Penerapan strategi promosi pada batik beteng laweyan Surakarta dian

(1)

commit to user

i

PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG

LAWEYAN SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :

DIAN AJENG PRABANDARI F 3209036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv MOTTO

Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan menyiapkan diri untuk menghadapi hidup

setelah mati. Orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan.

(H.R. Ibnu Majah)

“Sesungguhnya pendengaran, pengliatan, dan hati semuanya akan dimintai pertanggungjawaban”

(Q.S. Al –Isra’ ayat 36)

Orang yang luarbiasa itu sederhana dalam ucapan,

tetapi hebat dalam tindakan

( Penulis )

Bila tiba saatnya kita meninggalkan dunia ini, tinggalkanlah warisan yang abadi untuk keturunan kita. Warisan abadi bukanlah harta melainkan kerukunan, harta tidak akan abadi jika tanpa kerukunan, Sedangkan kerukunan akan abadi tanpa harta.


(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah serta

selalu menuntunku untuk tetap bertahan dalam syariat-Nya.

2. Almarhumah ibuku (Sudarti) dan Ayahku (Giyono Hari Susanto)

yang senantiasa berdoa untuk kebaikanku dan selalu memberikan cinta serta kasih sayang yang berlimpah untuk ku.

3. Kakak ku (Dyah Ayu Pramesthi beserta suaminya Oyo Sunaryo dan

Dina Anggun Pratiwi), keponakanku (Anindhita Mellani .P, Aulia Bunga .R, Arya Ganesha .Y) terima kasih atas canda tawa selama ini.

4. Orang terdekatku yang selalu berdiri disampingku dan memberikan

semangat serta motivasi.

5. Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.


(6)

commit to user

vi KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya serta kemampuan, kemudahan dan pertolongan-Nya hingga penulisan Tugas Akhir ini selesai.

Tugas akhir dengan judul “ Penerapan Strategi Promosi Pada Batik Beteng Laweyan Surakarta “ ini merupakan persyaratan guna meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mengalami kesulitan, oleh karena itu penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta serta dorongan dari berbagai pihak, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Maka dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih atas segala bentuk bantuannya kepada yang terhormat :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, MB.A. Selaku Ketua Program Studi Manejemen

Pemasaran Surakarta.

3. Pram Suryanadi, SE, M.Si. Selaku Pembimbing Tugas Akhir.

4. Bapak Didik Abimantoro Manajer Batik Beteng Laweyan dan Bapak Jajang,

selaku pembimbing lapangan.

5. Kedua Orang Tuaku dan Keluarga Besarku yang telah memberi semangat dan

doa.


(7)

commit to user

vii Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, bagi penulis maupun bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012 Penulis


(8)

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 4

E. Metode penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A.Pengertian Pemasaran ... 9

B. Pengertian Bauran Pemasaran ... 11

C.Bauran Promosi ... 15

D.Strategi Promosi ... 17


(9)

commit to user

ix

F. Kerangka pemikiran... 39

BAB III Pembahasan Masalah ... 41

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 41

B. Laporan Magang Kerja ... 55

C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ... 57

D. Pembahasan Masalah ... 60

BAB IV Penutup ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(10)

commit to user

x DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Pemikiran ... 39 III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan ... 47


(11)

commit to user

xi DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Nilai Magang

3. Surat Pernyataan Magang

4. Diplay manekin atau pajangan di dalam gerai


(12)

commit to user ABSTRAK

PENERAPAN STATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA

DIAN AJENG PRABANDARI F3209036

Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mempengaruhi masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan strategi promosi apa saja yang telah dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Batik Beteng Laweyan Surakarta selama 2 bulan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu dengan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang promosi yang selama ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta. Teknis pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Dalam peneletian ini proses wawancara dilakukan secara tanya jawab dengan devisi pemasaran Batik Beteng Laweyan Surakarta. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti. Studi pustaka dalam penelitian ini yaitu dengan cara penulis mempelajari literature dan referensi yang relevan dengan penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Batik Beteng Laweyan Surakarta selama ini menerapkan variabel promotional mix dalam melakukan kegiatan pemasaran produknya. Variabel promotional mix yang diterapkan oleh Batik

Beteng Laweyan Surakarta adalah periklanan, personal selling, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat. Strategi promosi periklanan yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah televisi, brousur, web site, dan kartu nama. Kegiatan personal selling dilakukan oleh seorang duta niaga yang bertugas untuk melayani dengan baik setiap konsumen yang berada di dalam gerai. Promosi penjualan yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah potongan harga, souvenir, diplay manekin, special event (acara khusus), dan sampel. ). Hubungan masyarakat yang dilakukan Batik Beteng Laweyan Surakarta yaitu menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan dan masyarakat yang berada disekitar Laweyan.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta selama ini terbukti cukup efektif. Melalui media promosi yang diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta produk batik yang dijual mampu dikenal masyarakat luas. Selain itu, kegiatan promosi yang dilakukan dapat menarik perhatian serta minat calon konsumen untuk mau mengkonsumsi produk batik.


(13)

commit to user

Sehingga hal ini akan mempengaruhi peningkatan volume penjualan Batik Beteng Laweyan Surakarta.

Kata kunci : Pemasaran, Marketing Mix, produk, harga, distribusi, promosi, Promotional mix, Periklanan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat.


(14)

commit to user ABSTRACT

APPLICATION TO PROMOTE BATIK BETENG SRATEGY LAWEYAN SURAKARTA

DIAN AJENG PRABANDARI F3209036

Promotion is one of the marketing activities used to inform, persuade and influence the public to want to consume the products offered by a company. The study was done in order to determine the application of any promotional strategy that has been done by Batik Beteng Laweyan Surakarta. Research conducted by the author in Batik Beteng Laweyan Surakarta for 2 months.

This study is a descriptive type of research. Descriptive analysis in this study is to describe the actual state of promotions that have been implemented by the Batik Beteng Laweyan Surakarta. Collection of technical data in this study that is through interviews, observation and literature study. In this study the question and answer interview conducted by the marketing division Batik Beteng Laweyan Surakarta. Activity observed in this study is done through direct observation and looks directly at the object under study. Literature study in this research that the way authors studied literature and references relevant to this study.

These results indicate that the Batik Beteng Laweyan Surakarta during the promotional mix variable is implemented in the product marketing activities. Variable promotional mix employed by the Batik Beteng Laweyan Surakarta is advertising, personal selling, sales promotion and public relations. Promotional strategy of advertising done by Batik Beteng ynag Laweyan Surakarta is a television, brochures, websites, and business cards. Personal selling activities


(15)

commit to user

performed by a commercial ambassador whose job is to cater to every consumer good that is in the booth. Promotion of sales made Batik Beteng Laweyan Surakarta is a discount, gift, display mannequin, special event (special events), and samples. Conducted public relations Batik Beteng Laweyan Surakarta namely to establish a good relationship with our customers and communities around Laweyan.

Promotional activities undertaken by the Batik Beteng Laweyan Surakarta has been proven quite effective. Through the media campaign implemented by the Batik Beteng Laweyan Surakarta batik products are sold widely known capable. In addition, promotional activity to attract the attention and interest of potential customers to want to consume batik products, so this will affect the increase in sales volume Batik Beteng Laweyan Surakarta.

Key words:

Marketing, marketing mix, product, pricing, distribution, promotion, promotional mix, advertising, personal selling, sales promotion, public relations ABSTRACT


(16)

commit to user

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini memang semakin pesat terutama dalam hal persaingan bisnis. Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan persaingan guna menarik perhatian serta minat masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sebab tujuan utama berdirinya suatu perusahaan adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memperoleh laba yang maksimal. Keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut sangat tergantung pada ketepatan manajemen dalam mengambil suatu keputusan.

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk mempengaruhi kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan akan mengandalkan strategi pemasaran sebagai syarat utama untuk memonitor dan menyesuaikan diri dengan pangsa pasar yang sewaktu-waktu berubah. Strategi pemasaran dapat dicapai melalui marketing mix atau biasa disebut dengan 4P, yang meliputi produk (product), harga (price), tempat ( place), dan promosi (promotion).

Salah satu variabel marketing mix tersebut yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran adalah promosi. Promosi merupakan suatu


(17)

commit to user

2 kegiatan pokok yang dilakukan demi mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Melalui promosi perusaan dapat menyampaikan informasi mengenai harga, kualitas, merek, dan informasi-informasi lainnya yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat.

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang bisnis harus mempunyai strategi promosi yang jitu terhadap produk-produknya agar konsumen lebih mengerti dan mengenal produk dari perusahaan itu sendiri. Konsumen akan tertarik dengan suatu produk perusahaan bilas trategi yang digunakan mengena dihati para konsumen dan mudah diingat produknya.

Menurut Lamb dkk (2001), Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Selain itu, promosi merupakan kegiatan yang memberikan sejumlah informasi kepada konsumen tentang suatu barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang ditujukan untuk mendorong permintaan pasar. Semakin ketatnya persaingan pasar, mendorong perusahaan untuk merancang strategi promosi yang tepat untuk menarik perhatian dan minat masyarakat untuk mengkonsumsi produknya. Apabila perusahaan mengambil keputusan dan melakukan strategi promosi yang tepat, maka volume penjulan persuahaan tersebut meningkat. Perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi yang meliputi periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjulan


(18)

commit to user

3 perseorangan (personal selling), hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.

Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan dikatakan berhasil bila pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh konsumen, serta dapat menarik banyak masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi juga harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, segmen yang dituju, jenis barang, dan dana yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan promosi tersebut. Sehingga perusahaan harus memilih dan menentukan alat promosi yang tepat serta efisien agar kegiatan promosi berhasil dan membuahkan hasil. Oleh karena itu, peranan promosi sangat penting dalam meningkatkan volume penjualan di suatu perusahaan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan strategi promosi untuk memberikan kepuasan, kesenangan, dan kenikmatan yang memadai bagi konsumen.

Batik Beteng Laweyan adalah salah satu toko batik yag berada di kota Solo, Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berupaya menjual produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Batik Beteng Laweyan Surakarta mempunyai harapan serta tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan para konsumen, agar konsumen tidak berpindah pada produk maupun merek lain. Oleh karena itu, Batik Beteng Laweyan Surakarta berusaha memilih serta menggunakan berbagai strategi promosi yang tepat sehingga dapat menarik calon pembeli baru maupun mempertahankan konsumennya agar tidak berpindah ke merek lain.


(19)

commit to user

4 Mengingat pentingnya strategi promosi yang dilakukan Batik Beteng Laweyang Surakarta dalam kaitannya menarik perhatian serta minat masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang telah ditawarkan. Maka judul yang diambil penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : “ PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi promosi yang selama ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui Strategi Promosi apa saja yang selama ini diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah: 1.Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis, karena dapat menerapkan secara langsung teori-teori


(20)

commit to user

5 yang diperoleh selama mengikuti masa perkulihaan terutama dalam hal Strategi Promosi.

2.Bagi Perusahaan

a. Sebagai dasar manajer untuk mengambil keputusan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada strategi promosi.

b. Sebagai bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan

khususnya dalam menentukan strategi promosi di Batik Beteng Laweyan Surakarta.

3.Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi pihak lain untuk penelitian yang sejenis.

E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan desain kasus, yaitu berupa pertanyaan

“apa” dan “bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian ini, sehingga harus membuat diskripsi atau analisis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalah tersebut.

2. Obyek Penelitian

Penelitian ini hanya terfokus pada penerapan strategi promosi pada Batik Beteng Laweyan Surakarta yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan Surakarta, Telp. (0271) 740839.


(21)

commit to user

6

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis Data kualitatif yang berarti data yang memuat gambaran kondisi perusahaan.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Primer

Data primer yaitu data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. (Istjanto, 2009: 44). Data yang dikumpulkan secara langsung dari peneliti, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada devisi pemasaran Batik Beteng Laweyan Surakarta.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri untuk tujuan lain. (Istjanto, 2009: 38). Data sekunder dalam penelitian ini berupa

gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi


(22)

commit to user

7

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49). Dalam penelitian ini proses wawancara dilakukan secara tanya jawab secra langsung kepada divisi pemasaran Batik Beteng Laweyan Surakarta mengenai promosi yang dilakukan selama ini. b. Obeservasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan mengamati dan mencatat pola perilaku orang, obyek, atau kejadian-kejadian melalui cara yang sistematik. (Maholtra dalam Istjanto, 2009:49). Dalam penelitian ini, kegiatan observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung dan terlibat langsung pada objek yang diteliti yaitu Batik Beteng Laweyan Surakarta.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu dengan mempelajari literature dan referensi yang relevan dengan penelitian ini.

5. Teknik Pembahasan

Pembahasan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pembahasan deskriptif. Analisis diskriptif yaitu bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.(Istjanto, 2009: 96).


(23)

commit to user

8 Analisis deskritif dalam penelitian ini yaitu dengan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tentang promosi yang diterapkan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta dalam menarik perhatian serta minat masyarakat luas untuk mau mengkonsumsi produk yang telah ditawarkan.


(24)

commit to user

9 BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya untuk berkembang dan menghasilkan laba yang diharapkan. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu, juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkomunikasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan berjalan lancar.

Kegiatan pemasaran merupakan aktifitas fungsional yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dalam hal tersebut pemasaran dapat menciptakan dan memelihara hubungan-hubungan pertukaran berupa pertukaran barang dengan uang, barang dengan barang, ide dengan uang, jasa dengan uang, dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa definisi tentang pengertian pemasaran, adapun sebagian dari definisi tersebut adalah:

1. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang


(25)

commit to user

10 memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha dan Irawan, 2003 : 5).

2. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan diinginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2001 : 7).

3. Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler dan Amstrong, 2008 : 6).

4. Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kevin dan Kotler, 2009 : 5).

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, Pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menawarkan barang atau jasa melainkan lebih berarti sebagai suatu kesatuan kegiatan atau hasil interaksi dari beberapa kegiatan yang menekankan bagaimana cara menjual produk guna memenuhi target penjualan yang ditetapkan.

Suatu perusahaan dalam melakukan kegitan pemasaran diperlukan manajemen pemasaran yang tepat. Adanya proses manajemen ini, kegiatan pemasaran berperan sebagai prediksi dalam menghadapi segala


(26)

commit to user

11 kemungkinan yang dapat terjadi. Manajemen yang tepat dapat menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi tantangan dan menangkap peluang pasar yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

B. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Marketing mix merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan pemasaran yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 116), Marketing Mix merupakan panduan spesifik periklanan (advertasing), promosi pejualan (sales promotion), hubungan masyarakat, penjualan personal (personal selling), dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Unsur dalam kombinasi tersebut saling berhubungan, dimana masing-masing elemen didalamnya saling mempengaruhi. Keempat variabel pada sistem bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Pengertian produk adalah semua hal yang terdapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, ukusisi, penggunaa atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan amstrong, 2008 : 266).


(27)

commit to user

12 Dalam pengelolaan suatu produk, termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada. Menambah baru atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dalam menentukan produk.

2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008 : 345).

Dalam kebijakan menentukan harga harus menetukan harga dasar produknya terlebih dahulu, kemudian menetukan kebijaksanan menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim, dan hal-hal lainnya yang menetukan harga.

3. Distribusi (Place)

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat yang dibutuhkan) (Fandy Tjiptono, 2008 : 185).

Tugas dari distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi yang secara fisik menangani dan


(28)

commit to user

13 menyangkut produk melalui saluran tersebut. Hal ini dilakukan agar produk dapat sampai kepasar sasaran yang dituju dengan tepat.

4. Promosi

Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatru respon (Lamb dkk, 2001 :145).

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaraan disuatu perusahaan. Bagaimanapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna baginya, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Promosi merupakan komponen yang berfungsi sebagai pemberitahuan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan promosi meliputi periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung.

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221-222), Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:


(29)

commit to user

14 a) Menginformasikan (informing), dapat berupa:

1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk.

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu

produk.

3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

4) Menjelaskan cara kerja suatu produk.

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh

perusahaan.

6) Meluruskan kesan yang keliru.

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.

8) Membangun citra perusahaan.

b) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

1) Membentuk pilihan merek.

2) Mengalihkan pemilihan merek tertentu.

3) Mengubah presepsi pelanggan.

4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

(salesman).

c) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual


(30)

commit to user

15 3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampaye

iklan.

4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

C. Bauran Promosi (Promotional Mix)

Perusahaan harus dapat menentukan bauran promosi yang tepat untuk memenuhi harapan serta tujuan perusahaan tersebut. Kegunaan bauran promosi yaitu untuk membantu perusahaan dalam menentukan jenis promosi yang digunakan dalam memperkenalkan produknya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program penjualan perusahaan.

Terdapat beberapa definisi tentang Promotial Mix, adapun sebagian dari defini tersebut adalah:

1. Promotial Mix adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2008 : 116).

2. Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swasta dan Irawan, 2003 : 249).


(31)

commit to user

16 Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 355-358), Empat faktor penting yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan bentuk Promosi Mix antara lain:

1. Dana yang tersedia

Menentukan biaya promosi harus didasarkan pada bugdet yang ada. Perusahaan yang mempunyai dana lebih besar akan melakukan promosi yang lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai sumber dana terbatas.

2. Sifat pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran pemasaran (promotial mix) antara lain luas geografi pasar, konsentrasi pasar, jenis pelanggan.

3. Jenis produk

Dalam hal ini tentu saja konsumen lebih tahu apakah produk tersebut termasuk barang primer maupun sekunder itu merupakan suatu pilihan yang menjadi sifat konsumen apakah termasuk konsumtif atau lebih selektif.

4. Tahap daur hidup produk

a) Tahap perkenalan

Perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan

mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum


(32)

commit to user

17

b) Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan

Perusahaan dapat menitikberatkan pada kegiatan periklanan dalam menjalankan kegiatan promosinya.

c) Tahap penurunan

Perusahaan harus membuat produk yang lebih baik dan baru untuk sebagai pengganti produk lama. Pada tahap ini konsumen sudah berada pada tahap kejenuhan, bahkan usaha-usaha promosinya sudah tidak menguntungkan lagi.

D. Strategi Promosi

Menurut Lamb dkk (2001 : 143), Strategi promosi adalah suatu rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi: periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan promosi penjualan. Strategi promosi berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelangggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, dan promosi penjualan. Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 233-251), Ada 6 strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu: 1. Strategi pengeluaran promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran di suatu perusahaan. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus


(33)

commit to user

18 dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar.

2. Strategi bauran promosi

Strategi ini berupanya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi.

3. Strategi pemilihan media

Tujuan dari strategi ini adalah data media yang tepat untuk berkampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi mengerti dan paham dalam menentukan sikap pembelian.

4. Strategi copy iklan

Berfungsi sebagai penjelasan dari mafaat produk dan memberi alasan kepada pembaca mengapa harus membeli produk tersebut. 5. Strategi penjualan

Strategi penjualan yaitu memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian melalui penjualan tatap muka.

6. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual.

Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual yaitu wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan berbentuk financial maupun non financial.


(34)

commit to user

19 E. Keputusan Strategi

Suatu perusahaan harus sering berkomunikasi dengan para konsumennya agar perusahaan dapat memasarkan produknya dengan baik. Hal ini dapat dicapai perusahaan dengan cara melakukan promosi. Adapun alat-alat promosi antara lain:

1. Periklanan

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :150), Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi secara langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu poduk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 :151), Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Menurut Basu Swastha (2000 : 252), Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan adalah:


(35)

commit to user

20 a) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang

lainnya.

b) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjual atau salesman dalam jangkau tertentu.

c) Mengadakan hubungan dengan penyalur, misalnya dengan

mencantumkan nama dan alamatnya.

d) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru.

e) Memperkenalkan produk baru.

f) Menambah penjualan industri.

g) Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.

h) Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan.

Menurut Terence A. Shimp (2003 : 504), Media periklanan merupakan metode komunikasi umum yang membawa pesan periklanan, yaitu televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Media periklanan sangat beragam sehingga memudahkan perusahaan untuk mengiklankan produknya kepada masyarakat luas. Perusahaan harus dengan tepat memilih media periklanan untuk mempromosikan produknya, sehingga dapat menjangkau segmen pasar yang dituju perusahaan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 162), Masing-masing media periklanan mempunyai kelebihan serta keterbatasan. Berikut kelebihan dan keterbatasan media periklanan:


(36)

commit to user

21 a) Televisi

Kelebihan:

1) Liputan pemasaran massal yang baik

2) Biaya per paparan rendah

3) Menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan

4) Menarik terhadap indera

Keterbatasan:

1) Biaya absolut tinggi

2) Kerumunan tinggi

3) Paparan hanya sekilas

4) Selektifitas pemirsa kurang b) Surat kabar

Kelebihan: 1) Fleksibilitas

2) Ketepatan waktu

3) Liputan pasar lokal yang baik

4) Penerimaan luas

5) Tingkat kepercayaan tinggi Keterbatasan:

1) Umur pendek

2) Kualitas reproduksi buruk


(37)

commit to user

22 c) Surat langsung

Kelebihan:

1) Selektifitas pemirsa tinggi 2) Fleksibilitas

3) Tidak ada kompetisi iklan dalam media yang sama

4) Memungkinkan personalisasi

Keterbatasan:

1) Biaya per paparan relatif tinggi

d) Majalah

Kelebihan:

1) Selektifitas geografis dan demografis tinggi 2) Kredibilitas dan prestise

3) Reproduksi kualitas tinggi

4) Umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya

Keterbatasan:

1) Jangka waktu pembelian iklan lama

2) Biaya tinggi

3) Tidak ada jaminan posisi

e) Radio

Kelebihan:

1) Penerimaan lokal baik

2) Selektifitas geografis dan demografis tinggi


(38)

commit to user

23 Keterbatasan:

1) Audio saja

2) Paparan hanya sekilas

3) Perhatian rendah

4) Pemirsa terfragmentasi f) Luar ruangan

Kelebihan: 1) Fleksibilitas

2) Pengulangan paparan tinggi

3) Biaya rendah

4) Kompetisi pesan rendah

5) Selektivitas posisi baik Keterbatasan:

1) Selektivitas pemirsa kecil 2) Keterbatasan kreatif g) Internet

Kelebihan:

1) Selektivitas tinggi

2) Biaya rendah

3) Segera


(39)

commit to user

24 Keterbatasan:

1) Pemirsa tercangkup secara demografi

2) Dampak relatif rendah

3) Pemirsa mengendalikan paparan

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), Media promosi periklanan mempunyai kelebihan sebagai berikut:

a) Audience yang dicangkup berjumlah besar.

b) Biaya per pembaca atau pendengar atau penonoton relatif rendah. c) Pilihan media banyak tersedia sehingga memudahkan peritel

memilih yang cocok dengan target audience.

d) Peritel mengusai penuh bentuk dan isi iklan sesuai dengan target pasar yang diinginkan.

e) Dalam media cetak, pesan (message) dapat selalu dibaca ulang.

f) Iklan dikelilingi oleh berita atau semacamnya sehingga

memperkuat kredibilitas iklan.

g) Konsumen yang telah mengetahui bahwa peritel mempunyai

reputasi bagus dalam hal barang-barang yang dijualnya dan pelayanan yang baik, bisa dengan efisien (cepat dan tidak banyak pertimbangan) berbelanja.


(40)

commit to user

25

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), periklanan juga memiliki kekurangan atau kelemahan sebagai berikut:

a) Karena dalam iklan message yang bersifat standar dan kaku, peritel atau perusahaan tidak dapat mengganti pesan dengan cepat guna memenuhi kebutuhan audience secara orang per orang.

b) Iklan yang menggunakan media televisi membutuhkan biaya yang

amat besar.

c) Tidak dapat digunakan peritel atau perusahaan yang wilayah operasinya lebih kecil dari pada media tempat memasang iklan (misalnya, peritel yang memiliki gerai di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali tidak mungkin sering memasang iklan dimedia yang terbit di Jakarta yang mencakum wilayah Nasional).

d) Beberapa media tidak dapat menerima permintaan mendadak

sehingga lead-timenya menjadi panjang.

e) Beberapa media (misalnya iklan sisipan dalam koran) sering kali dibuang tanpa dibaca lebih dahulu.

f) Iklan harus ringkas, oleh karena itu sering kali tidak dapat memuat banyak informasi bagi audience.


(41)

commit to user

26 2. Penjualan tatap muka ( Personal Selling )

Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 350), penjualan tatap muka ( personal selling ) adalah sebagai presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

Menurut Kotler dan Amstrong, (2001 : 112), Penjulan tatap muka (personal selling) adalah presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjulan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.

Menurut Basu Swastha (2000 : 261-263), Tenaga penjual memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Mengadakan Analisa Pasar

Dalam analisa pasar, termasuk juga mengadakan peramalan tentang penjualan yang akan datang, mengatahui dan mengawasi para pesaing serta memperhatikan lingkungan terutama lingkungan sosial dan perekonomian. Seorang tenaga penjual


(42)

commit to user

27 yang baik harus memahami dan menyadari tentang apa yang terjadi dibeberapa daerah selain di sekitar perusahaan.

b) Menentukan Calon Konsumen

Fungsi ini antara lain mencari pembeli potensial, menciptakan pesanan baru dari pelanggan yang ada, dan mengetahui keinginan pasar.

c) Mengadakan Komunikasi

Fungsi ini tidaklah menitikberatkan untuk membujuk dan mempengaruhi, tetapi untuk memulai dan melangsungkan pembicaraan secara ramah dengan pelanggan atau calon pembeli.

d) Memberikan Pelayanan

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat diwujudkan dalam bentuk konsultasi menyangkut keinginan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan, memberi jasa teknis, memberikan bantuan keuangan (misalnya, berupa kredit), melakukan penghantaran barang ke rumah, dan sebagainya.

e) Memajukan Pelanggan

Tenaga penjual bertanggung jawab atas semua tugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Hal ini dimaksudkan

untuk mengarahkan tugas tenaga penjual agar dapat


(43)

commit to user

28

f) Mempertahankan Pelanggan

Mempertahankan pelanggan atau penjualan merupakan salah satu fungsi yang semata-mata ditujukan untuk menciptakan goodwill serta mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.

g) Mendefinisikan Masalah

Dalam hal ini tenaga penjual harus mengadakan analisa tentang usaha-usaha konsumen sebagai sumber masalah. Selain itu, juga harus menemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan barang, jasa, harga, dan sistem penyampaian.

h) Mengatasi Masalah

Mengatasi atau menyelesaikan masalah merupakan fungsi menyeluruh yang pada dasarnya menyangkut fleksibilitas, penemuan, dan tanggapan.

i) Mengatur Waktu

Sering terjadi adanya banyak waktu yang terbuang dalam perjalanan, atau untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak produktif, atau terbuang untuk menunggu saja. Untuk menghemat waktu mereka harus banyak latihan serta mengambil pengalaman orang lain.


(44)

commit to user

29

j) Mengalokasikan Sumber-Sumber

Pengalokasikan sumber-sumber sering diperlukan dan dilakukan dengan memberi bahan bagi keputusan manajemen untuk membuka transaksi baru, menutup transaksi yang tidak menguntungkan, dan mengalokasikan usaha-usaha ke berbagai transaksi.

k) Meningkatkan Kemampuan Diri

Ini meliputi latihan-latihan dan usaha-usaha pribadi untuk mencapai kemampuan fisik dan mental yang tinggi. Latihan yang lain dapat dilakukan dengan mempelajari konsumen beserta keinginannya, para pesaing beserta kegiatannya, produk yang dijual, kebijakan dan program dari perusahaannya.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 193-194), Aspek ketrampilan personal seliing yang perlu dilatih adalah:

a) Pengetahuan segmen pasar yang dilayani, yang biasa disebut sebagai target pasar (target market).

b) Pengetahuan tentang produk (product knowlegde) yang djual oleh gerai atau perusahaan.

c) Pengetahuan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan. d) Teknik penjualan.


(45)

commit to user

30 Menurut Basu Swasta (2000 : 263-265), Tahap-tahap yang terdapat dalam proses personal selling adalah:

a) Persiapan sebelum penjualan

Pada tahap pertama ini kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjual dengan memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan. Selain itu, mereka terlebih dahulu harus mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan perilaku dalam segmen pasar yang dituju.

b) Penetukan lokasi pembeli potensial

Pada tahap kedua ini ditentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.

c) Pendekatan pendahuluan

Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan pembeli, kesukaan, dan sebagainya. Semua kegiatan ini dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.

d) Melakukan penjualan

Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk


(46)

commit to user

31 mengetahui daya tarik mereka. Akhirnya penjual melakukan penjulan produknya kepada pembeli.

e) Pelayanan sesudah penjualan

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanaan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau servis kepada mereka. Beberapa pelayanan yang diberikan oleh penjual setelah penjualan dilakukan antara lain:

1) Pemberian garansi

2) Pemberian jasa reparasi 3) Latihan tenaga-tenaga operasi

4) Penghantaran barang kerumah

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), kegitan personal selling yang dilakukan perusahaan mempunyai kelebihan sebagai berikut:

a) Umpan balik langsung bisa diperoleh dari pelanggan atau

pembeli.

b) Seorang duta niaga atau pramuniaga toko dapat segera

menyesuaikan pesan (message) dari perusahaanya sesuai situasi yang dihadapi khususnya berkaitan dengan pembelinya.

c) Pamuniaga atau staff lain dapat melihat alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh pembeli.


(47)

commit to user

32 d) Perhatian pembeli dapat terus terjaga dari awal hingga selesai

proses personal selling.

e) Setiap orang yang memasuki gerai pasti memiliki rencana atau setidaknya minat. Oleh karena itu, tidak ada hal yang sia-sia dalam upaya personal selling (hal ini berbeda dari iklan di koran yang sebagian pembacanya tidak meminati produk yang diiklankan).

f) Orang lebih bereaksi terhadap personal selling dibandingkan dengan iklan.

Selain memiliki kelebihan, kegiatan personal selling juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a) Audience yang terjangkau oleh pramuniaga dalam personal sellingnya hanya sedikit.

b) Biaya per pembeli atau calon pembeli sangat tinggi, karena seorang pramuniaga atau duta niaga hanya dapat melayani satu orang atau dua orang pembeli saja. Konsumen tidak mudah dirayu oleh cara yang dilakukan personal selling untuk mendatangi toko.

c) Ada resiko pramuniaga dapat berlebihan sehingga terkesan


(48)

commit to user

33 3. Promosi penjulan ( Sales Promotion )

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008 : 204). Promosi penjulan merupakan penghubung antara periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), dan alat promosi lain. Promosi penjulan banyak dilakukan oleh perusahaan karena biaya untuk melakukan promosi penjulan relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu, promosi penjulan lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.

Munurut Basu Swastha (2000 : 280-281), Tujuan promosi penjualan dapat dibedakan menjadi tiga tujuan. Berikut tiga tujuan promosi penjualan:

a) Tujuan promosi penjualan intern

Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Adapaun tujuan intern adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani konsumen, dan untuk meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya.


(49)

commit to user

34 b) Tujuan promosi penjualan perantara

Usaha-usaha penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas terhadap usaha promosi.

c) Tujuan promosi penjualan konsumen

Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang-orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume penjualan, untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 206-209), Variasi dari bentuk promosi penjulan yang sering dilakukan oleh perusahaan yaitu:

a) Sampel

Sampel adalah penawaran untuk mencoba produk dengan tujuan untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan keinginan baru bagi produk yang sudah ada.

b) Kupon

Kupon adalah sertifikat yang memberikan penghematan kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu.


(50)

commit to user

35 c) Pengembalian tunai (rabat)

Pengembalian tunai adalah pengurangan harga yang terjadi setelah pembelian.

d) Harga khusus (price packs)

Harga khusus menawarkan penghematan dari harga resmi kepada konsumen dengan cara menandai pengurangan harga secara langsung pada label atau kemasan.

e) Premi

Premi adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk.

f) Barang khusus iklan (produk promosi)

Barang khusus iklan disebut produk promosi, adalah pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang, atau pesan pengiklan yang diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.

g) Penghargaan dukungan

Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau penghargaan lain yang diberikan kepada penguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu.

h) Kontes, undian, dan permainan

Memberikan peluang kepada konsumen untuk

memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lewat keberuntungan atau suatu usaha.


(51)

commit to user

36

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 195), promosi penjualan memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan kegiatan promosi yang lainnya. Kelebihan dari promosi penjualan antara lain:

a) Langsung menarik.

b) Alat promosi yang digunakan unik.

c) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang konkret seperti kupon, barang hadiah seperti mug, kalender, gantungan kunci, tas, dan lain-lain.

d) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke toko.

e) Konsumen mendapat hiburan melalui kontes maupun demonstrasi yang dilakukan perusahaan.

f) Pembelian yang impulsif bertambah.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 196), Promosi penjualan (sales promotion) juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

a) Lebih sukar mengakhiri periode promosi tanpa akibat anjloknya penjualan.

b) Promosi yang mengambil lokasi di gerai dapat berakibat buruk jika menggunakan cara dan barang-barang yang terkesan murahan. c) Hanya berguna untuk menunjang alat promosi lainnya seperti

iklan, personal selling, dan hubungan masyarakat.

d) Terkadang perusahaan hanyut dalam semangat mengiklankan,


(52)

commit to user

37 yang bermutu, pelayanan yang baik, harga yang wajar, dan lain-lain.

4. Hubungan Masyarakat (Publisitas)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 168), Hubungan Masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani

atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian yang tidak

menyenangkan. Hubungan masyarakat digunakan untuk

mempromosikan produk, orang, tempat, ide, kegiatan, oraganisasi, dan bahkan Negara. Perusahaan menggunakan hubungan masyarakat untuk membangun hubungan baik dengan konsumen, investor, media, dan komunitas perusahaan.

Menurut Hendri Ma’ruf (2006:191), unsur publisitas merupakan salah satu unsur hubungan masyarakat yang berupa konferensi pers, ceramah, media relations, press release, dan unsur terakhir adalah sponsorship. Unsur-unsur tersebut sebagai sarana perusahaan untuk dapat menjangkau dan memperngaruhi masyarakat di sekitar perusahaan. Bahan identitas perusahaan juga bisa membantu menciptakan identitas perusahaan yang segera disadari masyarakat. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 171), Bahan identitas perusahaan yang dapat mempengaruhi masyarakat yaitu lambang, alat


(53)

commit to user

38 tulis, brousur, tanda, berkas bisnis, kartu bisnis, gedung, seragam, dan mobil serta truk perusahaan. Semuanya bisa menjadi sarana pemasaran jika sarana itu atraktif, berbeda, dan mudah diingat. Perusahaan juga dapat meningkatkan citranya di mata masyarakat dengan menyumbang uang dan waktu untuk kegiatan pelayanan masyarakat.

Banyak perusahaan juga memanfaatkan pemasaran gosip sebagai salah satu komunikasi untuk saranan menjalin hubungan dengan masyarakat. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 174), Pemasaran gosip adalah bentuk hubungan masyarakat yang membuat konsumen itu sendiri menyebarkan informasi dari mulut ke mulut tentang perusahaan dan mereknya. Perusahaan melakukan pemasaran gosip ini untuk meningkatkan gairah dan berita dari mulut ke mulut yang baik dengan tujuan memasarkan produknya.

Hubungan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan awareness.

b) Mendorong konsumen untuk berkunjung atau mencoba.

c) Melindungi dan menumbuhkan penjualan.

d) Mengubah attitude dan citra kearah yang positif.

Menurut Basu Swastah (2000 : 277), Keuntungan publisitas bagi perusahaan antara lain:


(54)

commit to user

39

a) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau

membaca sebuah iklan.

b) Publisitas lebih dapat dipercaya.

c) Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

Selain keuntungan-keuntungan diatas publisitas mempunyai keburukan, antara lain publisitas tidak dapat menggantikan alat promosi yang lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain dan baru dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program komunikasi pemasaran secara keseluruhan.

F. Kerangka Pemikiran

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Philip Kotler & Gary Amstrong 2008

Strategi Promosi : 1. Periklanan 2. Personal Selling 3. Promosi Penjualan

4. Hubungan Masyarakat

Penjualan Perusahaan


(55)

commit to user

40 Dalam memasarkan produknya ke pasar atau ke konsumen , perusahaan perlu menggunakan strategi promosi yang tepat. Adapun strategi promosi terdiri dari:

1. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar dari presentasi non pribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu (Kotler dan Amstrong, 2008 : 150).

2. Penjulan Tatap Muka (Personal Selling) adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2008 : 182).

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjulan produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2008 : 204).

4. Hubungan Masyarakat (Publisitas) adalah membina hubungan baik

dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, cerita, dan keajaiban yang dapat merugikan bagi perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2008 : 168).

Penetapan strategi promosi yang tepat dalam memasarkan produk, dapat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Hasil penjualan yang maksimal dengan keuntungan yang besar dapat tercapai dengan baik.


(56)

commit to user

41 BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah berdirinya perusahaan

Awal mula berdirinya sidiq manajemen dimulai dari perpecahan Taruntum Group pada akhir 2002. Hal ini disebabkan pendiri Taruntum Group meninggalkan usaha yang telah dirintisnya, Sehingga pengelolaan Taruntum Group diteruskan oleh pemegang saham lainnya. Oleh karena itu, demi kelancaran usaha yang telah dirintis selama ini para pemegang saham yang di pimpin oleh Bapak Sodiqin mengambil kebijakan untuk merubah nama yang mulanya Taruntum Group menjadi Sidiq Manajemen.

Sidiq Manajemen bergerak dibidang usaha garment yang memfokuskan produknya dari batik. Namun seiring dengan perkembangan jaman, Sidiq Manajemen mulai melebarkan sayapnya dengan memproduksi pakaian muslim dan berbagai kerajinan tangan. Sidiq Manajemen membawahi beberapa toko yang diantaranya Batik Mangkoro, Pasar Seni Nazar, Baitul Muslim Assidiq, Batik Sekar Arum dan Batik Beteng.

Toko Batik Beteng berada di beberapa daerah yang salah satuya berada di kota Solo, tepatnya di Jl. Dr. Rajiman No.569


(57)

commit to user

42 Laweyan. Batik Beteng Laweyan berdiri sejak 27 Februari 2010, yang menjual berbagai macam kain batik, sutra, pakaian batik, dan kerajinan tangan.

2. Lokasi Perusahaan

Batik Beteng Surakarta beralamat di JL. Dr. Radjiman No. 569, Solo. Telp (0271) 740839.

3. Visi Dan Misi Batik Beteng Laweyan Surakarta

Visi Batik Beteng :

Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama.

Misi Batik Beteng:

a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan harga yang rasional.

b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat yang

representatif.

c. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

d. Memperdayakan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, berkualitas dan berakhlak mulia.


(58)

commit to user

43 Makna visi dan misi Batik Beteng Laweyan Surakarta mempunyai penjabaran sebagai berikut:

a. Makna visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun penjabaran visi sebagai berikut:

1) Terbesar bisa berarti secara market share atau penguasaan pasar, jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu menjadi panutan atau trend setter untuk bidang yang sama oleh perusahaan lain.

2) Dikelasnya, hal ini mencakup ke arah geografis, artinya dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut berada.

3) Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung

makna bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen bisa memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :

a) Pemegang saham

b) Anggota tim (karyawan)

c) Relasi (suplier)

d) konsumen


(59)

commit to user

44 b. Makna misi adalah cara-cara yang harus ditempuh agar cita-cita

bisa tercapai. Adapun penjabaran misi sebagai berikut:

1) Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan harga yang rasional.

a) Setiap produk atau jasa yang dijual Batik Beteng harus memenuhi standar mutu yang bagus.

b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak

berbahaya bagi konsumen.

c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date. d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil

inovasi dan tim kreasi.

e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai nilai laba yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang wajar.

2) Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat yang representatif.

a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Batik

Beteng diwajibkan melayani sesama dengan senyum yang tulus.

b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan

yang lain dari pada yang lain, yaitu pelayanan yang ditandai dengan keramahan, kecepatan, ketepatan, dan


(60)

commit to user

45 selalu berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri maupun yang dilayani.

c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak menunggu).

d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat yang strategis, nyaman, dan aman.

3) Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran.

b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah aset.

c) Punya kemampuan untuk membiayai operasional selama

4 bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar kewajaran.

4) Memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang

profesional, berkualitas dan berakhlak mulia.

a) Proses rekrutmen yang memenuhi standar.

b) Penempatan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan

minat, bakat, dan kemampuan.

c) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai

dengan kebutuhan.


(61)

commit to user

46 e) Penempatan sumber daya manusi (SDM) melalui jalur

rohani.

5) Mampu mencetak laba secara berkelanjutan.

a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi pertama sampai dengan ke empat dijalankan secara maksimal.

b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba dari tahun ke tahun minimal 20%.

c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu

menghadirkan produk-produk yang inovatif.

4. Struktur Organisasi Sidiq Manajemen

Sruktur organisasi merupakan suatu kerangka yang

menunjukan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi serta penerapan wewenang dan tanggung jawab. Suatu struktur organisasi meliputi pertimbangan bentuk dan sifat unit-unit organisasi satuan usaha, termasuk organisasi pengolahan data serta hubungan fungsi manejemen yang berkaitan dan pelaporan. Selain itu, struktur organisasi harus menetapkan wewenang dan tanggung jawab dalam satuan usaha dengan cara yang semestinya. Srtuktur organisasi ini mempunyai beberapa kepentingan diantaranya adalah:


(62)

commit to user

47 a. Struktur organisasi diperlukan sebagai alat bantu bagi pimpinan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan lancar.

b. Struktur organisasi suatu usaha memberikan kerangka kerja menyeluruh bagi perencanaan, pengarahan, dan pengendali operasi.

c. Struktur organisasi diperlukan untuk menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Adapun susunan organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut.


(63)

commit to user

48 STRUKTUR ORGANISASI BATIK BETENG LAWEYAN SURAKARTA

Gambar III.1 Struktur Organisasi Batik Beteng Laweyan Surakarta. OWNER ATAU PEMILIK

SIDIQ MANAJEMEN

MANAJER BATIK BETENG

KOORDINATOR TOKO BATIK BETENG

BAGIAN PEMASARAN

DUTA NIAGA BAGIAN


(64)

commit to user

49 Deskripsi jabatan struktur organisasi di Batik Beteng Laweyan Surakarta

a. Pemilik Sidiq Manajemen bertugas untuk:

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan.

2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh

semua karyawan.

3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup dan semua aset yang dimiliki perusahaan.

b. Manajer Batik Beteng bertugas untuk:

1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya

kepada pimpinan tertinggi.

2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan

laporan rugi laba semua toko.

3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau

konsolidasi dari semua toko.

4) Memberi supervisi kepada seluruh anggota tim administrasi.

5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain.

6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi yang

dibuat oleh anggota tim administrasi sebelum dilaporkan kepada pimpinan.

7) Membuat laporan kegiatan bulanan.

8) Mengontrol dan bertanggung jawab atas semua perlengkapan


(65)

commit to user

50 9) Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kevalidan data yang

dibutuhkan oleh unit lain.

c. Koordinator Toko Batik Beteng bertugas untuk:

1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas duta niaga serta pelaksanaan operasional unit usaha toko. Karyawan yang harus diawasi secara langsung adalah duta niaga dan bagian umum.

2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat

yang mendukung jalannya operasional seperti alat

komunikasi dan mesin penghitung.

3) Mengawasi pelaksanaan kerja duta niaga dan bagian umum dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan penampilan duta niaga.

4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum atas seluruh duta niaga di unit usaha toko yang meliputi : jadwal kehadiran duta niaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan manejer atau kepala tim toko.

5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok (agar perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri cacat).


(66)

commit to user

51 d. Bagian Pemasaran bertugas untuk:

1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk menentukan jumlah target pasar.

2) Mengatur semua biaya pemasaran.

3) Melihat perbandingan harga, melihat model-model baru atau

trend, mencari informasi pembeli lain dalam satu suplayer,

menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan

penyelesaian produksi.

4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan

terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang yang ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit, mengirimkan ke masing-masing unit.

e. Duta Niaga bertugas untuk:

1) Melayani konsumen

2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas:

a) Pelayanan pembayaran konsumen.

b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas kasir) maupun mencatat laporan omzet penjualan.

3) Mengerjakan administrasi stok

4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut:

a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan misalnya seperti menyapu lantai, membersihkan kaca, mengganti plastik kemasan yang tidak layak pakai.


(67)

commit to user

52

b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan

pemeliharaan alat-alat operasional toko.

5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti berikut:

a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya

dengan melihat KPB, kemudian melakukan permintaan barang kepada bagian pembelian yang ditulis pada buku permintaan barang dengan persetujuan koordinator toko. KPB adalah kartu persediaan barang untuk mengetahui banyak sedikitnya barang yang ada di toko.

b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen

mengenai barang yang belum ada di toko kepada koordinator toko untuk disampaikan kepada bagian pembelian.

c) Menerima barang yang turun dari gudang.

d) Menata barang di stand.

Hal-hal yang harus dihindari duta niaga Batik Beteng Laweyan Surakarta sebagai berikut:

a) Makan atau minum pada saat melayani konsumen.

b) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian.

c) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen.

d) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan

konsumen yang lain.


(68)

commit to user

53 f)Bersolek ditempat terbuka.

g) Memperhatikan ketidaksenangan anda dengan

gerak-gerik yang kasar dan sinis.

h) Melayani konsumen dengan posisi duduk atau sambil bertolak pinggang.

i)Melayani dengan kasar demi service yang cepat atau stan yang terlalu sibuk.

j)Membanting atau meletakkan sesuatu dengan keras. k) Menanggalkan sepatu dan berjalan-jalan tanpa sepatu. l)Mengangkat kaki tinggi-tinggi.

m) Mengobrol dengan rekan sekerja sambil melayani

konsumen.

n) Mengobrol dengan konsumen terlalu lama sehingga

konsumen lain dibuat menunggu.

o) Membicarakan kasus konsumen kepada konsumen lain.

p) Gerakan-gerakan tangan atau kaki yang berlebihan.

q) Mempermalukan konsumen misalnya seperti

memberitahukan barang tersebut mahal harganya.

r)Meremehkan konsumen atau berpikir negatif terhadap konsumen.

s)Meninggalkan konsumen tanpa pemberitahuan terlebih


(69)

commit to user

54 t)Berteriak-teriak memanggil atau menanyakan kepada rekan

lain.

Selain menetapkan standar etika pelayanan Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menentapkan standar kemampuan pengenalan barang (product knowledge). Standar kemampuan Pengenalan Barang tersebut antara lain:

a) Duta niaga harus mengingat atau hafal penempatan

barang.

b) Duta niaga harus mengetahui dan paham semua barang yang dijual di toko, meliputi motif (misalnya, bermacam-macam motif batik, misalnya sidomukti, sidoluhur, sidoasih, wahyu tumurun dan sebagainya), Corak (corak ciri khas setiap daerah misalnya Solo, Yogya, Pekalongan, Madura, Bali, Palembang, dan sebagainya), Harga, Jenis bahan atau kualitas (misalnya, sutra, organdi, katun, dan lain-lain), Kegunaan barang tersebut dan cara perawatannya.

f. Bagian Administrasi bertugas untuk:

1) Bertanggung jawab kepada koordinator atau superviser atau manajer.

2) Membuat neraca.

3) Membuat laporan laba rugi.


(70)

commit to user

55

5) Membuat laporan hutang.

6) Membuat laporan piutang.

7) Membuat laporan akhir kas.

8) Membuat dan mengetik laporan penjualan untuk

didistribusikan ke toko.

9) Menyediakan data untuk laporan pajak.

10) Mengarsip semua nota-nota baik penjualan, pembelian,

biaya-biaya dan dikelompokkan sesuai kaidah-kaidah administrasi.

11) Menyerahkan semua laporan kepada pimpinan administrasi pada tanggal 5 setiap bulannya untuk dikoreksi.

B. Laporan kerja magang

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

2. Tujuan Magang Kerja

Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.


(71)

commit to user

56 a) Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus

dengan dinamika pekerjaan masyarakat.

b) Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

c) Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan

pekerjaan.

3. Lokasi Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan di TOKO BATIK BETENG yang beralamatkan di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

4. Jangka Waktu Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari tanggal 18 Januari 2012 hingga tanggal 16 Maret 2012.

5. Kegiatan Magang Kerja

Dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi para karyawan perusahaan untuk membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Untuk jadwal magang kerja, penulis diberikan waktu kelonggaran, yaitu masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jum’at. Jadwal kegiatan magang kerja yang diberikan juga tidak terstruktur, sehingga jika ada waktu luang penulis diijinkan untuk melihat atau mencari data-data yang dibutuhkan.

Kegiatan kerja dibagi menjadi 2, yaitu masuk pagi dan masuk siang. Untuk jadwal masuk pagi dimulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan untuk jam masuk siang dimulai pukul 15.00-21.30 WIB.


(72)

commit to user

57 Kegiatan magang kerja selalu diawali dengan doa bersama, agar segala aktifitas kerja bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, juga selalu diadakan breefing untuk berbagi pendapat dan melaporkan stock-stock barang yang ada, sehingga perusahaan dapat mengerti perkembangannya. Sedangkan untuk istirahat jam pagi dimulai dari pukul 12.00-14.00 WIB (dilakukan secara bergantian), sedangkan untuk jam siang dimulai pukul 17.30-19.30 WIB (dilakukan secara bergantian).

C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta

Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah salah satu toko yang menawarkan produk-produk yang bahan utamanya batik. Produk batik yang dijual di Batik Beteng Laweyan Surakarta ada dua macam kategori yakni produk buatan sendiri dan produk titipan atau konsinyasi. Produk buatan sendiri adalah produk yang diproduksi oleh Sidiq Manajemen yang proses pembuatannya dilakukan di Jl. Panembahan Mangkurat No.1, Kecamatan Kraton Yogyakarta. Produk tersebut yang nantinya akan dikirim ke Batik Beteng Laweyan Surakarta dan dijual. Sedangkan produk konsinyasi adalah produk titipan dari para supliyer yang berada di daerah Sekaresidenan Surakarta yang nantinya dijual di Batik Beteng, dengan syarat produk konsinyasi tersebut jika dalam jangka waktu 3 bulan tidak


(73)

commit to user

58 terjual produk titipan tersebut akan diretur dan dikembalikan kepada supliyer.

Perbedaan antara produk buatan sendiri dengan produk konsinyasi adalah produk buatan sendiri ditiap produknya menggunakan lebel Batik Beteng sedangkan Produk konsinyasi ditiap produknya menggunakan lebel menurut supleyernya, seperti lebel Nyiur Melambai, Klambi Q, Putra Bengawan, dan masih banyak lebel-lebel lainnya. Selain memiliki perbedaan, produk buatan sendiri dan produk konsinyasi juga memiliki persamaan yakni sama-sama berbarcode Batik Beteng.

Produk yang ditawarkan Batik Beteng Laweyan Surakarta kepada konsumen sangat beragam, Berikut beberapa produk tersebut:

1. Batik Tulis

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Baku pembuatan batik tulis ini menggunakan malam.

2. Batik Cap

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.


(74)

commit to user

59

3. Batik Lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Bahan bakunya menggunakan cat lukis khusus sehingga dapat menempel dikain dan tahan lama.

4. Batik Sarimbit

Batik sarimbit adalah baju batik sepasang yang biasanya digunakan seragam batik bagi pasangan suami istri.

5. Surjan

Surjan adalah Bentuk pakaian Takwa dengan lengan panjang, ujung baju runcing, leher dengan kancing 3 pasang, dua kancing di dada kanan berarti dua kalimat syahadat, tiga buah kancing tertutup.

6. Blangkon

Blangkon adalah tutup kepala khas beberapa suku atau budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain

7. Kain lurik

Kain lurik adalah salah satu kain tenun Nusantara yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa dengan motif garis-garis horisontal.

8. Kemeja Batik

Kemeja Batik adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.


(75)

commit to user

60 Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari batik, ada yang berlengan panjang dan ada yang berlengan pendek.

9. Sepatu Batik

Sepatu batik adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit atau karet yang bermotif batik.

10. Sandal Batik

Sandal batik adalah alas kaki dengan bahan kulit atau karet yang bermotif batik

D. Pembahasan Masalah

Dalam beberapa dekade terakhir, pemasar telah menyempurnakan seni pemasaran massal dengan menjual produk standar tinggi kepada pelanggan. Dalam prosesnya, para pemasar mengembangkan teknik komunikasi media massa yang efektif untuk mendukung strategi pemasaran massal ini. Perusahaan besar secara rutin menginvestasikan jutaan atau bahkan miliaran rupiah dalam bentuk iklan televisi, majalah, atau media periklanan massal lain untuk menjangkau puluhan juta pelanggan dalam satu iklan.

Kegiatan promosi sangat berpengaruh bagi peningkatan penjualan perusahaan, oleh karena itu kegiatan promosi sangat diperhatikan oleh perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil dengan tujuan mencapai hasil yang optimal. Dengan melakukan kegiatan promosi, Perusahaan


(1)

commit to user

68 toko baik masalah pribadi maupun masalah keluarga sehingga tidak mengurangi pelayanan yang akan kita berikan.

f) Selalu berusaha untuk menolong atau membantu setiap konsumen yang masuk, apa yang mereka butuh dan perlukan, tidak semata-mata melayani.

g) Bila dalam melayani konsumen duta niaga menjumpai atau

menghadapi masalah yang kurang dikuasai, maka diserahkan kepada koordinator atau pimpinan toko, dengan cara:

1) Memberitahukan kepada konsumen yang bersangkutan

bahwa pelayanan akan dilanjutkan oleh rekan yang lain.

2) Menjelaskan permasalahannya terlebih dahulu kepada

koordinator atau pimpinan toko sehingga konsumen tersebut tidak perlu mengulangi pembicaraan.

3) Jangan sekali-kali berdebat memperbincangkan masalah di depan konsumen karena konsumen akan menganggap duta niaga kurang mampu menangani tugasnya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan kepada perusahaan.

4. Hubungan Masyarakat

Untuk mendukung kinerja alat promosi yang lainnya, Batik Beteng Laweyan Surakarta juga memanfaatkan hubungan masyarakat (humas). Hal ini dilakukan karena pihak Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu ingin menjalin hubungan yang baik dengan para


(2)

commit to user

69 pelanggan dan masyarakat yang berada disekitar Laweyan dimana terdapat gerai Batik Beteng di lokasi tersebut.

Semua karyawan Batik Beteng Laweyan Surakarta diwajibkan oleh perusahaan untuk menjalin komunikasi yang baik kepada setiap konsumen yang datang ke gerai, hal ini dilakukan untuk menciptakan hubungan yang baik antara konsumen dengan karyawan. Terciptanya hubungan yang baik akan memberikan kenyamanan pada konsumen jika sedang berada di gerai Batik Beteng. Komunikasi yang tercipta dengan baik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembeliaan secara berkala atau terus menerus, sehingga hal ini akan membantu meningkatkan volume penjualan.

Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat di sekitar gerai terutama kepada tukang becak, sopir taksi, dan sopir bis pariwisata. Hal ini dilakukan Batik Beteng dengan cara memberi komisi kepada tukang becak, sopir taksi, dan sopir bis pariwisata jika membawa pelanggan baru dan pelanggan tersebut melakukan pembelian. Komisi yang diberikan sebesar 30% dari total pembelian jika total pembeliaan kurang dari Rp. 500.000,-, dan 35% dari total pembelian jika pembeliaan lebih dari Rp. 500.000,- keatas. Dengan demikian secara tidak langsung Batik Beteng Laweyan Surakarta membantu perkonomian masyarakat disekitar gerai.


(3)

commit to user

70 Selain memberi komisi Batik Beteng Laweyan Surakarta juga melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR dilakukan dengan cara memberikan sumbangan dana pada masjid yang membutuhkan di sekitar kota Solo. Batik Beteng juga mengajak konsumen yang datang ke gerai untuk mau berbagi rejeki dengan cara menyumbang dana secara suka rela. Hal ini dilakukan dengan cara menaruh kotak amal didekat kasir. Tidak hanya memberi sumbangan kepada masjid-masjid di sekitar Solo, Batik Beteng Laweyan Surakarta juga sering mensponsori basar yang diadakan oleh masyarakat di sekitar Laweyan.

Batik Beteng Laweyan Surakarta selalu berusaha untuk tetap mempertahaankan dan menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen dan masyarakat sekitar gerai. Jika komunikasi terjalin dengan baik, hal ini akan membentuk citra perusahaan yang baik dimata masyarakat. Terbentuknya citra perusahaan yang baik akan secara tidak sengaja mendorong masyarakat untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut (world of mouth). Promosi dari mulut ke mulut ini memegang peranan penting dalam peningkatan volume penjualan di Batik Beteng Laweyan Surakarta, Sebab konsumen yang lama akan membawa konsumen yang baru untuk melakukan pembelian di gerai Batik Beteng Laweyan Surakarta.


(4)

commit to user

71

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bedasarkan pembahasan data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi promosi yang digunakan oleh Batik Beteng Laweyan

Surakarta adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan hubungan. Batik Beteng Laweyan Surakarta melakukan keempat variabel promosi mix tersebut dalam melakukan kegiatan promosi yang bertujuan untuk mengenalkan produk batik kepada masyarakat luas. Selain itu, melalui kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta dimaksudkan agar dapat menarik minat serta perhatian masyarakat untuk mau mengkonsumsi produk batik yang telah ditawarkan. Sehingga kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan perusahaan.

2. Strategi promosi periklanan yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta adalah televisi, brousur, web site, dan kartu nama. Hal ini dilakukan karena media periklanan dapat menjangkau

audience yang luas, Pilihan media banyak tersedia sehingga


(5)

commit to user

72 cocok dengan target audience. Selain itu, Batik Beteng Laweyan Surakarta dapat mengusai penuh bentuk dan isi iklan sesuai dengan target pasar yang diinginkan.

3. Batik Beteng Laweyan Surakarta juga melakukan kegiatan pesonal

selling dalam menjalankan strategi promosi. Kegiatan personalselling

dilakukan oleh seorang duta niaga yang bertugas untuk melayani dengan baik setiap konsumen yang berada di dalam gerai. Personal

selling diterapkan sebagai salah satu media promosi di Batik Beteng

Laweyan Surakarta karena umpan balik langsung bisa diperoleh dari pelanggan atau pembeli, Perhatian pembeli dapat terus terjaga dari awal hingga selesai proses personal selling. Duta niaga juga dapat melihat alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh pembeli.

4. Promosi penjualan juga dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan

Surakarta dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi penjualan yang dilakukan adalah potongan harga, produk promosi, diplay manekin (pajangan), special event (acara khusus). Promosi penjualan dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan Surakarta karena membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke gerai, Langsung menarik perhatian pelanggan. Dengan dilakukannya promosi penjualan Pembelian yang impulsif diharapkan bertambah.

5. Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menjalin hubungan dengan masyarakat dengan baik. Membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat di sekitar Laweyan dapat memperoleh publisitas yang


(6)

commit to user

73 diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani

atau menghadapi rumor, cerita dan kejadian yang tidak

menyenangkan. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat dapat menciptakan promosi dari mulut ke mulut tentang keunggulan perusahaan.

B. SARAN

Bedasarkan hasil analisis data dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Batik Beteng Laweyan Surakarta seharusnya lebih mengoptimalkan lagi strategi promosi yang selama ini dilakukan, agar volume penjualan dari tahun ke tahun terus meningkat sehingga perusahaan akan semakin berkembang lebih maju.

2. Perusahaan perlu menambah media iklan yang telah ada, misalnya media surat kabar, majalah, dan radio untuk memperluas daerah pemasaran.

3. Perusahaan sebaiknya meningkatkan biaya promosi karena jika

kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan maksimal maka akan diikuti penjualan yang optimal.

4. Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan menjalin hubungan baik

dengan para konsumen dan masyarakat luas. Hal ini dapat membangun citra yang baik dan positif dimata masyarakat luas.