajari bacaan tulis
motivasi
al-Qur’an)
yang pokok, proses belajar
c. Tidak mudah melepaskan
akan berjalan lancar kalau
hal yang sudah diyakini.
disertai dengan minat.
d. Ulet
menghadapi
11. Tujuan yang diakui, siswa
kesulitan (meskipun anak
mengetahui dan memahami
belum bisa membaca dan
tujuan yang hendak dicapai
menulis al-Qur’an akan
dari
suatu
materi
16
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
11
tetapi anak tetap belajar
d. Menggunakan
metode
pembelajaran
pada temannya)
dapat
Adapun manfaat yang dirasakan
mempengaruhi siswa dalam
dengan
keseimbangan antara otak
adanya
strategi
pembelajaran tutor sebaya ini
kanan dan otak kiri.
Beberapa
yaitu:
a. Lebih dalam hal evaluasi
mendukung
yang
pelaksanaan
yaitu lebih efektif karena
pembelajaran baca tulis al-
langsung
Qur’an
bisa
mengamati
(BTA)
melalui
atau melihat langsung saat
metode tutor sebaya antara
berjalannya
lain:
proses
pembelajaran.17
b. Fungsi
a. Semangat
bimbingan
dan
pendampingan lebih optimal.
c. Dengan
adanya
pembelajaran
media
siswa
bisa
mempunyai
tentang
gambaran
materi
siswa
untuk
mencoba dan memahami
langsung
tentang
pelaksanaan baca tulis alQur’an (BTA)
b. Pembimbing
membayangkan atau
yang
diajarkan.18
profesional
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
18
Wawancara dengan Rina kelas VII
pada tanggal 21 Maret 2014
yang
mulai
dari
guru agama.
c. Adanya
belajar
17
faktor
lingkunagan
yang
kondusif,
sehingga memungkinkan
12
seseorang
siswa
dapat
belajar dengan baik.
d. Adanya
dalam
rangka
motivasi baca tulis al-Qur’an
kegiatan
yang
menarik dalam belajar.19
(BTA), antara lain:Memberikan
nilai,
memberikan
Faktor Penghambat :
memberikan
a. Siswa
kompetensi,
tidak
meningkatkan
memiliki
persaingan
memberikan
ulangan,
relevan maka metode ini
memberikan hukuman, minat
menjadi tidak efektif
(guru
menumbuhkan
siswa
dengan
memberikan
pujian,
minat
menggunakan
oleh siswa yang suka
berbagai
berbicara.
mengajar) , memberikan angka,
c. Tidak semua guru benarbenar
memahami
masing-masing
cara
siswa
bekerja di kelompok.
d. Memerlukan
perhatian
guru yang ekstra kuat
macam
tujuan yang diakui (memahami
tujuan yang akan dicapai, sangat
berguna dan menguntungkan)..
1. Motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran di kelas setelah
menggunakan
strategi
Upaya guru pendidikan agama
antara lain yaitu:
Islam
a. Siswa
pada siswa kelas VII
Negeri
bentuk
pembelajaran tutor sebaya
G. Kesimpulan
19
atau
dasar pengetahuan yang
b. Kemungkinan didominasi
SMP
hadiah,
2
Banyudono
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
lebih
tekun
menghadapi tugas (dapat
bekerja
terus
menerus
13
dalam waktu yang lama,
tidak
pernah
berhenti
(minat
sekolah
melakukan
dapat
pemantauan
pembelajaran di kelas. Hal
sebelum selesai.
b. Menunjukkan
b. Kepala
minat
ini dapat digunakan untuk
untuk
mengetahui
situasi
mempelajari bacaan tulis
pembelajaran
al-Qur’an)
masalah-masalah
c. Lebih semangat bekerja
kelompok.
muncul
kelas
dari
dan
yang
masing-
masing kelas dan berusaha
d. Tidak mudah melepaskan
hal yang sudah diyakini
mengatasi
permasalahan
tersebut dengan
bekerja
sama dengan para guru.
H. Saran
Berdasarkan pengalaman dalam
c. Kepala sekolah hendaknya
penggunaan strategi Tutor Sebaya
menerima
disarankan beberapa hal sebagai
mendengarkan
berikut:
masukan
dari
1. Terhadap Kepala Sekolah
mengenai
permasalahan
a. Kepala
menjadi
perbaikan
sekolah
harus
pemimpin
pembelajaran
dan
segala
guru
dalam pembelajaran.
2. Terhadap Guru
a. Guru mata pelajaran perlu
dengan melibatkan para
mengadakan
guru.
perilaku
pemantauan
siswa
selama
proses pembelajaran. Hal
14
ini akan membantu guru
dengan
untuk memahami setiap
agar
permasalahan
mengajar terasa nyaman
yang
teman-temannya
proses
belajar
muncul sehingga mudah
dan
menyenangkan
dalam
sehingga
materi
mencari
solusi
pemecahannya.
dipelajari menjadi mudah
b. Penggunaan
strategi
pembelajaran tutor sebaya
dapatdimanfaatkan
atau
dipahami.
b. Siswa hendaknya selalu
belajar secara rutin dan
digunakan seefektif dan
berkesinambungan
seefisien mungkin.
walaupun
c. Memberikan
motivasi
kepada siswa agar siswa
semakinbersemangat
dalam
yang
selanjutnya
tidak
ada
ujian.
c. Siswa
menggunakan
pertemuan
hendaknya
harus
kritis dalam setiap proses
metode pembelajaran tutor
pembelajaran,
sebaya.
siswa yang kritis adalah
3. Bagi Siswa
siswa yang selalu ingin
a. Setiap siswa hendaknya
tahu
dan
selalu
karena
ingin
dapat menjalin hubungan
belajar agar menjadi lebih
yang baik dengan guru
baik
maupun
bekerja
sama
lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
B.UnoHamzah, 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
HamalikOemar, 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni, 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
JufriWahab, 2013.Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta
Kunandar, 2011. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
MudjionoDimyati, 2013. Belajar dam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
MoleongLexy, 2004.MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung:
Rosdakarya
PT
Remaja
Prasetyono Dwi Sunar, 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Yogjakarta: Diva Press
Sardiman, 2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Grafindo
Persada
Saefullah, 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia
Sudjana, 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sukandarrumidi, 2006.Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
Silberman Mel, 2010. 101 Cara Pelatihan dam Pembelajaran Aktif. Jakarta:
Indeks
ZainiHisyam, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani
15
BACA TULIS AL-QURAN( BTA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
TUTOR SEBAYA PADA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.)
Oleh:
Anita Sofi Alfauziati Rohmah
NIM : G000100189
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4467
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Di SMP Negeri 2 Banyudono, guru menentukan mutu pendidikan, disini
gurulah yang paling penting dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik dikelas melalui proses
belajar mengajar. Oleh sebab itu dalam proses belajar mengajar motivasi sangat
dibutuhkan untuk membangkitkan semangat dalam mempelajari agama Islam.
Dengan proses belajar mengajar yang monoton siswa akan merasakan kejenuhan
saat proses belajar mengajar, maka adanya strategi pembelajaran tutor sebaya
akan membantu dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam khususnya kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran Baca Tulis al-Quran (BTA).
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Adakah peningkatan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI maateri baca tulis al-Quran
(BTA) dengan menggunakan Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa
kelas VII SMP N 2 Banyudono. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan belajar siswa dalam
pembelajaran PAI Materi Baca Tulis al-Qur’an (BTA) setelah diterapkannya
model pembelajaran Tutor Sebaya pada kelas VII SMP N 2 Banyudono.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif.Subjek
penelitian ini adalah Guruagama, dan Siswa.Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi.Sedangkan metode
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif meliputi reduksi
data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi dengan pola
pemikiran induktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha guru dalam
meningkatkan motivasi belajar yaitu dengan cara, memberikan hukuman, hadiah,
pujian, angka, ulangan, saingan atau kompetensi, minat, hasrat untuk belajar,
tujuan yang diakui, mengetahui hasil dan ego-involment. Motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran di kelas setelah menggunakan strategi pembelajaran tutor
sebaya antara lain yaitu:pertama Siswa lebih tekun menghadapi tugas dari guru
(dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai).Kedua Menunjukkan minat (minat untuk mempelajari bacaan
tulia al-Qur’an).Ketiga Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.keempat
Ulet menghadapi kesulitan. Faktor penghambatnya adalah 1) Siswa tidak
memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode ini menjadi tidak efektif.
2) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara. 3) Tidak semua guru
benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok. 4)
Memerlukan perhatian guru yang ekstra kuat.
Kata kunci: Guru, Motivasi, Belajar Baca Tulis al-Qur’an, Tutor Sebaya
iv
1
Salah
satu
cara
dan
memperkuat
adalah usaha sadar atau kegiatan
pendidikanadalah
dengan
yang disengaja dilakukan untuk
peningkatan
belajar
membimbing
sekaligus
terhadap peserta didik. Motivasi
mengarahkan anak didik menuju
adalah seseorang yang ditandai
terbentuknya pribadi yang utama
dengan timbulnya perasaan dan
(insan kamil) berdasarkan nilai-
reaksi untuk mencapai tujuan.
nilai islam yang bersumber pada
Tanpa motivasi kegiatan belajar
al-Quran dan al-hadist.
mengajar sulit untuk berhasil1.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam
memajukan
Al-Qur’an sebagai wahyu
motivasi
Hasil
untuk
pengamatan
Allah sangat penting dipelajari
peneliti
untuk
Banyudono saat berlangsungnya
mengetahui
terkandung
Pendidikan
upaya
apa
yang
didalamnya.
al-Qur’an
memahami
adalah
al-Qur’an
di
pembelajaran
SMP
Negeri
Agam
2
Islam,
Banyak siswa yang belum lancar
membaca
al-Qur’an,
Tidak
meliputi cara membaca yang
adanya usaha dan motivasi untuk
benar sesuai dengan makharijul
mempelajari bacaan al-Qur’an,
huruf, menulis huruf hijaiyah
Masih sedikit siswa yang dapat
serta mempelajari makna ayat
menjawab
yang terkandung di dalam al-
diberikan oleh guru pada akhir
Qur’an.
pelajaran.
1
pertanyaan
yang
Oemar Hamalik, Proses Belajar
Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hlm. 158
2
Dari permasalahan di atas,
agar
mengemukakan
dan
hendaknya guru mampu memilih
membahas
dan
strategi
pengalaman,
mampu
siswa belajar secara bekerja sama
merangsang siswa untuk lebih
2) Siswa memungkinkan dapat
aktif
menerapkan
pembelajaran
dalam
khususnya
yang
suatu
pandangan,
yang
diperoleh
belajar
PAI
meraih
keberhasilan
kemampuan
siswa
belajar
3)
dalam
Mengembangkan
dalam memahami pelajaran Baca
pengetahuan, kemampuan, dan
Tulis al-Quran (BTA). Strategi
keterampilan secara penuh dalam
pembelajaran yang menarik dan
suasana belajar yang terbuka dan
menyenangkan
melalui
demokratis, Disini siswa bukan
strategi pembelajaran aktif Tutor
lagi sebagai objek pembelajaran,
Sebaya.
namun
Tutor Sebaya adalah strategi
sebagai
yang
sebayanya.
yaitu
berfungsi
untuk
bisa
tutor
juga
bagi
berperan
teman
Berdasarkan
meningkatkan pengajaran sesama
permasalahan
yang
perlu adanya penelitian tentang”
memberikan
seluruh
Upaya
sesama peserta dalam kelompok2.
Meningkatkan Motivasi Baca
Keunggulan
metode
Tulis al-Qur’an (BTA) Melalui
pembelajaran ini bagi siswa yaitu
Pembelajaran Tutor Sebaya
: 1) Memberi peluang bagi siswa
PadaKelas VII SMP Negeri 2
Mel Silberman, 101 Cara Pelatihan
dam Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Indeks,
2010), hlm. 175
Banyudono”
Agama
maka
tanggung jawab untuk mengajar
2
Guru
tersebut
Dalam
3
pustaka
B. Rumusan Masalah
penelitian
yang
relevan
“Adakah Peningkatan Motivasi
dengan judul “Upaya Guru Agama
Belajar
dalam
Islam Dalam Meningkatkan Motivasi
Pembelajaran PAI Materi Baca
Baca Tulis al-Qur’an (BTA) Melalui
Tulis al-Quran (BTA)
dengan
Model Pembelajaran Tutor Sebaya
menggunakan
Model
pada Kelas VII SMP Negeri 2
Pembelajaran Tutor Sebaya pada
Banyudono” dari beberapa penelitian
Siswa kelas VII SMP N 2
tersebut adalah:
Siswa
Banyudono?
1. Siti Nuroini Khasanah (UMS,
2009) dalam penelitiannya
C. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui
mendeskripsikan
dan
peningkatan
tentang
penerapan
pembelajaran
strategi
aktif
tipe
belajar siswa dalam pembelajaran
Genius
PAI Materi Baca Tulis al-Qur’an
untuk meningkatkan motivasi
(BTA)
belajar
model
setelah
diterapkannya
pembelajaran
Tutor
Learning
siswa
pembelajaran
Strategy
dalam
matematika
Sebaya pada kelas VII SMP N 2
menunjukkan bahwa melalui
Banyudono.
strategi pembelajaran aktif
Untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang posisi penelitian
ini, terdapat beberapa penelitian lain
yang
dijadikan
sebagai
bahan
perbandingan dan acuan untuk kajian
tipe
Genius
Learning
Strategy dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, hal ini
dapat terlihat dari banyaknya
siswa yang mencapai KKM
4
setelah diadakan tes individu
penelitian
dari putaran I sampai putaran
adalah
penelitian
II.
kelas
(PTK).
2. Rofi Perdana Putri (UMS,
2010)
meneliti
tentang
Student Teams Achievement
sebagai
upaya
peningkatan keaktifan dan
motivasi
siswa
pembelajaran
dalam
matematika.
Penelitian ini menyimpulkan
bahwa
penerapan
strategi
STAD
dalam
kegiatan
pembelajaran dapat menarik
perhatian siswa dan membuat
siswa
lebih
aktif
termotivasi
dan
dalam
pembelajaran matematika.
3. Kustini (UMS, 2010) tentang
peningkatan motivasi belajar
matematika melalui metode
Number
Sense.
dilakukan
Jenis
tindakan
Subjek
penelitian ini adalah kelas 1
SD
Negeri
Palur
Kecamatan
penerapan strategi
(STAD)
yang
02
Mojolaban
Kabupaten Sukoharjo. Hasil
penelitian
ini
dapat
disimpulkan
bahwa
terjadinya
peningkatan
motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran
menggunakan
metode Number Sense yaitu
antusias
belajar
terhadap
siswa
matematika,
mendengar penjelasan guru
pada
penyampaian
materi
ajar,
menanggapi
secara
positif dorongan guru atau
siswa lain dan terjadinya
peningkatan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran
matematika.Hasil
penelitian
5
di atas mendukung bahwa
D. Tinjauan Teoritik
peningkatan motivasi belajar
1. Pengertian Guru
siswa masih perlu dilakukan
4. Penelitian
yang
Guru adalah pendidik yang
telah
menjadi tokoh, panutan, dan
dilakukan oleh Nurul Ismiah
identikfikasi bagi para peserta
(UMS,
didik dan lingkungannya.3
2010)
bimbingan
pengaruh
pengasuhan
2. Peran Guru
terhadap
motivasi
belajar
Salah satu faktor utama yang
santriwati
di
pondok
menentukan mutu pendidikan
Islam
adalah guru. Di sini gurulah
penelitian
yang paling penting dalam
adalah
menciptakan kualitas sumber
pesantren
Ta’mirul
Surakarta.
Jenis
yang
dilakukan
penelitian
tindakan
kelas
daya
manusia.
Guru
(PTK). Subjek penelitian ini
berhadapan langsung dengan
adalah santriwati putri kelas 1
para peserta didik dikelas
sampai 6 SD Ta’mirul Islam
melalui
Surakarta. Hasil penelitian ini
mengajar. Di tangan gurulah
dapat
bahwa
akan dihasilkan peserta didik
peningkatan
yang berkualitas, baik secara
disimpulkan
terjadinya
motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran
metode
skill
belajar
(keahlian),
menggunakan
bimbingan
pengasuhan.
akademis,
proses
dan
3
Mulyasa, Meraih Guru Profesional,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
hlm. 37
6
kematangan emosional dan
6. Cepat bosan pada tugastugas yang rutin (hal-hal
yang bersifat mekanis,
berulang-ulang, sehingga
kurang kreatif)
7. Dapat mempertahankan
pendapatnya
8. Tidak mudah melepaskan
hal yang sudah diyakini
9. Senang
mencari
dan
memecahkan
masalah
soal-soal
moral serta spiritual4
3. Motivasi
Motivasi
dorongan
mental
menggerakkan
mengarahkan
adalah
yang
dan
perilaku
manusia, termasuk perilaku
Disini
ada
beberapa
cara
belajar5
untuk
Ciri-ciri motivasi belajar
menurut
Sardiman
yang
6
dikutip Saefullah yaitu:
1. Tekun mengadapi tugas
(dapat
bekerja
terus
menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah
berhenti sebelum selesai)
2. Ulet
menghadapi
kesulitan (tidak lekas
putus asa)
3. Menunjukkan
minat
terhadap
bermacammacam masalah (minat
untuk sukses)
4. Mempunyai orientasi ke
masa depan
5. Lebih senang bekerja
mandiri
motivasi, untuk meningkatkan
membangkitkan
motivasi belajar siswa, antara
lain:
Memberikan
angka,
hadiah,
saingan
atau
kompetisi,
ego-involvement,
memberi ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hukuman, hasrat
untuk belajar, minat, tujuan
yang diakui.7
4. Tutor Sebaya
Tutor Sebaya adalah
4
Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2011) hlm. 40
5
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan
Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), hlm. 80
6
Saefullah, Psikologi Perkembangan dan
Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012),
hlm. 293
strategi yang berfungsi untuk
meningkatkan pengajaran
7
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Grafindo Persada,
2003), hlm. 90-93
7
sesama yang memberikan
kata-kata, atau kalimat, gambar dan
seluruh tanggung jawab untuk
bukan dengan angka.10
mengajar sesama peserta
dalam kelompok8
Sesuai dengan judul skripsi
yang akan penulis lakukan maka
Belajar dari teman atau
subjek
penelitian
adalah
Kepala
Peer Lessons adalah strategi
sekolah SMP Negeri 2 Banyudono,
untuk
menggairahkan
Guru agam Islam kelas VII SMP
kemauan peserta didik untuk
Negeri 2 Banyudono, Siswa SMP
mengajarkan materi kepada
Negeri 2 Banyudono. Metode yang
temannya9.
digunakan untuk pengumpulan data
adalah wawancara, observasi, dan
E. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
dokumentasi.
penelitian lapangan (field research)
Wawancara
adalah
proses
karena didasarkan pada data-data
pengumpulan data atau informasi
yang terkumpul dari lapangan secara
melalui tatap muka antara pihak
langsung.Penelitian
adalah
penanya (interviewer) dengan pihak
dengan
yang
penelitian
ini
kualitatif
ditanya
atau
menjawab
pendekatan deskriptif, yaitu data
(interviewee)11.
yang terkumpul dijelaskan dengan
digunakan untuk mengambil data
10
8
Mel Silberman, 101 Cara Pelatihan
dan Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Indeks,
2010), hlm. 175
9
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran
Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insani, 2008),
hlm. 62
Metode
ini
Lexy Moleong J.
MetodologiPenelitianKualitatif (edisi revisi)
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2004),
hlm. 11.
11
Sudjana, Manajemen Program
Pendidikan, (Bandung: Falah Production,
2004), hlm. 297
8
tentang
upaya
guru
dalam
meningkatkan motivasi belajar.
pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
Banyudono Kabupaten Boyolali.
Observasi adalah pengamatan
Analisis data dalam penelitian
dan pencatatan sesuatu obyek dengan
ini dilakukan pada saat pengumpulan
sistematika
data
fenomena
yang
berlangsung
dan
setelah
diselidiki.12 Metode ini dipakai untuk
pengumpulan data dalam periode
mengumpulkan data yang mudah
tertentu. Aktivitas dalam analisis
diamati
data ini meliputi data reduction, data
secara
langsung
yaitu
keadaan guru saat mengajar dikelas,
display,
keadaan gedung serta fasilitasnya.
drawing/verification14.
Dokumentasi yaitu mencari
conclusion
dan
F. Hasil Penelitian
data mengenai hal atau variabel yang
Pembuatan
persiapan
berupa catatan, transkrip, buku, surat
pembelajaran
sebelum
dilakukan
kabar, majalah, prasasti, notulen
pembelajaran
oleh
guru
rapat, agenda, dan sebagainya13.
menunjukkan
Metode
bagaimana
tingkat
dokumentasi
dalam
penguasaan
dilakukan
untuk
dalam melaksanakan pembelajaran.
memperoleh daftar nama siswa, letak
Persiapan lain yang dilakukan oleh
geografis,
guru sebelum melaksanakan KBM
penelitian
hasil
belajar,
foto
dan
komitmen
guru
berlangsungnya proses pembelajaran
adalah
model pembelajaran Tutor Sebaya
pembelajaran, dengan diketahuinya
12
Sukandarrumidi, Metodologi
Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University, 2006), hlm. 69
13
Arikunto, Prosedur Penelitian,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 274
penyampaian
tujuan
tujuan pembelajaran oleh siswa,
14
Sugiyono, Memahami Penelitian
Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm.
91
9
maka siswa diharapkan akan lebih
mengetahui
untuk
dilakukannya
apa
pembelajaran
tujuan
yang
hendak dilakukan.
Disini
2. Hasrat untuk belajar
Dengan hal ini, guru tidak
susah
payah
memberikan
motivasi pada anak, karena
guru
berhadapan
pada
diri
anak
memang
langsung dengan para peserta didik
sudah ada motivasi untuk
dikelas
belajar.
melalui
proses
belajar
mengajar. Di tangan gurulah akan
dihasilkan
peserta
didik
yang
3. Memberi
hadiah,
memberikan hadiah untuk
berkualitas, baik secara akademis,
siswa
skill
bersemangat,
(keahlian),
kematangan
emosional dan moral serta spiritual.
Salah
satu
dengan
yang
berprestasi.
siswa
ada
persaingan dalam belajarnya.
upaya
4. Pujian, dengan pujian yang
membangkitkan motivasi baca
tepat akan memupuk suasana
tulis al-Qur’an (BTA) antara
yang menyenangkan.
lain sebagai berikut.15
1. Dengan
hukuman
cara
5. Memberi
memberikan
contoh
bentuk
hukuman: siswa yang tidak
aktif
15
dalam
pembelajaran
ulangan,
murid
lebih giat belajar apabila di
adakan ulangan tulis atau
lisan.
6. Saingan
atau
kompetensi,
BTA maka nilainya akan
guru mengadakan saingan
dikurangi,
atau kompetensi sebagai alat
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 20 Maret
2014
motivasi,
dengan
cara
10
mengadakan
hafalan
al-
pembelajaran
Qur’an.
yang
telah
disampaikan guru
7. Tujuan yang di akui
Motivasi belajar siswa setelah
Memahami tujuan yang akan
menggunakan
dicapai, sangat berguna dan
pembelajaran tutor sebaya:16
menguntungkan.
8. Mengetahui
a. Siswa
hasil,
memberikan
hasil
strategi
lebih
tekun
guru
menghadapi tugas dari
belajar
guru (dapat bekerja terus
siswa, ini akan mendorong
menerus
siswa akan lebih giat belajar.
yang lama, tidak pernah
9. Ego-involment,
memulai
sebelum
pelajaran
merupakan
alat
waktu
berhenti sebelum selesai)
guru
b. Menunjukkan
memotivasi siswa
(minat
10. Menumbuhkan
dalam
minat,
minat
untuk
mempelajari bacaan tulis
motivasi
al-Qur’an)
yang pokok, proses belajar
c. Tidak mudah melepaskan
akan berjalan lancar kalau
hal yang sudah diyakini.
disertai dengan minat.
d. Ulet
menghadapi
11. Tujuan yang diakui, siswa
kesulitan (meskipun anak
mengetahui dan memahami
belum bisa membaca dan
tujuan yang hendak dicapai
menulis al-Qur’an akan
dari
suatu
materi
16
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
11
tetapi anak tetap belajar
d. Menggunakan
metode
pembelajaran
pada temannya)
dapat
Adapun manfaat yang dirasakan
mempengaruhi siswa dalam
dengan
keseimbangan antara otak
adanya
strategi
pembelajaran tutor sebaya ini
kanan dan otak kiri.
Beberapa
yaitu:
a. Lebih dalam hal evaluasi
mendukung
yang
pelaksanaan
yaitu lebih efektif karena
pembelajaran baca tulis al-
langsung
Qur’an
bisa
mengamati
(BTA)
melalui
atau melihat langsung saat
metode tutor sebaya antara
berjalannya
lain:
proses
pembelajaran.17
b. Fungsi
a. Semangat
bimbingan
dan
pendampingan lebih optimal.
c. Dengan
adanya
pembelajaran
media
siswa
bisa
mempunyai
tentang
gambaran
materi
siswa
untuk
mencoba dan memahami
langsung
tentang
pelaksanaan baca tulis alQur’an (BTA)
b. Pembimbing
membayangkan atau
yang
diajarkan.18
profesional
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
18
Wawancara dengan Rina kelas VII
pada tanggal 21 Maret 2014
yang
mulai
dari
guru agama.
c. Adanya
belajar
17
faktor
lingkunagan
yang
kondusif,
sehingga memungkinkan
12
seseorang
siswa
dapat
belajar dengan baik.
d. Adanya
dalam
rangka
motivasi baca tulis al-Qur’an
kegiatan
yang
menarik dalam belajar.19
(BTA), antara lain:Memberikan
nilai,
memberikan
Faktor Penghambat :
memberikan
a. Siswa
kompetensi,
tidak
meningkatkan
memiliki
persaingan
memberikan
ulangan,
relevan maka metode ini
memberikan hukuman, minat
menjadi tidak efektif
(guru
menumbuhkan
siswa
dengan
memberikan
pujian,
minat
menggunakan
oleh siswa yang suka
berbagai
berbicara.
mengajar) , memberikan angka,
c. Tidak semua guru benarbenar
memahami
masing-masing
cara
siswa
bekerja di kelompok.
d. Memerlukan
perhatian
guru yang ekstra kuat
macam
tujuan yang diakui (memahami
tujuan yang akan dicapai, sangat
berguna dan menguntungkan)..
1. Motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran di kelas setelah
menggunakan
strategi
Upaya guru pendidikan agama
antara lain yaitu:
Islam
a. Siswa
pada siswa kelas VII
Negeri
bentuk
pembelajaran tutor sebaya
G. Kesimpulan
19
atau
dasar pengetahuan yang
b. Kemungkinan didominasi
SMP
hadiah,
2
Banyudono
Wawancara dengan Bapak Dasuki,
selaku guru Mapel, pada tanggal 21 Maret
2014
lebih
tekun
menghadapi tugas (dapat
bekerja
terus
menerus
13
dalam waktu yang lama,
tidak
pernah
berhenti
(minat
sekolah
melakukan
dapat
pemantauan
pembelajaran di kelas. Hal
sebelum selesai.
b. Menunjukkan
b. Kepala
minat
ini dapat digunakan untuk
untuk
mengetahui
situasi
mempelajari bacaan tulis
pembelajaran
al-Qur’an)
masalah-masalah
c. Lebih semangat bekerja
kelompok.
muncul
kelas
dari
dan
yang
masing-
masing kelas dan berusaha
d. Tidak mudah melepaskan
hal yang sudah diyakini
mengatasi
permasalahan
tersebut dengan
bekerja
sama dengan para guru.
H. Saran
Berdasarkan pengalaman dalam
c. Kepala sekolah hendaknya
penggunaan strategi Tutor Sebaya
menerima
disarankan beberapa hal sebagai
mendengarkan
berikut:
masukan
dari
1. Terhadap Kepala Sekolah
mengenai
permasalahan
a. Kepala
menjadi
perbaikan
sekolah
harus
pemimpin
pembelajaran
dan
segala
guru
dalam pembelajaran.
2. Terhadap Guru
a. Guru mata pelajaran perlu
dengan melibatkan para
mengadakan
guru.
perilaku
pemantauan
siswa
selama
proses pembelajaran. Hal
14
ini akan membantu guru
dengan
untuk memahami setiap
agar
permasalahan
mengajar terasa nyaman
yang
teman-temannya
proses
belajar
muncul sehingga mudah
dan
menyenangkan
dalam
sehingga
materi
mencari
solusi
pemecahannya.
dipelajari menjadi mudah
b. Penggunaan
strategi
pembelajaran tutor sebaya
dapatdimanfaatkan
atau
dipahami.
b. Siswa hendaknya selalu
belajar secara rutin dan
digunakan seefektif dan
berkesinambungan
seefisien mungkin.
walaupun
c. Memberikan
motivasi
kepada siswa agar siswa
semakinbersemangat
dalam
yang
selanjutnya
tidak
ada
ujian.
c. Siswa
menggunakan
pertemuan
hendaknya
harus
kritis dalam setiap proses
metode pembelajaran tutor
pembelajaran,
sebaya.
siswa yang kritis adalah
3. Bagi Siswa
siswa yang selalu ingin
a. Setiap siswa hendaknya
tahu
dan
selalu
karena
ingin
dapat menjalin hubungan
belajar agar menjadi lebih
yang baik dengan guru
baik
maupun
bekerja
sama
lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
B.UnoHamzah, 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
HamalikOemar, 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni, 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
JufriWahab, 2013.Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta
Kunandar, 2011. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
MudjionoDimyati, 2013. Belajar dam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
MoleongLexy, 2004.MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung:
Rosdakarya
PT
Remaja
Prasetyono Dwi Sunar, 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Yogjakarta: Diva Press
Sardiman, 2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Grafindo
Persada
Saefullah, 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia
Sudjana, 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sukandarrumidi, 2006.Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
Silberman Mel, 2010. 101 Cara Pelatihan dam Pembelajaran Aktif. Jakarta:
Indeks
ZainiHisyam, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani
15