Deskripsi pemahaman siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 tentang pubertas dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 TENTANG PUBERTAS DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

M. Ayu Dwi Setyaningrum
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pemahaman
pubertas siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan
membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk meningkatkan
pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII Kanisius Gayam Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian
ini adalah semua siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014

yang berjumlah 63 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap
pemahaman tentang pubertas siswa yang dibuat oleh peneliti. Teknik analisis data yang
digunakan adalah kategorisasi pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 berdasar kriteria Azwar. Kuesioner yang
digunakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dibuktikan dengan hasil koefisien
reliabilitasnya 0.885. Kategorisasi disusun berdasar pada model jenjang (ordinal) dengan
lima jenjang, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 3 siswa putra (10%) memiliki pemahaman
tentang pubertas yang sangat tinggi, 12 siswa putra (39%) memiliki pemahaman tentang
pubertas yang tinggi, 16 siswa putra (51%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang
cukup dan 11 siswa putri (34%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang tinggi, 17 siswa
putri (53%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang cukup, 4 siswa putri (13%)
memiliki pemahaman tentang pubertas yang rendah. Berdasarkan pemahaman tentang
pubertas yang cukup dan rendah, maka diusulkan topik-topik pribadi-sosial yang sesuai
untuk meningkatkan pemahaman tentang pubertas.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Description of Understanding of Puberty among the Seventh Grade Students at
Kanisius Gayam Yogyakarta in 2013/2014 Academic Year and its Implication on
Personel-Social Counseling Topics

M. Ayu Dwi Setyaningrum
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015

This study aimed at gaining an overview of understanding of puberty among the
seventh grade students at Kanisius Gayam Junior High School Yogyakarta in 2013/2014
Academic Year and making proposal on the personal social counseling topics to increase the
students’ understanding of puberty.
This study was a descriptive study which applied survey as its method. The subjects
of this study were all 63 seventh grade students at Kanisius Gayam Junior High School in

2013/2014 Academic Year. The instrument of this study was a questionnaire that revealed
students’ understanding of puberty. The data analysis technique applied Azwar’s Criteria to
categorize the seventh grade students’ understanding of puberty. The questionnaire has a high
value of reliability, since its coefficient reliability was 0.885. The categorization was based
on the level model (ordinal) with five levels, namely very high, high, sufficient, low, and very
low.
The result showed that: 3 male students (10%) had a very high understanding; 12 male
students (39%) had a high understanding of the puberty; 16 male students (51%) had a
sufficient understanding of the puberty; 11 female students (34%) had a high understanding
of the puberty; 17 female students (53%) had a sufficient understanding of the puberty; and 4
female students (13%) had a low understanding of the puberty. Based on the low and
sufficient understanding of puberty, the suitable personal-social topics were proposed to
increase the students’ understanding of puberty.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP KANISIUS
GAYAM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
TENTANG PUBERTAS
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Margaretha Ayu Dwi Setyaningrum
NIM: 091114071

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP KANISIUS
GAYAM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
TENTANG PUBERTAS
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Disusun Oleh:

Margaretha Ayu Dwi Setyaningrum
NIM: 091114071

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Terimalah kehidupan dengan bersuka cita karena memberimu kesempatan untuk mencintai,
bekerja, dan bermain, serta memandang bintang-gemintang.

-Henry Van Dyke-

There’s a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way we
won’t know what is HIS plan, but one thing we have to believe He always give us the best
way even though it will hurt us.
-Anonim-

Kupersembahkan skripsi ini untuk:
♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
♥ Universitas Sanata Dharma
♥ Program Studi Bimbingan dan Konseling
♥ Keluargaku terkasih: Bapak FX. Ismu dan Ibu Ch. Wiryani
♥ Kakak Ign. Eko Budi Prasetyo
♥ Adik Thomas Restu Widayat
♥ Kakungku dan Utiku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Januari 2015
Penulis

M. Ayu Dwi Setyaningrum

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : M. Ayu Dwi Setyaningrum
NIM

: 091114071

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 TENTANG PUBERTAS DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikan di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 9 Januari 2015
Yang menyatakan

M. Ayu Dwi Setyaningrum

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 TENTANG PUBERTAS DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

M. Ayu Dwi Setyaningrum
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pemahaman
pubertas siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan
membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial yang sesuai untuk meningkatkan
pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII Kanisius Gayam Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian
ini adalah semua siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014
yang berjumlah 63 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap
pemahaman tentang pubertas siswa yang dibuat oleh peneliti. Teknik analisis data yang
digunakan adalah kategorisasi pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 berdasar kriteria Azwar. Kuesioner yang
digunakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dibuktikan dengan hasil koefisien
reliabilitasnya 0.885. Kategorisasi disusun berdasar pada model jenjang (ordinal) dengan
lima jenjang, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 3 siswa putra (10%) memiliki pemahaman
tentang pubertas yang sangat tinggi, 12 siswa putra (39%) memiliki pemahaman tentang
pubertas yang tinggi, 16 siswa putra (51%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang
cukup dan 11 siswa putri (34%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang tinggi, 17 siswa
putri (53%) memiliki pemahaman tentang pubertas yang cukup, 4 siswa putri (13%)
memiliki pemahaman tentang pubertas yang rendah. Berdasarkan pemahaman tentang
pubertas yang cukup dan rendah, maka diusulkan topik-topik pribadi-sosial yang sesuai
untuk meningkatkan pemahaman tentang pubertas.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Description of Understanding of Puberty among the Seventh Grade Students at
Kanisius Gayam Yogyakarta in 2013/2014 Academic Year and its Implication on
Personel-Social Counseling Topics

M. Ayu Dwi Setyaningrum
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015

This study aimed at gaining an overview of understanding of puberty among the
seventh grade students at Kanisius Gayam Junior High School Yogyakarta in 2013/2014
Academic Year and making proposal on the personal social counseling topics to increase the
students’ understanding of puberty.
This study was a descriptive study which applied survey as its method. The subjects
of this study were all 63 seventh grade students at Kanisius Gayam Junior High School in
2013/2014 Academic Year. The instrument of this study was a questionnaire that revealed
students’ understanding of puberty. The data analysis technique applied Azwar’s Criteria to
categorize the seventh grade students’ understanding of puberty. The questionnaire has a high
value of reliability, since its coefficient reliability was 0.885. The categorization was based
on the level model (ordinal) with five levels, namely very high, high, sufficient, low, and very
low.
The result showed that: 3 male students (10%) had a very high understanding; 12 male
students (39%) had a high understanding of the puberty; 16 male students (51%) had a
sufficient understanding of the puberty; 11 female students (34%) had a high understanding
of the puberty; 17 female students (53%) had a sufficient understanding of the puberty; and 4
female students (13%) had a low understanding of the puberty. Based on the low and
sufficient understanding of puberty, the suitable personal-social topics were proposed to
increase the students’ understanding of puberty.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Yesus Kristus atas anugerah dan karunia
yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik berkat bantuan, bimbingan, dukungan
dan do’a dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis secara khusus mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan kepada
penulis.
2. Dra. M.J Retno Priyani, M.Si. yang bersedia meluangkan waktu untuk penulis, serta
dengan tulus dan sabar membimbing, membantu, mengarahkan dan mendampingi
penulis selama proses penulisan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan pengetahuan selama proses perkuliahan, pengalaman
dan dukungan kepada penulis.
4. Bapak St. Priyatmoko yang dengan tulus membantu penulis dalam menyelesaikan
administrasi.
5. Terimakasih kepada ibu Maria Hartini, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Kanisius Gayam
dan ibu Emerentiana Irma Windyastuti, S.Pd selaku Guru BK SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta, atas bantuan dan ijin pengambilan data.
6. Seluruh siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah bersedia
meluangkan waktu dan menjadi responden.
7. Keluargaku terkasih: Bapak FX. Ismu, Ibu Ch. Wiryani dan Kakak Ign. Eko Budi
Prasetyo dan Adik Thomas Restu Widayat, Kakung dan Utiku yang dengan tulus
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang, do’a dan biaya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Sahabat-sahabatku: Arum, Puput, Dini, Sisil, Thomas, Satrio, Puguh, Yovi, Monic, Esti,
Ami, Elok, Nike, Ina, Ninda, Yhuvi, Irma, Friska, yang telah memberikan dukungan,
perhatian dan bantuan kepada penulis.
9. Rekan seperjuanganku Ana, Uthe, Siska, Kandida, Ria, Made, Tia yang dengan sabar
memberikan bantuan, kritik dan saran kepada penulis.
10. Teman-teman BK angkatan 2009 yang telah berbagi pengalaman, baik suka maupun
duka.
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi sumbangan pengetahuan khususnya di bidang Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 9 Januari 2015
Penulis

M. Ayu Dwi Setyaningrum

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………

ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………….

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………..

vi

ABSTRAK …………………………………………………………………….

vii

ABSTRACK …………………………………………………………………..

viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………

ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..

xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..

xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….

1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………

1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………….

5

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..

5

D. Manfaat penelitian ……………………………………………………

5

E. Definisi Operasional ………………………………………………….

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………

8

A. Pubertas ………………………………………………………………

8

1. Pengertian Pubertas ………………………………………………

8

2. Batasan Usia Pubertas ……………………………………………

9

3. Ciri-ciri Masa Puber ……………………………………………...

10

4. Perubahan Pada Masa Puber ……………………………………...

11

B. Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Perkembangan siswa …

22

1. Layanan Bimbingan …….…………………………………………

22

2. Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Perubahan Pada
Masa Pubertas ……………………………………………………..

24

C. Bimbingan Pribadi-Sosial ……………………………………………..

26

1. Pengertian Bimbingan ……………………………………………..

26

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ……………………………..

26

3. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial …………………………………

27

4. Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial ……………………………

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………..

29

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………….

29

B. Subjek Penelitian …………………………………………………….

29

C. Instrumen Penelitian …………………………………………………

30

1. Kuesioner ………………………………………………………...

30

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner …….……………………….

31

D. Prosedur Pengumpulan Data …………………………………………

36

1. Tahap Persiapan ………………………………………………….

36

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data ………………………….

36

E. Teknik Analisis Data ………………………………………………...

37

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIKTOPIK BIMBINGAN PEMAHAMAN TENTANG PUBERTAS ……...

40

A. Hasil Penelitian ……………………………………………………….

40

B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………

42

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial ……………………...

49

BAB V PENUTUP …………………………………………………………...

55

A. Kesimpulan …………………………………………………………...

55

B. Saran …………………………………………………………………

55

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..

57

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta ..

30

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Pemahaman Tentang pubertas …………………...

31

Tabel 3 : Rincian Jumlah Item-item Yang Valid dan Tidak Valid ……………...

33

Tabel 4 : Kriteria Guilford ………………………………………………………

35

Tabel 5 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian Siswa Kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ………………………..

37

Tabel 6 : Kategori Pemahaman Tentang Pubertas Siswa Kelas VII SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ………………

39

Tabel 7 : Penggolongan Deskripsi Pemahaman Tentang Pubertas Siswa
Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014..

41

Tabel 8 : Kategorisasi Skor Item-item Pemahaman Tentang Pubertas Siswa
Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014

48

Tabel 9 : Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial Siswa kelas VII
SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 …………

xiii

49

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa , meliputi
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Dalam masa ini seseorang mengalami banyak perubahan baik fisik maupun psikis
yang sering disebut masa puber. Perubahan fisik yang menonjol adalah
perkembangan tanda-tanda seks sekunder, terjadinya perubahan pada tinggi dan
berat badan yang cepat, serta perubahan pada perilaku dan hubungan sosial
dengan lingkungannya (Sari Pediatri, 2010).
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pada umumnya permulaan masa
remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan
seksual yang di sebut pubertas. Bersamaan dengan itu, dimulai proses
perkembangan psikis remaja, dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan
dengan orang tuanya. Kemudian terlihat pula perubahan-perubahan kepribadian
yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat
(Rochmah, 2004: 179).
Mulainya perubahan fisik terjadi masa pubertas, proses yang akan
mengarah

pada

kematangan

seksual,

atau

kesuburan

da n

kemampuan

bereproduksi. Masa pubertas diperkirakan terjadi dalam rentang waktu yang sama,
sekitar usia 13 tahun (Papalia, 2014: 2). Perubahan-perubahan itu dialami remaja
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

ketika berada pada tingkat SMP. Remaja SMP telah mengalami perubahanperubahan baik fisik, psikis, sosial, emosi. Perubahan yang terjadi pada remaja
akibat pertumbuhan fisik yang tiba-tiba dan tidak merata yang menyebabkan
masalah pribadi sering timbul dalam masa remaja.
Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian
proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam
kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah terjadi perubahanperubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam
pertumbuhan atau perkembangan fisik maupun dalam perkembangan psikososial
anak.
Dari beberapa pendapat di atas masa pubertas adalah masa yang
mengawali masa remaja, yaitu terjadinya kematangan alat-alat seksual dan
reprodusi dan pertumbuhan fisik dan psikologi yang terjadi bersamaan. Masa
puber merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahanperubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam
rentang kehidupan.
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya
pubertas dan untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah
haid, basah malam, dan terjadi empat perubahan fisik penting yaitu perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Perubahan yang terjadi pada fisik akan
mempengaruhi perubahan psikologis pada remaja ini juga menjadi perhatian
peneliti.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Ketika memasuki remaja, pertumbuhan dan perkembangan akan
berlangsung dengan cepat, maka terkadang remaja tidak siap akan perubahan yang
sangat cepat yang terjadi pada dirinya. Maka tak heran jika remaja menjadi sangat
labil. Rasa keingintahuan dan penasaran menjadi sangat besar. Keinginan
mencoba hal-hal baru juga besar karena mereka merasa sudah tidak anak-anak
lagi. Namun pada masa-masa seperti ini, terkadang mereka tidak bisa mengontrol
diri, gegabah dalam bertindak dan mudah terpengaruh pihak lain tanpa berfikir
panjang.
Perubahan pada masa pubertas yang sangat cepat itu tekadang membuat
remaja tidak memahami perubahan itu. Apabila remaja tidak memahami atau
mengerti tentang perubahan yang terjadi pada masa pubertas tersebut maka emosi
remaja menjadi labil karena perubahannya tidak sama atau berbeda dengan
perubahan yang terjadi pada teman sebayanya.
Dampak yang terjadi ketika remaja tidak memahami perubahan yang
terjadi pada masa pubertas adalah remaja akan menjadi tidak percaya diri atau
minder, menjadi tertutup karena malu akibat perubahan pada masa pubertas, dan
emosinya menjadi labil. Tetapi apabila remaja dapat memahami perubahan yang
terjadi masa pubertas maka remaja akan merasa nyaman terhadap perubahan yang
terjadi pada masa pubertas
Remaja sebagai individu yang sedang berkembang kearah kematangan
dan kemandirian, dan memerlukan bimbingan. Bimbingan tersebut bertujuan
untuk memberikan pemahaman tentang perubahan yang terjadi pada dirinya.
Bimbingan dapat memberikan pemahaman tentang pubertas pada siswa disekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang melaksanaan program
bimbingan dalam rangka membantu siswa agar mampu memahami perubahan
dalam dirinya sendiri.
Bimbingan juga dapat membantu mencegah dampak negatif dari
perubahan pada masa pubertas karena bimbingan mempersiapkan pengetahuan
pubertas dan kesiapan-kesiapan psikologis pada masa pubertas. Bimbingan yang
mempersiapkan remaja untuk memahami dirinya salah satunya adalah bimbingan
pribadi-sosial.
Winkel dan Sri Hastuti (2010: 113-114) menyatakan bahwa ragam
bimbingan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu bimbingan karier, bimbinga
akademik, dan bimbingan pribadi-sosial. Bimbingan pribadi sosial berarti
bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai
pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan
seksama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang
pemahaman remaja terhadap pubertas yang dialami siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Setelah diketahui seberapa tinggi
pemahaman siswa, maka dapat ditentukan berbagai macam topik bimbingan yang
relevan untuk membantu mereka menghadapi kesulitan-kesulitan dalam masa
pubertas dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada diri sendiri
dan lingkungan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?
2. Usulan topik bimbingan pribadi sosial manakah yang sesuai untuk
meningkatkan pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pemahaman siswa kelas VII SMP tahun ajaran 2013/2014
tentang pubertas.
2. Mengusulkan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang sesuai untuk
meningkatkan pemahaman tentang pubertas siswa kelas VII SMP
Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui
pemahaman pada masa pubertas yang umum dialami oleh siswa
sehingga dapat digunakan sebagai bahan kajian calon-calon konselor
di sekolah atau konselor di sekolah.
2. Manfaat praktis
a. Pihak SMP
Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran untuk
pembimbing mengenai permasalahan atau kesulitan-kesulitan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

masa pubertas yang dialami para siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta dan topik-topik bimbingan yang cocok untuk
siswa dalam mengatasi permasalahan masa pubertas yang dialami
siswa.
b. Peneliti sebagai calon konselor
1) Hasil penelitian ini memberikan kesempatan untuk berlatih
meneliti secara ilmiah dan menjadikan informasi yang
didapat sebagai bekal kelak peneliti bekerja dalam bidang
bimbingan dan konseling.
2) Hasil

penelitian

ini

memberi

gambaran

mengenai

pemahaman masa pubertas yang dialami para siswa sehingga
nantinya

memudahkan

bimbingan yang sesuai.

peneliti

membuat

topik-topik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

E. Definisi Operasional
1. Pubertas merupakan masa di mana terjadi perubahan fisik, perubahan
proporsi tubuh, perubahan ciri-ciri seks primer, perubahan ciri-ciri seks
sekunder dan dampak perubahan fisik pada masa pubertas. Biasanya di
mulai pada remaja awal atau individu yang berumur 12-15 tahun.
2. Topik-topik bimbingan merupakan pokok-pokok bahasan yang
memberikan layanan informasi mengenai bidang pribadi, sosial tentang
pemahaman diri dan penyesusaian diri yang diberikan kepada siswa
untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa di
masa pubertas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini

berisi uraian mengenai Pengertian Pubertas, Ciri-ciri Masa

Pubertas, Tahap-tahap Pubertas, Hal-hal yang Menyebabkan Pubertas, Pengaruh
dari Timbulnya Masa Pubertas, Bimbingan Pribadi-Sosial.
A. Pubertas
1. Pengertian Pubertas
Masa pubertas disebut sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika
minatnya lebih ditujukan kepada perkembangan pribadi sendiri. Pribadi
itulah yang menjadi pusat pikirannya (Zulkifli 2012: 70).
Pubertas menurut Santrock (2007) adalah perubahan cepat pada
kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormon-hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan terjadi selama masa remaja
awal.
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anakanak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Menurut
Root (Hurlock 1990;184) masa puber adalah suatu tahap perkembangan
kematangan alat reproduksi atau alat seksualnya.
Jadi masa pubertas adalah masa terjadinya perubahan-perubahan
menuju kematangan diri, yang meliputi kematangan fisik yaitu perubahan
tubuh dan kematangan seksual,dan kematangan psikologis yaitu perubahan
perilaku dan sikap.
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

2. Batasan Usia Pubertas
Masa remaja terjadi pada usia 12-21 tahun. dan masa remaja
terbadi menjadi tiga kelompok yaitu remaja awal, remaja pertangahan, dan
remaja akhir. Sedangkan pubertas merupakan bagian dari masa remaja,
yaitu tergolong pada masa remaja awal yang berlangsung atau dialami
pada usia 12-15 tahun (Rochmah, 2004: 178).
Usia rata-rata bagi anak laki-laki saat memasuki pubertas adalah
10-11 tahun, tetapi anak laki-laki menunjukkan perubahan pubertas antara
usia 9-16 tahun. sedangkan anak perempuan mulai adanya perubahan
pubertas antara usia 9-10 tahun., tapi beberapa anak perempuan mulai
pubertas paling dini di usia 6 tahun dan paling lambat pada usia 13-14
tahun (Papalia, 2009: 11).
Menurut Sarlito Wiryawan Sarwono, bahwa awal masuk masa
pubertas dapat dihitung sejak mulai keluarnya darah haid pertama pada
permpuan, atau seorang laki-laki yang mengalami mimpi basah.
(Rochmah, 2004; 180)
Dengan demikian bahwa pada usia masa pubertas ini dimulai
dan pada usia berapa berakhir, sulit ditetapkan. Karena cepat
lambatnya haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki sangat
tergantung pada kondisi fisik dan psikis masing-masing individu.
Namun penulis dapat memberikan garis besar bahwa usia pubertas
pada remaja terjadi pada usia 12-15 tahun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

3. Ciri-ciri Masa Puber
a. Masa puber adalah periode tumpang tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih
karena anak-anak dapat dikatakan remaja tetapi belum sepenuhnya
remaja karena hanya matang secara seksual. Dan pada periode ini anak
berada pada periode transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak akhir
ke remaja (Hurlock,1980).
b. Masa puber adalah periode yang singkat
Masa puber merupakan periode yang singkat, karena masa ini
dialami oleh individu hanya dalam waktu 2-4 tahun lamanya.
(Rochmah, 2004; 181)
c. Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang sangat
cepat.
Perubahan-perubahan

pesat

terjadi

selama

m a sa

puber

menimbulkan keraguan, karena pada masa pubertas perubahan pada
tubuh terjadi sangat cepat dari bentuk tubuh kanak-kanak ke tubuh
bentuk orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang
menonjol, terutama terhadap teman sebaya atau lawan jenis
(Hurlock,1980).
d. Fase puber merupakan fase negatif
Dikatakan fase, karena pada masa pubertas ini waktunya
sangat singkat. Sehingga mereka belum menyadari perubahanperubahan yang terjadi pada tubuh (Hurlock, 1980). Perubahan ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

memunculkan sikap dan sifat negatif yang belum terlihat pada masa
kanak-kanak. karena mereka harus bisa menyesuaikan diri terhadap
masa barunya dan suka mencari tantangan baru sehingga mereka
terkadang menampakkan sikap dan perilaku yang negatif (Jahja,
2011: 223).
e. Pubertas muncul pada usia yang berbeda-beda.
Pubertas merupakan periode yang munculnya tidak bisa bersamaan
antara individu satu dengan individu yang lain. Pada dasarnya keadaan
dan pribadi seseorang antara satu dengan yang lain sangat berbeda.
Namun, masa pubertas tetap terjadi antara usia 6-15 tahun (Jahja, 2011:
223).
4. Perubahan Pada Masa Puber
a. Aspek Fisik
1) Perubahan fisik
Dalam masa pubertas akan ada perubahan pada tubuh. Karena
pada masa pubertas akan terjadi pertumbuhan fisik dimana akan
terjadi perubahan pada ukuran tubuh, perubahan proposi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer dan sekunder (Hurlock, 1980:
188)
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan
ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

a) Tinggi badan
Peningkatan tinggi badan yang terbesar terjadi setahun
setahun

setelah

dimulainya

masa

puber.

Sesudahnya,

pertumbuhan menurun dan berlangsung lambat, sampai usia
dua puluh atau dua puluh satu. Karena periode pertumbuhan
yang lama anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan
pada saat sudah matang (Hurlock,1980).
Tinggi badan anak laki-laki bertambah kira-kira 10 cm per
tahun, sedangkan perempuan kurang lebih 9 cm per tahun.
anak perempuan tumbuh lebih tinggi 2 tahun lebih awal
disbanding dengan anak laki-laki. Puncak pertumbuhan tinggi
badan pada anak perempuan terjadi sekitar 12 tahun,
sedangkan pada anak laki-laki pada usia 14 tahun (Sari
Pediatri, 2010).
b) Berat badan
Pertumbuhan berat tidak hanya karena lemak, tetapi juga
karena tulang dan jaringan otot bertambah besar. Jadi
meskipun anak puber dengan pesat bertambah berat, tetapi
seringkali terlihat kurus dan kering. Pertambahan berat yang
paling besar pada anak perempuan terjadi sesaat sebelum dan
sesudah haid.

Bagi

anak laki-laki

pertambahan

berat

maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah anak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

perempuan dan mencapai puncaknya pada usia enam belas
tahun.
Kegemukan selama masa puber bagi anak laki-laki dan
perempuan tidaklah aneh. Antara usia sepuluh dan dua belas,
di sekitar permulaan terjadinya partumbuhan pesat, anak
cenderung menumpuk lemak diperut, disekitar putting susu, di
pinggul dan dipaha, di pipi, leher, dan rahang. Lemak ini
biasanya

hilang setelah

kematangan

masa puber dan

pertumbuhan pesat tinggi badan dimulai, meskipun ada yang
menetap sampai dua tahun lebih selama awal masa puber.

Gambar 1. Perubahan fisik pada anak laki-laki selama pubertas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Gambar 2. Perubahan fisik pada anak perempuan selama pubertas
2) Perubahan proposisi tubuh
Perubahan fisik selanjutnya adalah perubahan proporsi tubuh
terutama terlihat di bagian luar yaitu adanya pertumbuhan kaki dan
tangan yang lebih panjang dibanding dengan tubuh, perubahan
proporsi tubuh ini belum terjadi secara keseluruhan sehingga
terjadi proporsi tubuh yang tidak seimbang (Mohammad Ali, 2009:
11).
Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul
dan bahu, dan ukuran pinggang berkembang. Pada mulanya ukuran
pinggang tampak tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari
badan. Anak laki-laki yang lebih cepat matang biasanya
mempunyai biasanya mempunyai pinggul yang lebih lebar daripada
anak yang lebih matang, dan anak perempuan yang lebih lambat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

matang mempunyai pinggul yang sedikit lebih besar daripada anak
yang cepat matang. (Hurlock,1980;188)
Tungkai kaki lebih panjang daripada badan dan keadaan ini
bertahan sampai sekitar usia lima belas tahun. pada anak yang
lambat matang, pertumbuhan tungkai kaki berlangsung lebih lama
daripada anak yang cepat matang, sehingga tungkai kaki lebih
panjang. Tungkai kaki anak yang cepat matang cenderung pendek,
gemuk, sedangkan tungkai kaki yang lambat pada umumnya lebih
ramping. (Hurlock,1980;188)
Pola

yang

sa m a

pada

pertumbuhan

lengan,

yang

pertumbuhannya mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga
tampak terlalu panjang. Seperti halnya dengan pertumbuhan
tungkai

kaki,

pertumbuhan

lengan

dipengaruhi

oleh

usia

kematangan. Anak-anak yang cepat matang cenderung mempunyai
lengan yang lebih pendek daripada anak yang lambat matang
(Hurlock,1980: 188).
3) Ciri-ciri seks primer
Kalau fungsi organ-organ reproduksi pria sudah matang, maka
biasanya kalau anak laki-laki bermimpi tentang seksual yang
menggairahkan, kandung kemihnya penuh atau mengalami
sembelit. Banyak anak laki-laki tidak menyadari apa yang terjadi
sampai ia melihat bercak-bercak pada alas tempat tidur atau
celananya, dan sering disebut mimpi basah. (Hurlock,1980)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Pada organ perempuan yang memasuki masa puber. Semua
organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Petunjuk
pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi
matang adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari
serangkaian pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang
hancur dari uterus secara berkala.
4) Ciri seks sekunder
Perkembangan seks sekunder membedakan pria dari wanita dan
membuat anggota seks tertentu tertarik pada organ jenis kelamin
yang lain. Ciri-ciri menurut pendapat Hurlock:

CIRI-CIRI SEKS SEKUNDER
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Rambut: Tumbuh rambut di kemaluan. Rambut:Tumbuh

rambut

di

Tumbuh rambut ketiak dan rambut di kemaluan. Bulu ketiak dan bulu pada
wajah demikian pula akan tumbuh wajah mulai tampak setelah haid.
rambut di tubuh. Pada mulanya rambut Mulai tumbuh rambut pada tubuh
yang tumbuh hanya sedikit, halus dan mula-mula

terang,

lurus,

halus

warnanya terang. Kemudian menjadi kemudian menjadi gelap, kasar, dan
lebih gelap, lebih kasar, lebih subur, dan sedikit keriting.
agak keriting.
Kulit: kulit menjadi lebih kasar, tidak Kulit: kulit menjadi lebih kasar,
jernih, warnanya pucat dan pori-pori lebih tebal, agak pucat dan lubang
meluas.

pori-pori bertambah besar.

Kelenjar: kelenjar lemak atau yang Kelenjar:
memproduksi

minyak

dalam

kelenjar

lemak

dan

kulit kelenjar keringat menjadi lebih aktif.

semakin membesar dan menjadi lebih Sumbatan

kelenjar

lemak

dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

aktif,

sehingga

da pa t

menimbulkan menyebabkan

jerawat. Kelenjar keringat diketiak mulai keringat
berfungsi

dan

keringat

jerawat.

diketiak

17

Kelenjar

mengeluarkan

bertambah banyak keringat dan baunya menusuk

banyak dengan berjalannya masa puber.

sebelum dan selama masa haid.

Otot: otot-otot bertambah besar dan Otot:

otot

kuat, sehingga memberi bentuk bagi semakin
lengan, tungkai kaki dan bahu.

semakin

kuat,

besar

da n

terutama

pada

pertengahan dan menjelang akhir
masa puber, sehingga memberikan
bentuk pada bahu,

lengan,

dan

tungkai kaki.
Suara: suara berubah setelah rambut Suara: suara menajdi lebih penuh
kemaluan

timbul.

Mula-mula

suara dan semakin merdu.

menjadi serak dan kemudian tinggi suara
menurun, volumenya meningkat dan
mencapai pada yang lebih enak.
Benjolan dada: benjolan-benjolan kecil Benjolan

dada:

segera

setelah

disekitar usia dua belas dan empat belas pinggul mulai membesar, payudara
tahun. ini berlangsung selama beberapa juga
minggu dan

berkembang.

Putting

susu

kemudian menurun baik membesar dan menonjol, dengan

jumlahnya maupun besarnya.

berkembangnya

kelenjar

susu,

payudara menjadi lebih besar dan
lebih kuat.
Pinggul: pinggul menjadi tambah
lebar

dan

membesarnya

bulat

sebagai
tulang

akibat
pinggul

berkembangnya lemak bawah kulit.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Gambar 3. Perubahan seks sekunder selama masa pubertas
5) Aspek Psikologis
Aspek Psikologis pada remaja ketika memasuki masa pubertas meliputi
sikap dan perilaku. Pergantian dari masa anak-anak ke masa pubertas ini
sering terjadi secara mendadak, sehingga remaja terkadang kurang siap
dalam memasuki masa barunya yang mengakibatkan mereka memiliki sifatsifat positif atau negatif dalam sikap dan perilakunya (Jurnal Ilmiah
Konseling, 2013).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Akibat perubahan pubertas pada sikap dan perilakunya menurut
Rochmah (2004) dan Jose (Sari Pediatri, 2010):
a) Ingin menyendiri
Perubahan pada masa puber mulai terjadi maka anak-anak
biasanya menarik diri dari teman-teman dan dari berbagai kegiatan
keluarga, dan mulai sering bertengkar dengan teman-teman. Gejala
menarik diri ini mencakup ketidakinginan berkomunikasi dengan
orang lain. Maka anak yang mengalami perubahan seperti ini
perilakunya sangat mencolok, biasanya anak yang semula terbuka
menjadi sangat tertutup.
b) Bosan
Anak yang memasuki masa puberas

akan bosan dengan

permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas-tugas sekolah,
kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya.
c) Antagonisme sosial
Anak puber sering kali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara lawan jenis
diungkapkan dalam kritik, dan komentar-komentar yang berkaitan
dengan penampilan (Rochmah, 2004: 185).
d) Egois
Ego anak terlihat jelas pada masa pubertas. Mereka akan
memberontak bahkan menentang apa yang di perintahkan jika itu
tidak sesuai dengan pendapat dan

logika mereka. Anak akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

diterima oleh teman sebayanya jika anak tersebut bisa menjalani
apapun yang di inginkan kelompok mereka, dan anak sudah mulai
tertarik pada lawan jenis.
e) Emosi yang meninggi
Kemurungan, ledakan amarah dan cenderung untuk menangis
karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal
masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah, dan cepat
marah. Sedih, mudah marah dan suasana hati yang negative. Pada
anak permpuan sangat sering terjadi selama masa pra haid dan awal
periode haid.
f) Hilangnya kepercayaan tinggi
Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri,
sekarang menjadi kurang percaya diri, dan takut akan kegagalan
karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik yang terusmenerus datang dari orang tua dan teman-temannya. Maka banyak
anak laki-laki dan perempuan pada masa puber mempunyai perasaan
rendah diri.
g) Terlalu sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan
anak menjadi sangat sederhana dalam penampilannya karena takut
orang-orang akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan
memberi komentar yang buruk.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

Jose (Sari Pediatri, 2010) juga mengatakan pada masa pubertas
perubahan tubuh yang terjadi pada masa remaja sangatlah cepat, maka
perubahan pada tubuh atau fisik juga mempengaruhi perubahan psikologis,
antara lain:
1. Krisis identitas
2. Jiwa yang labil
3. Meningkatkan kemampuan verbal untuk mengekspreikan diri
4. Pentingnya teman dekat/sahabat
5. Berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua, kadang-kadang berlau
kasar
6. Menunjukkan kesalahan orangtua
7. Mencari orang lain yang disayangi selain orangtua
8. Kencenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan
9. Terdapatnya pengaruh teman sebaya terhadap hobi dan cara
berpakaian.
10. Mulai timbul rasa malu
11. Mulai melakukan eksperimen pada tubuhnya
12. Bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa dan
kode atau isyarat yang sama seperti teman kelompoknya atau teman
sebayanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

B. Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Perkembangan Siswa
1. Layanan bimbingan
Menurut Windradini (Sitti Hartinah 2009: 25) proses pertumbuhan
dan perkembangan harus berjalan seiring dan merupakan proses yang tidak
berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1) hereditas,
(2) lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis, (4) serta aktifitas anak
sebagai subjek bebas yang punya otoritas untuk membuat pilihan,
menerima, atau menolak, serta memiliki emosi.
Perkembangan manusia mengikuti pola yang bersifat umum, tetapi
irama dan tempo perkembangan bersifat individual. Irama pertumbuhan
dan perkembangan menyangkut urutan dari kemampuan spesifik seseorang
termasuk sikap dalam menerima perubahan tersebut. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar
mempu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moralspiritual, intelektual, emosional, maupun sosial (Yusuf 2009; 95)
Menurut Santrock (Yusuf 2009: 95) sekolah merupakan faktor penentu
bagi perkembangan kepribadian anak (siswa) baik cara berpikir, bersikap
maupun cara berperilaku. Menurur pendapat Winkel dan Hastuti (2007:
32) ciri khas dari bantuan melalui layanan bimbingan terletak dari bantuan
yang diberikan yaitu individu atau kelompok orang yang dilayani menjadi
mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar
dan bebas, mewujudkan kesabaran dan kebebasan itu dalam membuat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

pilihan-pilihan secara bijaksana, serta mengambil beraneka tindakan
penyesuaian diri secara memadai.
Menurut Syamsu Yusuf dan Nurihsan Juntika (2008:20) ada empat
layanan bimbingan, yaitu:
a. Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya
Pelayanan ini merupakan usaha untuk mengetahui diri individu
atau siswa seluas-luasnya, beserta latar belakang lingkungannya. Hal
ini meliputi aspek-aspek fisik, akademis, kecerdasan, minat, cita-cita,
sosial, ekonomi, kepribadian, dan latar belakang keluarganya (identitas
orangtua, sosial ekonomi, dan pendidikan). Untuk mengumpulkan data
siswa dapat digunakan teknik tes dan non-tes. Teknik tes meliputi:
psiko tes dan prestasi belajar, sementara yang non-tes meliputi:
observasi, angket, wawancara, sosiometri, dan autobiografi.
b. Konseling
Konseling merupakan pelayanan terpenting dalam program
bimbingan. Layanan ini memfasilitasi siswa untuk memperoleh
bantuan pribadi secara langsung, baik secara face to face maupun
melalui media, dan menanggulangi kesulitan yang dihadapinya, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
c. Penyajian informasi dan penempatan
Penyajian informasi dalam arti menyajikan keterangan
(informasi) tentang berbagai aspek kehidupan yang diperlukan
individu. Sementara layanan penempatan adalah layanan bantuan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

diberikan kepada siswa dalam rangka menyalurkan dirinya kearah
yang tepat sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.
d. Penilaian dan penelitian
Layanan penilaian dilaksanakan untuk mengetahui tujuan
program bimbingan apa saja yang telah dilaksanakan dapat dicapai.
Selain itu dilakukan juga penilaian terhadap hasil pelayanan kepada
siswa yang mendapat pelayanan, untuk kemudian dilakukan tindak
lanjut terhadap siswa, dapat digunakan untuk bahan penelitian.
Penelitian

ini

dimaksudkan

untuk

mengembangkan

program

bimbingan dalam arti menelaah lebih jauh tentang pelaksanaannya;
menelaah tentang kebutuhan bimbingan yang belum terpenuhi serta
menelaah hakikat individu dan perkembangannya.
2. Peran guru bimbingan dan konseling dalam perubahan pada masa pubertas
Peran guru bimbingan dan konseling dalam perubahan siswa pada
masa pubertas adalah memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
pubertas. Karena pada masa pubertas merupakan peralihan atau transisi
dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan terjadi perubahan padaa fisik
dan psikisnya.
Remaja

sebagai

calon manusia dewasa

seutuhnya

didalam

perjalanan hidupnya akan mengalami perubahan perubahan baik secara
fisik, psikis dan pematangan organ organ seksual. Proses pematangan
dan perubahan drastis anak menuju manusia seutuhnya akan dialami

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

oleh anak anak pada usia tertentu dimana masa tersebut sering disebut
dengan istilah pubertas (Jurnal Psikologi, 2014).
Apabila anak puber tidak dipersiapkan secara psikologis atau tidak
diberitahu tentang perubahan yang terjadi pada masa puber, pengalaman
dan perubahan itu dapat menjadi pengalaman traumatis. Akibatnya, anak
cenderung mengembangkan sikap kurang baik yang lebih cenderung
menetap daripada menghilang.
Menurut Desminta (2009: 75) guru membantu anak untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan guru
membantu menghargai perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
pubertas. Melalui layanan bimbingan, maka siswa dapat didorong untuk
da pa t

menentukan

pilihannya

sendiri

untuk

meningkatkan

pertumbuhannya.
Menurut Desminta (2009: 81) guru juga dapat membantu siswa
untuk dapat menyiapkan diri menerima perubahan-perubahan yang terjadi
pada masa pubertas melalui layanan bimbingan. Supaya siswa dapat
menemukan pesan positif dalam perubahan-perubahan fisik dan psikis
pada masa pubertas.
Penulis berpendapat melalui

kegiatan

pembelajaran disekolah

guru mampu mengarahkan kegiatan anak sebagai dampak pubertas ke
arah yang

lebih positif. Terlalu

menunjukkan pada remaja

cepat

dewasa.

tentang perilaku

Salah

yang

satu

benar

car