STRATEGI PROMOSI BATIK PRING DI DESA SIDOMUKTI Strategi Promosi Batik Pring Di Desa Sidomukti(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Promosi Yang Dilakukan Oleh Pengrajin Batik Mukti Lestari).

STRATEGI PROMOSI BATIK PRING DI DESA SIDOMUKTI

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:
ARIS SASONGKO
L 100080098

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

0

NI\TERSITAS MUHAMMADIYAH ST]RAKARTA
AKTJLTAS KOMTJNIKASI DAN INFORMATIKA
Jl-A.Yani Tromol Pos l-Pabelan Kartasur4 Telp. (0271) 71741'l,Fax (0271)1151+8 Surakarta


Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir
Nama
: 1. Mokhamad Toharudin, MA
2. Budi Santoso, S.sos, M.Si
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasi swa :
Nama
ARIS SASONGKO
NIM
L 100080098
Program Studi
ILMU KOMT]NIKASI
Judul Skripsi
STRATEGI PROMOSI BATIK PRING DI DESA

SIDOMUKTI (Studi Deskripsi Kualitatif Mengenai
Strategi Promosi yang Dilakukan oleh Pengrajin Batik


Mukti Lestari)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Dernikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Januari2014

Pernbimbing I

Pembimbing

II

(-t--'

Y,P4NIK.848

100.1276

ABSTRAK


Aris Sasongko, 2014. Strategi Promosi Batik Pring di Desa Sidomukti (Studi Deskripsi
Kualitatif Mengenai Strategi Promosi yang Dilakukan oleh Pengrajin Batik Mukti
Lestari). Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan
Informatika. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Masalah strategi promosi batik Pring di Desa Sidomukti sangatlah penting untuk diteliti
khususnya bagi penulis serta khalayak pada umumnya. Strategi promosi untuk batik haruslah
disusun semenarik mungkin, sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya. Maka,
penulis dapat mengetahui sejauhmana strategi promosi yang dilakukan oleh pengrajin batik
Mukti Lestari agar batik Pring dapat dikenal masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauhmana strategi promosi yang dilakukan oleh pengrajin batik Mukti Lestari.
Penelitian ini dilakukan di desa Sidomukti, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pemeriksaan data dengan
menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dengan
tiga komponen utama yaitu (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) penarikan simpulan serta
erifikasinya.
Kesimpulan penelitian ini bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh pengrajin Mukti
Lestari dalam mengenalkan produk batik pring melalui empat elemen yaitu advertising,
personal selling, publisitas dan sales promotion. Advertising melalui iklan radio, spanduk,

banner, pameran, dan mulut ke mulut. Personal Selling melalui tokoh publik figur yang
mempunyai banyak kolega. Publisitas bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Diler
Cemara Agung Motor Magetan dalam mendesain show room daeler. Promosi Penjualan
menggunakan sales promotion untuk terjun langsung ke masyarakat dan berupaya berinteraksi
dengan masyarakat memperkenalkan produk-produk kerajinan batik Mukti Lestari. Dengan
strategi, sangat berpengaruh cukup besar bagi pemesanan batik dari bulan ke bulan semakin
meningkat.
Kata Kunci: Strategi Promosi, Bauran promosi, Batik Pring

1

dengan

PENDAHULUAN

memfokuskan

pada

periklanan,


Seni batik merupakan seni kebudayaan

khususnya media internet berupa website

Indonesia yang telah ada sejak nenek

pada salah satu situs jejaring sosial facebook.

moyang dulu. Pada dasarnya seni batik

Hal tersebut juga didukung dengan kegiatan

merupakan seni lukis yang menggunakan

promosi penjualan yang didukung dengan

bahan dasar utama berupa kain mori, canting,

personal selling, sales promotion, serta


lilin batik, dan pewarna. Seni batik adalah

public relation.

salah satu bentuk seni budaya yang kaya

Diana

akan

nafas

kehidupan

manusia

menggambarkan tentang

Elma


Widyaningrum

(2012),

dan

menjelaskan bahwa positioning dilakukan

keelokan alam

dengan menerapkan strategi differention
positioning dipilih berdasarkan keinginan

semesta (Herawati, 2010:1).
Hasil penelitian strategi promosi batik

kampong batik laweyan memberikan value

pernah dilakukan oleh Maya Rizky Amalia


yang lebih besar kepada pembeli, dengan

(2012) bahwa untuk dapat mengembangkan

menunjukkan

aktivitas promosi agar tetap berjalan dengan

pembelian produk batik di kampong batik

efektif

tahapan

Laweyan terdapat nilai lebih dari sekedar

audience,

kegiatan transaksi jual beli, melainkan


harus

mengidentifikasi
menentukan

melakukan
target

tujuan promosi,

merancang

kegiatan

bahwa

menambah

ketika


melakukan

pengalaman

dan

pesan, memilih saluran promosi, menetapkan

pengetahuan terhadap produk sejarah batik

total anggaran promosi, memutuskan bauran

itu sendiri

promosi,

mengulur

hasil


promosi,

dan

Mulanya

batik

ini

hanya

warga

mengelola proses komunikasi pemasaran

Sidomukti saja yang menggunakan batik

terpadu. Aktivitas promosi yang dilakukan

Pring ini, mulai dari jarik, dan kemeja.

oleh

dalam

Karena kurangnya sarana dan prasarana

menarik minat konsumen untuk membeli

sehingga batiknya pun terbatas. Orang-orang

produknya melakukan aktivitas promosi

luar daerah mengetahui adanya batik Pring

Batik

Gunawan

Setiawan

2

ini melalui peragaan oleh Kepala Desa yang

batik

memakainya pada saat bekerja di kantor,

pembeli.

Selain itu

juga dipakai dalam menghadiri

Cap

guna

memenuhi

kebutuhan

Dalam kenyataanya batik pring ini masih

acara kondangan maupun acara dinas keluar

sulit

kota. Sehingga orang yang melihat akan

bersaing dengan batik dari daerah lain,

tertarik.

seperti batik khas Solo, Pekalongan yang

berkembang,

akibat

masih

kalah

Batik khas Magetan dikenal dengan

masuk pada pasar lokal, serta dana yang

nama batik Pring Sedapur. Batik Pring

minim untuk pemasaran produknya. Akan

mulanya

dusun

tetapi hal ini tidak membuat para pengrajin

Papringan, Desa Sidomukti sejak tahun 2000.

batik Mukti Lestari berkecil hati. Justru

Sekarang ini batik pring dikelola oleh dua

dengan adanya persaingan tersebut malah

pengrajin, yaitu Mukti Rahayu dan Mukti

memotifasi

Lestari yang berada di bawah tanggung

pengrajin Mukti Lestari untuk membuat

jawab Kepala Desa. Meskipun ada dua

terobosan motif baru, dan selalu optimis

pengrajin namun peneliti memilih penelitian

dengan motif batiknya yang memiliki ciri

di

khas

di

Mukti

buat

oleh

Lestari,

warga

karena

dalam

Mbak

tersendiri.

Indra

Dengan

selaku

ketua

menanggapi

pengembangan batiknya cukup cepat, dan

persaingan yang semakin ketat adapun

strategi yang digunakanpun lebih unik.

strategi

Selain itu juga masih tetap mempertahankan

memasang spanduk, Facebook, Peragaan,

keaslian proses pembuatan batik secara

Pameran,

tradisional, tak heran bila pengerjaanya

(menerima siswa magang), serta membidik

membutuhkan waktu sekitar satu minggu

seragam SD, SMP, SMA guna menghemat

lamanya. Meski demikian para pengrajin

biaya.

juga melayani pemesanan batik Printing dan

yg

dilakukan

kerja

sama

yaitu

dengan

dengan

Sekolah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat dirumusan permasalahan yang perlu
3

dihadapi, yaitu “ Bagaimana strategi promosi

untuk mencapai kebersamaan (Fajar, 2009:

yang

31).

dilakukan

oleh

pengrajin

Mukti

Lestari?”

Suatu perusahaan diperlukan pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA

untuk mencapai tujuan yang maksimal dalam

Komunikasi

proses

penjualan.

Untuk

melakukan

Komunikasi merupakan kegiatan rutin

pemasaran diperlukan komunikasi antara

yang selalu kita lakukan dalam kehidupan

individu dengan individu serta dengan

sehari-hari. Komunikasi dapat dilakukan oleh

kelompok. Komunikasi pemasaran ini untuk

siapa saja. Komunikasi yaitu menyampaikan

mempresentassikan

pesan kepada orang lain sehingga orang lain

disampaikan kepada konsumen, agar mereka

tersebut mengerti apa yang telah kita

tertarik

sampaikan.

sering

ditawarkan. semua bauran pemasaran merk

dilakukan dalam dunia usaha. Komunikassi

tergabung selain kemudian mulai dengan

dalam dunia usaha dilakukan untuk tujuan

komunikasi

keberhasilan suatu usaha. Hal ini disebabkan

disampaikan ke pelanggan.

Komunikasi

juga

oleh betapa pentingnya komunikasi dalam
kelangsungan

suatu

perusahaan.

untuk

pesan

membeli

yang

produk

pemasaran.

akan

yang

Kemudian

“Komunikasi pemasaran mempresen-

Istilah

tasikan gabungan semua unsur dalam bauran

komunikasi atau communication berasal dari

pemasaran

bahasa latin, yaitu communicatus yang

terjadinya pertukaran dengan menciptakan

berarti berbagi atau menjadi milik bersama.

suatu arti disebarluaskan kepada pelanggan

Kata sifatnya communis yang bermakna

atau kliennya”. (Shimp, 2003:4).

umum atau bersama-sama. Dengan demikian

Promosi

merk,

yang

memfasilitasi

Promosi merupakan salah satu cara yang

kata komunikasi menurut kamus bahasa

digunakan

mengacu pada suatu upaya yang bertujuan

oleh

memperkenalkan,
4

perusahaan
serta

dalam

meningkatkan

penjualan. Oleh sebab itu

menjual, serta mempromosikan produk

promosi sangat

penting dilakukan supaya mampu menarik

yang dihasilkan produsen.

konsumen. Promosi merupakan salah satu

2. Pull strategy yaitu aktivitas promosi

variabel yg terkandung di dalam marketing

produsen

mix yang selalu digunakan oleh perusahaan-

(biassanya dengan iklan dan consumer

perusahaan dalam pemasaran produknya.

promotion) dengan tujuan agar mereka

“Promosi

adalah arus informasi atau

kepada

konsumen

akhir

mencarinya pada para perantara, yang

persuasi satu arah yang dibuat untuk

pada

mengarahkan

memesan produk yang dicari konsumen

kepada

seseorang

tindakan

atau

yang

organisasi
menciptakan

giliranya

kemudian

perantara

kepada produsen ( Tjiptono. 1997:237).

pertukaran dan pemasaran”. (Swastha &

Periklanan

Irawan, 2005: 349).

Periklanan

Selain kegiatan promosi merupakan

merupakan

bentuk

komunikasi tidak langsung, yang didasari

sarana komunikasi yang dilakukan produsen

pada informasi tentag keunggulan atau

dengan konsumen, promosi juga dapat

keuntungan suatu produk, yang disusun

diartikan bahwa semua jenis kegiatan tentang

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
menyenangkan yang akan mengubah pikiran
permintaan.
seseorang

untuk

melakukan

pembelian

Dalam kaitanya dengan sasaran yang
(Tjiptono, 1997: 226).
dituju, ada dua strategi yang bisa digunakan
Personal selling (Tatap muka)
oleh perusahaan, yaitu
Menurut Tjiptono (1997: 224) Personal
1. Push strategy yaitu aktivitas promosi
selling adalah komunikasi langsung atau
produsen kepada perantara (biassanya
tatap
dengan

personal

selling

dan

muka

antara

penjual

dan

calon

trade
pelanggan untuk memperkenalkan suatu

promotion), dengan tujuan agar para
produk
perantara

itu

memesan,

kemudian
5

kepada

calon

pelanggan

dan

membentuk pemahaman pelanggan terhadap

pikiran, informasi, serta berkomentar dengan

produk sehingga mereka kemudian akan

yang

mencoba dan membelinya.

pengetahuan konsumen atas berbagai macam

Publisitas

merek produk kebanyakan disebabkan oleh

lainnya.

Termasuk

juga

tentang

Publisitas adalah bentuk penyajian dan

komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini

penyebaran ide, barang dan jasa secara non

terjadi disebabkan karena informasi dari

personal, dimana orang atau organisai yang

teman

diuntungkan tidak membayar untuk hal itu.

dibandingkan dengan informasi yang didapat

Publisitas juga merupakan suatu pemanfaatan

dari iklan.

nilai-nilai berita yang terkandung dalam

KERANGKA PEMIKIRAN

akan

suatu produk untuk membentuk citra produk

lebih

dapat

dipercaya

Pengrajin
Mukti Lestari

yang bersangkutan (Tjiptono, 1997:228).
Pameran
Pameran

menurut

(jefkins,frank.

Strategi
Promosi

1995:217) merupakan satu-satunya media
periklanan yang menyentuh semua panca
indra: mata, telinga, lidah hidung dan kulit.
Diseluruh

penjuru

dunia,

Komunikasi
Interporsonal
(dari mulut ke
mulut)

Promotion
pameran
al Mix

merupakan suatu kegiatan yang popular dan
telah lama ada.
Word of mounth (komunikasi mulut ke
mulut)
Proses

komunikasi

antar

manusia

Awaren
ess

biasanya terjadi melalui mulut ke mulut.
Setiap hari orang berbicara, saling bertukar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran
6

berlangsungnya penelitian. Penelitian ini

Keterangan gambar:
memiliki

menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif

stategi yang berbeda dalam pemasaran

Suber data yang digunakan dalam

produknya, seperti halnya batik yang dikelola

penelitian ini adalah data primer dan data

pengrajin

sekunder. Data primer yaitu informasi yang

Setiap

perusahan

batik

pastinya

Mukti

Lestari

dalam

pemasarannya menggunakan beberapa cara,

dikumpulkan

yaitu dengan menggunakan cara tradisional

sumbernya (Susanto, 2006: 125). Data

(interpersonal), serta melakukan promosi

primer dari hasil observasi dan wawancara.

dalam promotional mix (bauran promosi).

Data

Cara

adalah

dikumpulkan pihak lain. Data sekunder ini

melalui mulut ke mulut, dan juga pasar,

digunakan untuk melengkapi data primer.

sedangkan promosi yang digunakan yaitu

Data skunder diperoleh dari dokumentasi.

tradisional

(interpersonal)

peneliti

skunder

yaitu

langsung

informasi

dari

yang

iklan lini atas, lini bawah, personal selling,

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh

publisitas serta promosi penjualan. Dengan

data digunakan 3 teknik pengumpulan data

kegiatan

yaitu:

tersebut,

merangsang

diharapkan

penjualan

serta

mampu

batik

bisa

Observasi,

Wawancara,

dan

Dokumentasi

dikenal dalam masyarakat luas.

Sebagai usaha peningkatan viliditas data

METODE PENELITIAN

dalam

Penelitian ini mengambil lokasi di Desa

penelitian

digunakan

yaitu

kualitatif
triangulasi.

yang

biasa

Triangulasi

Sidomukti, kecamatan Plaosan kabupaten

terdiri dari triangulasi sumber, metode, dan

Magetan. Kota Magetan merupakan lokasi

teori.

yang

bertempat

menggunakan pemeriksaan keabsahan data

disebelah timur lereng gunung lawu. Alasan

dengan menggunakan triangulasi sumber.

pemilihan lokasi ini karena adanya industri

Menurut Patton, triangulasi dengan sumber

batik yang sedang berkembang. Waktu yang

berarti membandingkan dan mengecek balik

cukup

strategis,

dan

digunakan untuk penelitian yaitu, Selama

Dalam

penelitian

ini

penulis

derajat kepercayaan suatu informasi yang
7

diperoleh melalui waktu dan alat yang

bilamana proses pengumpulan data sudah

berbeda

berakir.

dalam

penelitian

kualitatif

(Moleong, 2012:330).

Hasil Penelitian

Analisis data menurut (Bogdan &

1. Tahapan Promosi

yang

dilakukan

Biklen, 1982) dalam Moleong adalah upaya

Batik Sidomukti

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

a. Mengidentifikasi audiens sasaran

data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya

menjadi

satuan

yang

Aktivitas

dapat

promosi

yang

dijalankan oleh Batik Sidomukti ini

dikelola, mensistensikanya, mencari dan

bertujuan

menentukan pola, menemukan apa yang

merk serta produk Batik Sidomukti

penting

dan

agar dapat dikenal oleh masyarakat

memutuskan apa yang dapat diceritakan

dan target audience-nya sehingga

kepada orang lain. (Moleong,2012:248).

dapat

Cara yang digunakan oleh peneliti dalam

pengunjung

Batik

penelitian ini adalah model interaktif. Miles

Masyarakat

sebagai

dan Huberman dalam Sutopo (2006:113),

merupakan tujuan pemasaran batik

mengemukakan bahwa dalam prose analisis

Sidomukti

dan

apa

yang

dipelajari,

penarikan

simpulan

serta

menerus

sehingga

peneliti

merumuskan

simpulan

Sidomukti.
audience

dapat

dikenal

akan

adanya

batik.

demikian

secara

tidak

masyarakat luas.
b. Tujuan Komunikasi

tidak

Ada tujuan jangka pendek dan

mengalami kesulitan dalam analisis akhir
untuk

jumlah

langsung batik kita bisa di kenal oleh

verifikasinya.

Ketiga komponen ini harus dilakukan secara
terus

supaya

luas

Dengan

reduksi data, (2) sajian data, dan (3)

memperkenalkan

meningkatkan

secara

terdapat tiga komponen utama yaitu (1)

untuk

jangka panjang yang ingin dicapai

penelitian,

oleh Batik Sidomukti. Tujuan jangka
pendeknya adalah memperkenalkan
8

produk dan merk Batik Sidomukti.

Spanduk sebagai sarana

Tujuan jangka panjangnya adalah

promosi yang mudah dibuat dan

dapat

mudah dipasang.

meningkatkan

jumlah

pelanggan Batik. Alasan

pengrajin

3. Banner

batik Mukti Lestari memberikan baju

Banner

sebagai

bagian

terhadap perangkat desa, hal ini

dari promosi batik Sidomukti

dikarenakan

yang

perangkat

desa

juga

dibuat

untuk

merupakan Public Figur. Dan dalam

mempermudahkan

kenyataanya public figur kebanyakan

mengenal lebih jauh tentang batik

menjadi contoh dan dan ditiru oleh

masyarakat

Sidomukti.

masyarakat.

4. Pameran

2. Strategi Promosi Batik Sidomukti

Salah seorang konsumen

a. Advertising (periklanan)

bernama Bintari yang bekerja

1. Iklan radio

sebagai

Tujuan melalui iklan di

penyanyi

mengetahui

batik Sidomukti dari mbah lurah

radio karena sekarang ini radio

Tikno. Personal selling digunakan

sudah mengglobal di masyarakat
pada saat melakukan pameran di
saya yakin setiap rumah pasti
kota-kota besar seperti Jakarta,
memili radio, apalagi sekarang
Surabaya dan Bali dengan tujuan
handphone

juga

dilengkapi
berinteraksi

dengan

radio,

langsung

pengunjung
mewah

juga

dengan

mobil-mobil
ada

untuk

radionya,
menginformasikan

sehingga lebih efektif dan murah.
batik Sidomukti.
2. Spanduk
5. Mulut ke mulut

9

keunggulan

Strategi

yang

paling

c. Publisitas

menentukan dalam meraih hasil
produk

batik

yang

Secara

terus

Sidomukti

khusus,

bekerja

sama

Batik
dengan

berkembang adalah strategi dari

perusahaan lain seperti Diler Cemara

mulut ke mulut.

Agung

Magetan

untuk

mendesain show room daelernya

b. Personal Selling
Aktivitas

Motor

promosi

berupa

dengan

tema

hari

Kartini

dan

personal selling komunikasi timbal

mewajibkan untuk menonjolkan ikon

balik

yang berada di kota yang ditempati.

antara

pembeli

dengan

d. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Karyawan yang bekerja di gerai batik
Sidomukti. Bentuk komunikasi dari
personal

selling

adalah

Strategi

berupa

promosi

yang

digunakan Batik Sidomukti adalah

ucapan persuasif yang dilakukan oleh

dengan

karyawan terhadap pengunjung atau

promotion. Sales promotion bertugas

calon pembeli batik Sidomukti yang

untuk terjun langsung ke masyarakat

datang ke gerai. Personal promosi

dan berupaya berinteraksi dengan

dimaksudkan untuk memperkenalkan

masyarakat tentang produk-produk

motif-motif baru dari produk Batik

kerajinan

Sidomukti seperti baju atau jas.

keefektifan penggunaan yang lebih

Kesibukan

intens.

seorang

lurah

dalam

berbagai acara-acara dimaksudkan
untuk
produk

memperkenalkan
Batik

batik

yang

sales

memiliki

3. Hasil Strategi Promosi yang dilakukan

produk-

Sidomukti

menggunakan

Batik Sidomukti

di

Melalui strategi yang dilakukan

masyarakat luas khususnya di luar

Mukti Lestari seperti itu (menjalankan

kota.

periklanan, personal selling, publisitas,
10

pameran,

promosi

penjualan,

Batik sekarang ini sudah mengalami

menggunakan sales, memasang spanduk),

perkembangan yang cukup pesat, hail ini

batik

mengalami

dapat kita lihat dari berbagai jenis batik yg

peningkatan dan perkembangan dalam

terus dibuat dari berbagai jenis motif dan

penjualannya.

model.

sidomukti

terus

Batik

yang

dulunya

hanya

berkonotasi daster atau baju rumah, sekarang

Pembahasan
Strategi pemasaran menurut Tull dan

dikenakan untuk bekerja ke kantor, busana

Kahle (1990) dalam Tjiptono (1997: 6)

santai, busana pesta, bahkan digunakan

merupakan

alat

direncanakan

untuk

perusahaan

dengan

keunggulan

fundamental

yang

sebagai busana muslim. Pemakaian batik pun

mencapai

tujuan

tak terbatas wanita dan pria dewasa, kaum

mengembangkan

remaja yang dulunya alergi menggunakan

bersaing

yang

batik karena dianggap pakaian orang tua, kini

berkesinambungan melalui pasar yang di

dengan senang hati mengenakan juga. Selain

masuki dan program yang digunakan untuk

itu batik juga diterapkan pada berbagai

melayani pasar sasaran tersebut.

pelengkap penampilan seperti tas,

Seni batik merupakan seni kebudayaan

gelang, sepatu, sandal dan bahkan sudah

Indonesia yang telah ada sejak nenek

sampai perlengkapan rumah seperti seprai,

moyang dulu. Pada dasarnya seni batik

taplak meja, serbet dan lainya.

merupakan seni lukis yang menggunakan

Setiap

bahan dasar utama berupa kain mori, canting,

kehidupan

menggambarkan tentang

manusia

pastinya

memiliki

produknya, seperti halnya batik yang dikelola

salah satu bentuk seni budaya yang kaya
nafas

perusahan

stategi yang berbeda dalam pemasaran

lilin batik, dan pewarna. Seni batik adalah

akan

kalung,

pengrajin

dan

batik

Mukti

Lestari

dalam

pemasarannya menggunakan beberapa cara,

keelokan alam

yaitu dengan menggunakan cara tradisional

semesta (Herawati, 2010:1).

(interpersonal), serta melakukan promosi
11

dalam promotional mix (bauran promosi).

menghadapinya

Cara

adalah

strategi pemasaran yang tepat. Aktivitas

melalui mulut ke mulut, dan juga pasar,

pemasaran dari suatu perusahaan merupakan

sedangkan promosi yang digunakan yaitu

suatu

iklan lini atas, lini bawah, personal selling,

dilaksanakan

publisitas serta promosi penjualan. Dengan

menginformasikan dan membujuk konsumen

kegiatan

untuk menggunakan produk atau jasanya.

tradisional

tersebut,

merangsang

(interpersonal)

diharapkan

penjualan

serta

mampu

batik

bisa

usaha

dengan

yang

melaksanakan

secara

untuk

langsung
mencapai,

Batik khas Magetan dikenal dengan nama

dikenal dalam masyarakat luas.

batik Pring Sedapur. Batik Pring mulanya di

Personal selling merupakan presentasi

buat oleh warga dusun Papringan, Desa

lisan yang terjadi interaksi langsung, saling

Sidomukti sejak tahun 2000. Sekarang ini

bertatap muka antara penjual dan pembeli,

batik pring dikelola oleh dua pengrajin, yaitu

sehingga penjual dapat tanggapan langsung

Mukti Rahayu dan Mukti Lestari yang berada

tentang keinginan dan kesukaan pembeli

di bawah tanggung jawab Kepala Desa.

untuk menciptakan penjualan (Swasta dan

Meskipun ada dua pengrajin namun peneliti

Irawan, 2005: 352). Sedangkan menurut

memilih penelitian di Mukti Lestari, karena

Sutisna (2001: 311) personal selling adalah

dalam pengembangan batiknya cukup cepat,

satu-satunya alat promosi yang digunakan

dan strategi yang digunakanpun lebih unik.

untuk berkomunikasi secara berhadapan

Selain itu juga masih tetap mempertahankan

langsung (face-to-face) dengan konsumen

keaslian proses pembuatan batik secara

yang melibatkan pikiran dan emosi.

tradisional, tak heran bila pengerjaanya

Seiring

perubahan-

membutuhkan waktu sekitar satu minggu

perubahan lingkungan, strategi pemasaran

lamanya. Meski demikian para pengrajin

terus berkembang. Perusahaan mencermati

juga melayani pemesanan batik Printing dan

sikap

dengan

perubahan

adanya

yang

terjadi

dan
12

batik

Cap

guna

memenuhi

kebutuhan

Dalam kaitanya dengan sasaran yang

pembeli.

dituju, ada dua strategi yang bisa digunakan
oleh perusahaan, yaitu Push strategy yaitu

Batik Sidomukti bertempat di Dusun
Papringan,

Desa

Sidomukti,

Kecamatan

aktivitas promosi produsen kepada perantara

Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

(biassanya dengan personal selling dan trade

secara tidak langsung sudah menerapkan

promotion),

strategi pemasaran berdasarkan product life

perantara itu memesan, kemudian menjual,

cycle yaitu dengan melakukan informasi

serta

kepada pelanggan terhadap produk baru yang

dihasilkan produsen. Pull strategy yaitu

diluncurkan,

ulang

aktivitas promosi produsen kepada konsumen

apabila penjualan terhadap suatu produk

akhir (biassanya dengan iklan dan consumer

tidak menunjukkan pencapaian yang positif,

promotion) dengan tujuan agar mereka

membuat beberapa variasi model untuk

mencarinya pada para perantara, yang pada

pakaian jadi, mengurangi produksi dengan

giliranya

menggunakan motif batik yang sudah banyak

produk

beredar di masyarakat. Tetapi terdapat

produsen.

melakukan

produksi

beberapa hal yang belum dilakukan oleh para

dengan

tujuan

mempromosikan

kemudian
yang

agar

produk

perantara

dicari

para

yang

memesan

konsumen

kepada

Melalui strategi yang dilakukan oleh

pelaku usaha di desa Sidomukti untuk

pengrajin

melengkapi strategi product life cycle ini

dikatakan bahwa stretegi promosi tersebut

diantaranya adalah harga yang berikan belum

berhasil. Hal ini dilihat di lingkungan

menunjukkan perbedaan yang signifikan

Magetan sudah banyak yang memakai batik

terhadap setiap produksi untuk produksi lama

dengan motif bambu, apalagi setiap hari

dan produksi baru, belum adanya promosi

jumat jajaran staf Pegawai Negri Sipil (PNS)

gencar yang dilakukan batik Sidomukti.

di Magetan juga menggunakan seragam batik

Mukti

Lestari

maka

dapat

Pring Sedapur, serta seragam sekolah mulai
13

dari SD, SMP, bahkan SMA. Ditambah lagi

memutuskan bauran promosi, mengulur hasil

pesanan-pesanan

daerah.

promosi, dan mengelola proses komunikasi

Pengunjung yang datang ke Magetan untuk

pemasaran terpadu. Aktivitas promosi yang

berwisata ke Sarangan dan melihat kerajinan

dilakukan oleh Batik Gunawan Setiawan

kulit, sekarang banyak yang mampir untuk

dalam menarik minat konsumen untuk

membeli batik.

membeli produknya melakukan aktivitas

dari

Strategi-strategi

luar

yang

dilakukan

promosi

dengan

memfokuskan

pada

manajemen Batik Sidomukti sebagai alat

periklanan, khususnya media internet berupa

fundamental

untuk

website pada salah satu situs jejaring sosial

dengan

facebook. Hal tersebut juga didukung dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang

kegiatan promosi penjualan yang didukung

berkesinambungan melalui pasar yang di

dengan personal selling, sales promotion,

masuki dan program yang digunakan untuk

serta public relation.

melayani pasar sasaran tersebut. Sampai saat

KESIMPULAN

mencapai

yang
tujuan

direncanakan
perusahaan

ini, dengan strategi-strategi tersebut dapat

Kesimpulan penelitian ini bahwa promosi

berkembang pesat dan terkenal kemana-

yang dilakukan Batik Sidomukti antara lain

mana.

iklan radio, spanduk, banner,

personal,

Hasil penelitian ini relevan dengan

pameran, dan mulut ke mulut. Dengan

penelitian Maya Rizky Amalia (2012) bahwa

demikian, strategi promosi yang diterapkan

untuk

batik Sidomukti sebagai bentuk dari bauran

dapat

mengembangkan

aktivitas

promosi agar tetap berjalan dengan efektif

promosi

harus melakukan tahapan mengidentifikasi

empat elemen yaitu advertising, personal

target audience, menentukan tujuan promosi,

selling, publisitas dan sales promotion.

merancang pesan, memilih saluran promosi,

Dengan strategi, sangat berpengaruh cukup

menetapkan

total

anggaran

promosi,
14

dapat

dikelompokkan

menjadi

besar bagi pemesanan batik dari bulan ke

Program Studi Magister Manajemen.
Universitas
Indonesia.
Tidak
dipublikasikan.
H.B. Sutopo, 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif: Dasar teori dan Terapannya
dalam Penelitian Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Jalaluddin
Rakhmat,
1998.
Metode
Penelitian Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Jefkins Frank, 2006. Periklanan. Jakarta:
Erlangga.
Lexy J. Moleong, 2012. Metode Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Marhaeni Fajar, 2009. Ilmu Komunikasi :
teori dan praktek. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Maya Rizky Amalia, 2012. Strategi Promosi
Batik Gunawan Setiawan (Studi
Deskriptif Kualitatif mengenai Strategi
Promosi Batik Gunawan Setiawan
dalam Menarik Minat Konsumen untuk
Mendukung Penjualan dalam Rangka
Melestarikan Batik). Skripsi. Program
Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Nanik Herawati, 2010. Pesona Batik. Klaten:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Philip
Kotler,
2008.
Prinsip-prinsip
pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Shimp Terence, 2003. Periklanan Promosi:
Aspek
Komunikasi
Pemasaran
Terpadu. Jakarta : Erlangga.
Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran. Cetakan I
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tjiptono Fandy, 1997. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi Offset.
Usman dan Akbar, 2003. Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Wahyu Ami, 2012. Chic in Batik. Jakarta:
Erlangga.

bulan semakin meningkat.
Saran-saran penelitian ini adalah:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya memakai batik
buatan

lokal

seperti

batik

pring

Sidomukti.
2. Bagi Perusahaan
Hendaknya

perusahaan

lebih

memaksimalkan bauran promosi maupun
penggunaan promosi-promosi yang lain
agar jangjauan promosi lebih luas dan
maksimal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi

peneliti

selanjutnya

hendaknya

meneliti

tentang

hubungan/pengaruh

strategi

promosi

terhadap

penjualan.

Diharapkan

volume
penelitian

selanjutnya juga mampu menggambarkan
lebih baik tentang strategi promosi yang
telah dilakukan Batik Sidomukti.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmesta dan Irawan, 2005, Manajemen
Pemasaran Modern. Edisi Kedua.
Yogyakarta: Liberty.
Diana Elma Widyaningrum (2012). Strategi
Pemasaran Kampung Batik Laweyan
Solo. Tesis. Fakultas Ekonomi.
15